Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

JENIS – JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP GILL NET YANG DIOPERASIKAN OLEH NELAYAN DI DESA SAMBINASI, KECAMATAN RIUNG, KABUPATEN NGADA Elita Sari, Ike; Sine, Kiik G.; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis – jenis ikan yang tertangkap dan jumlah hasil tangkapan ikan alat tangkap jaring insang (gillnet) di Desa Sambinasi, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada. Jenis penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu peneliti langsung mengikuti nelayan ke lokasi operasi penangkapan ikan, guna mengamati dan mengetahui jenis ikan dan jumlah hasil tangkapan ikan pada alat tangkap jaring insang (gill net) selama melakukan penelitian. Adapun sampel dalam penellitian ini yaitu seluruh nelayan jaring insang (gillnet) yang berjumlah 15 orang nelayan pancing ulur (gillnet). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis – jenis hasil tangkapan jaring insang (gillnet) di Desa Sambinasi, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada terdapat 18 spesies dari 11 family dan jumlah hasil tangkapan ikan alat tangkap jaring insang yang paling tertinggi yaitu pada spesies ikan dari family Carangidae sebesar 16,67%, dan yang paling terendah yaitu pada spesies ikan dari family Priacanthidae, Nemipteridae, Scombridae, Sphyraenidae, dan Mugilidae sebesar 5,56%. Kata Kunci : Jenis – Jenis Ikan Hasil Tangkapan, Jaring Insang, Desa Sambinasi Abstract – The purpose of this study was to determine the types of fish caught and the amount of fish caught by gill net in Sambinasi Village, Riung District, Ngada Regency. This type of research uses an observation technique, in which the researcher directly follows fishermen to the location of fishing operations, in order to observe and find out the types of fish and the amount of fish caught in gill nets during research. The samples in this research were all gillnet fishermen, totaling 15 gillnet fishermen. The results showed that there were 18 species caught by gillnets in Sambinasi Village, Riung District, Ngada Regency from 11 families and the highest number of fish caught by gill nets was in fish species from the Carangidae family of 16 .67%, and the lowest was for fish species from the families Priacanthidae, Nemipteridae, Scombridae, Sphyraenidae, and Mugilidae at 5.56%. Key Word: Types of Fish Caught, Gill Nets, Sambinasi Village
ANALISIS HASIL TANGKAPAN GURITA PADA ALAT TANGKAP HAND LINE MENGGUNAKAN UMPAN POCONG - POCONG YANG DI OPERASIKAN OLEH NELAYAN DIPERAIRAN KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA TENGGRA TIMUR Tupen, Paskalia Somi; Yahyah, Yahyah; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Kabupatenh Ende merupakan Kabupaten yang memiliki potensi perikanan laut yang cukup besar. Salah satu komoditas unggulan Kabupaten Ende adalah gurita (Octopus sp). Harga gurita tingkat nelayan cukup prospektif dibanding ikan lain. Hal ini menyebabkan sebagian besar nelayan di kabupaten Ende menjadikan komoditas gurita sebagai tangkapan utama. Salah satu teknologi perikanan yang memberikan kontribusi besar terhadap hasil tangkapan terletak pada konstruksi peralatan penangkapan, jenis-jenis peralatan penangkapan yang digunakan, dan teknik operasionalnya. Nelayan Penangkapan gurita di Perairan Ende masih menggunakan alat tangkapan tradisional yaitu alat tangkap (Hand line) dengan umpan pocong – pocong yang merupakan salah satu jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap gurita. Komposisi hasil tangkapan pada alat tangkap Hand line (pocong – pocong ) yang didaratkan di tiga lokasi pada perairan Ende, terdapat 1 family 1 spesies yang terdiri dari Gurita Karang (octopus cyanea) sebesar 100%. Produksi hasil tangkapan oleh nelayan yang didaratkan di tiga lokasi pada perairan Ende selama 5 tahun yaitu pada tahun 2019- 2023 dengan nilai produksi tertinggi pada tahun 2023 sebesar 1493,5 kg dan terendah tahun 2020 sebesar 995,6 kg. Nilai CPUE tertinggi pada tahun 2023 sebesar 1286,94 kg/trip dan terendah tahun 2020 sebesar 900,84 kg/trip. Kata Kunci : Hand Line, Gurita (O.Cyanea) Abstract - Ende Regency is a regency with significant potential for marine fisheries. One of Ende Regency's flagship commodities is octopus (Octopus sp). The price of octopus at the fisherman level is quite