cover
Contact Name
Mhd. Halkis
Contact Email
jurnalfakultas@idu.ac.id
Phone
+6281288951380
Journal Mail Official
jurnalfakultas@idu.ac.id
Editorial Address
Universitas Pertahanan Salemba, Jl. Salemba Raya No.3, RT.1/RW.3, Paseban, Jakarta, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Strategi Pertahanan Udara
ISSN : -     EISSN : 28303490     DOI : https://doi.org/10.33172/jspu.v10i1.14808
Core Subject : Social,
Menyajikan analisis kebijakan pertahanan, perencanaan pertahanan, serta strategi pertahanan nasional dan regional.
Articles 131 Documents
Efektivitas Pelaksanaan Tugas Perwakilan Pelaksana Tugas Pokok Kementerian Pertahanan DKI Jakarta dalam Mendukung Kebijakan Pertahanan Negara D. Pantinovan
Strategi Pertahanan Udara Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v3i2.66

Abstract

Abstrak - Kemhan adalah salah satu dari tiga kementerian utama yang menjadi leading sektor dalam hal pembinaan kemampuan pertahanan negara namun masih belum memiliki instansi vertikal di daerah sebagaimana dua kementerian utama lainnya. Tujuan penelitian ini untuk : pertama, menganalisis bagaimana efektivitas pelaksanaan tugas Perwakilan PTP Kemhan DKI Jakarta, kedua, menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas, dan ketiga, bagaimana upaya untuk meningkatkan efektivitas dalam melaksanakan tugasnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif dimana data dikumpulkan melalui wawancara dan studi pustaka. Dalam penelitian menunjukkan bahwa setelah hampir lima tahun dibentuk, PTP Kemhan hingga saat ini masih bersifat adhoc atau sementara dan belum efektif dalam melaksanakan tugasnya bila dihadapkan pada Kepmenhan/Permenhan yang mengatur tentang Desk PPKP/Perwakilan PTP Kemhan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang No 3 tahun 2002. Hal ini mengakibatkan Perwakilan PTP Kemhan belum dapat melaksanakan sinkronisasi kebijakan pertahanan negara Pemerintah Pusat dengan kebijakan Pemerintah Daerah dalam membangun sistem pertahanan negara yang kuat dengan baik. Kondisi tersebut disebabkan oleh faktor eksternal1) belum didapatnya persetujuan tertulis dari Kempan dan RB terkait organisasi PTP Kemhan di daerah, 2) belum dilibatkannya pejabat Kepala Perwakilan PTP Kemhan dalam Forkopimda dan faktor internal berupa; 1) program kerja, 2) keterbatasan jumlah personel yang mengawaki 3) dan fasilitas pendukung. Upaya yang dilaksanakan adalah; 1) mengupayakan Perwakilan PTP Kemhan menjadi PTP Kemhan 2) Berkoordinasi dengan Pemda DKI Jakarta serta 3) melaksanakan optimalisasi pelaksanaan tugas. Untuk mencapai efektivitas yang diinginkan dan percepatan pembentukan PTP Kemhan, agar Kemhan menyiapkan negosiator dan publikasi media massa, memprioritaskan upaya masuk ke Forkopimda, melaksanakan penguatan sisi program kerja, personel dan fasilitas.     Kata kunci: Efektivitas, Perwakilan PTP Kemhan, Kebijakan Pertahanan NegaraAbstract - Kemhan is one of the three main ministries that are the leading sectors in terms of the country's defense capacity building but still do not have vertical agencies in the region as well as the other two ministries. The purpose of this study is to: firstly, analyze how the effectiveness of the implementation of the duties of PTP Kemhan DKI Jakarta Representative, secondly, to analyze what factors affect the effectiveness, and thirdly, how to increase effectiveness in carrying out its duties. This research uses qualitative descriptive approach where data collected through interview and literature study. In the research shows that after almost five years of establishment, PTP Kemhan until now still adhoc or temporary and not yet effective in carrying out its duties when faced with the Minister / Minister of Finance which regulates the Desk PPKP / Representative PTP Kemhan as mandated by Law No. 3 In 2002. This resulted in the PTP Kemhan Representative not being able to implement the synchronization of the central government's defense policy with the policy of the Regional Government in building a strong state defense system well. This condition is caused by external factors 1) the lack of written approval from Kempan and RB related to the organization of PTP Kemhan in the region, 2) the inclusion of the officers of PTP Kemhan Representative in Forkopimda and internal factors in the form of; 1) work program, 2) limited number of personnel manning 3) and supporting facilities. Efforts are implemented are; 1) to seek Representative PTP Kemhan PTP Kemhan 2) Coordinate with the Government of DKI Jakarta and 3) implement the optimization of the implementation of the task. To achieve the desired effectiveness and acceleration of the establishment of PTP Kemhan, Kemhan should prepare negotiators and mass media publications, prioritize efforts to enter Forkopimda, strengthen the work program, personnel and facilities.Keywords : Effectiveness, Representative of PTP Kemhan, National Defense Policy 
Penggunaan Sistem Unmanned Aerial Vehicle dalam Pengamanan Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia (Studi Interoperabilitas Skadron Udara 51 TNI AU dan Direktorat Topografi TNI AD) Firmandes Pasaribu; Syaiful Anwar; Tatar Bonar
Strategi Pertahanan Udara Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v3i2.103

