cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcscm@unisba.ac.id
Phone
+6282118633944
Journal Mail Official
bcscm@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series: Communication Management
ISSN : -     EISSN : 28282183     DOI : https://doi.org/10.29313/bcscm.v2i2
Bandung Conference Series: Communication Management (BCSCM) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Manajemen Komunikasi dengan ruang lingkup diantaranya adalah Awareness, Brand equity, Brand Image, Connecting Community Building, Content Creation, Content Sharing, Daya Tarik Iklan, Drama Televisi, Event, Gaya Hidup, Interior Display, Jingle, Kampanye, Keputusan Pembelian, Keterikatan Pelanggan, Komunikasi antar pribadi, Komunikasi Pemasaran, Konsep Diri, Kredibilitas Komunikator, Kualitas Pelayanan, Literasi Media, Loyalitas Konsumen Manajemen branding, Media Sosial, Minat Beli Konsumen, Online Review, Pemasaran Konten, Penjualan produk, Persepsi Budaya, Personal Branding, Promosi online, Sikap, Store Atmospheredan Layout, Tagline, Terpaan Media, Tindakan Membeli, Transportasi Online, Ujaran Kebencian, Website, Word of Mouth. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 62 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management" : 62 Documents clear
Menakar Kepercayaan Publik Kepada Pemerintah terhadap Isu Keamanan Digital Alma Palomita; Santi Indra Astuti
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7537

Abstract

Abstract. Digital Security Issues are a problem that often befalls Indonesia. As a result, the level of public trust that the community has in the government is decreasing every year. Moreover, since the emergence of the Bjorka hacker case in the mass media. The purpose of this study is to find out how the level of public trust in the government is owned by Members of the Student Executive Board of the Faculty of Communication Sciences, Bandung Islamic University. The research method used is quantitative descriptive analysis. The sample of this research is Student Members of the Student Executive Board of the Faculty of Communication Sciences, Bandung Islamic University, which has 66 members. The results of the study concluded that public trust held by BEM members of the Faculty of Communication Sciences, Bandung Islamic University was also influential due to the news about the Bjorka hacker case. From the first to the last aspect of public trust, namely the aspects of cognition, affection and behavior. All category values are in low equivalent or have low public trust. This is an important capital for the Government in improving digital security. Abstrak. Isu Keamanan Digital merupakan masalah yang seringkali menimpa Indonesia. Dampaknya, tingkat kepercayaan publik yang dimiliki masyarakat kepada pemerintah semakin menurun setiap tahunnya. Apalagi, semenjak munculnya kasus hacker Bjorka di media massa. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana tingkat kepercayaan publik kepada pemerintah yang dimiliki Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Sampel dari penelitian ini ialah Mahasiswa Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung yang beranggotakan 66 orang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepercayaan publik yang dimiliki anggota BEM Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung juga berpengaruh akibat adanya pemberitaan mengenai kasus hacker Bjorka. Dari aspek kepercayaan publik pertama hingga terakhir yaitu aspek kognisi, afeksi dan perilaku. Nilai kategori seluruhnya ada dalam ekuivalen rendah atau memiliki kepercayaan publik yang rendah. Ini menjadi modal penting bagi Pemerintah dalam meningkatkan keamanan digital.
Hubungan Akun Media Sosial Instagram dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Feni Putri Andini; Dedeh Fardiah
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7539

