cover
Contact Name
Stephan Adriansyah Hulukati
Contact Email
stephanhulukati17@gmail.com
Phone
+6285240036030
Journal Mail Official
unisanelektro@gmail.com
Editorial Address
H344+7JG, Jl. Drs. Achmad Nadjamuddin, Limba U Dua, Kota Sel., Kota Gorontalo, Gorontalo 96138
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Electrichsan
ISSN : 22528237     EISSN : 28289315     DOI : -
Jurnal Electrichsan merupakan jurnal nasional yang dikelola oleh Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo dan diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Mei dan November. Jurnal ini tersedia secara cetak maupun elektronik dan dapat diakses secara online serta dapat diunduh secara gratis (Open Access). Jurnal Electrichsan (p-ISSN : 2252-8237, e-ISSN : 2828-9315) merupakan sebuah terbitan berkala ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo. Jurnal Electrichsan diperuntukkan bagi seluruh kalangan peniliti yang ingin mempublikasikan hasil penelitiannyanya. Adapun bidang-bidang yang termasuk dalam ruang lingkup Jurnal ini antara lain : Electrical Engineering; Power; Electronics; Instrumentation and Control; Telecommunication and Multimedia; Computer and Informatics Engineering; Signal/Image Processing; Electrical Engineering Vocational Education. Redaksi Jurnal Electrichsan Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo mengundang para Peneliti, Akademisi, Praktisi dan Profesional untuk menyumbangkan karya tulisnya, di bidang Teknik Elektro dan Informatika, baik berupa hasil penelitian dan kajian pustaka yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya di media lain.
Articles 32 Documents
Prototipe Perawatan Tanaman Hias Aglonema Menggunakan Sensor Yl-69 Berbasis IoT Asri, Muhammad; Abdullah, Riska K.; Joni Ariawan, I Wayan
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 01 (2022): Mei 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i01.81

Abstract

Permasalahan atau kendala bagi para petani tanaman hias aglaonema pengoleksi tanaman hias aglaonema diGorontalo yang belum tau permasalahan dalam bidang perawatan tanaman hias aglaonema.biasanya orang pada umumnya memperlakukan tanaman hias aglaonema sama dengan tanaman hias lainya itu salah. kendala terletak pada kelembaban tanah. kebanyakan orang asal siram tanpa mengetahui kelembaban tanah yang dinginkan oleh tanaman.Tujuan penelitian merancang alat tanaman hias aglonema. Menggunakan sensor YL-69 serta mikrokontroler wemos D1 yang akan terhubung langsung dengan internet dimana hasilnya akan ditampilkan diweb. Hasil pengujian system data ADC dan persentase. nilai dari sensor kelembaban tanah nilai ADC pada pengujian memiliki nilai rata-rata 655,9 dan nilai persetase kelembaban tanah 65,6% dimana kondisi pomp air OFF menunjukan nilai ADC berbanding terbalik dengan nilai konversi dalam bentuk persentase tingkat kelembaban tanah. Nilai maksimal ADC (1024) saat (kering) sebaliknya sensor tanah memberikan nilai (0) disaat (basah) pada saat kondisi tanah kering atau nilai kelembabannya dibawah 40% nilai ADC rata-rata 821,7 dan persentase kelembaban tanah 35,7% di mana kondisi pomp air ON. Problems or obstacles for Aglaonema ornamental plant farmers, Aglaonema ornamental plant collectors in Gorontalo, who have not had problems in the field of Aglaonema ornamental plant care. Usually, people generally treat Aglaonema ornamental plants the same as other ornamental plants, it is wrong. The problem lies in soil moisture. most people water without knowing the soil moisture that plants want. The purpose of this research is to design aglonema ornamental plant tools. Using the YL-69 sensor and the Wemos D1 microcontroller which will be connected directly to the internet where the results will be displayed on the web. The results of testing the ADC system data and percentages. From the soil moisture sensor, the ADC value in the test has an average of 655.9 and the percentage value of soil moisture is 65.6% where the water pump OFF condition shows the ADC value is inversely proportional to the conversion value in the form of soil moisture levels. The maximum ADC value (1024) when (dry) on the other hand the soil sensor gives a value of (0) when the soil condition is dry or the humidity is below 40%, the average ADC value is 821.7 and the percentage of soil moisture is 35.7% where the water pump condition ON.
Perancangan dan Pembuatan Alat Pengering padi Berbasis Arduino Uno Hulukati, Stephan A.; Asri, Muhammad; Riyanto, Agus
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 01 (2022): Mei 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i01.82

