SUKMA: Jurnal Penelitian Psikologi
Focus and Scope SUKMA: Jurnal Penelitian Psikologi (SUKMA) accepts manuscript research results in the fields of educational psychology, developmental psychology, and clinical psychology, but not limited to: 1. Personality and Learning 2. Learning Interventions 3. Teaching Strategies 4. Education of Children with Special Needs 5. Education of Gifted Children 6. Counseling in Education 7. Development of Children, Adolescents, Adults, and the Elderly 8. Developmental Problems 9. Parenting Strategies 10. Quality of Life 11. Personality Disorder 12. Behavior Modification 13. Counseling and Psychotherapy 14. Psychosis Disorders 15. Psychological Intervention Peer Review Process SUKMA is a journal published by Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. The research article submitted to this online journal will be a double blind peer-reviewed (Both reviewer and author remain anonymous to each other) a at least 2 (two) reviewers. The accepted research articles will be available online following the journal peer-reviewing process. a Language used in this journal is Indonesia or English. For checking Plagiarism, a SUKMA JOURNAL Editor will screen plagiarism manually (offline and online database) on the Title, Abstract, and Body Text of the manuscript, and by using several plagiarism detection software (Unplag and Crosscheck). If it is found a plagiarism indication, editorial board will reject manuscript immediately. Review Process: Editor recieving manuscript from author; Editor evaluate manuscript (journal aim and scope, in house style, supplementary data); (Rejected if not meet criteria) Editor screening for plagiarism on offline and online database manually; (Rejected if found major plagiarism, contacted author if found redunancy or minor plagiarism for clarification) Editor send manuscript to reviewer along with review form (double blind review, Both reviewer and author remain anonymous to each other); Reviewer send back his review form to Editor (with revised manuscript if necessary); Editor decision (rejected, require major revision, need minor revision, or accepted); Confirmation to the Author. If revision, author revised manuscripts and a should be returned to the editor without delay. Returned later than three months will be considered as new submissions.
Articles
129 Documents
Perilaku Bullying Pada Mahasiswa: Menelisik Pengaruh Harga Diri dan Konformitas
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Bullying behavior that has been synonymous with teenagers, apparently also carried out by many students. It is interesting to study what factors are the causes of high bullying behavior in students, whether internal factors or external factors. The purpose of this study is to examine the relationship between self-esteem and conformity with bullying behavior in students. Participants in this study were 114 students taken using the Disproportional Stratified Random Sampling technique. Research data were collected through self-esteem scale (? = .831), conformity scale (? = .831) and bullying behavior scale (? = .831). The results of data analysis using Spearman’s Rho correlation show there is a negative correlation between self-esteem and bullying behavior in college students. An interesting finding from this research is the absence of a correlation between conformity and bullying behavior in students. Keywords: Bullying behavior; Conformity; Self-esteem Abstrak Perilaku bullying yang selama ini identik dengan remaja, ternyata juga banyak dilakukan oleh Mahasiswa. Menarik untuk diteliti faktor apa yang menjadi penyebab tingginya perilaku bullying pada mahasiswa, apakah faktor internal ataukah faktor eksternal yang lebih dominan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara harga diri dan konformitas dengan perilaku bullying pada mahasiswa. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 114 mahasiswa yang diambil menggunakan teknik Disproportional Stratified Random Sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui skala harga diri (? = .831), skala konformitas (? = .831) dan skala perilaku bullying (? = .831). Hasil analisis data menggunakan korelasi Spearman’s Rho menunjukkan ada korelasi negatif antara harga diri dengan perilaku bullying pada mahasiswa. Temuan menarik dari penelitian ini adalah tidak adanya korelasi antara konformitas dengan perilaku bullying pada mahasiswa. Kata kunci : Harga diri; Konformitas; Perilaku bullying
