Bahrun, Abd. Haris
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The decreasing a negative impact of climate change on Indonesian food security Sulaiman, Andi Amran; Bahrun, Abd. Haris; Husnain, Husnain; Syakir, M.; Amir P, M.
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 43, No 2 (2021): ARTICLE IN PRESS
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v43i2.2979

Abstract

The negative Impact of climate change and food security are crucial issues for Indonesia with a large population. Agricultural sector as a contributor about 5-7 percent to CO2 emissions, is a victim of climate change as this sector is very sensitive to the change of climate such as rise of temperature, drought, El Nino and La Nina and rise sea level. The decline in production due to climate change and extreme climate is very risky for Indonesia's food security. Various studies and studies have been conducted to evaluate the impact of climate change. However, since 2009, voluntary commitment of Indonesian Government to reduce 26 percent of CO2 emissions set up the strong effort in many sectors to adapt with climate change. In agriculture, improving soil quality is key in maintaining food production. Soil conservation using vegetative or engineering technique is one of the most important technology. Nutrient management by applying balance fertilization, the use of organic material and ameliorant such as biochar, zeolite and other natural mineral are beneficial for plant production. All these ameliorants will be very useful in maintain soil organic matter (SOM) and soil carbon which very important in increasing water holding capacity. Water harvesting is one option to capture high precipitation and important to irrigate agricultural area. Besides, the use of cropping calendars, high yielding varieties which adapt to biophysical stress will be very useful. Other effort is also needed to control the peat fire, peat drainage and deforestation.
Aplikasi Actinomycetes dan Pupuk NPK pada Pertumbuhan dan Perkembangan Bibit Tebu (Saccharum officinarum L.) Sahur, Asmiaty; Bahrun, Abd. Haris; Achmad, Putri Ayuni
Jurnal Agrivigor VOLUME 13 NOMOR 2, DESEMBER 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v13i2.42969

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh aplikasi actinomycetes dan pupuk npk pada pertumbuhan dan perkembangan bibit tebu (Saccharum officinarum L). Penelitian ini dilaksanakan di Plantation Nursery dan Laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT). Petak utama adalah pupuk NPK yang terdiri dari 3 taraf, yaitu tanpa pupuk (kontrol), pupuk NPK 2,5 gr / tanaman (200 kg/ha) dan pupuk NPK 5 gr / tanaman (400 kg/ha). Anak petak adalah pemberian Actinomycetes dengan 4 taraf yaitu, tanpa actinomycetes (Kontrol), Actinomycetes 104 CFU / ml / tanaman, actinomycetes 105 CFU / ml /tanaman dan actinomycetes 106 CFU / ml /tanaman. Koloni terbaik actinomycetes yang memberi pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bibit tanaman tebu yaitu pada perlakuan a1 (104 CFU/ml actinomycetes) pada jumlah daun, tinggi tanaman dan diameter batang. Dosis pupuk NPK yang memberi pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bibit tanaman tebu adalah 5 g/tanaman. Interaksi antara actinomycetes dan pupuk NPK yang memberi pertumbuhan dan perkembangan bibit tanaman tebu terbaik terdapat pada parameter berat basah batang tertinggi yaitu 22,01 g.
Respon Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika Terhadap Pemberian Kompos Azolla dan Trichoderma Bahrun, Abd. Haris; Musa, Yunus; Vionanda, Chita
Jurnal Agrivigor VOLUME 14 NOMOR 1, JUNI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v14i1.42977

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian kompos Azolla dan Trichoderma asperellum terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman bibit kopi arabika. Penelitian ini dilaksanakan di Penangkar Bibit Buntu Pasele, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, dengan luas perkebunan sebesar 1 ha dan berada pada ketinggian 800-1200 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT). Petak utama adalah dosis Trichoderma asperellum terdiri atas 3 taraf, yaitu: 0 g/polybag, 20 g/polybag, dan 40 g/polybag, sedangkan anak petak adalah dosis kompos Azolla terdiri atas 4 taraf yaitu: 0 g/polybag, 10 g/polybag, 20 g/polybag dan 30 g/polybag. Berdasakan kedua faktor tersebut terdapat 12 kombinasi perlakuan, dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 (tiga) tanaman, sehingga jumlah keseluruhan adalah 108 tanaman percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara Trichoderma asperellum dan kompos Azolla memberikan hasil terbaik terhadap jumlah daun (11,33 helai), klorofil total (592,8 µmol.m-2) dan kerapatan stomata (422,9 µm2). Dosis kompos Azolla memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman (23,81 cm), bera akar basah (3,04 g), berat akar kering (0,79 g), berat kering tajuk (5,28 g), klorofil a (401,4 µmol.m-2), klorofil b (202,3 µmol.m-2), luas bukaan stomata (57,3 µm2). Dosis Trichoderma asperellum memberikan hasil terbaik pada berat basah tajuk (18,32 g).
Validasi dan Analisis Produksi Jagung (Zea mays L.) di Bawah Naungan Kelapa dengan Menggunakan Aplikasi DSSAT Bahrun, Abd. Haris; Ishak, Mahmud Saputra; Kaimuddin, Kaimuddin
Jurnal Agrivigor VOLUME 14 NOMOR 2, DESEMBER 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v14i2.42981

