cover
Contact Name
Iramie Duma Kencana Irianto
Contact Email
jurnalbsm@poltekkes-bsi.ac.id
Phone
+62274580663
Journal Mail Official
jurnalbsm@poltekkes-bsi.ac.id
Editorial Address
Bhakti Setya Medika Jl. Raya Janti Jl. Gedongkuning No.336, Modalan, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
ISSN : 25287621     EISSN : 2579938X     DOI : https://doi.org/10.xxx/xxxx
Core Subject : Health,
Jurnal Bhakti Setya Medika jurnal tentang ilmu kesehatan yang diterbitkan oleh Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia dan merupakan jurnal yang menaruh titik fokus pada bidang kesehatan, mulai dari bidang kerfarmasian, manajemen infomasi kesehatan, rekam medis, hingga teknologi transfusi darah serta berbagai penelitian yang menunjang perkembangan dan kemajuan ilmu kesehatan. Jurnal ini terbit 2 kali dalam 1 tahun. Reviewer jurnal merupakan pakar di bidangnya dan berasal dari kelompok penelitian kesehatan yang telah memiliki track record yang baik. Jurnal ini disajikan dalam 2 bentuk terbitan yaitu terbitan elektronik dan buku. Seluruh terbitan memiliki ISSN dan dapat terselusur elektronik. Oleh karena itu, redaksi mengundang para akademisi , peneliti, praktisi dan profesional yang berkecimpung dalam bidang kesehatan untuk mempublikasikan penelitiannya.
Articles 74 Documents
Identifikasi Prednison dan Piroxicam dalam Jamu Pegel Linu di Yogyakarta dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Burhan, Amelia Handayani; Irianto, Iramie Duma Kencana; Indraswari, Laksita Putri; Saputri, Lintang Handoyo
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56727/bsm.v9i2.141

Abstract

 Herbal medicine (Jamu) is a part of Indonesian cultural heritage passed down through generation. One of the commonly consumed “Jamu” in Yogyakarta is “Jamu Pegal Linu” (herbal medicine for aches and pains). Competition among “Jamu” producers often leads to the addition of chemicals subtances to enhance the drug’s effectiveness. This practice is strictly prohibited due to its potential adverse health effects. Prednisone and piroxicam, which are pharmaceutical compounds, are suspected to be frequently added to “Jamu Pegal Linu”. Therefore, this study aims to identify the presence of prednisone and piroxicam in “Jamu Pegal Linu” available in Yogyakarta. Sampel of “Jamu Pegel Linu” were collected using a purposive sampling method from herbal  shops in the Yogyakarta area. The samples were extracted using 96% ethanol. The extracted samples were then spotted onto a TLC plate, which was placed in a saturated chamber. The mobile phase used to identify prednisone were ethyl acetate: chloroform in  ratios of 9:1, 6:4, and 8:2; whereas for piroxicam, three mobile phases were used: chloroform : acetone (80: 20), ethyl acetate : methanol : ammonia (60: 30: 10), and chloroform : methanol (100: 5). The stationary phase used was a silica gel GF254 plate. A sample was considered positive if the Rf value and the color of the spot of the spot matched those of the reference standard. The results of the study, using the thin-layer chromatography (TLC) method, showed that none of herbal medicine samples for aches and pains circulating in the Special Region of Yogyakarta contained prednisone or piroxicam. Therefore, the analyzed herbal medicine samples are considered safe for public consumption.
Analisis Kandungan Rhodamin B dalam Terasi yang Tidak Terdaftar di Departemen Kesehatan dengan Metode Kromatografi Kertas Rini, Yuli Puspito; Susanti, Susi; Sumarlini, Tri
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56727/bsm.v9i2.144

