cover
Contact Name
Nailal Muna
Contact Email
intelektual@uit-lirboyo.ac.id
Phone
+6285790222882
Journal Mail Official
intelektual@uit-lirboyo.ac.id
Editorial Address
Jl. KH. Wahid Hasyim 62, Kediri 64114
Location
Kab. kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
ISSN : -     EISSN : 26854155     DOI : https://doi.org/10.33367/ji.v14i3
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman accepts research results in the fields of research and scholarly discussion concerning the education practices in Islamic educational institutions, both formal and non-formal education in the scope of Islamic education thought, Islamic educational philosophy, Islamic education curriculum, Islamic education learning model, Islamic education learning strategies and methods, Islamic education learning traditions, Islamic family education, and others related to Islamic education.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020" : 10 Documents clear
Urgensi Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Kegiatan Pencak Silat Gasmi di Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri Shohibul Faza; Syafik Ubaidilah
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v10i1.1037

Abstract

This research is motivated by the large number of people who assume that in the activities of pencak silat there are many negative things especially to their members. This research is a descriptive qualitative research. The results of this study found interesting facts that in this martial arts activities there are Islamic educational values, namely the value of faith (I'tiqodiyyah), moral values ​​(khuluqiyyah), and amaliyah values. The form of internalization of Islamic education values ​​towards pencak silat activities is to teach the values ​​of faith by inviting prayer together before holding exercises and also sparring, inviting that to always trust Allah SWT. Always respect people who are older both in terms of age and knowledge. Always maintain brotherhood and create benefit for the people of the nation's progress. After the researcher gets the data, the writer gives a few suggestions: 1) a trainer or chairman should discipline the training time so that the results of the exercise can be as expected. 2) More emphasis on the values ​​of Islamic education so that its adherents can achieve the basic objectives of the GASMI martial arts. [Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat yang beranggapan bahwasanya dalam kegiatan pencak silat itu banyak mengandung hal-hal negatif terlebih pada anggotanya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini ditemukan fakta menarik bahwasanya dalam kegiatan pencak silat ini terdapat nilai-nilai pendidikan Islam yaitu nilai keimanan (I’tiqodiyyah), nilai akhlak (khuluqiyyah), dan nilai amaliyah. Adapun bentuk internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam terhadap kegiatan pencak silat ini adalah dengan mengajarkan nilai-nilai keimanan dengan cara mengajak do’a bersama sebelum diadakannya latihan danjuga latih tanding, mengajak agar supaya selalu tawakal kepada Allah SWT. Selalu menghormati orang yang lebuh tua baik baik dari segi umur maupun ilmunya.Selalu menjaga persaudaraan dan menciptakan kemaslahatan masyarakat kemajuan bangsa. Setelah peneliti mendapatkan data-data maka penulis memberikan sedikit saran: 1) hendaknya seorang pelatih maupun ketua lebih mendisiplinkan waktu latihan agar hasil dari latihan tersebut bisa seperti apa yang di harapkan. 2) Lebih menekankan lagi nilai-nilai pendidikan islam agar para penganutnya bisa mencapai tujuan dasar dari pencak silat GASMI tersebut]
Implementasi Pembelajaran Alquran Hadist Berbasis Problem Solving untuk Membentuk Critikal Thinking Siswa Kelas IX di MTs. Nasy’atul Mujahidin Ringinrejo Tiru Lor Gurah Kediri Alfin Kusniyah; Sri Susanti Tjahja Dini
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v10i1.1087

