p-Index From 2020 - 2025
4.177
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL BAHARI PAPADAK
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

JENIS – JENIS TUMBUHAN MANGROVE PADA KAWASAN EKOWISATA MANGROVE DI DESA AIMOLI, KABUPATEN ALOR Maure, Etafina Madelin T.; Paulus, Chaterina A.; Saraswati, Suprabadevi A.
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Ekowisata mangrove Desa Aimoli merupakan satu-satunya kawasan ekowisata mangrove yang terletak di Desa Aimoli, Kecamatan Alor Barat Laut di Kabupaten Alor. Ekowisata mangrove yang banyak dikembangkan saat ini belum ada penerapan konsep edukasi mengenai jenis-jenis mangrove sehingga tingkat pemahaman mengenai ekosistem mangrove masih rendah di kalangan pengunjung maupun masyarakat sekitar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan mangrove di kawasan ekowisata mangrove Desa Aimoli. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan ekowisata mangrove Desa Aimoli pada bulan Juni – Juli 2022. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitaf melalui observasi pada garis transek dan petak yang telah ditetapkan. Pengamatan dilakukan pada empat transek dan enam petak pengamatan dengan ukuran petak 100 m2, sedangkan teknik sampling dilakukan dengan cara menarik garis sepanjang 110 m dari laut menuju arah darat. Hasil penelitian ditemukan enam jenis mangrove yaitu Aegialitis annulata, Aegiceras floridum, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, dan Sonneratia alba dengan zonasi yang terbentuk yaitu zona Sonneratia, zona Rhizophora serta zona Bruguiera. Jumlah tegakan tertinggi ada pada jenis mangrove Bruguiera gymnorrhiza, sedangkan jumlah tegakan terendah ada pada jenis Rhizophora stylosa. Kata Kunci: Desa Aimoli, Ekosistem Mangrove, Jenis dan Zonasi Mangrove, Eduwisata. Abstract- Mangrove ecotourism in Aimoli Village is the only mangrove ecotourism area located in Aimoli Village, Northwest Alor Sub-district in Alor Regency. Mangrove ecotourism, which has been developed a lot at this time, has not implemented the concept of education regarding mangrove species so the level of understanding of mangrove ecosystems is still low among visitors and the surrounding community. In the concept of developing the ecotourism area of Aimoli Village, information on mangrove species is important for the community to know in order to increase the knowledge and experience of visitors. The research objective was to determine the types of mangroves in the mangrove ecotourism area of Aimoli Village. This research was conducted in the mangrove ecotourism area of Aimoli Village from June to July 2022. The research method uses a descriptive method with a qualitative and quantitative approach through observation on transect lines and plots that has determined. The Observations were made on four transects and six observation plots with a plot size of 100 m2, while the sampling technique was carried out by drawing a line 110 m long from the sea towards the land. The results of the study found six types of mangroves namely Aegialitis annulata, Aegiceras floridum, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, and Sonneratia alba with the zones formed namely Sonneratia zone, Rhizophora zone and Bruguiera zone. The highest number of stands was in the Bruguiera gymnorrhiza mangrove species, while the lowest number of stands was in the Rhizophora stylosa species. Keywords : Aimoli Village, Mangrove Ecosystem, Mangrove Types and Zoning, Edutourism.
