cover
Contact Name
Achmad Riyanto
Contact Email
ariyanto@ub.ac.id
Phone
+62341-562454
Journal Mail Official
jtresda@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No.167, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 27982386     EISSN : 27983420     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jtresda
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.
Articles 66 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)" : 66 Documents clear
Analisis Keruntuhan Bendungan Telaga Pasir Kabupaten Magetan Melalui Simulasi HEC-RAS dan Berbasis InaSAFE Siregar, Jeremi Ishak; Dermawan, Very; Sisinggih, Dian
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.04

Abstract

Bendungan Telaga Pasir yang berada pada Kabupaten Magetan adalah salah satu bendungan alam (telaga alami) yang terdapat di Indonesia. Bendungan Telaga Pasir berfungsi untuk penyediaan air irigasi dan sebagai tempat wisata. Selain fungsi tersebut, Bendungan Telaga Pasir juga tidak lepas dari resiko dari terjadinya sebuah keruntuhan bendungan seiring dengan usia bendungan yang semakin menua. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengerti besarnya debit banjir rancangan maksimum pada wilayah daerah tangkapan air Bendungan Telaga Pasir, mengetahui sebaran banjir akibat keruntuhan Bendungan Telaga Pasir berdasarkan simulasi HEC-RAS 5.0.7, mengetahui klasifikasi tingkat bahaya, dan estimasi kerugian ekonomi yang disebabkan keruntuhan Bendungan Telaga Pasir berbasis InaSAFE. Hasil analisis menunjukkan debit banjir maksimum PMF dari metode HSS Nakayasu didapatkan sebesar 56,285 m3/dt, maka dilakukan simulasi keruntuhan bendungan menggunakan HEC-RAS 5.0.7 dari beberapa skenario. Luas sebaran genangan banjir terluas akibat keruntuhan Bendungan Telaga Pasir yaitu seluas 14,496 km2 dengan ketinggian banjir maksimum 34,61 m. Berdasarkan hasil sebaran banjir yang dimasukan pada aplikasi InaSAFE maka keruntuhan Bendungan Telaga Pasir dikategorikan bahaya banjir tingkat tinggi. Estimasi kerugian ekonomi yang ditanggung oleh pemerintah dan warga Kabupaten Magetan yang terdampak akibat keruntuhan Bendungan Telaga Pasir penduduk sebesar Rp. 154.225.241.802. Telaga Pasir Dam is one of Indonesia's natural lakes which provides irrigation water and tourist spot. Despite that, Telaga Pasir Dam is not free from the risk of a dam break along with the age of the dam. The purpose of this study is to determine the maximum flood discharge in the Telaga Pasir Dam catchment area, the flood inundation due to the collapse of Telaga Pasir Dam based on the HEC-RAS 5.0.7 simulation, to classify the hazard level of the collapse, and to estimate the economic losses caused by the collapse of the dam using InaSAFE. The analysis results show that the PMF discharge from Nakayasu method is 56,285 m3/sec. Which then, is used in HEC-RAS for several scenarios. The maximum area affected by the collapse of Telaga Pasir Dam is 14,496 km2 with a maximum flood height of 34.61 m. Based on the results of the flood distribution entered into the InaSAFE program, the collapse of Telaga Pasir Dam is categorized as a high-level flood hazard. The estimated economic loss caused by the collapse of the Telaga Pasir Dam is Rp. 154.225.241.802.
Analisis Erosi dan Arahan Konservasi Lahan pada DAS Gembong Kabupaten Pasuruan Berbasis Sistem Informasi Geografis Imani, Reyhan Satya; Andawayanti, Ussy; Suhartanto, Ery
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.05

