cover
Contact Name
Supardi
Contact Email
supardi@uny.ac.id
Phone
+62274-550847
Journal Mail Official
fisika@uny.ac.id
Editorial Address
Faculty of Mathematics and Natural Sciences UNY (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Jl. Colombo No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA)
ISSN : -     EISSN : 30265983     DOI : -
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Fisika, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini menerbitkan karya ilmiah atau artikel dari hasil penelitian khususnya tugas akhir mahasiswa fisika, atau karya ilmiah lain yang berkaitan dengan fisika. Prosedur penerbitan dalam jurnal ini melalui peer-review dan menerapkan etika penerbitan ilmiah sebagaimana ditetapkan oleh Committee on Publication Ethics (COPE). Ruang lingkup artikel dalam jurnal ini adalah ilmu fisika dan terapannya.
Articles 196 Documents
PENGARUH PEMAPARAN SUMBER BUNYI GARENGPUNG DENGAN PEAK FREQUENCY 4500 HZ PADA SORE HARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN JAGUNG Cahyo Budi Aditya; Nur Kadarisman
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemaparan bunyi garengpung dengan peak frekuensi 4500 Hz yang dipaparkan pada sore hari terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman jagung dan serta mengetahui pengaruh taraf intensitas bunyi terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman jagung. Digunakan dua lahan sampel yaitu lahan perlakuan dan lahan kontrol berukuran 3x6 meter yang setiap lahan dibagi menjadi 12 bedeng, setiap bedeng terdapat 5 tanaman. Pemaparan dilakukan setiap hari mulai pukul 16.00-17.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan tanaman yang diberi perlakuan paparan bunyi garengpung termanipulasi peak frekuensi 4500 Hz mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi paparann (kontrol). Laju pertumbuhan tanaman perlakuan dan kontrol yaitu 9,798 dan 1,607. Produktivitas tanaman perlakuan tidak sebaik dibandingkan tanaman kontrol. Total massa kotor dari panen tanaman sampel untuk sejumlah 60 adalah 3760 gram pada tanaman perlakuan, sedangkan tanaman kontrol menghasilkan 4190 gram. Taraf intensitas bunyi tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung, namun mempengaruhi produktivitas tanaman jagung.Kata-Kata Kunci: Bunyi garengpung, Audio Bio Harmonik, Sonic bloom
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI NANOMATERIAL GRAPHENE OXIDE BERBAHAN DASAR ABU SEKAM PADI TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BATU BATA RINGAN JENIS CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE Ardi Aryono , Wispar Sunu Brams Dwandaru
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitianinibertujuanuntuk memperoleh sintesa graphene oxide (GO) dari bahan abu sekam padi dengan metode liquid sonification exfoliation (LSE) menggunakan tweeter ultrasound graphene oxide generator (TUGG) dan mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi GO pada batu bata ringan terhadap porositas dan kuat tekannya. Penelitian ini dimulai dengan membuat larutan surfaktan yang dicampur abu sekam padi dimana larutan dibuat dengan variasi konsentrasi 0,005 gr/ml; 0,01 gr/ml; 0,015 gr/ml; 0,02 gr/ml; dan 0,025 gr/ml. Kemudian sampel disintesia dengan metode LSE menggunakan TUGG selama 5 jam. Sampel GO abu sekam padi diuji menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui adanya lapisan GO. Kemudian larutan GO abu sekam padi dicampurkan ke dalam air, pasir semen, dan foam.Kemudian dicetak dengan ukuran (5×5×5) cm3. Hasil UV-Vis GO abu sekam padi menunjukkan bahwa konsentrasi 0,025 gr/ml menghasilkan GO dengan jumlah paling banyak dibandingkan konsentrasi lainnya. Penambahan larutan GO abu sekam padi tidak berpengaruh terhadap porositas batu bata ringan. Porositas batu bata ringan bertambah karena surfaktan pada larutan GO menambah jumlah foam pada saat proses pencampuran bahan batu bata ringan, sehingga batu bata ringan menjadi lebih ringan. Kuat tekan batu bata ringan menjadi lebih tinggi akibat penambahan GO abu sekam padi. Karena GO akan memperkuat struktur pori-pori batu bata ringan. Kuat tekan tertinggi diperoleh pada penambahan GO konsentrasi 0,015 gr/ml dengan nilai 6,25 Mpa yang menghasilkan