cover
Contact Name
Mhd. Halkis
Contact Email
jurnalfakultas@idu.ac.id
Phone
+6281288951380
Journal Mail Official
jurnalfakultas@idu.ac.id
Editorial Address
Universitas Pertahanan Salemba, Jl. Salemba Raya No.3, RT.1/RW.3, Paseban, Jakarta, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Strategi Pertahanan Udara
ISSN : -     EISSN : 28303490     DOI : https://doi.org/10.33172/jspu.v10i1.14808
Core Subject : Social,
Menyajikan analisis kebijakan pertahanan, perencanaan pertahanan, serta strategi pertahanan nasional dan regional.
Articles 131 Documents
Pengaruh Fasilitas Latihan dan Kompetensi Tenaga Pendidik Terhadap Kualitas Hasil Didik di Pusdiklathanudnas Surabaya Budi Santoso; Yusuf Yusuf; Sovian Aritonang
Strategi Pertahanan Udara Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v5i1.371

Abstract

Abstrak -- Pusat pendidikan dan latihan pertahanan udara nasional (Pusdiklathanudnas) Surabaya mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan latihan pada spesialisasi sistem pertahanan udara nasional bagi personel organik maupun non organik yang diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia berkemampuan Hanud yang handal dan berkualitas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis seberapa berpengaruh fasilitas latihan dan kompetensi tenaga pendidik terhadap kualitas hasil didik Pusdiklathanudnas. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan meteode survei dan teknik analisis jalur. Data penelitian yang digunakan, data primer yang diperoleh langsung dengan cara menyebar kuesioner/angket kepada responden personel militer berpangkat Perwira dan Bintara di Pusdiklathanudnas Surabaya dan mantan peserta didik di Pusdiklathanudnas Surabaya sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen, menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan Penelitian. Hasil penelitian menunjukkan fasilitas latihan berpengaruh langsung positif terhadap kualitas hasil didik sebesar 71%, hal ini berarti fasilitas latihan merupakan variabel penting dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kualitas hasil didik. Kompetensi tenaga pendidik berpengaruh langsung positif terhadap kualitas hasil didik sebesar 99%, hal ini berarti kompetensi tenaga pendidik merupakan variabel penting dalam upaya meningkatkan kualitas hasil didik. Fasilitas latihan berpengaruh langsung positif terhadap kompetensi tenaga pendidik sebesar 84%, hal ini berarti fasilitas latihan merupakan variabel penting dalam meningkatkan kompetensi tenaga pendidik.Kata kunci: fasilitas latihan, kompetensi tenaga pendidik, kualitas hasil didik Abstrak -- The national air defense education and training center (Pusdiklathanudnas) Surabaya has the task of organizing education and training in the specialization of national air defense systems for organic and non-organic personnel who are expected to be able to produce reliable and quality human resources capable of Hanud. The purpose of this study was to analyze how influential the training facilities and the competence of educators on the quality of the results of the Pusdiklathanudnas students' education. By using a quantitative approach with survey methods and path analysis techniques. The research data used primary data obtained directly by distributing questionnaires / questionnaires to respondents military officers with rank of officers and officers at the Surabaya National Education Center and former students at the Surabaya National Education Center while secondary data is obtained from documents, using literature studies conducted on many books and based on records relating to research. The results of the study show that training facilities have a direct positive effect on the quality of student outcomes by 71%, which means that training facilities are important variables in an effort to improve the ability and quality of student outcomes. The competence of teaching staff has a direct positive effect on the quality of student outcomes by 99%, this means that the competence of educators is an important variable in an effort to improve the quality of student outcomes. Training facilities have a positive direct effect on the competence of educators by 84%, which means that training facilities are an important variable in increasing the competence of educators.Keywords: training facilities, competency of teaching staff, and quality of student outcomes
Realign Ment Flight Information Region Singapura Dalam Rangka Penegakan Kedaulatan Negara di Wilayah Udara Nasional Suhartono Suhartono; D. Herly Dwiyanto; Deni D.A.R.
Strategi Pertahanan Udara Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v5i1.372