promising compared to other fish. This has led the majority of fishermen in Ende Regency to consider octopus as their main catch. That one of the fishing technologies that contribute significantly to catch results lies in the construction of capture equipment, the types of capture equipment used, and their operational techniques. Octopus fishermen in the waters of Ende still use traditional capture tools, namely hand lines with "pocong-pocong" bait. "Pocong-pocong" is one of the types of capture tools used to catch octopus. The composition of the catch results using hand lines ("pocong-pocong") landed at three locations in the waters of Ende shows one family and one species, consisting of Coral Octopus (Octopus cyanea) at 100%. The production of catch results by fishermen landed at three locations in the waters of Ende over 5 years, from 2019 to 2023, had the highest production value in 2023 at 1493.5 kg and the lowest in 2020 at 995.6 kg. The highest CPUE (Catch Per Unit Effort) value in 2023 was 1286.94 kg/trip, while the lowest was in 2020 at 900.84 kg/trip. Keywords : Hand Line, Octopus (O. Cyanea)
TINGKAT KERAMAHAN LINGKUNGAN ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) YANG DIOPERASIKAN OLEH NELAYAN DI DESA LAMATOKAN KECAMATAN ILE APE TIMUR KABUPATEN LEMBATA Nanga, Srinana; Tallo, Ismawan; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini mengkaji tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang (gill net) yang dioperasikan oleh nelayan di Desa Lamatokan, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang yang dioperasikan oleh nelayan di Desa Lamatokan Kecamatan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan responden 9 orang nelayan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap jaring insang dengan ukuran mata jaring 2,5 inci yang digunakan oleh nelayan di Desa Lamatokan tergolong sangat ramah lingkungan, dengan nilai skor 28. Temuan ini menunjukkan bahwa nelayan di desa tersebut telah mengoperasikan alat tangkapnya dengan memperhatikan aspek-aspek keramahan lingkungan, termasuk selektivitas tinggi, tidak merusak habitat, dan hasil tangkapan yang berkualitas tinggi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam mendukung praktik perikanan berkelanjutan dan menjaga keberlanjutan lingkungan perairan serta keberlangsungan mata pencaharian nelayan setempat. Kunci : Alat tangkap, Jaring Insang, Tingkat Keramahan Lingkungan. Abstrak - This research examines the environmental friendliness level of the gill net fishing gear operated by fishermen in the village of Lamatokan, with the aim of determining the environmental friendliness level of the gill net fishing gear operated by fishermen in the village of Lamatokan, Ile Ape Timur district, Lembata Regency. The research uses interview methods with 9 fishermen as purposive sampling respondents. The results show that the gill net fishing gear with a mesh size of 2.5 inches used by the fishermen in the village of Lamatokan is considered to be very environmentally friendly, with a score of 28. This finding indicates that the fishermen in the village have been operating their fishing gear while considering environmental friendliness aspects, including high selectivity, non-habitat destruction, and high-quality catch. This research makes an important contribution in supporting sustainable fishing practices and preserving the sustainability of the aquatic environment, as well as the continuity of local fishermen's livelihoods. Keywords: Fishing Gear, Gill Net, Environmental Friendliness Level
MORFOMETRIK KERANG BULU (Anadara antiquata) YANG TERTANGKAP OLEH NELAYAN DI DESA TALIBURA, KECAMATAN TALIBURA, KABUPATEN SIKKA Alfarizi, Muhammad; Yahyah, Yahyah; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Kerang bulu (A. antiquata) merupakan biota kelas bivalvia yang memiliki sisi lengkung dan berbulu halus. Habitat kerang bulu sangat dipengaruhi oleh parameter fisika, kimia, mauoun biologis. Perbedaan kondisi lingkungan yang mecolok dapat memberikan perbedaan nyata terhadap pertumbuhan kerang dan mempengaruhi proses reproduksi kerang. Perairan pantai Desa Talibura merupakan wilayah pesisir dimana masyarakat yang tinggal disekiyar wilayah pantai memanfaatkan kerang bulu sebagai bahan makanan maupun dijual. