cover
Contact Name
HENNY SYAPITRI
Contact Email
ojs.usmindonesia19@gmail.com
Phone
+6281375137136
Journal Mail Official
ojs.usmindonesia19@gmail.com
Editorial Address
Jln. Kapten Muslim No.79 Medan
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN
ISSN : ""     EISSN : 26153378     DOI : https://doi.org/10.51544/kimia.v6i1
Focus on results study and literature review in the scope of chemistry education and chemistry sciences in the world. Scope: Chemistry Education Analytical chemistry, including new techniques and instrumentation Biochemistry and medicinal chemistry Inorganic chemistry, including main group, transition metal, and f-block compounds, as well as coordination, organometallic, and solid-state chemistry Materials chemistry of hard and soft matter, from the nanoscale upwards Nuclear chemistry and radioactivity Organic chemistry, including synthesis, characterization, and properties of organic compounds, as well as a study of organic reactions and their mechanisms Physical chemistry and chemical physics Sustainable, green, and environmental chemistry Theoretical and computational chemistry
Articles 131 Documents
PEMANFAATAN SERBUK TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BUSA POLIURETAN BIODEGRADASI Barita Aritonang
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 1 No 1 (2017): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.205 KB)

Abstract

Penelitian mengenai pemanfaatan serbuk tandan kosong kelapa sawit sebagai pengisi dalam pembuatan busa poliuretan biodegradasi, dengan serbuk tandan kosong kelapa sawit yang digunakan diperoleh dari hasil pengolahan PTPN IV Adolina di Asahan. Busa poliuretan telah berhasil disintesis dari Polipropilen Glikol dan Toluen Diisosianat dengan menggunakan bahan pengisi dari serbuk tandan kosong kelapa sawit, busa yang dihasilkan bersifat fleksibel, tidak mudah rapuh dan dapat terbiodegradasi di alam. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data serapan inframerah membuktikan terjadinya proses degradasi pada serat tandan kosong kelapa sawit, dan dari hasil pengamatan SEM juga membuktikan terjadinya proses degradasi pada busa poliuretan. Hasil data yang diperoleh dari analisis secara gravimetri juga membuktikan terjadinya proses degradasi, hal ini dapat dilihat dari persen kehilangan berat busa poliuretan. Persen kehilangan berat busa poliuretan dengan pengisi 5 gram TKKS yang ditanam selama 5, 10 dan 15 hari masing-masing sebersar 3,22 %, 5,15 % dan 7,32 %. Busa poliuretan dengan bahan pengisi 7,5 gram TKKS yang ditanam selama 5, 10 dan 15 hari masing-masing sebesar 7,44 %, 12,12 % dan 15,61 %, bahan pengisi 10 gram TKKS, persen kehilangan berat setelah ditanam selama 5, 10 dan 15 hari masing-masing sebesar 17,58%, 23,75 % dan 30,05 %.
MODIFIKASI ASPAL POLIMER MEMANFAATKAN KARET BAN BEKAS MENGGUNAKAN DIVENIL BENZENA DAN DIKUMIL PEROKSIDA MELALUI PROSES EKSTRUSI Ahmad Hafizullah Ritonga
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 1 No 1 (2017): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.206 KB)

