cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Dimensi Interior
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Artikel merupakan kajian bidang desain interior, Artikel yang dikirim ke jurnal Dimensi Interior adalah artikel yang tidak sedang dikirim ke jurnal/terbitan lain dan belum dipublikasikan dalam jurnal lain. Kategori artikel ilmiah hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), dan diskusi. Diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 155 Documents
Kajian Implementasi Universal Design Pada Interior Perpustakaan Umum di Balai Pemuda Kota Surabaya Valentine, Airin; Ardana, I GN.; Thamrin, Diana
Dimensi Interior Vol 15, No 1 (2017): JUNE 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1426.441 KB) | DOI: 10.9744/interior.15.1.16-25

Abstract

Perpustakaan  sebagai  fasilitas  publik  dikunjungi  oleh  berbagai  lapisan  masyarakat  termasuk  anak-anak  dan  masyarakat  yang memiliki  kebutuhan  khusus.  Oleh  karena  itu,  aksesibilitas  dan  penyediaan  fasilitas  perlu  memperhatikan  tujuh  prinsip  universal desain (TPUD). Universal Desain digunakan untuk merancang suatu produk/fasilitas agar semua orang dapat memanfaatkan tanpa harus melakukan proses adaptasi secara khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan TPUD serta mengusulkan solusi desain yang dapat diterapkan pada interior Perpustakaan Umum Balai Pemuda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan  pengumpulan  data  memakai  metode  observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 ruang yang ada dalam Perpustakaan Balai Pemuda, hanya dua ruang saja yang memenuhi  tujuh  prinsip  universal  desain,  sedangkan  11  ruang  lainnya  masih  baru  menerapkan  beberapa  prinsipnya  saja  sehingga membutuhkan solusi desain yang didasari oleh TPUD. Solusi desain yang diusulkan terdiri atas: (1) mengubah desain yang mudah digunakan  bagi  pengunjung  dengan  kursi  roda,  anak-anak,  dan  lansia;  (2)  mengubah  tata  letak  fasilitas  yang  tersedia  agar  lebih efektif;  (3)  menambah  keterangan  pada  signage  untuk  memperjelas  informasi;  (4)  menambah  sistem  keamanan  pada  ramp  dan stopkontak;  (5)  menambah  desain  toilet  khusus  difabel;  serta  (6)  mendesain  ulang  area  wastafel  yang  dapat  digunakan  oleh pengunjung dengan kursi roda dan anak-anak.
PERAN RUANG DALAM MENUNJANG PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK Sari, Sriti Mayang
Dimensi Interior Vol 3, No 1 (2005): JUNI 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.787 KB) | DOI: 10.9744/interior.3.1.

Abstract

Basicaly every child has a potentiality to be creative, although the level of his creativity is different. Creativity, like other potentialities, needs to be given an opportunity and stimulation byhis environment to grow. The development of a child's creativity is influenced not only by the psychological environment, but the physical environment also has a big influence. The interior space as one of the physical environment can be a good support for the development of a child's creativity, as an external stimulus. Abstract in Bahasa Indonesia : Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi untuk kreatif, walaupun tingkat kreativitasnya berbeda-beda. Kreativitas, seperti halnya setiap potensi lain, perlu diberi kesempatan dan rangsang oleh lingkungan untuk berkembang. Perkembangkan kreativitas anak bukan hanya dipengaruhi oleh lingkungan psikis saja, tetapi lingkungan fisik juga memiliki andil yang cukup besar. Ruang interior sebagai salah satu lingkungan fisik dapat berperan sebagai pendorong atau "press" untuk mengembangkan kreativitas anak, sebagai stimuli eksternal. Kata kunci: kreativitas, perkembangan kreativitas anak, ruang.
KONSEP DESAIN BANGKU DAN KURSI SEKOLAH DASAR DI SURABAYA Martadi, Martadi
Dimensi Interior Vol 4, No 2 (2006): DESEMBER 2006
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.238 KB) | DOI: 10.9744/interior.4.2.pp. 72-79