porositas 28,16 % dan berat 155,5 gram. Kata kunci: graphene oxide, liquid sonification exfoliation, spektrofotometer UV-Vis, porositas, kuat tekan Abstract The purpose of this study is to obtain the synthesis graphene oxide (GO) from basic material of abu sekam using liquid sonification exfoliation (LSE) method with tweeter ultrasound graphene oxide generator (TUGG) and to find out the influence by adding GO concentration of the light brick on the porosity and press strength. This research was begun madesurfactant solution with mix abu sekam it made by variation concentration are 0,005 gr/ml; 0,01 gr/ml; 0,015 gr/ml; 0,02 gr/ml; dan 0,025 gr/ml. hereafter sample is synthesized by LSE method using TUGG about 5 hour. The sample GO and abu sekam test by spectrometer UV-Vis to find out there is GO layer. Hereafter solution of GO and abu sekam mix with water, sand, cement dan foam molded by sized (5x5x5)cm3 , and let it dry up. Light Brick by sized (5x5x5)cm3. The result UV-Vis abu sekam concentration has shown that 0,025 gr/ml obtained GO at most compared with other. Adding solution GO abu sekam not influence on the porosity of light brick. Porosity light brick increases causes surfactant on the GO solution earn increases foam on the process mix material light brick, so that the light brick to be lighter. The higher press strength obtained by adding GO solution with 0,015 gr/ml concentration by 6,25 Mpa that obtained 28,16% porosity dan 155,5 gr weight. Keywords : graphene oxide, liquid sonification exfoliation, UV-Vis, porosity, press strength
ANALISIS MIKROTREMOR UNTUK MIKROZONASI INDEKS KERENTANAN SEISMIK DI KAWASAN JALUR SESAR SUNGAI OYO YOGYAKARTA MICROTREMOR ANALYSIS FOR SEISMIC VULNERABILITY INDEX MICROZONATION AROUND OYO RIVER FAULT YOGYAKARTA Ika Kurnaiwati; Nugroho Budi Wibowo; Denny Darmawan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan mikrozonasi indeks kerentanan seismik (Kg) di kawasan jalur Sesar Sungai Oyo. Data penelitian diperoleh melalui pengukuran sinyal mikrotremor di 25 titik lokasi dengan spasi 2 km. Data mikrotremor dianalisis menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mendapatkan frekuensi predominan dan faktor amplifikasi di setiap titik penelitian. Hasil dari analisis mikrotremor digunakan untuk menentukan nilai indeks kerentanan seismik (Kg), sehingga diketahui bahwa nilai indeks kerentanan seismik (Kg) berkisar 0,1x10-6sampai 18,1x10-6 s2/cm. Mikrozonasi indeks kerentanan seismik dengan nilai tinggi berada pada formasi Wonosari yang menyebar di Kecamatan Panggang bagian Barat Laut, Kecamatan Playen bagian Barat Daya, dan Kecamatan Dlingo bagian Selatan. Sedangkan mikrozonasi indeks kerentanan seismik dengan nilai rendah berada pada formasi Nglanggran dan formasi Sambipitu yang menyebar di Kecamatan Playen bagian Barat, Kecamatan Imogiri bagian Timur dan Kecamatan Dlingo bagian Barat. Kata kunci:     Indeks kerentanan seismik, mikrotremor, Horizontal to Vertical Spectral Ratio AbstractThe aims of this research was to determine the value and microzonation of seismic vulnerability index (Kg) around Oyo River fault. Data were obtained by microtremor measurement at 25 location with 2 km spacing. The microtremor data were analyzed using Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method to obtain the predominant frequency and amplification factor at each measurement point to determine the value of seismic vulnerability index (Kg). The results showed that the seismic vulnerability index (Kg) was around 0,1x10-6 to 18,1x10-6 s2/cm. Based on microzonation results, the highest seismic vulnerability index was on Wonosari formation that spread across the Northwestern part of Panggang sub district, the Southwestern part of Playen sub district, and the Southern part of Dlingo sub district. Meanwhile, the low seismic vulnerability index was on Nglanggran formation and Sambipitu formation that spread across the Western part of Playen sub district, the Eastern part of Imogiri sub district, and some locations in the Western part of Dlingo sub district. Keywords:     seismic vulnerability index, microtremor, Horizontal to Vertical Spectral Ratio
