cover
Contact Name
Sisko
Contact Email
siskochiko@gmail.com
Phone
+6287854261279
Journal Mail Official
sttborneo1@gmail.com
Editorial Address
Jl.Prof. M.Yamin No. 3 Kota Baru, Pontianak Selatan
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani
ISSN : 27751740     EISSN : 27751759     DOI : -
Core Subject : Religion,
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani adalah jurnal yang menerbitkan artikel ilmiah yang berkualitas tentang Teologi dan Pendidikan Kristiani yang diterbikan oleh. Semua naskah melalui proses peer-review dan pemeriksaan plagiarisme. Hanya Naskah yang original yang akan diterima untuk diterbitkan. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun oleh Sekolah Tinggi Teologi Borneo yaitu Bulan Mei dan Desember. Adapun ruang lingkup dari Jurnal ICHTUS: 1. Teologi Biblika (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) 2. Teologi Sistematika 3. Teologi Praktika 4. Misiologi 5. Pendidikan Kristiani di Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2020): November" : 2 Documents clear
Makna Gadis-gadis yang Bijaksana dan yang Bodoh dalam Matius 25:1-12 Ariyanto; Simatauw, Marfy
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/1c9dab88

Abstract

Abstract: In the Gospels it also records the day of Jesus' second coming in a parable. Regarding Hissecond coming, as told in the Book of Matthew about "Wise virgins and foolish virgins," we shouldbe aware of the meaning of this parable. Then what about our lives now? Will we be like wise girls?Or do we become like stupid girls? So, in the parable of the wise and foolish girls, five of the girlsentered the groom's house, while the other five found the door locked. This separation of good fromevil continues in the parable of the talents (Matthew 25: 14-30), and the explanation of a shepherdwho separates sheep from goats (Mat. 25: 31-33). We see because the number of wise virgins is thesame as foolish ones, some people observe how Christ is very concerned about this, as if he hopesthat the number of true believers is close to the number of hypocrites because life in this world is fullof hypocrisy, or at least He wants to teach us to expect the best for believers. Being generous andloving are good things for them. In evaluating ourselves, we must remember that it is difficult to getit because it is not easy for us to go through but we must remember that our salvation leader bringsmany people to glory.Keywords: Wise girl, Stupid girl, the gospel of Matthew, ChristianAbstrak: Dalam kitab Injil pun mencatat akan hari dimana kedatangan Yesus yang kali kedua dalamsebuah perumpamaan. Berkaitan dengan kedatanganNya kali kedua, seperti yang dikisahkan dalamKitab Matius mengenai “Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh”, seharusnya kitasadar akan makna dari perumpamaan ini. Lalu bagaimana dengan kehidupan kita yang sekarang?Akankah kita menjadi seperti gadis-gadis yang bijaksana? Ataukah kita menjadi seperti gadis-gadisyang bodoh? Jadi di dalam perumpamaan tentang gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yangbodoh, lima gadis masuk ke dalam rumah mempelai pria, sedangkan lima yang lain mendapatkanpintu sudah terkunci. Tentang pemisahan yang baik dari yang jahat ini dilanjutkan di dalamperumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30), dan penjelasan tentang seorang gembala yangmemisahkan domba dari kambing (Matius 25:31-33). Kita melihat karena jumlah gadis yangbijaksana sama dengan gadis yang bodoh, beberapa orang mengamati betapa Kristus sangatmemperhatikan hal ini, seolah-olah Ia berharap bahwa jumlah orang percaya yang sejati mendekatijurnlah orang munafik karena dalam kehidupan di Dunia ini penuh dengan kemunafikan, atausetidaknya Ia mau mengajar kita untuk mengharapkan yang terbaik bagi orang-orang percaya.Bermurah hati dan penuh kasih merupakan hal-hal yang baik bagi mereka. Dalam menilai dirisendiri, kita harus ingat bahwa sulit untuk mendapatkannya karena tidak mudah bagi kita untukmelaluinya tetapi kita harus ingat bahwa pemimpin keselamatan kita membawa banyak orang kepadakemuliaan.Kata Kunci: Gadis bijaksana, Gadis bodoh, injil matius, orang kristen
Pembentukan dan Penanaman Karakter Kristen di Sekolah Sumarlina, Ketty
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/synrq566

Abstract

Abstract: The goal of this reseach is to describe the formation or planting of character of Christiancharacter, namely the love character of worship and love of God’s word (Holy Bible), the honestycharacter, love character, brave, responsible, etc. As the learning goal of christian subjects andcharacter at Pelita Harapan elementary school Pontianak in specific goal and character educationin general. Observation, documentary study and interviev are the data collection techniques done inthis inquiry. Based on the data gained then can be figured out that the formation or planting ofChristian character to students through some routine, consistent and regular classroom activities,such as 1. “Lets worship”, 2. “Become a star”, 3.”“Lets go to the church and 2. “Who is afraid ofserving” results the expected character in accordance with the determined competencies.Keywords: Christian character; formation of christian character; students’ characterAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembentukan/penanaman karakter Kristenyaitu karakter suka beribadah dan karakter cinta firman Tuhan (Alkitab), karakter jujur, karakterkasih, berani, bertanggungjawab, dll. sebagai tujuan pembelajaran dari mata pelajaran PendidikanAgama Kristen dan Budi Pekerti di SD Pelita Harapan Pontianak secara khusus dan tujuanpembelajaran dari pendidikan karakter secara umum. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnikpengamatan (observasi), pencermatan dokumen/pencatatan dan wawancara. Berdasarkan data yangdiperoleh dapat diketahui bahwa dalam pembentukan/menanamkan karakter kristen berupa, karaktersuka beribadah dan karakter cinta firman Tuhan, karakter jujur, karakter kasih pada siswa yangdilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan melalui berbagai kegiatan, yaitu: Kegiatan rutin yangdilakukan secara terus-menerus dan konsisten setiap hari berupa: 1. “Ayo Beribadah”, 2. “JadiBintang” 3. “Kantin Kejujuran” dan kegiatan pengkondisian berupa 1. “Ayo ke Gereja”, dan 2“Siapa Takut Melayani” menghasilkan karakter yang diharapkan sesuai dengan kompetensi yangtelah ditetapkan.Kata kunci: karakter Kristen; karakter siswa; pembentukan karakter kristen

Page 1 of 1 | Total Record : 2