Abstract

Padi yang sudah diolah menjadi beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Setelah padi dipanen, bulir padi atau gabah dipisahkan dari jerami. Cara memisahkan padi dari jerami yaitu dengan menggunakan alat bantuan pemisah padi atau perontok padi dari gabah padi. Proses pengeringan gabah merupakan salah satu faktor penentu kualitas beras. Hal ini dikarenakan gabah pada awalnya dalam keadaan basah dan harus dikeringkan terlebih dahulu agar kadar air gabah sesuai dengan standar yang disesuaikan yaitu 13-14% [SNI No. 4512-TAN-1998] untuk dapat diproses lebih lanjut dan di olah menjadi beras. Pada umumnya pengeringan gabah di Indonesia masih dilakukan dengan cara yang relatif sederhana atau pengeringan secara tradisional dengan cara dipanaskan pada terik matahari atau dijemur. Proses pengeringan sederhan ini umumnya membutuhkan waktu tiga hari untuk proses pengeringan. Untuk mengatasi masalah pada proses pengeringan secara manual, pada penelitian ini maka penulis akan merancang alat pengering otomatis. Berdasarkan hasil pengujian buka tutup atap terhadap sesnsor cahaya diatas, pada saat intensitas cahaya dalam keadaan terang (Pagi atau siang), atap bak pengering membuka. Sedangkan pada saat intensitas cahaya dalam keadaan gelap (mendung atau malam) atap bak pengering menutup. Pada saat atap terbuka membutuhkan waktu 00:04,4 detik sedangkan pada saat menutup hanya membutuhkan waktu 00:01,2 detik. Proses pengujian pengeringan gabah di mulai dari jam 13:40 – 01:40 dan hasil suhu yang peroleh selam jam 22:40 adalah 50 ᵒC dan pada saat suhu sudah mencapai batas yang di tentukan maka lampu pijar mati dan kipas yang ada didalam ruang pengering berputar agar padi tetap kering dan suhu pada ruangan tidak lembab. Rice which has been processed into rice is the staple food of the Indonesian population. After the rice is harvested, the grain of rice or grain is separated from the straw. The way to separate rice from straw is by using a rice separator or rice threshing aid from rice grain. The grain grinding process is one of the determinants of rice quality. This is because the grain is initially wet and must be dried first so that the grain moisture content is in accordance with the adjusted standard, 13-14% [SNI No. 4512-TAN-1998] for further processing and processing into rice. In general the drying of grain in Indonesia is still carried out in a relatively simple or traditional way of drying by heating it in the hot sun or drying it. This simple drying process generally takes three days for the rolling process. To overcome the problem in the drying process manually, in this study the authors will design an automatic dryer. Based on the test results of opening the roof of the roof of the light above, when the intensity of the light is bright (morning or afternoon), the roof of the dryer opens. Whereas when the light intensity is dark (cloudy or night) the roof of the drying tub closes. When the roof is open it takes 00: 04.4 seconds while when closing it only takes 00: 01.2 seconds. The process of testing grain drying starts at 1:40 a.m. - 1:40 p.m. and the temperature results obtained at 10:40 p.m. are 50 ᵒC and when the temperature has reached the specified limit, the incandescent lamp dies and the fan inside the drying chamber rotates so that the rice stays dry and the temperature in the room is not moist.
Otomatisasi Pengering Padi Berbasis Arduino Uno Abdussamad, Syahrir; Hulukati, Stephan A.; Husain, Ayun
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 01 (2022): Mei 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i01.84

