cover
Contact Name
Eko Didik Widianto
Contact Email
rumah.jurnal@live.undip.ac.id
Phone
+6224-7460044
Journal Mail Official
martini@live.undip.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 28078209     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat is a scientific journal article that presents the results of research and review of the literature on the development of science that includes the study of Public Health Epidemiology, Administration & Policy Health, Health Promotion, and Behavior, Biostatistics and Demography, Environmental Health, Public Health Nutrition, and Health & Safety work. The appropriate reviewer partners in the field will review each manuscript submitted to Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat.
Articles 105 Documents
Konsumsi Makanan Cepat Saji Meningkatkan Status Gizi dan Penyakit Infeksi pada Remaja Siswa SMA di Kota Semarang Putri, Thalia Puspita Kirana Kuncoro
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28076

Abstract

Latar belakang: Remaja sangat rentan terhadap masalah gizi, termasuk kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Makanan cepat saji mengandung kadar kolesterol tinggi, lemak jenuh, garam dan zat aditif lainnya yang mungkin berbahaya bagi kesehatan. Konsumsi makanan cepat saji tidak menjamin kebersihan makanan tersebut dan meningkatkan terkena penyakit infeksi dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian ini dilakukan pada remaja di Sekolah Menengah Atas (SMA) Teuku Umara Semarang dan bertujuan untuk menganalisis hubungan konsumsi makanan cepat saji dengan status gizi remaja dan penyakit infeksi. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Teuku Umar Semarang. Sebanyak 67 remaja dipilih secara acak sederhana (simple random sampling). Pengumpulan data konsumsi makanan cepat saji dilakukan dengan wawancara menggunakan Food Frequency Quotionnaire (FFQ), variabel penyakit infeksi dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Pengukuran antropometri dilakukan dengan microtoise dan timbangan injak digital. Selanjutnya status gizi dinilai dengan skor z IMT/U. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi chi-square. Hasil: Terdapat hubungan antara keseringan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian penyakit infeksi dan skor z IMT/U. Remaja yang sering mengonsumsi makanan cepat saji lebih banyak mengalami gizi lebih (61,7%), dibandingkan dengan remaja yang jarang mengonsumsi makanan cepat saji (21,2%) dengan nilai (p = 0,001). Remaja yang sering mengonsumsi makanan cepat saji lebih banyak mengalami penyakit infeksi (58,8%), dibandingkan dengan remaja yang jarang mengonsumsi makanan cepat saji (6,1%) dengan nilai (p = 0,001). Disimpulkan bahwa remaja yang sering mengonsumsi makanan cepat saji mempunyai skor z IMT/U yang lebih tinggi. Remaja yang sering mengonsumsi makanan cepat saji lebih banyak yang mengalami penyakit infeksi.
Hubungan Karakteristik Individu dan Beban Kerja Fisik dengan Kejadian Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Proyek Pembangunan Makam PT X Firdausa, Adinda Gita Savana
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.27125

Abstract

Latar belakang: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif, serta mematuhi regulasi pemerintah. Salah satu risiko utama di tempat kerja adalah gangguan muskuloskeletal (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, masa kerja, dan beban fisik dengan kejadian musculoskeletal disorders di proyek pembangunan makam PT X. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja proyek pembangunan makam PT X yang berjumlah 30 orang sehingga sampel diperoleh menggunakan teknik total sampling sebanyak 30 pekerja. Data diperoleh dari observasi lingkungan kerja dan proses kerja untuk menentukan beban kerja fisik berdasarkan SNI 7269:2009, wawancara usia, jenis kelamin, dan masa kerja, serta pengukuran tingkat MSDs dengan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Teknik pengolahan data menggunakan Uji chi-square dengan Fisher Exact Test. Hasil: Sebagian besar pekerja berusia > 35 Tahun (Usia Tua) sebanyak 70%, berjenis kelamin laki-lakisebanyak 80%, memiliki masa kerja > 10 Tahun sebanyak 43,3 %, dan memiliki beban kerja fisik berat sebanyak 53,3%. Hasil penelitian ini, didapatkan bahwa 36,7% pekerja proyek pembangunan makam PT X mengalami keluhan MSDs pada kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara usia (0.025), jenis kelamin (0.001), masa kerja (0,001), dan beban kerja fisik (0.003) dengan kejadian musculoskeletal disorders. Simpulan: Dari hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, masa kerja, dan beban kerja fisik dengan kejadian musculoskeletal disorders di proyek pembangunan makam PT X.
Tingkat Stres Dan Tiga Kategori Stressor Teratas Pada Mahasiswi Semester Awal Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Serta Hubungannya Dengan Gangguan Menstruasi Situmorang, Cheryl
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28345

