cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 185 Documents
PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI 03-2834-2000 DAN SNI 7656:2012 Hunggurami, Elia; Bolla, Margareth E.; Messakh, Papy
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.988 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kebutuhan bahan dan kuat tekan beton normal antara metode SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656: 2012 dengan menggunakan ukuran agregat kasar maksimum 20 mm dan 40 mm, yang diterapkan pada mutu rencana (fc') 15 MPa, 20 MPa dan 25 MPa. Metode penelitian yang digunakan adalah pengujian material dan uji tekan pada spesimen silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, pada hari ke 28. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan semen dengan metode SNI 03-2834-2000 lebih tinggi dari SNI 7656: 2012, kebutuhan agregat halus dengan metode SNI 03-2834-2000 kurang dari SNI 7656: 2012, kebutuhan agregat kasar maksimum 20 mm dengan nilai fc 'adalah 15 MPa dan 20 MPa lebih banyak pada SNI 03-2834-2000 dibandingkan SNI 7656: 2012, namun kebutuhan untuk fc '25 MPa pada metode SNI 03-2834-2000 kurang dari SNI 7656: 2012. Kebutuhan agregat kasar dengan ukuran maksimum 40 mm dengan metode SNI 03-2834-2000 kurang dari SNI 7656: 2012, dan kebutuhan air dengan metode SNI 03-2834-2000 lebih tinggi dari SNI 7656: 2012. Nilai kuat tekan pada kedua metode tersebut telah memenuhi mutu rencana, namun metode SNI 03-2834-2000 menghasilkan nilai kuat tekan yang lebih besar dari pada metode SNI 7656: 2012. This study aims to determine the comparison of material requirements and the comparative strength of normal concrete between the method of SNI 03-2834-2000 and SNI 7656: 2012 by using the maximum coarse aggregate size of 20 mm and 40 mm, which applied to the quality design (fc') of 15 MPa, 20 MPa and 25 MPa. The study method used is material testing and compressive test on cylindrical specimen with diameter size 15 cm and height 30 cm, at day 28. The analysis results show that the need of cement in SNI 03-2834-2000 method is more than SNI 7656: 2012 ones, the fine aggregate requirement in SNI 03-2834-2000 method is less than SNI 7656: 2012, the maximum coarse aggregate requirement of 20 mm with the value of fc' are 15 MPa and 20 MPa is more in SNI 03-2834-2000 method than SNI 7656: 2012, but for fc' of 25 MPa then SNI 03-2834-2000 method has a less requirement than SNI 7656: 2012 ones. The coarse aggregate requirement with maximum size 40 mm in SNI 03-2834-2000 method is less than SNI 7656: 2012, and water requirement in SNI 03-2834-2000 method is more than SNI 7656: 2012 ones. The compressive strength value in both methods has fulfilled the quality design, but the SNI 03-2834-2000 method produces a compressive strength value that is more than the method of SNI 7656: 2012.
KAJIAN SIFAT MEKANIKAL DAN KOMPOSISI ELEMEN BATANG PROFIL L BERBAHAN FERROCEMENT SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF PENGGANTI KAYU DAN BAJA Cornelis, Remigildus
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.429 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengkaji sifat mekanikal dan komposisi elemen batang profil Lberbahan ferrocement sebagai material alternatif pengganti kayu dan baja untuk elemen –elemen struktur ringan seperti gording dan kuda-kuda untuk atap rumah sederhana. Halini berkaitan dengan isu pemanasan global (global warming) dan halnya dengan materialbaja, mengingat kendala di daerah seperti Propinsi Nusa Tenggara Timur dimana hargabaja yang semakin mahal. Material yang digunakan untuk pembuat elemen profil tersebut(sebagai alternative) adalah Ferrosemen. Pada penelitian ini, telah didapatkan beberapakarakterisktik teknis material dan elemen profil tersebut (engineering properties) yaitukarakteristik mortar yang digunakan, karakteristik tekan dan tarik. Material dasar yangdigunakan adalah pasir Takari, semen bosowa, wiremesh hexagonal Watson 3 lapis. Pasiryang digunakan adalah yang lolos No.40 ASTM. Komposisi material yang optimal(berdasarkan kekuatan dan workability) untuk membentuk ferosemen adalah pasir :semen : air = 1.4 : 1 : 0.5. Wiremesh yang digunakan 3 lapis dengan diameter kawat 0,5mm dan jarak bukaan 1,5 cm x 2,5 cm . Pengujian tekan profil L ferosemen denganpanjang 15 cm dan 30 cm menunjukkan bahwa keruntuhan material masih dominandimana pengaruh panjang elemen belum ada. Faktor koefisien kekuatan tekan mortaruntuk desain adalah 0,3735 dengan menghasilkan Safety Factor (SF)>3,0. Kekuatan tarikultimate profil terhadap kekuatan tekan ultimate profil adalah 7,07 % dan kekuatan tariklayan profil terhadap kekuatan tekan ultimate profil adalah 1,90 %. Kekuatan tekanultimate profil maksimum sebesar 77 KN (770 kg), kekuatan tarik ultimate profilmaksimum sebesar 5,7 KN (57 kg). Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan peluangprofil ferosemen ini digunakan sebagai material alteranatif pengganti kayu atau bajauntuk elemen konstruksi atap atau rangka batang yang mengalami beban yang kecil(sederhana).
ANALISIS PERUBAHAN FASE DARI 4 MENJADI 2 PADA SIMPANG 4 BERSINYAL POLDA Bolla, Margareth E.; Sir, Tri M. W.; Nitti, Grace D.
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.55 KB)

