cover
Contact Name
Henni Somantik
Contact Email
garuda@apji.org
Phone
+628115697744
Journal Mail Official
danang@stekom.ac.id
Editorial Address
Jl. Ngedang Desa Tebedak Kecamatan Ngabang, Kab. Landak, Provinsi Kalimantan Barat, 78357
Location
Kab. landak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
ISSN : 23025735     EISSN : 28305493     DOI : 10.55606
Pendidikan Kristen Pastoral dan Konseling Kepemimpinan Misiologi Sejarah Gereja Homiletika Hermeneutika Biblika Sistematika Musik Gereja
Articles 130 Documents
TANTANGAN GEREJA DI TENGAH ZAMAN TEKNOLOGI Arta Veronika Naibaho
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 3 No. 1 (2021): Coram Mundo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/corammundo.v3i1.73

Abstract

Gereja adalah komunitas orang percaya yang di hadirkan oleh Tuhan di tengah dunia ini , yang terus mengembara dalam menghadapi kemajuan dan tantangan zaman teknologi. Maka melalui tantangan teknologi yang terus maju dan berkembang gereja jangan sampai kehilangan jati diri dalam berteologi dan terus mewartakan kebenaran yang hakiki yaitu Yesus Kristus. kemajuan teknologi di zaman saat ini menjadi tantangan bagi setiap gereja yang harus membuka diri dengan perkembangan zaman ini, agar tidak ketinggalan zaman yang maju dan berkembang yang mempunyai dampak positif maupun negative. Dalam situasi saat ini gereja Tuhan haruslah menjadi garam dan terang dan haruslah menjalankan fungsinya. Dan melalui kuasa otoritas Tuhan maka gereja terus menunjukan eksistensinya untuk menjawab tri tugas gereja yaitu; Bersekutu, bersaksi, dan melayani.
PENGARUH PEKABARAN INJIL TERHADAP PERTUMBUHAN IMAN DI GKII PERDAGANGAN Alex Karamoy; Jenerul Roe-Roe
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 2 No. 1 (2020): Coram Mundo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/corammundo.v2i1.74

Abstract

Tuhan Allah yang menciptakan alam semesta dan manusia merancangkan kehidupan yang sempurna, dan kehidupan itu adalah dari kekekalan hingga kekekalan, kehidupan yang tidak mengenal kematian, kehidupan dengan Allah. Tetapi dosa telah memisahkan manusia dari Allah, manusia harus mengakhiri rancangan semula dan manusia yang merupakan ciptaan mahkota itu harus mengalami kematian dan mereka hidup dalam dosa. Segala upaya yang dilakukan oleh manusia tidak dapat memulihkan keadaan semula, manusia tetap terpisah dari Allah. Allah sang penguasa tunggal semesta tidak pernah gagal, Ia memulihkan kehidupan serta hubungan manusia dengan Allah, dengan mengorbankan tubuhNya sendiri sebagai tebusan atas dosa manusia. Allah datang kedunia dalam wujud manusia, Yesus Kristus yang menghapus dosa dunia. KaryaNya menetapkan sebuah hukum yang baru, yang dapat tertulis didalam hati manusia, Bahwa Yesus adalah Tuhan dan juru selamat manusia. Dan semua karya ilahi ini dapat diterima hanya dengan iman.
Efektifitas Manajemen Gereja Pada Masa Ccovid -19 Terhadap Perkembangan Perekonomian Jemaat Di GBI Kalabahi, Alor,NTT Alex Karamoy
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 3 No. 1 (2021): Coram Mundo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/corammundo.v3i1.75

Abstract

Dampak Covid 19 melanda dunia global dimana semua lini kehidupan manusia tidak terkecuali termasuk gereja. Berkenaan dengan judul ini maka Probelimatika yang muncul adalah apa itu manajemen gereja, bagaimana efektifitas manajemen gereja terhadap perekonomian jemaat pada masa covid-19, menyikapinya serta apa yang harus gereja lakukan pada masa covid-19, dan terutama jawaban Alkitab dibalik Covid 19. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah menjelaskan tentang manajemen gereja.dan ke efektifan manajemen gereja yang baik terhadap perekonomian jemaat. Metode penelitian dalam tulisan ini, yaitu library research (penelitian perpustakaan) dan field research (penelitian lapangan). Terbukti bahwa jika gereja melaksanakan manajemen gereja secara efektif dan tepat dalam implementasinya, maka perekonomian jemaat akan lebih baik lagi dan berkembang dari yang sebelumnya. Penelitian ini menjadi rekomendasi bagi para peneliti yang sedang dan akan melakukan peneletian yang berkaitan dengan judul dan efektifitas manajemen gereja ditengah krisis yang dialami jemaat.
PELAKSANAAN IBADAH LIVE STREAMING DI MASA PANDEMI COVID 19 DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESETIAAN BERIBADAH JEMAAT DI IBADAH UMUM GEREJA POUK KEMANG PRATAMA, BEKASI Handri Geradus; Andreas Andreas
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 3 No. 2 (2021): Coram Mundo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/corammundo.v3i2.76