Abstract

Daerah Aliran Sungai Gembong sering terjadi bencana banjir terutama bagian hilir serta perubahan tata guna lahan yang menyebabkan terjadinya erosi dan sedimentasi. Dari permasalahan tersebut perlu dilakukan penanganan untuk mereduksi permasalahan di DAS Gembong dengan melakukan usaha konservasi berupa perencanaan Checkdam. Dalam menentukan nilai erosi dan sedimentasi menggunakan model ArcSWAT. Model ini memerlukan 4 tahap yaitu delineasi DAS, pengelolaan Hydrology Response Unit (HRU), memasukkan data kedalam database, kemudian melakukan simulasi. Dari hasil simulasi didapatkan nilai rerata erosi  14,19 ton/ha/tahun, rerata sedimentasi 5,97 ton/ha/tahun, dan rerata volume sedimen sebesar 771,5 m3. Hasil analisa Indeks Bahaya Erosi (IBE) kondisi eksisting didapat 2 kriteria yaitu rendah seluas 1166,62 ha dan sedang seluas 2019,78 ha. Hasil dari perencanaan Checkdam yang telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan lahan DAS Gembong menunjukkan penurunan volume sedimen sebesar 65,72 %. Setelah dilakukan perencanaan Checkdam untuk hasil Indeks Bahaya Erosi kondisi skenario didapat 2 kriteria dengan perbedaan luas yaitu rendah bertambah luasan menjadi 3128,09 ha dan penurunan luas pada kondisi sedang menjadi 58,31 ha. Gembong watershed is often flooded especially downstream and changes land use that cause erosion and sedimentation. From those problems to reduce problem in Gembong watershed, need conservation especially Checkdam construction. In determining the value of erosion and sedimentation using ArcSWAT model. This model need 4 process, the first is watershed delineation, management of the Hydology Response Unit (HRU), input data to database, then running simulations.The result from simulation, average erosion value is 14,19 tons/ha/year, average sedimentation is 5,97 tons/a/year, and average sediment volume is 771,5 m3. The analysis result of the Erosion Hazard Index (EHI) have 2 criteria, low level of 116,62 ha area and medium level of 2019,78 ha area. The result of Checkdam design that was adjusted to the land capacity Gembong watershed showed a reduce in sediment volume of 65,72 %. For the crireria of the Erosion Hazard Index in low level conditions increased to 3128,09 ha area and the medium level condition decreased to 58,31 ha area.
Studi Perencanaan Embung sebagai Upaya Pengendalian Banjir Sungai Kemuning Kabupaten Sampang Madura Provinsi Jawa Timur Aditiya, Achmad Rizkiawan; Dermawan, Very; Asmaranto, Runi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.03

Abstract

Embung merupakan bangunan air yang berfungsi menampung air hujan dan air limpasan. SungaiiKemuning yang berlokasikan di Kabupaten Sampang, Madura dengan panjang sungai utama kurang lebih 58 km tiap tahunnya saat musim hujan tidak dapat menampung debit banjir yang terjadi dan juga mengalami kekeringan pada saat musing kemarau. Pembangunan embung diharapkan mampu menahan air banjir untuk mengurangi volume debit air yang mengalir dan dapat digunakan di saat musim kemarau terjadi. Pada perencanaan pelimpah direncanakan 3 lokasi embung pada Sungai Kemuning. Tujuanistudi iniiadalah untuk mengetahui besar debit banjir rancangan sungai Kemuning serta pengaruh adanya pembangunan embung terhadap besar reduksi banjir yang terjadi. Perhitungan debit banjir rancangan menggunakan metode  Nakayasu. Analisa menggunakan aplikasi HEC-RAS 6.2 dengan menggunakan debit banjir Q25th. Menghitung reduksi dengan adanya perencanaan embung pada sungai Kemuning. Hasil analisa debit banjir rancangan Q25th pada Embung Daleman didapatkan sebesar 255,102 m3/dt, pada Embung Rohayu sebesar 353,868 m3/dt, dan pada Embung Komis sebesar 344,046 m3/dt. Perencanaan 3 embung pada studi ini mereduksi banjir sebesar 17,79% berdasarkan penampang yang melimpas dan 4,85% berdasarkan debit yang terjadi. Retarding basin is a water structure that functions to collect rainwater and runoff water. The Kemuning River which is located in Sampang Regency, Madura, with the main river length of approximately 58 km, every year during the rainy season cannot accommodate the flood discharge but drought during the dry season. The construction of the retarding basin is expected to be able to reduce the volume of flood discharge and also can be used on dry season. It is planned to have 3 locations of retarding basins on the Kemuning River. Calculation of design flood discharge using Nakayasu method. The Q25th design flood discharge at Daleman was 255.102 m3/s, at Rohayu was 353.868 m3/s, and at Komis was 344.046 m3/s. Analysis using the HEC-RAS 6.2 application of Q25th flood discharge. The highest water depht in the downstream Kemuning River is 2.15 m on the left and 1.83 m on the right cross-section. The planning of 3 retarding basins has a flood reduction of 17.79% based on the overflow section and 4.85% based on previous flood design discharge.
Perbandingan Metode Alih Ragam Hujan Menjadi Debit dengan FJ. Mock dan NRECA di DAS Rejoso Kabupaten Pasuruan Putri, Angelina Satya; Suhartanto, Ery; Fidari, Jadfan Sidqi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.002.07

