cover
Contact Name
Yahyah
Contact Email
yahyahrachim@gmail.com
Phone
+628113828906
Journal Mail Official
baharipapadak00@gmail.com
Editorial Address
Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JURNAL BAHARI PAPADAK
ISSN : -     EISSN : 27236536     DOI : -
Jurnal Bahari Papadak adalah sebuah jurnal nasional dalam bidang ilmu-ilmu kelautan dan perikanan yang di kelolah oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana. Tujuan utamanya adalah menyajikan artikel-artikel hasil riset atau penelitian yang berkualitas yang meliputi semua sub-bidang kajian dalam lingkup ilmu kelautan dan perikanan. Jurnal ini menyediakan ruang publikasi bagi akademisi, peneliti, mahasiswa dan kalangan professional lainnya. Artikel ilmiah yang diajukan untuk diterbitkan dalam jurnal ini harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, merupakan paper asli (bebas plagiarisme), tidak dipublikasikan atau tidak sedang diajukan ke jurnal lain. Lingkup topik Jurnal Bahari Papadak meliputi manajemen sumberdaya perairan, perikanan tangkap, pengolahan hasil perikanan, sosial ekonomi perikanan, ilmu kelautan, bioteknologi perikanan, biologi dan ekologi biota perairan, serta penilaian dan pengelolaan ekosistem perairan.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak" : 17 Documents clear
ZONASI KEARIFAN LOKAL “MURO” DI DESA LAMATOKAN, KECAMATAN ILE APE TIMUR, KABUPATEN LEMBATA De Rosari, Vincensia Claudia Vanti; Paulus, Chaterina A.; Boikh, Lebrina I.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kearifan lokal Muro adalah sebuah kawasan didarat atau di laut yang dilindungi dan dijaga oleh masyarakat adat melalui ritual dan aturan adat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Zonasi Kearifan “Muro” di Desa Lamatokan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata. Penelitian dilaksanaakn pada bulan Juli 2023. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan dalam bentuk Focus Group Discusion (FGD). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan dalam pengelolaan Zonasi Kearifan Lokal Muro, terdapat tiga kawasan zonasi dalam Muro yaitu; zona inti, zona penyangga, dan zona pemanfaatan. Tiga Zonasi Kearifan Lokal “Muro” melindungi 8 spesies yang terancam punah yaitu; duyung, lumba-lumba, penyu, pari manta, ikan napoleon, kuda laut, terumbu karang, dan mangrove. Ketiga zonasi ini dibentuk berdasarkan latar belakang sosial budaya, sosial ekonomi dan ekologi. Kata Kunci : Zonasi,Muro,Desa Lamatokan Abstrak - Muro local wisdom is an area on land or at sea that is protected and guarded by custom through rituals and customary rules. This research aims to determine the Zoning of "Muro" Wisdom in Lamatokan Village, East Ile Ape District, Lembata Regency. The research was carried out in July 2023. The research method used in the research was qualitative, descriptive in nature using primary and secondary data. Data collection techniques in this research include documentation, observation and interviews. Interviews were conducted in the form of a Focus Group Discussion (FGD). The data analysis used in this research is descriptive analysis. The research results show that in the management of Muro Local Wisdom Zoning, there are three zoning areas in Muro, namely; core zone, buffer zone and utilization zone. Three "Muro" Local Wisdom Zonings protect 8 endangered species, namely; dugongs, dolphins, turtles, manta rays, napoleon fish, seahorses, coral reefs and mangroves. This third zoning is formed based on socio-cultural, socio-economic and ecological backgrounds.Keywords: Zoning, Muro, Lamatokan Village
TINGKAT KERAMAHAN LINGKUNGAN ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) YANG DIOPERASIKAN OLEH NELAYAN DI DESA LAMATOKAN KECAMATAN ILE APE TIMUR KABUPATEN LEMBATA Nanga, Srinana; Tallo, Ismawan; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini mengkaji tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang (gill net) yang dioperasikan oleh nelayan di Desa Lamatokan, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang yang dioperasikan oleh nelayan di Desa Lamatokan Kecamatan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan responden 9 orang nelayan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap jaring insang dengan ukuran mata jaring 2,5 inci yang digunakan