cover
Contact Name
Yogi Setiawan
Contact Email
jurnal.P4I@gmail.com
Phone
+62851733700892
Journal Mail Official
jurnal.P4I@gmail.com
Editorial Address
Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
EDUCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pengajaran
ISSN : 27752585     EISSN : 27752593     DOI : https://doi.org/10.51878/educational.v4i4
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pedidikan dan pengajaran.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 233 Documents
PENERAPAN PERMAINAN TEMBAK IKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR PADA SISWA KELAS II SD IRWAN BUDI CAHYONO
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v2i3.1512

Abstract

This study aims to determine the application of the game "Shoot Fish" in improving learning outcomes of basic throwing motions. This research is a classroom action research. The survey was conducted in two cycles. Each cycle consists of two meetings covering the stages of planning, implementing actions, observing and reflecting. The research subjects were second grade students of SDN 013 Tana Tidung, totaling 20 students. Sources of data used are observations, tests, and student learning outcomes documents. For data analysis using quantitative descriptive analysis techniques. The results showed that the results of learning the basic throwing motion of second grade students of SDN 013 Tana Tidung increased after the application of the Fish Shoot game method. These results are indicated by an increase in student learning outcomes in each cycle. The improvement of student learning outcomes is seen from two aspects, namely based on students' cognitive and psychomotor. Students' cognitive learning outcomes have increased as indicated by the increase in the average value of 73,00 in the first cycle and increased to 87.00 in the second cycle and being able to pass the KKM value 75. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan permainan “Tembak Ikan” dalam peningkatan hasil belajar gerak dasar melempar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Survei dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN 013 Tana Tidung yang berjumlah 20 siswa. Sumber data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumen hasil belajar siswa. Untuk analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar gerak dasar melempar siswa kelas II SDN 013 Tana Tidung mengalami peningkatan setelah penerapan metode permaianan Tembak Ikan. Hasil ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari dua aspek yaitu berdasarkan kognitif siswa dan psikomotor. Hasil observasi psikomotor siswa mengalami peningkatan ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata 73 pada siklus I dan meningkat menjadi 87 pada siklus II dan mampu melewati nilai KKM ? 75.
MENDESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK-INTEGRATIF BERPANDUKAN PRANADA KUNCI G SUDIRMAN SUDIRMAN
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v2i3.1542

Abstract

Designing learning is very important as a guide of learning implementation effectively and efficiently. The competency-based 2013 Curriculum and the 2022 Merdeka Curriculum implementation need to be designed comprehensively. However, empirically designing such learning specifically is still limited. This study aims to determine whether the use of the Pranada Kunci G (PK-G) model can improve teachers’ ability in designing of Thematic-Integrative Learning (TIL). The type of research is an experimental design of One Group Pretest Posttest Study. There were nine respondents were selected purposively. Data were obtained through tests before and after treatment which were strengthened by information from unstructured interviews. Data were analyzed using percentages which were reviewed qualitatively. The treatment was carried out three times which showed an increase in the score. On average, respondents' test results were 2.77 (0-4), with a moderate position approaching the good category (70-85%). This achievement means that the use of PK-G can made teachers easier to TIL design. The conclusion is, if the teacher designs TIL using of the PK-G model, the thematic learning design is more integrated and comprehensive. ABSTRAKMendesain pembelajaran sangat penting sebagai pemberi arah pelaksanaan pembelajaran secara efektif dan efisien. Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka 2022 yang berbasis kompetensi perlu didesain secara komprehensif. Namun, secara empiris mendesain pembelajaran seperti itu secara spesifik masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pranada Kunci G (PK-G) dapat kemampuan guru mendesain pembelajaran tematik-integratif (PTI) . dalam Jenis penelitian adalah eksperimen desain One Group Pretest Postest Study. Sebanyak sembilan orang responden yang dipilih secara purposive. Data diperoleh melalui tes sebelum dan setelah treatmen yang diperkuat dengan informasi hasil wawancara takberstruktur. Data dianalisis menggunakan persentase yang diulas secara kualitatif. Treatmen dilakukan tiga kali yang menunjukkan terdapat peningkatan skor. Secara rata-rata, hasil tes responden adalah 2.77 (0-4), dengan posisi sedang mendekati kategori baik (70-85%). Capaian ini berarti penggunaan PK-G dapat memudahkan guru mendesain PTI. Kesimpulannya adalah apabila guru mendesain PTI dengan menggunakan model PK-G, maka desain pembelajaran tematik menjadi lebih terintegrasi dan komprehensif.
BEST PRACTICE PENERAPAN MODEL PJBL PADA MANAJEMEN KELAS LURING MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMKN 2 BOYOLANGU TULUNGAGUNG YAYUK SAKTI WIDAYATI MIKIDORI
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v2i3.1543