Abstract

This study is meant to explain thoroughly the underlying concept of desk and chair design for elementary schools in Surabaya, and to propose an alternative design concept which may be ideal for elementary school pupils. This study finds out that the design concept of desks and chairs for elementary school is very much affected by three educational matters, namely: the learning pattern that tends to be teacher-centered, too many pupils per classroom, and the school's financial capabilities. These three matters have given impacts on the design concept of desks and chairs which tends to be conventional with such a traditionally-patterned classroom arrangement. The factors being considered during the process of designing the desks and chairs for elementary schools are closely related with their natural and social-cultural environments, aesthetics, economy, function, and techniques. Those factors have significant impacts on the visual elements of those desks and chairs which can clearly be seen from their materials, constructions, measurements, shapes, and colors. Abstract in Bahasa Indonesia : Kajian ini bertujuan menjelaskan secara menyeluruh konsep pemikiran yang mendasari perancangan bangku dan kursi sekolah dasar khususnya di Surabaya dan merumuskan alternatif konsep perancangan bangku dan kursi sekolah dasar yang ideal. Hasil kajian memperlihatkan bahwa konsep perancangan bangku dan kursi sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh tiga persoalan pendidikan yaitu pembelajaran yang cenderung berpola teacher-centered, besarnya jumlah siswa per kelas, dan kemampuan finansial sekolah. Ketiga persoalan tersebut berdampak terhadap konsep desain bangku dan kursi yang cenderung konvensional dengan pola ancangan ruang kelas tradisional. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam proses perancangan desain bangku dan kursi sekolah dasar, berkaitan dengan lingkungan alam dan sosial budaya, estetis, ekonomi, fungsi maupun teknik. Faktor-faktor tersebut secara signifikan berpengaruh terhadap unsur visual bangku dan kursi, terlihat dari aspek material, konstruksi, ukuran, bentuk, dan warna. Kata kunci: desain, bangku dan kursi, sekolah dasar.
STUDI GAYA DESAIN POSMODERN PADA INTERIOR STUDIO FOOD COURT TUNJUNGAN PLAZA 1 SURABAYA Tjugito, Stephanie; Mayang Sari, Sriti
Dimensi Interior Vol 11, No 1 (2013): JUNI 2013
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.068 KB) | DOI: 10.9744/interior.11.1.56-66

Abstract

Gaya desain sebuah food court akan sangat mempengaruhi ketertarikan dan suasana yang tercipta bagi para pengunjung yang berada di dalamnya. Gaya desain pada interior food court Tunjungan Plaza 1 Surabaya mencerminkan sebuah gaya desain postmodern yang kaya akan warna cerah dan pencampuran berbagai macam gaya yang cukup menarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan gaya desain Postmodern menurut prinsip-prinsip Robert Venturi pada interior Studio food court Tunjungan Plaza 1 Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan gaya desain postmodern pada  Studio food court ini terlihat pada bentuk layout, elemen pembentuk ruang seperti lantai, dinding, plafon dan perabotnya, dilihat dari segi bentuk, warna dan keberagaman material yang digunakan. Gaya  desain posmodern ini paling banyak diterapkan pada elemen plafon, ada 8 prinsip yang diterapkan. Penggabungan berbagai jenis material, warna, dan bentuk pada plafon food court ini yang paling mempengaruhi gaya desain interior food court Tunjungan Plaza 1. Prinsip terbanyak yang diterapkan pada Studio food court ini adalah prinsip kompleksitas dan kontradiktif
PERKEMBANGAN PENATAAN INTERIOR RUMAH BETANG SUKU DAYAK DITINJAU DARI SUDUT BUDAYA (Studi Kasus Rumah Tradisional Palangkaraya di Kalimantan Tengah) Asteria, Asteria
Dimensi Interior Vol 6, No 2 (2008): DESEMBER 2008
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.968 KB) | DOI: 10.9744/interior.6.2.