Abstract

Di masa Pandemi setelah pemerintah mengumumkan PSBB semua sektor kegiatan dibatasi secara ketat, tidak hanya kantor-kantor, rumah makan dan toko yang tutup, namun juga tempat ibadah, terutama gereja. Semua umat Kristen di Indonesia mengikuti peraturan itu dengan beribadah di rumah saja ataupun melalui Daring. Gereja-gereja tampak lengang, bahkan sepi pada hari Minggu, hari untuk beribadah bagi umat Kristiani. Apalagi ketika itu sudah memasuki Tri Hari Suci yang mengenang kesengsaraan Tuhan Yesus yang didera, disalibkan dan wafat di kayu salib, sebelum akhirnya dipercaya bangkit dan dirayakan pada hari Paskah. Pada masa pandemi, sebagian gereja memang masih ada yang tetap dibuka untuk para jemaatnya terutama gereja yang anggota jemaat tidak lebih dari 30-40 orang, dengan protokol yang sangat ketat, yaitu sebelum memasuki gereja di cek suhu tubuh, kemudian mencuci tangan dengan sabun dan handsanitizer, harus memakai masker, tidak bersalam-salaman, duduk berjarak kurang lebih 1 sampai 1.5 meter, dan ibadah dipersingkat hanya satu jam dan paling lama satu setengah jam yang biasanya beribadah selama dua jam. Pada Pandemi di gereja POUK melaksanakan ibadah memanfaatkan kecanggihan teknologi yaitu ibadah secara daring yaitu dengan Live Streaming. Disinilah akan kelihatan apakah jemaat masih memiliki kesetiaan kepada Tuhan ketika ibadah dilaksanakan secara daring atau Live Streaming atau sebaliknya semakin jauh dari Tuhan.
ADAT PERNIKAHAN SUKU BATAK TOBA DI TANGERANG SELATAN DIPANDANG DARI ISI ALKITAB Hendy Rusli; David Simajuntak; Sortini Sortini
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 3 No. 2 (2021): Coram Mundo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/corammundo.v3i2.77

Abstract

Pelaksanaan acara adat kebudayaan secara khusus suku Batak Toba menganut hukum eksogami, adalah perkawinan yang tidak mengambil istri marga sendiri “namariboto”, harus di luar kelompok “marga” tersebut karena mereka sebagai kakak-adik. Perempuan meninggalkan keluarga dan pindah keluarga suami atau ikut garis keturunan laki-laki, dan bersifat patrilineal, yang bertujuan mempertahankan marga suami. Penelitian ini memakai metode analisis fenomenologi tidak menggunakan hipotesis dengan pendekatan “refleksi biblical”. Adat pernikahan Suku Batak Toba ditinjau dari iman Kristen tidak bertentangan, sebab adat dilakukan dengan kasih, hormat dan rasa persaudaraan , kebersamaan dengan penuh kasih sesuai dengan Matius 22: 37-40.
TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP FITUR-FITUR KEBUDAYAAN HONOR AND SHAME DAN IMPLEMENTASINYA BAGI ORANG PERCAYA MASA KINI Arta Veronika Naibaho; Fati Invokavit Telaumbanua
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 2 No. 1 (2020): Coram Mundo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/corammundo.v2i1.78

Abstract

Kebudayaan merupakan sistem yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Keberadaannya menentukan sikap yang harus diambil oleh individu dan komunitas dalam berelasi dan berinteraksi. Kitab Suci Alkitab menjelaskan bahwa, kebudayaan manusia mulai terbentuk sejak penciptaan. Penciptaan dimulai tentang apa yang Allah karyakan sedangkan kebudayaan adalah tentang apa yang manusia mulai karyakan. Namun, Alkitab juga secara jujur menjelaskan bahwa sifat dari kebudayaan manusia itu telah menjadi rusak akibat dosa, sejak kejatuhan manusia pertama Adam dan Hawa yang memilih untuk tidak taat kepada Allah. Allah menjadikan manusia berakal budi dan istimewa dari segala ciptaan yang ada, dengan maksud untuk memuliakan Dia, namun yang terjadi justru sebaliknya, akal budi menjadi tercemar oleh dosa, sehingga secara tidak sadar segala hasil asah dan karyanya telah berorientasi pada pengagungan dan pemuliaan diri manusia itu sendiri. Dalam konteks memahami kebudayaan honor and shame yang tumbuh dan hidup di tengah-tengah kehidupan orang percaya, maka dirasa perlu tindakan meninjau secara benar dan tepat berdasarkan pandangan Alkitab dalam menyikapi kebudayaan ini. dengan memahami tipologi budaya honor and shame, maka dapat membantu melihat peluang yang tepat agar umat Allah memahami dengan baik dan benar bagaimana budaya dan worldview semestinya dibentuk melalui perspektif dan pemahaman akan Firman Tuhan.
MULTIKULTURAL UMAT BERAGAMA DI INDONESIA BERDASARKAN 1 KORINTUS 9:19-23 DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Doni A
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2023): Coram Mundo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/corammundo.v5i1.88