Abstract

Based on the identification of problems faced by students in the Russian service material, learning motivation and good offline class management are needed to do it. Learning motivation can be grown through fun learning. Offline classroom management will run well if it is integrated with learning models, one of which is project based learning. The best practice paper aims to: (1) describe the implementation of the PJBL model in offline classes. (2) analyze the success rate of PJBL implementation in offline class management. The research instrument used was an observation sheet on the implementation of learning and a test of student learning outcomes. Data analysis was carried out to determine the level of student attendance, the level of activeness in asking students and student learning outcomes which included knowledge competence, attitude competence, and skill competence. Data collection techniques were carried out by observation and tests. The results showed that: (1) the attendance rate increased; (2) the level of active questioning of students increases and (3) learning outcomes increase. The research suggests: (1) the PJBL model is an alternative learning model that is very appropriate to use in Russian Service material; (2) offline classroom management which is applied with project-based learning model is very effective in using Russian Service material; and (3) to apply the project based learning model in offline class management, students' readiness needs to be considered, especially in terms of material mastery ABSTRAKBerdasarkan identifikasi masalah yang dihadapi perserta didik pada materi Russian service, diperlukan motivasi belajar serta manejemen kelas luring yang baik untuk mengerjakannya. Motivasi belajar dapat ditumbuhkan melalui pembelajaran yang menyenangkan. Manajemen kelas luring akan berjalan dengan baik apabila terintegrasi dengan model pembelajaran, salah satunya project based learning. Makalah best practice bertujuan: (1) menggambarkan penerapan model PJBL pada kelas luring. (2) menganalisis tingkat keberhasilan penerapan PJBL pada manajemen kelas luring. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan tes hasil belajar peserta didik. Analisis data dilakukan untuk mengetahui tingkat kehadiran peserta didik, tingkat keaktifan bertanya peserta didik dan hasil belajar peserta didik yang mencakup kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap, dan kompetensi keterampilan.Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat kehadiran meningkat; (2) tingkat keaktifan bertanya peserta didik meningkat dan (3) hasil belajar meningkat. Penelitian menyarankan: (1) model PJBL merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang sangat tepat digunakan pada materi Russian Service; (2) manajemen kelas luring yang diterapkan dengan model pembelajaran pproject based learning sangat efektif digunakan pada materi Russian Service; dan (3) untuk menerapkan model project based learning pada manjemen kelas luring kesiapan peserta didik perlu diperhatikan terutama dalam hal penguasaan materi.
PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PENGGOLONGAN HEWAN DI KELAS IV SD TELOK BULAN ERLAN HARTAWAN; LALU MUHAMAD NASIR
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v2i3.1574

Abstract

This study aims to determine the increase in learning outcomes of fourth grade students at SD Negeri Telok Bulan in the science subject subject of Classifying Animals by using the Inquiry Learning Model. The research subjects were fourth grade students of SD Negeri Telok Bulan, totaling 34 people consisting of 15 male students and 19 female students. This type of research is classroom action research. This research consists of three stages, namely 1) Planning, 2) Action, 3) Observation, and 4) Reflection. This research was conducted in three cycles, namely Pre-Cycle, Cycle I, and Cycle II. The data collection technique was carried out by making observations made by teachers and supervisors 2. From the results of the research conducted, it was seen that there was an increase in student learning outcomes from each cycle. In the pre-cycle implementation, the average value of student learning outcomes was 64.47 with a completeness of 35.29%. In the first cycle, the average value of student learning outcomes was 77.25 with 41.18% completeness. In cycle II the average value of student learning outcomes is 87.25 with 100% completeness. From the results of this learning improvement research, it can be seen that the application of the Inquiry Learning Model in the science subject of Classifying Animals can improve the learning outcomes of fourth grade students at SD Negeri Telok Bulan ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Telok Bulan pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Menggolongkan Hewan dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV SD Negeri Telok Bulan yang berjumlah 34 orang yang terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 19 siswi perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, yaitu Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi yang dilakukan oleh guru dan supervisor 2. Dari hasil penelitian yang dilakukan terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklus. Pada pelaksanaan pra siklus, nilai rata-rata hasil belajar siswa 64,47 dengan ketuntasan 35,29%. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 77,25 dengan ketuntasan 41,18%. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa 87,25 dengan ketuntasan 100%. Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran ini terlihat bahwa penerapan Model Pembelajaran Inkuiri pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Menggolongkan Hewan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Telok Bulan.  
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN METODE JIGSAW DI SMPN 1 SUMBER BARITO HENDRIKUS HENDRIKUS
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v2i3.1575