oleh nelayan di Desa Lamatokan tergolong sangat ramah lingkungan, dengan nilai skor 28. Temuan ini menunjukkan bahwa nelayan di desa tersebut telah mengoperasikan alat tangkapnya dengan memperhatikan aspek-aspek keramahan lingkungan, termasuk selektivitas tinggi, tidak merusak habitat, dan hasil tangkapan yang berkualitas tinggi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam mendukung praktik perikanan berkelanjutan dan menjaga keberlanjutan lingkungan perairan serta keberlangsungan mata pencaharian nelayan setempat. Kunci : Alat tangkap, Jaring Insang, Tingkat Keramahan Lingkungan. Abstrak - This research examines the environmental friendliness level of the gill net fishing gear operated by fishermen in the village of Lamatokan, with the aim of determining the environmental friendliness level of the gill net fishing gear operated by fishermen in the village of Lamatokan, Ile Ape Timur district, Lembata Regency. The research uses interview methods with 9 fishermen as purposive sampling respondents. The results show that the gill net fishing gear with a mesh size of 2.5 inches used by the fishermen in the village of Lamatokan is considered to be very environmentally friendly, with a score of 28. This finding indicates that the fishermen in the village have been operating their fishing gear while considering environmental friendliness aspects, including high selectivity, non-habitat destruction, and high-quality catch. This research makes an important contribution in supporting sustainable fishing practices and preserving the sustainability of the aquatic environment, as well as the continuity of local fishermen's livelihoods. Keywords: Fishing Gear, Gill Net, Environmental Friendliness Level
MORFOMETRIK KERANG BULU (Anadara antiquata) YANG TERTANGKAP OLEH NELAYAN DI DESA TALIBURA, KECAMATAN TALIBURA, KABUPATEN SIKKA Alfarizi, Muhammad; Yahyah, Yahyah; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Kerang bulu (A. antiquata) merupakan biota kelas bivalvia yang memiliki sisi lengkung dan berbulu halus. Habitat kerang bulu sangat dipengaruhi oleh parameter fisika, kimia, mauoun biologis. Perbedaan kondisi lingkungan yang mecolok dapat memberikan perbedaan nyata terhadap pertumbuhan kerang dan mempengaruhi proses reproduksi kerang. Perairan pantai Desa Talibura merupakan wilayah pesisir dimana masyarakat yang tinggal disekiyar wilayah pantai memanfaatkan kerang bulu sebagai bahan makanan maupun dijual. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui ukuran morfometrik kerang bulu di perairan Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka yang dilihat dari ukuran panjang, lebar, tinggi dan berat kerang bulu. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2022 dan bertempat di Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis morfomterik kerang bulu yang meliputi ukuran panjang, lebar, tinggi dan berat. Berdasarkan hasil penelitian, ukuran morfometrik panjang cangkang kerang bulu yang tertangkap oleh nelayan di perairan Desa Talibura adalah berkisar antara 3,00 cm hingga lebih dari 5,50 cm, kemudian ukuran lebar cangkang berkisar antara 2,00 cm hingga lebih dari 4,50 cm, selanjutnya ukuran tinggi cangkang berkisar antara 1,11 cm hingga lebih dari 3,61 cm dan ukuran berat berkisar antara 9 gram hingga lebih dari 38 gram. Jumlah frekuensi ukuran kerang bulu yang tertangkap oleh nelayan di perairan Desa Talibura lebih banyak berdasarkan kelas panjang adalah berkisar antara 3,50-4,99 cm dengan ukuran lebar 2,50-3,99 cm, kemudian ukuran tinggi berkisar antara 1,61-3,10 cm dan berat berkisar antara 15-31 gram. Sedangkan jumlah hasil tangkapan paling sedikit berdasarkan ukuran panjang yaitu berkisar antara 3.00-3.49 cm dan 5,00->5,50 cm dengan lebar berkisar antara 2.00-2.49 cm dan 4,00->4,50 cm, kemudian tinggi berkisar antara 1.11-1.60 cm dan 3,11->3,61 cm dan berat berkisar antara 9-14 gram dan 32->38 gram. Kata Kunci: Kerang bulu, Desa Talibura, Morfometrik Abstract - Shellfish (A. antiquata) is a bivalve class biota that has curved sides and fine hairs. The habitat of mussels is greatly influenced by physical, chemical, and biological parameters. Striking differences in environmental conditions can make a real difference to the growth of clams and affect the reproductive processes of