Abstract

Penelitian mengenai modifikasi aspal polimer yang memanfaatkan karet ban bekas (crumb rubber) dengan adanya divenil benzena (DVB) dan dikumil peroksida (DCP) melalui proses ekstrusi. Proses pembuatan aspal polimer tersebut dilakukan dengan cara mencampurkan aspal penetrasi 60/70 dengan karet SIR-20 yang ditambahkan dengan DVB sebagai agen kompatibilizer dan inisiator DCP kemudian dicampur bersama dengan agregat. Selanjutnya diproses dengan mengunakan ekstruder pada suhu 165 oC. Hasil uji sifat mekanis dengan kuat tekan menunjukkan bahwa komposisi yang lebih baik antara aspal dengan karet ban bekas tersebut yaitu (95:5), dimana dihasilkan kekuatan tekan maksimum sebesar 0,75 MPa. Hasil spektrum FTIR menunjukkan adanya serapan tajam dan kuat pada bilangan gelombang 698,21 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus =C-H dari isoprena. Analisis morfologi dengan SEM memperlihatkan adanya perubahan permukaan setelah karet ban bekas tersebut ditambahkan ke dalam campuran aspal.
EFEKTIVITAS POLIMERISASI ASAM AKRILAT KOMBINASI ASAP DESTILAT PADA POSISI INTI PADA KAYU KELAPA SAWIT (KKS) Denny Akbar Tanjung
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 1 No 1 (2017): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.953 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah membentuk polimerisasi sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas sifat mekanik maupun keawetan dengan proses impregnasi asap destilat kombinasi asam akrilat kedalam batang KKS bagian inti. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah: pembuatan asap destilat suhu 2000C dari cangkang buah kelapa sawit, pemotongan kayu kelapa sawit posisi inti dari 2,4,6,8 meter dari atas tanah, Impregnasi KKS dengan asap destilat kombinasi asam akrilat, pengujian sifat mekanik, Photo SEM dan keawetan. Dari hasil penelitian diperoleh densitas maksimum adalah 0,75gr/cm3, Modulus patah (MOR) maksimum 283,7kg/cm2, Modulus elastis (MOE) 53.289,4kg/cm2, tegangan geser sejajar 52,77 kg/cm2. Untuk uji keawetan jamur tidak dapat hidup pada KKS yang telah dipolimerisasi.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PENGAJARAN TERMOKIMIA Erdiana Gultom
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 1 No 1 (2017): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.786 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan ajar inovatif dan interaktif yang terintegrasi dengan pendekatan ilmiah dan melibatkan teknologi informasi berbasis web. Jenis penelitian ini, termasuk penelitian dan pengembangan (penelitian dan pengembangan). Subyek adalah materi pengajaran termokimia. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 20 siswa. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil analisis kimia bahan ajar umum adalah bahan ajar cukup valid, namun perlu dikembangkan dari berbagai aspek. Bahan ajar yang telah dikembangkan divalidasi oleh expert validator. Penilaian dilakukan berdasarkan kuesioner standar BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Berdasarkan data penelitian yang diperoleh rata-rata 23 responden berpendapat bahwa terdiri dari 3 dosen dan 20 siswa pada kualitas bahan ajar yang dikembangkan 3.49 yang menjadi kriteria penggunaan sarana pengajaran yang sangat valid sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Elaborasi rata-rata keseluruhan responden terhadap kualitas bahan ajar yang dikembangkan adalah rata-rata hasil penilaian dosen Kimia Umum sebesar 3,66 dan hasil penilaian rata-rata siswa Pendidikan kimia yaitu sebesar 3,31.
KARAKTERISASI SIFAT MORFOLOGI DAN UNSUR KIMIA BATAKO DARI LIMBAH ABU BATUBARA DAN LIMBAH INDUSTRI KARET (RUBBER SLUDGE) Hendri Faisal
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 1 No 1 (2017): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.564 KB)

Abstract

Abstrak : Material abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash) yang berasal dari sisa pembakaran batu bara dan rubber sludge dari industri karet merupakan limbah industri. Fly ash mengandung unsur kimia seperti silika, alumina, besi oksida, kalsium oksida, serta unsur logam lainnya yang memiliki sifat sebagai pengikat jika dicampur dengan air. Bottom ash dan rubber sludge juga berfungsi sebagai agregat untuk dapat mengurangi pemakaian pasir. Penambahan abu batubara dan rubber sludge adalah untuk mengetahui pengaruhnya terhadap densitas, dan daya serap batako. Persentase penambahan fly ash adalah 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari berat awal semen. Persentase penambahan bottom ash dan rubber sludge sebagai agregat adalah 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari berat awal pasir dengan waktu pengerasan selama 28 hari. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel abu batu bara mengandung logam berat Pb 0,75 ppm; Cr 0,16 ppm; Cu 0,21 ppm; dan sampel rubber sludge mengandung logam Zn sebesar 454,69 ppm. Untuk batako dengan variasi komposisi terbaik adalah 20% fly ash dan 5% agregat bottom ash dan sludge. Pada komposisi tersebut batako yang dihasilkan memiliki densitas 1,60 gr/cm3, dan penyerapan air = 18,9 8%. Kata Kunci : Abu Batu Bara, Rubber Sludge, Logam Berat, Batako, Mikroskopik.
PENETAPAN KADAR KAFEIN PADA MINUMAN BERENERGI SEDIAAN SACHET YANG BEREDAR DI SEKITAR PASAR PETISAH MEDAN Lenny Novita; Barita Aritonang
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 1 No 1 (2017): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.306 KB)