Abstract

Abstract. In everyday life, humans fulfill their own needs and interests. One of them is to meet the information needs. However, on social media there is still news that is not necessarily true in fact or is commonly called hoax news. Therefore, West Java Diskominfo manages an Instagram account @jabarsaberhoaks as an account that provides a classification of hoax news circulating in society. This study uses a quantitative research method with a correlational approach that refers to the uses and gratification theory to find out the relationship between the use of social media Instagram @jabarsabaerhoaks and meeting the information needs of followers. The population in this study are followers from the @jabarsaberhoaks account, which take a sample of 400 respondents using the Slovin formula. The results of this study state that there is a relationship between the use of Instagram social media and the fulfillment of information needs. The correlation results obtained are 0.635, which are in the strong category. Abstrak. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memenuhi kebutuhan dan kepentingan untuk diri sendiri. Salah satunya adalah memenuhi kebutuhan informasi. Namun, di dalam media sosial masih ada berita yang belum tentu benar faktanya atau biasa yang disebut berita hoaks. Maka dari itu, Diskominfo Jabar mengelola sebuah akun Instagram @jabarsaberhoaks sebagai akun yang memberikan klasifikasi mengenai berita hoaks yang beredar di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang mengacu pada teroi uses and gratification ingin mengetahui bagaimana hubungan antara penggunaan media sosial Instagram @jabarsabaerhoaks dengan pemenuhan kebutuhan informasi followers. Populasi pada penelitian ini adalah followers dari akun @jabarsaberhoaks yang diambil sampelnya sebanyak 400 responden dengan rumus Slovin. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan media sosial Instagram dengan pemenuhan kebutuhan informasi yang didapatkan hasil korelasinya sebesar 0,635 masuk ke dalam kategori kuat.
Makna Tanda Budaya Batak pada Film "Ngeri-Ngeri Sedap" Salsabila; Alex Sobur
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7543

Abstract

Abstract. Abstract. The research entitled “The Meaning of Batak Cultural Signs in the Film `Ngeri-Ngeri Sedap`” is motivated by Indonesia which has a variety of cultures, so that not a few Indonesian people do not know about other cultures that are far from everyday life. The purpose of this study is to find out the meaning of the signs contained in the film which will later take the required scene cuts. First, the level of reality which gets the meaning of Batak culture starting from Pak Domu who often visits the lapo, the traditional head covering of the Batak uis culture. Second, the level of representation where aspects of Batak culture can be seen from the average shooting technique using close-up medium to show the expressions or gestures of the film actors. Finally, aspects of Batak culture which can be seen from the ideological level, namely the patriarchal social system that exists within Pak Domu as the head of the family dominates all decisions to be made by family members. Abstrak. Penelitian berjudul “Makna Tanda Budaya Batak pada Film `Ngeri-Ngeri Sedap`” dilatarbelakangi oleh Indonesia yang memiliki ragam akan kebudayaannya, sehingga tidak sedikit masyarakat Indonesia tidak mengetahui kebudayan lain yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tanda yang terkandung dalam film yang nantinya akan mengambil potongan scene yang dibutukan. Pertama, level realitas yang dimana mendapatkan makna budaya batak mulai dari Pak Domu yang sering mengungjungi lapo, kain penutup kepala khas budaya Batak uis. Kedua, level representasi yang dimana aspek budaya batak terlihat dari tenik pengambilan gambar rata-rata menggunakan medium close-up untuk memperlihatkan ekspresi ataupun gesture pemeran film tersebut. Terakhir, aspek budaya batak yang terlihat dari Level ideologi, yaitu sistem sosial patriarki yang ada dalam diri Pak Domu selaku kepala keluarga mendominasi seluruh keputusan yang akan di ambil oleh anggota keluarga.
Postmodernisme dalam Film Avatar The Way Of Water Tegar Buana Harahap; Ratri Rizki Kusumalestari
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7545

