cover
Contact Name
Bayu Budi Irawan
Contact Email
bay.unidha@gmail.com
Phone
+6285263052950
Journal Mail Official
jurnalrivet@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sawahan No.103A Padang
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Rivet: Riset dan Invensi Teknologi
ISSN : 2798205X     EISSN : 2798205X     DOI : https://doi.org/10.47233/rivet.v2i01
Core Subject : Engineering,
Publishing research article that related to Civil Engiineering area. Jurnal Rivet merupakan Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah yang diterbitkan Program Studi Teknik Sipil Universitas Dharma Andalas yang terbit 2 (dua) kali dalam setahun. Penyunting menerima kiriman naskah hasil kajian dan penelitian untuk bidang : 1. Rekayasa Struktur 2. Rekayasa dan Manajemen Konstruksi 3. Rekayasa Sumber Daya Air 4. Rekayasa Transportasi 5. Rekayasa Geoteknik 6. Rekayasa Lingkungan 7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Articles 44 Documents
ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN BENDUNGAN TAPIN TERHADAP DEBIT BANJIR DI HILIR SUNGAI TAPIN KABUPATEN TAPIN muhammad azmie; Noordiah Helda
JURNAL RIVET Vol 1 No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.404 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i01.227

Abstract

Provinsi Kalimantan Selatan memiliki kerawanan banjir yang cukup tinggi salah satunya pada Kabupaten Tapin. Penyebab banjir yang utama adalah curah hujan yang tinggi dan banjir kiriman. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya banjir adalah dengan membuat rekayasa bangunan air seperti bendungan yang berfungsi untuk menampung air sungai sehingga pada musim hujan dapat menampung kelebihan air agar tidak menyebabkan banjir. Bendungan Tapin dibangun untuk keperluan pencegahan banjir, irigasi, memenuhi kebutuhan air baku, perikanan, pariwisata dan sebagai sumber pembangkit listrik. Metode penelitian yang digunakan mulai dari tahap persiapan dan mempelajari perhitungan analisis frekuensi, hidrograf satuan sintetik Nakayasu dan penelusuran banjir untuk analisis hidrologi dan software HEC-RAS untuk analisis hidrolika yang akan digunakan. Data yang diperlukan adalah data primer berupa data penampang sungai dan data sekunder berupa data curah hujan dan data teknis bendungan. Hasil analisis menunjukkan debit banjir yang terjadi sebelum adanya bendungan Tapin untuk kala ulang 25, 50 dan 100 tahun adalah sebesar 234,241 m3/det, 249,214 m3/det dan 262,195 m3/det. Pada penelusuran banjir dilakukan dengan 2 kondisi yaitu tinggi muka air normal dan tinggi muka air banjir dengan kala ulang yang sama secara berurutan debit outflow yang dihasilkan pada kondisi tinggi muka air normal adalah sebesar 106,178 m3/det, 116,287 m3/det dan 125,051 m3/det dan debit banjir yang dapat tereduksi sebesar 54,671%, 53,338% dan 52,306%. Sedangkan pada kondisi tinggi muka air banjir debit outflow yang dihasilkan adalah sebesar 180,634 m3/det, 190,149 m3/det dan 198,399 m3/det dan debit banjir yang dapat tereduksi sebesar 22,886%, 23,7% dan 24,331%.
ANALISIS POTENSI PEMANENAN AIR HUJAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN BANJARBARU UTARA Nia Ridha Ramadhayanti; Noordiah Helda
JURNAL RIVET Vol 1 No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.337 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i01.228