Abstract

Pemanfaatan lahan di bawah naungan kelapa sangat berpotensi untuk ditanami dengan tanaman sela seperti jagung. Namun, pertumbuhan jagung di bawah naungan kelapa berbeda-beda sehingga memerlukan analisis produksi jagung agar dapat meningkatkan produksi jagung secara efisien. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk melakukan validasi terhadap model tanaman jagung dan melakukan analisis produksi jagung di bawah naungan tanaman kelapa. Penelitian ini menggunakan aplikasi DSSAT (Decision Support System for Agrotechnology Transfer) pada sistem komputer windows. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari hasil penelitian di Balitsereal dan data dari Staklim Sulsel Kab. Maros. Data yang digunakan berupa data manajemen tanam, data tanah, data iklim harian dan data pengukuran tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil validasi model tanam yang diuji menggunakan RMSEn memberikan nilai 2,6% untuk parameter ADAP dan 11% untuk parameter HWAM. Simulasi produksi jagung dibawah naungan kelapa berumur 5, 20 50 tahun dan tanpa naungan kelapa didapatkan berturut-turut 2609, 678, 3795 dan 5430 (kg[dm] ha-1). Kesimpulan penelitian ini adalah hasil validasi model termasuk dalam ketogori sangat baik dan baik. Hasil analisis produksi jagung di bawah naungan kelapa didapatkan penurunan hasil yang siginfikan berdasarkan umur tanaman kelapa.
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Melon Terhadap Pengaplikasian Biochar Janggel Jagung dan Pupuk NPK Syam’un, Elkawakib; Bahrun, Abd. Haris; Maghfirah , Cici Nur
Jurnal Agrivigor VOLUME 14 NOMOR 2, DESEMBER 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v14i2.42983

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi biochar janggel jagung dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon (Cucumis melo L.). Penelitian dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan, Kebun Percobaan Jeneponto, Sulawesi Selatan pada bulan Agustus - Oktober 2023. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakaan percobaan faktorial 2 faktor dalam Rancangan Acak Kelompok sebagai rancangan lingkungan yang digunakan. Faktor pertama yaitu dosis biochar janggel Jagung yang terdiri atas 3 taraf, yaitu tanpa biochar, biochar 5 t /ha, biochar 10 t /ha. Faktor kedua yaitu pupuk NPK yang terdiri atas 4 taraf, yaitu tanpa pupuk NPK, pupuk NPK 100 kg /ha, pupuk NPK 200 kg /ha, dan pupuk NPK 300 kg /ha. Hasil peneltian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan dosis biochar janggel jagung 10 t/ha dan pupuk NPK Plus 300 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada rasio bunga, indeks klorofil daun tengah, dan padatan terlarut. Sedangkan pada interaksi perlakuan dosis biochar 5 t/ha dan pupuk NPK 300 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada parameter ketebalan daging buah. Perlakuan dosis biochar janggel jagung 10 t/ha memberikan hasil tertinggi pada umur berbunga. Perlakuan dosis pupuk NPK Plus memberikan hasil tertingi pada indeks klorofil daun tua, diameter buah, bobot buah, dan bobot per hektar.
Konsorsium Actinomycetes Dan Mikoriza Serta Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Bibit Tebu (Saccarum officinarum L.) Bahrun, Abd. Haris; Sahur, Asmiaty; Fitri, Muh. Idil
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 2, DESEMBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i2.43239