Abstract

Abtract. Communication is processed into various forms for the needs of people's lives. Avatar The Way of Water is a phenomenal sci-fi film at the end of 2022 because of the sophisticated technological sophistication and moral values ​​contained in this film. This film tells about the rapid development of technology that can make humans turn into a creature that is more resilient than humans who live on other planets. The purpose of this study is to determine the value of postmodernism contained in the film Avatar The Way of Water through the structure of signs and symbols. The method used in this study is a qualitative method with a semiotic analysis approach. The data collection technique uses image and sound observation or dialogue in which there are sign elements that describe moral values. Then it was analyzed using Roland Barthes' semiotic analysis which analyzed it in two stages, namely the denotation and connotation stages. The results of this study include denotative meanings regarding the existence of families as well as human crimes against nature, then some of the connotative meanings in this film, namely taking care of each other between families under any circumstances, as well as technological advances to support their implementation process. There are two myths in this film, namely regarding family and human consumption of nature. Abtsrak. Semakin pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi ini, perkembangan pesan komunikasi diolah menjadi berbagai bentuk guna kebutuhan kehidupan masyarakat. Avatar The Way of Water merupakan film fiksi ilmiah yang sangat fenomenal pada akhir tahun 2022 karena kecanggihan tekonologi yang mumpuni serta nilai moral yang terkandung pada film ini. Film ini menceritakan tentang perkebangan teknologi yang begitu pesat yang dapat membuat manusia berubah menjadi satu makhluk yang lebih Tangguh dari manusia yang tinggal di planet lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai posmodernisme yang terkandung dalam film Avatar The Way of Water melalui struktur tanda dan symbol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika. Teknik oengumpulan data menggunakan observasi gambar dan suara atau dialog di dalamnya juga yang terdapat unsur tanda yang menggambarkan nilai moral. Lalu dianalisis menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang menganalisis secara dua tahap, yaitu dengan tahap denotasi dan konotasi. Hasil pada penelitian ini yaitu diantaranya makna denotasi mengenai kebaradaan kelurga juga kejahatan manusia pada alam, lalu beberapa makna konotasi pada film ini yaitu saling menjaga antar keluarga dalam keadaan apapun, juga kemajuan teknologi untuk mendukung proses pelaksanaan meraka. Mitos pada film ini ada dua yaitu mengenai keluaraga dan konsumsi manusia terhadap alam.
Hubungan Antara Iklim Organisasi dengan Komunikasi Asertif pada Generasi Z Alya Salsabila; Ani Yuningsih
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7549

Abstract

Abstract. A conducive climate within an organization will be a positive influence on members. Generation Z which belongs to an organization, is expected to channel their expression and concern in a positive way of feeling, and to think but respect the rights of others through assertive communication. This study aims to test the climate within an organization can serve as a platform for generation Z learning assertive communication. Using quantitative methods and correlational approaches to determine the relationship between the two. The research population is member of the Jabar Bergerak Zillenial Province organization which is a Z-generation with total sampling techniques. Research results show that there is a link between organizational climate and assertive communication in Jabar Bergerak Zillenial Province, with a correlational test of 0,518. Categories of strong, significant, positive, and direct relationships. So it can be concluded that the better the organizational climate in Jabar Bergerak Zillenial Province, the better the impact it will have on assertive communication skills in generation Z. Abstrak. Iklim yang kondusif dalam sebuah organisasi akan menjadi pengaruh positif bagi para anggota. Generasi Z yang tergabung dalam sebuah organisasi diharapkan dapat menyalurkan ekspresi dan kepeduliannya dengan cara yang positif rasakan, dan pikirkan namun tetap menghormati hak orang lain melalui komunikasi asertif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji iklim dalam sebuah organisasi dapat menjadi wadah bagi generasi Z belajar komunikasi asertif. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan korelasional untuk mengetahui hubungan antara keduanya. Populasi penelitian adalah anggota organisasi Jabar Bergerak Zillenial Provinsi yang merupakan generasi Z dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara iklim organisasi dengan komunikasi asertif pada anggota Jabar Bergerak Zillenial Provinsi, dengan hasil uji korelasional sebesar 0.518. Kategori hubungan kuat, signifikan, positif, dan searah. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik iklim organisasi pada Jabar Bergerak Zillenial Provinsi, maka akan semakin baik pula dampak yang diberikan bagi kemampuan komunikasi asertif pada generasi Z.
Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru dengan Orang Tua terhadap Pengetahuan Perkembangan Sosial Emosional Anak Sania Wahyuni; Rini Rinawati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7561

