cover
Contact Name
Faisal Haitomi
Contact Email
faisalhaitomi@gmail.com
Phone
+6281227980231
Journal Mail Official
moderasi@uinjambi.ac.id
Editorial Address
Pusat Kajian Moderasi Beragama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Jln. Jambi-Ma. Bulian KM. 16 Sei. Duren Jaluko Muaro Jambi
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Al-Wasatiyah: Journal of Religious Moderation
ISSN : ""     EISSN : 29859832     DOI : https://doi.org/10.30631/jrm.v3i1.38
Al-Wasatiyah: Journal of Religious Moderation is published by Center for the Study of Religious Moderation and Ideology of Pancasila twice a year, June and December. This journal concerts with the studies of religious moderation with multi-approaches such, but not limited, as religious studies, cultural studies, law, tafsir, fiqh, economics, psychology, etc. All these themes are accepted as long as based on the studies of religious moderation.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2022): Al-Wasatiyah: Journal of Religius Moderation" : 5 Documents clear
Penerapan Nilai-Nilai Moderasi Melalui Penalaran al-Maslahah: Kajian Terhadap Respon Pemerintah dan Masyarakat Kota Jambi Terhadap Larangan Hijab dan Busana Muslimah Hidayati, Rahmi; Kurniawan, Edi; Rummanazen, Ahmad
Al-Wasatiyah: Journal of Religious Moderation Vol. 1 No. 1 (2022): Al-Wasatiyah: Journal of Religius Moderation
Publisher : Pusat Kajian Moderasi Beragama dan Ideologi Pancasila UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jrm.v1i1.1

Abstract

Artikel ini mengkaji respon pemerintah dan masyarakat kota Jambi terhadap larangan hijab dan busana muslimah pada beberapa tempat di kota Jambi. Walaupun larangan tersebut juga terjadi di beberapa tempat di Indonesia serta mendapat respon hangat masyarakat, hanya saja, kajian-kajian tentangnya selama ini masih berfokus pada prespektif HAM sekuler dan Perda Syariah. Tulisan ini mengajukan perspektif lain, yakni perspektif nalar al-maṣlaḥah (kemaslahatan) untuk melihat respon pemerintah tersebut sebagai penerapan nilai-nilai moderasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kajian lapangan, tulisan ini menyimpulkan bahwa respon Pemerintah Kota Jambi dilakukan dalam bentuk mengeluarkan surat edaran nomor: 451/025/Kesra tentang Pemakaian Hijab dan Busana Muslimah yang dapat melahirkan kemaslahatan (al-maṣlaḥah) bagi masyarakat kota Jambi. Surat edaran ini mendapat dukungan para tokoh masyarakat. Dengan demikian, tulisan ini berargumentasi bahwa surat edaran ini dapat dipahami sebagai penerapan nilai-nilai moderasi dalam bentuk menjalankan ajaran agama (ḥifẓ al-dīn) dengan memenuhi nafkah hidup para pekerja muslimah (ḥifẓ al-māl) dan hak-hak mendapatkan ilmu bagi para siswi muslimah (ḥifẓ al-‘aql).
Moderasi Beragama dalam Perspektif Kementerian Agama Republik Indonesia: Konsep dan Implementasi Haitomi, Faisal; Sari, Maula; Ain Binti Nor Isamuddin, Nor Farah
Al-Wasatiyah: Journal of Religious Moderation Vol. 1 No. 1 (2022): Al-Wasatiyah: Journal of Religius Moderation
Publisher : Pusat Kajian Moderasi Beragama dan Ideologi Pancasila UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jrm.v1i1.2

Abstract

This paper aims to explain the concept of religious moderation promoted by the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia which reaps the pros and cons in the public. One side agrees with the idea of ​​religious moderation because it is considered to be able of suppressing the flow of radical thought. However, on the other hand the rejection of this idea because it is considered a compromise of aqidah with people of different beliefs. This research is a descriptive literature review. The result of this study shows that it is important to present a moderate attitude in religion as promoted by the Ministry of Religion. This is one of the efforts to prevent radicalism and all forms of violence thatmake religion a scapegoat. With this principle, it is hoped that the stability of religious harmony as a whole will be maintained. Because the harmonization of one religion with different religion is what Rasulullah SAW wanted. Tolerance in religious life has actually been exemplified by Rasulullah SAW when migrated from Mecca to Medina by issuing the Medina charter, which stipulates the rules that must be obeyed by all residents of Medina regardless of the ethnicity, race, and religion.
Moderasi Fikih Melalui Pendekatan Maqasid al-Shari‘ah Yusuf al-Qaradhawi: Mencari Relevansinya di Indonesia Rasito, Rasito; Mahendra, Izza
Al-Wasatiyah: Journal of Religious Moderation Vol. 1 No. 1 (2022): Al-Wasatiyah: Journal of Religius Moderation
Publisher : Pusat Kajian Moderasi Beragama dan Ideologi Pancasila UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jrm.v1i1.3

