TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin is an academic journal focusing on the sciences of the ushuluddin (principles of religion), published twice a year (June and December) by the Faculty of Ushuluddin and religious studies, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. It is a shared space to disseminate and publish the scholarly papers of those whose concern is the sciences of ushuluddin, such as, Islamic Philosophy, Tasawuf, Qur’anic and Hadith Studies, Comparative Religion, Islamic Thoughts and Political Islam.
Articles
182 Documents
PLURALISME DAN DIALOG ANTAR AGAMA
abdul halim
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 14 No. 1 (2015): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (231.771 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v14i1.21
Kemajemukan atau yang lebih dekat dengan sebutan pluralisme, di satu sisi menjadi khazanah budaya bangsa yang terus haras terjaga. Jika agama merupakan bagian dari khazanah budaya bangsa dengan nilai-nilai keberagamaan pemeluknya masing-masing, maka sisi lain harus diwaspadai adalah konflik atau ketegangan yang terjadi akibat persentuhan antara nilai-nilai suatu agama dengan nilai-nilai agama lain yang sangat dipengaruhi oleh individu-individu pemeluk masing-masing agama. Dalam hal ini terdapat kecenderungan penganut masing-masing agama untuk memuliakkan bentuk-bentuk tertentu dari agamanya sehingga agama itu menjadi tertutup atau yang kita kenal dengan sikap keberagamaan yang ekslusivistis, dimana hubungan timbal balik antara agama dan situasi sosialnya menjadi macet dan tidak harmonis, padahal agama berbubungan dengan sesuatu yang dianggap ilahi atau mutlak, dengan sendirinya agama itu mestinya memandang dirinya sendiri (dengan segala ajaran, upacara, perilaku keagamaan pemeluknya, dan lain-lain) sebagai hal yang bersifat lelatif dan tidak mutlak.
TAFSIR TENTANG PERISTIWA ISRA’ MI‘RAJ
Abdul Haris
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 14 No. 1 (2015): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (642.705 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v14i1.22
Berdasarkan kajian sebagaian besar ulama tafsir bahwa peristiwa isra’ mi’raj adalah suatu peristiwa amat istimewa dan maha agung karena pada awal ayat Allah berfirman diawali dengan kata “Subhana” yang berarti “ Maha Suci” tidak terdapat pada 113 Surat lain dalam Al-Qur’an. Karenanya nyata bahwa peristiwa maha dahsyat ini dapat mewakili pembuktian kecintaan Allah dan kasih-Nya terhadapnya hamba tercnita-Nya Nabi Muhammad SAW sebagai khatamin Nabiyyin dan klimaks daripada bahwa segala syari’at Allah yang dititahkan kepada Muhammad SAW ; sholat menempati posisi strategis dan utama, karena di akhirat yang akan dipertanyakan pertama sebelum perintah lainnya adalah sholat. Allah SWT dengan tegas menyatakan pada ayat 1 surat al-isra’ ini tentang kekuasaan-Nya melalui hambaNya Muhammad dengan peristiwa mi’raj ini, untuk menunjukkan tanda-tanda kesebesaranNya dengan perjalanan sepertiga malam dari masjidil haram Makkah ke masjidil Aqsho di Palestina dengan kecepatan yang maha dahsyat di luar jangkauan pikiran manusia saat itu.
MADRASAH DAN GLOBALISASI
agus salim
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 14 No. 1 (2015): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (423.24 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v14i1.23
Perkembangan madrasah dalam konteks modern ini menjadi cukup menarik jika dihubungkan dengan fenomena globalisasi yang membawa perubahan signifikan pada sistem dan kurikulum madrasah yang sebelumnya merupakan hasil perkembangan dari sistem pendidikan individual dan cukup sarat dengan pendidikan Islam. Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa madrasah telah melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan tuntutan globalisasi, yang menjadi tonggak bagi pembentukan madrasah “modern” dengan citra yang samasekali berbeda dengan madrasah klasik. Dalam konteks ini madrasah tampaknya tidak melihat globalisasi sebagai hal yang harus ditakuti namun harus disongsong dan hadapi.