Abstract

The development of the old Betang house design to the new one can be observed from the cultural point of view covering several aspects such as the architectural shape of the house, space patterns, site and interior arrangements, and the placement of columns, decorative elements and conditional systems. The cultural background of the society becomes the parameter of this research in order to reveal any development which may have taken place by observing how the religious system influences the rituals, culturs and the society’s way of thinking,, the community organization system that manages social interactions among the community, the working system as the source to fulfill daily needs, the technology used as supporting systems to fulfill the needs of life, and art as a medium to express themselves. The results show that there is a development from a simple lifestyle into a much complex one, which can be seen from the changes in the size and shape of the house, the raw materials used on both the building and the furniture, as well as the supporting equipments used for daily life by the Dayak ethnic group in central Kalimantan. Abstract in Bahasa Indonesia: Perkembangan rumah Betang suku Dayak model lama ke model baru dapat dilihat dari sudut budaya yang meliputi bentuk rumah secara arsitektural, pola ruang, tata letak, peletakan tiang, elemen ruang, elemen dekoratif dari tata kondisional. Budaya dalam rnasyarakat menjadi tolak ukur dari penelitian untuk mengetahui adanya perkembangan yang terjadi dengan mengetahui bagaimana sistem religi mempengaruhi adat istadat dan cara pandang yang ada dalam masyarakat, sistem organisasi masyarakat yang mengatur interaksi sosial dimana terjalin satu hubungan antar masyarakat, sistem mata pencaharian guna pemenuhan kebutuhan hidup, teknologi peralatan sebagai penunjang pemenuhan kebutuhan hidup, dan kesenian untuk mengekspresikan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan itu terjadi dari kehidupan yang sederhana menjadi kehidupan yang lebih kompleks. Hal itu terlihat dari perubahan ukuran dan bentuk bangunan, bahan yang digunakan, baik itu pada bangunan maupun perabotan, serta peralatan penunjang kehidupan sehari-hari pada rumah Betang suku Dayak di Kalimantan Tengah. Kata kunci: Penataan interior, rumah Betang suku Dayak, budaya.
KAJIAN ASPEK INTERIOR RUANG BELAJAR DAN BERMAIN PADA TAMAN KANAK-KANAK DI SURAKARTA Prasetya, Natasha
Dimensi Interior Vol 10, No 1 (2012): JUN1 2012
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.993 KB) | DOI: 10.9744/interior.10.1.23-32

Abstract

One of the methods to increase the qualitiy of human resources is to improve education. As a formal pre-school education center, a kingergarden can contribute in building a strong foundation in a child’s development in terms of character, behaviour, knowledge, skill and creativity. Accomodating the activities and designing the facilities in the learning spaces are thus important factors to consider. The objective of this research is thus to investigate whether the interior design of the kindergardens in Surakarta have been designed to accommodate the learning activities effectively. TK Negeri Pembina Kecamatan Banjarsari and TK Kristen Kalam Kudus Surakarta have been chosen as case studies as they are the largest public and private schools repsectively. The research findings conveyed that the preschools in Surakarta have considered the learning aims adopted from the Deparment of National Education along with additional curriculums adapted by the schools’ foundations when desigining the interior of the learning and playing spaces.
Eksplorasi Pengalaman Panca Indera untuk Perancangan Interior Wulandari, Henny
Dimensi Interior Vol 12, No 2 (2014): DESEMBER 2014
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.979 KB) | DOI: 10.9744/interior.12.2.85-90

Abstract

Memahami sensorik manusia di lingkungan sangat penting dalam perancangan ruang interior. Indera memainkan peran penting dalam pengalaman manusia dengan kenangan dan emosi yang terikat didalamnya. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengalaman pancera indera atau aspek sensorik manusia dapat menjadi acuan desainer dalam merancang interior, dan dilakukan melalui eksplorasi dan kajian literatur terkait. Hasil pembahasan menunjukan rangsangan sensorik dapat ditimbulkan melalui beberapa pengolahan elemen interior termasuk display, pencahayaan, perabotan, musik, dan kualitas udara seperti aroma dan suhu. Semuanya berkontribusi dan melengkapi satu sama lain dalam membentuk suatu orkestra interior yang kompleks. Pengalaman sensorik dalam interior memperdalam pemahaman kondisi fisik interior dalam persepsi sensorik pengguna. Bentuk informasi sensorik  terdiri dari yang bersifat (1) visual, yaitu penglihatan yang merupakan aspek yang paling jelas dalam merasakan interior ruangan dan (2) rangsangan non-visual, seperti pencium, perasa, pendengaran, peraba yang menimbulkan pengaruh emosional dalam pengalaman sensorik di dalam ruang interior.
EKO-INTERIOR DALAM PENDEKATAN PERANCANGAN INTERIOR Kusumarini, Yusita
Dimensi Interior Vol 1, No 2 (2003): DESEMBER 2003
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.676 KB) | DOI: 10.9744/interior.1.2.pp. 112-126

