cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
AL-MAKTABAH
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 208 Documents
Menelusuri Jejak Literasi Masyarakat Melayu Palembang Nurmalina Syafran
Al Maktabah Vol 20, No 2 (2021): Al Maktabah
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v20i2.24180

Abstract

Membicarakan sejarah literasi, tentunya tidak bisa dilepaskan dengan proses terbentuknya tradisi intelektual budaya Melayu. Tradisi intelektual ini erat kaitannya dengan literasi yang mana literasi dimaknai secara sederhana adalah kemampuan menulis dan membaca. Dilihat dari sejarahnya literasi baca tulis masyarakat Palembang sudah dimulai semenjak adanya tradisi intelelektual di dunia Melayu. Tradisi ini secara historis dan intelektual telah memberikan sumbangan besar dalam membangun konstruksi keilmuan Islam di Dunia Melayu. Terbentuknya tradisi Intelektual di Dunia Melayu diawali dari kebutuhan untuk mentransmisikan ilmu keislaman dari asalnya di Timur Tengah. Transmisi ilmu dilakukan melalui penyalinan ataupun penerjemahan naskah-naskah ke dalam bahasa lokal. Kemudian berkembang kepada tradisi penulisan berbagai disiplin ilmu oleh para ulama local Melayu. Sejarah juga membuktikan bahwa kegemaran membaca masyarakat Melayu Palembang sudah membudaya sejak lama, hal ini ditunjukkan dengan adanya rumah sewa buku.
Informasi Skill dan Penyandang Disabilitas Netra BRSPDSN Tan Miyat Putri Dwi Novia; Alfida Alfida
Al Maktabah Vol 20, No 1 (2021): Al Maktabah
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v20i1.24173

Abstract

 Hasil penelitian menunjukan faktor yang mendorong kebutuhan informasi penyandang disabilitas netra BRSPDSN Tan Miyat dilandasi 3 hal yaitu faktor pribadi, peran sosial, dan lingkungan. Kebutuhan informasi utama yang dimiliki penyandang disabilitas netra ialah informasi mengenai cara mengoperasikan komputer bicara dan cara mengetik dengan sepuluh jari. Sedangkan, informasi mengenai penggunaan Microsof Office (word, excel, power point), cara membuat Blog, membuat konten di youtube, mengedit gambar, dan juga editing musik, merupakan kebutuhan informasi didasari oleh minat dan juga profesi yang berhubungan. Tahapan perilaku pencarian informasi yang dilalui ialah tahapan perhatian pasif hingga pencarian aktif. Penyandang disabilitas netra tidak melakukan tahapan pencarian berlanjut dikarenakan setelah memperoleh informasi yang dibutuhkannya, mereka cenderung akan langsung menggunakan informasi tersebut untuk dipraktekan mengingat informasi yang dicarinya ialah mengenai keterampilan komputer. Penulis menyarankan agar BRSPDSN Tan Miyat dapat lebih mengedukasi penyandang disabilitas netra dalam menggunakan sumber informasi otoritatif berupa teks yang dapat didukung oleh software screen reader ataupun sumber-sumber informasi lain, keluarga serta lingkungan penyandang disabilitas netra penyandang disabilitas BRSPDSN Tan Miyat dapat terus memotivasi dan mendukung agar mereka dapat terus terampil dan berkarya, serta diadakannya penelitian lanjutan terkait pengembangan tekonolgi dalam mendukung pencarian informasi penyandang disabilitas netra.
Dari Literasi ke Transliterasi: Gagasan Tentang Konsep Literasi Untuk Komunikasi Ilmiah di Perguruan Tinggi Agus Rifai
Al Maktabah Vol 19, No 2 (2020): Al Maktabah
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v19i2.24152