KOMPOSISI JENIS MAKROZOOBENTOS PADA EKOSISTEM MANGROVE DI WILAYAH PESISIR DESA BALAURING, KECAMATAN OMESURI, KABUPATEN LEMBATA Hapsarti, Sukmawati; Paulus, Chaterina A.; Al Ayubi, Aludin; Adar, Damianus
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Komposisi Jenis makrozoobentos pada ekosistem mangrove di kawasan wisata pada Wilayah Pesisir Desa Balauring Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ditemukan ada 20 jenis Makrozoobentos Astraea heliotropium, Cypraea annulus, Rhinoclavis kochi, Conus sanguinolentus, Batillaria zonalis, Batilaria minima, Phalium flammiferum, Nerita planospira, Nerita polita, Nerita chamaeleon, Vexillum cancellarioides, Buccinulum corneum, Colombella major, Cymatium gibbosum, Nasarius horidus, Nassarius Globosus, Cerithium munitum, Mactra antiquate, Pitar citrinus dan Uca dussumieri. Jika dihitung nilai komposisi berdasarkan kelas maka ada 3 kelas yaitu kelas Gastropoda dengan nilai komposisi 85.00%, kelas Bivalvia 10% dan kelas Malacostraca 5%. Berdasarkan rata-rata nilai komposisi jenis makrozoobentos dari penjelasan ini, maka dapat diketahui bahwa makrozoobentos dari kelas Gastropoda memiliki nilai komposisi tertinggi dan yang terendah adalah kelas Malacostraca. Kata Kunci: Komposisi Jenis , Makrozoobentos, Ekosistem Mangrove. Abstrack-The purpose of this study was to determine the density and density of macrozoobenthos in the mangrove ecotourism area in Balauring Village, Omesuri District, Lembata Regency. The method used is qualitative and quantitative methods. The results of the study found that there were 20 species of Macrozoobentos Astraea heliotropium, Cypraea annulus, Rhinoclavis kochi, Conus sanguinolentus, Batillaria zonalis, Batilaria minima, Phalium flammiferum, Nerita planospira, Nerita polita, Nerita chamaeleon, Vexillum cancellarioides, Buccinulum corneum, Colombella major, Cymatium gibbosum, Nasarius horidus, Nassarius Globosus, Cerithium munitum, Mactra antiquate, Pitar citrinus and Uca dussumieri. If the composition value is calculated by class, there are 3 classes, namely the Gastropod class with a composition value of 85.00%, the Bivalvia class 10% and the Malacostraca class 5%. Based on the average composition value of macrozoobenthos from this explanation, it can be seen that macrozoobenthos from the Gastropod class has the highest composition value and the lowest is the Malacostraca class. This indicates that the type of macrozoobenthos that dominates the mangrove ecotourism area on the coast of Balauring Village, Omesuri District, Lembata Regency is from the Gastropod class. Keywords : Species Composition, Macrozoobentos, Mangrove Ecosystem.
HUBUNGAN PANJANG DAN BERAT JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN UTAMA PADA ALAT TANGKAP BANDO YANG DIOPERASIKAN DI PERAIRAN BAGIAN SELATAN KABUPATEN ENDE, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Mbipi, Anjelina Nova; Tallo, Ismawan; Paulus, Chaterina A.
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui hubungan panjang dan berat ikan hasil tangkapan utama dari alat tangkap bando yang dioperasikan di perairan bagian selatan, Kabupaten Ende. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif terkait dengan pengukuran data panjang dan berat ikan terhadap sampel penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 39 ekor ikan dengan masing-masing jenis ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) 23 ekor diperoleh koefisien korelasi adalah sebesar 0,7756015 dan ikan marlin (Istiophoridae) 16 ekor diperoleh koefisien korelasi adalah sebesar 0,74225154, dimana hasil analisis nilai koefisien korelasi mendekati 1 menunjukkan bahwa panjang total ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares), dan marlin (Istiophoridae) mempengaruhi berat total ikan tersebut, artinya semakin besar nilai panjang total tubuh ikan maka semakin besar pula nilai berat total tubuh ikan. Model pertumbuhan pada ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) diperoleh nilai b sebesar 2,4311447, hal ini menunjukkan bahwa ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) mempunyai pertumbuhan allometrik negatif (b<3) dimana pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan berat. Model pertumbuhan pada ikan marlin (Istiophoridae) diperoleh nilai b sebesar 1,0154224 hal ini menunjukkan bahwa ikan marlin (Istiophoridae) mempunyai pertumbuhan allometrik negatif (b<3) dimana pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan berat. Kata Kunci : Alat tangkap bando, Teluk Ippi Ende, hubungan panjang dan berat Abstract - The purpose of this study was to determine the relationship between the length and weight of the main fish caught from the bando fishing gear operated in the southern waters, Ende Regency. The method used in this study is a quantitative method related to the measurement of data on the length and weight of the fish for the research sample. Data analysis used in this study is descriptive statistics. Based on the results of the study showed that of the 39 fish with each type of yellowfin tuna (Thunnus albacares) 23 tails obtained a correlation coefficient of 0.7756015 and marlin fish (Istiophoridae) 16 tails obtained a correlation coefficient of 0.74225154, where the results of the analysis of the correlation coefficient value close to 1 indicate that the total length of yellow fin tuna (Thunnus albacares), and marlin (Istiophoridae) affect the total weight of the fish, meaning that the greater the value of the total body length of the fish, the greater the value of the total body weight of the fish. The growth model for yellowfin tuna (Thunnus albacares) obtained a b value of 2.4311447, this indicates that yellowfin tuna (Thunnus albacares) has a negative allometric growth pattern (b<3) where growth in length is faster than growth in weight. The growth model for marlin fish (Istiophoridae) obtained a b value of 1.0154224. This indicates that marlin fish (Istiophoridae) has a negative allometric growth pattern (b<3) where growth in length is faster than growth in weight. Keywords: bando fishing gear, ippi ende bay waters, length and weight relationship
POLA SALURAN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN POLE AND LINE YANG BERPANGKALAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) OEBA, KOTA KUPANG Safitri, Mariani M.; Soewarlan, Lady Cindy; Paulus, Chaterina A.