Abstract

Sebagai salah metode dalam menemukan hukum fikih, Yusuf al-Qaradawi menawarkan rumusan maqāṣid al-sharī‘ah berdasarkan manhaj moderat (al-waṣaṭiyyah). Tulisan ini mendiskusikan pemikiran maqāṣid al-sharī‘ah Yusuf al-Qaradawi tersebut sekaligus mencari relevansinya dalam konteks moderasi fikih di Indonesia. Tulisan ini merupakan kajian pustaka dimana sumber-sumbernya berasal dari bahan kepustakaan. Tulisan ini menyimpulkan bahwa moderasi fikih melalui maqāṣid al-sharī‘ah Yusuf al-Qaradawi tertumpu pada madrasah (pemikiran) yang ia disebut dengan madrasah al-waṣaṭiyyah yang menyesuaikan syariat dengan kondisi waktu, tempat, dan siatuasi secara moderat. Hal ini berbeda dengan pemikiran madrasah al-mu‘aṭṭilah al-judud (aliran liberal) yang menempatkan dalil pasti (qaṭ‘ī) dalam agama sebagai sesuatu yang berubah sehingga menganulir syariat. Berbeda pula dengan madrasah zahahiriyyah baru/ẓāhiriyah al-judud (salafi-wahabi) yang mengubah yang berubah sebagai hal yang mapan. Dalam konteks Indonesia, pendekatan Yusuf al-Qaradhawi sangat relevan dengan fikih realitas (fiqh al-wāqi’) yang memberikan ruang publik untuk menjadi pertimbangan hukum demi mencari kemaslahatannya, keberagaman dalam bernegara berlandaskan pada kesadaran akan kebangkitan (al-ṣahwah) dalam persaudaraan, kedaulatan Pancasila, UUD 1945, dan Sistem Demokrasi (shūrā) yang bagi al-Qaradhawi, pemerintahan Islam tidak kaku dan tidak keras serta tidak anti perubahan dan segala penemuan.
Potret Moderasi dan Toleransi Beragama Dalam Tafsir Qs. al-Kafirun dan Relevansinya dalam Konteks Keindonesiaan Muzakky, Althaf Husein
Al-Wasatiyah: Journal of Religious Moderation Vol. 1 No. 1 (2022): Al-Wasatiyah: Journal of Religius Moderation
Publisher : Pusat Kajian Moderasi Beragama dan Ideologi Pancasila UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jrm.v1i1.4

Abstract

Tafsir Qs. Al-Kāfirūnis a form of religious dialogue between the Prophet and the Quraysh who upholds religious moderation. The word Al-Kāfirūnin its interpretation and Indonesian context is a sensitive issue in religious moderation. The ideal understanding of QS.Al-Kāfirūncan depict the portrait of the Prophet Muhammad's firm and wise tolerance. That the word infidel does not speak of people, but rather an attitude of infidel which can threaten religious moderation. This paper is presented through a qualitative method of thematic interpretation with thecontent analysis providing two conclusions. First, the principle of religious moderation is a cooperative task that is guarded as a social obligation of every religious believer. Second, religious moderation is a human effort to conceptualize a harmonious and prosperous life. The portrait of religious moderation according to the interpretation can be pursued through dialogue between religious adherents, mutual respect, tolerance and avoiding conflict. In the Indonesian context, tolerance and moderation can be strived through the Government of the Ministry of Religion, Local Culture, academics and scholars, Law in Indonesia.
Toleransi dan Kebebasan dalam Mendirikan Rumah Ibadah sebagai Aktualisasi Moderasi Beragama Halim, Abdul; Akbar, Muhammad Rikad
Al-Wasatiyah: Journal of Religious Moderation Vol. 1 No. 1 (2022): Al-Wasatiyah: Journal of Religius Moderation
Publisher : Pusat Kajian Moderasi Beragama dan Ideologi Pancasila UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/jrm.v1i1.5

Abstract

Keragaman yang ada di Indonesia mulai dari perbedaan suku budaya, etnis, ras bahkan agama merupakan suatu ciri khas bangsa Indonesia sehingga menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang multikulutral. Kini perbedaan dan keberagaman khususnya dalam hal keyakinan beragama telah menjadi perbincangan panjang oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Konsep toleransi beragama pun kini semakin luas dipahami oleh masyarakat umum, akan tetapi tidak sedikit yang antipati terhadap keberadaan untuk bertoleransi menghargai perbedaan khususnya dalam hal agama. Oleh karena itu toleransi beragama harus dipahami dengan lebih jelas dan menyeluruh sebagai bentuk terjemahan dan aktualisasi konsep moderasi bergama. Untuk itu, artikel ini bertujuan untuk melihat aktualisasi moderasi beragama melalui kebebasan dalam mendirikan rumah ibadah. Adapun metode yang digunakan adalah metode kulatitif dan kajian literatur dengan mengumpulkan data melalui obeservasi dan data-data literasi. Pelaksanaan kebebasan beragama sangat tergantung pada toleransi antara umat beragama. Kerjasama antara semua pihak yaitu negara sebagai pembuat kebijakan dan pelaksana, pemuka agama selaku teladan bagi umatnya, akademisi bertugas memberikan pencerahan dan pemahaman-pemahaman melalui definisi-definisi dan risetnya dan masyarakat berperan penting dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama. Dengan begitu, konsep moderasi beragama bisa dengan mudah untuk dipraktikkan di tengan-tengah masyarakat.

Page 1 of 1 | Total Record : 5