Abstract

Problem solving merupakan salah satu metode pembelajaran yang penting biasanya digunakan dalam pembelajaran yang membutuhkan jawaban dan pemecahan permasalahan. Metode ini sangat baik digunakan untuk pembinaan sikap ilmiah siswa agar terbiasa memecahkan masalah secara prosedur kerja ilmiah. Critical Thinking merupakan kegiatan berfikir kritis yang dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis, membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat dan melaksanakan secara benar. Strategi Pemecahan masalah Solso dalam Made Wena mengemuka enam tahap dalam pemecahan masalah , yaitu: 1) Identifikasi permasalaahn (identification the problem), 2) Representasi permasalaahn (representation of the problem), 3) Perencanaan pemecahan (planning the solution), 4) Menerapkan /mengimplementasikan perencanaan (executethe plan), 5) Menilai perencanaan (evaluate the plan ), 6) Menilai hasil pemecahan (evaluate the solution). Wankat dan Oreovocz dalam Made Wena mengemukakan tahap –tahap strategi operasional dalam pemecahan masalah sebagai berikut: a) Saya mampu/bisa (I can ). b) Mendefinisikan (define). c) Mengeksplorasi (eksplore). d) Merencanaakan plan (plan). e) Mengoreksi kembali (check). f) Generalisasi (generalize). Hasil proses Implementasi Pembelajaran Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan Critical Thinking (Hasil belajar) siswa di MTs. Nasy’atul Mujahidin di Ringin Rejo Tiru Lor Gurah Kediri terbagi menjadi dua faktor yaitu :faktor interenn dan exsteren, faktor interen Yaitu: Hendaknya guru lebih menjelaskan lebih dalam perencanaan permasalahan agar para siswa mampu mendiskripsikan secara cepat tanggap kreatif, kritis, idealis, bertanya dalam secara individu dan kelompok. Kurangnya motivasi siswa dari siswa itu sendiri, padatnya aktivitas siswa yang mukim sehingga ada siswa yang mengantuk, kurang antusias karena faktor individu,latar belakang pendidikan yang non agama islam, kurangnya memahami pertanyaan. Sedangkan faktor exterens yaitu: padatnya aktivitas, kurangnya sarana dan prasarana,kelelahan karena padatnya aktivitas bagi siswa mukim, lingkungan keluarga yang non agama, latar belakang pendidikan non Islam.
Analisis Korelasi Self Efficacy dan Flow Akademik dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan YPM (Yayasan Pendidikan Maarif) 5 Sukodono Sidoarjo Erma Roidhotul Jannah; Badrus
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v10i1.1088

Abstract

This study aims to determine the magnitude of the relationship (1) Self Efficacy, (2) Academic Flow, (3) PAI Learning Achievement at SMK YPM (Maarif Education Foundation) 5 Sukodono Sidoarjo. The formulation of the issues discussed are: 1) Is there a positive relationship between self efficacy and learning achievement of Islamic Religious Education (PAI) ?; 2) Is there a positive relationship between academic flow and PAI learning achievement ?; 3) Is there a positive relationship between self efficacy and academic flow with PAI learning achievement? The purpose of this research is to 1) to find out whether there is self efficacy with PAI learning achievement; 2) Knowing whether there is academic flow with PAI learning achievements d; 3) Knowing whether there is a relationship between self efficacy and academic flow with PAI learning achievement. The approach of this research is correlational quantitative research, which is a study that focuses on calculations to find the maximum relationship between the variables studied. The sampling technique uses cluster random respondents. The analysis technique used is multiple regression with the help of the SPSS 16.00 program. The results of the study show: 1) There is a significant positive relationship between self efficacy and PAI grade X learning achievement, 2) There is a significant positive relationship between academic flow and PAI grade X learning achievement .; 3) There is a significant positive relationship between self efficacy and academic flow with the learning achievement of PAI grade X at SMK YPM 5 Sukodono Sidoarjo. (Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan (1) Self Efficacy, (2) Flow Akademik, (3) Prestasi Belajar PAI di SMK YPM (Yayasan Pendidikan Maarif) 5 Sukodono Sidoarjo. Rumusan masalah yang dibahas adalah: 1) Apakah terdapat hubungan positif antara self efficacy dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)?; 2) Apakah terdapat hubungan positif antara flow akademik dengan prestasi belajar PAI ?; 3) Apakah terdapat hubungan positif antara self efficacy dan flow akademik dengan prestasi belajar PAI ?. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk 1) untuk mengetahui ada tidaknya self efficacy dengan prestasi belajar PAI; 2) Mengetahui ada tidaknya flow akademik dengan prestasi belajar PAI d; 3)Mengetahui ada tidaknya hubungan self efficacy dan flow akademik dengan prestasi belajar PAI . Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yaitu suatu penelitian yang menitikberatkan pada perhitungan untuk mencari sebesar-besar hubungan antara variabel yang diteliti. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan cluster random reponden. Teknik analisa yang digunakan adalah regresi berganda dengan bantuan program SPSS 16.00.Hasil Penelitian menunjukkan: 1) Ada hubungan positif yang signifikan antara self efficacy dengan prestasi belajar PAI kelas X, 2) Ada hubungan positif yang signifikan antara flow akademik dengan prestasi belajar PAI kelas X. ; 3) Ada hubungan positif yang signifikan antara self efficacy dan flow akademik dengan prestasi belajar PAI kelas X di SMK YPM 5 Sukodono Sidoarjo)
Moderasi Islam dalam Dimensi Berbangsa, Bernegara Dan Beragama Perspektif Maqashid Asy-Syari’ah M. Luthfi Afif Al Azhari
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v10i1.1089