Abstract

Abstrak -- Tulisan ini mengkaji penggunaan pesawat UAV dalam pengamanan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, menganalisis Prosedur, Aplikasi, Infrastruktur, dan Data UAV Dittopad dan Skadron Udara 51 TNI AU serta kematangan Kesiapan (Preparedness), Pemahaman (Understanding), Gaya Manajemen (Command Style), dan Sistem Nilai (Ethos) UAV Skadron Udara 51 TNI AU dan Dittopad dalam menunjang interoperabilitas. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dimana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi peran serta dan studi dokumentasi. Untuk mengetahui kredibilitas data, dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, penggunaan pesawat UAV dalam menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data, pengamatan udara, pengintaian udara, dan penentuan target. Kedua, Level of Information System Interoperability (LISI) di Direktorat Topografi TNI AD dan Skadron Udara 51 TNI AU dari segi prosedur, aplikasi, infrastruktur dan data yaitu Level 0 (Isolated Level) dari segi data, Level 1 (Connected Level) dari segi prosedur dan aplikasi serta Level 2 (Functional Level) dari segi infrastruktur. Ketiga, tingkatan Interoperability Maturity Model (OIM) baik dari aspek, Kesiapan, Pemahaman, Gaya Manajemen dan Sistem Nilai antara Direktorat Topografi TNI AD dan Skadron Udara 51 TNI AU dapat disimpulkan masih berada pada Level 1 (Ad hoc).Kata Kunci: Unmanned Aerial Vehicle, Pengamanan Perbatasan, dan Interoperability 
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Kerja, dan Pendidikan Kualifikasi Khusus terhadap Kinerja Perwira Komando Pemeliharaan Materiel TNI AU Yanto S Manurung
Strategi Pertahanan Udara Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v3i1.109

