TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin is an academic journal focusing on the sciences of the ushuluddin (principles of religion), published twice a year (June and December) by the Faculty of Ushuluddin and religious studies, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. It is a shared space to disseminate and publish the scholarly papers of those whose concern is the sciences of ushuluddin, such as, Islamic Philosophy, Tasawuf, Qur’anic and Hadith Studies, Comparative Religion, Islamic Thoughts and Political Islam.
Articles
182 Documents
RESOLUSI JIHAD MUSLIM NUSANTARA ABAD XVIII: INTERPRETASI JIHAD ‘ABD AL-S{AMAD Al-FALIMBA
Muhammad Julkarnain
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 1 (2016): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (850.966 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v15i1.31
Penelitian ini menyimpulkan bahwa seruan jihad terhadap kaum Muslimin Nusantara yang dikonstruksi melalui pemaknaan terhadap teks-teks al-Qur’ān dan Hadits yang memiliki derivasi pemaknaan yang luas tentang jihad, selain makna qitāl memiliki derivasi yang saling berkait, misalnya makna jihad yang dihubungkan dengan infāq yang berorientasi pada kesadaran etik dan pembebasan dari penindasan penjajahan Belanda. Penelitian ini menolak pemahaman jihad yang bermakna qitāl. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan historis penelitian ini berusaha untuk melakukan pembacaan konteks historis pada saat ‘Abd al-Şamad al-Falimbānī membuat penafsiran tentang jihad.
MASYARAKAT SIPIL MALAYSIA: MOMENTUM DAN KEMUNCULANNYA
Dori Efendi;
haryadi haryadi
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 1 (2016): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (395.352 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v15i1.32
Artikel ini membahas tentang gerakan masyarakat sipil di Malaysia. Perbincangan tersebut penting karena dua sebab. Pertama, masyarakat sipil lahir karena menuntut perubahan politik ke arah keterbukaan yang berkeadilan. Gerakan ini lah yang menjadi pondasi lahirnya protes masyarakat terhadap pemerintah yang berkuasa. Atas dasar ini juga, satu pertanyaan mucul dalam perbincangan artikel ini, apa yang dimaksud dengan masyarakat sipil? Dan bagaimana sejarah kemunculannya di Malaysia? Kedua, apa hubungannya masyarakat sipil dengan perubahan politik? Hujah artikel ini mendapati masyarakat sipil adalah penyumbang penting bagi terbentuknya opini masyarakat bagi terciptanya perubahan negara ke arah yang lebih terbuka. Ini karena mereka memiliki kemampuan untuk melawan, membantah dan mengkritik sikap otoriter negara terhadap masyarakat.
TAFSIR REALITAS SOSIAL AL-QUR’AN: PENDEKATAN SOSIOLINGUISTIK DALAM MEMAHAMI BAHASA KINA>YAH AL-QUR’A>N
Syamsul Wathani
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 1 (2016): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (618.621 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v15i1.33
Al-Qur'an diturunkan dalam lokal tertentu, Arab tempat dimana Nabi Muhamma hidup dan berinteraksi dengan umat-Nya. Al-Qur'an sebagai risalah diturunkan sebagai respon sosial atas apa yang Nabi Muhammad dihadapi. Artikel ini membahas tafsi dan realitas sosial al-Qur’an. Ada dua poin besar yang dibahas dalam artikel ini; (1) kināyah al-Qur’an sebagai metode untuk menyampaikan pesan wahyu, dan (2) analisis sosiolinguistik sebagai pendekatan untuk memahami bahasa kināyah. Dengan dua poin, artikel ini memberikan kontribusi berupa menawarkan tren baru dalam memahami ayat majāz menggunakan ilmu sosial. Diperlukan sinergitas/keseimbangan antara analisis teks dan analisis realitas sosial al-Qur’an guna memahami pesan yang termuat dalam al-Qur’an.