Abstract

Banjarbaru Utara merupakan salah satu kecamatan di kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan yang pertumbuhan penduduknya dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Bertambah pesatnya pertumbuhan penduduk di wilayah Banjarbaru Utara membuat perubahan fungsi tata guna lahan menjadi tidak terkontrol, di mana seharusnya fungsi kawasan yang dapat menjadi lahan resapan air dalam jumlah besar akhirnya semakin sedikit, sehingga jumlah air yang masuk ke dalam tanah untuk mengganti air tanah yang keluar menjadi berkurang. Sedangkan, di lain sisi permintaan air bersih akan semakin bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemanenan air hujan, untuk pemenuhan kebutuhan air bersih rumah tangga dan penggunaan air di Kecamatan Banjarbaru Utara. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode Survei. Data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini diperlukan beberapa analisis, seperti analisis hidrologi yang mencakup analisis curah hujan dengan metode Curah Hujan Andalan, untuk menghitung potensi pemanenan air hujan adalah dengan melakukan perkalian antara luas penampang atap bangunan, koefisien runoff, dan curah hujan di Kecamatan Banjarbaru Utara, dan dibantu dengan program QGIS 10.13 untuk memperoleh data luasan atap pada lokasi penelitian. Dari hasil penelitian didapatkan luas total luasan atap bangunan/rumah di Kecamatan Banjarbaru Utara sebesar 858.850 m2 dari 8.805 rumah dengan curah hujan harian andalan didapatkan 6,4 mm/hari serta koefisien runoff sebesar 0,8. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil potensi pemanenan air hujan di Kecamatan Banjarbaru Utara sebesar 1.318.781.352 liter/tahun atau sama dengan 1.318.781,35 m3/Tahun. Kemudian dari hasil survei wawancara responden di Kecamatan Banjarbaru Utara didapatkan hasil penggunaan air bersih rata – rata sebesar 200 liter/orang/hari. Hasil pengolahan data berdasarkan jumlah penduduk dan penggunaan air bersih rata – rata, maka didapatkan hasil penggunaan air bersih di Kecamatan Banjarbaru Utara sebesar 4.155.073.297,9 liter/tahun atau sama dengan 4.155.073,29 m3/tahun. Dari hasil pengolahan data tersebut dapat disimpulkan bahwa potensi pemanenan air hujan tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih secara keseluruhan. Ketersediaan air berdasarkan potensi pemanenan air hujan ini secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh pola perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air dalam kebutuhan sehari – hari.
PERANCANGAN ULANG KURVA LENGKUNG KAPASITAS WADUK TAPIN DI KABUPATEN TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Alvin Najmi; Noordiah Helda
JURNAL RIVET Vol 1 No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.125 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i01.229

Abstract

Waduk Tapin merupakan tampungan air yang ada karena proses pembendungan aliran Sungai Tapin. Waduk Tapin direncanakan memiliki kapasitas tampungan yang besar. Besarnya kapasitas tampungan waduk akan mempengaruhi seberapa besar air yang bisa dimanfaatkan nantinya untuk kebutuhan. Pentingnya mengetahui kapasitas tampungan waduk adalah untuk membuat waduk bekerja dengan optimal agar tidak terjadi masalah bila nantinya digunakan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menganalisa ketersediaan air dengan metode F.J Mock, menganalisa kehilangan air akibat outlet dan evaporasi, analisis bathimetri untuk mendapatkan kurva lengkung kapasitas waduk, dan analisis neraca air untuk mengetahui kesetimbangan airnya. Hasil penelitian untuk lengkung kapasitas waduk, didapatkan kapasitas optimal waduk ditunjukkan oleh titik perpotongan antara volume genangan dan luas genangan waduk pada elevasi +146,2 m², berdasarkan perhitungan didapat volume waduk ±53.842.244,566 m³ dan luas genangan ±3.134.081,768 m² dan untuk neraca air terlihat ketersediaan air tertinggi terdapat pada bulan Mei yang bernilai 15,607 m³/detik dan yang terendah terdapat pada bulan November dengan nilai 5,637 m³/detik. Kehilangan air tertinggi terdapat pada bulan November dengan nilai 4,450 m³/detik, yang mana apabila dilihat ketersediaan air di waduk Tapin maka waduk Tapin mampu memenuhi kebutuhan air yang diperlukan.
EVALUASI JARINGAN DRAINASE KAMPUS UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS (UNIDHA) MENGGUNAKAN SOFTWARE STORM WATER MANAGEMENT MODEL (SWMM) Andrianto Andrianto; Ahmad Junaidi; Bayu Budi Irawan
JURNAL RIVET Vol 1 No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.303 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i01.230