Abstract

Abstrak -- Kedaulatan negara di wilayah udara berdasarkan Konvensi Chicago 1944 tentang International Civil Aviation adalah bersifat “Complete” dan “Exclusive”. Namun ada fenomena yang muncul dalam pelaksanaan konsep kedaulatan di wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana ada sebagian wilayah udara Indonesia yaitu diatas kepulauan Riau dan Natuna yang ruang udaranya dalam pengaturan pelayanan navigasi penerbangan Flight Information Region (FIR) Singapura, yang tentunya berpengaruh terhadap kedaulatan negara Indonesia yang penuh dan eksklusif atas ruang udara tersebut. Sehiungga perlu dilakukan penelitian tentang realignment flight information region Singapura dalam rangka penegakan kedaulatan negara di wilayah udara nasional, untuk menganalisis penyebab keberadaan Flight Information Region Singapura di wilayah udara kepulauan Riau dan natuna, dampak pengaturan FIR Singapura terhadap kedaulatan wilayah udara Indonesia, dan  upaya pemerintah Indonesia dalam rangka realignment FIR Singapura tersebut di wilayah udara tersebut. Penelitian ini menggunakan Metode pendekatan kualitatif eksplanatory, data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap para informan dengan menggunakan teknik expert sampling, observasi, dan penelaahan dokumen/studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Keberadaan FIR Singapura di wilayah udara kepulauan Riau dan Natuna  dilatarbelakangi sejarah pembentukan FIR oleh ICAO yang kemudian diwariskan Inggris kepada Singapura dan pendelegasian oleh Indonesia kepada Singapura melalui perjanjian bilateral, (2) Dampak pengaturan FIR Singapura terhadap kedaulatan Indonesia meliputi aspek pertahanan dan keamanan, sosial-ekonomi, dan kepentingan pemberdayaan lingkungan udara, (3) Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk realignment FIR Singapura meliputi bidang diplomatik, regulasi dan teknis. Hal ini membuktikan bahwa  pelayanan navigasi penerbangan dalam suatu wilayah udara (FIR) tidak semata-mata untuk tujuan keselamatan penerbangan, akan tetapi memiliki kaitan yang erat dengan kedaulatan negara di wilayah udara nasional.Kata kunci: kedaulatan negara di wilayah udara, realignment, flight information region Abstract -- The sovereignty of the state in airspace based on the Chicago Convention of 1944 concerning International Civil Aviation is "Complete" and "Exclusive". But there is a phenomenon that appears in the implementation of the concept of sovereignty in the airspace of the Unitary State of the Republic of Indonesia, where there is a portion of Indonesian airspace, namely the Riau and Natuna islands whose air space is in Singapore Flight Information Region (FIR) navigation service arrangements, which certainly affects sovereignty Indonesia is full and exclusive of the airspace. So it is necessary to do research on Singapore's realignment flight information region in order to enforce state sovereignty in national airspace, to analyze the causes of Singapore's Flight Information Region in the Riau and Natuna airspace, the impact of Singapore's FIR regulation on the sovereignty of Indonesian airspace, and the Indonesian government's efforts in the framework of the Singapore FIR realignment in the airspace. This study uses an explanatory qualitative approach method, research data obtained through in-depth interviews with informants using expert sampling, observation, and document review / literature studies. The results showed that: (1) The existence of the Singapore FIR in the Riau and Natuna archipelago airspace was based on the history of the formation of the FIR by ICAO which was later inherited from Britain to Singapore and Indonesia's delegation to Singapore through bilateral agreements, (2) Impact of Singapore FIR arrangements on Indonesian sovereignty covering aspects of defense and security, socio-economic, and the interests of empowering the air environment, (3) Efforts made by the Indonesian Government for FIR Singapore's realignment include diplomatic, regulatory and technical fields. This proves that flight navigation services in an airspace (FIR) are not solely for the purpose of aviation safety, but have a close relationship with the sovereignty of the country in national airspace.Keywords: state sovereignty in airspace, realignment, flight information region
ANALISIS KESIAPAN TENAGA PENDIDIK SKADRON PENDIDIKAN 105 LANUD ADISUTJIPTO DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN BINTARA WARA TNI AU Anang Riyanto; Dadang Gunawan; Siswo Pudjiatmoko
Strategi Pertahanan Udara Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v5i2.433