Abstract

Abstrak -- Kondisi Kinerja perwira di Markas Komando Komando Pemeliharaan Materiel TNI AU masih belum optimal disebabkan oleh  gaya kepemimpinan,budaya kerja dan pendidikan kualifikasi khusus.Dalam mencapai kinerja perwira perlu ditunjang perencanaan sumberdaya manusia dan komunikasi sehinga diperlukan upaya upaya dalam meningkatkan kinerja perwira. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, budaya kerja, dan pendidikan kualifikasi khusus terhadap kinerja prajurit Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah prajurit dalam hal ini adalah perwira di Markas Komando Komando Pemeliharaan Materiel TNI AU. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara Parsial Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja prajurit sebesar 14.5%. Secara Parsial Budaya Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja prajurit sebesar 26.6%. Secara Parsial Pendidikan Kualifikasi Khusus berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja prajurit sebesar 35.1%. Berdasarkan pengujian hipotesis secara simultan diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan, Budaya Kerja, dan Pendidikan Kualifikasi Khusus secara simultan terhadap Kinerja prajurit di Markas Komando Pemeliharaan Materiel TNI AU dengan besar pengaruh sebesar 76,2%, sedangkan sisanya sebesar 23.8% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.Kata kunci :        Gaya Kepemimpinan, Budaya Kerja, Pendidikan Kualifikasi Khusus, Kinerja Abstract -- Conditions  of officer performance in officer Air Force Material  Maintenance Command Headquaters quired  are not optimal suspected to be a lack of style, cultural units, and educational qualifications.In addition to achieving the performance of officer, to be suppoted by human resource planning and communication so that necessarry efforts to improve the performance of officer. The purpose of this study was to analyze the influence of leadership style, cultural units, and educational qualifications of the performance of officer.The design used in this study is correlational. The data used are primary data obtained through a questionnaire distributed to respondents. The sample used in this study in this case ware an officer in Command Headquarters Air Force Materiel Command Maintenance. The sampling technique is random sampling, while data analysis technique used is multiple regression analysis. The results showed that the Partial Leadership Style have positive influence and significant impact on officer performance of 14.5%. Partial Work Culture positive and significant influence on officer performance of 26.6%.  Partial Educational Qualification positive and significant impact on soldier performance of 35.1%. Based on simultaneous hypothesis testing showed a significant difference between Leadership Style, Work Culture and Education Qualification simultaneously on the Performance of the officer in the Command Headquarters Air Force Materiel Maintenance with great influence 76.2%, while the remaining 23.8% is explained by other causes outside the modelKeywords: Leadership Style, Work Culture, Education Qualification, performance
Pengaruh Airmanship dan Safety Culture Terhadap Keselamatan Penerbangan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Sunar Adi Wibowo
Strategi Pertahanan Udara Vol. 3 No. 3 (2017): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v3i3.163

Abstract

Abstrak -- Keselamatan Penerbangan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma belum optimal diduga karena pemahaman tentang Airmanship dan kesadaran akan Safety Culture peronel Penerbang yang masih kurang sehingga diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkannya guna mewujudkan Keselamatan Penerbangan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Airmanship dan Safety Culture terhadap keselamatan penerbangan.  Desain penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer yang diperoleh berdasarkan penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada sampel penelitian personel Penerbang di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sebanyak 62 orang dengan teknik analisis data regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara parsialAirmanship berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keselamatan Penerbangan sebesar 39.5 %.  Secara parsial Safety Culture berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keselamatan Penerbangan sebesar 37.3 %. Secara simultan diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Airmanship dan Safety Culture terhadap Keselamatan Penerbangan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma dengan besar pengaruh sebesar 50 %.  Sedangkan sisanya sebesar 50 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.  Berdasarkan hasil tersebut maka Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma perlu memberikan kesempatan kepada seluruh personel Penerbang untuk mengikuti Suspa Lambangja, kursus CRM dan seminar terkait safety, menetapkan aturan/SOP tentang perhitungan resiko terkait beban misi penerbangan, memberikan reward kepada awak pesawat yang dapat mengatasi kondisi emergency dengan baik dan memberikan punishment secara proporsional kepada awak pesawat yang melanggar aturan safety, mengoptimalkan kegiatan safety meeting serta mengoptimalkan kegiatan latihan flight training dan simulator training.Kata kunci : Airmanship, Safety Culture danKeselamatan Penerbangan Abstract -- Flight Safety at Halim Perdanakusuma Air Force Base has not been optimally anticipated because of the understanding of Airmanship and the awareness of the aviation Safety Authority of the aviator is still lacking so that efforts are needed to improve it in order to realize Flight Safety at Halim Perdanakusuma Air Force Base. The purpose of this study is to analyze the influence of Airmanship and Safety Culture on aviation safety.  This research design using quantitative descriptive approach. The data used in this study comes from the primary data obtained on the basis of the distribution of questionnaires distributed to the research samples of Air Force personnel in the Air Force Base Halim Perdanakusuma as many as 62 people with multiple data regression analysis techniques. The result showed that partially Airmanship had positive and significant effect on Flight Safety by 39.5%. Partially Safety Culture has positive and significant effect on Flight Safety of 37.3%. Simultaneously it is found that there is a significant influence between Airmanship and Safety Culture on Aviation Safety at Halim Perdanakusuma Air Force Base with a big influence of 50%. While the remaining 50% is explained by other causes beyond the model. Based on these results, the Halim Perdanakusuma Air Force Base needs to provide an opportunity to all the Aviator personnel to join Suspa Lambangja, CRM courses and safety-related seminars, establish rules/SOP on risk calculations related to flight missions, provide rewards to crew that can cope with emergency conditions well and provide proportional punishment to crew who violate safety rules, optimize safety meeting activities, optimize flight training and training simulator training. Keywords: Airmanship, Safety Culture and Aviation Safety.
Analisis Kinerja Prajurit TNI AU Dalam Mendukung Tugas di Pangkalan Udara TNI AU Soewondo Medan Esra K. Sembiring; Afrizal Hendra
Strategi Pertahanan Udara Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v3i2.180