SYNTHETIZATION AND CHARACTERIZATION LUMINESCENCE COLOR OF CARBON NANODOTS MADE OF VERMICELLI WASTE WITH CIE 1931 Raden Wisnu Murti Sulaindra; Wipsar Sunu Brams Dwandaru
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to (1) characterize carbon nanodots (C-dots) made from vermicelli waste synthesized by oven and microwave methods and (2) determine the effect of the mass of C-dots on the results of the colors that fluoresce by C-dots made from vermicelli waste. . This research was started by drying vermicelli waste. Furthermore, the heating method is carried out using an oven and microwave. The C-dots sample obtained was dissolved in 10 mL distilled water with various C-dots masses (in g): 0.003, 0.010, 0.015, 0.020 and 0.025. The C-dots samples were then characterized using ultraviolet-visible (UV-Vis) spectroscopy to determine the absorbance peaks and characterized using X-ray diffraction (XRD) to determine the phase formed in the sample. Next, the C-dots sample is irradiated with a UV laser to determine its luminescence. The results of the luminescence were captured with a camera. The luminescence image obtained is then analyzed for its RGB data and converted into xy data. The results of the xy data were then placed into the CIE 1931 graph. UV-Vis testing on the samples showed absorbance peaks in the wavelength range of 200 nm – 300 nm which indicated the presence of core C-dots. The results of the XRD characterization showed that the carbon phase of the C-dots powder was amorphous. The luminescence of the C-dots solution produces a cyan color. The more mass of C-dots dissolved, the shorter the glow and the more diffuse the color. The longest luminescence with the narrowest luminescence color was obtained in the solution with the smallest mass of C-dots, namely: 0.003 g.
MIKROZONASI PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM MENGGUNAKAN METODE KANAI (1966) DAN INTENSITAS GEMPABUMI DI KAWASAN JALUR SESAR OPAK MICROZONATION OF PEAK GROUND ACCELERATION USING KANAI (1966) METHOD AND EARTHQUAKE INTENSITY IN OPAK FAULT LINES AREA Rifka Addawiyah; Nugroho Budi Wibowo; Denny Darmawan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 3 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan mikrozonasi percepatan getaran tanah maksimum (PGA) dan intensitas gempabumi dalam skala Modified Mercalli Intensity (MMI), dan mengetahui mikrozonasi tingkat resiko kerusakan gempa berdasarkan peta kerusakan gempabumi Yogyakarta 27 Mei 2006. Data penelitian ini diambil menggunakan seismometer tipe TDV-23S dan TDL-303S. Data mikrotremor diambil dari 39 titik data primer dengan interval setiap titik 2 km dan 48 titik data sekunder. Data mikrotremor dianalisis menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mendapatkan nilai frekuensi predominan dan faktor amplifikasi di setiap titik pengamatan. Nilai frekuensi predominan digunakan untuk mencari nilai periode predominan yang selanjutnya digunakan untuk mencari nilai percepatan getaran tanah maksimum menggunakan metode Kanai (1966). Intensitas gempabumi dicari menggunakan persamaan Wald (1999) dengan input nilai percepatan getaran tanah maksimum. Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai percepatan getaran tanah maksimum berkisar antara 39,24 – 485,37 cm/s² dengan intensitas gempabumi berada pada skala V, VI, VII, dan VIII MMI. Mikrozonasi percepatan getaran tanah maksimum dengan nilai tertinggi (titik 2) berada di Kecamatan Imogiri, sedangkan nilai PGA terendah (titik 31) berada di Kecamatan Prambanan. Berdasarkan hasil mikrozonasi tingkat resiko kerusakan gempa, terdapat 3 desa yang termasuk dalam tingkat resiko tinggi kerusakan gempa yaitu Desa Wukirsari dan Desa Karangtengah yang berada di Kecamatan Imogiri, serta Desa Srimulyo yang berada di Kecamatan Piyungan. Untuk tingkat resiko sedang dan rendah menyebar di berbagai desa di kawasan jalur Sesar Opak. Kata kunci: Mikrotremor, Horizontal to Vertical Spectral Ratio, PGA, Intensitas gempabumi, Sesar Opak AbstractThe aims of this research were to determine the value of peak ground acceleration (PGA) and earthquake intensity in Modified Mercalli Intensity (MMI) scale, and to determine microzonation of the risk level of earthquake damage of Yogyakarta 27 May 2006 