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Cakalang dan tuna merupakan jenis hasil tangkapan dari armada pole and line. Beberapa nelayan pole and line yang fishing groundnya diseputaran Kupang biasanya mendaratkan hasil tangkapannya di PPI Oeba, ditempat ini mereka melakukan transaksi penjualan untuk tujuan pasar ekspor maupun pasar lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis hasil tangkapan utama dan samping dari alat tangkap pole and line yang berpangkalan di PPI Oeba dan alur niaga dari hasil tangkapan utama dan samping dari armada pole and line yang berpangkalan di PPI Oeba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif dan di hitung mengunakan rumus presentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil tangkapan utama dari armada pole and line adalah ikan cakalang dan ikan tuna sebagai tangkapan samping. Pola saluran pemasaran hasil tangkapan dari armada pole and line yang berpangkalan di PPI Oeba terbagi menjadi dua musim yaitu musim banyak dan musim sedikit. Pada musim tangkapan yang tinggi, saluran pemasaran yang terbentuk adalah nelayan, perusahaan, dan eksportir; sedangkan pada musim tangkapan yang sedikit, terbentuk 3 saluran pemasaran. Tiga saluran pemasaran yang dimaksud adalah: 1) nelayan, perusahan, pengumpul, pengecer, dan konsumen lokal; 2) kedua nelayan, perusahan, pengumpul, konsumen lokal; dan 3) nelayan, perusahan, pengecer, konsumen lokal. Kata Kunci: Hasil tangkapan ikan, saluran pemasaran, pole and line, PPI Oeba. Abstract – Skipjack and tuna are the main catches of the pole and line fleet. Pole and line fishermen whose fishing grounds are around Kupang usually land their catches at PPI Oeba, where they conduct sales transactions for export and local markets. This study aims to determine the types of the main and side catches of pole and line fishing gear based at Fishery Port Oeba and the trade flow of the main and side catches of the pole and line fleet based at Fishery Port Oeba. The method used in this research is the survey method. The analysis method used in this research is quantitative descriptive analysis and descriptive analysis and calculated using the percentage formula. The results showed that the main catch of the pole and line fleet was skipjack and tuna as a side catch. The marketing channel pattern of the catch from the pole and line fleet based at Fishery Port Oeba is divided into two seasons, namely the high and low fishing seasons. In the high catch season, the marketing channels are fishermen, companies, and exporters; while in the low catch season, three marketing channels are formed. The three marketing channels are: 1) fishermen, companies, collectors, retailers, and local consumers; 2) fishermen, companies, collectors, and local consumers; and 3) fishermen, companies, retailers, and local consumers. Keywords: Fish catch, marketing channels, pole and line, Fishery Port Oeba.