Abstract

Pada umumnya pengeringan gabah di Indonesia masih dilakukan dengan cara yang relatif sederhana atau pengeringan secara tradisional dengan cara dipanaskan pada terik matahari atau dijemur. Proses pengeringan sederhan ini umumnya membutuhkan waktu tiga hari untuk proses pengeringan kurang lebih mencapai satu minggu. Oleh sebab itu perlu dibuat suatu alat pengering guna mengurangi keterbatasan waktu tersebut.Untuk mengatasi masalah pada proses pengeringan secara manual, pada penelitian ini maka penulis akan merancang alat pengering otomatis. Berdasarkan hasil pengujian buka tutup atap terhadap sesnsor cahaya diatas, pada saat intensitas cahaya dalam keadaan terang (Pagi atau siang), atap bak pengering membuka. Sedangkan pada saat intensitas cahaya dalam keadaan gelap (mendung atau malam) atap bak pengering menutup. Pada saat atap terbuka membutuhkan waktu 00:04,4 detik sedangkan pada saat menutup hanya membutuhkan waktu 00:01,2 detik.Proses pengujian pengeringan gabah di mulai dari jam 13:40 – 01:40 dan hasil suhu yang peroleh selam jam 22:40 adalah 50 ᵒC dan pada saat suhu sudah mencapai batas yang di tentukan maka lampu pijar mati dan kipas yang ada didalam ruang pengering berputar agar padi tetap kering dan suhu pada ruangan tidak lembab. In general the drying of grain in Indonesia is still carried out in a relatively simple or traditional way of drying by heating it in the hot sun or drying it. This simple drying process generally takes three days for the drying process to approximately one week. Therefore it is necessary to make a dryer to reduce the time constraints. To overcome the problem in the drying process manually, in this study the authors will design an automatic dryer. Based on the test results, open the roof of the roof to the light above, when the light intensity is bright (morning or afternoon), the roof of the dryer opens. Whereas when the light intensity is dark (cloudy or night) the roof of the drying tub closes. When the roof is open it takes 00: 04.4 seconds while when closing it only takes 00: 01.2 seconds. The process of testing grain drying starts at 1:40 a.m. - 1:40 p.m. and the temperature results obtained at 10:40 p.m. are 50 ᵒC and when the temperature has reached the specified limit, the incandescent lamp dies and the fan inside the drying chamber rotates so that the rice stays dry and the temperature in the room is not moist.
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Losses dan Pembebanan Transformator Distribusi Patilima, Mahmud
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 01 (2022): Mei 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i01.85

Abstract

Wilayah kerja PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Cabang Gorontalo dapat di katakan memiliki area suplay listrik yang cukup luas. Pada umumnya rumah tangga, industry, perkantoran, maupun perusahaan menggunakan alat listrik yang bersifat induktif seperti alat-alat elektronik, motor listri lampu TL, trafo serta peralatan tertentu yang bersifat induktif. Salah satu permasalahan yang timbul dalam pemakaian tadi adalah pemakaian daya reaktif , induktif untuk suatu kebutuhan daya semu menjadi lebih kecil, sehingga timbul adanya ketidak seimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik dan terjadi arus netral pada trafo distribusi, sehingga menghasilkan rugi-rugi daya pada trafo. Sebagai salah satu contoh gardu distribusi jalan Isimu Raya dalam skripsi ini penulis mengambil perbandingan rugi-rugi daya akibat ketidakseimbangan beban pada gardu distribusi tersebut. Di dalam perhitungan penulis mengetahui jelas berapa kVA trafo distribusi yang digunakan pada umumnya, sehingga bisa akurat data dalam perhitungan nanti. Pada umumnya transformator distribusi yang digunakan adalah 100 kVA 3 phasa, arus 2,9 – 144,5, dengan impendansi 4 %. Dalam perhitungannya terdapat beberapa persentse pembebanan pada trasformator distribusi yang terjadi pada siang hari dan malam hari yang dilihat dari bentuk pemakaian daya listrik. Dalam pembebanan transformator terlihat bahwa pada siang hari persentase pembebanan menurun, sedangkan pada malam hari (beban puncak) persentase pembebanan cukup tinggi. Sehingga bisa dilihat waktu beban puncak pada gardu distribusi GLI 58 jalan Isimu Raya. Secara keseluruhan disimpulkan bahwa pada malam hari ketidakseimbangan beban pada trafo tiang semakin besar karena penggunaan beban listrik tidak merata. PT. PLN (Persero) Suluttenggo Region Gorontalo Branch can be said to have a fairly large electricity supply area. In general, households, industries, offices, and companies use inductive electrical devices such as electronic devices, electric motors for TL lamps, transformers and certain inductive equipment. One of the problems that arise in the previous use is the use of reactive, inductive power for a smaller apparent power requirement, resulting in an imbalance of loads in an electric power distribution system and neutral currents that occur in distribution transformers, resulting in power losses in the distribution transformer. traffic As an example of the distribution of the Isimu Raya road substation in this thesis the author takes a comparison of power losses due to load imbalance in the distribution of the substation. In the calculations, the author clearly knows how many kVA distribution transformers are used in general, so that the data can be accurately calculated later. In general, the distribution of the transformer used is 100 kVA 3 phase, current 2.9 – 144.5, with 4% impedance. In the calculation, there are several percentages of loading on the distribution of the transformer that occur during the day and night as seen from the form of electricity consumption. In transformer loading, it can be seen that during the day the percentage of loading decreases, while at night (peak load) the percentage of loading is quite high. So that it can be seen the peak load time at the distribution of the GLI 58 substation on Jalan Isimu Raya. Overall, the key is at night so that the load on the pole transformer gets bigger because the use of the electric load is uneven.
Aplikasi Multimedia Interaktif Sebagai Alat Bantu Belajar Bahasa Inggris Pada Kelas 2 Sekolah Dasar Sofyan, Mohammad Sofyan; Abdussamad, Syahrir; Bonok, Zainudin
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 01 (2022): Mei 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i01.86

