cover
Contact Name
HENNY SYAPITRI
Contact Email
ojs.usmindonesia19@gmail.com
Phone
+6281375137136
Journal Mail Official
ojs.usmindonesia19@gmail.com
Editorial Address
Jln. Kapten Muslim No.79 Medan
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN
ISSN : ""     EISSN : 26153378     DOI : https://doi.org/10.51544/kimia.v6i1
Focus on results study and literature review in the scope of chemistry education and chemistry sciences in the world. Scope: Chemistry Education Analytical chemistry, including new techniques and instrumentation Biochemistry and medicinal chemistry Inorganic chemistry, including main group, transition metal, and f-block compounds, as well as coordination, organometallic, and solid-state chemistry Materials chemistry of hard and soft matter, from the nanoscale upwards Nuclear chemistry and radioactivity Organic chemistry, including synthesis, characterization, and properties of organic compounds, as well as a study of organic reactions and their mechanisms Physical chemistry and chemical physics Sustainable, green, and environmental chemistry Theoretical and computational chemistry
Articles 131 Documents
OPTIMASI RASIO LOGAM Na-Ca PADA SABUN LOGAM CAMPURAN DARI PFAD SEBAGAI THICKENER PELUMAS PADAT (GREASE) Sukmawati .; Pratiwi Putri Lestari
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 2 No 1 (2018): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.063 KB)

Abstract

Pelumas merupakan fluida yang berfungsi untuk melindungi beberapa komponen mesin yang bekerja, sehingga pelumas tersebut dapat memberikan efek positif bagi alat dan mesin, yaitu dapat mencegah keausan akibat gesekan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya Peningkatan pembangunan di sektor industri dan transportasi dewasa ini meningkatkan penggunaan pelumas secara signifikan. Ini berarti dibutuhkan pelumasan dalam jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di sektor industri dan transportasi. Pemanfaatan minyak sawit dalam pembuatan pelumas padat adalah sebagai bahan pengganti pada komponen base oil dan bahan pengental (thickener). Jenis minyak sawit yang digunakan adalah Palm Fatty Acid Destilate (PFAD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sabun logam campuran (Na-Ca) sebagai bahan pengental (thickener) yang dapat digunakan pada pembuatan pelumas padat (grease). Metode penelitian yaitu membuat sabun logam dengan mencampurkan PFAD dan NaOH – Ca(OH)2, dengan perbandingan komposisi yang telah ditentukan serta menganalisa untuk mengetahui karakteristik sabun logam tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh diperoleh sabun logam campuran yang optimum terdapat pada jenis sabun logam A2 yaitu kadar basa bebas 0,03 % atau sedikit diatas kadar netral ( titik 0 ) dan bilangan bahan yang tidak tersabunkan 0,84 % . A2 merupakan rasio NaOH : Ca(OH)2 = 80% : 20% . Kata Kunci : Sabun Logam Campuran, Bahan Pengental, Pelumas Padat.
ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA KERUPUK BERWARNA MERAH YANG BEREDAR DI KOTA MEDAN TAHUN 2018 Hendri Faisal; Suprianto .; Annas Reza
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 2 No 1 (2018): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.815 KB)

Abstract

Rhodamin B sebagai pewarna sintetis pada tekstil sering digunakan untuk produk makanan, misalnya kerupuk. Rhodamin B menyebabkan pembesaran hati dan ginjal. Penelitian telah dilakukan untuk menentukan penggunaan Rhodamin B pada kerupuk pada Pasar Kota Medan. Sampel diambil dari Pasar Helvetia, Pasar Pancing dan Pasar Sikambing di Kota Medan. Sampel diekstraksi menggunakan metode ekstraksi penyerapan benang wol, diikuti dengan identifikasi menggunakan TLC, dideteksi dengan lampu UV pada 254 nm dan semprotan reagen HCl 10%, NaOH 10% dan NH4OH 12%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel tidak mengandung Rhodamin B. Kata Kunci : Rhodamin B, TLC, UV, Reagen, Deteksi.
PEMANFAATAN CETIL TRIMETIL AMONIUM BROMIDA SEBAGAI FILLER DALAM PEMBUATAN KOMPOSIT KARET ALAM SIKLIS GRAFTING MALEAT ANHIDRAT / ORGANOBENTONIT Ahmad Hafizullah Ritonga; Barita Aritonang; Rima Anggeraini
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 2 No 1 (2018): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.835 KB)