PERANAN TASAWUF DALAM KEHIDUPAN MODERN
nilyati nilyati
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 14 No. 1 (2015): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (422.438 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v14i1.24
Sufisme atau tasawuf merupakan buah peradaban Iaslam yang sangat tua, namun mengalami revitalisasi di era modern ini. Kehadirannya semakin bermakna ketika ia mampu menjadi”oase di padang pasir” bagi masyarakat modern yang pengalami krisis spiritual. Dalam bentuk tarekat tertentu atau dalam bentuk yang sudah termodifikasi, tasawuf menjadi obat penyakit modernisasi dengan segala dampak negatifnya. Tasawuf dengan ajaran kerohanian dan akhlak mulianya semakin memainkan peranan penting. Ia yang dahulu dituduh penyebab kemunduran Islam, dan disikapi secara negatif oleh beberapa pakar Islam, seperti Faslur Rahman dan al-Faruqi, kini makin mendapatkan tempat dalam masyarakat modern. Bahkan ia menjadi solusi yang dinantikan bagi problematika masyarakat modern.
DEISME: DARI EDWARD HERBERT SAMPAI DAVID HUMES
shofiyullah shofiyullah
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 14 No. 1 (2015): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (298.494 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v14i1.25
Tulisan ini membahas tiga hal penting terkait dengan deisme, terutama deisme yang berkembang di Inggris. Pertama, munculnya deisme yang dimulai dengan gagasan Edward Herbert di tahun 1624, sebagai konsekuensi dan pengaruh situasi dan kondisi saat itu. Kedua, tumbuh suburnya deisme setelah pergantian abad ke-17, terutama karena pengaruh filsafat yang dikembangkan John Locke. Ketiga, merosotnya deisme dengan cepat pada pertengahan tahun 1700-an yang disebabkan oleh pemikiran skeptisisme David Humes. Tulisan ini dimulai dengan penjabaran pengertian deisme, karakteristik, dan perkembangan historis deisme, yang diikuti dengan penjelasan tentang latar belakang utama yang mempengaruhi kemunculannya. Selanjutnya, tulisan ini akan beranjak pada tokoh-tokoh deisme dan gagasannya yang meliputi tiga masa yang berbeda: masa perintisan dari Herbert sampai Blount (1624-1695); masa kejayaan dari Toland hingga Tindal (1696-1741); dan era kemunduran dari Annet sampai ke Bolingbroke (1742-1770).
KONSTRUKSI PEMIKIRAN ISLAM REFORMATIF M. ABID AL-JABIRI
Mugiono Mugiono
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 14 No. 2 (2015): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (292.253 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v14i2.26
Modernisasi yang terjadi di Eropa pasca renaisans pada abad pertengahan berdampak ke dunia Islam dan menyadarkan umat Islam untuk bangkit dari ketertinggalannya guna mengejar kemajuan. Namun usaha mereka terbentur oleh tradisi dan budaya, sehingga melahirkan beberapa pemikiran solutif, yaitu pemikiran transformatif, reformatif dan idealis-totalistik. Di antara tokoh pemikir Islam reformatif adalah Muhammad Abid al-Jabiri yang pemikirannya dikenal sebagai proyek rekonstruksi nalar Arab melalui trilogi magnum opus-nya; Takwin al-‘Aql al-‘Arabi, Bunyah al-‘Aql al-‘Arabi, dan al-‘Aql al-Siyasi al-‘Arabi, yang tergabung dalam Naqd al-‘Aql al-‘Arabi. Dengan bermodalkan philosophical approaches yang menjadi background pendidikannya, al-Jabiri menawarkan solusi untuk memecahkan stagnasi yang terjadi di dunia Islam selama kurang lebih sepuluh abad. Tulisan ini mengangkat empat tema bahasan pemikiran al-Jabiri: turats dan modernitas, akal Arab dan titik awalnya, epistemologi burhani, bayani, dan ‘irfani serta akal politik Arab.