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui ukuran morfometrik kerang bulu di perairan Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka yang dilihat dari ukuran panjang, lebar, tinggi dan berat kerang bulu. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2022 dan bertempat di Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis morfomterik kerang bulu yang meliputi ukuran panjang, lebar, tinggi dan berat. Berdasarkan hasil penelitian, ukuran morfometrik panjang cangkang kerang bulu yang tertangkap oleh nelayan di perairan Desa Talibura adalah berkisar antara 3,00 cm hingga lebih dari 5,50 cm, kemudian ukuran lebar cangkang berkisar antara 2,00 cm hingga lebih dari 4,50 cm, selanjutnya ukuran tinggi cangkang berkisar antara 1,11 cm hingga lebih dari 3,61 cm dan ukuran berat berkisar antara 9 gram hingga lebih dari 38 gram. Jumlah frekuensi ukuran kerang bulu yang tertangkap oleh nelayan di perairan Desa Talibura lebih banyak berdasarkan kelas panjang adalah berkisar antara 3,50-4,99 cm dengan ukuran lebar 2,50-3,99 cm, kemudian ukuran tinggi berkisar antara 1,61-3,10 cm dan berat berkisar antara 15-31 gram. Sedangkan jumlah hasil tangkapan paling sedikit berdasarkan ukuran panjang yaitu berkisar antara 3.00-3.49 cm dan 5,00->5,50 cm dengan lebar berkisar antara 2.00-2.49 cm dan 4,00->4,50 cm, kemudian tinggi berkisar antara 1.11-1.60 cm dan 3,11->3,61 cm dan berat berkisar antara 9-14 gram dan 32->38 gram. Kata Kunci: Kerang bulu, Desa Talibura, Morfometrik Abstract - Shellfish (A. antiquata) is a bivalve class biota that has curved sides and fine hairs. The habitat of mussels is greatly influenced by physical, chemical, and biological parameters. Striking differences in environmental conditions can make a real difference to the growth of clams and affect the reproductive processes of clams. The coastal waters of Talibura Village are a coastal area where people who live around the coastal area use shellfish as a food ingredient or for sale. This study aims to determine the morphometric size of the shells in the waters of Talibura Village, Talibura District, Sikka Regency as seen from the length, width, height and weight of the shells. The research was carried out from June to July 2022 and took place in Talibura Village, Talibura District, Sikka Regency. The method used in this research consists of qualitative and quantitative methods. Morphometric analysis of shells including length, width, height and weight. Based on the results of the study, the morphometric size of the shell length of the shells caught by fishermen in the waters of Talibura Village ranged from 3.00 cm to more than 5.50 cm, then the size of the shell width ranged from 2.00 cm to more than 4.50 cm. , then the size of the shell height ranges from 1.11 cm to more than 3.61 cm and the size of the weight ranges from 9 grams to more than 38 grams. The frequency of clams caught by fishermen in the waters of Talibura Village is more based on the length class, which ranges from 3.50-4.99 cm with a width of 2.50-3.99 cm, then the height ranges from 1.61- 3.10 cm and weighs between 15-31 grams. While the number of catches was the least based on length, which ranged from 3.00-3.49 cm and 5.00->5.50 cm with a width ranging from 2.00-2.49 cm and 4.00->4.50 cm, then the height ranged from 1.11 -1.60 cm and 3.11->3.61 cm and weighs between 9-14 grams and 32->38 grams. Keywords: Shellfish, Talibura Village, Morphometrics
JENIS-JENIS MANGROVE DI DESA LAMATOKAN, KECAMATAN ILE APE TIMUR, KABUPATEN LEMBATA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR So’o, Eleonora Adela; Sine, Kiik G.; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis mangrove di Desa Lamatokan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT. Dilaksanakan sepanjang bulan Februari hingga Maret 2024, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data lapangan melalui observasi dan dokumentasi serta dianalisis secara deskriptif. Hasil yang di dapat pada penelitian ini adalah terdapat lima (5) jenis mangrove yang berada pada kawasan mangrove Desa Lamatokan, diantaranya adalah Soneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculate, Rhizophora stylosa, dan Lumnitzera racemose. Kelima jenis mangrove yang terdapat di kawasan Mangrove Desa Lamatokan sudah dibuat deskripsi dan klasifikasi untuk setiap jenis yang dilengkapi dengan gambar