Abstract

Penelitian mengenai pemanfaatan Cetil Trimetil Amonium Bromida (CTAB) sebagai filler dalam pembuatan komposit Karet Alam Siklis (KAS) grafting Maleat Anhidrat (MA)/ Organobentonit telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari pemanfaatan CTAB yang dimodifikasi dengan bentonit membentuk organobentonit yang kemudian dicampurkan sebagai pengisi ke dalam KAS-g-MA menghasilkan komposit KAS-g-MA/Organo Bentonit. Penelitian ini dilakukan dengan melarutkan KAS terlebih dahulu dengan xylena pada suhu 45-55oC, lalu ditambahkan Maleat Anhidrat dengan perbandingan komposisi KAS:MA (70:30), selanjutnya ditambahkan dengan inisiator Benzoil Peroksida 5 phr dan variasi Bentonit-CTAB sambil tetap diaduk pada suhu yang sama selama +1 jam. Hasil yang diperoleh, kemudian dilakukan uji daya serap air yang menghasilkan nilai daya serap air yang paling minimum sebesar 2,2% pada variasi Bentonit-CTAB 3 phr. Hasil analisis dengan FTIR menunjukkan adanya puncak pada bilangan gelombang 1563,58 cm-1 dan 849 cm-1 yang menunjukkan bahwa Bentonit-CTAB telah tercampur dengan KAS-g-MA. Hasil morfologi dengan SEM menunjukkan adanya bahwa Bentonit-CTAB dalam KAS tersebut tercampur dengan homogen. Kata Kunci : Karet Alam Siklis, Maleat Anhidrat, Bentonit, Cetil Trimetil Amonium Bromida, Benzoil Peroksida.
PENGARUH BENZOIL PEROKSIDA SEBAGAI INISIATOR REAKSI ANTARA ASPAL, POLIPROPILENA, DAN KARET BAN MELALUI METODE INTERPENETRASI JARINGAN POLIMER (IJP) Denny Akbar Tanjung; Dewi Nur Anggraeni
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 2 No 2 (2018): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.003 KB)

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh benzoil peroksida sebagai inisiator reaksi antara aspal, polipropilena, dan karet ban melalui metode interpenetrasi jaringan polimer telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari benzoil peroksida dalam meningkatkan sifat mekanik yang ditinjau dari uji kuat tarik pada campuran aspal, polipropilena, dan karet ban yang dibuat melalui metode Interpenetrasi Jaringan Polimer (IJP), serta karakterisasinya. Penelitian ini dilakukan dengan mencampurkan dua material polimer yaitu plastik polipropilena yang telah dilarutkan dengan xylene dan karet ban bekas, keduanya dimasukkan ke dalam gelas beaker dan dipanaskan pada suhu 160 oC sambil diaduk hingga homogen, yang kemudian ditambahkan dengan aspal, lalu ditambahkan inisiator BPO yang divariasikan, campuran tersebut dicetak dan diratakan dengan mesin hot kompressor pada suhu 165 oC. Hasilnya dilakukan uji kuat tarik dimana diperoleh nilai kuat tarik maksimum sebesar 66,38 MPa pada variasi penambahan BPO sebanyak 5 phr untuk campuran aspal 60%, polipropilena 35%, dan karet ban 5%. Hasil analisis dengan spektroskopi FTIR menunjukkan adanya ikatan silang antara gugus hidroksil dari aspal dengan polipropilena melalui reaksi radikal yang diinisiasi oleh adanya benzoil peroksida, analisis termal dengan DTA menunjukkan adanya perubahan suhu dekomposisi sebesar 405 oC yang berarti terjadi pembentukan material baru, dan untuk karakterisasi morfologi dengan SEM menunjukkan adanya perubahan struktur permukaan pada campuran aspal setelah penambahan polipropilena dan karet ban. Kata Kunci : Benzoil Peroksida, Aspal, Polipropilena, Karet Ban, Interpenetrasi Jaringan Polimer. Abstract : Research on the effect of benzoyl peroxide as a reaction initiator between asphalt, polypropylene and tire rubber through Interpenetrating Polymer Network (IPN) method has been conducted. The aims of this study to determine the effect of benzoyl peroxide in improving mechanical properties in terms of tensile strength test on asphalt mixtures, polypropylene, and rubber tire made by Interpenetrating Polymer Network (IPN) Method, and its characterization. This research was carried out by mixing two polymeric materials of polypropylene plastic which have been dissolved with xylene and used tire rubber, both put into beaker glass and heated at 160 °C while stirring until homogeneous, then added with asphalt, and then added the BPO initiator varied, the mixture is molded and flattened with a hot compressor machine at a temperature of 165 °C. The result was a tensile strength test which obtained a maximum tensile strength value of 66.38 MPa in variation of 5 phr BPO addition for 60% asphalt mixture, 35% polypropylene, and 5% tire rubber. The analysis with FTIR spectroscopy shows the presence of crosslinking between hydroxyl groups from asphalt with polypropylene by radical reaction initiated by the presence of benzoyl peroxide, thermal analysis with DTA shows a change of decomposition temperature of 405 oC which means the formation of new material, and for morphological characterization with SEM indicates a change of surface structure on the asphalt mixture after the addition of polypropylene and tire rubber. Keywords : Benzoyl Peroxide, Asphalt, Polypropylene, Tire Rubber, Interpenetrating Polymer Network.
PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK BIJI PEPAYA DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI Pratiwi Putri Lestari; Sinta Dewi Arsita; Jimwi Iqbal Bakhri Batubara
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 2 No 2 (2018): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.506 KB)