Abstract

Rhodamin B adalah senyawa pewarna sintetis yang digunakan dalam industri tekstil dan plastik, namun tidak untuk bahan pangan karena potensi karsinogeniknya membahayakan kesehatan manusia. Masih banyak produsen pangan yang menggunakan Rhodamin B sebagai pewarna makanan, seperti pada produk terasi, kerupuk, sirup, dan arum manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan Rhodamin B pada produk terasi yang tidak memiliki izin edar dari Departemen Kesehatan (Depkes. Sebanyak 10 sampel terasi yang terdiri atas 8 sampel tanpa izin edar Depkes dan 2 sampel pembanding yang telah memiliki izin resmi dianalisis menggunakan metode kromatografi kertas, yang dikenal sederhana, ekonomis, dan efektif untuk analisis kualitatif. Sampel diambil secara acak dari pasar tradisional di Yogyakarta dan sekitarnya, dengan mempertimbangkan variasi sumber dan distribusi produk terasi yang dijual tanpa izin edar Depkes. Sampel dari produk terasi yang memiliki izin resmi diperoleh dari toko atau distributor yang terdaftar dan terjamin keamanannya. Ekstraksi pewarna dilakukan dengan benang wol bebas lemak, sedangkan kertas saring Whatman No. 1 digunakan sebagai fase diam, dengan pelarut eluen berupa campuran NaCl 2% dalam alkohol 50%. Metode ini memungkinkan identifikasi Rhodamin B dengan hasil yang akurat tanpa memerlukan peralatan laboratorium yang kompleks. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 10 sampel yang diuji, delapan sampel (kode A, C, D, E, F, G, H, dan I) positif mengandung Rhodamin B, sementara dua sampel lainnya (kode B dan J) tidak mengandung pewarna tersebut. Semua sampel yang terbukti mengandung Rhodamin B berasal dari produk terasi yang tidak memiliki izin edar Depkes. Temuan ini mengindikasikan bahwa produk terasi ilegal lebih berisiko mengandung zat berbahaya, dan penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dalam memilih produk pangan yang telah terjamin keamanannya.
Pemanfaatan Aplikasi Whatauto Dalam Meningkatkan Pelayanan Pendaftaran Pasien Secara Online Di Rumah Sakit Rohman, Hendra; Zharifa, Ibnata Nasywa; Narendra, Indra
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56727/bsm.v9i2.145

Abstract

Faktor penghambat pendaftaran online yaitu masih menggunakan balasan chat secara manual dan adanya keterbatasan waktu pelayanan pendaftaran yaitu hanya pada pukul 07.00-14.00 dan pukul 13.00-20.00. Hal tersebut, mengakibatkan pasien yang mendaftar selain pada jam pelayanan tidak mendapatkan respon balasan chat atau respon balasan chat yang lambat. Tujuan penelitian ini untuk meningkatan pelayanan pendaftaran pasien secara online dengan memanfaatkan aplikasi Whatauto. Analisis kebutuhan perancangan autoresponder menggunakan model sistem. Aturan respon menggunakan exact match agar respon sesuai dengan pangkalan data pola percakapan. Penggunaan kata yang sering digunakan untuk memulai percakapan ditetapkan sebagai kata kunci dan pangkal untuk memulai respon. Aturan menggunakan similiary match, sehingga memungkinkan merespon percakapan. Terdapat pilihan dan pertanyaan yang mungkin diajukan pasien dan persiapkan respon yang relevan. Pilihan menu yaitu pendaftaran pasien online, konsultasi online, jadwal dokter, informasi lain. Menu terdiri dari sub-menu yang berfungsi sebagai informasi atau instruksi lanjutan. Pelayanan sebelum pemanfaatan autoresponder berbasis aplikasi memiliki durasi rata-rata 5 menit, dengan adanya pemanfaatan autoresponder menjadi 2 menit. Sehingga pelayanan relatif konsisten, efektif dan efisien dalam persiapan pilihan jawaban serta informasi yang dibutuhkan pasien sudah tersedia.
Evaluasi Kepatuhan Pasien Prolanis dalam Penggunaan Obat Antihipertensi di Klinik Istiazah Bantul Periode Bulan Januari-Februari 2024 Fitriana, Fatikarizqa; Puspitasari, Ade; Trilestari
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56727/bsm.v9i2.146

Abstract

Hipertensi merupakan keadaan tekanan darah dalam tubuh seseorang lebih dari 140/90mmHg. Berdasarkan hasil studi pendahuluan jumlah pasien prolanis yang menderita hipertensi di Klinik Istiazah sebanyak 151 pasien dan hanya 17% yang rutin memeriksakan diri setiap bulannya. Dalam pengobatan hipertensi tingkat kepatuhan berperan penting terhadap keberhasilan terapi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kepatuhan pasien prolanis dalam penggunaan obat antihipertensi di Klinik Istiazah Bantul. Penelitian ini menggunakan rancangan survei dengan jenis kuantitatif deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2024. Jumlah sampel dalam penelitian ini 67 responden dan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengukuran tingkat kepatuhan pasien menggunakan kuesioner MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale). Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pasien prolanis di Klinik Istiazah Bantul 46% masuk kategori patuh, 42% masuk kategori cukup patuh dan 12% masuk kategori tidak patuh.