Retina Jurnal Fotografi
Retina Jurnal Fotografi (RJF), adalah media publikasi ilmiah online yang dikelola Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar, Bali - Indonesia. Atensi Retina Jurnal Fotografi (RJF) adalah sebagai media diseminasi ilmiah hasil pemikiran kritis-analitik dengan ruang lingkup mulai dari pengkajian, penciptaan, dan penelitian untuk pengabdian kepada masyarakat, dengan fokus utama pada bidang Fotografi. Hal tersebut merupakan bagian dari semangat menyebarluaskan ilmu yang dihasilkan dan juga sebagai sumber referensi bagi akademisi di bidang Fotografi. Adapun topik manuskrip yang diterima mulai dari : Fotografi Seni Fotografi Dokumenter Foto Jurnalistik Foto Studio Foto Komersial Foto Fashion Food Photography Kamar Gelap Olah Digital Fotografi Teknologi dan Multimedia Fotografi perkembangan Fotografi dan Media Kreatif serta topik lainnya yang masih relevan dalam bidang Fotografi, yang memiliki daya tarik luas dan termasuk dalam tujuan dan ruang lingkup jurnal.
Articles
32 Documents
Search results for
, issue
"Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi"
:
32 Documents
clear
PENGGUNAAN LENSA FISH EYE PADA PEMOTRETAN STREET FASHION FOTOGRAFI
I Putu Mahendra Dinata;
I Made Saryana;
Cokorda Istri Puspawati Nindhia
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2046
Fotografi fashion adalah subgenre dari fotografi komersial yang fokus untuk mengambil foto pakaian dan item fashion lainnya. Mayoritas hasil foto digunakan untuk tujuan komersial atau periklanan seperti untuk ditempatkan di billboard atau di majalah. Fashion fotografi merupakan sebuah karya seni yang dibantu oleh cahaya lensa kamera yang dikhususkan untuk memotret model dengan dibantu pencahayaan yang glamour, selain difokuskan pada model, fashion photography juga memotret sebuah item fashion seperti baju, tas, sepatu,dan aksesoris. Fashion sendiri merupakan suatu ekspresi manusia dalam berbusana atau berpakaian, dan tentunya kini sudah mempengaruhi sebuah gaya hidup seseorang. Fashion bukan hanya tentang pakaian dan aksesoris tetapi merupakan sebuah seni dan memerlukan taste yang baik dari penggunanya. Street fashion merupakan gaya berpakaian yang digunakan dalam kegiatan sehari – hari dengan wujudnya yang lebih casual. Seiring perkembangan jaman, fashion menjadi identik dengan kehidupan sehari – hari masyarakat terutama anak muda. Dengan adanya fotografi fashion, fotografer mampu mengeluarkan gagasan baru dengan penggunaan berbagai macam lensa dalam memvisualkan street fashion. Streetwear merupakan tren fashion yang sangat besar dan digemari generasi muda, khususnya di perkotaan. lahir dari sebuah fenomena budaya yang turun serta mempengaruhi gaya hidup anak muda, yaitu street culture. Street culture sendiri dapat diartikan sebagai budaya yang bergerak pada arus bawah yang identik dengan jalanan dan anak punk. Lensa fish eye merupakan lensa wide angle (sudut lebar) berbentuk cembung yang bisa menangkap gambar dengan sudut 180 derajat.
OPERASIONAL PHOTOBOOTH DI ANITAPHOTO BALI
Arkaan Zamiir Tagsya Farid;
I Made Bayu Pramana;
Amoga Lelo Octaviano
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2066
Era globalisasi di abad 21 merupakan masa dunia beralih ke teknologi yang lebih canggih. Baik dari bidang keilmuan pasti, hingga seni. Fotografi merupakan dunia perbaduan antara teknis dan seni. Fotografi kini dapat kita nikmati dengan mudah. Misalnya kita dapat aplikasikan dengan kamera yang ada pada alat komunikasi kita, yakni telefon genggam, atau smartphone. Aplikasi-aplikasi terkini fotografi dan sosial media dalam smartphone sudah mengalami perkembangan pesat dan semakin menarik. Memotret bukanlah hal yang mudah namun juga bukan hal yang rumit. Laporan magang ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penulis telah menganalisis beberapa hasil foto photobooth dengan menggunakan fitur-fitur yang ada didalamnya, mulai dari foto klasik biasa, GIF, dan Boomerang. Tujuan dilakukan kegiatan magang ini adalah untuk mengetahui teknik pemotretan fitur di Anita Photo Bali Studio agar terlihat menarik. Mengetahui bagaimana memotret dengan memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat pada classic photobooth dan ipadbooth di Anita Photo Bali Studio sehingga terlihat menarik.