Abstract

Bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Terlebih untuk siswa Sekolah Dasar. Metode pembelajaran dari guru masih menggunakan metode teaching, maksudnya semua materi berasal dari guru yang dilakukan tanpa menggunakan sarana atau media bantuan apapun. Tujuan diadakannya tugas akhir ini adalah pengadaan media interaktif bagi siswa Sekolah Dasar khususnya siswa kelas 2, guna meningkatkan mutu dan sebagai sarana pembelajaran interaktif untuk siswa kelas 2. Multimedia pembelajaran interaktif bahasa inggris menggunakan metode listening, reading, speaking dan writing, menggunakan software Adobe Flash CS 5.5 dan software pendukung lain. English is one of the subjects considered difficult by students. Especially for elementary school students. The learning method from the teacher still uses the teaching method, meaning that all material comes from the teacher which is carried out without using any media or assistance. The purpose of this final project is to provide interactive media for elementary school students, especially grade 2 students, in order to improve quality and as an interactive learning tool for grade 2 students. Multimedia interactive English learning using listening, reading, speaking and writing methods, using Adobe Flash software CS 5.5 and other supporting software.
Uji Kelayakan Minyak Jarak Sebagai Bahan Isolasi Cair Pada Transformator Alim, Muhammad; Gunawan, Anggun; Kamali Amali, Lanto M; Tolago, Ade Irawaty
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i2.285