Abstract

Abstrak - Era reformasi yang terjadi di tengah bangsa Indonesia, sejak bulan Mei 1998 yang lalu, telah menandai bergulirnya iklim demokrasi di tanah air termasuk tuntutan reformasi secara kelembagaan setiap penyelenggara negara termasuk profesionalisme Tentara Nasional Indonesia. Relatif masih belum optimalnya kinerja Prajurit TNI AU di Lanud Soewondo Medan dapat dilihat dari masih ditemukannya  pelaksanaan tugas yang tidak sesuai dengan perencanaan sebelumnya  baik diukur dari segi efesiensi, efektifitas maupun produktifitasnya. Selain itu, berdasarkan penjelasan Irjenau Marsda TNI Anang pada Rakornispers TNI AU tanggal 7 Nopember 2016 di Mabesau dijelaskan bahwa opini LHP LK BPK RI tentang kinerja TNI mengalami penurunan dari WTP ditahun 2013 kemudian WTP DPP ditahun 2014 dan menurun kembali menjadi WDP DPP pada tahun 2015 dan yang paling terakhir pada tahun 2016 opini LK BPK RI menjadi WDP.Ini mengindikasikan masih belum selesainya pekerjaan rumah bagi TNI secara keseluruhan.  Tujuan  penelitian ini untuk menganalisis  permasalahan kinerja prajurit TNI AU  Lanud Soewondo dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerjanya. Teori utama yang dipakai menggunakan Teori Kinerja yang dikemukakan oleh Irawan Pasetya (1994 : 1) yang menyatakan bahwa kinerja adalah “ merupakan hasil dari suatu proses manajemen secara menyeluruh yang melibatkan faktor-faktor efisiensi, efektivitas, dan produktivitas, dimana hasil kerja tersebut dapat ditunjukkan secara konkret dan dapat diukur “.Dari penelitian Tesis ini ditemukan permasalahan kinerja yang masih terjadi saat ini disebabkan oleh kompetensi prajurit yang belum maksimal, kepemimpinan, orientasi tujuan prajurit serta sarana prasarana tugas yang belum terpenuhi.Kata Kunci: Kinerja prajurit, Kompetensi, orientasi tujuan dan kepemimpinan Abstract - The era of reformation ollowed in the Indonesian nation, from May 1998 ago, that was marked by the passing of the climate of democracy in the country. It becomes the demands for reform at every institutional money into the state apparatus, including the professionalism of the Indonesian National Army. This situation is relatively non-optimal performance in the Air Force Soldier Soewondo Medan airbase can be seen from the discovery of the implementation of the tasks that still does not comply with a previous planning both measured in terms of efficiency, effectiveness and productivity. Furthermore, based on the explanation Irjenau Air Vice Marshal TNI Anang on Rakornispers Air Force Nopember 7th, 2016 at Mabesau explained that the opinions LHP LK BPK on TNI’s Performance decreased from WTP in  2013 then WTP DPP in the year 2014 and declined again to WDP DPP in 2015 and the most recent 2016 LK opinion BPK into WDP. This indicates still not completed homework for the military as a whole.  The purpose of this study to analyze the performance problem Lanud  Soewondo AU Soldiers and the factors that influence performance. The main theory is used to use the theory of performance put forward by Irawan Prasetya (1994:1) which states that the performance was “the result of a management process as a whole that involve factors of efficiency, effectiveness and productivity, where the results of such work can be shown concrete and can be measured.From the research of this thesis found performance problems that still exist is currently in Lanud Soewondo Medan such efficiency that has not been done, the effectiveness of that has not been achieved and productivity that still not optimal assessed with standard measures of performance used as a reference within the TNI (Perpang / 93 / XI / 2011 on Guidelines for Assesment and Administration in Environmental Workload Calculation TNI). This is according to the author due to the competency of soldiers that have not been up, leadership, goal orientation and infrastructure soldiers unfullfilled task.Keywords: soldier performance, competence, goal orientation and leadership
Peran TNI AU Pada Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB MINUSMA di Mali Tahun 2015-2016 Pratomo Sariadi Darwan; Tirton Nefianto; Afrizal Hendra
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i1.212