Abstract

Pengalihragaman hujan menjadi debit adalah suatu proses permodelan yang mengubah data curah hujan menjadi data debit. Data debit pada DAS digunakan untuk kebutuhan makhluk hidup di sekitar. Pada kenyataannya, ketersediaan data debit sering kalitidak lengkap. Maka dari itu, dilakukan studi ini yaitualih ragam hujan-debit pada lokasi DAS Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Metode yang digunakan adalahmetode FJ. Mock dan NRECA, yang nantinya keduametode tersebut dibandingkan dengan data AWLRpada DAS Rejoso. Pada hasil analisis didapatkanbahwa metode FJ. Mock dan NRECA merupakanmetode yang cocok diterapkan pada DAS Rejosodengan nilai NSE sebesar 0,936, nilai PBIAS sebesar1,351 dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,968Kondisi debit pada suatu DAS dipengaruhi olehpenggunaan lahan disekitarnya. Hubungan antaraperubahan penggunaan lahan dengan kondisi debitrerata tahunan DAS Rejoso menunjukkan nilai debityang cenderung menaik, ditinjau dari perbandingantahun 2006, 2010, 2015 dan 2020. The transformation of rain to discharge is a modeling process that converts rainfall data into discharge data. Discharge data in the watershed is used for the needs of living things in te vicinity. In fact, the availability of discharge data is often incomplete. Therefore, this study was carried out, namely the variation of rainfall-discharge at the location os the Rejoso Watershed, Pasuruan Regency. The method used is FJ. Mock and NRECA, which later the two methods will be compared wit AWLR data in the Rejoso watershed. The results of the analysis show that the FJ. Mock and NRECA are suitable methods to be appllied to the Rejoso watershed with an NSE value of 0,936, a PBIAS value of 1,351 and a correlation coefficient (r) value of 0,968. The use of the surrounding land influences the discharge condition in a watershed. The relationship changes in land use and condition of the annual average discharge of Rejoso watershed shows that the discharge value tends to decrease in terms of comparisons in 2006, 2010, 2015 and 2020.
Studi Penilaian Indeks Kinerja Irigasi Dan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) pada Daerah Irigasi Ngajum Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang Fathinun Najib; Asmaranto, Runi; Dermawan, Very
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.02