Abstract

Abstract. Research on the Influence of Interpersonal Communication between Teachers and Parents on Knowledge of the Social Emotional Development of Children Aged 5-6 This year is to find out how much influence interpersonal communication between teachers and parents has in determining the social emotional development of children aged 5-6 years in Kober, Pamulihan District. The focus of this study was to find out whether there was an influence of teacher-parent interpersonal communication on the knowledge of the social emotional development of children aged 5-6 years based on DeVito's words, namely, openness, empathy, support, positive attitude and equality. The Johari Window theory is the theory used in this study. The influence test method is the method used in this study with a quantitative approach. The Multistage Cluster Sampling technique was determined by the researcher for the number of samples taken. This study has a population of 1,602 people with a sample of 181 parents. The results of the research obtained on knowledge of the social emotional development of children aged 5-6 years in Kober in the Pamulihan Sub-District are that interpersonal communication has no effect on knowledge of the social emotional development of children aged 5-6 years in 5 Kober in the Pamulihan District. Parental knowledge is influenced by other variables, namely the use of modern technology and also group communication with parents. Abstrak. Penelitian mengenai Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru dengan Orangtua Terhadap Pengetahuan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi interpersonal antara guru dengan orang tua dalam mengetahui perkembangan sosial emosional anak usia 5-6 tahun di Kober Wilayah Kecamatan Pamulihan. Fokus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari komunikasi interpersonal guru dengan orang tua dalam pengetahuan perkembangan sosial emosional anak usia 5-6 tahun berdasarkan ungkapan DeVito yaitu, keterbukaan, sikap empati, dukungan, sikap positif dan kesetaraan. Teori Johari Window merupakan teori yang digunakan pada penelitian ini. Metode uji pengaruh merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan Kuantitatif. Teknik Multistage Cluster Sampling ditentukan oleh peneliti untuk teknik pengambilan jumlah sampel. Penelitian ini memiliki populasi sebanyak 1.602 orang dengan sampel 181 orang tua. Hasil dari penelitian yang diperoleh terhadap pengetahuan perkembangan sosial emosional anak usia 5-6 tahun di Kober Wilayah Kecamatan Pamulihan ini adalah komunikasi interpersonal tidak berpengaruh terhadap pengetahuan perkembangan sosial emosional anak usia 5-6 tahun pada 5 Kober di Wilayah Kecamatan Pamulihan. Pengetahuan orangtua dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu penggunaan teknologi yang modern dan juga komunkasi kelompok pada orangtua.
Strategi Komunikasi Pemasaran Daring Melalui Kolaborasi Brand Rendy Ristia Pratama; Raditya Pratama Putra
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7574

Abstract

Abstract. Marketing communication is a medium for companies to provide information, invite, and remind consumers directly or indirectly about the products being sold. Marketing communications includes several promotional media, such as advertising, sales promotion, public relations, and direct marketing. Based on data from the Central Statistics Agency which noted that the percentage of companies using e-commerce as the main spearhead of sales increased by 32.23 percent since December 2021. The brand that takes advantage of this is VISVAL. In implementing its marketing communication activities, VISVAL had co-branded with RRQ, one of the best e-sports teams in Indonesia. This co-branding is the first for VISVAL and attracts brands with different backgrounds. This study focuses on knowing the co-branding strategy that VISVAL and RRQ have implemented. This study uses a constructivist paradigm with a qualitative research method and a case study approach. The theory used is the Co-Branding Theory initiated by Dickinson and Heath. The results of this study indicate that the planning stage focuses on two plans, namely product planning and marketing content planning. In carrying out collaboration on Instagram, it is divided into three stages, namely before launching, launching, and after launching. The quality of the brand built on this brand collaboration is through the merger of the brand identities owned by VISVAL and RRQ. In carrying out collaborative activities the VISVAL and RRQ brands utilize Instagram as the main information medium. Instagram was chosen because it is the main platform owned by VISVAL and RRQ. Abstrak. Komunikasi pemasaran merupakan media bagi perusahaan untuk memberi informasi, mengajak, dan mengingatkan konsumen secara langsung atau pun tidak langsung mengenai produk yang dijual. Komunikasi pemasaran mencakup beberapa media promosi, seperti iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang mencatat bahwa persentase perusahaan yang menggunakan e-commerce sebagai tombak utama penjualan meningkat 32,23 persen semenjak Desember 2021. Brand yang memanfaatkan hal tersebut adalah VISVAL. Dalam mengaplikasikan kegiatan komunikasi pemasarannya VISVAL sempat melakukan co-branding dengan RRQ, salah satu tim e-sports terbaik di Indonesia. Co-branding ini merupakan yang pertama bagi VISVAL dan menggaet brand yang mempunyai latar belakang berbeda. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui strategi co-branding yang dilakukan VISVAL dengan RRQ. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus. Teori yang digunakan adalah Teori Co-Branding yang dicetuskan oleh Dickinson dan Heath. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam tahap perencanaan terfokus kepada dua perencanaan yaitu perencanaan produk dan perencanaan konten pemasaran. Dalam menjalankan kolaborasi di Instagram dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu before launching, launching, dan after launching. Kualitas merek yang dibangun pada kolaborasi brand ini adalah melalui penggabungan antara identitas merek yang dimiliki oleh VISVAL dan RRQ. Dalam melaksanakan kegiatan kolaborasi brand VISVAL dan RRQ memanfaatkan Instagram sebagai media informasi utama. Instagram dipilih karena merupakan platform utama yang dimiliki oleh VISVAL dan RRQ.
Hubungan Terpaan Media Sosial Pondok Pesantren La Raiba Hanifida dengan Brand Equity Bagus Pamuji Tri Laksono; Yulianti
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7589