Abstract

Transformator daya yang ada pada gardu induk memiliki minyak trafo. Minyak trafo ini berfungsi sebagai pemisah listrik pada kumparan primer dan sekunder agar tidak terjadi tegangan tembus. Minyak trafo tersebut berasal dari hasil tambang bumi yang tidak dapat diperbaharui. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk meminimalkan penggunaan minyak fosil adalah penggunaan minyak nabati. Minyak nabati dapat dijadikan isolasi cair alternatif pada transformator daya. Namun minyak nabati memiliki sifat kimia yang kurang stabil dan memiliki viskositas tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kelayakan minyak jarak agar dapat digunakan sebagai alternatif isolasi cair dengan menggunakan minyak trafo merek Shell Diala B sebagai pembanding. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang di teliti untuk mengamati keadaan yang sebenarnya di lapangan. Hasil yang telah di peroleh seteleh melakukan pengujian pada sampel minyak jarak yaitu nilai kadar air sebesar 2,38 mg/kg, Massa jenis sebesar 0,911 gr/cm³, nilai viskositas sebesar 48,70 cSt dan nilai tegangan tembus sebesar 34,47 kV. The power transformer in the substation has transformer oil. This transformer oil functions as an electrical separator in the primary and secondary coils so that there is no breakdown voltage. The transformer oil comes from non-renewable mining products. One of the efforts that we can do to minimize the use of fossil oil is the use of vegetable oils. Vegetable oil can be used as an alternative liquid insulation in power transformers. However, vegetable oil has less stable chemical properties and has a high viscosity. The purpose of the study was to determine the feasibility of castor oil to be used as an alternative to liquid insulation using Shell Diala B transformer oil as a comparison. The method used in this study is to make direct observations of the object under scrutiny to observe the actual situation in the field. The results that have been obtained after testing the castor oil sample are the water content value of 2.38 mg/kg, the density of 0.911 gr/cm³, the viscosity value of 48.70 cSt and the breakdown voltage value of 34.47 kV.
Pengaruh Viskositas Dan Kadar Air Terhadap Breakdown Isolasi Minyak Transformator Shell Diala B Nirmalasari, Nirmalasari; Ariwinoto, Diki; Kamali Amali, Lanto M; Tolago, Ade Irawaty
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i2.286

Abstract

Faktor yang mempengaruhi menurunnya mutu dalam ketersediaan pelayanan energi listrik adalah ganguan terhadap minyak transformator, hal ini bisa disebabkan berbagai faktor diantaranya berupa adanya kontaminasi partikel-partikel serta uap air pada transformator. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh viskositas dan kadar air terhadap breakdown voltage minyak transformator Shell Diala B. Metode pengujian breakdown voltage berdasarkan standar IEC 156, elektroda setengah bola dengan jarak antara elektroda 2.5 mm. Hasil pengujian viskositas dan kadar air terhadap breakdown voltage minyak transformator Shell Diala B menunjukan viskositas pada minyak transformator dapat mempengaruhi breakdown voltage minyak transformator, semakin kecil nilai viskositas yang terkandung dalam minyak transformator, maka breakdown voltage minyak transformator akan semakin besar. Demikian pula kadar air yang ada didalam minyak transformator, semakin banyak kadar air yang terkandung didalam minyak transformator maka breakdown voltage yang terjadi pada minyak transformator akan semakin cepat (buruk). The factors that affect the quality in the availability of electrical energy services are disturbances to transformer oil, this can be caused by various factors such as contamination of particles and moisture in the transformer. This study aims to describe the effect of viscosity and water content on the breakdown voltage of Shell Diala B transformer oil. The breakdown voltage test method is based on the IEC 156 standard, hemispherical electrodes with a distance of 2.5 mm between the electrodes. The results of testing the viscosity and water content of the breakdown voltage of Shell Diala B transformer oil show that the viscosity of transformer oil can affect the breakdown voltage of transformer oil, the smaller the viscosity value contained in transformer oil, the greater the breakdown voltage of transformer oil. Likewise, the water content in transformer oil, the more water content contained in transformer oil, the breakdown voltage that occurs in transformer oil will be faster (bad).
Monitoring Bearing Scavenge Oil Temperature Berbasis Internet Of Things (Iot) Pada Unit PLTU Anggrek Laleno, Wahyudin; Hulukati, Stephan A.; Asri, Muhammad
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i2.287