Abstract

Efisiensi produksi biodiesel dari minyak nabati perlu dikembangkan. Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai bahan bakar alternatif terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari proses produksi biodiesel secara langsung dari minyak biji pepaya melalui proses transesterifikasi dengan menggunakan katalis KOH. Dimana penelitian sebelumnya menggunakan katalis NaOH (Daryono.2013). Variabel tetap penelitian meliputi jenis katalis KOH, minyak biji pepaya 20 ml, temperatur reaksi 60 0C, % FFA 0,512%, dan kecepatan pengadukkan 600 rpm. Variabel berubah penelitian waktu reaksi yaitu 45,75,105,dan 135 menit serta rasio molar minyak : methanol yaitu 1 : 1,5, 1 : 2, dan 1 : 2,5. Adapun parameter analisa yang dilakukan adalah penentuan yield, penentuan bilangan asam, dan kandungan metil ester yang diperoleh dari hasil reaksi transesterifikasi dengan analisa gas chromatography massa spectrometry (GC-MS). Dalam penelitian ini biji pepaya yang telah dikeringkan dan dihaluskan dimasukkan dalam soklet dan ditambahkan n-Heksan hingga menghasilkan minyak biji pepaya. Kemudian minyak biji pepaya dimasukkan kedalam labu leher tiga yang dilengkapi pendingin balik, ditambahkan metanol dan katalis KOH serta dilakukan reaksi sesuai dengan variabel penelitian. Filtrat dimasukkan dalam corong pemisah dan diamkan selama 3 jam agar terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas sebagai metil ester kemudian dicuci (± 6 kali pencucian) kemudian dipanaskan agar dihasilkan metil ester murni dan dianalisa konsentrasi metil ester dengan GC-MS. Dari data hasil penelitian didapatkan hasil terbaik pada konsentrasi metil ester 97,678 %, yield metil ester 98,08 % pada rasio molar minyak = 1: 1,5 dan waktu reaksi 105 menit. Abstract : Efficiency of biodiesel production from vegetable oils needs to be developed. Biodiesel is a fuel consisting of a mixture of mono-alkyl ester from a long chain of fatty acids, which is used as an alternative fuel made from renewable sources such as vegetable oil or animal fat. This research was conducted to study the process of biodiesel production directly from papaya seed oil through the transesterification process using KOH catalyst. Where previous research used NaOH catalysts (Daryono.2013). The fixed variables included KOH catalyst, 20 ml papaya seed oil, 60 0C reaction temperature, 0.512 % FFA, and 600 rpm mixing speed. Variable change of reaction time research is 45,75,105, and 135 minutes and molar ratio of oil: methanol is 1: 1,5, 1: 2, and 1: 2,5. The parameters of the analysis carried out are determination of yield, determination of acid numbers, and the content of methyl esters obtained from the results of the transesterification reaction with gas chromatography mass spectrometry (GC-MS) analysis. In this study, papaya seeds which had been dried and mashed were put into soxhlet and added with n-Hexsan to produce papaya seed oil. Then the papaya seed oil was put into a three-neck flask which was equipped with back-cooling, added with methanol and KOH catalyst and reacted according to the research variables. The filtrate is inserted in a separating funnel and let stand for 3 hours to form 2 layers. The top layer as methyl ester is then washed (± 6 times washing) then heated to produce pure methyl ester and analyzed the concentration of methyl ester with GC-MS. From the research data, the best results were obtained in the concentration of methyl ester 97,678%, yield of methyl ester 98,08% at molar ratio of oil = 1: 1,5 and reaction time of 105 minutes. Keywords : Transesterification, Papaya Seed Oil, Biodiesel.
PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI LIMBAH KULIT DURIAN SEBAGAI ADSORBEN PADA MINYAK GORENG BEKAS UNTUK MENURUNKAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DAN BILANGAN PEROKSIDA Cut Masyithah; Barita Aritonang; Erdiana Gultom
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 2 No 2 (2018): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.914 KB)