Abstract

Abstrak : Minuman energi adalah minuman yang ditujukan untuk menambah energi dan mencegah rasa kantuk bagi seseorang yang meminumnya. Komposisi minuman energi terdiri dari taurin, kafein, inositol, vitamin B3, B6, B12 dan pemanis buatan. Kafein merupakan perangsang sistem saraf pusat yang kuat. Orang yang minum kafein merasakan tidak begitu mengantuk, tidak begitu lelah, dan daya pikirnya yang lebih cepat dan lebih jernih. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah kadar kafein pada minuman berenergi sediaan sachet sudah sesuai dengan yang tertera pada etiket Metode penelitian dilakukan secara titrasi iodometri. Adapun sampel yang dianalisa adalah minuman berenergi yaitu Kuku Bima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data kadar kafein untuk kode sampel BA = 49,89 mg, kadar kafein untuk kode BS = 47,97 mg, kadar kafein untuk kode sampel BJ = 46,32 mg. Untuk kadar kafein pada minuman berenergi semunya masih memenuhi syarat. Kata Kunci : Minuman Berenergi, Kafein, Titrasi Iodometri.
PENGARUH PEMANFAATAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle) SEBAGAI CHELATOR LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM KERANG BULU (Anadara antiquata) Nova Florentina Ambarwati; Yana Sinamo
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 1 No 1 (2017): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.755 KB)

Abstract

Kerang bulu (Anadara antiquata) merupakan salah satu jenis kerang yang hidup di dasar laut. Logam seperti Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh kerang buluh melalui akumulasi dari pencemaran limbah industri dan kapal-kapal, karena habitat kerang terdapat pada dasar laut yang berpasir dan berlumpur. Efek Timbal (Pb) dapat menyebabkan penurunan tingkat IQ pada anak-anak, mempengaruhi sistem hemoglobin, sistem syaraf, serta menyebabkan kematian pada dosis tinggi.Untuk itu, masyarakat perlu memikirkan bagaimana cara untuk menurunkan kadar Pb baik pada sumbernya maupun pada tubuh. Salah satu cara sederhana mungkin dengan perlakuan terhadap buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia swingle) karena adanya kandungan asam sitrat di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kadar Pb pada kerang buluh di daerah Aceh Singkil memenuhi SNI No.7387 Tahun 2009 yaitu <1,5 ppm, serta untuk mengetahui apakah buah jeruk nipis dapat menurunkan kadar Pb. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan pendekatan cross sectional, dengan mengambil sampel kerang bulu di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Aceh Singkil. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer Serapan Atom yang dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand Industri) Medan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa kadar Pb pada kerang buluh sebelum perlakuan sebesar 0,0036. Dari hasil yang diperoleh ternyata terjadi penurunan kadar Pb pada waktu rendaman 15, 30, dan 60 menit. Diperoleh persen penurunan yang paling besar adalah 33,33%. Dilakukannya eksperimen tersebut, ternyata jeruk nipis (Citrus aurantifolia swingle) mampu menurunkan kadar Pb pada kerang bulu. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih mengupayakan cara agar penurunan kadar Pb dalam kerang benar-benar bisa berkurang secara total dan dapat meneliti kadar logam lainnya seperti Cd, Hg, As dan logam lainnya pada kerang bulu dan biota laut lainnya.
PEMBUATAN TESTER BORAX MENGGUNAKAN EKSTRAK KUNYIT DAN FENOFTALEIN SEBAGAI INDIKATOR Denny Akbar Tanjung
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 2 No 1 (2018): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.199 KB)