clams. The coastal waters of Talibura Village are a coastal area where people who live around the coastal area use shellfish as a food ingredient or for sale. This study aims to determine the morphometric size of the shells in the waters of Talibura Village, Talibura District, Sikka Regency as seen from the length, width, height and weight of the shells. The research was carried out from June to July 2022 and took place in Talibura Village, Talibura District, Sikka Regency. The method used in this research consists of qualitative and quantitative methods. Morphometric analysis of shells including length, width, height and weight. Based on the results of the study, the morphometric size of the shell length of the shells caught by fishermen in the waters of Talibura Village ranged from 3.00 cm to more than 5.50 cm, then the size of the shell width ranged from 2.00 cm to more than 4.50 cm. , then the size of the shell height ranges from 1.11 cm to more than 3.61 cm and the size of the weight ranges from 9 grams to more than 38 grams. The frequency of clams caught by fishermen in the waters of Talibura Village is more based on the length class, which ranges from 3.50-4.99 cm with a width of 2.50-3.99 cm, then the height ranges from 1.61- 3.10 cm and weighs between 15-31 grams. While the number of catches was the least based on length, which ranged from 3.00-3.49 cm and 5.00->5.50 cm with a width ranging from 2.00-2.49 cm and 4.00->4.50 cm, then the height ranged from 1.11 -1.60 cm and 3.11->3.61 cm and weighs between 9-14 grams and 32->38 grams. Keywords: Shellfish, Talibura Village, Morphometrics
PEMETAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN SEBARAN KLOROFI-A DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PERAIRAN KOKAR Pandu, Juni Astika; Kangkan, Alexander L.; Paulus, Chaterina A.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Klorofil-a merupakan salah satu parameter yang sangat menentukan produktivitas primer di laut. Sebaran dan tinggi rendahnya konsentrasi klorofil-a yang terkait dengan kondisi oseonografi suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi klorofil-a selama bulan Mei tahun 2022 di perairan Kokar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor. Pengambilan data klorofil-a pada bulan Mei tahun 2022 diunduh dari website NASA Ocean Color. Hasil penelitian menunjukkan sebaran nilai klorofil-a berfluktuatif pada setiap daerah penangkapan ikan. Kisaran konsentrasi klorofil-a adalah 0.07 mg/m³- 0,42 mg/m³, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran konsentrasi klorofil-a mengalami perubahan pada setiap harinya. Perubahan ini disebabkan oleh pergerakan air laut yang mengarah pada timur perairan Kokar sehingga mempengaruhi nilai klorofil-a. Kata Kunci: klorofil-a, NASA Osean Color, Perairan Kokar Abstract- Chlorophyll-a is one of the parameters that really determines primary productivity in the sea. The distribution and high and low concentrations of chlorophyll-a are related to the oceanographic conditions of a body of water. This research aims to determine the distribution of chlorophyll-a concentrations during May 2022 in Kokar waters, Alor Barat Utara District, Alor Regency. Chlorophyll-a data collection in May 2022 was downloaded from the NASA Ocean Color website. The results showed that the distribution of chlorophyll-a values ​​fluctuated in each fishing area. The chlorophyll-a concentration range is 0.07 mg/m³-0.42mg/m³, So it can be concluded that the distribution of chlorophyll-a concentrations changes every day. This change is caused by the movement of sea water towards the east of Kokar waters, thus affecting the chlorophyll-a value. Keywords: Chlorophyll-a, NASA Ocean Color, Kokar Waters