ASPEK REPRODUKSI IKAN TUNA YANG TERTANGKAP OLEH NELAYAN BANDO DI PERAIRAN BAGIAN SELATAN KABUPATEN ENDE Feli, Fransisko Xaverius; Paulus, Chaterina A.; Yahyah, Yahyah
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek reproduksi ikan tuna yaitu nisbah atau sex ratio kelamin, Indeks Kematangan Gonad (IKG), dan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) yang tertangkap oleh nelayan di perairan bagian selatan, Kabupaten Ende. pengambilan sampel ikan tuna ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juli tahun 2023. Sampel ikan tuna yang diamati adalah sebanyak 40 ekor ikan. Pengamatan dilakukan secara langsung meliputi: TKG, nisbah atau sex ratio kelamin, IKG. Nisbah kelamin ikan tuna jantan dan betina dari sampel yang diperoleh setiap minggu dalam 2 bulan penelitian tidak menyimpang dari rasio 1 jantan : 1 betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis chi-square (χ2) memperlihatkan bahwa berdasarkan banyaknya sampel ikan tuna yang diperoleh selama 2 bulan penelitian (40 ekor) tidak terdapat adanya perbedaan (χ2, P< χ2tabel = 15,507 (atau χ2hitung < χ2tabel), yang memberi arti bahwa pada e secara visual berada pada TKG II dengan ciri-ciri gonad mengisi seperempat rongga tubuh, warna gonad pada ikan jantan kelabu atau putih dan berbentuk pipih, sedangkan pada ikan betina berwarna kemerahan atau kuning dan berbentuk bulat, dan telur tidak tampak dan/atau kelihatan masih halus atau belum bisa dibedakan antara butir-butir telur ikan. Nilai IKG berkisar antara 1,81% sampai 4,76% untuk gonad ikan tuna jantan, dan ikan tuna betina berkisar antara 1,90% sampai 4,29%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai IKG ikan tuna di perairan Teluk Ippi berada pada TKG II. Kata kunci : Reproduksi, Alat Tangkap Bando, Tuna. Abstract - This study aims to determine the reproductive aspects of tuna fish, namely sex ratio , Gonadal Maturity Index (IKG), and Gonadal Maturity Level (TKG) caught by fishermen in the southern waters, Ende Regency. The observed tuna samples were 40 fish. Observations were made directly including: The sex ratio of male and female tuna from the samples obtained every week in 2 months of research did not deviate from the ratio of 1 male : 1 female. The results showed that the results of chi-square analysis (χ2) showed that based on the number of tuna samples obtained during the 2 months of research (40 fish) there was no difference (χ2, P < χ2table = 15.507 (or χ2count < χ2table), which means that the e visually is in TKG II with the characteristics of gonads filling a quarter of the body cavity, the color of the gonads in male fish is gray or white and flat, while in female fish it is reddish or yellow and round, and the eggs do not appear and/or look still smooth or cannot be distinguished between fish eggs. IKG values ranged from 1.81% to 4.76% for male tuna gonads, and female tuna ranged from 1.90% to 4.29%. Thus, it can be concluded that the IKG value of tuna in Ippi Bay waters is in TKG II. Keywords: Reproduction, Bando Fishing Gear, Thunus
ZONASI KEARIFAN LOKAL “MURO” DI DESA LAMATOKAN, KECAMATAN ILE APE TIMUR, KABUPATEN LEMBATA De Rosari, Vincensia Claudia Vanti; Paulus, Chaterina A.; Boikh, Lebrina I.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kearifan lokal Muro adalah sebuah kawasan didarat atau di laut yang dilindungi dan dijaga oleh masyarakat adat melalui ritual dan aturan adat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Zonasi Kearifan “Muro” di Desa Lamatokan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata. Penelitian dilaksanaakn pada bulan Juli 2023. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan dalam bentuk Focus Group Discusion (FGD). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan dalam pengelolaan Zonasi Kearifan Lokal Muro, terdapat tiga kawasan zonasi dalam Muro yaitu; zona inti, zona penyangga, dan zona pemanfaatan. Tiga Zonasi Kearifan Lokal “Muro” melindungi 8 spesies yang terancam punah yaitu; duyung, lumba-lumba, penyu, pari manta, ikan napoleon, kuda laut, terumbu karang, dan mangrove. Ketiga zonasi ini dibentuk berdasarkan latar belakang sosial budaya, sosial ekonomi dan ekologi. Kata Kunci : Zonasi,Muro,Desa Lamatokan Abstrak - Muro local wisdom is an area on land or at sea that is protected and guarded by custom through rituals and customary rules. This research aims to determine the Zoning of "Muro" Wisdom in Lamatokan Village, East Ile Ape District, Lembata Regency. The research was carried out in July 2023. The research method used in the research was qualitative, descriptive in nature using primary and secondary data. Data collection techniques in this research include documentation, observation and interviews. Interviews were conducted in the form of a Focus Group Discussion (FGD). The data analysis used in this research is descriptive analysis. The research results show that in the management of Muro Local Wisdom Zoning, there are three zoning areas in Muro, namely; core zone, buffer zone and utilization zone. Three "Muro" Local Wisdom Zonings protect 8 endangered species, namely; dugongs, dolphins, turtles, manta rays, napoleon fish, seahorses, coral reefs and mangroves. This third zoning is formed based on socio-cultural, socio-economic and ecological backgrounds.Keywords: Zoning, Muro, Lamatokan Village
PEMETAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN SEBARAN KLOROFI-A DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PERAIRAN KOKAR Pandu, Juni Astika; Kangkan, Alexander L.; Paulus, Chaterina A.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Klorofil-a merupakan salah satu parameter yang sangat menentukan produktivitas primer di laut. Sebaran dan tinggi rendahnya konsentrasi klorofil-a yang terkait dengan kondisi oseonografi suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi klorofil-a selama bulan Mei tahun 2022 di perairan Kokar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor. Pengambilan data klorofil-a pada bulan Mei tahun 2022 diunduh dari website NASA Ocean Color. Hasil penelitian menunjukkan sebaran nilai klorofil-a berfluktuatif pada setiap daerah penangkapan ikan. Kisaran konsentrasi klorofil-a adalah 0.07 mg/m³- 0,42 mg/m³, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran konsentrasi klorofil-a mengalami perubahan pada setiap harinya. Perubahan ini disebabkan oleh pergerakan air laut yang mengarah pada timur perairan Kokar sehingga mempengaruhi nilai klorofil-a. Kata Kunci: klorofil-a, NASA Osean Color, Perairan Kokar Abstract- Chlorophyll-a is one of the parameters that really determines primary productivity in the sea. The distribution and high and low concentrations of chlorophyll-a are related to the oceanographic conditions of a body of water. This research aims to determine the distribution of chlorophyll-a concentrations during May 2022 in Kokar waters, Alor Barat Utara District, Alor Regency. Chlorophyll-a data collection in May 2022 was downloaded from the NASA Ocean Color website. The results showed that the distribution of chlorophyll-a values ​​fluctuated in each fishing area. The chlorophyll-a concentration range is 0.07 mg/m³-0.42mg/m³, So it can be concluded that the distribution of chlorophyll-a concentrations changes every day. This change is caused by the movement of sea water towards the east of Kokar waters, thus affecting the chlorophyll-a value. Keywords: Chlorophyll-a, NASA Ocean Color, Kokar Waters
KAJIAN KESESUAIAN WISATA DI PANTAI KOLBANO, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Benu, Ronli; Kangkan, Alexander L.; Paulus, Chaterina A.
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.803 KB)

Abstract

Abstrak - Kesesuaian lahan dapat diartikan sebagai tingkat kecocokan suatu lahan untuk suatu kegunaan tertentu. Salah satunya di lakukan untuk menentukan kesesuaian lahan wisata. Penelitian mengenai kesesuaian wisata pantai telah dilakukan di Pantai Kolbano. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian wisata Pantai Kolbano. Metode yang di gunakan dalam penelitian adalah observasi. Metode yang diggunakan dalam penentuan stasiun penelitian ini adalah metode Purposive Sampling. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka tingkat kesesuaian wisata Pantai Kolbano berdasarkan parameter kesesuaian yaitu lebar pantai, jenis pantai, substrat dasar perairan, penutupan kawasan, ketersediaan air tawar dan kemiringan pantai pada stasiun I, II, III memiliki nilai indeks kesesuaian wisata berada pada kategori S1 (Sangat Sesuai) dengan nilai 80%-100%. Kata Kunci: Kesesuaian, Wisata, Pantai Kolbano Abstract - Land suitability can be defined as the level of suitability of a land for a particular use. One of them is done to determine the suitability of tourist land. Research on the suitability of coastal tourism has been carried out at Kolbano Beach. This study aims to anlayze the suitability of Kolbano Beach tourism. The method used in this research is observation. The method used in determining the station of this research is the Purposive Sampling method. Based on the research conducted, the level of suitability of Kolbano Beach tourism based on suitability parameters, namely beach width, beach type, bottom substrate, are closure, fresh water availability and beach slope at stations I, II, III has a tourism suitability index value in the SI category (Very Appropriate) with a value of 80-100%. Key words: Suitability, Tourism, Kolbano Beach
PENGEMBANGAN WISATA PANTAI TANJUNG BASTIAN DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Manehat, Maria E.; Paulus, Chaterina A.; Kangkan, Alexander L.