Abstract

Perubahan warna dari hasil reaksi ekstrak kunyit dengan asam borax menghasilkan warna kuning menjadi merah bata dan reaksi fenoptalein dengan asam borax menghasilkan perubahan warna dari putih menjadi merah muda atau pink menjadi dasar dalam pembuatan tester borax. Jika terjadi perubahan disinyalir adanya kandungan borax pada sampel. Tester ini nantinya dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi adanya kandungan asam borax pada makanan atau minuman. Pada pembuatan tester ini dibubuhkan 2 Indikator sekaligus untuk memperkuat hasil deteksi. Membran yang digunakan adalah Tepung tapioka yang berfungsi sebagai media membran untuk menyimpan zat dan sekaligus mempertahankan warna jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Karena bentuknya yang simpel tester ini dapat dijadikan deteksi awal kandungan asam borax pada makanan dan minuman. Kata Kunci : Tester, Indikator, Ekstrak Kunyit, Fenoftalein, Asam Boraks.
PENGARUH NANOKATALIS ZnO/CaO TERHADAP BIODIESEL DARI MINYAK BIJI ALPUKAT Pratiwi Putri Lestari
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 2 No 1 (2018): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.679 KB)

Abstract

Efisiensi produksi biodiesel dari minyak nabati perlu dikembangkan. Proses transesterifikasi dengan menggunakan katalis heterogen telah banyak dikaji untuk menggantikan peranan katalis homogen. Pendopingan ZnO kedalam oksida logam mampu meningkatkan aktivitas katalis heterogen dalam reaksi transesterifikasi. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai pengaruh konsentrasi ZnO yang didoping kedalam kalsium oksida (CaO) terhadap reaksi transesterifikasi minyak biji alpukat dengan kadar asam lemak bebas (ALB) yang tinggi menjadi metil ester, pada temperatur 650C, rasio metanol: minyak = 10:1, selama 1,5 jam, menggunakan reaktor. Variabel penelitian adalah konsentrasi ZnO yang didoping kedalam CaO, yaitu : 0%, 1%, 2%, dan 3%,. Adapun parameter uji yang dilakukan adalah kandungan metil ester yang diperoleh dari hasil reaksi transesterifikasi dengan analisa gas chromatographi. Dalam penelitian ini, nanokatalis ZnO/CaO disintesis dan didoping dengan metode sol gel dan dikalsinasi pada 4500C di udara selama 60 menit. Nanopartikel ZnO/CaO hasil sintesis dikarakterisasi dengan menggunakan XRD. Dari percobaan yang dilakukan yield metil ester paling tinggi didapat pada katalis ZnO/CaO 1% dengan yield 90,8820%. Kata Kunci : Biodiesel, Alpukat, Transesterifikasi, Nanokatalis, ZnO, CaO.
DAYA ADSORPSI KARBON AKTIF DARI CANGKANG KEMIRI TERHADAP KADAR BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK GORENG BEKAS Barita Aritonang; Hestina .
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 2 No 1 (2018): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.824 KB)

Abstract

Kebutuhan akan konsumsi minyak goreng baik itu dalam skala rumah tangga maupun skala industri pangan seperti industri makanan (snack), kerupuk, mie instant semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan akan konsumsi minyak goreng mengakibatkan ketersediaan minyak di pasar kadang kala tidak mencukupi kebutuhan konsumen, sehingga kerap kali terjadi penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang dengan pemanasan suhu yang tinggi mengakibatkan terbentuk senyawa aldehida, keton, serta bau tengik, yang mempengaruhi mutu dan gizi bahan pangan yang digoreng. Alternatif pengolahan minyak goreng bekas adalah melalui proses adsorpsi dengan karbon aktif dari cangkang kemiri (Aleurites moluccana). Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar bilangan peroksida minyak dengan melihat perbandingan sebelum dan sesudah pemurnian dengan arang aktif. Penentuan bilangan peroksida menggunakan titrasi iodometri, proses pengukuran dilakukan pada sampel minyak goreng baru, minyak goreng bekas, dan minyak goreng bekas setelah dimurnikan menggunakan arang aktif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kadar bilangan peroksida pada sampel minyak goreng sesudah 6 kali penggorengan. Sebelum pemberian arang aktif kadar bilangan peroksida sebesar 9,3762 meq O2/kg, setelah pemberian arang aktif dari cangkang kemiri kadar bilangan peroksida berkurang menjadi 7,3428 meq O2/kg. Hal ini menunjukkan bahwa karbon aktif efektif menurunkan kadar bilangan peroksida dan penjernihan warna pada minyak goreng bekas. Kata Kunci : Minyak Goreng, Cangkang Kemiri, Bilangan Peroksida, Arang Aktif.

Page 1 of 14 | Total Record : 131