Abstract

Kebutuhan akan konsumsi minyak goreng baik itu dalam skala rumah tangga maupun skala industri pangan seperti industri makanan (snack), kerupuk, mie instant semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan akan konsumsi minyak goreng mengakibatkan ketersediaan minyak di pasar kadang kala tidak mencukupi kebutuhan konsumen, sehingga kerap kali terjadi penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang dengan pemanasan suhu yang tinggi mengakibatkan terbentuk senyawa aldehida, keton, serta bau tengik, yang mempengaruhi mutu dan gizi bahan pangan yang digoreng. Alternatif pengolahan minyak goreng bekas adalah melalui proses adsorpsi dengan karbon aktif dari kulit durian. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida minyak goreng sebelum dan sesudah penggorengan secara berulang dengan dan tanpa pemberian arang aktif dari kulit durian. Penentuan kadar asam lemak bebas dengan metode Alkali-Asidimetri sedangkan penentuan kadar bilangan peroksida menggunakan titrasi iodometri. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa pembuatan arang aktif dari kulit durian telah berhasil dilakukan hal ini dapat dibuktikan dari hasil karakterisasi arang aktif setelah diaktivasi dengan HCL 2N telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh SNI No. 06-3730-1995 dengan kadar air 8,0146 %, kadar abu 3,3674 %, kadar zat terbang 2,7442 %, kadar karbon 85,5370. Kadar bilangan peroksida tanpa pemberian arang aktif untuk sampel A kadarnya 0,1368 meq/kg, sampel B kadarnya 0,1431 meq/kg, sampel C kadarnya 0,1449 meq/kg, sampel D kadarnya 0,1497 meq/kg masih memenuhi persyaratan SNI 01-3741-2002 yaitu 10 meq/kg O2, Kadar bilangan peroksida pada minyak dengan pemberian arang aktif untuk sampel A kadarnya 0,0295 meq/kg, sampel B kadarnya 0,0303 meq/kg, sampel C kadarnya 0,0312 meq/kg, sampel D kadarnya 0,0318 meq/kg. Semua sampel masih memenuhi memenuhi persyaratan SNI 01-3741-2002 yaitu 10 meq/kg O2. Kadar Asam Lemak Bebas pada minyak tanpa pemberian arang aktif untuk sampel A kadarnya 0,2186 %, sampel B kadarnya 0,3571 %, sampel C kadarnya 0,4826 %, sampel D kadarnya 1,3845 %. Semua sampel masih memenuhi syarat SNI 01-3741-2002 yaitu Memenuhi syarat SNI 01-3741-2002 yaitu ≤ 0,3%. Kadar Asam Lemak Bebas pada minyak dengan pemberian arang aktif untuk sampel A kadarnya 0,1961%, sampel B kadarnya 0,2431 %, sampel C kadarnya 0,2601 %, sampel D kadarnya 0,2798 %. Semua sampel masih memenuhi memenuhi syarat SNI 01-3741-2002 yaitu ≤ 0,3%. Kata Kunci : Kulit Durian, Minyak Goreng Bekas, Karbon Aktif, Asam Lemak Bebas, Bilangan Peroksida.
ANALISIS KADAR HIDROKUINON PADA HANDBODY LOTION SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis YANG DIJUAL DI KOTA MEDAN TAHUN 2018 Hendri Faisal; Afriadi .; Erin Masrika
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 2 No 2 (2018): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.035 KB)