Hubungan Pola Asuh Tipe Penelantar Dengan Hambatan Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study aimed to determine the correlation of neglectful parenting style and language development delay in early childhood. The subjects of this study were 19 parents of children with barriers of language development in Surabaya Grammar School, who were obtained by using purposive sampling technique. Data collection in this study uses the Guttman scale which aimed to collect data about language development and Likert scale which aimed to collect data about parenting style. The data analysis technique used the Spearman test with a correlation coefficient of 0.503 and a significance level of 0.028 (p <0.05). The results showed a significant difference between the type of neglectful parenting and barriers of language development in early childhood Keywords: neglecting parenting style, language development delay Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh tipe penelantar dengan hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah orangtua dari anak yang mengalami hambatan bahasa di preschool Surabaya Grammar School sebanyak 19 orang yang didapatkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala Guttman yang bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai perkembangan bahasa dan skala Likert yang bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai pola asuh penelantar. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dengan hasil koefisien korelasi rho sebesar 0,503 dan taraf signifikansi sebesar 0,028 (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh tipe penelantar dengan hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Kata kunci: Pola asuh penelantar, hambatan perkembangan bahasa
KONSEP DIRI DAN KEMATANGAN KARIR PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study aims to determine the relationship between self-concept and career maturity in the final year students. The research subjects were final year students at the Faculty of Psychology at Surabaya, with a sample of 100 people taken by random sampling technique. Data collection uses a career maturity scale developed by the researcher and a self-concept scale adopted from Willian H. Fitts (1965), using a Likert model. The data analysis technique uses the person product-moment correlation test, with the results of the correlation coefficient (r) between self-concept variables and career maturity of 0.588 with a p-value of 0.000 (p <0.05) which means that there is a positive relationship Keywords: self-concept, career maturityPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan kematangan karir pada mahasiswa tingkat akhir. Subjek penelitian adalah mahasiswa tingkat akhir di fakultas psikologi untag Surabaya dengan sampel sebanyak 100 orang yang diambil dengan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kematangan karir yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dan skala konsep diri yang mengadopsi dari Willian H. Fitts (1965), dengan menggunakan model Likert. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi person product momen, dengan hasil koefisien korelasi (r) antara variabel konsep diri dan kematangan karir sebesar 0,588 dengan nilai p 0.000 (p< 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara variabel konsep diri dan kematangan karir pada mahasiswa tingkat akhir.Kata kunci: Konsep diri, Kematangan karir
Hubungan Antara Self Efficacy dengan Komunikasi Asertif pada Mahasiswa Psikologi
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The study aims to know the relationship between self efficacy with the assertive communication on the student psychology hypothesis filed in this study is as follows there is a positive relationship between self efficacy with communication Assertive on psychology students, the higher the self efficacy then the higher the assertive communication. The sample in this study is the University faculty student Psychology 17 August 1945. Sampling techniques in this study probability sampling simple random sampling. The measuring instrument in this study uses the self’ efficacy scale and the asertif communication scale. The data analysis technique used in this study was the correlation technique of Product Moment Pearson. Data analysis calculation results show a very significant positive correlation between self efficacy and asertif communication. The higher the self efficacy then the higher the asertif communication. Similarly, the lower the self efficacy then the lower the asertif communication. From the results of the analysis the data indicates that the hypothesis is declared acceptable. Keywords: Asertif Communication; Self-efficacy; Student Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan komunikasi asertif pada mahasiswa psikologi hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ada hubungan positif antara self efficacy dengan komunikasi asertif pada mahasiswa psikologi, semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi komunikasi asertif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas psikologi universitas 17 Agustus 1945. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini probability sampling yaitu simple random sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala self efficacy dan skala komunikasi asertif. Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment Pearson. Hasil perhitungan analisis data menunjukkan terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan komunikasi asertif. Semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi pula komunikasi asertif. Begitu pula sebaliknya semakin rendah self efficacy maka semakin rendah pula komunikasi asertif. Dari hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dinyatakan diterima. Kata Kunci : Komunikasi Asertif; Efikasi Diri; Siswa
Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Organisasi