Abstract

Perkembangan Kota Kupang yang semakin pesat serta meningkatnya aktifitas masyarakat menyebabkan terjadinya kemacetan lalu litas pada jalan khususnya pada simpang 4 bersinyal Polda. Berdasarkan kaitannya dengan manajemen lalu lintas maka kinerja persimpangan menjadi kebutuhan yang mendesak. Kinerja simpang diketahui dengan cara melakukan evaluasi terhadap pengaturan fase pada simpang bersinyal Polda. Analisis tahap pertama dilakukan untuk mengetahui kinerja simpang Polda dengan pengaturan 4 fase dan tahap kedua dilakukan analisis untuk mengetahui kinerja simpang Polda jika dilakukan perubahan fase menjadi 2 fase. Adapun data yang didapatkan dari hasil survey dianalisis dengan menggunakan Pedoman kapasitas Jalan Indonesia 2014. Hasil analisis dengan sistem 4 fase menghasilkan derajat kejenuhan dan tundaan yang tinggi yaitu 1,01 untuk Jl. Jend Sudirman, 1,04 untuk Jl. Jend. Soeharto, 0,48 untuk Jl. Herewila dan 0,89 untuk Jl. Nisnoni serta tundaan rata-rata sebesar 120 det/smp. Analisis dengan sistem 2 fase menghasilkan derajat kejenuhan dan tundaan yang lebih rendah yaitu 0,48 untuk Jl. Jend. Sudirman, 0,55 Jl. Jend. Soeharto, 0,26 Jl. Herewila dan 0,52 Jl. Nisnoni serta tundaan rata-rata 17,16 det/smp. Dengan demikian untuk meningkatkan kapasitas simpang Polda perlu diberlakukan sistem 2 fase pengaturan larangan belok kanan pada simpang serta penggunaan fasilitas u-turn.The rapid development of traffic in Kupang City has caused  frequent traffic jams, especially at four-legged signalized intersection of Polda,therefore traffic management needs to be done to improve the performance of the intersection. The analysis was conducted in two stages and was based on the 2014 Indonesia Highway Capacity Manual. In the first stage, the performance of the current Polda intersection that has 4-phase signal setting, and the second stage, an intersection performance analysis is performed if the changes are made into 2-phase signal. The analysis showed that the application of 4-phase system resulted in a relatively high degree of saturation those are 1,01 for the Jend. Sudirman Street, 1,04 for Jend. Soeharto Street, 0,48 for Herewila Street and 0,89 for Nisnoni Street with an average delay of 120 sec/pcu. At the change into 2-phase signal the analysis result showed a lower degree of saturation those arefor Jend. Sudirman, Jend. Soeharto, Herewila and Nisnoni Street respectively of 0,48, 0,55, 0,26 and 0,52, with an average delay of 17,16 sec/pcu. Thus, a 2-phase signal system needs to be applied to improve performance at the Polda intersection. This system must be equipped with a right turn restriction arrangement, installation of u-turn facilities as well as required sign and mark.
PERENCANAAN DAN KINERJA BUNDARAN BERDASARKAN METODE MKJI 1997 DAN SIDRA INTERSECTION V5.1 Frans, John H.; Sir, Tri M.W.; Oematan, Charly L.
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.352 KB)