jenis-jenis mangrove. Kata kunci. Desa Lamatokan, Kawasan Mangrove, Jenis Mangrove Abstract - This research was conducted with the aim of determining of mangrove species in Lamatokan Village, East Ile Ape District, Lembata Regency, NTT Province. Carried out from February to March 2024, this research used field data collection methods through observation and documentation and analyzed descriptively. The results obtained from this research are that there are five (5) types of mangroves in the Lamatokan Village mangrove area, including Soneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculate, Rhizophora stylosa, and Lumnitzera racemose. Descriptions and classifications have been made for the five types of mangroves found in the Lamatokan Village Mangrove area for each type, accompanied by pictures of the species of mangroves. Keywords. Lamatokan Village, Mangrove Area, Species of Mangrove
HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP BANDO YANG DIOPERASIKAN OLEH NELAYAN DI PERAIRAN BAGIAN SELATAN KABUPATEN ENDE, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Bapang, Kusmadi S.; Yahyah, Yahyah; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan alat tangkap bando yang dioperasikan oleh nelayan di perairan bagian selatan, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif . Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa jenis-jenis ikan yang tertangkap pada alat tangkap bando adalah sebanyak 3 jenis yaitu ikan tuna sirip kuning, ikan marlin dan ikan tenggiri. Jumlah ikan hasil tangkapan alat tangkap bando perhari yaitu untuk ikan tuna sirip kuning berkisar antara 1-4 ekor dengan nilai rata-rata 3 ekor/perhari dan komposisinya sebesar 49,38 %, kemudian ikan tenggiri berkisar antara 1-2 ekor dengan nilai rata-rata sebesar 1 ekor/hari dan komposisinya sebesar 20,99 %, selanjutnya ikan marlin berkisar antara 1-3 ekor dengan nilai rata-rata sebesar 2 ekor/hari dan nilai komposisinya sebesar 29,63 %. Jumlah hasil tangkapan dan komposisi hasil tangkapan tertinggi terdapat pada ikan tuna sirip kuning, diikuti ikan marlin dan terendah terdapat pada ikan tenggiri. Kata Kunci : Hasil Tangkapan, Bando, Nelayan, Ende Abstract - This research aims to determine the catch of bando fishing gear operated by fishermen in southern waters, Ende Regency, East Nusa Tenggara Province. This research method uses qualitative and quantitative methods. Data collection in this research used observation techniques. The data collected was then analyzed using qualitative and quantitative descriptive analysis. The results of the research found that there were 3 types of fish caught using bando fishing gear, namely yellowfin tuna, marlin and mackerel. The number of fish caught by bando fishing gear per day, namely for yellowfin tuna, ranges from 1-4 fish with an average value of 3 fish/per day and the composition is 49.38%, then mackerel fish ranges from 1-2 fish with an average value of the average is 1 fish/day and the composition is 20.99%, then marlin ranges between 1-3 fish with an average value of 2 fish/day and the composition value is 29.63%. The highest number of catches and catch composition was found in yellowfin tuna, followed by marlin and the lowest was found in mackerel. Keyword : Catches, Bando, Fishermen, Ende
PENDAMPINGAN DAN SOSIALISASI DALAM MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN UPAYA PENCEGAHAN VIRUS CORONA (COVID 19) DI SDK ST. ARNOLDUS, KUPANG: MENTORING AND SOCIALIZATION IN COMPLYING WITH HEALTH PROTOCOLS TO PREVENT CORONA VIRUS (COVID 19) AT SDK ST. ARNOLDUS, KUPANG Saraswati, Suprabadevi Ayumayasari Saraswati; Boikh, Lebrina Ivantry; Ayubi, Aludin Al; Huky, Rut Kristiani
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i3.3888

Abstract

Pendampingan dan Pendekatan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yaituPendampingan Dan Sosialisasi Dalam Mematuhi Protokol Kesehatan UpayaPencegahan Virus Corona (Covid 19) Di Sdk St. Arnoldus, Kupang”. Kegiatanpengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang terjadidi masyarakat pesisir Kota Kupang melalui pendampingan dan pendekatanpersuasif dan mendampingi siswa-siswi dalam menghadapi krisis pandemi Covid19.Implementasi kebijakan dari pemerintah untuk memperkecil angka penyebarancovid- 19 terus dilakukan kepada setiap lapisan masyarakat, termasuk kelompok anak-anakusia dini yang belum sepenuhnya paham akan bahaya dari virus ini. Salah satuupayapencegahan penyebaran Covid-19 kepada masyarakat khususnya siswa-siswa di SdkSt. Arnoldus, Kupang diharapkan melalui pendampingan ini dilakukan dengancaramendongeng (story telling) dan sosialisasi protokol Kesehatan tentang carapencegahan penyebaran Covid-19 demi menyesuaikan tingkat pemahamansiswa- siswa di Sdk St. Arnoldus. Sehingga anak dapat mengerti akan cara pencegahandanpenanggulangan bencana pandemic covid 19 dengan melaksanakan protokolkesehatan