Abstract

Strategi peningkatan produksi pangan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin bertambah, salah satunya dengan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi. Agar keberlangsungan aset irigasi yang sudah dikelola dapat bertahan, maka harus dilakukan evaluasi secara berkala sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) No. 23 tahun 2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi. Dari hasil survei yang dilakukan di Daerah Irigasi (D.I) Ngajum, ditemukan 6 titik kerusakan yang terdiri dari 4 kerusakan lining saluran, dan 2 saluran yang dipenuhi oleh tanaman liar, sampah dan sedimen. D.I Ngajum mendapatkan nilai indeks kinerja sebesar 77,10% dan masuk ke kategori kondisi sedang (60-79%) dengan nilai aspek prasarana fisik senilai 36,29%, aspek produktivitas tanaman senilai 14,51%, aspek sarana penunjang Operasi dan Pemeliharaan (O&P) senilai 7,38%, aspek organisasi personalia senilai 8,72%, aspek dokumentasi senilai 4,10%, aspek Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) senilai 6,10%. Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) yang didapatkan dari hasil perhitungan pada D.I Ngajum sebesar Rp. 235.172.711,00. A strategy to increase food production is needed to fulfill the increasing demand for food, one of which is the construction and rehabilitation of irrigation networks. For the sustainability of irrigation assets that have been managed to survive, periodic evaluations must be carried out according to Ministerial Regulation  No. 23 of 2015 concerning the Management of Irrigation Assets. From the results of a survey conducted in the Ngajum Irrigation Area, 6 damage points were found consisting of 4 damage to the channel lining, and 2 channel filled with weeds, plastic waste, and sediment. Ngajum Irrigation Area got a performance index score of 77.10% and categorized into the moderate condition category (60-79%) with a physical infrastructure aspect value of 36.29%, a plant productivity aspect of 14.51%, an Operation, and Maintenance support facility aspect (O&M) of 7.38%, personnel organization aspect of 8.72%, documentation aspect of 4.10%, Association of Water User Farmers of 6.10%. The real Cost Value of Maintaining and Operating Irrigation obtained from the calculation outcomes at Ngajum Irrigation Area is Rp. 235,172,711.00.
Pengaruh Angin Terhadap Dimensi Rip-Rap Bendungan: Studi Kasus : Bendungan Sengguruh Hafifah, Dwi Tiya Ayu; Asmaranto, Runi; Fidari, Jadfan Sidqi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.06

Abstract

Rip-rap Bendungan Sengguruh berfungsi sebagai peredam energi yang dapat mereduksi hempasan ombak agar tidak terjadi penggerusan tanah pada lereng hulu bendungan. Studi ini bertujuan menganalisa potensi terjadinya gelombang air yang diakibatkan oleh angin yang dapat merusak material pada Rip-rap Bendungan Sengguruh dilihat berdasarkan tinggi gelombang yang dihasilkan serta perubahan dimensi Rip-rap yang dihitung dari metode perhitungan angin desain (VMPH). Data yang dibutuhkan yaitu kecepatan angin bulanan (U), dataarah angin yang digunakan untuk menentukan nilai panjang fetch (F), data berat jenis batuan dan kemiringan rip-rap bendungan untuk menghitung berat masing-masing fragmen batuan (W). Dari perhitungan tinggi gelombang menggunakan metode perhitungan angin desain (VMPH) tidak dihasilkan gelombang airakibat pengaruh angin pada Bendungan Sengguruh, diakibatkan nilai fetch (F) pada Bendungan Sengguruh <1 km yaitu sebesar (0,850 km). Pada penelitian kaliini tidak dijumpai pengaruh angin yang signifikan yang dapat merusak rip-rap Bendungan Sengguruh. Berdasarkan perhitungan dan dilihat dari kondisi riprap Bendungan Sengguruh saat ini masih dapat dikatakan aman dari pengaruh angin dan gelombang.
Analisa Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Usia Guna Waduk Ngancar Juldah, Hailal; Asmaranto, Runi; Sholichin, Moh
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.01