Abstract

Hujan adalah suatu rangkaian peristiwa yang terjadi dalam siklus hidrologi. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam kurun waktu yang cukup lama maka akan menyebabkan kelebihan air pada suatu wilayah. Saluran drainase merupakan saluran yang berfungsi untuk menampung serta mengalirkan air hujan agar tidak terjadi genangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi saluran drainase yang tersedia, mengevaluasi kondisi eksisting jaringan drainase menggunakan Software Storm Water Management Model (SWMM), dan menganalisis jaringan drainase yang ada dengan besarnya limpasan yang terjadi di Kampus Universitas Dharma Andalas. Secara eksisting saluran utama drainase Universitas Dharma Andalas masih mampu menampung air tetapi kurang berfungsi maksimal mengalirkan air menuju ke pembuangan. Memiliki saluran sepanjang 661 meter, yang terdiri dari saluran terbuka sepanjang 614 meter dan saluran tertutup sepanjang 47 meter. Hasil pemodelan menggunakan dimensi eksisting (lapangan), didapatkan bentuk saluran dengan elevasi tidak terstruktur yaitu dari titik (node) JC1-JC11 dengan elevasi terendah terletak di tengah saluran yaitu pada titik (node) JC4 yang memiliki elevasi paling rendah. Hasil simulasi SWMM menggunakan data curah hujan periode ulang 20 tahun, terdapat 1 titik limpasan air yang terjadi yaitu di titik JC4 dengan volume air 0,254 × 106 liter pada durasi 2 jam 53 menit.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG KULIAH PADA MASA PANDEMI COVID 19 Wendi Boy; Randi Erlindo; Ridho Aidil Fitrah
JURNAL RIVET Vol 1 No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.508 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i01.231

Abstract

Kegiatan konstruksi pada masa pandemi covid 19 yang juga melanda Negara kita ini menjadi terbatas kegiatannya, kalaupun itu berjalan harus melakukan protokol kesehatan didalam setiap pelaksanaannya dan tentu akan berdampak kepada keterlambatan proyek tersebut. Keterlambatan dalam menyelesaikan proyek konstruksi ini akan menyebabkan kerugian baik dari pihak kontraktor maupun pihak pemilik (owner). Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan faktor-faktor keterlambatan proyek konstruksi gedung pada masa pendemi covid 19. Penelitian ini mengambil sampel pada pembangunan gedung kuliah bersama Program D3 dan D4 Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Sumatera Barat dengan responden seluruh pihak yang terkait didalam pembangunan tersebut baik dari owner, konsultan serta kontraktor dengan analisis yang dipergunakan adalah analisa deskriptiv. Hasil penelitian terdapat 8 Faktor keterlambatan dengan 29 potensi risiko keterlambatan pada proyek pembangunan gedung kuliah bersama Program D3 dan D4 Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Sumatera Barat dengan 5 potensi risiko tertinggi yaitu 1) kekurangan bahan konstruksi dengan nilai 4,800, 2) kontrol kontraktor utama terhadap sub-kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan yang memiliki nilai yang sama yaitu 4,800, 3) Komonikasi antara pekerja dan kepala tukang atau mandor dengan nilai 4,700, 4) keterlambatan pengiriman / penyedian peralatan kerja dengan nilai 4,700 dan 5) keterlambatan proses pemeriksaan dan uji bahan dengan nilai 4,700. Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarankan agar kegiatan konstruksi pada masa pendemi covid 19 harus lebih memperhatikan potensi potensi risiko yang akan terjadi agar tidak menjadi kendala didalam pelaksanaan proyek konstruksi yang dapat menyebabkan keterlambatan proyek.
ANALISA PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON FC-20,75 DENGAN DIRAWAT (CURING) DAN TIDAK DIRAWAT Doni Rinaldi Basri; Rahmat Tisnawan; Wahyu B Pribadi
JURNAL RIVET Vol 1 No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.132 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i01.233