RESPON PARADIGMATIK TRANSMODERNIS- ME
Moh. Arifullah
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 14 No. 2 (2015): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (597.775 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v14i2.27
Respons paradigmatik terhadap bagunan paradigma modern dewasa ini menjadi rangkaian isi dari karya ini, yang mencoba memperlihatkan pergumulan modernitas dan postmodernitas, yang pada akhirnnya mesti dicarikan solusi alternatif. Sebuah solusi yang merupakan sintesa dari keduanya, dan Transmodernitas kemudian penulis angkat sebagai solusi alternatif yang mampu melewati ambang batas keduanya. Ia merupakan proyek kritis dan responsif terhadap unsur negatif kedua paradigma sekaligus proyek konsevasi unsur positif keduanya, melalui upaya mentransendensi modernitas dan menegasi kekacauan postmodernitas. Karya ini akhirnya ditutup dengan bahasan penyinambung tentang transmodernitas dalam perspektif Islam.
LOGIKA DAN PENALARAN DALAM PERSPEKTIF ILMU PENGETAHUAN
Kadir Sobur
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 14 No. 2 (2015): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (328.113 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v14i2.28
Logika adalah suatu cabang filsafat yang membahas tentang aturan-aturan, asas-sasa, hukum-hukum dan metode atau prosedur dalam mencapai pengetahuan secara rasional dan benar, juga merupakan suatu cara untuk mendapatkan suatu pengetahuan dengan menggunakan akal pikiran, kata dan bahasa yang dilakukan secara sistematis. Logika dapat disistematisasikan menjadi beberapa golongan hal tersebut tergantung dari perspektif mana kita melihatnya dilihat dari kualitasnya logika dapat dibedakan menjadi dua yakni logika naturalis ( logika alamiah) dan logika artifisialis (logika ilmiah). Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakannya yang bersumber pada pengetahuan yang didapatkan melalui kegiatan merasa atau berpikir. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir. Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Jadi penalaran merupakan salah satu atau proses dalam berpikir yang menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk menarik sebuah kesimpulan untuk mendapatkan pengetahuan baru.
KAJIAN AL-QURAN DAN HADITS TENTANG KESEHATAN JASMANI DAN RUHANI
Mia Fitriah
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 1 (2016): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (924.449 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v15i1.29
Dari beberapa ayat al-Qur’an dan hadits Nabi, yang akan diuraikan pada tulisan ini, terdapat korelasi bahwa Islam sangat menekankan tentang kebersihan. Di satu sisi Allah memerintahkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan fisik, di sisi yang lain Allah juga memerintahkan untuk menjaga kesehatan mental dan jiwa. Kebersihan menjadi pangkal dari kesehatan dan kesehatan merupakan jalan untuk beraktivitas. Tulisan ini hanya akan menfokuskan diri pada mengupas konsep Islam tentang kesehatan jasmani dan rohani dalam Kajian al-Quran dan Hadits, dimulai dari kesehatan dalam terminologi Islam, ruang lingkup kesehatan, seperti konsep tentang kebersihan diri dan sanitasi lingkungan, larangan makanan dan minuman yang haram dan tidak baik, pola hidup yang seimbang, preventif untuk mencapai tingkat derajat kesehatan yang optimal.
KONSEP KESELAMATAN MENURUT JEMAAT AHMADIYAH QADIYAN: SUATU TINJAUAN DARI PERSPEKTIF ILMU TAUHID
Andi Putra Ishak
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 1 (2016): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (781.979 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v15i1.30
Jemaat Ahmadiyah Qadiyan secara hukum telah ditetapkan sebagai kelompok minoritas non muslim di tanah kelahirannya; India dan Pakistan. Hal tersebut, merupakan konsekuensi logis dari konsep pemikiran mereka yang bertentangan dengan hal-hal prinsip dalam agama Islam, khususnya masalah kenabian. Isu tersebut menyebar ke dunia Islam lainnya, sehingga memunculkan berbagai pandangan dan fatwa yang bermuara kepada penyesatan Jemaat Ahmadiyah. Sisi lain yang jarang disentuh dari pemikiran mereka ialah isu akidah tentang konsep keselamatan menurut sudut pandang Ahmadiyah. Artikel ini mendapati ketidakbenaran pendapat yang menyatakan bahwa bagi Ahmadiyah golongan yang selamat di sisi Allah SWT hanyalah Ahmadiyah.