Abstract

Abstract. This study aims to examine the relationship between media exposure through the @hanifida99 Instagram account and the brand equity of its followers. This study uses the S-R theory which assumes that changes in behavior occur in response to given stimuli. The research method used is quantitative with a correlational approach. The research sample was taken using quota sampling technique with a total of 98 respondents. Data were collected through a questionnaire with an ordinal measurement scale. Data validity and reliability were analyzed using the SPSS application and Cronbach test. The results showed a positive and significant relationship between social media exposure from the @hanifida99 account and the brand equity of its followers. The frequency of media exposure is the most dominant factor in the relationship, which is evident through the strong correlation between the two variables. Abtsrak. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara terpaan media melalui akun Instagram @hanifida99 dengan brand equity pengikutnya. Penelitian ini menggunakan teori S-R yang mengasumsikan bahwa perubahan perilaku terjadi sebagai respons terhadap rangsangan yang diberikan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik quota sampling dengan jumlah responden sebanyak 98 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala pengukuran ordinal. Validitas dan reliabilitas data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS dan uji cronbach. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara terpaan media sosial dari akun @hanifida99 dengan brand equity pengikutnya. Frekuensi terpaan media menjadi faktor yang paling dominan dalam hubungan tersebut, yang terbukti melalui korelasi kuat antara kedua variabel tersebut.
Representasi Visual Kesehatan Mental pada Film Dear David Marcel Maulana; Yulianti
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7593