Abstract

Abstrak--Pasukan Perdamaian TNI saat ini terus memainkan peran yang vital dalam Misi Pemeliharaan PBB. Namun sejak pelibatan TNI yang pertama kali pada tahun 1957, TNI Angkatan Udara memiliki pengaruh dan peran yang relatif kecil dalam MPP PBB. Dalam sejarah, MPP PBB MINUSMA di Mali merupakan satu-satunya misi dimana TNI Angkatan Udara memiliki peran yang cukup signifikan. Peran tersebut merupakan salah satu instrumen politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif sekaligus merupakan implementasi dari pelaksanaan tugas TNI AU. Peran tersebut juga merupakan penyelarasan atas substansi politik luar negeri dan kepentingan nasional Indonesia dalam hubungan internasional sehingga menjadi suatu topik yang layak untuk diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi langsung, studi dokumentasi dan wawancara untuk mengeksplorasi aspek penting dari peran TNI Angkatan Udara, kendala yang dihadapi, peluang ke depan, manfaat yang diperoleh serta kondisi yang dibutuhkan untuk meningkatkan peran TNI Angkatan Udara dalam MPP PBB MINUSMA di Mali. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis SWOT untuk membangun strategi dan rekomendasi dalam meningkatkan peran TNI Angkatan Udara dalam MPP PBB MINUSMA. Penelitian ini juga dapat digunakan oleh pengambil kebijakan untuk memperdalam pemahaman tentang peran TNI Angkatan Udara dalam MPP PBB MINUSMA di Mali agar dapat membuat putusan kebijakan yang tepat dalam rangka meningkatkan peran TNI Angkatan Udara dalam MPP PBB MINUSMA di Mali maupun pada MPP PBB lainnya dimasa mendatang.Kata kunci: peacekeeping operations, politik luar negeri bebas dan aktif, kepentingan nasional, hubungan internasional, kebijakan Abstract--The Indonesian National Defence Forces Peacekeeping Forces continues to play a vital role in the United Nations Peacekeeping Operations. However, since the Indonesian National Defence Forces first foray into Peacekeeping in 1957, the Indonesian Air Force has less influence and role. In history, the UN Peacekeeping Operation MINUSMA in Mali is the only UN Mission in which the Indonesian Air Force has a significant role. The role is one of the Indonesian Government foreign policy instruments as well as the implementation of the tasks of the Indonesian Air Force. The role is also an alignment of the Indonesia’s foreign policy and Indonesia's national interests in international relations so it is substantiated as a worthy topic to be studied. This research used a qualitative approach using interviews to explore important aspects of the role of the Indonesian Air Force, the constraints faced, the future opportunities, the benefits gained as well as the conditions required to enhance the role of the Indonesian Air Force in the UN Peacekeeping Operation MINUSMA in Mali. In addition, this research also utilized SWOT analysis to develop strategies and recommendations in order to enhance the role of the Indonesian Air Force in the UN Peacekeeping Operation MINUSMA in Mali. This research can also be used by the policy makers to deepen their understanding regarding the role of the Indonesian Air Force in the United Nations Peacekeeping Operation MINUSMA in Mali in order to make the right policy decisions as well as to increase the role of the Indonesian Air Force in the UN Peacekeeping Operation MINUSMA in Mali and other UN Peacekeeping Operations in the future.Keywords: peacekeeping operations, free and active foreign policy, national interest, policy
Peran Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi Dalam Rangka Penanggulangan Bencana Alam di Wilayah Sulawesi Utara Yooudy Taloko; Ahwan Ismadi; Haryono Haryono
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i1.213