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari konsorsiuma actinomycetes dan mikoriza serta zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman bibit tebu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biosainsce Bioteknologi dan Plant Nursery, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian berlangsung mulai Juli 2022 sampai Januari 2023. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan zat pengatur tumbuh sebagai petak utama yang terdiri atas 3 taraf, yaitu tanpa pemberian (kontrol), 20 ml ekstrak touge + 980 ml air, 30 ml ekstrak touge + 970 ml air. Sedangkan anak petak adalah actinomycetes dan mikoriza yang terdiri atas 4 taraf yaitu tanpa pemberian actinomycetes + mikoriza (kontrol), 104 CFU actinomycetes + 5 gr mikoriza, 105 CFU actinomycetes + 10 gr mikoriza, 106 CFU actinomycetes + 15 gr mikoriza. Hasil peneltian menunjukkan bahwa interaksi yang memberikan pengaruh terbaik adalah zat pengatur tumbuh 20 ml ekstrak touge + 980 ml air dengan 106 CFU actinomycetes + 15 gr mikoriza pada parameter berat basah batang. Zat pengatur tumbuh yang memberikan pengaruh terbaik yaitu 20 ml ekstrak touge + 980 ml air pada parameter volume akar dan 30 ml ekstrak touge + 970 ml air pada parameter berat akar kering dan berat batang kering. Actinomycetes dan mikoriza yang memberikan pengaruh terbaik yaitu 106 CFU (234 koloni) + 15 gr mikoriza pada parameter berat akar basah, berat akar kering dan berat batang kering.
PENYULUHAN PENGGUNAAN BENIH BERMUTU DALAM BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA PADA KELOMPOK WANITA TANI SELASIH KOTA MAKASSAR Riadi, Muh.; Dermawan, Rahmansyah; Iswoyo, Hari; Nurfaida, Nurfaida; Ridwan, Ifayanti; Dariati, Tigin; Mantja, Katriani; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Laurenze, Reynaldi; Faried, Muh.; Bahrun, Abd. Haris; Anugerahwati, Andi
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 4 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 4 JULI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i4.44748

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Selasih bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan anggota KWT mengenai karakteristik benih bermutu dan dampak penggunaan benih bermutu terhadap produktivitas tanaman hortikultura. Pendekatan yang digunakan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah partisipatif-edukatif dalam bentuk penyuluhan, dimana anggota mitra dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Pada tahap akhir dilakukan evaluasi terhadap peningkatan pengetahuan mitra menggunakan pre-test dan post-test. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri atas anggota KWT Selasih, penyuluh pertanian dari Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, masyarakat sekitar, dosen dan mahasiswa. Kegiatan pengabdian meliputi pemberian materi oleh tim pengabdi kemudian dilanjutkan diskusi dan tanya jawab. Kegiatan penyuluhan telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mitra tentang pentingnya menggunakan benih bermutu dalam budidaya tanaman hortikultura. Mitra juga telah memahami peran pemuliaan tanaman dalam menghasilkan benih dan bibit unggul tanaman hortikultura serta praktik budidaya yang baik menggunakan pupuk organik dan anorganik. Peningkatan pemahaman peserta ditunjukkan dari hasil pre-test dan post-test yakni dari seluruh pertanyaan terjadi peningkatan rata-rata sebesar 45,71% dari 22,86% menjadi 68,57%. Kata kunci: Benih bermutu, tanaman hortikultura, penyuluhan, kelompok wanita tani. ABSTRACT The community service activities carried out at the Selasih Women Farmers Group (KWT) aim to provide understanding and increase the knowledge of KWT members regarding the characteristics of high-quality seeds and the impact of using high-quality seeds on the productivity of horticultural crops. The approach used in the community service activities is participatory-educational in the form of counseling, where partner members are actively involved in every stage of the activity. At the final stage, an evaluation of the increase in partner knowledge was conducted using pre-tests and post-tests. The extension activity was attended by 40 participants, consisting of KWT Selasih members, agricultural extension officers from Department of Fisheries and Agriculture (DP2) of Makassar City, local community member, lecturers, and students. The community service activities included material delivery by the community service team, followed by discussions and question-and-answer sessions. The extension activity successfully increased partners' knowledge and understanding of the importance of using high-quality seeds in horticultural crop production. The partners also understood the role of plant breeding in producing high-quality seeds and seedlings for horticultural crops, as well as good cultivation practices using organic and inorganic fertilizers. The improvement in understanding was demonstrated by the results of the pre-test and post-test, namely from all questions there was an average increase from 22.86% to 68.57% or 45.71%. Keywords: High-quality seeds, horticulture crops, extension services, women farmers group.