Abstract

Untuk memahami dan mempelajari seluruh perilaku elemen gabungan pembentuk beton diperlukan pengetahuan tentang karakteristik masing-masing komponen pembentuk beton yaitu semen, agregat halus, agregat kasar dan air. Misalkan Semen A yang memiliki ketahanan yang tinggi terhadap sulfat, sehingga menghasilkan beton yang kuat dan bertekstur lebih halus. Sedangkan untuk Semen B adalah semen yang termasuk dalam kategori Blended Cement atau semen campur. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbandingan kuat tekan beton fc-20,75 dengan 2 (dua) merek semen yang berbeda, dengan metode perawatan (curing) dan tidak dirawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai rata-rata dari hasil kuat tekan beton tersebut sehingga dapat dibandingkan hasil semen manakah yang lebih kuat. Berdasarkan hasil uji tekan didapatkan mutu beton tertinggi untuk Semen A sebesar 22,89 Mpa dan untuk Semen B sebesar 21,76 MPa. Sedangkan untuk beton yang tidak dilakukan perawatan, didapatkan mutu beton tertinggi 19,15 MPa untuk Semen A dan 17,41 MPa untuk Semen B. Artinya pemberian perawatan sangat berpengaruh tinggi dalam meningkatkan mutu kekuatan beton.
TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI SUMURAN PADA GEDUNG-X DI KOTA BUKITTINGGI Asri Yuda Trinanda
JURNAL RIVET Vol 1 No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.41 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i01.237

Abstract

Suatu konstruksi terdiri dari struktur atas dan struktur bawah. Masing-masing elemen struktur berfungsi dalam menahan seluruh beban yang bekerja pada bangunan tersebut. Struktur bawah yang terdiri dari pondasi, menjadi tumpuan seluruh beban-beban yang bekerja di atas bangunan tersebut. Jenis pondasi yang digunakan tergantung pada pemilihan tipe struktur, beban yang bekerja dan jenis tanahnya. Salah satu jenis pondasi pada konstruksi adalah pondasi sumuran. Penelitian ini akan menganalisis tentang kapasitas dari pondasi sumuran pada proyek pembangunan gedung X di Kota Bukittinggi. Dalam perhitungan kapasitas daya dukung pondasi menggunakan dua metode, yaitu metode Terzaghi dan metode Meyerhof. Perhitungan dilakukan terhadap satu tipe dimensi pondasi diameter 1,2 m dengan kedalaman tiga meter. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap daya dukung pondasi, diperoleh daya dukung pondasi dengan metode Terzaghi sebesar 2524,3 kN. Sedangkan daya dukung yang diperoleh dengan metode Meyerhof adalah 1759,57. Adanya perbedaan nilai daya dukung ijin pada metode Terzaghi dan metode Meyerhof karena penambahan koefisien-koefisien pada metode tersebut. Pada metode Terzaghi memperhitungkan faktor bentuk pondasi. Sedangkan metode Meyerhof dipengaruhi oleh faktor kedalaman pondasi, faktor bentuk pondasi, dan faktor kemiringan beban.
EVALUASI WASTE DAN IMPLEMENTASI LEAN CONSTRUCTION PROYEK GEDUNG KAMPUS X Ajeng Renita Susanti; Suripto S
JURNAL RIVET Vol 1 No 02 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.763 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i02.331