PENDAMPINGAN DAN SOSIALISASI DALAM MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN UPAYA PENCEGAHAN VIRUS CORONA (COVID 19) DI SDK ST. ARNOLDUS, KUPANG Saraswati, Suprabadevi Ayumayasari; Boikh, Lebrina Ivantry; Ayubi, Aludin Al; Huky, Rut Kristiani
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i2.4400

Abstract

Pendampingan dan Pendekatan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yaitu Pendampingan Dan Sosialisasi Dalam Mematuhi Protokol Kesehatan Upaya Pencegahan Virus Corona (Covid 19) Di Sdk St. Arnoldus, Kupang”. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat pesisir Kota Kupang melalui pendampingan dan pendekatan persuasif dan mendampingi siswa-siswi dalam menghadapi krisis pandemi Covid 19. Implementasi kebijakan dari pemerintah untuk memperkecil angka penyebaran covid-19 terus dilakukan kepada setiap lapisan masyarakat, termasuk kelompok anak-anak usia dini yang belum sepenuhnya paham akan bahaya dari virus ini. Salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 kepada masyarakat khususnya siswa-siswa di Sdk St. Arnoldus, Kupang diharapkan melalui pendampingan ini dilakukan dengan cara mendongeng (story telling) dan sosialisasi protokol Kesehatan tentang cara pencegahan penyebaran Covid-19 demi menyesuaikan tingkat pemahaman siswa-siswa di Sdk St. Arnoldus. Sehingga anak dapat mengerti akan cara pencegahan dan penanggulangan bencana pandemic covid 19 dengan melaksanakan protokol kesehatan.
JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN PADA ALAT TANGKAP POLE AND LINE DI PERAIRAN FLORES TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Kein, Fulgensius Willem; ., Yahyah; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.85 KB)

Abstract

Abstrak – Penelitian ini berguna agar memahami jenis-jenis ikan apa saja yang tertangkap pada alat tangkap pole and line, jumlah ikan per jenis yang tertangkap pada alat tangkap pole and line, dan produksi hasil tangkapan ikan yang tertangkap pada alat tangkap pole and line di perairan Flores Timur. Penelitian ini menggunakan metode mengumpulkan data observasi yaitu dengan mengikuti nelayan ke lokasi penangkapan ikan, dan data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan analisis komposisi jenis dan analisis CPUE. Pengambilan data lapangan dilakukan selama 12 kali trip pengoperasian kapal pada bulan Oktober, November, dan Desember tahun 2020. Hasil penelitian menunjukan komposisi jenis hasil tangkapan dari alat tangkap pole and line terdiri dari ikan cakalang dan ikan baby tuna. Dengan hasil tangkapan tertinggi terdapat pada spesies ikan cakalang, tangkapan paling rendah spesies ikan baby tuna. Jumlah komposisi jenis ikan hasil tangkap tertinggi menggunakan alat tangkap pole and line yang di operasikan di perairan Flores Timur adalah spesies ikan cakalang memiliki nilai komposisi sebesar 91,899%, dan spesies ikan baby tuna dengan nilai komposisi sebesar 8,1000%. Hasil analisis CPUE memperlihatkan bahwa nilai CPUE ikan cakalang sebesar 1966,9, ikan baby tuna sebesar 141,4 dan total 2108,5. Rata – rata jumlah produksi per trip didapat dari jumlah produksi selama tiga bulan penelitian dari dua spesies ikan dibagi banyaknya trip yaitu 12 trip selama 3 bulan penelitian. Kata kunci: Perairan Flores Timur, Pole and Line, Ikan Cakalang Abstract -This study aims to determine what types of fish are caught in pole and line fishing gear, the number of fish per type caught in pole and line fishing gear, and the production of fish caught on pole and line fishing gear in East Flores waters. This study used the method of collecting observational data by following fishermen to fishing locations, and the data obtained were analyzed using type composition analysis and CPUE analysis. Field data collection was carried