MORFOMETRIK GURITA (Octopus Cyanea) DI PERAIRAN ARUBARA, KELURAHAN TETANDARA, KECAMATAN ENDE SELATAN, KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Linung, Maria Kurniati; Soewarlan, Lady Cindy; Boikh, Lebrina I.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Gurita merupakan salah satu dari spesies dalam kelas Cephalopoda yang terdiri dari 289 spesies dan memiliki akitivitas hidup cepat tetapi umumnya mati dalam kondisi muda. di Indonesia di duga terdapat di perairan Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfometrik dari gurita (Octopus Cyanea) di perairan Arubara,Kelurahan Tetandara Kecamatan Ende Selatan Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur. Data jenis hasil tangkapan di peroleh dari nelayan ketika melakukan pembongkaran hasil tangkapan gurita. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis berdasarkan karakteristik hasil tangkapan yang di daratkan di perairan Arubara yakni satu spesies yaitu gurita (OctopusCyanea) dengan jumlah gurita (OctopusCyanea) jantan 78% dan jumlah gurita (OctopusCyanea) betina 22%. Kata Kunci : Morfologi,Karakteristik Morfometrik,Octopus. Abstract - Octopus Octopus is one of the species in the Cephalopoda class which consists of 289 species and has fast life activity but generally dies when young. . In Indonesia it is thought to be found in the waters of Kalimantan, Sulawesi, Maluku and Banda. This research aims to determine the morphometric characteristics of octopuses (Octopus Cyanea) in Arubara waters, Tetandara Village, South Ende District, Ende Regency, East Nusa Tenggara Province. . Types of catch data captured by fishermen when unloading octopus catches. The results of the research show that the type based on the characteristics of the catch landed in Arubara waters is one species, namely the octopus (OctopusCyanea) with the number of male octopus (OctopusCyanea) being 78% and the number of female octopus (OctopusCyanea) being 22%. Keywords: Morphology, morphometric characteristics, octopus
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR (HANDLINE) DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) OEBA Seng Paka, Dominggo M.; Sine, Kiik G.; Soewarlan, Lady Cindy
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). jenis hasil tangkapan berdasarkan karakteristik morfologi, 2). komposisi hasil tangkapan, 3). nilai CPUE. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah nelayan pancing ulur sejumlah 94 dengan sampel 48 nelayan. Data jenis hasil tangkapan diperoleh dari nelayan ketika melakuan pembongkaran hasil tangkapan. Hasil tangkapan diidentifikasi menggunakan panduan identifikasi ikan menurut wahyu, (2019). Data komposisi hasil tangkapan diperoleh melalui wawancara dan rekapan hasil tangkapan dari kantor PPI Oeba, selanjutnya dihitung menggunakan rumus komposisi. Informasi mengenai komposisi hasil tangkapan disajikan dalam bentuk persen. Data untuk mengetahui CPUE diperoleh dari kantor PPI Oeba. Nilai CPUE untuk tahun 2018-2022 mencakup semua jenis hasil tangkapan pancing ulur dan beberapa jenis hasil tangkapan sesuai jenis ikan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis berdasarkan morfologi karakteristik ikan hasil tangkapan serta komposisi hasil tangkapan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba terdiri dari 11 spesies ikan yaitu Kakap Merah (Lutjanus sp.) 3,1%, Belang Kuning (Caesio cuning) 1,7%, Kerapu (Epinephelus sp) 0,7%, Anggoli (Pristipoimedes multidiens) 28,7%, Baronang (Siganus sp) 24.3%, Kakap Sawo (Ocyurus chrysurus) 6,2%, Cakalang (Katsuwonus pelamis) 3,1%, Tuna (Thunnus sp) 1,0%, Tongkol (Euthhynnus affinis) 1.4%, Tuna Mata Besar (Thunus Obesus) 4.1%, Madidihang atau tuna sirip kuning (Thunnus albacares) 25,7%. Nilai CPUE tertinggi terjadi di tahun 2019 sebesar 1,494,980 Kg/Trip dan CPUE terendah terjadi di tahun 2022 sebesar 290,623 kg/trip. Kata Kunci: Pancing ulur (handline), , Komposisi, CPUE, Pangkalan Pendaratan Ikan. Abstract – This research aims to find out 1). type of catch based on morphological characteristics, 2). catch composition, 3). CPUE value. The method used in this research is a survey method using a quantitative and qualitative descriptive approach. The population in this study was 94 handline fishermen with a sample of 48 fishermen. Data on the type of catch is obtained from fishermen when unloading the catch. The catch was identified using the fish identification guide according to Wahyu, (2019). Catch composition data was obtained through interviews and catch recaps from the PPI Oeba office, then calculated using the composition formula. Information regarding the composition of the catch is presented in percentage form. Data to determine CPUE was obtained from the PPI Oeba office. CPUE values ​​for 2018-2022 include all types of handline catches and several types of catches according to the type of fish