Abstract

This study aims to determine the effect of the application of the jigsaw method on learning Social Sciences (IPS) on improving student learning achievement at SMP Negeri 1 Sumber Barito. This research is action research, which is carried out to solve learning problems in the classroom, including descriptive research because it describes how a learning technique is applied and how the desired results can be achieved. In this action research using the form of the teacher as a researcher, the full person in charge of this research is the teacher. The application of the jigsaw model of cooperative learning has a positive impact on improving student learning achievement which is marked by an increase in student learning mastery in each cycle, namely cycle I (60.71%), cycle II (75.00%), cycle III (89, 29%). The results showed that the application of the jigsaw method in social studies learning could improve student learning achievement which was seen based on the percentage of the number of students who had complete scores in each cycle, which always increased. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan método jigsaw pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Sumber Barito. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yaitu dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas, termasuk penelitian deskriptif karena menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru.    Penerapan pembelajaran kooperatif model jigsaw memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar peserta didik dalam setiap siklus, yaitu siklus I (60,71%), siklus II (75,00%), siklus III (89,29%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan métode jigsaw pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang dilihat berdasarkan persentase jumlah siswa yang mempunya nilai tuntas setiap siklus selalu mengalami peningkatan.
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ENI SETIYANINGSIH DWI ASTUTI
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 2 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v2i3.1576

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of the learning model using the Problem Based Learning learning model in improving student achievement in Biology subjects in class XI MIPA1 students of SMA Negeri 1 Lendah in the even semester of the 2021/2022 academic year. In this study, data were taken from observations during learning, the activeness of students in discussions, collaborating and expressing opinions and test results, this data was analyzed descriptively qualitatively. The results of this study are indicated by student learning evaluation data which has increased from pre-cycle, cycle 1 and cycle 2. In the pre-test results in the pre-cycle students are able to achieve the Minimum Completeness Criteria of 31.43%, in cycle 1 reach the Minimum Completeness Criteria of 74 .29% and in cycle 2 achieved the Minimum Completeness Criteria of 94.29%. The results of student observations also increased from cycle 1 and cycle 2. Cycle 1 Meeting 1 reached 79.05%, meeting 2 in cycle 1 reached 81.07%, meeting 1 in cycle 2 reached 84.64% and meeting 2 in cycle 2 reached 95 ,71%. The results of the study indicate that learning using the Problem Based Learning model can improve learning outcomes of Biology, especially Respiration and can increase student activity and responsibility so that students will master the subject matter and will get high learning outcomes. ABSTRACTPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi pada peserta didik kelas XI MIPA1 SMA Negeri 1 Lendah semester genap tahun pelajaran 2021/2022. Dalam penelitian ini data diambil dari observasi pada saat mengikuti pembelajaran, keaktifan peserta didik dalam diskusi, berkerjasama dan menyampaikan pendapat dan hasil tes, data ini dianalisis secara diskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini ditunjukkan dengan data evaluasi belajar siswa yang mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada hasil pre test di pra siklus siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 31,43%, pada siklus 1 mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 74,29% dan pada siklus 2 mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 94,29%. Untuk hasil observasi siswa juga mengalami peningkatan dari siklus 1 dan siklus 2. Siklus 1 Pertemuan 1 mencapai 79,05%, pertemuan 2 siklus 1 mencapai 81,07%, pertemuan 1 siklus 2 mencapai 84,64% dan pertemuan 2 siklus 2 mencapai 95,71%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Biologi khususnya Respirasi serta dapat meningkatkan keaktifan dan tanggung jawab siswa sehingga siswa akan menguasai materi pelajaran dan akan mendapat hasil belajar yang tinggi.
PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM TEACHING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 7 PONTIANAK NANI SRIWAHYUNI
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v2i3.1577