Abstract

Abstrak --  Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai salah satu komponen bangsa dan alat negara di bidang pertahanan memiliki tugas pokok.  Adapun tugas pokok sebagaimana dimaksud yaitu Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).  Dalam hal ini TNI didalam melaksanakan tugas OMSP tersebut didasarkan pada Undang Undang RI nomor 34 tahun 2002 disebutkan bahwa TNI sebagai kekuatan yang membantu pemerintah menanggulangi akibat bencana yang terjadi. Pangkalan TNI Angkatan Udara Sam Ratulangi sebagai satuan kewilayahan yang berada di Provinsi Sulawesi Utara memberikan peran yang sangat besar dalam mendukung pelaksanaan tugas TNI AU serta turut berkontribusi dalam pembangunan daerah yaitu membantu pemerintahan daerah dan salah satu diantaranya adalah membantu pemerintah daerah dalam mengatasi dan menanggulangi akibat terjadinya bencana alam.  Namun masih dihadapkan berbagai keterbatasan yang menjadikan kendala pada pelaksanaannya.  Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data, meliputi: observasi, wawancara dan penelusuran dokumen. Teknis analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif melalui tiga alur kegiatan, meliputi: reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan penelitian yang diperoleh berbagai keterbatasan baik dari aspek sumber daya manusia, aspek sarana dan prasarana, aspek peranti lunak serta dukungan anggaran. Hasil analisis tentang peranan Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi dalam mendukung penanggulangan bencana alam di wilayah Sulawesi Utara yaitu meningkatkan profesionalisme prajurit Lanud Sam Ratulangi dalam mendukung penanggulangan bencana alam, meningkatkan kapasitas organisasi dan manajemen operasional dalam mendukung penanggulangan bencana alam,  meningkatkan kerjasama pendidikan dan pelatihan tentang penanggulangan bencana alam, melengkapi fasilitas dan sarpras termasuk dukungan anggaran melalui permohonan ke komando atas maupun pemerintah daerah. Kata Kunci : Peran, Kemampuan, Bencana alam Abstract -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) as one of the components of the nation and state tools in the field of defense has a fundamental duty. The main task as mentioned is the Operation Military War (OMP) and Military Operation Other Than War (OMSP).  In this case the TNI in carrying out the task of OMSP is based on the Law of RI number 34 of 2002 mentioned that the TNI as a force that helps the government to cope with the disaster. Sam Ratulangi Air Force Base as a territorial unit located in North Sulawesi Province provides a very big role in supporting the implementation of the tasks of the Air Force and contribute to regional development that helps local government and one of them is to helpj local governments in overcoming and overcoming the effects of natural occurrence.  From experience, it shows that the role of Air Force Base Sam Ratulangi is very significant in supporting natural disaster mitigation in which airplanes, air bases and aviation facilities are the means of having the advantage of reaching and monitoring the natural disaster location and the inclusion of incoming aid. Goals that want to achieve, then this research using approach method of data of interview and trace of document. Technical analysis of data using qualitative descriptive technique through three flow activities include reduction, data presentation and conclusion. Research findings obtained by various limitations of human resources aspects, aspects of facilities and infrastructure, software aspects and budget support Results of analysis on the role of the Air Force Base Sam Ratulangi in support of natural disaster management in the region of North Sulawesi is the Ratulangi warriors in the handling of natural disasters enhancing organizational and operational capacities in support of tackling improved education and training cooperation on natural disasters, complementing facilities and facilities including budget support through requests to top command or local government.Keywords :  Role, Capability, Natural Disaster
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kualifikasi Personel Pemeliharaan Terhadap Kesiapan Operasional Skadron Pendidikan 101 Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta 2017 Nur Haryanto; Sukmo Gunardi; Deni D.A.R
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i2.246