earthquake.This research data were taken using TDV-23s and TDL-303S seismometer. The primary data were taken from 39 points with 2 km interval and 48 secondary data points. Microtremor data were analyzed using Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method to get predominant frequency and amplification factor at each point of observation. The predominant frequency was used to calculate the value of predominant period, then it was used to calculate the value of peak ground acceleration using Kanai method (1966). The earthquake intensity was obtained using Wald method (1999) with peak ground acceleration value as the input.The result showed that the value of peak ground acceleration ranged from 39.24 to 485.37 cm/s² with earthquake intensity was on scale of V, VI, VII, and VIII MMI. The highest value of peak ground acceleration (point 2) was located in Imogiri sub district, while the lowest PGA value (point 31) was located in Prambanan sub district. Based on the results of microzonation of earthquake damage risk level, 3 villages had the high-risk earthquake damage, they were Wukirsari Village and Karangtengah Village which are located in Imogiri sub district, and Srimulyo Village in Piyungan sub district. For the medium and low risk level of earthquake damages spread at various villages in Opak Fault lines area. Keywords: Microtremor, Horizontal to Vertical Spectral Ratio, PGA, Earthquake Intensity, Opak Fault 
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM BATAKO TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BATAKO EFFECT OF VARIOUS OF CONCENTRATION OF SILVER NANOPARTICLES SOLUTIONS AS ADDITIVE MATERIALS IN CONCRETE BRICK ON ITS POROSITY AND COMPRESSIVE STRENGTH Nur Dwi Lestari Nur Dwi Lestari; W.S. Brams D W.S. Brams D; Dian Eksana Wibowo Dian Eksana Wibowo
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 3 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi nanopartikel perak,yang ditambahkan pada batako terhadap porositas dan kuat tekan. mengetahui kualitas batakoberdasarkan porositas dan kuat tekan. Langkah pertama dari penelitian ini adalah persiapannanopartikel perak. Nanopartikel perak telah disintesis dengan konsentrasi 1, 2, 3, 4, dan 5 mM.Adanya nanopartikel perak ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer Ultraviolet-Visible.Langkah selanjutnya larutan nanopartikel perak yang diperoleh dari langkah pertama ditambahkan kedalam campuran semen dan pasir. Campuran kemudian dicetak dengan ukuran (5x5x5) cm3 dandirendam selama 14 hari. Pada hari terakhir, batako diuji porositas, kuat tekan, dan strukturnyadengan X-ray Diffractometer. Data eksperimen menunjukkan bahwa adanya nanopartikel perak padabatako berpengaruh pada porositas dan kuat tekan. Porositas batako menurun dengan meningkatkandari nanopartikel perak, sedangkan kuat tekan meningkat. Dapat disimpulkan bahwa kualitas batakoditingkatkan karena adanya nanopartikel perak.Kata kunci: nanopartikel perak, batako, kuat tekan, porositasAbstractThis study is aimed to determine the effect of various concentration of silver nanoparticles,which were added in concrete brick on its porosity and compressive strength. Based on its porosityand compressive strength, the quality of concrete bricks was evaluated. The first step of this studywas preparation of silver nanoparticle. The silver nanoparticles has been synthesized withconcentration of 1, 2, 3, 4, and 5 mM. The next step silver nanoparticle in aqueous solution, whichwas obtained from first step was added into a mixture of cement and sand. The mixture then printed in(5x5x5) cm3 in size and soaked for 14 days. At final day, the concrete bricks was characterized itsporosity, compressive strength and its structure by X-ray Diffractometry. Experimental data shownthat the presence of silver nanoparticle on concrete brick affected on its porosity and compressivestrength. The porosity of concrete brick decreased by increasing of a mount of silver nanoparticle,while the compressive strength increased. It could be concluded that the quality of concrete brick wasenhanced due to the presence of silver nanoparticle.Keywords: silver nanoparticles, concrete brick, compressive strength, porosity.
