cover
Contact Name
Muhammad Fuad Anshori
Contact Email
ahsanyunus@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
fuad.anshori@unhas.ac.id
Editorial Address
Departemen Budidaya Pertanian, Kampus UNHAS Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10, Makassar Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL AGRIVIGOR
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : 27985458     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JURNAL AGRIVIGOR (JA) merupakan salah satu jurnal yang dimiliki oleh departemen budidaya pertanian, fakultas pertanian, Universitas Hasanuddin. Jurnal ini telah terbit pertama kali pada tahun 2001 hingga sekarang, walaupun dalam masa kepengurusan terdapat penundaan penerbitan. Jurnal agrivigor menghimpun seluruh penelitian di bidang agrokompleks yang meliputi agronomi, hortikultura, fisiologi, ekologi, benih, bioteknologi, dan pemuliaan tanaman ataupun bidang yang terkait dengan sistem pertanian secara kompleks. Jurnal ini terbit dua kali pada setiap tahunnya. Adapun, jenis jurnal yang diterima dapat berupa jurnal penelitian, jurnal review, dan short communication.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "VOLUME 14 NOMOR 1, JUNI 2023" : 5 Documents clear
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.) Organik pada Berbagai Jenis Pupuk Organik Kasim, Nurlina; Haring, Feranita; Aminah, St.Aminah
Jurnal Agrivigor VOLUME 14 NOMOR 1, JUNI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v14i1.42973

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh POC babadotan dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens L.). Penelitian ini dilaksanakan di Experimental Farm, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada Desember 2022- Mei 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan sembilan perlakuan yaitu: tanpa perlakuan, 15 ml POC babadotan/80 ml air, 30 ml POC babadotan/80 ml air, 15 ton/ha pupuk kandang ayam, 30 ton/ha pupuk kandang ayam, 15 ml POC/80 ml air + 15 ton/ha pupuk kandang ayam, 15 ml POC /80 ml air + 30 ton/ha pupuk kandang ayam, 30 ml POC/80 ml air + 15 ton/ha pupuk kandang ayam, 30 ml POC/80 ml air + 30 ton/ha pupuk kandang ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis Perlakuan (30 ml POC babadotan/80 ml air + 30 ton/ha pupuk kandang ayam) memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman (41,92 cm), umur berbunga (73,00 HST), jumlah buah pertanaman (30,89 buah), panjang buah (4,36 cm), Diameter buah (7,27 mm), bobot buah perbuah (1,78 g), dan bobot buah pertanaman (29,54 g).
Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) yang Diaplikasi Biochars Biomassa Jagung dan Metharizium Widiayani, Nuniek; Syam’un, Elkawakib; Anwar, Ansar
Jurnal Agrivigor VOLUME 14 NOMOR 1, JUNI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v14i1.42974

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji dosis biochars biomassa jagung dan Metharizium yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Experimental Farm, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 sampai dengan Februari 2023. Penelitian ini disusun dalam bentuk rancangan percobaan faktorial 2 faktor (F2F) dalam rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama yaitu dosis biochars biomassa jagung yang terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu biochar biomassa jagung 0 t ha-1; biochar biomassa jagung 10 t ha-1; biochar biomassa jagung 15 t ha-1; dan biochar biomassa jagung 20 t ha-1. Sedangkan faktor kedua yaitu dosis Metharizium yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu Metharizium 0 g/tanaman; Metharizium 4 g/tanaman; Metharizium 8 g/tanaman, dan Metharizium 12 g/tanaman. Hasil penelitian yang memberikan pengaruh interaksi terbaik pada pertumbuhan dan produksi bawang merah yang didapatkan adalah biochar 10 ton ha-1 dengan metarhizium 12 g/L memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah daun 50 hst (6,11 helai), sedangkan pengaruh kombinasi tanpa pemberian biochar (kontrol) dengan Metarhizium 12 g/L memberikan hasil terbaik pada parameter produksi umbi per petak (1,18 g) dan produksi umbi per hektar (8,19 ton). Kata Kunci: Bawang merah, Biochars biomassa jagung,Metharizium. 
Pengaruh Teknik Pemangkasan dan Dosis Pupuk Kompos Terhadap Pembungaan dan Produksi Tanaman Kakao Arifin, Yunita Eliza; Padjung, Rusnadi; Iswoyo, Hari
Jurnal Agrivigor VOLUME 14 NOMOR 1, JUNI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v14i1.42976