Abstract

Abstrak -- Skadron Pendidikan 105 merupakan satuan pelaksana di jajaran Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta, yang memiliki tugas membentuk warga negara Indonesia terpilih untuk menjadi bintara TNI AU yang dilandasi sikap mental dan prajurit yang berjiwa Saptamarga dan Sumpah Prajurit, memiliki pengetahuan dan ketrampilan kemiliteran golongan bintara serta memiliki kesemaptaan jasmani yang baik. Lanud Adisutjipto maupun Skadik 105 menyadari urgensi dari problem tersebut karena semua kegiatan yang berhubungan dengan tenaga pendidik  berkaitan langsung dengan hasil didik yang akan dicapai.Metode penelitian yang digunakan pada penulisan ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data, wawancara terhadap para pemangku kepentingan, serta studi literatur.Hasil dari penelitian adalah  didapatkan data bahwa kesiapan tenaga pendidik di Skadik 105 belum terpenuhi dengan baik. Dari segi kualitas didapatkan gadik yang mempunyai kualifikasi pendidikan seperti sekolah guru militer dan instruktur militer kurang dari 50%.Demikian juga dari pendidikan umum, tenaga pendidik yang pendidikan sarjana kurang dari 50 %.  Hal ini tentu akan mempengaruhi hasil didik dari Skadik 105 Wara.Kata kunci: kesiapan, tenaga pendidik, kompetensi, kualitas, kuantitas Abstract -- The 105th training Squadron, located on Adisujtipto Air Force Base Yogyakarta, is tasked with transforming select Indonesian citizens into air force non commisiored officers who embrace the mental attitude and airman/soldier spirit of Saptamarga and the soldier’s creed. Adisutjipto air force base and squadron 105 realize the urgency of this current problem knowing that instructor force competency is directly related to achieving education goals.  This research uses a qualitative approach, gathering data via interviews and additional litterature.The research data collected showed that less 50% of the instructor force are not qualifield military instructors or teachers.  Less than 50% of the same instructor force has a college degree.  This will certainly influence the instruction quality experienced by the female students the 105th training squadron.Keywords : readiness, instructor force, comprtency, quality, quantity
OPTIMALISASI KEMAMPUAN PERSONEL TEKNIK SATUAN RADAR 225 TARAKAN GUNA MEMELIHARA KESIAPAN OPERASIONAL RADAR DALAM RANGKA OPERASI PERTAHANAN UDARA M. Suarna Hasal; Surryanto D.W.; Rayanda Barnas
Strategi Pertahanan Udara Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v5i2.434