Abstract

PLTU Anggrek merupakan salah satu pembangkit tenaga listrik yang ada di Gorontalo.Dalam beroperasinya PLTU tersebut, monitoring sistem kontrol DCS dibagi dalam tiga bagian yaitu boiler, turbin, dan auxiliary sistem (fuel and water). Pada bagian turbin dan generator terdapat ST Bearing scavenge oil yang berfungsi untuk menjaga suhu sehingga kesetabilan putaran antara poros turbin dan generator dapat terjaga dengan stabil. Proses monitoring kondisi ST Bearing scavenge oil tidak menjadi hal yang utama dibandingkan dengan Generator dan Turbin. Kurangnya pemantauan tersebut mengakibatkan tidak segera dapat diketahui sejak dini pada saat temperatur Bearing scavenge oil melebihi batas yang diperbolehkan. Dengan adanya sistem monitoring temperature berbasis IoT ini akan mempermudah dan mempercepat operator dalam mengetahui jika terjadi kenaikan temperatur dimanapun berada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu on/off dengan prinsip kerja membaca suhu ST Bearing scavenge oil dan mengirimkan data suhu ke Smart Phone Android. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa monitoring suhu Bearing dapat dipantau dengan Android berbasis IoT. Terdapat selisih perbedaan hasil pengukuran antara Sensor DHT11 dengan sensor pada sistem DCS PLTU rata-rata sebesar 14.7 derajat Celcius. Hal tersebut terjadi karena pengukuran DHT11 hanya diletakkan diluar sistem pendingin dari Bearing. PLTU Anggrek is one of the power plants in Gorontalo. In its operation, the monitoring of the DCS control system is divided into three parts, namely the boiler, turbine, and auxiliary system (fuel and water). In the turbine and generator section, there is ST Bearing scavenge oil which functions to maintain the temperature so that the rotational stability between the turbine shaft and the generator can be maintained stably. The process of monitoring the condition of ST Bearing scavenge oil is not the main thing compared to generators and turbines. This lack of monitoring means that it cannot be detected early when the Bearing scavenge oil temperature exceeds the allowable limit. With this IoT-based temperature monitoring system, it will make it easier and faster for operators to find out if there is an increase in temperature wherever they are. The method used in this study is on/off with the working principle of reading the ST Bearing scavenge oil temperature and sending temperature data to an Android Smartphone. Based on the results of the study, the bearing temperature monitoring can be monitored with IoT-based Android. There is a difference in the measurement results between the DHT11 sensor and the sensor on the PLTU DCS system on average 14.7 degrees Celsius. It is due to the DHT11 measurement is only placed outside the cooling system of the Bearing.
Perancangan Sistem Elektrikal Gedung Asrama Terpadu Man 1 Kota Gorontalo Gobel, Rilly; Humena, Steven; Putra Surusa, Frengki Eka; Febrianto Karinda, Abd. Razak
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i2.288

Abstract

Di Indonesia sendiri, desain instalasi listrik diatur dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2011. Dalam peraturan tersebut sudah jelas bagaimana cara memasang instalasi listrik yang baik dan benar, yang merupakan standar instalasi listrik di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini melakukan perancangan instalasi listrik pada bangunan gedung sesuai dengan Standar PUIL 2011, menentukan spesifikasi komponen dan pengaman yang dibutuhkan, menentukan besarnya daya yang digunakan untuk pengajuan langganan listrik ke PT. PLN (Persero). Metode perencanaan sistem elektrikal gedung menggunakan standar – standar yang telah ditentukan yaitu Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011 dan SNI Konservasi energi pada sistem pencahayaan 2011. Hasil dari perhitungan diperoleh arus sebesar 80,16 amper, sehingga pembatas MCB induk yang dipilih dengan kapasitas 100 Amper. Untuk pengajuan layanan sambungan daya listrik kepada PT. PLN (Persero) yaitu sebesar 22.000 VA dengan pembatas MCB 100 Amper. Total Arus Maksimal yaitu 100 Amper dan nilai KHA 125 Amper, jenis dan luas penampang kabel yang dipilih untuk kabel induk berdasarkan PUIL 2011 yaitu NYM 3 x 35 mm2. In Indonesia itself, the design of electrical installations is regulated in the General Electrical Installation Regulations (PUIL) of 2011. In these regulations it is clear how to install a good and correct electrical installation, which is the standard for electrical installations in Indonesia. The purpose of this research is to design electrical installations in buildings in accordance with the 2011 PUIL Standard, determine the specifications for components and security needed, determine the amount of power used for submitting electricity subscriptions to PT. PLN (Persero). The building electrical system planning method uses predetermined standards, namely General Regulations for Electrical Installation (PUIL) 2011 and SNI for energy conservation in lighting systems 2011. The results of the calculation obtained a current of 80.16 amperes, so that the main MCB limiter is selected with a capacity of 100 Amperes. To submit an electrical power connection service to PT. PLN (Persero) which is equal to 22,000 VA with a limiter of 100 Ampere MCB. Total Maximum Current is 100 Ampere and KHA value is 125 Ampere, the type and cross-sectional area of the cable selected for the main cable based on PUIL 2011 is NYM 3 x 35 mm2.
Rancang Bangun Alat Sirkulasi Air Pada Sistem Tanaman Hidroponik Hulukati, Stephan A.; Asri, Muhammad; Pegu, Owin; Abdussamad, Syahrir
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i2.289