Abstract

Latar belakang: Mahasiswa prodi kedokteran, khususnya semester awal mengahadapi tekanan signifikan akibat tekanan akademik yang tinggi dan perubahan lingkungan belajar. Stres yang dipicu oleh berbagai stressor, apabila terjadi secara keberlanjutan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon reproduksi dan berisiko menimbulkan gangguan menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingktas stres, mengidentifikasi stressor utama, serta menganalisis hubungan antara tingkat stres dengan gangguan menstruasi pada mahasisiwi semester awal. Metode: Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional  dengan pengambilan data menggunakan kuesioner Medical Students Stressor Questionnaire (MSSQ). Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (uji chi-square). Populasi penelitian yaitu mahasiswi angkatan 2024 prodi kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang berjumlah 189. Sampel diambil menggunakan rumus lemeshow dengan teknik simple random sampling dan didapatkan sampel sebanyak 73 mahasiswi. Hasil: Hasil uji menunjukkan mahasiswi dominan memiliki tingkat stres berat (56,2%), dengan tiga kategori stressor tertinggi yaitu Academic Related Stressor (71,2%) mengalami stres berat, Teaching & Learning Related Stressor dan Social Related Stressor (72,6%)  mengalami stres sedang, serta  terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian gangguan menstruasi (p=0.010).  Simpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswi mengalami stres berat, dengan stressor akademik sebagai pemicu utama. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dan gangguan menstruasi pada kelompok tersebut. 
Status Kerentanan Nyamuk Aedes aegypti terhadap Insektisida Transfluthrin di Kecamatan Boyolali Ayuningtyas, Rima Tunjungsari Dyah; Martini, Martini; Hestiningsih, Retno
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 4, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2024.25328

Abstract

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi masalah kesehatan utama di Kecamatan Boyolali, dengan incidace rate sebesar 4,94 per 10.000 penduduk dan case fatality rate 2,7%. Salah satu upaya menurunkan populasi nyamuk vektor DBD dengan menggunakan insektisida, yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerentanan nyamuk Ae. aegypti di Kecamatan Boyolali terhadap insektisida transfluthrin. Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian desriptif dengan pendekatan potong lintang. Pengambilan sampel jentik nyamuk dilakukan pada bulan Mei 2024 dan dilakukan pemeliharaan sampai mendapatkan nyamuk Ae. aegypti generasi 1. Besar sampel nyamuk yang digunakan sebanyak 300 nyamuk yang diambil dengan metode purposive sampling sesuai kriteria inklusi yang ditetapkan. Hasil: Rerata persentase kelumpuhan dan kematian nyamuk Ae. aegypti kelompok perlakuan terhadap insektisida transfluthrin menggunakan metode uji WHO Bottle Bioassay sebesar 11,5% dan 37%. Tidak ada kematian pada kelompok kontrol. Simpulan: Status kerentanan nyamuk Ae. aegypti terhadap insektisida transfluthrin di Kecamatan Boyolali adalah resisten.
Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Kabupaten Tegal Tahun 2023 - 2024 Lasagi, Mailan; Martini, Ir; Yuliawati, Sri
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28262