PEAK FREQUENCY CLASSIFICATION OF NATURAL ANIMAL SOUNDS AS A STIMULANT OF PLANT GROWTH Bagoes Wibowo , Nur Kadarisman
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui spektrum peak frekuensi suara binatang alamiah khas Indonesia dan (2) Mengetahui hasil klasifikasi ragam peak frekuensi suara binatang alamiah pada interval peak frekuensi sonic bloom 3000 Hz-5000 Hz yang dapat digunakan sebagai alternatif sumber stimulator pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Penelitian ini meliputi beberapa tahapan antara laintahap perekaman suara binatang menggunakan voice recorder digital dengan beberapa kali perekaman untuk mendapatkan suara terbaik dengan sedikit/ tanpa noise, tahap analisis menggunakan program MATLAB 2014bdengan algoritma FFT (Fast Fourier Transform)untuk mengetahui karakter spektrum ragam peak frekuensi, dan tahappemotongan sinyal suara menggunakan softwareAdobe Audition CS6 untuk dilakukan klasifikasi peak frekuensi.Telah dihasilkan klasifikasi suara masing-masing binatang memiliki rentang frekuensi antara lain: 1-1000 Hz sejumlah 6 binatang, 1000-2000 Hz sejumlah 8 binatang, 2000-3000 Hz sejumlah 14 binatang, 3000-4000 Hz sejumlah 12 binatang, 4000-5000 Hz sejumlah 2 binatang, dan 5000-6000 Hz sejumlah 4 binatang. Hasil dari pemotongan sinyal diperoleh suara binatang alamiah dengan peak frekuensi interval frekuensi sonic bloom (3000 Hz – 5000 Hz) sejumlah 17 jenis binatang. Kata kunci: binatang alamiah, peak frekuensi, sonic bloom, timbre Abstract The research is aimed to (1) find peak frequency spectrum (timbre) of Indonesian’s natural animal soundsand (2)to classify sounds which have frequency range between 3000 Hz-5000 Hz that are used as an alternative stimulant of plant growth. The procedures of this research activities are started by recording the sounds of animals using digital voice recorder several times. This activity aim to obtain sounds with low noise. Total of 27 sounds of 21 birds, 4 insects, frog and gecko were analyzed using the MATLAB 2014b program to determine the character of the peak frequency spectrum. To classify the sounds wich are in 3000 Hz-5000 Hz frequency range of sonic bloom, the sounds were cutted in parts by using Adobe Audtion CS6 and then the sounds were analyzed by using Matlab to find peak frequency.The result of classified of timbre are frequency range between 1-1000 Hz for 6 animals, 1000-2000 Hz for 8 animals, 2000-3000 Hz for 14 animals, 3000-4000 Hz for 12 animals, 4000-5000 Hz for 2 animals, and 5000-6000 Hz for 4 animals. The signal of animal sounds, has been obtained 17 sounds which are in frequency range of sonic bloom (3000 Hz - 5000 Hz). Keywords: animal sounds, peak frequency, sonic bloom, timbre
ANALISIS DOSIS PADA PENYEMBUHAN KANKER PAYUDARA DENGAN BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) MENGGUNAKAN MCNP X THE DOSAGE ANALYSIS ON BREAST CANCER HEALING WITH BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) BY USING MCNP X Norma Ayu Rahmawati; Sardjono Sardjono; Denny Darmawan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh konsentrasi boron-10 terhadap laju dosis untuk pengobatan kanker payudara dan(2) untuk mengetahui pengaruh konsentrasi boron-10 terhadap lamanya waktu iradiasi pada terapi kanker payudara. Penentuan besar laju dosis dan waktu iradisipada BNCT dilakukan dengan metode simulasi MCNPX. Metode simulasi ini dilakukan dengan membuat pendekatan geometri untuk organ payudara yang didalamnya terdapat kanker dengan diameter kanker 3 cm. Kanker diinjeksi dengan menggunakan Boron-10 dengan variasi 20μg/g – 45μg/g. Kemudian kanker diiradiasi dengan menggunakan sinar alfa dengan energi termal dan epitermal. Hasil keluaran dari MCNPX berupa fluks neutron yang diolah secara matematik untuk laju dosis dan waktu iradiasi yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui laju dosis pada jaringan kanker untuk dosis boron 20 μg/g Kanker adalah 0,0531 Gy/detik dengan waktu iradiasi 941,16 detik atau 15,7 menit, 25 μg/g Kanker adalah 0,0756 Gy/detik dengan waktu iradiasi 661,75 detik atau 11 menit, 30 μg/g Kanker adalah 0,0867 Gy/detik dengan waktu