PENERAPAN METODE EDFAT PADA FOTOGRAFI DOKUMENTASI PESTA KESENIAN BALI 2022
Ryan Morteo;
Anis Raharjo;
Farhan Adityasmara
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2070
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan penerapan metode EDFAT pada fotografi terutama fotografi dokumentasi budaya. Penelitian ini dilaksanakan untuk pembelajaran atau menambah ilmu sekaligus preservasi momen kegiatan budaya di Pesta Kesenian Bali 2022 yang berupa budaya tari dan kegiatan ini dilaksanakan pada Widema Picture yang dimana sekarang sudah diubah namanya menjadi WITA MEDIA, data dari penelitian ini dikumpulkan dengan metode praktikum yang dimana peserta didik melakukan percobaan langsung dilapangan, data yang dikumpulkan bukan hanya berupa catatan dari kegiatan pada tempat magangnya saja, melainkan karya foto yang didapat melalui kegiatan magang dengan syarat karya foto yang disajikan sebagai data adalah karya foto milik mereka sendiri dan data artikel yang ditemukan di internet dan data buku sebagai referensi pembuatan artikel penelitian.
PEMOTRETAN PRE-WEDDING CASUAL DENGAN LATAR BELAKANG ALAM PULAU NUSA PENIDA
I Wayan Ranu Baskara;
Ida Bagus Candrayana;
Anis Raharjo
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2132
Foto Pre - wedding adalah sebuah moment “ Sakral ” yang akan diabadikan oleh seorang Fotografer yang dimana akan menghasilkan sebuah karya dalam menangkap sebuah moment yang akan menjadi sebuah kenang kenganan untuk selamanya bagi pasangan Dua Sejoli yang akan mengarungi bahtera rumah tangga. Pre - wedding kini sudah menjadi tradisi turun temurun bagi pasangan yang akan menikah. Sekitar tahun 90an, awal mula Foto Pre - wedding untuk pertama kalinya berkembang di Asia yaitu di China. Dalam hal ini, AnitaPhoto dalam industri fotografi prewedding, sering kali mengambil foto prewedding dengan tema casual. Disamping itu AnitaPhoto memiliki tone warna yang “clean” atau bersih. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk mengangkat tema prewedding casual. Selain itu cara AnitaPhoto menata pose dari kedua pasangan terlihat sangat rapi dan komunikatif. Casual sendiri merupakan sebuah gaya berpakaian yang dikenakan di waktu santai. Pakaian casual adalah pakaian yang memiliki bahan yang nyaman dipakai, tidak terlalu banyak detail dan desainnya sederhana namun tetap dapat menarik perhatian. Gaya pakaian yang terkesan ‘adaptif’ ini bahkan sering dipakai pada kegiatan-kegiatan formal, sehingga dapat disebut pakaian casual-formal. Pakaian casual ini selalu identik dengan kaos, celana jeans, sandal atau sepatu sneakers. Pakaian casual adalah pakaian yang memiliki bahan yang nyaman dipakai, tidak terlalu banyak detail dan desainnya sederhana namun tetap dapat menarik perhatian.