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Academic procrastination is often done by students. Academic procrastination is a delay made by students on college assignments. This can be caused because students are not able to manage their time well, so they are trapped by the accumulation of lecture assignments until finally working on assignments is limited by the time of assignment collection. Academic procrastination is also carried out by students who also organize. This is because the condition of students who need good time management because most of students will find it difficult to divide themselves in doing lectures and assignments in organizations. This study aims to get an overview of the condition of students associated with trends in conducting academic procrastination in students who are actively organizing. The study was conducted on 127 students who were active in the organization. This study uses descriptive analysis to determine the distribution of students who actively organize in conducting academic procrastination. Retrieval of data using an academic procrastination questionnaire with a reliability of 0.921. The results showed as many as 74% of students who were in the medium category to do academic procrastination. This condition was also attended by 13.4% of students in the high category for academic procrastination. Furthermore, lastly there were 12.6% of students in the low category who did academic procrastination. Keywords: organization, procrastination, student Prokrastinasi akademik seringkali menjadi hal yang seringkali dilakukan oleh mahasiswa. Prokrastinasi akademik tersebut merupakan penundaan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap tugas-tugas perkuliahan. Hal ini dapat diakibatkan karena mahasiswa tidak mampu untuk mengatur waktu dengan baik sehingga terjebak dengan penumpukan tugas-tugas perkuliahan sampai akhirnya mengerjakan tugas dibatas waktu pengumpulan tugas. Prokrastinasi akademik juga dilakukan oleh mahasiswa yang juga berorganisasi. Hal ini dikarenakan kondisi mahasiswa yang membutuhkan pengelolaan waktu yang baik karena kebanyakan dari mahasiswa akan kesulitan untuk membagi dirinya dalam mengerjakan tugas perkuliahan maupun tugas di organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari kondisi mahasiswa terkait dengan kecenderungan dalam melakukan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang aktif berorganisasi. Penelitian dilakukan terhadap 127 mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui sebaran mahasiswa yang aktif berorganisasi dalam melakukan prokrastinasi akademik. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner prokrastinasi akademik dengan reliabilitas sebesar 0,921. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 74% mahasiswa yang berada dalam kategori sedang untuk melakukan prokrastinasi akademik. Kondisi tersebut juga diikuti sebanyak 13,4% mahasiswa berada pada kategori tinggi untuk melakukan prokrastinasi akademik. Selanjutnya terakhir ada sebanyak 12,6% mahasiswa pada kategori rendah yang melakukan prokrastinasi akademik. Kata kunci: mahasiswa; prokrastinasi; organisasi.
Subjective Well-Being dan Kecenderungan Narsisme Pada Individu Dewasa
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This research aims to know the relationship between subjective well-being with the tendency of narcissism in adulthood. The hypothesis proposed in this study was that there was a negative link between subjective well-being with a tendency to narcissism. It means that the higher subjective well-being one then the lower the tendency of Narcissism. The population in this research is an adult who has a social media account. While the sample in this study amounted to 94 adult respondents aged between 20-40 years. The sampling technique is carried out in a purposive sample. The method of collecting data in this study used a tendency scale of narcissism and a subjective well-being scale. The method of analysis used is the correlation technique of Spearman rho. Data analysis results show the magnitude of the correlation coefficient between the subjective well-being variable with the tendency variable narcissism of -0.283 and P = 0.006 (P ? 0.05). The results showed a significant and negative relationship between subjective well-being with the tendency of narcissism in adults with a percentage of 6,7% in subjective well-being while the remaining of 93,3% was influenced by variables other.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara subjective well-being dengan kecenderungan narsisme pada individu dewasa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara subjective well-being dengan kecenderungan narsisme. Artinya semakin tingginsubjective well-being seseorang maka akan semakin rendah kecenderungannnarsismenya. Populasi dalam penelitian ini adalah individu dewasa yang memiliki akun media sosial. Sedangkan sample dalam penelitian ini berjumlah 94 responden individu dewasa berusia antara 20-40 tahun. Teknik pengambilan sample dilakukan dengan cara purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala kecenderungan narsisme dan skala subjective well-being. Metode analisis yang digunakan ialahnteknik korelasi spearman rho. Hasil analisa data menunjukkan besarnya koefisien korelasi antara variabel subjective well-being dengan variabel kecenderungan narsisme sebesar -0,283 dan p= 0,006 (p?0,05). Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang negatif dannsignifikan antara subjective well-being dengan kecenderungan narsisme pada individu dewasa dengan prosentase sebesar 6,7% pada subjective well-being sedangkan sisanya sebesar 93,3% dipengaruhi oleh variabel lain. Kata kunci: subjective well-being, kecenderungan narsisme