iradiasi 576,82 detik atau 9,6 menit dan 35 μg/g Kanker adalah 0,098 Gy/detik dengan waktu iradiasi 510,44 detik atau 8,5 menit, 40 μg/g Kanker adalah 0,109 Gy/detik dengan waktu iradiasi 458,67 detik atau 7,6 menit dan 45 μg/g Kanker adalah 0,12 Gy/detik dengan waktu iradiasi 415,60 detik atau 6,9 menit.Hasiltersebutdibuatgrafikdenganfiting linear sehinggadapatditarikkesimpulanbahwasemakin besar konsentrasi Boron-10 yang diinjeksikan maka laju dosis semakin tinggi secara linear dan untuk waktu iradiasi semakin menurun secara linear untuk pengobatan kanker payudara.Kata-kata kunci : BNCT, kanker payudara, MCNPXAbstractThe purpose of this research wasto determine (1) to determine the effect of the concentration of boron-10 dose rate for breast cancer treatment(2) to determine the effect of the concentration of boron-10 on the length of time of irradiation in the treatment of breast cancer.The determination of accepted total radiation dosage rate and theduration of cancer therapy irradiationusedsimulation with MCNPX program. This simulation method is done by creating a geometric approach to the organ in which there are breast cancer with a diameter of 3 cm cancer. Cancer injected using Boron-10 with a variation of 20μg / g - 45μg / g. Then cancer is irradiated with alpha rays with energy using thermal and epithermal. The output of the neutron flux MCNPX be treated mathematically for the dose rate and irradiation time desired. The result of this research indicate that the dosage rate on cancer tissue for boron dosage of 20 μg/g of Kanker is 0.0531 Gy/second with the duration of 941.16 second or 15.7 minutes, 25 μg/g of Kanker is 0,0756 Gy/second with the duration of irradiation is 661,75 second or 11 minutes, 30 μg/g of Kanker is 0,0867 Gy/second with duration of irradiation is 576,82 second or 9,6 minutes and 35 μg/g of Kanker is 0,098 Gy/second with duration of irradiation is 510,44 second or 8,5 minutes, 40 μg/g of Kanker is 0,109 Gy/second with duration of irradiation is 458,67 second or 7,6 minutes and 45 μg/g of Kanker is 0,12 Gy/second with duration of irradiation 415,60 second or 6,9 minutes.These results was graphed with linear fittings sehinggadapat drawn the conclusion that the greater the concentration of Boron-10 is injected, the higher the dose rate and linear manner for irradiation time decreases linearly for the treatment of breast cancer.Key words : BNCT, breast cancer, MCNPX
PENGARUH MASSA KEMIRI TERHADAP VOLUME DAN KARAKTERISASI MINYAK KEMIRI HASIL PENGOLAHAN TRADISIONAL SEBAGAI BAHAN DASAR BIOFUEL THE EFFECT OF MASS OF HAZELNUT ON THE VOLUME OF TRADITIONALLY PROCESSED HAZELNUT OIL AS THE FUNDAMENTAL SUBSTANCE OF BIOFUEL AND ITS CHARACTERITATION Lia Desi Parwati; Suparno Suparno
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 5 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh massa kemiri terhadap volume minyak kemiri dan mengetahui sifat-sifat fisik (viskositas, massa jenis, kekeruhan, tegangan permukaan) minyak kemiri. Pembuatan minyak kemiri ini dengan cara tradisional yaitu dengan menghaluskan kemiri kemudian diambil santan kemiri lalu dimasak diatas kompor hingga mendidih dan kemudian memperoleh hasil minyak kemiri dengan memisahkan ampas kemiri dengan minyak kemiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak massa kemiri yang digunakan sebagai bahan pembuatan minyak, maka volume hasil minyak kemiri akan semakin besar, kemudian sifat-sifat fisik minyak kemiri yaitu sebagai berikut massa jenis minyak kemiri masuk dalam rentan massa jenis kemiri yaitu massa jenis minyak kemiri masuk dalam rentang massa jenis kemiri yaitu sebesar (0,932 ± 0,002) g/cm3, kekeruhan minyak kemiri yang diukur dengan sistem transmisi cahaya diperoleh rata-rata sebesar (72 ± 2)%, viskositas sebesar (11,80 ± 0,06) Ns/m2, dan tegangan permukaan minyak kemiri diperoleh sebesar (114,8 ± 0,6) mN/m. Kata kunci: Kemiri, Minyak Kemiri, Karakterisasi Minyak Kemiri, AbstractThis study aims to determine the effect of hazelnut mass on the production of hazelnut oil and to know the physical properties (viscosity, mass type, turbidity, surface stress). Hazelnut