Abstract

(Wasaṭiyyah is attached to Islam since he was born and will continue to cling to the Day of Judgment. In its history, after the division in the body of Muslims which gave birth to many schools and schools, the nature of Wasaṭiyyah was attached to the Ahlus Sunnah wa al-jama'ah-leaning group, including the theology of Ash'ariyah and Maturidiyah. Maqashid shari'ah arises due to debate among fiqh experts about shari'ah, which has a certain ‘illat (causa) or not. The debate has led to various kinds of flow including the ulama 'ushul fiqh. Maqhasid al-ahkam is considered as the basis in establishing a law, and can be categorized as the main foundation in law. As information about al-kulliyyat al-khams and their limitations, ḥifzh ad-din (protection of religion), ḥifzh an-nafs (protection of life), ḥifzh al-'aql (intellectual protection), ḥifzh an-nasl (genetic protection), and ḥifzh al-māl (protection of property). (Wasaṭiyyah melekat pada islam semenjak ia lahir dan akan terus melekat sampai hari kiamat nanti. Dalam sejarahnya, pasca terjadinya perpecahan dalam tubuh umat islam yang melahirkan banyak madzhab dan aliran, sifat Wasaṭiyyah melekat pada golongan yang berhaluan Ahlus Sunnah wa al-jama’ah, termasuk didalamnya aliran teologi Asy’ariyah dan Maturidiyah. Maqashid syari’ah muncul akibat perdebatan di antara pakar fiqh mengenai syari’ah, yang memiliki ‘illat (kausa) tertentu ataukah tidak. Perdebatan tersebut menimbulkan berbagai macam aliran tak terkecuali di kalangan ulama’ ushul fiqh. Maqhasid al-ahkam dianggap sebagai dasar dalam penetapan suatu hukum, dan dapat dikategorikan sebagai landasan utama dalam hukum. Sebagaimana keterangan mengenai al-kulliyyat al-khams beserta batasannya, ḥifzh ad-din (perlindungan agama), ḥifzh an-nafs (perlindungan jiwa), ḥifzh al-'aql (perlindungan intelektual), ḥifzh an-nasl (perlindungan genetik), dan ḥifzh al-māl (perlindungan harta).
Kepemimpinan Nyai di Pesantren Al Hajar Kapurejo Pagu Kediri Nailal Muna; Hamam Hamam
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v10i1.1090

