cover
Contact Name
Arum Meiranny
Contact Email
arummeiranny@unissula.ac.id
Phone
+6285640378635
Journal Mail Official
arummeiranny@unissula.ac.id
Editorial Address
Jl. Kaligawe Raya KM 4, Terboyo Kulon, Kec. Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah 50112
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung
ISSN : 28096541     EISSN : 28096541     DOI : https://doi.org/10.30659/jmhsa.v3i2.55
Core Subject : Health,
This journal accepts and publishes academic articles focusing on theory, methods, and applications in Midwifery Maternal Newborn Child and Adolescent Health Womens health Reproductive health Nursing Public health
Articles 45 Documents
RELATIONSHIP BETWEEN WARM ISCHEMIC TIME AND RESISTIVE INDEX ON CREATININ REDUCTION RATIO DAY TWO AFTER LIVING KIDNEY DONOR TRANSPLANTATION Lusito; Ayudyah Nurani; Dwi Lestari Partiningrum; Arwedi Arwanto; Lestariningsih; Shofa Chasani
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 1 No. 1 (2022): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v1i1.4

Abstract

Kidney transplantation (KT) may improve kidney function, via filtration, excretion, and hormonal function better than other kidney replacement therapies. Many factors may cause graft rejection or delayed graft function which may decrease the prognosis for graft survival. This study aims to determine associated factors of serum creatinine reduction ratio day 2 (CRR2) after living kidney donor transplants. This research used a retrospective cohort study design, with total sampling based on complete documents was done. A total 44 respondents (from 2012 to January 2020) and 22 respondents (based on the complete Resistive Index (RI) were recorded since 2018). Early Graft Function was defined using CRR2. Immediate Graft Function (IGF) was defined if CRR2 > 30% and Delayed Graft Function (DGF) if CRR2 ≤ 30%. The results of Multiple logistic regression analysis from 44 samples showed that Warm Ischemic Time (WIT) ≤ 40 minutes was significantly associated with IGF (OR 10.78; 95%CI: 1.66 to 70.16; p=0.01). A result with 22 samples showed that, only RI ≤ 0.7was significantly associated with IGF (OR 0.11; 95%CI: 0.03-0.41; p=0.002). In conclusion, WIT and RI influence on EGF with parameters CRR2 of living-donors. KT Patients with WIT ≤40 minutes and RI ≤0.7 had a higher risk of IGF.
Anemia hemolitik otoimun dengan immune thrombocytopenia Tri Ferry Rachmatullah; Mika Lumban Tobing; Suyono
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 1 No. 1 (2022): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v1i1.6

Abstract

Latar belakang Sindroma evan (Evans syndrome) merupakan penyakit yang sangat jarang, dimana terjadi suatu keadaan anemia hemolitik otoimun yang bersamaan dengan immune thrombocytopenia (ITP). Penyakit ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1951 oleh Evan dkk Kasus Seorang laki-laki pegawai toko 23 tahun datang dengan keluhan cepat lelah dan perdarahan gusi hilang timbul selama 4 bulan terakhir.Laboratorium hemoglobin 4,8 gr%, trombosit 11.900 /mm, leukosit 11.090/mmk, retikulosit yaitu 12,4 %. Pada pemeriksaan gambaran darah tepi ditemukan sferosit pada eritrosit dan giant trombosit. Ureum, kreatinin, natrium, kalium, kalsium normal . Protein total 8,4 gr/dl albumin 3,2 gr/dl. Didapatkan hiperbilirubinemia (4,48 mg/dl) dengan dominasi bilirubin indirek (2,20 mg/dl). Didapatkan peningkatan dari kadar ANA sebesar 79 U, tetapi anti Ds-DNA tidak meningkat (201,9 U). Pemeriksaan coomb pada penderita ini menunjukkan hasil yang positif baik direk (+3) maupun indirek (+2).Selanjutnya pasien diberikan injeksi intravena metilprednisolon 125 mg/12 jam dan siklosporin oral 50 mg/12 jam selama 5 hari dilanjutkan pemberian metilprednisolon dan siklosporin oral sampai pasien pulang dan selama dirumah. Kesimpulan Anemia hemolitik otoimun dan immune thrombocytopenia yang terjadi bersamaan (sindroma Evan) merupakan kelainan yang jarang dijumpai. Penegakan diagnosis disertai dengan menyingkirkan penyebab anemia dan trombositopenia imun sekunder yang lain. Pemberian steroid dan imunosupresan pada sebagian besar pasien masih menunjukkan hasil yang cukup baik dalam mencapai keadaan remisi.
Makroadenoma Hipofisis Non Fungsional dengan Manifestasi Klinis Hemianopsia Bitemporal Rino Arianto Marswita; Tjokorda Gde Dalem Pemayun; Muhamad Thohar Arifin
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 1 No. 2 (2022): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v1i2.7

