cover
Contact Name
Firdaus Noor
Contact Email
jurnalurban@pascasarjanaikj.ac.id
Phone
+6221-3159687
Journal Mail Official
jurnalurban@pascasarjanaikj.ac.id
Editorial Address
Jl. Cikini Raya No. 73 Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Urban : Jurnal Seni Urban dan Industri Budaya
ISSN : 26142767     EISSN : 28283015     DOI : -
Urban: Jurnal Seni Urban is published twice a year (Apr and October) issued by the Postgraduate School of the Jakarta Institute of the Arts. Urban provides open access to the public to read abstract and complete papers. Urban focuses on creation and research of urban arts and cultural industries. Each edition, Urban receives a manuscript that focuses on the following issues with an interdisciplinary and multidisciplinary approach, which are: 1. Film 2. Television 3. Photograph 4. Theatre 5. Music 6. Dance 7. Ethnomusicology 8. Interior Design 9. Fine Arts 10. Art of Craft 11. Fashion Design 12. Visual Communication Design 13. Literature
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No.1: April 2018" : 7 Documents clear
Ruang Kuliner dan Kelas Sosial di Jakarta Fajarwati, Ade Ariyani Sari; Koesoemadinata, Fabianus H.; Sondakh, Sonya Indriati
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 2, No.1: April 2018
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v2i1.6

Abstract

Jakarta as a metropolitan city provides various types of public space. This paper focused on culinary spaces in urban Jakarta. Food is not only basic necessity for human, it also delivers symbolic messages. Through public dining areas, we could reveal various problems regarding social class of the visitors. On this paper, we will analyze three public dining areas: Plataran Dharmawangsa, Waroeng Solo, and Warung Mbak Yati which are considered to represent the upper, middle, and lower social classes. This paper uses Bourdieu’s distinction, arena, and capital and Lefebvre’s concept of space -which is specified by Low and Smith. This paper reveals that Bourdieu’s notions explained several things about culinary spaces and social class in urban Jakarta. Sebagai kota metropolitan, Jakarta menyediakan banyak jenis ruang – dalam berbagai arti – kepada penduduknya. Ruang yang didiskusikan dalam tulisan ini adalah ruang kuliner di urban Jakarta. Makanan bukan hanya kebutuhan, tetapi juga menyampaikan pesan simbolis. Dengan demikian, melalui ruang tempat makan sebagai ruang publik dapat diungkap berbagai hal terkait kelas sosial pengunjungnya. Dengan melihat tiga jenis tempat makan: Plataran Dharmawangsa, Waroeng Solo, Warung Mbak Yati yang dianggap mewakili kelas sosial atas, menengah, dan bawah, penelitian kecil ini akan mencoba mengungkap relasi tempat makan dan kelas sosial dalam masyarakat Jakarta. Analisis menggunakan pemikiran Bourdieu tentang distingsi (distinction), arena, dan kapital sementara konsep ruang didasarkan kepada Lefebvre yang dispesifikkan oleh Low dan Smith. Penelitian kecil ini mengungkap bahwa pemikiran Bourdieu menjelaskan beberapa hal tentang ruang kuliner dan kelas sosial di urban Jakarta.
Representation of Muslim Women in Manga Satoko & Nada Drajat, Aldrie Alman; Kurnia, Lilawati
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 2, No.1: April 2018
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v2i1.1