Abstract

This research is framed in the topic of leadership, which specifically discusses the leadership of female caregivers in the Al Hajar Pesantren Pagu Kediri in maintaining the tradition of pesantren education as a tafaqquh fi addin institution. This research focuses on how the pesantren management strategy is, how the leadership style tends to be in the pesantren, and the role of the pesantren in al Hajar Kapurejo Pagu. This type of research is qualitative research with a case study approach. Data collection techniques with interviews that are supported by observation and documentation. Data analysis by data reduction. The end of this study shows: The strategy of managing a pesantren is carried out by planning at the beginning of the school year, organizing it in daily life and direct supervision by Nyai. His leadership style tends to prioritize work or authoritarian orientation. Nyai's role is as an educator which is realized by directly engaging in teaching (Penelitian ini dibingkai dalam topic kepemimpinan, yang secara khusus membahas kepemimpinan pengasuh perempuan di Pesantren Al Hajar Kapurejo Pagu Kediri dalam mempertahankan tradisi pendidikan pesantren sebagai lembaga tafaqquh fi addin. Penelitian ini terfokus pada bagaimana strategi pengelolaan pesantren, bagaimana kecenderungan gaya kepemimpinan nyai di pesantren, dan peran nyai di pesantren al Hajar Kapurejo Pagu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitattif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara yang didukung dengan pengamatan dan dokumentasi. Analisis data dengan cara reduksi data. Akhir penelitian ini menunjukkan:Strategi pengelolaan pesantren dilakukan dengan perencanaan di awal tahun ajaran, pengorganisasian dalam kehidupan sehari-hari dan pengawasan langsung oleh nyai. Gaya kepemimpinan nyai cenderung mengedepankan orienasi kerja atau otoriter. Peran Nyai adalah sebagai pendidik yang diwujudkan dengan terjun langsung mengajar)
Konsep Akhlak Dan Metode Pembelajarannya Dalam Pendidikan Islam Martan Martan
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v10i1.1091

Abstract

Akhlaq is a good behavior seemingly visible from an individual after performing Islamic sharia, so akhlaq and the habit of custom are shaped into strongly rooted behavior and characteristics. Consequently, they will automatically be activated when performing an action without any prior consideration. Akhlaq plays an important and special role in Islam, that is positioned as the essence of ihsan by which aqeedah and sharia will not be perfect without akhlaq since the three elements are inseparable integrity. Thus, the higher the iman of an individual, the better his/her akhlaq. One of akhlaq degradation may be caused by an internal factor that is the loss of adab. The loss of adab in terms of the discipline of body, mind and soul is caused by the westernization influences which are not in line with Islamic sharia. Hence, it needs a reinstilling of akhlaq values in various forms, such as: (1) habituation for children in performing food behavior, (2) figure of parents and teachers, (3) always giving good advice for children, and (4) telling wise stories so they can take life lesson of the story Akhlak adalah prilaku baik yang nampak dari diri seseorang setelah melaksanakan syariat Islam, sehingga akhlak dan adat kebiasaan tersebut terbentuk menjadi prilaku dan sifat yang tertancap kuat dalam diri tersebut, sehingga ketika melakukan suatu perbuatan-perbuatan tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu. Akhlak menempati kedudukan yang istimewa dalam Islam, yaitu diposisikan sama dengan hakikat ihsan, sehingga akidah dan syariat tidak akan sempurna tanpa adanya akhlak karena ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat pisahkan. Maka semakin tinggi Iman seseorang, maka semakin baik pula akhlaknya. Salah satu faktor kemerosotan akhlak disebabkan oleh faktor internal yaitu “the loss of adab” hilangnya adab berupa hilangnya disiplin badan, pikiran dan jiwa yang disebabkan oleh pengaruh-pengaruh westernisasi yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Oleh sebab itu perlu penanaman kembali nilai-nilai akhlak dengan berbagai cara seperti: (1), pembiasaan kepada anak dalam berprilaku baik, (2) keteladanan orang tua dan guru, (3) selalu memberi nasehat yang baik kepada anak, dan (4) menceritakan kisah-kisah hikmah sehingga anak dapat mengambil pelajarang hidup dari kisah tersebut
Ubudiyah NU Guna Mencegah Ideologi Yang Gemar Menvonis Bid’ah Nur Sahid; Muhammad Ma'shum
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v10i1.1101