EFEKTIVITAS TOKEN ECONOMY SEBAGAI POSITIVE REINFORCEMENT UNTUK MENINGKATKAN RESPON PEMAHAMAN PADA SISWA DENGAN KESULITAN BELAJAR SPESIFIK DISKALKULIA
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This research focuses on handling students with specific learning difficulties with the approach of positive reinforcement in the form of token economy. This study used a one group pre-test-post-test design experimental method with the subject of this study being elementary students who were indicated to have specific learning difficulties with dyscalculia. Data is collected through assessments in the form of observations, interviews and significant others, intelligence tests and learning style tests. The data obtained is then used as a basis for providing treatment or intervention for students with specific learning difficulties in the discussion. The results after the intervention showed that there were significant differences between the first week of observation to the third week. These results illustrate that student understanding increases significantly after giving a token economy. In conclusion, token economy is effective in increasing students' understanding of dyscalculatic disorders, so the research hypothesis is accepted.Penelitian ini berfokus pada penanganan siswa berkesulitan belajar spesifik diskalkulia dengan pendekatan positive reinforcement berupa token economy. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen one group pre test – post test design dengan subyek penelitian ini adalah siswa SD yang terindikasi mengalami kesulitan belajar spesifik diskalkulia. Data dikumpulkan melalui asesmen berupa observasi, wawancara dan significant other, tes intelegensi serta tes gaya belajar. Data yang diperoleh tersebut kemudian dijadikan landasan untuk memberikan perlakuan atau intervensi pada siswa dengan kesulitan belajar spesifik diskalkulia. Hasil setelah intervensi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara minggu pertama pengamatan sampai dengan minggu ketiga. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa pemahaman siswa meningkat secara signifikan setelah pemberian token economy. Kesimpulannya, token economy efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa dengan gangguan diskalkulia, sehingga hipotesis penelitian diterima. Kata Kunci: Diskalkulia, Positive Reinforcement, Token Economy
Dinamika Psikologis Seorang Suami Yang Ditinggal Istri Menjadi TKW
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study aims to determine the dynamics that occur in the husband left by his wife working as a Female Worker Abroad. The subjects in this study were 3 men / husbands whose wives worked as migrant workers. The departure of his wife abroad also raises problems such as inattention of children, stretching of mother-child relationships or even with children with their father's subject because the father does not give love to his care patterns, obstructed husband's activities due to having to take care and care for children and preparing and cleaning all household needs. This qualitative research uses the Individual Phenomenon Description (IPD) approach. This approach was chosen because it saw how the husband acts as a substitute for housewives in taking care of children, completing household tasks such as cooking, washing, preparing meals for children, etc. As well as to see how subjects adjust to deal with these problems. The subject taking technique uses a purposive technique with the number of subjects as three husbands who have wives as migrant workers. Interviews were conducted by way of deep interviews. The results of this study indicate a variety of adjustments made by the subject when his wife decided to become a migrant worker. Kata Kunci: Husband, Household, Women’s work Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika yang terjadi pada suami yang ditinggal oleh istrinya bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Luar Negeri. Subjek dalam penelitian ini adalah laki-laki/suami yang istrinya bekerja sebagai TKW berjumlah 3 subyek. Kepergian istri ke luar negeri ini juga menimbulkan masalah – masalah seperti anak yang kurang mendapat perhatian, merenggangnya hubungan ibu dengan anak atau bahkan dengan anak dengan subyek debagai bapaknya dikarenakan sang bapak kurang memberikan kasih sayang pada pola asuhnya, terhambatnya aktifitas suami dikarenakan harus mengurus dan mengasuh anak serta mempersiapkan dan membersihkan segala keperluan rumah tangga. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan Deskripsi Fenomena Individual (DFI). Pendekatan ini dipilih karena melihat bagaimana suami berperan sebagai pengganti Ibu rumah tangga dalam mengurus anak, menyelesaikan tugas rumah tangga seperti memeasak, mencucui, menyiapkan makan untuk anak, dll. Serta untuk melihat bagaimana subyek menyesuaikan diri dalam menghadapi masalah tersebut. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik purposif dengan jumlah subjek tiga orang suami yang memiliki istri sebagai TKW. Wawancara dilakukan dengan cara deep interview. Hasil peneitian ini menunjukkan beragam penyesuaian yang dilakukan subyek ketika istri memutuskan menjadi TKW. Kata Kunci: Suami, TKW, Rumah Tangga