Abstract

Hemianopsia bitemporal dapat disebabkan oleh lesi tumor (adeoma hipofisis, kraniofaringoma, meningioma, glioma, metastase) maupun lesi non tumor ( aneurisma, abses, sarcoidosis, tuberculosis). Terapi saat ini yang dilakukan diantaranya adalah medikamentosa, pembedahan dan radioterapi. Teknik pembedahan yang terpilih adalah bedah mikro transphenoid, dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang rendah. Penelitian ini merupakan studi kasus seorang pasien hemianopsia bitemporal yang didiagnosis sebagai tumor solid region intra sella non fungsional dan dilakukan operasi bedah transphenoid karena terapat gangguan penglihatan. Follow up post operasi, pasien diobservasi selama 3 hari diruang HCU untuk monitoring komplikasi pembedahan dan diperoleh beberapa prediktor kembalinya fungsi penglihatan setelah operasi adalah ukuran tumor < 3 cm, usia muda, durasi gejala yang pendek, defek lapangan pandang dan ketajaman penglihatan yang minimal sebelum operasi, tidak adanya atrofi papil saraf mata. Kondisi pasien post operasi baik dan tidak didapatkan komplikasi, dari hasil patologi anatomi disimpulkan makroadenoma hipofisis.
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED) PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT ANNISA PEKANBARU Hotmauli; Imelda Fitri; Harni Sepriani; Brilian Dini M.A. Iballa
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 1 No. 1 (2022): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v1i1.11

Abstract

Kehamilan adalah keadaan dimana perempuan memiliki janin didalam tubuhnya yang sedang berkembang didalam rahim. Kondisi calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan, sehingga disarankan agar calon ibu menjaga prilaku hidup sehat. Ibu hamil sangat rentan mengalami anemia, hal itu disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan tubuh ibu akan zat besi, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang utama di negara berkembang dengan tingkat morbiditas tinggi pada ibu hamil. Laju Endap Darah (LED) merupakan salah satu pemeriksaan darah lengkap yang dilakukan dalam pemeriksaan ibu hamil. LED juga merupakan salah satu tes hematologi atau pemeriksaan darah untuk mengukur berapa lama waktu sel mengendap. Peningkatan nilai LED menandakan adanya infeksi, penyakit peradangan atau autoimun, dan demam rematik. Tujuan penelitian ini adalah pemeriksaan nilai Laju Endap Darah pada ibu hamil dirumah Sakit Annisa Pekanbaru. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian bahwa dari 33 responden ibu hamil di Rumah Sakit Annisa Pekanbaru memiliki nilai LED 10 – 50 mm/jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ibu hamil dengan nilai LED normal sebanyak 7 responden dengan rerata 9,43 mm/jam dan LED pada ibu hamil tidak normal sebanyak 26 responden dengan rerata 38,19 mm/jam.
Perbandingan Pemberian Mesenchymal Stem Cell Hipoksia dan Normoksia Terhadap Ekspresi IL-10 pada Tikus Model Luka Eksisi Olifiarsy Wiet Ramadhanti; Agung Putra; Nur Anna Chalimah Sadyah; Prasetyowati; Nurul Hidayah; Ardi Prasetyo
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 1 No. 1 (2022): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v1i1.15