Abstract

Rusaknya suatu daerah tangkapan air (DTA) akibat penggunaan lahan yang kurang tepat akan mempengaruhi besarnya erosi di lahan dan besar sedimen yang masuk ke waduk sehingga akan mempengaruhi usia guna waduk itu sendiri. Penelitian ini dilakukan di Waduk Ngancar yang terletak di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh perubahan tata guna lahan pada DTA Ngancar serta pengaruhnya terhadap usia guna waduk Ngancar. Dalam studi ini perhitungan erosi menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE).Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data curah hujan tahunan tahun 2001-2020, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng, peta tata guna lahan pada tahun 2011, 2016 dan 2020  dari hasil analisa perubahan tata guna lahan didapatkan Pada DTA Ngancar setiap tahunnya luasan permukiman dan luasan ladangnya bertambah . Dari analisa USLE dan perhitungan laju sedimen didapatkan pada tahun 2011 besar erosi lahan sebesar 97.028,49 ton/tahun dan laju sedimentasi sebesar 22.529,18 m3/tahun. Pada tahun 2016 besar erosi lahan sebesar 100.432,21 ton/tahun dan laju sedimentasi sebesar 100.432,21 ton/tahun. Pada tahun 2020 besar erosi lahan sebesar 103.628,90 ton/tahun dan laju sedimentasi sebesar 23.235,07 ton/tahun. Sehingga didapatkan sisa usia guna waduk ngancar pada tahun 2020 tersisa 3,7 tahun. Damage to a catchment area (DTA) due to improper land use will affect the amount of erosion in the land and the amount of sediment that enters the reservoir so it will affect the useful age of the reservoir itself. This research was conducted at the Ngancar Reservoir located in Wonogiri Regency, Central Java. The purpose of this research was to determine the effect of land use changes on the Ngancar DTA and its effect on the useful life of the Ngancar reservoir. In this study, the calculation of erosion used the USLE (Universal Soil Loss Equation) method. The data needed in this study are annual rainfall data for 2001-2020, soil type maps, slope maps, and land use maps in 2011, 2016, and 2020 from the results of the analysis of land use changes obtained at the Ngancar DTA every year the area of settlements and the area of the fields increase. From the USLE analysis and sediment rate calculations, it was found that in 2011 the amount of land erosion was 97,028.49 tons/year and the sedimentation rate was 22,529.18 m3/year. In 2016, land erosion was 100,432.21 tons/year and sedimentation rate was 100,432.21 tons/year. In 2020, the top land erosion was 103,628.90 tons/year and the sedimentation rate was 23,235.07 tons/year. After calculating erosion and sedimentation, the remaining age of the Ngancar reservoir in 2020 will be 3,7 years left.
Studi Perencanaan Rehabilitasi Bangunan Pelimpah (Spillway) pada Embung Takisung Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan Budiarto, Fajar Dwi; Marsudi, Suwanto; Dermawan, Very
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.08

Abstract

Perencanaan rehabilitasi bangunan pelimpah(spillway) bertujuan untuk mengetahui besar debit banjir, merencanakan desain dimensi bangunan, dan menganalisis kestabilan bangunan. Perencanaan ini dilakukan di Embung Takisung Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Tahap awal perencanaan ini adalah dengan meninjau secara detail debit inflow yang masuk ke waduk yang selanjutnya digunakan untuk perhitungan penelusuran banjir. Hasil dari penelusuran banjir berupa debit outflow yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan pelimpah, profil muka air, serta perencanaan peredam energi. Hasil perencanaan yaitu besar debit menggunakan metode HSS Nakayasu sebagai debit inflow dengan kala ulang 100 tahun dan kala ulang 1000 tahun sebagai kontrolnya. Debit inflow sebesar Q100th = 61,729 m3/detik; Q1000th = 72,541 m3/detik serta debit outflow sebesar Q100th = 30,453 m3/detik; Q1000th = 37,767 m3/detik. Kemudian hasil perencanaan pelimpah yang sesuai dengan kondisi daerah studi dari topografi, hidrologi dan hidrolikamenggunakan Q100th. Perhitungan stabilitas pelimpah dengan keadaan air kosong, muka air normal dalam kondisi normal dan gempa, dan muka air banjir debit Q1000th serta keadaan ekstrim diperoleh hasil aman terhadap guling, geser dan daya dukung tanahnya tidak melebihi dari tegangan ijin tanah sehingga memenuhi syarat. Spillway rehabilitation planning aims to determine the discharge of major floods, dimensional design of the structure, and analyze the stability. This planning was carried out at the Takisung Retarding basin, Tanah Laut Regency, South Kalimantan. The initial stage of this planning is to review in detail the incoming discharge that enters the reservoir which is then used for flood routing on the spillway. The result of flood routing is in the form of outflow which will be used as the basis for planning the spillway, the water level profil, and the planning of the stilling basin. The result of the planning is a large discharge using the HSS Nakayasu method as an inflow discharge with a return period of 100 years and a return period of 1000 years as the control. Inflow discharge of Q100th = 61,729 m3/second; Q1000th = 72,541 m3/second and an outflow discharge of Q100th = 30,453 m3/second; Q1000th = 37.767 m3/second. Then the spillway planning results are in accordance with the conditions of the study area from topography, hydrology and hydraulics using Q100th. Analyze of the stability with the load with empty water, normal water level in normal and earthquake conditions, and flood water level with Q1000th discharge and extreme conditions which results in safety against overturning, shearing and soil carrying capacity not exceeding the allowable stress of the soil so that it meets the requirements.
AnalisisKualitas Air berdasarkanTata Guna Lahan di Sungai Bango Fadhilah, Arriel; Haribowo, Riyanto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.09