Abstract

Abstrak -- Kemampuan Personel Teknik Satuan Radar 225 Tarakan saat ini belum optimal dalam memelihara kesiapan operasional Radar, hal ini disebabkan kemampuan yang dimiliki belum optimal sesuai dengan kriteria kemampuan dari Buku Petunjuk Penilaian  Personel Teknik Radar.   Hal ini mempengaruhi tugas Satuan Radar 225 Tarakan dalam melaksanakan Operasi Pertahanan Udara.  Ada enam kriteria kemampuan yang ditentukan, empat kriteria kemampuan Personel Teknik sudah mencapai kategori I dan II, sementara dua kriteria lainnya kemampuan Personel Teknik masih berada pada kategori II dan III. Kondisi ini diduga disebabkan oleh masih kurangnya pengetahuan, keterampilan dan motivasi yang dimiliki oleh Personel Teknik Satuan Radar 225 Tarakan, sehingga diperlukan strategi atau upaya-upaya dalam meningkatkan Personel Teknik Satuan Radar 225 Tarakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan yang dimiliki oleh Personel Teknik Satuan Radar 225 Tarakan saat ini, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan Personel Teknik guna memelihara kesiapan operasional Radar dan strategi apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut.   Desain penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer yang diperoleh berdasarkan informasi dari Informan melalui wawancara dengan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik triangulasi.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, keterampilan dan motivasi yang dimiliki oleh Personel Teknik Satuan Radar 225 Tarakan mempengaruhi kemampuannya guna memelihara kesiapan operasional Radar.   Pengetahuan yang dimiliki oleh sebagian besar Personel Teknik masih bersifat pengetahuan dasar, sehingga perlu ditingkatkan ke jenjang pengetahuan lanjutan dan mahir.   Keterampilan yang dimiliki juga masih bersifat keterampilan dasar sehingga perlu ditingkatkan menuju keterampilan lanjutan.   Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ini dapat dilakukan dengan kegiatan pendidikan dan pembinaan keterampilan formal dan non formal.   Motivasi   Personel Teknik juga masih kurang terutama dari pribadi sendiri untuk mau maju dan berkembang, perlu dorongan motivasi baik dari diri sediri, dari lingkungan kerja dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana yang dapat membantu Personel Teknik meningkatkan kemampuan guna memelihara kesiapan Radar sehingga pelaksanaan tugas Operasi Pertahanan Udara dapat terlaksana.   Kata kunci: optimalisasi, kemampuan, pengetahuan, keterampilan, motivasi Abstract -- The Technical Personnel Capability of the Radar 225 Tarakan Unit is currently not optimal in maintaining Radar operational readiness, this is due to the ability that is owned not optimally according to the ability criteria of the Radar Technical Personnel Assessment Guide Book. This affected the task of the 225 Tarakan Radar Unit in carrying out Air Defense Operations. There are six criteria for ability that are determined, four criteria of Engineering Personnel ability have reached category I and II, while the other two criteria are Engineering Personnel's ability still in categories II and III. This condition is allegedly caused by the lack of knowledge, skills and motivation possessed by the 225 Tarakan Radar Unit Technical Personnel, so a strategy or efforts are needed to improve the 225 Tarakan Radar Unit Personnel. The purpose of this study is to analyze the capabilities possessed by the current Technical Personnel of the 225 Tarakan Radar Unit, what factors influence the ability of Technical Personnel to maintain operational readiness of the Radar and what strategies must be taken to improve that capability.   The design of this study uses a qualitative descriptive approach. The data used in this study originated from primary data obtained based on information from informants through interviews with the data analysis techniques used were triangulation techniques.   The results showed that the knowledge, skills and motivation possessed by the Technical Unit of the Radar 225 Tarakan Unit influenced their ability to maintain Radar operational readiness. The knowledge possessed by most Engineering Personnel is still basic knowledge, so it needs to be increased to advanced and advanced levels of knowledge. The availability of the skills is still basic skills so it needs to be improved towards advanced skills. Increasing knowledge and skills can be done through educational activities and fostering formal and non-formal skills. Motivation of Engineering Personnel is also still lacking, especially from the person himself to want to go forward and develop, need good motivation from self, from the work environment and meeting the needs of facilities and infrastructure that can help Engineering Personnel to increase the ability to maintain radar readiness so that the implementation of Air Defense Operations can be done.Keywords: optimization, ability, knowledge, skills, motivation
PENGARUH PROFESIONALISME PRAJURIT DAN FASILITAS PEMELIHARAAN TERHADAP KESIAPAN OPERASIONAL RUDAL PESAWAT TEMPUR DI SATUAN PEMELIHARAAN 65 DEPO PEMELIHARAAN 60 Suherman Suherman; M. Kemalsyah; Deni Dadang A.R
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i1.507