Abstract

Since the beginning of the 21st century, the mass media has been inclined towards constructing a negative image of Islam, which is internalized by the societies in countries where Moslems are in the minority, including Japan. Modern Japanese society is very dependent on the mass media for quick and concise information. The image of Islam internalized by the Japanese society is the one associated with terrorism and backwardness. This paper presents a different representation of Islam as reflected in a Japanese manga Satoko & Nada which focuses on the friendship between a Japanese girl Satoko and an Arab girl Nada in the United States. Visual and verbal analysis on the manga reveals an uncommon image of Moslem women which is not inclined towards excessive self-limitation. The manga shows that Moslem women really have a degree of freedom to express themselves, albeit with some limitation. Besides that, it also features open-minded Moslem women who are not hesitant to welcome modernization. Those characteristics are very different from the popular beliefs about Moslem women as constructed by mainstream mass media. As one of Japanese popular media, manga Satoko & Nada serves as a counter narrative by offering a different image of Moslem women as never shown in common mass media. Mulai dari dekade 2000-an, Media massa mengonstruksi citra Islam yang cenderung negatif dan telah terinternalisasi pada masyarakat di negara-negara non-mayoritas Islam, termasuk Jepang. Masyarakat Jepang modern sangat tergantung pada media massa untuk mendapatkan informasi dengan ringkas dan cepat. Imaji Islam yang terinternalisasi di dalam masyarakat Jepang pun terasosiasi pada terorisme dan keterbelakangan. Dalam makalah ini akan dipaparkan representasi muslim yang berbeda dalam manga Jepang berjudul Satoko&Nada yang menceritakan persahabatan Satoko, gadis yang berasal dari Jepang dan Nada, gadis yang berasal dari Arab di Amerika Serikat. Dari analisis visual dan verbal terlihat konstruksi identitas wanita muslim yang tidak sepenuhnya tertutup. Diperlihatkan bahwa wanita muslim di dalam Satoko&Nada memiliki kebebasan untuk mengekspresikan dirinya walaupun terbatas. Selain itu diperlihatkan pula wanita muslim yang memiliki pemikiran terbuka dan mengikuti arus modernisasi. Karakteristik-karakteristik tersebut sangat berlawanan dengan popular belief mengenai wanita muslim yang telah dikonstruksi dalam media massa. Manga Satoko&Nada sebagai salah satu dari media populer Jepang menyampaikan wacana tandingan mengenai wanita muslim yang tidak pernah terlihat di dalam media massa.
Kesusastraan dan Industri Kreatif Damono, Sapardi Djoko
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 2, No.1: April 2018
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v2i1.41

Abstract

Salah satu definisi kebudayaan “Kebudayaan itu komunikasi, komunikasi itu kebudayaan.” Sejak kita memutuskan untuk hidup berkelompok dan menciptakan masyarakat, kebutuhan utama manusia sama sekali tidak bisa dilepaskan dari masalah komunikasi. Kita bermasyarakat menggunakan segala cara berkomunikasi: bunyi, gerak, gambar, aksara, dan segala cara lain yang sekarang sedang kita kembangkan. Sekarang, tulisan dalam bentuk apa pun hanyalah salah satu cara kita berkomunikasi. Sastra adalah tulisan, biasanya dalam bentuk lembaran kertas dan buku – sebelumnya kita menciptakan sastra di berbagai jenis lembaran lain antara lain lontar, kertas, dan layar komputer. Pembicaraan tentang sastra sekarang ini tidak hanya rentetan aksara yang ditata di buku tetapi juga yang disusun di atas lembaran atau ruang jenis lain. Itu sebabnya menulis dan menyebarluaskan karya sastra mempertimbangkan cara-cara lain yang memungkinkan cara dan kandungan karya sastra tersebar.
Hakikat Keberagaman Raseuki, Nyak Ina
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 2, No.1: April 2018
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v2i1.2

Abstract

Diversity-Based Programming dan Inspiring Broadcasting: Misi NHK Sebagai Penyiar Publik Melalui Program Asadora Respati, Bawuk
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 2, No.1: April 2018
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v2i1.3