Abstract

Latar Belakang: Proses penyembuhan luka eksisi melibatkan rangkaian respons seluler yang kompleks untuk membalikkan pembentukan integritas jaringan kulit. Proses ini membutuhkan komunikasi parakrin yang melibatkan sitokin-sitokin antiinflamasi, terutama interleukin 10 (IL-10). Di sisi lain, sel punca mesenkimal prekondisi hipoksia (H-MSCs) dipercaya mampu meningkatkan sekresi IL-10 berkontribusi pada percepatan penyembuhan luka dibandingkan dengan sel punca mesenkimal prekondisi normoksia (N-MSCs). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan H-MSCs dan N-MSCs dalam meregulasi ekspresi serial IL-10 yang terkait dengan peningkatan kepadatan kolagen pada model hewan luka eksisi. Metode: Tiga puluh enam tikus Wistar jantan dengan luka eksisi dibuat sebagai model hewan dengan metode biopsi 6 mm. Hewan secara acak dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari empat kelompok perlakuan: N-MSCs 1x106, H-MSCs 1x106, Kontrol (perlakuan PBS) dan Sham (tikus sehat yang tidak diobati). Pemberian perlakuan dilakukan 2 kali secara intra peritonial pada hari ke 0. Jaringan kulit dikoleksi pada hari ke 3, 6 dan 9 pasca injeksi. Ekspresi IL-10 diperiksa dengan qPCR. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan IL-10 yang signifikan pada hari ke 3 dan 6 setelah perlakuan H-MSCs dan menurun pada hari ke-9 dibandingkan dengan perlakuan N-MSCs. Kesimpulan: H-MSCs dapat memperbaiki ekspresi serial IL-10 yang mengarah pada perbaikan luka model tikus luka eksisi dibandinglkan dengan N-MSCs.
PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN POLA KONSUMSI ISOFLAVON DARI PRODUK OLAHAN KEDELAI PADA REMAJA PUTRI Lely Firrahmawati; Rita Riyanti Kusumadewi; Sri Kustiyati; Irvina Nurul Mahmudah
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 1 No. 1 (2022): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v1i1.16

Abstract

Kanker payudara merupakan sel kanker (tumor malignan) yang tumbuh di dalam epitel duktus atau lobulus pada payudara yang mengalami pertumbuhan abnormal. Isoflavon merupakan komponen yang terdapat dalam kedelai. Senyawa isoflavon bermanfaat bagi kesehatan karena memiliki aktivitas antioksidan yang dapat mencegah kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang kanker payudara dan gambaran pola konsumsi isoflavon dari produk olahan kedelai pada remaja putri. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan variable pengetahuan tentang kanker payudara dan pola konsumsi isoflavon pada remaja putri. Penelitian ini dilakukan di Desa Jeruk Miri. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Desa Jeruk Miri yang berjumlah 203 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Kriteria yang ditetapkan ialah remaja putri usia 10-19 tahun dan bersedia menjadi responden. Pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara selama bulan Februari-April 2019. Analisa yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan usia remaja </= 15 tahun sebanyak 57 (57%), usia remaja >15 tahun sebanyak 43 (43%). Pada penelitian ini sebagian besar responden atau sebanyak 73 (73%) responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup, sebanyak 19 (19%) responden mempunyai tingkat pengetahuan kurang dan 8 (8 %) responden mempunyai tingkat pengetahuan baik. Dan pada penelitian ini sebagian besar responden atau sebanyak 54 (54%) responden mengkonsumsi lebih dari 30 mg isoflavon dalam produk olahan kedelai per harinya dan 46 (46%) responden mengkonsumsi kurang dari 30 mg isoflavon dalam produk olahan kedelai per hari.
Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi dengan Anemia Ibu Hamil pada Masa Pandemi Covid 19 Sri Wahyuningsih
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 1 No. 2 (2022): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v1i2.18

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia bagi kelompok wanita usia subur (WUS). Karena salah satu penyebab kematian ibu hamil secara tidak langsung adalah anemia dengan berbagai macam penyebabnya. Menurut WHO secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia sebesar 41,8%. Tujuan Penelitian ini menganalisis hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi dengan kejadian anemia pada masa pandemi covid 19. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional, data diambil dari rekam medik dan kunjungan ibu hamil dengan memperhatikan protokol kesehatan di Praktik Mandiri Bidan Ny.Mita Chairunisa Jatiroto yang dilaksanakan pada tanggal 30 April sampai 30 Juni 2020, sejumlah 61 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data melalui coding, editing, dan tabulating, Kemudian data dianalis secara Chi-Square test. Hasil penelitian ρ = 0,000, menunjukkan kasus anemia di Praktik Mandiri Bidan Ny.Mita Chairunisa Jatiroto selama kurun waktu April sampai Juni 2020 sebanyak 31 (50,8%). Sejumlah 61 responden yang sebagian besar (60,6 %) 20-30 tahun, pendidikan terakhir SMP sebesar (37,7%), pekerjaan IRT sebesar (80,3%), jumlah 1 anak sebesar (73,8%), kepatuhan ibu selama hamil dalam mengkonsumsi tablet besi sebagian besar (51,5%), ibu hamil lebih banyak mengalami anemia sebagian besar (50,8%). Kesimpulan penelitian ada hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi dengan kejadian anemia pada masa pandemi Covid 19 terutama di Praktik Mandiri Bidan Ny. Mita Chairunisa Jatiroto.
Hubungan Insufisiensi Ginjal dengan Derajat Stenosis Berdasarkan Vessels Disease Aura Antaresta Naisa; Titiek Sumarawati; M. Saugi Abduh
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 1 No. 2 (2022): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v1i2.19