Abstract

Latar belakang: Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan global yang telah menjadi perhatian utama selama beberapa dekade Infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis ditemukan di hampir seluruh belahan dunia, terutama di Asia Tenggara, Afrika, dan Pasifik Barat. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban tuberkulosis tertinggi, menyumbang 8,4% dari total kasus global pada tahun 2019. Salah satu wilayah dengan beban tinggi tersebut adalah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Hingga tahun 2024, peningkatan jumlah kasus TB masih terus teridentifikasi di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola persebaran TB dan faktor-faktor risikonya Metode: Penelitian ini merupakan studi ekologi dengan pendekatan observasional analitik. Data agregat yang digunakan meliputi kasus TB tahun 2023-2024, ketinggian wilayah, kepadatan penduduk, dan kasus malnutrisi di 18 kecamatan. Data diperoleh dari Dinas Kesehatan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tegal. Analisis spasial deskriptif dilakukan menggunakan ArcGIS, sedangkan autokorelasi spasial dianalisis menggunakan GeoDa melalui Bivariate Moran's / dan Local Indicators of Spatial Association (LISA). Hasil: Ditemukan autokorelasi spasial antara kasus TB dengan kepadatan penduduk, ketinggian wilayah, dan malnutrisi pada tahun 2023 dan 2024. Kecamatan dengan kepadatan penduduk dan malnutrisi tinggi cenderung memiliki angka TB lebih tinggi. Namun, hubungan antara TB dan ketinggian wilayah berbeda setiap tahun. Pada 2023, kasus TB lebih tinggi di daerah dataran tinggi, sementara pada 2024 lebih banyak ditemukan di dataran rendah. Simpulan: Terdapat autokorelasi spasial antara kejadian TB dengan kepadatan penduduk, ketinggian wilayah, dan malnutrisi di Kabupaten Tegal. Kata kunci: tuberkulosis kepadatan penduduk; ketinggian wilayah, malnutrisi
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWANEGARA 1 KABUPATEN BANJARNEGARA Fahanika, Ambar
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28083

Abstract

AMBAR FAHANIKAHUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWANEGARA 1 KABUPATEN BANJARNEGARAxiv + 121 halaman + 22 tabel + 8 gambar + 6 lampiran Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit di Kabupaten Banjarnegara yang jumlah kasus tiap tahunnya mengalami trend (fluktuatif/naik turunPuskesmas Purwanegara 1 adalah salah satu Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara  dengan kasus DBD terbanyak pada tahun 2024. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dan perilaku 3M Plus dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Purwanegara 1. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain case control. Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu seluruh penderita DBD yang tercatat di Puskemas Purwanegara 1 pada tahun 2024 berjumlah 102 orang dan populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh warga yang tidak tercatat sebagai penderita DBD pada tahun 2024. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 42 sampel kasus dan 42 sampel kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran, observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan uji chi-square. Hasil : Penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara kelembaban (p value = 0,009) dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk (p value= 0,017) dengan kejadian DBD. Tidak terdapat hubungan antara suhu (p value=1,000), container index (p=value 0,328), kebiasaan menguras (p= value 1,000), kebiasaan menutup (p=value 0,350) dan kebiasaan menyingkirkan barang bekas (p= value 1,000) dengan Kejadian DBD. Simpulan : Dari 7 variabel yang diteliti, terdapat 2 variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian DBD, yaitu variabel kelembaban dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk. Namun, tidak ada hubungan antara suhu, container index, kebiasaan menguras, kebiasaan menutup dan kebiasaan menyingkirkan barang bekas dengan kejadian DBD. Kata Kunci      : DBD, 3M Plus, Lingkungan, Aedes aegyptiKepustakaan   :  47, (1987-2020)  
Evaluasi Pemanfaatan Aplikasi e-PPGBM Dalam Entri Data Gizi Di Kabupaten Timor Tengah Selatan Tanesab, Delto Loisandro
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.27315

Abstract

Latar belakang: Permasalahan stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan berkaitan erat dengan efektivitas sistem informasi kesehatan, salah satunya Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Namun, implementasi sistem ini masih menghadapi berbagai kendala, terutama dalam ketepatan waktu entri data oleh tenaga gizi puskesmas. Faktor internal seperti keterampilan, pengetahuan, motivasi, kesadaran diri, serta manajemen waktu memengaruhi keterlambatan entri data. Faktor eksternal, termasuk kualitas jaringan, dukungan sistem, kebijakan, fasilitas, kondisi geografis, serta sumber daya manusia, juga menjadi tantangan utama. Metode: Metode yang digunakan adalah analisis data sekunder berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, yang kemudian dilengkapi dengan wawancara daring melalui platform Zoom untuk menggali alasan di balik keterlambatan entri data. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa keterlambatan disebabkan oleh keterbatasan sumber daya manusia, kurangnya pengawasan, serta kendala teknis dalam penggunaan aplikasi e-PPGBM. Untuk mengatasi permasalahan ini, solusi yang diusulkan mencakup peningkatan pengawasan oleh Kepala Puskesmas, penggunaan perangkat yang memadai, serta pendampingan berkelanjutan dari Dinas Kesehatan. Simpulan: Evaluasi berkala diharapkan dapat meningkatkan efektivitas e-PPGBM dan memastikan data yang lebih akurat guna mendukung intervensi gizi di daerah tersebut.
ANALISIS IMPLEMENTASI POSBINDU PTM DALAM PROGRAM KAMPUS SEHAT DI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO nurdhin, lailatul ais
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 4, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2024.25602