Abstract

In the multicultural context of religious communities in Indonesia, diversity is closely related to the formation of a society based on diversity and the creation of a national culture that unites the Indonesian nation. In religious education, it also encourages the values ​​of multiculturalism and pluralism to create inter-religious harmony. Theology is the foundation of life, which can be applied in a multicultural sense. Many teachings teach about God, as well as teachings about the relationship between God and the world and humans. Tells us that God is multicultural, exists in the midst of humans, and His relationship with humans is interpersonal. Christian religious education, on the other hand, reflects the teaching of truth from the Word to children, to create deeper intimacy with God. How many acts of love of the Father of the Lord Jesus Christ to others can be an example. The Bible records that the apostle Paul preached the gospel to lost people in different cultural contexts. To lead people to Christ; spreading the news of the Gospel where he ministered.
Mengimitasi Kepemimpinan Yang Berkualitas Berdasarkan Yosua 1:1-18 Emanuel Kristinus Ndruru
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2023): Coram Mundo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/corammundo.v5i1.90

Abstract

Kualitas kepemimpinan Yosua telah teruji oleh karena Yosua pernah menjadi asisten Musa selama 40 tahun, sehingga banyak belajar dari seniornya. Walaupun Yosua banyak belajar dari Musa tetapi panggilan dan pilihan Tuhan kepada Yosua untuk menjadi seorang pemimpin sangatlah nyata. Karena itu, pemimpin masa kini layak untuk mengimitasi para pemimpin sukses dalam Alkitab termasuk tokoh Yosua. Pemilihan menjadi seorang pemimpin harus sesuai dengan kehendak Tuhan bukan melihat elok parasnya. Tujuan penulisan artikel ini, dimulai dengan menghubungkan tujuan mendasar dari kepemimpinan dengan mengimitasi kepemimpinan yang berkualitas berdasarkan kitab Yosua. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan, sehingga dapat mengeksplorasi permasalahan, mengumpulkan, dan menganalisis data. Hasil penelitian ini ialah pemimpin masa kini apabila mengimitasi kepemimpinan Yosua, maka akan semakin memiliki kapabilitas dalam memimpin suatu lembaga atau organisasi yang dipimpinnya. Kesimpulan: kepemimpinan Yosua sangatla baik untuk digali ketika di bawah pimpinan Musa hingga dia diangkat menjadi pemimpin atas umat Israel.
Ketekunan Iman Di Dalam Penantian Kristus Berdasarkan Ibrani 10:37-38 Linus Syah Putra Gulo; Yeremia Hia
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2023): Coram Mundo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/corammundo.v5i1.91

Abstract

Di dalam Perjanjian Baru, kitab Ibrani adalah salah-satu kitab yang banyak mengutip teks Perjanjian Lama dan menyinggung tentang iman. Bahkan kitab ini sendiri yang mendefenisikan iman. Para penulis Perjanjian Baru lebih cenderung menggunakan versi Ibrani teks masoretik teks, dengan berbaga metode penafsiran tradisi Yahudi kuno. Metode penafsiran, misalnya: historis, preteris, furutis, idealis. Penulisan artikel ini dilakukan dengan metode kualitaif yang, bentukanya eksegeis. Eksegesis adalah metode untuk menemukan dan memahami pesan dari sang penulis. untuk memahami penggunaan Perjanjian Lama di alam Perjanjian Baru, khususnya tentang teks-teks yang berbicara tentang Eskatologi atau kedatangan Tuhan yang kedua kali. Dari berbagi persepektif masih banyak yag harus digali, mulai daris sisi soteriologinya dan eskatologinya. Tujuan penulisan artikel ini, untuk menjelaskan makna penggunaan kutipan Perjanjian Lama di dalam Perjanjian Baru oleh si penulis dan kaitan-nya dengan iman yang tekun dalam menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali. Penulis menggambarkan penggunaaan Perjanjian Lama oleh penulis di dalam ayat 10:37-38, kemudian, Penulis akan menguraikan korelasinya dengan iman yang tekun terhadap orang Kristen masa kini dalam hal menantikan kedatangan Kristus yag kedua kalinya.
Pelayan Kristus Yesus Yang Baik Berdasarkan 1 Timotius 4:6-16 Misi Astuti Waruruwu; Moses Wibowo
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2023): Coram Mundo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/corammundo.v5i1.102

Abstract

Menjadi hamba Tuhan adalah kesempatan sempurna yang tidak dimiliki semua orang. Hamba Tuhan adalah orang yang setia dan mengaku di hadapan Tuhan bahwa dia untuk Tuhan. Hamba Tuhan harus memiliki dasar iman dalam pelayanan, terlatih untuk mengajar dan menguasai diri dalam memberitakan Firman Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa hamba-hamba Tuhan mampu melatih dan memimpin domba-domba-Nya seperti yang dilakukan Yesus Kristus sebagai Gembala yang Baik dari domba-domba-Nya. Dalam surat ini, Paulus mengingatkan Timotius agar para hamba Tuhan tidak lagi mengajar di zaman sekarang, karena banyak sekali nabi palsu yang mengaku sebagai utusan Tuhan. Hasil penelitian ini menggambarkan kompetensi hamba Tuhan dalam menjalankan pelayanannya

Page 5 of 13 | Total Record : 130