in this study. The results of the research show that the types based on the morphological characteristics of the fish caught and the composition of the catch landed at the Oeba Fish Landing Base (PPI) consist of 11 species of fish, namely Red Snapper (Lutjanus sp.) 3.1%, Yellow Striped (Caesio cuning) 1 .7%, Grouper (Epinephelus sp) 0.7%, Anggoli (Pristipoimedes multidiens) 28.7%, Baronang (Siganus sp) 24.3%, Sawo Snapper (Ocyurus chrysurus) 6.2%, Skipjack (Katsuwonus pelamis) 3, 1%, Tuna (Thunnus sp) 1.0%, Tuna (Euthhynnus affinis) 1.4%, Bigeye Tuna (Thunnus Obesus) 4.1%, Yellowfin tuna or yellowfin tuna (Thunnus albacares) 25.7%. The highest CPUE value occurred in 2019 amounting to 1,494,980 Kg/trip and the lowest CPUE occurred in 2022 amounting to 290,623 kg/trip. Keywords: Handline, Composition, CPUE, Oeba Fish Landing Base
KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN WISATA PANTAI LASIANA KOTA KUPANG Mala, Aurelius Gode Ga’a; Sine, Kiik G.; Kangkan, Alexander L.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton dapat menunjukkan kualitas dari perairan, dimana keanekaragaman fitoplankton menjadi tolak ukur penceraman yang terjadi pada perairan, selain itu kelimpahan fitoplankton dapat menjadi gambaran dari kepadatan fitoplankton pada suatu kawasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis fitoplankton yang terdapat pada perairan wisata pantai Lasiana Kota Kupang dan juga untuk mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton di perairan wisata pantai Lasiana Kota Kupang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – September 2023. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode sampling air laut dan koleksi fitoplankton. Penentuan lokasi penelitian menggunakan teknik purposive sampling dan pengukuran kualitas air diantaranya suhu, pH, salinitas, arus, DO (Dissolve Oxygen) dan buku identifikasi fitoplankton. Hasil dari penelitian ini didapatkan jenis-jenis fitoplankton yang ditemukan di perairan wisata Pantai Lasiana sebanyak 24 spesies dengan spesies Navicula membranacea dan Navicula distans adalah spesies yang paling sering ditemukan. Kelimpahan fitoplankton pada perairan Wisata Pantai Lasiana dari ke dua (2) stasiun yaitu 2.244 sel/L atau 2,244 x 103/L artinya Perairan Wisata Pantai Lasiana Kupang tergolong dalam perairan dengan kategori kesuburan sedang. Rata-rata nilai keanekaragaman (H’) di perairan Wisata Pantai Lasiana adalah 1,5195 yang berarti nilai keanekaragaman fitoplankton di perairan Wisata Pantai Lasiana tergolong sedang dan kestabilan komuditas yang sedang. Kata Kunci : Fitoplankton, Kelimpahan, Keanekaragaman Abstract - The diversity and abundance of phytoplankton can indicate the quality of the waters, where phytoplankton diversity is a measure of the scavenging that occurs in the waters, besides the abundance of phytoplankton can be an illustration of the density of phytoplankton in an area. The purpose of this study was to determine the types of phytoplankton found in the tourist waters of Lasiana beach Kupang City and also to determine the abundance and diversity of phytoplankton in the tourist waters of Lasiana beach Kupang City. This research was conducted in June - September 2023. The research method used was seawater sampling method and phytoplankton collection. Determination of the research location using purposive sampling technique and measurement of water quality including temperature, pH, salinity, current, DO (Dissolve Oxygen) and phytoplankton identification book. The results of this study obtained the types of phytoplankton found in the tourist waters of Lasiana Beach as many as 24 species with Navicula membranacea and Navicula distans species being the most commonly found species. The abundance of phytoplankton in the waters of Lasiana Beach Tourism from the two (2) stations is 2,244 cells/L or 2.244 x 103/L, meaning that the waters of Lasiana Beach Tourism Kupang are classified as waters with moderate fertility category. The average value of diversity (H') in the waters of Lasiana Beach Tourism is 1.5195 which means the value of phytoplankton diversity in the waters of Lasiana Beach Tourism is classified as moderate and moderate commodity stability. Keywords: Phytoplankton, Abundance, Diversity

Page 2 of 2 | Total Record : 17