Abstract

Perkembangan teknologi untuk komunikasi ilmiah, terutama di lingkungan perguruan tinggi menuntut perubahan konsep literasi. Literasi informasi yang diyakini memberikan pondasi bagi seseorang dalam kegiatan pengembangan keilmuan, menuntut kecakapan lain akibat perubahan lingkungan komunikasi keilmuan. Lingkungan teknologi digital telah menuntut para akademisi dan peneliti kampus tidak saja menguasai kecakapan literasi informasi, akan tetapi juga kecakapan lain, terutama kecakapan digital dan kecakapan data. Karena berbagai keterbatasan dan untuk menjamin kelancaran kegiatan komunikasi ilmiah, diperlukan kolaborasi strategis antara akademisi dan peneliti dengan perpustakaan akademik.
Advokasi perpustakaan di era informasi Nina Mayesti
Al Maktabah Vol 3, No 1 (2001)
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v3i1.1706

Abstract

Ada dua hambatan utama dalam advokasi perpustakaan di era informasi ini. Yang pertama adalah kebijakan telekomunikasi, dan yang kedua adalah kurangnya perhatian atau kebutuhan untuk itu. Komunikasi elektronik masih dipandang sebagai suatu hal yang menghabiskan uang dan belum dianggap sebagai bagian yang mendasar dalam masyarakat demokrasi.Kata Kunci: Advokasi perpustakaan, era informasi
Urgensi pengajaran information literacy pada tingkat perguruan tinggi Ida Farida
Al Maktabah Vol 8, No 2 (2006)
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v8i2.1624

Abstract

The advance of information technologies has brought tremendous impact in library service at higher education. This situation give the fact that library should give information literacy teaching for students to support their academic performance. Association of College and Research Libraries (ACRL), has determined competency standards of information Literacy for higher education. These competency standards consist of 5 standards and 24 performance indicators which can be used as guidance for any librarian in academic library to develop information literacy program. Tertiary Educational institutions in Indonesia which are not isolated from the changes occurred globally should respond with this trend that is teaching information literacy for the students. Several obstacles that hinder the program of information literacy in academic library in Indonesia are discussed. The obstacles should be figure out systematically in order to enhance our educational qualities in the future.Kata Kunci: Information literacy, perguruan tinggi
Transliterasi arab-latin dan permasalahannya M. Djuhro S. M. Djuhro S.
Al Maktabah Vol 2, No 1 (2000)
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v2i1.1738

Abstract

Pada sebuah perpustakaan yang banyak mengoleksi buku-buku Agama Islam dan Bahasa Arab akan menghadapi kesulitan bagi kataloger maupun pengguna jasa perpustakaan. Karena katalog itu untuk negeri kita Indonesia. ditulis dalam bahasa atau huruf Latin. Dan untuk kepentingan tersebut perlu adanya sebuah buku pedoman yang disebut "Pedoman Transliterasi Arab-Latin". Dan Buku Pedoman tersebut telah banyak dibuat dan diterbitkan. Hanya masalahnya adalah pemakaiannya kebanyakan perpustakaan tidak konsisten. Padahal masalah konsistensi ini amat penting bagi dunia perpustakaan maupun dunia ilmu pengetahuan
Minat baca siswa madrasah berstatus ekonomi menengah keatas dan ekonomi lemah Ida Farida
Al Maktabah Vol 9, No 1 (2007)
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v9i1.1613