Abstract

Penyakit tidak menular sering dianggap sebagai masaIah yang hanya diaIami oIeh orang dewasa, tetapi kenyataannya, dapat mempengaruhi siapa pun, tanpa memandang usia. SaIah satu program dari kebijakan kampus sehat adaIah Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak MenuIar (Posbindu PTM). PeneIitian ini bertujuan untuk menganaIisis peIaksanaan posbindu PTM daIam Program Kampus Sehat di FakuItas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro tahun 2024. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2024 di FakuItas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro. PeneIitian ini menggunakan jenis peneIitian kuaIitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan Penelitian Lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data dan penyajian data. Implementasi Posbindu PTM di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro telah berjalan dengan baik, meskipun masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan. Faktor komunikasi, faktor disposisi, faktor sumber daya, dan faktor struktur birokrasi sudah berjalan dengan baik walaupun masih ada beberapa hambatan yang dapat dicarikan alternatif solusinya. Diharapkan pihak kampus dapat menambah anggaran, memperbaiki sarana dan prasarana dengan penambahan beberapa alat, menyusun SOP khusus untuk Posbindu PTM, serta perlu dilakukan peningkatan dalam hal sosialisasi program, baik melalui media sosial, mading, maupun kegiatan langsung seperti penyuluhan dan webinar.
Hubungan Pengelolaan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang Syafitri, Alfiyya Ronna
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28295

Abstract

Pengelolaan kesehatan dalam penelitian ini yaitu merujuk kepada kepatuhan minum obat dan akses layanan kesehatan pada penderita diabetes melitus tipe II. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengelolaan keshatan yaitu kepatuhan minum obat dan akses layanan kesehatan dengan pengetahuan pencegahan komplikasi diabetes melitus tipe II. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yang menggunakan rancangan studi cross-sectional dengan Uji Chi-square. Jumlah sampel sebanyak 102 responden dipilih melalui purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mempunyai pengetahuan komplikasi diabetes baik (77,5%), kepatuhan minum obat patuh (66,7%), dan akses layanan kesehatan mudah  (78,4%) dan diperoleh p-value kepatuhan minum obat sebesar 0,03 (p < 0,05) sedangka akses layanan kesehatan sebesar 0,04 (p<0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengelolaan kesehatan dengan pengetahuan pencegahan komplikasi diabetes melitus tipe II.
Analisis Implementasi Program SADANIS (Studi Kasus: Puskesmas Pandanaran) Raphi, Muhammad
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28132

Abstract

Program Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) sebagai penanggulangan kasus kanker payudara belum berjalan secara optimal. Jumlah pemeriksaan di Kota Semarang hanya mencapai 19,8% dari total keseluruhan WUS.Adapun Puskesmas Pandanaran menjadi salah satu puskesmas dengan persentase cakupan SADANIS yang rendah di Kota Semarang yaitu 2,1% dari total keseluruhan WUS di wilayah kerjanya. Hambatan program ditemui pada tingkat kesadaran dan antusiasme masyarakat yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program deteksi dini kanker payudara SADANIS di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang melalui aspek masukan, proses, keluaran, dan lingkungan. penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap informan, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan dalam aspek masukan sudah mencukupi dalam mendukung pelaksanaan program. Pada aspek proses, masih terdapat hambatan pada perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program. Pada aspek keluaran, masih terdapat target yang belum tercapai yaitu persentase cakupan SADANIS pada WUS di wilayah kerja puskesmas. Pada aspek lingkungan, ditemui hambatan pada persepsi dan antusiasme masyarakat dalam program deteksi dini kanker payudara. Implementasi program SADANIS di Puskesmas masih belum optimal dan menemui beberapa hambatan dalam aspek proses dan lingkungan sehingga berdampak pada keluaran program.

Page 10 of 11 | Total Record : 105