out during 12 ship operation trips in the months (October, November, and December) of 2020. The results showed the composition of the types of catch from the pole and line fishing gear consisted of skipjack and baby tuna. With the highest catch is found in skipjack fish species, and the lowest catch is in the baby tuna fish species. The highest number of fish species composition using Pole and Line fishing gear which is operated in the waters of East Flores is the skipjack tuna species which has a composition value of 91.899%, and the baby tuna species with a composition value of 8.100%. The CPUE analysis results show that the CPUE value of skipjack / Katsuwonus pelamis is 1966.9, baby tuna (Thunnus albacares) is 141.4 and the total is 2108.5. The average number of production per trip is obtained from the amount of production during the three months of the study of the two fish species divided by the number of trips, namely 12 trips during the 3 months of the study. Key words: East Flores Waters, Pole and Line, Skipjack Fish
KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK RUMPUT LAUT KERING (Eucheuma cottonii) Saraswati, Suprabadevi A.; Toruan, Lumban N. L.; Ayubi, Aludin Al; Huky, Rut Kristiani; Malelak, Gusti Aplisia
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.745 KB)

Abstract

Abstrak - Rumput laut di Indonesia merupakan salah satu sumberdaya perikanan di Indonesia yang dapat dijadikan salah satu sumber andalan ekonomi perikanan nasional. Salah satu jenis rumput laut yang banyak diproduksi di Indonesia adalah jenis Eucheuma cottonii. Mutu atau karakteristik suatu produk sangat penting, hal ini karena dengan adanya mutu produk suatu makanan maka produk tersebut akan aman dan konsumen akan lebih banyak memilih produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisitik organoleptik rumput laut kering (Eucheuma cottonii). Lokasi penelitian dilaksanakan di laboratorium LPPMHP Kupang. Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji deskripsi (uji scoring), dimana panelis diminta untuk menilai produk dengan menggunakan skor 1-9 untuk masing-masing atribut sensori. Hasil dari pengujian organoleptik adalah 7,02-7,24. Hasil akhir dari uji organoleptik dipengaruhi oleh penilaian panelis terhadap rumput laut yang dinilai. Panelis dalam uji organoleptik terdiri atas panelis terlatih dan panelis tidak terlatih. Rumput laut (Eucheuma cottonii) kering memiliki warna kemerahan dan tekstur yang kaku. Warna kemerahan terjadi karena saat penjemuran, klorofil yang terkandung dalam rumput laut tergredasi karena terkena cahaya matahari sehingga warna hijau atau cokelat pada rumput laut berubah menjadi kemerahan. Berdasarkan hasil uji organoleptik (uji scoring) rumput laut kering (Eucheuma cottonii) masih memenuhi standar. Kata kunci: Rumput laut, Eucheuma cottonii, Karakterisitik, Penjemuran Abtract - Seaweed in Indonesia is one of the fisheries resources in Indonesia which can be used as a mainstay source of the national fisheries economy. One type of seaweed that is widely produced in Indonesia is Eucheuma cottonii. The quality or characteristics of a product is very important, this is because with the quality of a food product, the product will be safe and consumers will choose the product more. The purpose of this study was to determine the organoleptic characteristics of dried seaweed (Eucheuma cottonii). The research location was carried out in the Kupang LPPMHP laboratory. The organoleptic test carried out was a description test (scoring test), where the panelists were asked to rate the product using a score of 1-9 for each sensory attribute. The results of organoleptic testing were 7.02-7.24. The final result of the organoleptic test is influenced by the panelist's assessment of the seaweed being assessed. The panelists in the organoleptic test consisted of trained panelists and untrained panelists. Dried seaweed (Eucheuma cottonii) has a reddish color and a stiff texture. The reddish color occurs because when drying, the chlorophyll contained in seaweed degrades due to exposure to sunlight so that the green or brown color of the seaweed turns reddish. Based on the results of the organoleptic test (scoring test), dried seaweed (Eucheuma cottonii) still meets the standard. Keywords: Seaweed, Eucheuma cottonii, Characteristics, Drying