Abstract

Satuan Pemeliharaan 65 merupakan salah satu satuan pelaksana Depo Pemeliharaan 60 yang mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan rudal pesawat tempur terdiri dari rudal udara ke udara, udara ke darat dan rudal dari darat ke udara.   Rudal merupakan salah satu alutsista yang harus dipertahankan kesiapannya.   Upaya untuk mempertahankan rudal yaitu dengan malaksanakan pemeliharaan secara terencana dan berkesinambungan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.  Pemeliharaan merupakan salah satu fungsi utama logistik TNI AU yang berperan mendukung kesiapan unsur-unsur kekuatan TNI AU serta berpengaruh langsung terhadap kesiapan Alutsista dalam mendukung tugas TNI AU sebagai penegak kedaulatan negara di udara.  Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh profesionalisme prajurit dan fasilitas pemeliharaan secara parsial dan simultan terhadap kesiapan operasional rudal pesawat tempur di Sathar 65 Depohar 60 Madiun.   Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling karena populasi memiliki anggota homogen.   Teknik analisis data dengan regresi linier berganda.   Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) profesionalisme prajurit berpengaruh langsung dan positip sebesar 22,3 % terhadap kesiapan operasional rudal pesawat tempur, hal ini berarti bahwa profesionalisme prajurit merupakan variabel penting dalam upaya meningkatkan kesiapan operasional rudal, (2) fasilitas pemeliharaan berpengaruh langsung dan positip sebesar 80,4 % terhadap kesiapan operasional rudal pesawat tempur, hal ini berarti bahwa fasilitas pemeliharaan merupakan variabel penting dalam upaya meningkatkan kesiapan operasional rudal pesawat tempur, (3) profesionalisme prajurit dan fasilitas pemeliharaan secara simultan berpengaruh positip terhadap kesiapan operasional rudal pesawat tempur di Sathar 65 Deophar 60.   Kesimpulan bahwa profesionalisme prajurit dan fasilitas pemeliharaan berpengaruh secara parsial maupun secara simultan terhadap kesiapan rudal pesawat tempur di Sathar 65 Depohar 60 Madiun.Kata Kunci: Profesionalisme Prajurit, Fasilitas Pemeliharaan, Rudal Pesawat Tempur
PENGUATAN PERAN SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OPERASI DAN LATIHAN TNI Budiman Budiman; TSL Toruan; Rayanda Barnas
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i1.508

Abstract

Sistem komunikasi satelit oleh TNI Angkatan Udara sangat berperan penting dalam pelaksanaan tugas-tugas TNI Angkatan Udara, baik dalam kegiatan operasi maupun latihan. Diantaranya mendukung kelancaran kodal ops Mabes TNI dengan Mabes TNI dan Kotamaops TNI AU, sistem komunikasi ini juga digunakan untuk menunjang kesiapan operasional, diantaranya untuk memonitor kegiatan penerbangan pada aspek operasi dan latihan TNI AU. Itu sebabnya penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penguatan peran, kendala serta upaya peningkatan sistem komunikasi satelit TNI Angkatan Udara salah satunya di Satkomplek Diskomlekau. Guna mencapai tujuan terebut maka, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, data dikumpulkan dengan metode wawancara dengan narasumber di jajaran Diskomlekau dan dianalisa menggunakan teori Pertahanan Negara, Doktrin Pertahanan Udara, Teori Penguatan, Teori Peran, Teori Sistem Komunikasi dan Konsep Satelit. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa penguatan peran sistem komunikasi satelit berperan sebagai backbone dari jaringan komunikasi TNI secara umum untuk mendukung sistem Komando dan Kendali. Salah satunya menjadi backbone komunikasi dalam Latihan Angkasa Yudha. Sedangkan kendala dalam penguatan sistem komunikasi satelit TNI AU Satkomplek Diskomlekau yakni sumber daya manusia yang belum mumpuni dalam penanganan pengembangan sistem komunikasi satelit serta belum adanya petunjuk teknis yang mengatur sistem komunikasi satelit. Adapun upaya peningkatan sistem komunikasi satelit TNI AU yaitu mendorong modernisasi peralatan serta mendorong evaluasi sumber daya manusia melalui regenerasi dan diklat (training) bagi personel yang mengoperasikan sistem komunikasi satelit.Kata kunci : Peran,  Sistem Komunikasi, Satelit, TNI AU
PENGARUH KEMAMPUAN PERSONEL DAN KELENGKAPAN ALAT KERJA TERHADAP KESIAPAN SATUAN PEMELIHARAAN PANGKALAN DINAS FASILITAS DAN KONSTRUKSI ANGKATAN UDARA DI JAKARTA Dian Shintani Nayar; Hipidizah Hipidizah; Anton Iman Santosa
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i1.509