NIKAH MUT‘AH PERSPEKTIF SHI
arif ursihah
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 2 (2016): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (747.484 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v15i2.34
Nikah Mut‘ah atau nikah temporer, sebuah nikah dengan jangka waktu yang disepakati, mengalami dua kali perizinan dan dua kali pelarangan oleh Rasul. Dengan latar sejarah status hukum yang cukup rumit, praktik ini akhirnya debatable hingga saat ini. Adalah Shi>‘ah sebuah kelompok besar dalam Islam yang menghalalkan praktik ini, berdasarkan pemahaman dalil al-Qur’an yang sama dengan kelompok Sunni tetapi melalui cara pandang berbeda. Titik perbedaan tersebut terletak pada persepsi tentang adanya penghapusan atau tidak terhadap dalil mut‘ah.
KONTROVERSI TAFSIR AL-QURAN BI AL-ISHĀRAH DALAM PANDANGAN ULAMA TAFSIR
husin wahab
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 13 No. 1 (2014): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30631/tjd.v13i1.35
Dalam kajian tafsir, kita sering menjumpai beberapa karya tafsir yang terkenal selain yang mengetengahkan maksud al-Quran menurut pendekatan makna lahiriah pada sesuatu ayat. Tafsir tersebut menekankan pada pemahaman secara tersirat dan isyarat. Tafsir ini dikenal di kalangan ulama sebagai al-tafsir al-Isyari. Namun demikian, menurut pengamatan penulis, tafsir al-isharah ini suatu ketika menggunakan istilah-istilah yang bersifat tehnis, dan pada kesempatan lain ada beberapa istilah yang sulit untuk difahami, bahkan bagi para ilmuan Islam yang kurang mendapat pencerahan dan informasi tentang pengertian istilah-istilah tersebut menurut neraca ilmu tasawuf sulit untuk menerima penafsiran tersebut. Akan tetapi yang ingin penulis tekankan bahwa bagi setiap disiplin ilmu itu ada ahli dan pakarnya yang berwibawa, dan unsur-unsur tafsir secara al-isharah yang dapat dibaca di dalam karya-karya tafsir al-Quran bagi para ulama Islam merupakan suatu khazanah ilmu tafsir bernilai yang patut untuk dikaji dan dipelajari, dan seandainya kita berhadapan dengan beberapa kekeliruan, maka kita perlu merujuk kepada ulama yang ada otoritasnya dibidang tersebut.
PRAKTEK DEMOKRASI DI INDONESIA KONTEMPORER DALAM KRITIK MAQOSIDUS SYARIAH
shofiyullah shofiyullah
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 14 No. 2 (2015): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (402.826 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v14i2.36
Kajian fiqh demokrasi merupakan kajian kontemporer dalam dunia Islam, walaupun beberapa ulama di negara Timur Tengah telah mengkajinya terlebih dahulu. Namun pada kenyataan masih banyak ulama yang silang pendapat tentang demokrasi itu sendiri. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengungkapakn suatu analisis terhadap demokrasi kontemporer di Indonesia dalam analisis maqosyidus syariah. Demokrasi di Indonesia merurapakan situasi yang tidak dapat ditolaknya. Ia hadir seiring dengan pertumbuhan sejarah perpolitikan di Indonesia. Pilihan demokrasi merupakan konsekuensi logis ketika Indonesia mengambil bentuk pemerintahan Republik, dimana partisipasi rakyat menjadi esensi utama perjalanan perpolitikan Indonesia.