Abstract

Pencemaran sungai di Indonesia menjadi salah permasalahan terbesar dan bertendensi untuk mengalami peningkatan tegak lurus dengan perkembangan aktivitas manusia. Sebagaimana yang telah disepakati dalam Sustainable Development Goals(SDGs) nomor 6, air bersih dan sanitasi juga menjadi prioritas keberlanjutan internasional. Maka dari itu, pemahaman pola interaksi antara pencemaran kualitas air sungai dengan ragam aktivitas manusia di sekitar lokasi dapat menjadi pertimbangan untuk perumusan kebijakan mitigasi permasalahan pencemaran lingkungan, khususnya lingkungan perairan sungai. Studi ini menganalisis kualitas air serta pola interaksinya dengan ragam aktivitas manusia di sekitarnya pada segmen Sungai Bango, yang merupakan sungai dengan tipikal “urban river”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu air Sungai Bango diklasifikasikan sebagai "Tercemar Ringan" (Indeks Polusi = 1.3802; Storet = -4). Aktivitas permukiman dan agrikultur berhubungan secara signifikan dengan parameter pH dan ORP di Sungai Bango (p-value Korelasi Pearson>0.05). Temuan ini dapat digunakan untuk merancang strategi dan kebijakan yang tepat dalam menjaga kualitas air dan meminimalkan dampak negatif dari aktivitas manusia pada ekosistem sungai.
Analisa Dampak Sedimen Terhadap Usia Guna Waduk Plumbon Vioni Auliya Damayanti; Tri Budi Prayogo; Rini Wahyu Sayekti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.030

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Waduk Plumbon yang terletak di Kecamatan Puloharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Waduk Plumbon mulai beroperasi pada tahun 1928 sehingga waduk telah berusia 92 tahun di tahun 2020. Masalah utama dalam pengelolaan waduk adalah menjaga agar waduk tetap dapat beroperasi optimal karena sedimen akan terus bertambah dan mengendap di dasar waduk. Sedimen yang mengendap akan mengurangi tampungan efektif waduk, pada tahun 2020 kapasitas tampungan mati Waduk Plumbon tersisa sebesar 224234,54 m3. Pada studi ini nilai besar erosi akan dihitung menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation), sehingga besarnya SDR (Sediment Delivery Ratio) dapat diketahui, kemudian nilai Trap Eficiency akan dihitung dengan metode Brune. Dengan demikian, laju sedimentasi yang terjadi dan perkiraan sisa usia guna Waduk Plumbon dapat dapat diketahui. Dari hasil analisa USLE dan perhitungan laju sedimen pada tahun 2020 didapatkan erosi lahan sebesar 97.028,49 ton/tahun dan laju sedimentasi sebesar 22.529,18 m/tahun. Didapatkan sisa usia guna waduk Plumbonpada tahun 2020 tersisa 2,7 tahun.