Abstract

Pelaksanaan proyek pembangunan gedung akan menimbulkan waste yang bisa memberikan dampak untuk proyek yang sedang berjalan. Waste merupakan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah baik kepada customer maupun owner. Salah satu upaya untuk meminimalisir dampak dari waste waktu adalah perlu meminimalkan pemborosan dan meningkatkan value (nilai) seperti prinsip Lean Construction (konstruksi ramping). Analisis dilakukan untuk mengevaluasi variabel dan faktor penyebab waste paling berpengaruh dan implementasi dari Lean Construction tools. Teknik analisis data dilakukan menggunakan kuesioner selanjutnya di analisis dengan metode borda dan wawancara dengan narasumber untuk implementasi Lean Construction. Dalam penelitian ini didapatkan hasil Variabel waste yang paling berpengaruh di dalam proyek gedung kampus X adalah Inappropriate processing (proses yang tidak tepat) dengan 36 poin yaitu 18% dari total keseluruhan. Lean Construction pada proyek gedung kampus X dengan menggunakan lean construction tools yang sudah diterapkan dan dikembangkan di dalam proyek adalah last planner system yang meliputi master schedule, phase schedule, six week look ahead, weekly work plan, daily plan dan percent plan complete. Selain tools tersebut, di dalam proyek juga melaksanakan beberapa tools lain seperti Daily Huddle Meetings, First-run Studies, 5S Process (Visual Work Place), dan Fail-safe for Quality and Safety. Sedangkan, tools yang tidak dilaksanakan adalah Increased Visualization.
ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE PADA GEDUNG KANTOR SATPOL PP KOTA BUKITTINGGI Nadra Arsyad; Rita Nasmira Yanti; Hidayatul Akbar
JURNAL RIVET Vol 1 No 02 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.274 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i02.337

Abstract

Pondasi tiang atau disebut juga pondasi dalam berfungsi untuk memikul dan menahan beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas kelapisan tanah yang keras. Dalam perencanaan pondasi tiang harus dilakukan dengan teliti dan keamanan yang diterutamakan, termasuk mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi. Tujuan dari studi ini untuk menghitung daya dukung pondasi Bored Pile dari data sondir memakai metode mayerhoff, menentukan ukuran dimensi pondasi bored pile, menentukan jumlah pondasi group yang memikul, dan metode pangumpulan data dengan metode observasi, pengambilan data dari kontraktor dan pengawas pelaksana dan melakukan studi keperpustakaan. Hasil dari perhitungan daya dukung pondasi Bored Pile sudah termasuk kategori aman dengan total sebesar 107,374 ton dan total daya dukung ijin sebesar 56,78 ton pada kedalaman 6,8 meter di satu titik, hasil analisis dimensi Bored Pile yang direncanakan berdiameter 40cm dengan titik sebanyak 41 perletakan dengan pondasi 6 tipe yaitu P1 terdapat 19 tiang, P2 terdapat 10 tiang, P3 terdapat 8 tiang, P4 terdapat 1 tiang, P5 terdapat 2 tiang, dan P6 terdapat 1 tiang, dan berdasarkan hasil analisis perhitungan jumlah jenis pondasi pile group sebanyak 6 jenis dengan jumlah tiang yang berbeda yaitu P1 menggunakan 1 tiang, P2 menggunakan 2 tiang, P3 menggunakan 3 tiang, P4 menggunakan 4 tiang, P5 menggunakan 5 tiang, dan P6 menggunakan 1 tiang
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL AC-WC amelia wijayanti; Iphan Fitrian Radam
JURNAL RIVET Vol 1 No 02 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.17 KB) | DOI: 10.47233/rivet.v1i02.350

Abstract

Untuk mengurangi jumlah kebutuhan aspal sebagai bahan dasar, maka dicari bahan tambahan contohnya menggunakan plastik. Bahan yang digunakan adalah limbah plastik jenis LDPE (Low Density Polyethylene). Plastik LDPE memiliki sifat mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, tembus cahaya dan melunak pada suhu 70 ̊ C. Campuran aspal menggunakan plastik ini akan di uji di labolatorium untuk mencari nilai-nilai campuran beraspal panas dengan metode Marshall Tes. Pada penelitian ini dicoba dengan variasi persentase plastik yaitu 0%, 3%, 6%, 9%, 12%, dan 20% dari berat aspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar optimum aspal AC-WC, kadar optimum aspal plastik dan perbedaan hasil uji marshall antara aspal biasa dengan aspal plastik. Nilai KAO pada aspal AC-WC didapatkan sebesar 6,125 % dan nilai KAO untuk aspal plastik didapatkan sebesar 7,45 %. Pada nilai density,Flow, dan VFB didapatkan aspal tanpa plastik lebih besar dibandingkan yang menggunakan plastik. Sedangkan nilai stabilitas, VIM, VMA, dan MQ aspal tanpa plastik lebih kecil dibandingkan yang menggunakan plastik.