Abstract

Abstract. Film as a visual art form greatly influences people's perception of various issues, including mental health. Mental health issues have become increasingly important worldwide, with over 300 million people suffering from depression and over 260 million people experiencing anxiety disorders, according to the World Health Organization (WHO). However, mental health problems are often ignored or considered taboo by many societies. In recent years, there has been a significant increase in the number of cases of mental health disorders and stress caused by the complexity of life and high social expectations. Films can serve as a powerful tool in shaping people's perceptions and attitudes towards mental health issues.This research aims to examine the representation of mental health in films, particularly in the film "Dear David." This paper discusses how visual representations in media, specifically in films, can influence people's perceptions and attitudes towards mental health issues. It also explores the concept of representation in films and how it functions as a bridge between meaning and language in a culture.The research methodology employed in this study is Charles S. Pierce's semiotic analysis. Through a semiotic approach, the researcher will analyze the images and symbols used in the film "Dear David" to represent mental conditions such as anxiety, fear, trauma, and depression. By understanding these visual representations, it is hoped that a better understanding of mental health and the importance of maintaining psychological balance can be achieved.The findings of this research are expected to provide deeper insights into how visual representations in films can influence people's perceptions and perspectives on mental health. With a better understanding, it is hoped that societies can become more open and caring towards mental health issues, thereby reducing the stigma often associated with these conditions. Abstrak. Film sebagai bentuk seni visual memiliki pengaruh besar terhadap persepsi manusia terhadap isu tertentu, termasuk kesehatan mental. Masalah kesehatan mental semakin mendapat perhatian global dengan jumlah penderita depresi mencapai lebih dari 300 juta orang dan gangguan kecemasan mencapai lebih dari 260 juta orang, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun demikian, masih banyak masyarakat yang mengabaikan atau menganggap tabu masalah kesehatan mental. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan yang signifikan dalam kasus gangguan kesehatan mental dan tingkat stres yang disebabkan oleh kompleksitas kehidupan dan tekanan sosial yang tinggi. Film memiliki potensi sebagai alat yang kuat dalam membentuk persepsi dan sikap masyarakat terhadap masalah kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji representasi kesehatan mental dalam film, dengan fokus pada film "Dear David". Tulisan ini membahas bagaimana representasi visual dalam media, khususnya dalam film, dapat memengaruhi persepsi dan sikap masyarakat terhadap masalah kesehatan mental. Penelitian ini juga menjelaskan konsep representasi dalam film dan bagaimana konsep tersebut berfungsi sebagai jembatan antara makna dan bahasa dalam suatu budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika Charles S. Pierce. Melalui pendekatan semiotik, peneliti akan menganalisis gambar dan simbol yang digunakan dalam film "Dear David" untuk merepresentasikan kondisi-kondisi mental seperti kecemasan, ketakutan, trauma, dan depresi. Dengan memahami representasi visual tersebut, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan mental dan pentingnya menjaga keseimbangan psikologis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana representasi visual dalam film dapat mempengaruhi persepsi dan pandangan masyarakat terhadap kesehatan mental. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka dan peduli terhadap masalah kesehatan mental serta mengurangi stigmatisasi yang seringkali menyertai kondisi tersebut.
Pengaruh Emotional Branding terhadap Brand Loyalty Siti Robiah; Endri Listiani
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7600

Abstract

Abstrak.Tren bisnis parfum semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan akan terus meningkat pada tahun 2023 sampai 2030. Dengan persaingan parfum di indonesia yang semakin kompetitif membuat perusahaan harus bisa mempertahankan pertumbuhan perusahaan dan pelanggannya agar tetap loyal terhadap merek. Salah satu strategi yang efektif dilakukan adalah memanfaatkan pendekatan emosional atau emotional branding yang merupakan strategi yang diambil oleh berbagai merek wewangian ketika membangun hubungan yang kuat antara merek dan konsumen. Melalui media sosial Twitter sebagai media untuk melakukan publikasi dan promosi produk agar dikenal publik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori emotional branding yang dikemukakan oleh Marc Gobe (2010) dengan brand loyalty yang dikemukan oleh Kotler dan Keller (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh emotional branding terhadap brand loyalty. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear berganda. Populasi pada penelitian ini adalah pengikut Twitter @HmnsId dengan pengambilan sampel 82 orang dengan metode pengambilan sampel yaitu judgemental sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survei terhadap responden dengan cara membagikan kuisioner kepada pengikut hmns di Twitter melalui reply maupun direct message dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa: emotional branding berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, hubungan berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, pengalaman panca indera berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, imajinasi berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, visi tidak terdapat pengaruh terhadap brand loyalty. Abstract. The industry of perfume has been growing recently and will keep growing from 2023 to 2030. As Indonesia's perfume market becomes more fiercely competitive, businesses must be able to sustain both their own growth and the loyalty of their clientele. When establishing enduring ties between brands and consumers, using an emotional approach or engaging in emotional branding is a successful tactic used by many fragrance companies. Twitter is a platform for product promotion and public awareness through social media. Emotional branding theory according to Marc Gobe (2010) and brand loyalty theory according to Kotler and Keller (2012). The purpose of this study is to ascertain how emotional branding affects brand loyalty. In this study, multiple linear regression analysis approaches are used in quantitative ways. This study used judgemental sampling to select a sample of 82 Twitter users who follow @HmnsId as the population. In order to gather information for this study, questionnaires were distributed to hmns followers on Twitter through responses, direct messages, and interviews. The findings revealed that: emotional branding significantly influences brand loyalty; relationships significantly influence brand loyalty; sensory experience significantly influences brand loyalty; imagination significantly influences brand loyalty; and vision has no significant impact on brand loyalty.