Abstract

The purpose of the study was to determine the cooperative learning of team teaching that could increase students' motivation to learn mathematics in class X IPA 1 SMA Negeri 7 Pontianak. The technique used is qualitative description. Classroom Action Research (CAR) procedures can be carried out through four main steps, namely: planning, acting, observing and reflecting. The results of the study: Team Teaching type cooperative learning plays a role in increasing students' learning motivation. This is indicated by an increase in the number of scores in the first cycle, the average score in the first cycle is 497 and the percentage of student motivation is 70%. In the second cycle, the average score was 643.5, so the percentage of learning motivation was 86.5%. Based on the score category, the score range of 86.5% belongs to the very high category score. When compared, students' learning motivation from cycle I to cycle II increased by 19.5%. Students gave a positive response to the implementation of Team Teaching type cooperative learning. ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mengetahui pembelajaran kooperatif team teaching yang dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 7 Pontianak. teknik yang digunakan deskripsi kualitatif. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Hasil penelitian: Pembelajaran kooperatif tipe Team Teaching berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan peningkatan jumlah skor pada siklus I jumlah skor rata-rata siklus I adalah 497 dan persentase motivasi belajar siswa sebesar 70%. Pada siklus II dihasilkan skor rata-rata sebesar 643,5, sehingga persentase motivasi belajar sebesar 86,5%. Berdasarkan kategori skor, rentang skor 86,5% tergolong skor kategori sangat tinggi. Apabila dibandingkan, motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 19,5%. Siswa memberikan respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Team Teaching.
PENERAPAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ALAT MUSIK PIANIKA PADA SISWA KELAS VIII. 2 DI SMP 3 SIAK KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA ARLINA ARLINA
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v2i3.1578

Abstract

This study aims to determine the improvement in learning outcomes of piano music playing skills with peer tutoring methods in class VIII.2 students of SMP Negeri 3 Siak. This research uses Classroom Action Research (CAR). In classroom action research, data collection goes through several stages, namely: pre-cycle stage, cycle 1 and cycle 2. The problem solving process starts from planning (planning), action (action), observation (observation), analyzing data and information to find out weaknesses and strengths. the result of action (reflection). Data collection techniques by means of interviews, observation and documentation. Quantitative and qualitative data analysis includes three components: data reduction, data presentation and conclusion drawing. Based on the analysis of research data, it can be concluded that the peer tutoring method can improve activities and learning outcomes of piano playing skills, especially for class VIII. 2 at SMP 3 Siak. This can be seen from the level of student learning mastery which increased from 24 students in the pre-cycle 6 students (25%) scored 70, in cycle 1 there was an increase in 14 students (58%) scored 70, and increased quite rapidly in the first cycle. cycle 2, namely: 22 students (92%) managed to get a score of 70. Meanwhile, only 2 students (8%). Based on the results of these studies, peer tutoring methods can improve learning outcomes of piano music playing skills ABSTRACTPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar ketrampilan bermain musik Pianika dengan metode tutor sebaya pada siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 3 Siak. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian tindakan kelas pengambilan data melalui beberapa tahap yaitu: tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Proses pemecahan permasalahan dimulai dari perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), menganalisa data dan informasi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan hasil tindakan (reflection). Teknik pengambilan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data kwantitatif dan kwalitatif meliputi tiga komponen: reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisa data penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode tutor sebaya dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar keterampilan bermain alat musik pianika khususnya kelas VIII. 2 di SMP 3 Siak. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketuntasan belajar siswa yang terjadi peningkatan dari 24 siswa pada pra siklus 6 siswa (25%) memperoleh nilai ? 70, pada siklus 1 terjadi peningkatan 14 siswa (58%) memperoleh nilai ? 70, dan meningkat cukup pesat pada siklus 2 yaitu: 22 siswa (92%) berhasil memperoleh nilai ? 70. Sedangkan siswa yang belum berhasil memperoleh nilai ? 70 hanya 2 siswa (8%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut metode metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar ketrampilan bermain musik Pianika
TIPAS KARPET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA PADA PESERTA DIDIK KELAS IX-E SMP NEGERI 1 PREMBUN SUPRIYATI SUPRIYATI
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v2i3.1579