Abstract

Persimpangan di depan gerbang masuk Kampus Universitas Nusa Cendana (UNDANA) merupakan simpang tak-bersinyal dengan arus cukup tinggi yang dapat menyebabkan banyak permasalahan pada area ini. Dari permasalahan yang ada akan dibuatkan suatu penelitian penanganan simpang menggunakan bundaran, karena memberikan beberapa manfaat yang dapat mengatasi permasalahan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain geometri bundaran menggunakan Pedoman Teknis No.20 Tahun 2004-B.  Untuk proses evaluasi kinerja bundaran hasil desain, metode yang digunakan adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) yang merupakan metode dari Indonesia danSIDRA INTERSECTION v5.1 yang merupakan metode komputasi yang dibuat oleh Australia. Kedua metode ini  kemudian dibandingkan hasil analisisnya untuk parameter tundaan rata-rata, derajat kejenuhan, dan peluang antrian. Hasil evaluasi pada tahun 2017 menggunakan MKJI 1997 didapat derajat kejenuhan pada bundaran yaitu 0,62, sementara untuk SIDRA INTERSECTION didapat 0,68. Derajat kejenuhan kedua metode ini masih dalam persyaratan derajat kejenuhan dibawah 0,85 sehingga kondisi arus lalu-lintas dalam bundaran stabil dan dapat dijadikan rekomendasi penanganan simpang. Hasil evaluasi pada akhir umur rencana di tahun 2027 menggunakan MKJI 1997 didapat nilai derajat kejenuhan pada bundaran yaitu 1,00, sementara untuk SIDRA INTERSECTION didapat 1,22. Evaluasi bundaran menggunakan MKJI 1997 terlihat memiliki derajat kejenuhan yang lebih kecil dari SIDRA INTERSECTION.The intersection in front of UNDANA is un-signalized intersection with large of Traffic flow. This situation can cause troubles like amount of conflict arise etc. Based on the existing situation, a research to overcoming problem will be made using Traffic Roundabout. At this point, Roundabout can reduce the traffict conflict at an intersection besides with other benefits it can caused. For evaluating the performance of roundabout design, the methods used is Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) and SIDRA INTERSECTION (Australian Product). Then, these two methods will be compared the results such as average delay, degree of saturation, and queue probability. Performance evaluation in 2017 using MKJI 1997 obtained the degree of saturation at the roundabout is 0.62, while for SIDRA INTERSECTION is 0.68. Degree of saturation of both methods is still in the requirement of degree of saturation below 0.85 so that the condition of traffic flow in the roundabout is stable and this design can be a recommendation for solving this intersection’s problem. Then, in 2027 using MKJI 1997 obtained degree of saturation at the roundabout is 1.00, while for SIDRA INTERSECTION obtained 1.22. Degree of saturation from the roundabout evaluation using MKJI 1997 is below the degree of saturation given by SIDRA INTERSECTION.
IMPROVING THE EFFICIENCY AND ADEQUACY OF URBAN ROAD-PASSENGER TRANSPORT Pah, Jusuf J.S.
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.363 KB)

Abstract

This study offered ways to improve the efficiency and adequacy of urban public transport in Kupang, taking as the background the viewpoint that urban transport should concern not only middle and high income people but urban poor as well. It focused on three principle modes of public transport in the city, two of which are formal: city bus, and bemo, and the remaining one is informal/paratransit locally known as ‘ojek’. It took urban transport strategic review published recently by the World Bank as the quarry form which solutions for efficiency and adequacy the city’s passenger-transport were drawn and developed as to suit specific demand of the same. It concluded that to improve the service of public transport in the city, ‘competition-for the-market’ should be introduced into the market of its urban transport form of for-the-market competition recommended are route-concession. It stressed also however that prior to it state-owned motor companies should be privatized, and their capacity to engage in an open competition should be made better. As for bemo, service-contract should be introduced into the relation between the owner and the operators, whereas paratransit should be recognized and regarded as part of the whole urban public transportation system
STABILISASI TANAH LEMPUNG DESA NIUKBAUN MENGGUNAKAN CAMPURAN TANAH KAPUR DAN SEMEN Sir, Tri M. W.; Lay, Raymond R.; Bunganaen, Wilhelmus
Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.404 KB)