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.352 KB)

Abstract

Abstrak - Pantai Tanjung Bastian merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang terletak di Desa Humusu, Kec. Insana Utara, Kab. TTU. Pantai ini memiliki daya tarik khas berupa pemandangan laut, pasir, dan gunung. Dalam rangka pengembangannya sebagai wisata pantai, diperlukan strategi pengembangan wisata pantai. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi pantai Tanjung Bastian saat ini dan mengetahui bentuk strategi yang dibutuhkan dalam pengembangan wisata pantai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kesesuaian wisata kategori rekreasi dan analisis SWOT. Penelitian menunjukkan hasil bahwa nilai kesesuaian wisata pada dua stasiun pengamatan di pantai Tanjung Bastian termasuk kategori sangat sesuai. Strategi yang diperlukan untuk pengembangan wisata pantai Tanjung Bastian adalah (1) meningkatkan promosi, (2) melengkapi dan merawat fasilitas wisata yang ada untuk menunjang kegiatan pengembangan pantai, dan (3) mengembangkan alternatif kegiatan wisata yang beragam pada satu lokasi yang sama. Kata Kunci: Destinasi Wisata Pantai, Nilai Kesesuaian, Strategi Pengembangan. Abstract - Tanjung Bastian Beach is one of the coastal tourist destinations located in Humusu Wini Village, North Insana District, North Central Timor Regency. This beach has a distinctive attraction in the form of views of the sea, sand, and mountains. To develop it as coastal tourism, a strategy for developing coastal tourism is needed. This study aims to determine the current condition of the Tanjung Bastian beach and determine the form of strategy needed in the development of coastal tourism. This research was conducted from July to August 2021. The research method used was a tourism suitability analysis for the recreation category and SWOT analysis.The results showed that the value of tourism suitability at the two observation stations on the Tanjung Bastian coast was in the very suitable category. The strategies needed for the development of Tanjung Bastian beach tourism are (1) increasing promotions, (2) equipping and maintaining existing tourism facilities to support beach development activities, and (3) developing various alternative tourism activities at the same location. Keywords: Coastal Tourism Destinations, Suitability Value, Development Strategy.
CURAHAN WAKTU KERJA IBU RUMAH TANGGA PEDAGANG PENGECER IKAN DI KECAMATAN ALAK, KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Buan, Trofimus; Soewarlan, Lady Cindy; Paulus, Chaterina A.
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.539 KB)

Abstract

Abstrak – Rendahnya pendapatan yang dihasilkan suami serta tuntutan ekonomi yang cukup besar merupakan faktor yang mendorong ibu rumah tangga nelayan dan non nelayan ikut mengambil peran produktif dalam membantu suami. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai curahan waktu kerja ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pedagang pengecer ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Juli tahun 2021 di Kecamatan Alak, Kota Kupang. Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi yang diambil adalah seluruh wanita yang berprofesi sebagai pedagang pengecer ikan yang aktif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Curahan waktu kerja untuk satuan waktu jam: Bagi istri non nelayan pada musim timur, barat dan peralihan yaitu minimal rata-rata 12 jam. Sedangkan bagi istri nelayan, persamaan hanya pada musim timur dan peralihan yaitu minimal rata-rata 10 jam, kemudian pada musim barat minimal rata-rata 6 jam. Curahan waktu kerja untuk satuan waktu hari: Bagi istri non nelayan pada musim timur, barat dan peralihan yaitu 30 hari. Sedangkan bagi istri nelayan, terdapat perbedaan untuk tiap musimnya yaitu musim timur rata-rata 17 hari; musim barat rata-rata 15 hari; kemudian musim peralihan rata-rata 16 hari. Kata Kunci: Kecamatan Alak, Ibu Rumah Tangga, Pedagang Pengecer, Curahan Waktu Kerja. Abstract - Low income generated by the husband and considerable economic demands are factors that encourage fishermen and non-fishermen housewives to take a productive role in helping the husband. The purpose of this study is to provide information about the outpouring of working time housewives who work as fish retailers. This research was conducted from June to July 2021 in Alak District, Kupang City. The method used is using the case study method using a qualitative approach. The population taken is all women who work as active fish retailers. Data collection techniques are carried out through observation, interviews, and documentation. Outpouring of working time for hour time units: for non-fisherman wives in the eastern, western and transitional seasons that is at least an average of 12 hours. As for the fisherman's wife, the equation is only in the eastern season and the transition is at least an average of 10 hours, then in the Western season at least an average of 6 hours. The outpouring of working time for the unit time of day: for non-fisherman wives in the east, west and transitional seasons is 30 days. As for the fisherman's wife, there is a difference for each season, namely the eastern season on average 17 days; the Western season on average 15 days; then the transitional season on average 16 days. Keywords: Alak District, Housewives, Retailers, Outpouring Of Working Time.