Abstract

This study aims to describe the NU Ubudiyah applied at Al-Ishlah Islamic boarding school and how to prevent students from ideologies who are fond of convicting heresy. This research uses a qualitative approach with a case study research design. The results stated that NU's strong ideology was tight in Indonesian society at the grassroots level. This ideology is rooted in the traditions of society. Starting from reading Yasin, Tahlil, and others that are difficult to disappear. The tradition is acculturated with the beliefs of Ancient Javanese inherited by Hindu Buddhism.
Implementasi Pembelajaran Ummi di MIN 2 Kediri Jalan Kilisuci Desa Doko Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri Elok Azizah; Ahmad Ali Riyadi
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v10i1.1104

Abstract

Salah satu isi pendidikan Islam adalah ilmu pengetahuan yang dimulai dengan ketrampilan membaca dan menulis. Usaha awal dalam mencetak generasi Islam yang berwawasan al-Qur’an adalah mendidik mulai usia anak dan menanamkan kecintaan yang tinggi terhadap al-Qur’an serta berusaha untuk mempelajarinya dengan baik dan benar. Pendidik di lembaga Islam menyadari bahwa perlu mencari cara baru yang dalam mengajarkan al-Qur’an dengan bacaan tartil. Diantaranya dengan menggunakan metode Ummi. Implementasi metode Ummi dalam pembelajaran Al-Qur’an di MIN 2 Kediri Kec Ngasem sudah sesuai dengan panduan pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Ummi, Proses pembelajaran metode Ummi di MIN 2 Kediri Kec Ngasem dilaksanakan dengan tiga waktu atau 3 kali tatap muka dalam satu hari dengan alokasi waktu 60 menit tiap 1 kali tatap muka: 2) Pengahambat Implementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran Al-Qur’an di MIN 2 Kediri Kec Ngasem Kediri diakrenakan adanya guru yang kurang sabar saat mengajar Al-Qur’an pada peserta didik, pemilihan waktu pembelajaran Al-Qur’an yang kurang tepat, adanya guru Al-Qur’an yang tidak memakai alat peraga dalam proses pembelajaran; 3. Upaya Mengatasi Hambatan-hambatan dalam Implementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran Al-Qur’an di MIN 2 Kediri Kec Ngasem dengan cara mengingatkan guru agar lebih sabar dalam mengajar anak-anak, dan memaksimalkan alat peraga
Tradisi Lalaran Sebagai Upaya Memotivasi Hafalan Santri di Pondok Pesantren Putri Al-Mahrusiyah III Mojoroto Kediri Jawa Timur Erlin Nurul Hidayah; Suko Susilo
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v10i1.1105

Abstract

This paper aims to examine the development of memorization of students who are traversed by way of the tradition of lalaran events that have occurred at the boarding school Al-Mahrusiyah III Ngampel Barat. Here the students have memorization containing the verses of Nadhom in the form of poetry from the Science of Nahwu (Arabic Grammatics) being studied. The students are required to memorize the Nadhom according to their class level. Then memorize the memorized in a deposit to the Mustahiqnya each at the time that has been determined mustahiq or mutually agreed. But in fact, there are still some students who are not fluent, have not been targeted (complete) on the boundaries that have been determined, and even some still difficult to recite the verses Nadhom poetry. In this case the activity of the tradition as an effort to motivate the memorization of students should be really noticed. The research used is qualitative because of the data obtained in the form of words, images or figures. The type of research that researchers use is descriptive that attempts to decrypt existing data. Meanwhile, in the data collection, the author conducted an interview with Mustahiq, the caretaker of the ceremony of Madrasah Diniyah and the student Madrasah Diniyah Al-Mahrusiyah III. Observations to the researcher's location, as well as documentation and subsequent conclusion. The results of the research, namely: (1) The event of the tradition that occurred in Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah III experienced differences and changes in this year. This is due to several factors. Among them: There are several students that have not been completed or not yet target in the limits of memorization nadhom that have been determined by each class. Then the factors are derived from the environment and teachers (external) and internal factors (self). (2) Memorization affects urgent (essential) once to study in MADIN. Because of the things that are in MADIN it is behind the dam determined by memorization.
Murtadha Muthahhari: Filsafat Etika Islam Naibin Naibin
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ji.v10i1.1121