Kecemasan Akademik Mahasiswa Menjelang Ujian Ditinjau dari Jenis Kelamin
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Academic anxiety is one of the psychological problems that is often experienced by students. Academic anxiety is related to the existence of anxious feelings about the dangers that will come from the academic institution environment including teachers and certain subjects or subjects. This study aims to find out how the differences in students' academic anxiety towards the Final Semester Examination in terms of gender The research subjects numbered 120 people taken using cluster sampling techniques so that all faculties can be represented. The measuring instrument used was an academic anxiety measurement tool. The analytical method used is the t test. Based on the calculation of differences in academic anxiety between male and female students the sig values of 0.089 ? 0.05 were obtained. This shows that there is no significant difference between academic anxiety in male and female students. The average (mean) academic anxiety in male students is 62.89 with a standard deviation of 1.164 while the average female is 60.00 with a standard deviation of 1.213. Both groups of male and female students experienced academic anxiety towards the End of Semester Evaluation (EAS) so there was no significant difference in academic anxiety.Keyword : Academic Anxiety; student Kecemasan akademik merupakan salah satu problem psikologis yang seringkali dialami oleh mahasiswa. Kecemasan akademik berkaitan dengan adanya perasaan cemas mengenai bahaya yang akan datang dari lingkungan lembaga akademik termasuk pengajar dan mata pelajaran ataupun mata kuliah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan kecemasan akademik mahasiswa menjelang Ujian Akhir Semester ditinjau dari jenis kelamin Subjek penelitian berjumlah 120 orang yang diambil menggunakan teknik cluster sampling agar semua fakultas dapat terwakili. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur kecemasan akademik. Metode analisi yang digunakan adalah uji t. Berdasarkan perhitungan perbedaan kecemasan akademik antara mahasiswa laki-laki dan perempuan diperoleh hasil nilai sig 0,089 ? 0,05. Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kecemasan akademik pada mahasiswa laki-laki dan prempuan. Rata-rata (mean) kecemasan akademik pada mahasiswa laki-laki sebesar 62,89 dengan standar deviasi 1,164 sedangkan rata-rata perempuan sebesar 60,00 dengan standar deviasi 1,213. Kedua kelompok mahasiswa laki-laki dan perempuan sama-sama mengalami kecemasan akademik menjelang Evaluasi Akhir Semester (EAS) sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kecemasan akademik. Kata kunci: Kecemasan akademik, mahasiswa
PERSEPSI MENGENAI INKLUSI & PERILAKU PROSOSIAL SISWA REGULER DI SEKOLAH INKLUSI
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study discusses the relationship between perceptions of inclusion and prosocial research in regular students. The subjects of this study were regular students in inclusive schools. Data collection is done using a scale of perception about inclusion and the scale of prosocial behavior. The data analysis method used is the product moment detection technique from Pearson. The results of data analysis show the correlation coefficient between the perception variables towards inclusion and this prosocial behavior variable is 0.683 at the significance level (p) = 0,000. (p <0.01). These results indicate a very significant relationship between perceptions of inclusion and social policy in regular students in inclusive schools. With a percentage of 46.6% of the percentage of interactions with perceptions of inclusion in students, while 53.4% were used by other variables.Kata Kunci: Perception of Inclusion, Prosocial Behavior, Inclusive Education Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi mengenai inklusi dengan perilaku prososial pada siswa reguler. Subjek penelitian ini adalah siswa regular di sekolah inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala persepsi mengenai inklusi dan skala perilaku prososial. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis data menunjukan besarnya koefisien korelasi antara variabel persepsi mengenai inklusi dengan variabel perilaku prososial ini sebesar 0,683 pada taraf signifiknsi (p) = 0,000. (p<0,01). Hasil tersebut menunjukan bahwa adanya hubungan yang sangat signifikan antara persepsi mengenai inklusi dengan perilaku prososial pada siswa regular di sekolah inklusi. Prosentase 46,6% dari perilaku prososial disebabkan oleh persepsi mengenai inklusi pada siswa, sedangkan 53,4% dipengaruhi oleh variabel lain.Kata Kunci: Persepsi Inklusi, Perilaku Prososial, Pendidikan Inklusi