Abstract

Jenis tanah di Desa Niukbaun Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang yang diklasifikasi menurut USCS termasuk kelompok CH sedangkan berdasarkan AASTHO termasuk kelompok A-7-6 (11). Guna memperbaiki kekuatan tanah tersebut perlu dilakukan usaha stabilisasi tanah. Stabilisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah stabilisasi kimiawi yaitu dengan menambah bahan tambah (aditif) berupa tanah kapur dengan persentase 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% serta persentase semen 5% pada persentase tanah kapur 30%, 40% dan 50%. Metode penelitian yang dilakukan yaitu pengujian sifat fisik dan sifat mekanik tanah lempung. Hasil penelitian menunjukan nilai indeks plastisitas tanah asli 27,54%, namun pada penambahan tanah kapur 50% nilai indeks plastisitas berkurang menjadi 14,58%, nilai CBR terendam meningkat menjadi 5,31% dari nilai tanah asli sebesar 0,38%, nilai pengembangan (swelling) berkurang menjadi 0,16% dari nilai tanah asli sebesar 2,45%, sedangkan nilai kuat tekan bebas meningkat menjadi 7,62 kg/cm2 dari nilai tanah asli yaitu 1,07 kg/cm2. Pada penambahan tanah kapur 50% dan semen 5% menghasilkan nilai indeks plastisitas berkurang menjadi 5,53%, nilai CBR terendam meningkat menjadi 7,37%, nilai pengembangan (swelling) berkurang menjadi 0,32% dan nilai kuat tekan bebas meningkat menjadi 16,54 kg/cm2 dari nilai tanah asli.The type of soil in Niukbaun Village, Amarasi Barat sub-district, Kupang district, which was classified according to USCS included the CH group, while based on AASTHO included to groups A-7-6 (11). In order to improve the strength of the soil, a soil stabilization effort is needed. Stabilization used in this study is chemical stabilization by adding ingredients (additives) in the form of limestone soil with a percentage of 10%, 20%, 30%, 40% and 50% and the percentage of cement 5% in the percentage of lime soil 30%, 40% and 50%. The research method that is carried out is testing the physical properties and mechanical properties of clay.The result shows the original soil plasticity index value was 27,54%, but in the addition of 50% lime soil the plasticity index value was reduced to 14,58%, soaked CBR value increased to 5,31% from the original soil’s plasticity index value of 0,38%, value swelling reduced to 0,16% from the original soil value of 2.45%, while the free compressive strength increased to 7,62 kg/cm2 from the original soil value of 1.07 kg / cm2. On the addition of 50% limestone soil and 5% cement, the plasticity index value was reduced to 5,53%, soaked CBR value increased to 7,37%, swelling value decreased to 0,32% and free compressive strength value increased to 16,54 kg/cm2 of the original soil value.
Analisis Hubungan Tebal Hujan dan Durasi Hujan Pada Stasiun Klimatologi Lasiana Kota Kupang Bunganaen, Wilhelmus; Krisnayanti, Denik S.; Klau, Yacobus A.
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.986 KB)

Abstract

Rusaknya alat ukur curah hujan dapat mengakibatkan kehilangan data tebal hujan dalam beberapa waktu. Penelitian ini dilakukan untuk mencari model persamaan hubungan antara tebal hujan dan durasi hujan pada Stasiun Klimatologi Lasiana Kota Kupang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan otomatis (jam-jaman) yang diperoleh dari alat ukur curah hujan otomatis tipe Hellman dari tahun 2000 – 2011 (11 tahun pengamatan). Teknik analisa data dalam penelitian metode analisis regresi linear sederhana, dan selanjutnya diuji dengan analisis chi-kuadrat. Hasil penelitian diperoleh model persamaan hubungan antara tebal hujan dan durasi hujan yaitu H = 11.03 t0.34, dimana ‘H’ merupakan tebal hujan yang dinyatakan dalam millimeter (mm) dan ‘t’ merupakan durasi hujan yang dinyatakan dalam menit. Model persamaan ini telah diuji menggunakan uji chi-kuadrat yang hasilnya menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tebal hujan dan durasi hujan, oleh sebab itu persamaan ini dapat dipakai dalam menentukan tebal hujan pada Stasiun Klimatologi Lasiana Kota Kupang.
EVALUASI BATASAN TINGGI MAKSIMUM BANGUNAN TINGKAT TINGGI BERATURAN UNTUK PENERAPAN METODE STATIK EKUIVALEN Pah, Jusuf J. S.; Udiana, I Made; Matarohi, Deddy I.
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.141 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan analisis atas model komputer spesimen struktur bangunan gedung tingkat tinggi menggunakan program komputer: ETABS 2013. Spesimen terbagi ke dalam dua kelompok, spesimen pada kelompok pertama menggunakan sistem rangka (spesimen 9F36) sedangkan pada kelompok kedua menggunakan sistim dinding geser (9SW36). Tinggi awal setiap spesimen adalah 36 m (9 tingkat). Atas setiap spesimen dilandakan 4 akselelogram gempa yaitu El-Centro, Kobe, Chi-Chi Taiwan dan Jepang; dan asesmen untuk mengetahui moda pergoyangan meraka dilakukan. Jika moda pergoyangan yang ditunjukan adalah moda 1 maka satu tingkat (4 m) ditambahkan kepada spesiemen dan akselelogram gempa-gempa dilandakan atasnya dengan cara yang sama seperti sebelumnya, sampai spesiemen menunjukkan pergoyangan dalam moda yang lebih tinggi daripada moda 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spesimen dengan sistem rangka beralih dari bergoyang dalam mode 1 ke mode 2 pada ketinggian 9 lantai (36 m) sedangkan spesimen dengan sistem dinding geser beralih dari bergoyang dalam mode 1 ke mode 2 pada ketinggian 15 lantai (60 m). Terbukti bahwa metoda statik ekivalen dapat diterapkan pada struktur bangunan tingkat tinggi dengan sistem dinding geser yang ketinggiannya melebhi 10 tingkat (40 m) sampai dengan ketinggian 14 tingkat (54 m). Dengan demikian kedalam butir 4.2.1 SNI 1726-2002 perlu integrasikan pembedaan sistem penahan lateral.
IDENTIFIKASI KERUSAKAN KONSTRUKSI AKIBAT POTENSI PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI DESA OEBELO Bella, Rosmiyati A.; Bunganaen, Wilhelmus; Sogen, Paulus M.
Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.463 KB)