Abstract

Sediaan kosmetik yang banyak digunakan untuk memutihkan kulit adalah sediaan kosmetik handbody lotion. Salah satu bahan pemutih yang digunakan pada kosmetik adalah hidrokuinon. Hidrokuinon adalah bahan kimia larut dalam air, berbentuk kristal berwarna cokelat, abu-abu terang dengan nama kimia 1,4 benzendiol. Kandungan hidrokuinon dalam kosmetik yang diperbolehkan adalah < 2%. Hidrokuinon dengan kandungan diatas 2% dikategorikan sebagai bahan berbahaya bagi kesehatan dan bersifat toksik bagi tubuh. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kadar hidrokuinon pada handbody lotion yang di jual di di Kota Medan Secara Spektrofotometri UV-Vis. Sampel diidentifikasi dengan metode identifikasi dengan kromatografi lapis tipis dan pengukuran kadar dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan adanya sampel handbody lotion yang mengandung hidrokuinon dengan kadar sampel antara 0,68% sampai 0,70%. Kata Kunci : Handbody Lotion, Hidrokuinon, KLT, Spektrofotometri UV- Vis. Abstract : Cosmetics that are widely used to whiten skin are handbody lotions. One of the whitening ingredients used in cosmetics is hydroquinone. Hydroquinone is a water-soluble chemical, crystalline in brown, light gray with the chemical name 1,4 benzendiol. The permissible hydroquinone content in cosmetics is <2%. Hydroquinone with a content above 2% is categorized as a hazardous material for health and is toxic to the body. Research has been conducted to determine hydroquinone levels in handbody lotions sold in Medan City by UV-Vis Spectrophotometry. Samples were identified by identification method with thin layer chromatography and measurement of levels by UV-Vis spectrophotometry method. The results showed a sample of handbody lotion containing hydroquinone with sample levels ranging from 0.68% to 0.70%. Keywords : Handbody Lotion, Hidrokuinon, TLC, Spectrophotometry UV- Vis.
OPTIMASI RASIO SABUN LOGAM NATRIUM DAN MINYAK BIJI ALPUKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELUMAS PADAT (GREASE) Meweti Daya; Iran Gurning; Sukmawati .; Pratiwi Putri Lestari
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 3 No 1 (2019): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.997 KB)

Abstract

Biji alpukat mengandung 15 sampai 25% minyak, namun di Indonesia pengolahan biji alpukat serta pemanfaatan minyak biji alpukat masih belum maksimal. Biji alpukat memiliki kandungan minyak yang cukup tinggi serta mengandung fatty acid methyl ester sehingga mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagai bahan baku bahan bakar dan minyak pelumas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi pelumas padat ( grease) dari minyak biji alpukat dan sabun logam Na sebagai thickener yang memiliki karakteristik mendekati pelumas padat SNI dan mengetahui kualitas dari pelumas padat yang dihasilkan. Bahan yang digunakan adalah minyak biji alpukat, NaOH, gliserol, fenol, dan stearat. Alat yang digunakan adalah hot plate, beaker glass, buret, erlenmeyer, neraca analitik, gelas ukur, dan stirer. Adapun formulasi terbaik dihasilkan pada komposisi (sabun logam : minyak biji alpukat) % berat yaitu 80 : 20 dan mempunyai karakteristik densitas 0,845 gr/ml, titik leleh (dropping point) sebesar 2420C, penetrasi (250C) 243, dan NLGI 3. Abstract : Avocado seeds contain 15 to 25% oil, but in Indonesia the processing of avocado seeds and the use of avocado seed oil is still not optimal. Avocado seeds have a high enough oil content and contain fatty acid methyl esters so that they have the opportunity to be developed as raw materials for fuel and lubricating oils. This study aims to determine the formulation of solid lubricants (grease) from avocado seed oil and Na metal soap as a thickener that has characteristics close to SNI solid lubricants and know the quality of the resulting solid lubricants. The ingredients used are avocado seed oil, NaOH, glycerol, phenol and stearic. The tools used are hot plate, beaker glass, burette, erlenmeyer, analytical balance, measuring cup, and stirer. The best formulation is produced by the composition (metal soap: avocado seed oil) by weight, that is 80: 20 and has a characteristic density of 0.845 gr / ml, a dropping point of 2420C, penetration (250C) 243, and NLGI 3. Keywords : Grease, Avocado Seed, Metal Soap.
OPTIMASI RASIO ZINK STEARAT SEBAGAI SABUN LOGAM DAN PALM FATTY ACID DISTILLATE (PFAD) PADA PEMBUATAN PELUMAS PADAT (GREASE) Moridho .; Risa Imelza; Sukmawati .; Pratiwi Putri Lestari
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 3 No 1 (2019): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.33 KB)