Abstract

Abstrak --  Kesiapan operasional di Skadik 101 belum optimal di diduga karena kondisi lingkungan kerja yang tidak nyaman dan kualifikasi personel yang masih belum sesuai yang diharapkan, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesiapan operasional di Skadik 101. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan kualifikasi personel pemeliharaan terhadap kesiapan operasional Skadik 101. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis, data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer yang diperoleh berdasarkan penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada sampel penelitian personel Skadik 101 sebanyak 31 orang dengan teknik analisis data regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kerja  berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan operasional Skadron Pendidikan 101. Secara parsial faktor kualifikasi personel baik ditinjau dari segi Inspektor, Juru Montir Udara dan Mekanik berpengaruh positif terhadap kesiapan operasional Skadron Pendidikan 101. Secara simultan diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja dan kualifikasi personel terhadap kesiapan operasional Skadron Pendidikan 101 dengan besar pengaruh sebesar 43,2%, sedangkan sisanya sebesar 56,8% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Berdasarkan hasil tersebut maka kondisi lingkungan fisik Skadik 101 perlu mendapat perhatian dan peningkatan kemampuan personel pemeliharaan sehingga  dapat  meningkatkan kesiapan  operasional.Kata kunci: Lingkungan Kerja, Kualifikasi Personel dan Kesiapan Operasional  Abstract -- Operational readiness at Skadik 101 is not optimally suspected due to uncomfortable working environment conditions and unsuitable personnel qualifications expected so that efforts are needed to improve operational readiness in Skadik 101. The purpose of this study is to analyze the effect of working environment and qualification of maintenance personnel on the operational readiness of Skadik 101. This research design using analytical descriptive approach, the data used in this study comes from the primary data obtained based on the distribution of questionnaires distributed to the sample research personnel Skadik 101 as many as 31 people with multiple data regression analysis techniques. The results showed that the work environment had a positive and significant impact on the operational readiness of the Education Squadron 101. Partially qualified personnel factors in terms of Inspector, Airman and Mechanic interpreter positively influenced the operational readiness of the Education Squadron 101. Simultaneously it was found that there was a significant influence between work environment and qualifications of personnel to the operational readiness of the Education Squadron 101 with a large influence of 43.2%, while the remaining 56.8% is explained by other causes outside the model. Based on these results, the physical environment condition of Skadik 101 needs to get attention and improve the ability of maintenance personnel so that it can improve operational readiness.Keywords: Work Environment, Personnel Qualifications and Operational Readiness
Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kemampuan Personel Skuadron Udara 800 Wing Udara 1 Puspenerbal Minarno Minarno; Supartono Supartono; Joni Widjajanto
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i2.330

Abstract

Abstrak -- Kesiapan opersional pesawat udara CN235-220M Maritime Patrol Aircraft ditentukan oleh faktor kesiapan teknis pesawat udara, kesiapan personel dan dukungan logistik. Kesiapan operasional yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas dalam rangka pertahanan dan keamanan Negara di laut. Namun kesiapan operasional pesawat udara CN235-220M Maritime Patrol Aircraft Skuadron Udara 800 Wing Udara 1 Puspenerbal belum optimal yang dipengaruhi oleh faktor kemampuan personel. Kemampuan personel dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Permasalahan yang diteliti yaitu tentang pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan personel Skuadron Udara 800 Wing Udara 1 Puspenerbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan baik secara parsial maupun simultan terhadap kemampuan personel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner. Responden penelitian sebanyak 62 personel dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan terhadap kemampuan personel dengan nilai thitung > dari ttabel yaitu 2.051 > 2.001 dan terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan terhadap kemampuan personel dengan nilai thitung > dari ttabel, yaitu 3.099 > 2.001 serta secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan personel. Koefisien determinasi sebesar 0.753 menunjukkan bahwa besar pengaruh kedua variabel bebas yaitu pendidikan dan pelatihan secara simultan terhadap kemampuan personel adalah sebesar 75.3%, sedangkan sisanya sebesar 24.7% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Semakin tinggi pendidikan dan pelatihan akan berdampak kepada semakin tingginya kemampuan personel, begitu juga sebaliknya.Kata Kunci: Maritime Patrol Aircraft, Kuantitatif, Wing Udara 1 Abstract -- Operational readiness of CN235-220M Maritime Patrol Aircraft is determined by factors of aircraft technical readiness, personnel readiness and logistical support. High operational readiness can improve the cability to carry out tasks in the framework of defense and security of the State at sea. However, the operational readiness of aircraft CN235-220M Maritime Patrol Aircraft of the 800th Squadron of the 1st Air Wing Puspenerbal is not yet optimal which is influenced by the personnel capability. The personnel capability is influenced by various factors including education, training and experience. The problems studied were about the influence of education and training on the personnel cability of the 800th Squadron of the 1st Air Wing Puspenerbal. The purpose of this study was to analyze the influence of education and training both partially and simultaneously on the ability of personnel. This study uses a quantitative approach with multiple regression analysis. Collecting research data using a questionnaire. Research respondents were 62 personnel using saturated sampling techniques. The results showed that there was a significant influence between education on the personnel capability with a tcount > of ttable, that was 2,051 > 2,001 and there was a significant influence between education on the personnel capability with a tcount> of ttable, that was 3,099 > 2,001 and simultaneously there was a significant influence between education and training on the personnel capability. The determination coefficient of 0.753 shows that the influence of both independent variables, namely education and training simultaneously on ability is 75.3%. The determination coefficient of 0.753 shows that the influence of both independent variables, namely education and training on abilities is 75.3%, while the remaining 24.7% is explained by other causes outside the model. The higher education and training will affect the higher capacity of personnel, and vice versa.Keywords: Maritime Patrol Aircraft, Quantitative, 1st Air Wing
Peningkatan Kesejahteraan Personel Dalam Rangka Mendukung Tugas Satuan (Studi Pada Lanud Halim Perdana Kusuma) Arif Bachtiyar
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i2.331