ALPHA MALE PADA FOTO PRODUK ALPHA RULES DALAM FOTOGRAFI KOMERSIAL
Julio Steffanus Manuk Allo
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2270
Penciptaan serta penulisan dari makalah ini nantinya akan berisi tentang seputar pengetahuan dalam keterkaitannya antara fotografi dengan periklanan sebuah produk, objek utama dalam fotografi ini adalah sebuah produk skincare pria dengan seorang pria dengan karakter alpha male yang akan menjadi model di dalam pemotretannya. Penulisan makalah ini juga akan memberikan pengetahuan tentang model pria dengan berjiwa alpha male yang tidak kalah menarik dengan model wanita feminim. Pembahasan makalah ini juga nantinya akan berguna untuk mencari tahu tentang hal-hal yang terkait dengan fotografi model dengan brand awareness suatu produk yang akan diiklankan serta fungsi dari fotografi model untuk penunjang penjualan sebuah produk pada iklan. Mengenai dengan perihal seorang model yang akan menjadi objek utama, pemilihan postur tubuh seorang alpha male serta aura dan karakter dari seorang model yang berjiwa alpha male yang akan menjadi objek utama dalam sebuah pemotretan untuk penjualan sebuah produk. Hal ini dilakukan agar model dengan produk yang menjadi objeknya akan memiliki karakter yang sama yaitu karakter alpha dengan begitu seorang model juga harus memperkuat karakter yang sama dari sebuah produk yang akan diiklankan. Peran dari seorang fotografer pun juga tidak kalah pentingnya disini. Karena pada saat sesi pemotretan, fotografer harus dapat memberikan pose-pose yang sesuai dengan karakter dari seorang model yang berjiwa alpha male bersama dengan produk yang akan diiklankan. Fotografer juga berperan penting dalam pemilihan beberapa angle atau sudut pengambilan gambar serta fotografer juga harus memperhatikan arah cahaya atau lighting yang akan diberikan pada objeknya.
PENUANGAN EKSPRESI DALAM FOTOGRAFI JALANAN
Ihza Pradipta Heriyanto
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2276
Fotografi pada saat ini, telah sebagai lifestyle yang mendorong setiap khalayak untuk berfikir kreatif dan mengkomunikasikan keadaan yang ada disekitarnya. Terlepas dari lifestyle yang melekat, pada zaman dahulu fotografi hanya bisa diakses oleh lapisan masyarakat menengah keatas dikarenakan mahalnya peralatan fotografi pada zaman itu. Berbeda dengan zaman sekarang, yang dimana setiap masyarakat memiliki kamera dalam genggamannya sehingga mempermudah setiap orang untuk melakukan aktifitas fotografi. Seni fotografi jalanan membuka mata khalayak akan realitas dunia disekitarnya, dengan penyampaian yang simple dan lugas, membuat fotografi jalanan menjadi jendela secara langsung bagi setiap khalayak yang melihatnya.
NUANSA FOTO BUSANA DARI ABAD KE-20 SAMPAI KE-21
Maulidah Zhulis Perani
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2279
Artikel ini membahas sejarah singkat fotografi busana dan mengamati foto busana dari abad ke-20 sampai abad ke-21. Foto-foto tersebut ditampilkan dan dibedakan sesuai tahun terbitnya agar dapat diamati perbedaannya. Perbedaan yang sangat terlihat tentu karena pengaruh perkembangan teknologi. Artikel ini dibuat karena foto busana semakin eksis karena kemajuan teknologi dengan adanya situs belanja online, karena hal itu, perancang busana berlomba-lomba membuat merek busana dan mengembangkan perusahaannya. Walaupun nuansa foto busana zaman dahulu dengan zaman sekarang berbeda, beberapa fotografer zaman sekarang lebih memilih mengadaptasi tema zaman dahulu.