Abstract

This article is based on the result findings of a research on the student reading interest conducted in Madrasah lbtidaiyah (primary school level) Pembangunan Ciputat and Madrasah lbtidaiyah Sirajul Falah Parung - Bogor. Both Madrasahs were chosen because there is a significant different of social economic background. The research focused on students primary school level in both madrasahs with the assumption that madrasah lbtidaiyah Pembangunan represent students who have background of middle and above social economic and Madrasah Sirojul Falah represent students who have low social economic background. The research described some student reading interests in Madrasah lbtidaiyah Pembangunan and Madrasah lbtidaiyah Sirajul Falah in term of family role, teacher and librarian role, and student community environment role in influencing their reading interests. The method of research used both library and field researches. The instruments used to collect the required data taken from field research with conducting observation, distributing questionnaires and interviewing the respondents. Some result findings of this research are that the most interesting hobby of students from both madrasahs is not reading, there is significant different in term of interesting books that most students from Ml Pembangunan preferred the adventure story rather than other kinds of story and most students Sirojul Falah preferred the kind of religious story rather than others. Unfortunately, this research found that the role of teacher and librarian in improving reading interest is very low in both Ml Pembangunan and Sirojul Falah. Key Words: Reading interest, hobby, middle social economic background, and low social economic background.
Kompetensi pustakawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Yusnimar Yusnimar
Al Maktabah Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v15i1.4717

Abstract

This study discusses the competencies of librarians at State Islamic University (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta in facing the ASEAN Economic Community (AEC). The purpose of the researchis to analyze the competencies of librarians at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta and their readiness toface the competitiveness in the AEC era. This study uses questionnaires for data collection supoortedby observation and interviews. Descriptive analysis is employed for data analysis. The finding of theresearch shown that the librarian of the State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah havefulfiled the required comptencies but have not been ready to compete in the AEC era so that they needto strengthen their competencies.
Profesionalisme versus Birokrasi; perpustakaan dan perubahan sosial Pungki Purnomo
Al Maktabah Vol 1, No 2 (1999)
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v1i2.1716

Abstract

Perkembangan informasi yang terjadi di era globalisasi sekarang ini sangat luar biasa, sehingga penggunaan sarana teknologi informasi sebagai penunjang adalah sangat mutlak dimiliki termasuk pada perpustakaan. Hal demikian tentunya akan sangat mempengaruhi dan merubah sikap dan kinerja cara para pustakawan bekerja. Karena itu kompromi untuk menyelaraskan antara norma-norma kebijakan birokrasi dan norma-norma keprofesionalan perlu dipertimbangkan atau dikaji ulang agar dapat menghindari dari adanya saling kontradiksi satu sama lainnya yang akan menghambat program kerja. Kata Kunci: Profesionalisme; Birokrasi; perpustakaan; perubahan sosial
Peran negara dalam masyarakat informasi berciri Asia : Jepang sebagai contoh kasus Putu Laxman Pendit
Al Maktabah Vol 3, No 2 (2001)
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v3i2.1663

Abstract

Istilah "masyarakat informasi" pada umumnya diterima oleh semua orang dengan begitu saja, tetapi kalau sudah sampai kepada pertanyaan "di mana perbedaan hakikinya dengan masyarakat bentuk lain?" para pakar seringkali tidak satu suara. Salah satu cara untuk mengurangi ketidaksepakatan biasanya adalah dengan mencoba mencari satu model atau contoh dari masyarakat yang bisa dikategorikan sebagai masyarakat informasi. Jepang adalah salah satu contoh juga, mewakili daratan Asia. Artikel ini coba mempersoalkan proses awal perkembangan suatu masyarakat industri menuju ke suatu bentuk masyarakat yang berbeda. Jelas di sini masyarakat informasi tidak bisa dirumuskan semata-mata dengan melihat perkembangan teknologi yang digunakannya; teknologi yang digunakan dalam masyarakat informasi harus dikaji dalam konteks sosialnya. lndustri elektronik memang menjadi pemicu utama pertumbuhan ekonomi negara ini sekaligus ikut merestrukturisasi ekonomi global dan akhirnya membantu impian orang Jepang tentang "masyarakat informasi". Tetapi, industry ini tumbuh tidak dalam kevakuman sosial, melainkan dipengaruhi oleh berbagai factor penting. Termasuk di dalamnya adalah faktor kekuasaan negara dan proteksi industri serta semangat untuk mengejar ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi. Kata Kunci: Masyarakat informasi, masyarakat industry, ekonomi global