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas di dunia. Insufisiensi ginjal adalah faktor risiko PJK karena berkontribusi dalam stenosis koroner. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan insufisiensi ginjal dengan derajat stenosis berdasarkan Vessels Disease pada pasien PJK serta faktor risiko lain yang paling berpengaruh setelah insufisiensi ginjal. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional dilakukan pada 1.173 pasien PJK di RSI Sultan Agung Semarang selama Januari 2016 – Desember 2021. Data karakteristik responden dilakukan uji frekuensi distribusi kemudian dilanjutkan analisis bivariat dengan skala data kategorial menggunakan uji Spearman antara variabel bebas dan tergantung. Selanjutnya, dilakukan uji regresi linier berganda dengan metode backward. Hasil akhir didapatkan persamaan regresinya dari berbagai variabel bebas. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai p<0,001 antara LFG (laju filtrasi glomerulus) dan derajat stenosis. Nilai ini menunjukkan ada kemaknaan antara variabel tersebut. Sedangkan nilai r=0,182 artinya memiliki keeratan hubungan sangat lemah. Hasil analisis multivariat hanya 5 variabel bebas (usia, jenis kelamin, merokok, BMI, LFG) yang memiliki nilai p <0,005 artinya ada korelasi kesignifikanan. Hasil analisis multivariat didapatkan persamaan regresi Y = -0,709 + 0,541 (X1) + 0,603 (X2) + 0,197 (X3) + 0,385 (X4) + 0,175 (X5) + ε. X dan Y berturut-turut adalah usia, jenis kelamin, perokok, DM, LFG, dan derajat stenosis. Kesimpulan: Terdapat korelasi insufisiensi ginjal dengan derajat stenosis berdasarkan Vessels Disease pada pasien PJK.
Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Menghambat Peningkatan Ekspresi Gen MMP-1 pada Kulit Tikus Wistar yang Terpapar Sinar Ultraviolet B Prasetyowati Subchan; Rizka Sofyanti Putri; Christine Magdalena; Nurul Hidayah
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 1 No. 2 (2022): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v1i2.22

Abstract

Background: Photoaging increases MMP-1 and damages collagen by forming ROS. Antioxidant compounds in Clitoria ternatea L. have been studied to reduce ROS, thereby inhibiting the emergence of MMP-1 and regulating collagen deposition. This study aimed to analyze the effect of Clitoria ternatea L. extract gel on the inhibition of MMP-1 increase and collagen decrease in male Wistar rat skin exposed to UV-B light. Methods: A randomized control group post-test-only design was conducted on 30 male Wistar rats aged 8-10 weeks with a body weight of 150-250 grams. Rats were divided into four groups: untreated group, placebo group, Clitoria ternatea L. extract gel group 5% and Clitoria ternatea L. 10% extract gel group. Rats were exposed to UVB for 5 consecutive days and administrated with gel every day for two weeks. At week 3, their skin was checked for MMP-1 levels using q-RTPCR. Results: Comparative analysis showed that the lowest mean MMP-1 levels were seen in the untreated grou, followed by the Clitoria ternatea L. 10% gel extract group, 5% Clitoria ternatea L. extract gel group and placebo group. Comparative analysis showed significant differences between groups (p < 0.05). Conclusion: Clitoria ternatea L. 10% extract gel was proven to inhibit the increase in MMP-1 levels in the skin of Wistar rats exposed to UV-B rays.
Peranan Supporting Psikis Tenaga Medis Terhadap Pengendalian Kecemasaan Pasien COVID-19 Yang Menjalani Isoman Di Rumah reza adityas trisnadi; rizkie woro hastuti; Elly Noerhidayati; Warsiyah
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 1 No. 2 (2022): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jmhsa.v1i2.24

Abstract

A great influence on public health is caused by the COVID-19 pandemic, starting from the physical to the psychological community. When someone is confirmed to have COVID-19, anxiety about many things caused by this dangerous virus haunts everyone. Anxiety begins with a threatening situation as a dangerous stimulus. At a certain level, anxiety can make a person more alert to a threat, because if it is felt that the threat is considered harmless, then a person will not do self-defense. Anxiety needs to be managed properly so as not to cause excessive panic. Excessive anxiety will affect the body's immune system and affect the healing rate of COVID-19. The method used is an observational design with a cross-sectional design. This study is only to observe observational results using Zung's questionnaire on COVID-19 sufferers who are self-isolating at home.