Abstract

Abstrak -- Meningkatnya kesejahteraan personel dalam rangka pemeliharaan profesionalisme prajurit merupakan salah satu arah kebijakan dan strategi Nasional pembangunan bidang Pertahanan untuk mewujudkan pencapaian sasaran pembangunan bidang pertahanan Tahun 2015-2019 (sumber; Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/556/VI/2016tanggal 27 Juni 2016 tentang Rencana Strategis Pembangunan TNI Tahun 2015-2019.  Berdasarkan Keputusan Panglima TNI tersebut kesejahteraan yang seharusnya dimiliki oleh setiap prajurit adalah pembayaran gaji, honorarium dan tunjangan serta lembur yang dapat diterima secara tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan peraturan yang berlaku, peningkatan kualitas serta kuantitas pendidikan dan pelatihan prajurit TNI peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan bagi seluruh personel serta Penambahan perumahan dinas sehingga setiap personel dapat menempati rumah dinas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesejahteraan personel Lanud Halim Perdana Kusuma dan menganalisis upaya satuan untuk meningkatkan kesejahteraan personel dalam mendukung tugas Lanud Halim Perdana Kusuma. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan survei.  Data penelitian diperoleh melalui metode antara lain: wawancara mendalam yang menggunakan teknik purposive sampling, observasi, dan penelaahan dokumen/studi litetrature.Hasil penelitian ini yaitu ditemukan bahwa kesejahteraan personel Lanud Halim Perdana Kusuma yang terdiri dari gaji, pendidikan, pelayanan kesehatan dan perumahan hampir secara keseluruhan mengalami peningkatan. Namun demikian, masih perlu ditingkatkan terutama kesejahteraan di bidang perumahan, yaitu perlu adanya penambahan rumah dinas agar sepadan dengan jumlah personel yang ada.Kata Kunci: Peningkatan, Kesejahteraan Personel, Tugas Satuan Abstract -- The Improvement of personnel welfare in the framework of maintaining soldier professionalism is one of the aim of the National Development policy and strategy in the field of Defense to realize the achievement of defense development targets in 2015-2019 (source; Decision of the TNI Commander in Chief Number Kep / 556 / VI / 2016 dated June 27, 2016 concerning Strategic Plans Development of the TNI in 2015-2019. Based on the Decree of the TNI Commander in Chief, the welfare that should be owned by each soldier is the payment of salaries, honoraria and allowances and overtime that can be received in a timely and appropriate amount in accordance with applicable regulations, improving the quality and quantity of education and training soldiers increase health care facilities for all personnel and additions to official housing so that each personnel can occupy official homes.The purpose of this research is to analyze the welfare of Halim Perdana Kusuma Air Force personnel and analyze unit efforts to improve the welfare of personnel in supporting the duties of Halim Perdana Kusuma Airforce Base. This reseach uses qualitative methods with a survey approach. Research data obtained through methods include: in-depth interviews that use purposive sampling, observation, and document review/litetrat study.The results of this research were found that the welfare of Halim Perdana Kusuma Airforce Base personnel consisting of salaries, education, health services and housing almost increased overall. However, it still needs to be improved, especially welfare in the housing sector, namely the need for additional official houses to be commensurate with the number of existing personnel.Keywords: Improvement, Personnel Welfare, Task Unit

Page 8 of 14 | Total Record : 131