Abstract

Satharlan adalah satuan pelaksana dibawah pembinaan Disfaskonau dalam rangka memelihara kesiapan operasional fasilitas dan konstruksi pangkalan TNI AU, bertugas melaksanakan pekerjaan pembangunan, rehabilitasi/ renovasi/ rekonstruksi fasilitas dan instalasi khususnya landasan pacu, taxiway, apron, jalan dan jembatan. Satharlan Disfaskonau dituntut memiliki kesiapan yang tinggi agar tupoksinya dapat terlaksana sesuai yang diharapkan, terutama pada kondisi darurat. Namun keterlibatan Satharlan pada saat penanggulangan bencana di Lombok dan Palu, masih terbatas pada penggelaran Portable Airfield Lighting System (PALS) dan belum banyak terlibat dalam perbaikan fasilitas dan konstruksi yang rusak. Hal tersebut dipengaruhi antara lain oleh kemampuan personel dan kelengkapan alat kerja Satharlan Disfaskonau. Itu sebabnya penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kemampuan personel dan kelengkapan alat kerja secara parsial dan simultan terhadap kesiapan Satharlan Disfaskonau. Guna mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif kausalitas dengan desain penelitian cross sectional survei menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling, diperoleh 84 sampel. Teknik analisis data dengan melakukan statistik deskriptif dan statistik inferensial, menggunakan simple regresi dan multiple regresi, dengan signifikansi 5% (0,05). Hasil penelitian ditemukan bahwa kemampuan personel berpengaruh signifikan, positif terhadap kesiapan Satharlan Disfaskonau, sebesar 18,3%. Adapun kelengkapan alat kerja berpengaruh signifikan, positif terhadap kesiapan Satharlan Disfaskonau, sebesar 25,4% dan secara bersama-sama kemampuan personel dan kelengkapan alat kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kesiapan Satharlan Disfaskonau, sebesar 35,1% dengan model regresi berganda yaitu Y= 30,687+ 0,527X1 + 0,766X2. Dengan demikian, disarankan untuk meningkatkan kesiapan Satharlan Disfaskonau agar memperhatikan kelengkapan alat kerja disamping dengan meningkatkan kemampuan personel.Kata kunci : Kemampuan, Kelengkapan, Kesiapan, Personel, Alat Kerja, Satuan.
ANALISIS DUKUNGAN LOGISTIK WILAYAH OPERASI UDARA DI PANGKALAN TNI ANGKATAN UDARA ROESMIN NURJADIN PEKANBARU Dirman Hutri; Harangan Sitorus; Anton Imam Santosa
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i1.510

Abstract

Sebagai organisasi perang dalam menerapkan strategi pertahanan udara, TNI AU membutuhkan dukungan logistik sebagaimana dijelaskan dalam Perkasau/86/X/2010.  Dukungan logistik meliputi perbekalan, pemeliharaan, fasilitas dan konstruksi, angkutan serta kesehatan.  Salah satu sumber dukungan logistik wilayah yaitu berupa materil, fasilitas dan jasa yang berasal dari sumber daya alam dan sumber daya buatan, sarana dan prasarana serta cadangan material strategis yang ada di wilayah serta dapat dimanfaatkan untuk mendukung sistem pertahanan semesta (perang berlarut). Oleh karena besarnya peluang dan manfaat dukungan logistik dalam wilayah operasi udara ini, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis manajemen dukungan logistik wilayah pada operasi udara, dalam hal ini dukungan logistik yang dilaksanakan di wilayah operasi udara Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru (Lanud RSN). Guna mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik wawancara mendalam di berbagai instansi terkait dengan teknik purposive sampling, melakukan observasi pasif, penelaahan dokumen dan triangulasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa dukungan logistik wilayah meliputi pembekalan, fasilitas dan konstruksi, angkutan serta kesehatan.  Dukungan logistik wilayah diselenggarakan dalam pelaksanaan operasi dan latihan rutin di Lanud RSN.Kata kunci : Logistik, Logistik operasi, Logistik wilayah, Lanud RSN
PENINGKATAN KEMAMPUAN PASUKAN KHAS TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ALAM (STUDI DI DETASEMEN MATRA 1 PASUKAN KHAS HALIM PERDANA KUSUMA) Radik Yuda Kanigara; Bastari Bastari; Helda Risman
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i1.511