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pemangkasan dan dosis pupuk kompos terhadap pembungaan dan produksi tanaman kakao, baik pengaruh tunggal ataupun interaksi antara keduanya. Penelitian ini dilaksanakan di Perkebunan Rakyat Desa Batulappa, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pada September 2022 hingga Januari 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT), dimana Petak utama yaitu pemangkasan yang terdiri atas 3 taraf, yaitu tidak dipangkas (Kontrol), pemangkasan bentuk 3 cabang primer, dan pemangkasan bentuk 5 cabang primer. Anak petak yaitu dosis pupuk kompos yang terdiri atas 4 taraf, yaitu tanpa pupuk (kontrol), 4,5 kg/pohon, K2 = 9 kg/pohon, dan 13,5 kg/pohon dengan 3 ulangan sehingga terdapat 36 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan pemangkasan bentuk 3 cabang primer dan dosis pupuk kompos 13,5 kg/pohon memberikan hasil yang terbaik pada parameter jumlah bunga yang terbentuk, persentase bunga yang gugur, jumlah pentil buah kakao yang terbentuk, dan persentase pentil buah kakao berukuran ≥ 10 cm yang bertahan. Sedangkan pada perlakuan tunggal pemangkasan yaitu pemangkasan bentuk 3 cabang primer memberikan hasil yang terbaik pada parameter intersepsi energi cahaya matahari dan luas bukaan stomata daun. Pada perlakuan tunggal dosis pupuk kompos yaitu 13,5 kg/pohon memberikan hasil yang terbaik pada parameter persentase pentil buah kakao yang gugur, persentase pentil buah kakao yang bertahan, dan komponen klorofil.
Respon Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika Terhadap Pemberian Kompos Azolla dan Trichoderma Bahrun, Abd. Haris; Musa, Yunus; Vionanda, Chita
Jurnal Agrivigor VOLUME 14 NOMOR 1, JUNI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v14i1.42977

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian kompos Azolla dan Trichoderma asperellum terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman bibit kopi arabika. Penelitian ini dilaksanakan di Penangkar Bibit Buntu Pasele, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, dengan luas perkebunan sebesar 1 ha dan berada pada ketinggian 800-1200 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT). Petak utama adalah dosis Trichoderma asperellum terdiri atas 3 taraf, yaitu: 0 g/polybag, 20 g/polybag, dan 40 g/polybag, sedangkan anak petak adalah dosis kompos Azolla terdiri atas 4 taraf yaitu: 0 g/polybag, 10 g/polybag, 20 g/polybag dan 30 g/polybag. Berdasakan kedua faktor tersebut terdapat 12 kombinasi perlakuan, dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 (tiga) tanaman, sehingga jumlah keseluruhan adalah 108 tanaman percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara Trichoderma asperellum dan kompos Azolla memberikan hasil terbaik terhadap jumlah daun (11,33 helai), klorofil total (592,8 µmol.m-2) dan kerapatan stomata (422,9 µm2). Dosis kompos Azolla memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman (23,81 cm), bera akar basah (3,04 g), berat akar kering (0,79 g), berat kering tajuk (5,28 g), klorofil a (401,4 µmol.m-2), klorofil b (202,3 µmol.m-2), luas bukaan stomata (57,3 µm2). Dosis Trichoderma asperellum memberikan hasil terbaik pada berat basah tajuk (18,32 g).
Pemangkasan Cabang dan Pengaplikasian KNO3 pada Kualitas Buah Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Syam’un, Elkawakib; Ridwan, Ifayanti; Ruslim, Satriawan
Jurnal Agrivigor VOLUME 14 NOMOR 1, JUNI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v14i1.42978

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemangkasan cabang dan pengaplikasian pupuk KNO3 terhadap kualitas buah pada tanaman melon. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Songka Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan dan berlangsung dari Juni hingga Agustus 2022 yang disusun dalam bentuk percobaan Faktorial 2 Faktor menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama adalah pemangkasan cabang yang terdiri dari empat taraf yaitu tanpa pemangkasan cabang, pemangkasan cabang 1-2, pemangkasan cabang 1-4, dan pemangkasan cabang 1-6. Faktor kedua adalah pengaplikasian pupuk KNO3 yang terdiri dari dari empat taraf yaitu tanpa KNO3 (0 g L-1), KNO3 5 g L-1, KNO3 10 g L-1, dan KNO3 15 g L-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemangkasan cabang 1-6 menghasilkan rata-rata luas daun terlebar 358,54 cm2, klorofil total tertinggi 417,38 µmol.m-2, diameter buah terlebar 12.46 cm, lingkar buah terlebar 39,25 cm, tebal daging buah terlebar 3,60 cm, bobot buah terberat 1155,28 gram, bobot buah per plot terberat 8,54 kg, produktifitas per hektar terberat 39,55 ton/ha, dan padatan terlarut tertinggi 10,33 %brix. Pada perlakuan pengaplikasian pupuk KNO3 dengan konsentrasi 15 g L-1 menghasilkan rata-rata rasio bunga jantan dan bunga betina terbaik 2,66, lingkar buah tertinggi 37,88 cm, tebal daging buah tertinggi 3,55 cm, bobot buah terberat 1026,34 gram, bobot buah per plot terberat 7,69 kg, produktivitas per hektar terberat 35,59 ton/ha dan padatan terlarut tertinggi 10,67 % brix.

Page 1 of 1 | Total Record : 5