ESTETIKA FOTO-FOTO IPPHOS SEBAGAI MEDIUM PROPAGANDA PADA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA LEWAT PEMBACAAN SEMIOTIKA
Ferdiansyah Ferdiansyah
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2991
Fotografi berperan penting dalam sejarah Bangsa Indonesia. Lewat fotografi pada awalnya hanya dianggap sebagai dokumen ternyata malah menjadi sebuah medium propaganda. Objek penelitian lewat foto-foto karya IPPHOS (Indonesia Press Photo Service), khususnya pada foto pembacaan teks proklamasi, pengibaran sangsaka merah putih pada tanggal 17 Agustus 1945 dan Presiden Soekarno memeluk Jendral Soedirman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kekuatan dan potensi fotografi sebagai medium propaganda dari pemerintah Indonesia, berdasarkan fungsi dari fotografi sebagai estetika pada masa revolusi fisik. Analisis terhadap fungsi fotografi sebagai alat propaganda pemerintah Indonesia pada masa revolusi fisik akan dilakukan melalui elemen estetika dari fotografi, sebagai pembacaan terhadap kode visual atas foto-foto IPPHOS sebagai perwujudan strategi perjuangan mempertahankan kemerdekaan antara tahun 1945-1949. Metode penelitian ini akan menggunakan perspektif penelitian kualitatif melalui metode pembacaan semiotika dan analisis ideologi terhadap foto-foto yang dianggap propaganda pemerintah Indonesia pada masa revolusi fisik. Untuk melihat bagaimana foto-foto pada masa revolusi fisik menjadi sebuah kode, atas apa yang akan disampaikan, baik itu secara verbal maupun non verbal. Lewat pembacaan dari makna denotasi dan konotasi diharapkan mampu dilihat dan dipahami oleh generasi pascakolonial sebagai bahan kajian sejarah fotografi Indonesia.
ALPHA MALE PADA FOTO PRODUK ALPHA RULES DALAM FOTOGRAFI KOMERSIAL
Allo, Julio Steffanus Manuk
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2270
Penciptaan serta penulisan dari makalah ini nantinya akan berisi tentang seputar pengetahuan dalam keterkaitannya antara fotografi dengan periklanan sebuah produk, objek utama dalam fotografi ini adalah sebuah produk skincare pria dengan seorang pria dengan karakter alpha male yang akan menjadi model di dalam pemotretannya. Penulisan makalah ini juga akan memberikan pengetahuan tentang model pria dengan berjiwa alpha male yang tidak kalah menarik dengan model wanita feminim. Pembahasan makalah ini juga nantinya akan berguna untuk mencari tahu tentang hal-hal yang terkait dengan fotografi model dengan brand awareness suatu produk yang akan diiklankan serta fungsi dari fotografi model untuk penunjang penjualan sebuah produk pada iklan. Mengenai dengan perihal seorang model yang akan menjadi objek utama, pemilihan postur tubuh seorang alpha male serta aura dan karakter dari seorang model yang berjiwa alpha male yang akan menjadi objek utama dalam sebuah pemotretan untuk penjualan sebuah produk. Hal ini dilakukan agar model dengan produk yang menjadi objeknya akan memiliki karakter yang sama yaitu karakter alpha dengan begitu seorang model juga harus memperkuat karakter yang sama dari sebuah produk yang akan diiklankan. Peran dari seorang fotografer pun juga tidak kalah pentingnya disini. Karena pada saat sesi pemotretan, fotografer harus dapat memberikan pose-pose yang sesuai dengan karakter dari seorang model yang berjiwa alpha male bersama dengan produk yang akan diiklankan. Fotografer juga berperan penting dalam pemilihan beberapa angle atau sudut pengambilan gambar serta fotografer juga harus memperhatikan arah cahaya atau lighting yang akan diberikan pada objeknya.
PENUANGAN EKSPRESI DALAM FOTOGRAFI JALANAN
Heriyanto, Ihza Pradipta
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 1 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59997/rjf.v3i1.2276
Fotografi pada saat ini, telah sebagai lifestyle yang mendorong setiap khalayak untuk berfikir kreatif dan mengkomunikasikan keadaan yang ada disekitarnya. Terlepas dari lifestyle yang melekat, pada zaman dahulu fotografi hanya bisa diakses oleh lapisan masyarakat menengah keatas dikarenakan mahalnya peralatan fotografi pada zaman itu. Berbeda dengan zaman sekarang, yang dimana setiap masyarakat memiliki kamera dalam genggamannya sehingga mempermudah setiap orang untuk melakukan aktifitas fotografi. Seni fotografi jalanan membuka mata khalayak akan realitas dunia disekitarnya, dengan penyampaian yang simple dan lugas, membuat fotografi jalanan menjadi jendela secara langsung bagi setiap khalayak yang melihatnya.