Abstract

Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) mempunyai potensi yang cukup tinggi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuat produk-produk oleokimia salah satunya untuk pelumas padat. Pelumas padat adalah padatan atau semi padatan campuran pelumas dengan bahan pengental yang berfungsi mengurangi gesekan atau keausan antara dua bidang atau permukaan yang saling bersinggungan atau bergesekan. Penelitian ini bertujuan menentukan rasio perbandingan optimum antara zink stearat dan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) dalam pembuatan pelumas padat (grease) berbasiskan minyak sawit yang memiliki karakteristik mendekati pelumas padat komersial sesuai dengan SNI 06-7069-8-2005. Bahan yang digunakan adalah Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Zink Oksida, Asam Stearat, Gliserol, Fenol, Kalium Hidroksida, Etanol dan Asam Klorida. Alat yang digunakan adalah hotplate, beaker gelas, buret, erlenmeyer, neraca analitik, gelas ukur, stirrer, mixer, statif, klem, thermometer, piknometer dan spatula. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh pelumas padat optimum yang mendekati padat komersial sesuai dengan SNI 06-7069-8-2005 yaitu pada komposisi R5 yaitu rasio perbandingan PFAD : sabun logam zink stearat = 75% : 25%. Diperoleh densitas 0,83 gr/ml, titik leleh (droping point) 95oC untuk tingkat mutu NLGI-GA, penetrasi 33 mm/10 dengan nilai konsistensi NLGI >6. Abstract : Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) has a high enough potential to be used as a raw material for making oleochemical products, one of which is for solid lubricants. Solid lubricant is a solid or semi-solid mixture of a lubricant with a thickening agent whose function is to reduce friction or wear between two fields or surfaces that intersect or rub against each other. This study aims to determine the optimum ratio between zinc stearate and Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) in the manufacture of palm oil based grease which has the characteristics of approaching commercial solid lubricants according to SNI 06-7069-8-2005. The materials used are Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Zinc Oxide, Stearic Acid, Glycerol, Phenol, Potassium Hydroxide, Ethanol and Hydrochloric Acid. The tools used are hotplate, glass beaker, burette, erlenmeyer, analytical balance, measuring cup, stirrer, mixer, stative, clamp, thermometer, pycnometer and spatula. Based on the research that has been done, the optimum solid lubricant which is close to commercial solids is in accordance with SNI 06-7069-8-2005, namely on the composition of R5, that is the ratio of PFAD: zinc metal stearate soap = 75%: 25%. A density of 0.83 gr / ml, a droping point of 95oC was obtained for the NLGI-GA quality level, 33 mm / 10 penetration with an NLGI consistency value> 6. Keywords : NLGI, PFAD, Solid Lubricants, Zinc Stearate.
UJI JAMUR POLYPHORUS PADA PERMUKAAN KAYU KELAPA SAWIT YANG TELAH DIIMPREGNASI DENGAN ASAP DESTILAT DARI CANGKANG BUAH KELAPA SAWIT KOMBINASI ASAM AKRILAT Denny Akbar Tanjung
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 3 No 1 (2019): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.467 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas dari asap destilat dari cangkang buah kelapa sawit kombinasi asam akrilat setelah diimpregnasi kedalam serat kayu kelapa sawit terhadap jamur poliphorus. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kayu kelapa sawit dikupas kulitnya kemudian direndam dengan asap destilat kombinasi asam akrilat setelah itu dikeringkan dan diuji dengan menggunakan jamur poliphorus diatas permukaan serat kayu kelapa sawit.Dari hasil penelitian didapat bahwa jamur tidak dapat hidup pada permukaan serat kayu kelapa sawit yang telah diimpregnasi. Abstract : The purpose of this research is to see the effectiveness of distillate smoke from the combination of acrylic acid palm fruit shells after being impregnated into palm wood fiber against polyphorus fungi. The stages carried out in this study were the oil palm wood peeled and then soaked with acrylic distillate smoke combined after it was dried and tested using polyphorus mushrooms on the surface of the palm wood fiber. impregnated palm oil. Keywords : Impregnation, Palm Wood Fiber, Destilat Smoke, Acrylic Acid.

Page 2 of 14 | Total Record : 131