Abstract

Hidroponik adalah cara bercocok tanam dengan hanya menggunakan air sebagai media tumbuhnya, metode hidroponik sendiri merupakan metode yang sangat sederhana mengingat metode ini tidak memerlukan lahan yang luas. Besarnya minat masyarakat terhadap sistem hidroponik ini perlu di iringi dengan kamajuan tekhnologi saat ini yang sudah canggi untuk para petani mengontrol sirkulasi air dengan baik. Metode penelitian ini membahas bagaimana merancang alat sirkulasi air pada sistem hidroponik dengan alat SR04-A. Sebagai alat control sistem tanaman hidroponik alat ini dilengkapi bagian bagian pendukung berupa, 1 buah sensor unit ultra sonic, 1 buah buzzer, dan 5 buah lampu led sebagai indicator. Dan berupa alat pemantau temperature dan kelembapan udara, yang menggunakan mikrokontroler NODE MCU dan sensor DHT11 yang mendeteksi temperature dan kelembapan udara. Penelitian ini dibuat agar para petani mengetahui bahwa membuat sistem tanaman hidroponik dengan memafaatkan teknologi pada jaman sekarang yang bisa mengotrol sirkulasi air secara otomatis pada sistem tanaman. Berdasarkan pengujian yang dilakukan di loakasi didapatkan bahwa setiap modul dapat bekerja sangat baik sesuai dengan fungsnya, outputnya adalah menggunakan pompa air untuk mengontrol keluar masuknya air pada sistem tanaman hidroponik. Dan hasil dari penelitian ini adalah sistem dapat mendeteksi jarak air 100 cm, 50, cm, 10 cm. Pada saat jarak sensor unit 100 cm maka pompa akan ON untuk menjalankan fungsinya sebagai pengaturan sirkulasi air pada sistem tanaman, dan ketika deteksi sensor sudah sampai 10 cm maka pompa akan OFF. Dan untuk pemantauan kelembapan outpunya adalah LCD dan Aplikasi Blynk. Hasil yang di dapat dari deteksi sensor unutk temeperature yang paling tinggi 43C° dan kelembapan 38%. Saran yang dapat dikembangkan pada penelitian ini adalah hanya untuk pengontrolan monitoring yang lebih baik menggunakan pompa air 2, agar bisa memonitoring kelembapan udarah lebih baik. Hydroponics is a way of growing crops using only water as a growth medium. The hydroponic method is simple since it does not require a large area of land. The amount of public interest in this hydroponic system needs to be accompanied by advances in technology that are now sophisticated for farmers to control water circulation properly. This study employs a method that discusses the design of water circulation equipment in a hydroponic planting system using the SR04-A device. As a control tool for the hydroponic planting system, this tool is equipped with supporting parts, namely 1 ultrasonic sensor unit, 1 buzzer, and 5 led lights as indicators. The temperature and humidity monitoring device uses a NODEMCU microcontroller and a DHT11 sensor that detects air temperature and humidity. It aims to help farmers that making a hydroponic planting system by utilizing today's technology that can control water circulation automatically in the plant system is simple to master. Based on the tests carried out at the location, it is found that each module can work very well following its function. The output is to use a water pump to control the entry and exit of water in the hydroponic planting system. The result of this study is that the system can detect water distances of 100 cm, 50, cm, and 10 cm. When the sensor unit distance is 100 cm, the pump will be ON to carry out its function as a water circulation regulation in the planting system. If the sensor detection has reached 10 cm, the pump will be OFF. In humidity monitoring, the outputs are the LCD and the Blynk App. It also indicates the detection of a sensor for the highest temperature of 43C ° and humidity of 38%. This study suggests that only using a water pump 2 with a better monitoring control can better monitor the humidity of the air.

Page 1 of 4 | Total Record : 32