Abstract

Space as the nearest environment for human activities is a media which have to design in a good act, so good that can be accommodate the activities and influence the productivity to be maximal. As shapers of the physical-environment, interior designers play a unique role in determining how people experience their environment. Part of interior designers role is help create a healthy, a humane, and civilized place for human activities with eco-interiors approach by designing in choices about such elements as building materials, lighting systems, and air control systems. In eco-interiors approach, creativity and decision by making environment-sensitive that expand the concept of a humane environment are need to include a responsible attitude toward the environment itself. That is part of the interior design approach. Abstract in Bahasa Indonesia : Ruang sebagai lingkungan terdekat manusia dalam beraktivitas merupakan media yang harus dirancang dengan baik, sehingga dapat mewadahi aktivitas dan mempengaruhi produktivitas secara lebih maksimal. Desainer interior selaku kreator perwujudan pembangunan fisik berperan penting dalam menentukan bagaimana manusia berlaku dan memperlakukan lingkungannya. Salah satu peranan desainer interior adalah membantu mewujudkan cipta ruang sehat, ramah lingkungan, beradab, dan berbudaya dengan pendekatan eko-interior melalui pemilihan bahan bangunan (pembentuk ruang dan pelengkap ruang), penentuan sistem pencahayaan, dan penentuan sistem penghawaan. Dalam eko-interior, kreativitas dan keputusan yang peka terhadap konsep ramah lingkungan sangat diperlukan untuk menanamkan sikap bertanggungjawab terhadap lingkungan itu sendiri. Inilah bagian dari pendekatan perancangan interior. Kata kunci : eko-interior, bahan bangunan, sistem pencahayaan, sistem penghawaan.
Identifikasi Gaya Desain Vintage Dalam Konteks Ruang Angelia, Marcherita; Kusumarini, Yusita
Dimensi Interior Vol 13, No 1 (2015): JUNE 2015
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.363 KB) | DOI: 10.9744/interior.13.1.48-54

Abstract

Gaya desain vintage mulai banyak diaplikasikan di ruang-ruang publik rekreatif di kota-kota seperti Surabaya. Ruang publik rekreatif yang banyak menerapkan gaya desain vintage salah satunya adalah café. Sebutan café ‘bergaya vintage’ mudah sekali diberikan oleh masyarakat umum pada ruangan café-café baru yang banyak bermunculan. Apakah gaya vintage sebenarnya? Bagaimana identifikasi gaya desain vintage? dan bagaimana aplikasi visualnya pada konteks ruang (interior)? Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasikan gaya desain vintage secara ilmiah dan deskripsi terapannya pada konteks ruang (interior).  Metode  yang  digunakan  adalah  kualitatif  deskriptif  yang  didukung  teknik  triangulasi  dengan  mengumpulkan  beberapa sumber  literatur  ilmiah  dan  populer  untuk  menemukan  pengertian  dari  gaya  desain  vintage.  Hasil  penelitian  ini  menemukan pengertian ilmiah gaya desain vintage dan aplikasi visualnya dalam konteks ruang (interior).
PENGARUH INTERIOR RUANG BELAJAR DAN BERMAIN TERHADAP KOGNITIF AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK ANAK DI TK NEGERI PEMBINA MALANG Astrini, Wulan
Dimensi Interior Vol 3, No 1 (2005): JUNI 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.469 KB) | DOI: 10.9744/interior.3.1.

Abstract

Child development consist of three aspects, they are cognitive, affective, and psycomotoric. On this study, child development is also influenced by kindergarten's studying and playing room interior. This study is aimed to evaluate the correlation between theory and the implementation of interior elements of studying and playing room in TK Negeri Pembina Malang, and analyze the effects of interior elements toward kindergarten students' cognitive, affective, and psycomotoric. The results of this study show that the implementations of interior elements on the studying and playing room of TK Negeri Pembina Malang are appropriate with the theory and guidance of Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). The interior elements on studying and playing rooms have effects toward kindergarten students' cognitive (creativities), affective (pleasures), and also psycomotoric (activities). Abstract in Bahasa Indonesia : Perkembangan anak meliputi tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh lingkungan (interior) ruang belajar dan bermain di taman kanak-kanak (TK). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian antara teori dengan penerapan elemen-elemen interior ruang belajar dan bermain di TK Negeri Pembina Malang, serta menganalisa pengaruh elemen-elemen interior tersebut terhadap kognitif, afektif, dan psikomotorik anak didiknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan elemen-elemen interior ruang belajar dan bermain di TK Negeri Pembina Malang sesuai dengan teori maupun pedoman Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Elemen-elemen interior ruang belajar dan bermain berpengaruh terhadap kognitif (kreativitas), afektif (rasa senang), dan psikomotorik (aktivitas) anak didik. Kata kunci : interior ruang belajar dan bermain, kognitif, afektif, dan psikomotorik.