Abstract

Denmatra Paskhas 1 adalah sebuah satuan di bawah Wing 1 Korpaskhasau yang memiliki kemampuan parakomando dengan beberapa kemampuan khusus seperti pengendalian tempur, pengendalian pangkalan, SAR tempur dan jumping master. Sebagai bagian integral dari TNI dan di bawah TNI AU, Denmatra 1 Paskhasau memiliki tugas OMSP yang di dalamnya adalah misi SAR. Namun terdapat perbedaan dalam hal pengerahan Tim SAR Tempur dan SAR pada umumnya, dimana perbedaan antara kemampuan dasar Search And Rescue Denmatra Paskhas yang dikondisikan sebagai Combat SAR dapat digunakan dalam operasi Search And Rescue dalam penanggulangan Bencana yang kemudian menjadi langkah dalam mengisi gap perbedaan oleh karena itu, agar didapatkan efektifitas pengerahan SAR Tempur Denmatra 1 Korpaskhasau di dalam sebuah operasi SAR bencana atau operasi lainnya, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis peningkatan kemampuan Detasemen Matra 1 Paskhas dalam menanggulangi bencana alam. Guna mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik wawancara mendalam di berbagai instansi terkait dengan teknik purposive sampling, melakukan observasi pasif dan penelaahan dokumen. Hasil penelitian ditemukan bahwa peningkatan kemampuan Detasemen Matra 1 Paskhas dalam menanggulangi bencana alam yaitu melakukan pembinaan latihan para personil baik secara mandiri maupun bersinergi dengan satuan/instansi lain pada berbagai medan dan cara agar personil dapat menguasai segala medan; melakukan persiapan dan pengecekan terhadap alat-alat dan dukungan-dukungan alutsista untuk menunjang operasi SAR; melakukan sharing ilmu dengan lembaga-lembaga SAR dan lembaga kemanusiaan lainnya serta selalu up-date terhadap informasi dan perkembangan situasi terkini.Kata kunci : SAR, Denmatra 1 Korpaskhasau, TNI AU, Manajemen Bencana, OMSP
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM OLAH YUDHA GUNA MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN SEKOLAH KOMANDO KESATUAN ANGKATAN UDARA (SEKKAU) Dedy Permana; Supriabu Supriabu; H.M. Kemalsyah
Strategi Pertahanan Udara Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v6i2.1010

Abstract

Abstrak – Latihan Olah Yudha Sekkau merupakan materi praktek dalam proses pembelajaran Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau). Latihan Olah Yudha tersebut menggunakan sistem tactical floor game (TFG) untuk menganalisa cara bertindak dan pengujian konsep rencana operasi secara manual sehingga hasilnya tidak optimal, serta sistem Aplikasi Telegram untuk pendistribusian Rencana Informasi Latihan dari pengawas dan pengendali yang diperankan oleh Lembaga Sekkau ke para pelaku yang diperankan oleh para perwira siswa Sekkau. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi sistem Olah Yudha Sekkau, menganalisanya dan membuat rancangan aplikasi sistem Olah Yudha Sekkau yang dapat mendukung proses pembelajaran Sekkau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem TFG belum dapat mendukung kegiatan Latihan Olah Yudha Sekkau dengan optimal namun untuk sistem Aplikasi Telegram sudah dapat optimal mendukung Latihan Olah Yudha Sekkau. Hal ini berarti bahwa perlu adanya rancangan aplikasi sistem Olah Yudha yang dapat mendukung proses pembelajaran Sekkau. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti telah membuat rancangan aplikasi sistem Olah Yudha Sekkau yang disampaikan secara naratif. Rancangan ini meliputi data development dan scenario processing yang ditampilkan pada sebuah display, kemudian hasil dari pemrosesan skenario dapat dianalisa dengan analysis tools dan semua bagian tersebut dihubungkan atau dikendalikan menggunakan user interface. Kesimpulan bahwa sistem TFG tidak dapat mendukung Latihan Olah Yudha Sekkau sehingga diperlukan sistem Olah Yudha yang baru sesuai dengan rancangan yang telah disampaikan oleh peneliti guna mendukung proses pembelajaran Sekkau.Kata Kunci: perancangan, aplikasi, sistem, olah yudha, dan proses pembelajaraan.

Page 10 of 14 | Total Record : 131