Abstract

Application of the Tipas Carpet learning model (Think Pairs Share assisted by Points and Credit Cards) to improve student learning outcomes which are still low. This learning model is applied to Classroom Action Research which will be held from December 2021 to March 2022 at SMP Negeri 1 Prembun, Kebumen Regency. The research subjects were students of class IX-E for the academic year 2021/2022, totaling 32 students. This research was conducted in two cycles and each cycle consists of four stages, namely determining the action plan, implementing the action, observing the results of the action, and reflecting on the results of the observations. Each cycle uses the Carpet Tips model. The Carpet Tips learning model is very appropriate to be applied when a teacher wants the learning process to run conducive, peer learning occurs, and the courage to express opinions appears. It is proven by applying these learning models and media, showing an increase. The average results of the initial conditions, cycle I, and cycle II increased. The initial conditions to the first cycle increased by 5.19 from 71.44 to 76.63 in the first cycle, and an increase of 12.62 from 76.63 to 89.25 in the second cycle. The conclusion is that there is an increase in the average value of the initial test results for the second cycle of 17.81. The percentage of mastery learning in the initial conditions, cycle I, and cycle II also increased, from the initial condition increased 37.50% to 75.00% in the first cycle, and an increase of 12.50% to 87.50% in the second cycle. The conclusion is that there is an increase in the percentage of learning completeness in the initial conditions of the second cycle by 50%. There is a change in behavior, namely students want to share answers, want to respect the opinions of their friends, and most students also want to give positive responses to the implementation of learning. ABSTRAKPenerapan model pembelajaran Tipas Karpet (Think Pairs Share berbantu Kartu Poin dan Kredit) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik yang masih rendah. Model pembelajaran ini diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai dengan bulan Maret 2022 di SMP Negeri 1 Prembun, Kabupaten Kebumen. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas IX-E tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 32 peserta didik. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu menentukan perencanaan tindakan, melaksanakan tindakan, melakukan pengamatan hasil tindakan, dan melakukan refleksi dari hasil pengamatan. Setiap siklus menggunakan model Tipas Karpet.Model pembelajaran Tipas karpet memang sangat tepat diterapkan ketika seorang guru menginginkan proses pembelajaran berjalan kondusif, terjadi pembelajaran sebaya, dan muncul keberanian pengemukakan pendapat. Terbukti dengan menerapkan model dan media pembelajaran tersebut, menunjukkan peningkatan. Rata-rata hasil ulangan kondisi awal, siklus I, dan siklus II mengalami kenaikan. Kondisi awal ke siklus I mengalami kenaikan sebesar 5,19 yakni dari 71,44 menjadi 76,63 pada siklus I, dan kenaikan 12, 62 dari 76,63 menjadi 89,25 pada siklus II. Kesimpulan terdapat kenaikan nilai rata-rata hasil ulangan kondis awal terhadap siklus II sebesar 17,81.Persentase ketuntasan belajar kondisi awal, siklus I, dan siklus II juga mengalami kenaikan, yaitu dari kondisi awal naik 37,50% menjadi 75,00% pada siklus I, dan kenaikan 12, 50% menjadi 87,50% pada siklus II. Kesimpulan terdapat kenaikan persentase ketuntasan belajar kondis awal terhadap siklus II sebesar 50%.Terjadi perubahan tingkah laku,, yakni peserta didik mau berbagi jawaban, mau menghargai pendapat temannya, dan sebagian besar peserta didik juga mau memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan pembelajaran.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA TRYANNI TRYANNI
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 2 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v2i4.1821

Abstract

The purpose of this study was to determine whether students' mathematical problem solving abilities using the Problem Based Learning (PBL) learning model would be higher than learning outcomes using conventional learning methods. The research method in this study is the experimental method. The sampling technique used a random sampling technique or a random data collection technique for the sample class, namely the experimental class and the control class by giving a question test in the form of an essay of 20 questions. The data requirements test used is the normality test with the Liliefors test and the homogeneity test with the ANOVA test. From the results of the calculation of the normality test, it is obtained that the data is normally distributed. From the results of the homogeneity test calculations, the data has a homogeneous variance. The data analysis technique used is Pearson Correlation. So that it can be found that the ability to solve mathematical problems of students who are taught using the Problem Based Learning (PBL) learning model is higher than the ability to solve mathematical problems in students using conventional learning models. Thus the Problem Based Learning (PBL) learning model influences students' mathematical problem solving abilities. ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) akan lebih tinggi daripada hasil belajar dengan metode pembelajaran konvesional. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling atau teknik pengambilan data secara acak kepada kelas sample yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan cara memberikan tes soal berupa essay sebanyak 20 soal. Uji persyaratan data yang digunakan adalah uji normalitas dengan uji liliefors dan uji homogenitas dengan uji Anova. Dari hasil perhitungan uji normalitas diperoleh data berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh data memiliki varians yang homogen. Teknik analisis data yang digunakan adalah Pearson Correlation . Sehingga di dapat bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvesional. Dengan demikian model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

Page 8 of 24 | Total Record : 233