MEMPERTIMBANGKAN KEMBALI KONSEP TENTANG TUHAN, MANUSIA, DAN AQL DALAM FILSAFAT AL-KINDĪ DAN SEYYED HOSSEIN NASR
Shofiyullah MZ
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 17 No. 1 (2018): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (844.852 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v17i1.44
Dalam sejarah manusia, sejak pertama pemikiran, sudah mengetahui adanya kekuatan-kekuatan yang mengatasi manusia, suatu yang dianggap Maha Kuasa, dan mendatangkan kebaikan maupun keburukan serta dapat mengabulkan doa dan ke inginan manusia. Dari pemikiran tersebut kemudian muncul konsep-konsep tentang Tuhan. Tuhan merupakan sentral sekaligus inti dari semua yang ada. Dalam tradisi keagamaan monoteis Persoalan ke-Tuhan-an selalu mendapat perhatian utama dan menempati posisi teratas dari berbagai persoalan keagamaan lainnya. Tulisan ini bertujuan menelisik aspek-aspek pandangan para filsuf Islam tentang konsep ketuhanan, manusia dan akal. Juga sekaligus merangkum berbagai interpretasi mereka mengenai konsep metafisik dari sudut pandang filsafat yang merupakan harmonisasi tradisi keilmuan. Konsep ketuhanan di atas telah memberikan sumbangan pemikiran yang konstruktif terhadap pemikiran keagamaan. Akan tetapi hal tersebut tidak lepas dari kelemahan dan kritik.
POSISI TAFSIR MISTIS FENOMENOLOGI SIMBOLIK DALAM KERANGKA TAFSIR KONVENSIONAL
nunung lasmana
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 16 No. 1 (2017): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1009.178 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v16i1.45
Artikel ini membahas tafsir fenomenologi simbolik yang mengarah kepada penafsiran secara simbolik terhadap format dan struktur al-Qur’an, seperti makna di balik huruf-huruf Hijaiyyah, angka-angka dalam al-Qur’an, jumlah ayat al-Qur’an, nama-nama surat, susunan juz (pembagian) al-Qur’an, dan tanda ‘ain. Upaya penafsiran ini bersumber dari pengalaman mistis yang dialami oleh Lukman Abdul Qahar Sumabrata. Namun, metodologi yang ditawarkan oleh Sumabrata ini sangat kontroversial karena berbeda secara signifikan dengan metode penafsiran yang dianut oleh para mufassir konvensional. Objek metode tafsir fenomenologi simbolik bukanlah bahasa verbal, melainkan simbol dan struktur al-Qur’an yang tertuang dalam Mushaf Utsmani.
AẒĀN DALAM TRADISI SUNNI DAN SYIAH: TELAAH AWAL ATAS HADIS-HADIS SUNNI-SYIAH
ahmad suhendra
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 2 (2016): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (705.383 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v15i2.46
Salah satu tema yang cukup menarik dikaji adalah terkait dengan aẓān, kemudian ditulis azan. Dalam tradisi Sunni, terutama dalam imam empat mazhab dalam fiqh Sunni terdapat perbedaan dalam hal jumlah pengulangan dalam setiap lafal azan. Adapun dalam tradisi Syiah juga demikian terkait jumlah pengulangan lafal dalam azan. Artikel ini akan membahas perbedaan lafal azan di kalangan para ulama Sunni dan ulama Syiah maupun dikalangan intern kedua. Untuk itu pertanyaan yang diajukan dalam artikel ini adalah bagaimana beberapa ulama menyikapi perbedaan itu? Mengapa bisa terjadi perbedaan dalam pelafalan azan di antara keduanya? Kendati demikian, titik tekan makalah ini bukanlah mencari mana yang benar dan yang salah, melainkan pemaknaan di antara keduanya.
EKSISTENSI PESANTREN DARUU ATTAUHID MUARO KUMPEH - MUARO JAMBI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT
edi kusnadi
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 2 (2016): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (616.382 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v15i2.47
Penelitian ini mengungkapkan bagaimana eksistensi pesantren Daruu Attauhid di Desa Muaro Kumpeh Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi terhadap perubahan sosial masyarakat sekitar. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik pesantren Daruu Attauhid, kemudian bagaimana hubungan pesantren Daruu Attauhid dengan Masyarakat sekitar, dan bagaimana perubahan sosial keagamaan masyarakat sekitar dengan keberadaan pesantren Daruu Attauhid tersebut. Dari hasil pengamatan dan wawancara, didapati informasi bahwa pembelajaran yang dilakukan pada pondok pesantren ini diselenggarakan dengan cara non-klasikal atau dengan klasikal. Adapun bentuk perubahan keadaan sosial keagamaan yang terjadi adalah bahwa keadaan sosial keagamaan menjadi cukup religius.