oil was made in a traditional manner by smoothing hazelnut and  then coconut milk from hazelnut was taken and being heated until it was boiled and then separated the dreg to produce hazelnut oil. The results of this study showed that the more mass of hazelnut used as an oil-making material hence the greater the yield of the hazelnut oil, then the Characteristic Physical of the hazelnut oil are as follows, the mass of the type of hazelnut oil entering the susceptible type of nutrient ie (0.932 ± 0.002) gr/cm3, light transmission of hazelnut oil obtained an average of  (72 ± 2)% the viscosity of (11.8 ± 0.06) Ns / m2, and the surface tension of hazelnut oil obtained at (114.8 ± 0.6) mN/m.  Keywords: Hazelnut, Hazelnut Oil, Characteristic physical of the hazelnut oil
STUDI PENGARUH MASSA BAHAN TERHADAP KUALITAS KRISTAL BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(S0.6Te0.4) HASIL PREPARASI MENGGUNAKAN METODE BRIDGMAN THE STUDY OF MASS EFFECT ON THE QUALITY CRYSTAL OF SEMICONDUCTOR MATERIAL Sn (S0.6Te0.4) PREPARATION BY USING BRIDGMAN’S METHOD Nuril Hidayati; Ariswan Ariswan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 6 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur kristal, morfologi permukaan kristal, dan komposisi kimia bahan kristal semikonduktor Sn(S0.6Te0.4) yang dipreparasikan dan ditumbuhkan menggunakan metode Bridgmann. Pada penelitian ini dibuat tiga sampel dengan variasi massa bahan. Massa bahan yang digunakan pada sample pertama sejumlah 1,996 gram, sampel kedua 2,003 gram dan sampel ketiga 2,010 gram. Dalam penelitian ini suhu yang digunakan untuk pemanasan ketiga sampel adalah sama yaitu mulai dari 280C, 3000C selama 2 jam, dan 6000C selama 6 jam. Sifat-sifat kristal Sn(S0.6Te0.4) hasil preparasi dikarakterisasi menggunakan XRD untuk mengetahui struktur kristal, SEM untuk mengetahui morfologi permukaan kristal dan EDAX untuk mengetahui komposisi kimia kristal. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa kristal Sn(S0.6Te0.4) yang terbentuk merupakan polikristal dengan stuktur Orthorombik. Parameter-parameter kisi sampel pertama adalah a = 4,426 Å, b = 11,151 Å dan c = 3,959 Å, untuk sampel kedua adalah a = 4,273 Å, b = 11,134 Å dan c = 3,934 Å, sedangkan untuk sampel 3 adalah a = 4,286 Å, b = 11,134 Å dan c = 4,059 Å. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa kristal Sn(S0.6Te0.4) adalah homogen. Sedangkan hasil analisis EDAX memperlihatkan kristal Sn(S0.6Te0.4) mempunyai komposisi kimia Sn, S dan Te dengan perbandingan molaritas 1 : 0,57 : 0,42Kata kunci : teknik bridgmann, struktur kristal, morfologi permukaan, komposisi kimia, kristal Sn(S0.6Te0.4)AbstractThe purpose of this study was to determine the crystal structure, crystal surface morphology, and chemical composition crystal of the semiconductor cryetal material Sn(S0.6Te0.4) which was preparation and grown by using Bridgman method. There were three samples were made with material mass variation. Material mass that was used in the first sample was 1,996 grams, the second sample was 2,003 grams and the third sample was 2,010 grams. The temperature used in this research to the sample were heated from 280C, 3000C during 2 hours, and 6000C during 6 hours. The properties of crystaline Sn(S0.6Te0.4) were characterized by using XRD to determine the crystal structure, SEM to determine the crystal surface morphology and EDAX to determine the chemical composition. The result XRD characterization showed that crystal Sn(S0.6Te0.4) was a polycristalline whit structured orthorhombic structure. The lattice parameters of the first sample were a = 4,426 Å, b = 11,151 Å and c = 3,959 Å, the second sample were a = 4,273 Å, b = 11,134 Å and c = 3,934 Å, and the hird sample were a = 4,286 Å, b = 11,134 Å and c = 4,059 Å. The result SEM analysis showed that crystal Sn(S0.6Te0.4) was homogeneous. The EDAX analysis shows crystal Sn(S0.6Te0.4) has chemical compositions of Sn, S and with molar ratio 1: 0,57: 0,42Keywords: Bridgmann method, crystal structure, surface morphology, chemical composition, crystal Sn(S0.6Te0.4)

Page 7 of 20 | Total Record : 196