Abstract

Desa Oebelo merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan penelitian Sonbay (2010), tanah di Oebelo merupakan tanah lempung ekspansif, dengan kandungan mineral montmorillonite sebanyak 75% dan kaolinite sebanyak 25%. Tanah lempung yang mengandung Montmorilonite sangat mudah mengembang ketika terjadinya perubahan kadar air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai potensi pengembangan dan tekanan pengembangan tanah lempung ekspansif di Desa Oebelo pada variasi kadar air asli, kadar air 30% dan kadar air 40% serta Mengetahui hubungan antara tingkat kerusakan konstruksi terhadap potensi pengembangan tanah lempung ekspansif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan secara langsung di lapangan sebagai langkah awal guna mengindentifikasi kerusakan rumah dan wawancara terhadap pemilik rumah untuk mengetahui riwayat pembangunan dan kerusakan konstruksi serta pengujian sampel tanah di laboratorium untuk mengetahui potensi pengembangan tanah. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian potensi pengembangan dan penurunan satu dimensi tanah kohesif menggunakan SNI 6424-2008 (Metode A). Berdasarkan identifikasi kerusakan, wawancara dan pengujian pengembangan di laboratorium menunjukkan bahwa tingginya potensi pengembangan tanah menyebabkan tingkat kerusakan yang tinggi. Oebelo Village is a village that is located at Central Kupang District of East Nusa Tenggara Province. Based on the research by Sonbay (2010), Oebelo soil is expansive clay with percentage of mineral content are 75% of montmorillonite and 25% of kaolinite. Clay with montmorillonite is easy to swell when the water content changing. The purpose of this research is to know the value of swelling potential and swelling pressure in Oebelo Village at the condition of real water content variation, 30% of water content and 40% of water content and also to know the correlation between the value of construction damage against the swelling potensial of expansive clay. The method used in this research is the direct observations in the field as a first step to identify the damage to house and interviews with house owners to know the history of the development and construction damage and testing of soil samples in the laboratory to determine the swelling potential soil. Tests were done is test the swelling potential and the consolidation one-dimensional of cohesive soil according to SNI 6424-2008 (A method). Based on the interview and swelling test at the laboratory showing that the high potential of soil swelling causing high value of destruction.
KAJIAN PENERAPAN GREEN PROCUREMENT PADA PROYEK INFRASTRUKTUR JALAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Messah, Yunita A.; Utomo, Sudiyo; Ballo, Angelica S. C.
Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.857 KB)

Abstract

The issue of global warming and climate change is an environmental issue that the world's problems. Countermeasures are now established is sustainable development. One factor supporting sustainable development is an alternative device in the areas of procurement, that is green procurement. Determining the winner of the procurement system is noticed additional aspects, namely social, economic and environmental which in practice is still not determined the weight of each of the environmentally friendly aspects. The purpose of this study was to determine the weighting of the criteria for selecting a winner in the green procurement system and determine the relationship between environmental criteria. Data analysis technique using Analytical Network Process, in order to obtain a priority basis and weighting of each criterion so that it can be described the relationship between the criteria. The results of the study in the opinion of all respondents consisting of qualified contractors large and medium enterprises as well as the Procurement Services Unit predominant aspects in the procurement of environmentally friendly is a social aspect to the criteria that affect the human resources with the weight percentage is 10.40%. In these criteria there are sub-criteria that support namely the availability of experts and skilled workers, the availability of experts and skilled workers by level of education and experience as well as working procedures with the weight percentage of each sub-criteria 33,33%.

Page 6 of 19 | Total Record : 185