Abstract

This paper discusses the thoughts of Murtadha Mutahhari about Islamic ethical philosophy. Philosophy of Islamic ethics is important to discuss as a comparison in the current discourse hegemony of Western ethics concepts. Western ethical concepts epistemologically pure concept of human, there is no role of religion and God. The concept of Western ethics has characteristics that ethics is the goal Islam has the basic ethics of religion and reason. Islamic ethics that ethics is a means "way" that introduces the spiritual nature of human to human intellectual and can assure religion. Data for this article with books, journals, and other sources relevant. Then the data were analyzed in accordance with article topics. This paper found that there are philosophical differences that underlie differences in ethical concepts western concept of Islamic ethics Murthadha Muthahhari. The concept of Islamic ethics is not an sich but out of criticism of the concept of ethics Muthahhari west. For a Muthahhari concept of Islamic Ethics in human means to know God. [Makalah ini membahas pemikiran Murtadha Mutahhari tentang filsafat etika Islam. Filsafat etika Islam penting untuk dibahas sebagai perbandingan dalam hegemoni wacana konsep etika Barat saat ini. Konsep etis Barat konsep manusia murni secara epistemologis, tidak ada peran agama dan Tuhan. Konsep etika Barat memiliki karakteristik bahwa etika adalah tujuan Islam memiliki etika dasar agama dan akal. Etika Islam bahwa etika adalah sarana "jalan" yang memperkenalkan sifat spiritual manusia ke intelektual manusia dan dapat meyakinkan agama. Data untuk artikel ini dengan buku, jurnal, dan sumber lain yang relevan. Kemudian data dianalisis sesuai dengan topik artikel. Makalah ini menemukan bahwa terdapat perbedaan filosofis yang mendasari perbedaan konsep etika dalam konsep barat etika Islam Murthadha Muthahhari. Konsep etika Islam bukan sich tetapi keluar dari kritik terhadap konsep etika Muthahhari barat. Untuk konsep Muthahhari tentang Etika Islam dalam manusia berarti mengenal Tuhan]

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol. 15 No. 2 (2025): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 15 No. 1 (2025): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 14 No. 1 (2024): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2024 Vol. 14 No. 3 (2024): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 14 No. 2 (2024): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 13 No. 3 (2023): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, December 2023 Vol. 13 No. 2 (2023): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Agustus 2023 Vol. 13 No. 1 (2023): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2023 Vol. 12 No. 3 (2022): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Desember 2022 Vol. 12 No. 2 (2022): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Agustus 2022 Vol. 12 No. 1 (2022): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2022 Vol. 11 No. 3 (2021): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Desember 2021 Vol. 11 No. 2 (2021): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Agustus 2021 Vol. 11 No. 1 (2021): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2021 Vol. 10 No. 3 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Desember 2020 Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Agustus 2020 Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2020 Vol. 9 No. 01 (2019): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2019 Vol. 9 No. 3 (2019): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Desember 2019 Vol. 9 No. 2 (2019): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Agustus 2019 Vol. 8 No. 3 (2018): Intektual:Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Desember 2018 Vol. 8 No. 2 (2018): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Agustus 2018 Vol. 8 No. `1 (2018): Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, April 2018 Vol. 7 No. 2 (2017): Intektual:Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Agustus 2017 Vol. 7 No. 1 (2017): Intektual:Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman More Issue