Abstract

This paper questions NHK’s position as a Japanese public television station that has a different mechanism compared to standard commercial TV stations. Through the analysis of three elements: funding, programme variation, and broadcasting standards, this paper tries to explain how the production process of the asadora (morning drama) programme—a programme that is considered to be one of the more popular NHK programmes, is NHK’s effort to fulfil its mission and responsibility as a public broadcaster. In the end, this essay finds that the production of asadora holds two key principles at its heart: diversity-based programming and inspiring broadcasting, two key principles NHK used to guarantee viewer trust. Tulisan ini mempertanyakan posisi NHK sebagai stasiun televisi publik di Jepang, yang memiliki mekanisme berbeda jika dibanding dengan stasiun televisi komersial pada umumnya. Dengan menganalisis tiga elemen, yakni sistem pendanaan, variasi program, dan standar penyiaran, tulisan ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana proses produksi sebuah program, yakni asadora (drama pagi)—program yang terbilang populer di antara program NHK lainnya, merupakan usaha NHK untuk memenuhi misi dan tanggung jawabnya sebagai penyiar publik. Tulisan ini pada akhirnya menemukan bahwa produksi asadora memegang dua prinsip utama, yakni diversity-based programming dan inspiring broadcasting, yang merupakan dua prinsip kunci yang digunakan NHK untuk menjamin terjaganya kepercayaan penonton.
Kumpulan Cerpen Celeng Satu Celeng Semua Karya Triynato Triwikromo: Sebuah Metafora Tuhan Nariswari, Fitria Sis
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 2, No.1: April 2018
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v2i1.4

Abstract

This article is an attempt to see how the tendency of Triyanto Triwikromo’s writings in antology of short stories, Celeng Satu Celeng Semua. There are 10 short stories in this collection. His short stories show that God is the director of everything that happens in this world. The story that is built will always lead to a metaphor in the description of God. His short stories were also built by mixing real characters and fantasies which at the end of the story, the protagonist always wins. Nevertheless, Triyanto has had his position in Indonesian literature. Tulisan ini merupakan upaya untuk melihat bagaimana kecenderungan tulisan- tulisan Triyanto Triwikromo dengan sumber kumpulan cerpen Celeng Satu Celeng Semua. Ada 10 cerpen di dalam kumpulan ini. Cerpen-cerpennya menunjukkan bahwa Tuhan adalah penggerak segala sesuatu, sutradara segala hal yang terjadi di dunia ini. Cerita yang dibangun akan selalu mengarah kepada metafora dalam penggambaran Tuhan. Cerpen-cerpennya juga dibangun dengan pencampuradukan tokoh-tokoh nyata dan fantasi yang pada akhir cerita, protagonis selalu menang. Meskipun demikian, Triyanto telah memiliki posisinya dalam sastra Indonesia.
Rumah Makan Padang Sebuah Narasi Pertunjukan Budaya; Studi Kasus Rumah Makan Padang Simpang Raya Ismar, Madia Patra
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 2, No.1: April 2018
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v2i1.5

Abstract

This research is to explore the cultural values of the Minangkabau people in the cultural narrative of the Padang Simpang Raya restaurant. Rumah Makan Padang Simpang Raya is a migratory representation of Minangkabau people who reproduce their culture in urban areas. This phenomenon is seen using the views of several experts to express diacritic writing of values in a narrative of cultural performances. The discussion about cultural performances as a display of social relations, edible and non edible, gesture and artistic stylization, structuring, silent resistance, Minangkabau tradition will be discussed. Anthony Giddens views about civilization will be touched upon and this writers argument of the rumah makan padang as a strength on cultural diplomacy is to be explored an to open the awareness that Western civilization is not the only one, will close this paper. Penelitian ini adalah untuk menelusuri nilai-nilai budaya masyarakat Minangkabau dalam narasi budaya rumah makan padang Simpang Raya. Rumah Makan Padang Simpang Raya adalah representasi perantauan masyarakat Minangkabau yang mereproduksi budayanya di perkotaan. Fenomena ini dilihat menggunakan pandangan beberapa ahli untuk mengungkapkan diacritic writing nilai-nilai dalam suatu narasi pertunjukan budaya. Diskusi mengenai pertunjukan budaya sebagai display relasi sosial, edible dan non edible, gesture dan stilisasi artistiknya, strukturasi, silent resistance, tradisi Minangkabau akan menjadi bahasan. Kegelisahan Anthony Giddens mengenai peradaban akan disentuh dan tawaran rumah makan padang sebagai cultural diplomasi untuk membuka kesadaran bahwa peradaban Barat bukan hanya satu-satunya, akan menutup tulisan ini.

Page 1 of 1 | Total Record : 7