Articles
12 Documents
Makna Simbolik Pantun dalam Tradisi Palang Pintu Budaya Melayu Pontianak
Tirawati, Tirawati;
Darmadi, Didi
Bedande': Journal of Language & Literature Vol 1, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bedande.v1i1.79449
Palang pintu merupakan salah satu tradisi masyarakat Melayu Pontianak yang sering digunakan dalam suatu acara adat pernikahan. Di dalamnya terdapat simbol-simbol budaya yang mencerminkan masyarakat penggunaanya yakni Masyarakat Melayu Pontianak. Oleh karena itu, perlu pengungkapan makna atas pantun dalam budaya tersebut. Penelitian ini bertujuan memaparkan makna simbolik pantun dalam tradisi Palang Pintu pada masyarakat Melayu Pontianak. Penelitian ini menggunakan mode penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan pendekatan semiotik. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, atau klausa dalam pantun Palang Pintu yang mengandung makna kebudayaan masyarakat Melayu Pontianak. Data tersebut dikumpulkan melalui data penelitian yakni teks pantun yang digunakan dalam aktivitas tradisi Palang Pintu yang telah diunggah pada Kanal YouTube Denaihati. Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis dengan menerapkan analisis data penelitian yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada pantun Palang Pintu terkandung makna simbolik sebagai tanda silaturahmi, simbol kepatuhan kepada syariat Islam, dan simbol keberanian.
Representasi Budaya dalam Lirik Lagu Daerah "Kote Ale-ale" Ketapang
Nurkhaliza, Utin
Bedande': Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bedande.v1i2.79820
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis semantik tentang representasi dalam lirik lagu "Kote Ale-ale" daerah Ketapang menggunakan bentuk penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini berbentuk kata, frasa, dan klausa yang mengandung representasi budaya yang dikumpulkan melalui sumber data penelitian yakni lagu "Kote Ale-ale" Ketapang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data dokumenter dengan bantuan alat berupa lembar data untuk mencatat data-data penelitian saat observasi dilakukan. Penelitian ini juga menggunakan metode analisis pendekatan semantik yang menganalisis tentang makna. Sebuah cara atau metode yang digunakan untuk menganalisis dan menginterpresentasikan data-data berupa gambar atau simbol. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis semantik yang terkandung dalam lirik lagu daerah Ketapang "kote ale-ale" dengan menggunakan analisis semantik. Hasil pembahasan ini menunjukkan bahwa lirik dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan semantik. Penelitian ini berhasil mengungkapkan beberapa makna budaya dalam lirik lagu "Kote Ale-ale" masyarakat Ketapang seperti makna Warisan Sistem Karajaan Masyarakat Melayu Ketapang, Warisan Budaya Benda, Warisan Budaya Tidak Benda, dan Warisan Kuliner Ketapang.
Modalitas Intensional Prabowo Subianto dalam Debat Pertama Calon Presiden Tahun 2024
Linda, Irene;
Purwaningsih, Dewi Ismu
Bedande': Journal of Language & Literature Vol 1, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bedande.v1i1.79259
Bahasa tidak lepas dari kehidupan manusia. Bahasa mempunyai peran penting dalam komunikasi untuk menghubungkan pemahaman antar manusia. Kata penanda modalitas intensional telah digunakan untuk tujuan tertentu salah satunya untuk mengungkapkan keinginan termasuklah dalam debat presiden. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis modalitas intensional dalam debat calon presiden 2024 menggunakan bentuk penelitian kualitatif deksriptif. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, dan klausa yang mengandung penanda modalitas intensional yang dikumpulkan melalui sumber data penelitian yakni video debat capres pertama 2024 dari calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik dokumenter yang terdapat dalam kanal youtube KompasTv. Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis data model interaktif Miles dan Huberman, untuk membahas modalitas yang muncul dalam data penelitian. Penelitian ini berhasil mengungkapkan beberapa penanda modalitas intensional yakni keinginan dan ajakan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam debat capres pertama mengandung modalitas intensional.
Sikap Bahasa Generasi Milenial Melayu Pontianak Terhadap Bahasa Indonesia: Kajian Sosiolinguistik
Pangesti, Iftita Edytia;
Muzammil, Ahmad Rabiul
Bedande': Journal of Language & Literature Vol 1, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bedande.v1i1.79447
Sebagai bahasa negara, sudah seharunya bahasa Indonesia dipergunakan secara baik dan benar sesuai dengan kaidah berbahasa yang tepat. Jika dilihat pada perkembangan teknologi yang semakin maju membuat pengaruh sehingga dapat merusak penggunaan bahasa Indonesia. Hal ini dipengaruhi karena perilaku yang tidak baik yang digunakan oleh remaja pada generasi Milenial yang berempat tinggal di kota-kota besar. Generasi Milenial diharapkan dapat menjunjung tinggi penggunaan bahasa Indonesia, tidak melunturkan bahasa daerah, tidak menggunakan bahasa gaul dikehidupan sehari-hari dan menjadikan penggunaan bahasa asing sebagai pedoman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap bahasa remaja di era generasi Milenial yang ada di daerah Kota Pontianak dengan teknik pengumpulan data wawancara semi terstruktur. Dengan menggunakan bentuk penelitian kualitatif-deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah tanggapan secara lisan mengenai bahasa yang dipergunakan remaja generasi Milenial pada kehidupannya sehari-hari. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui narasumber penelitian remaja Melayu Kota Pontianak yang mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan remaja Melayu Kota Pontianak yang masih mempergunakan bahasa asing, bahasa daerah, dan juga bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti mengenai sikap bahasa generasi Milenial Melayu Pontianak terhadap bahasa Indonesia dengan menggunakan kajian sosiolinguistik, maka ditemukan bahwa lebih banyak remaja yang sudah menjadi narasumber memilih poin positif pada penggunaan bahasa Indonesia. Dengan jawaban yang bernilai positif baik pada pertanyaan wawancara yang ada, maka pilihan tersebut dapat dikatakan bahwa para remaja di generasi Milenial memiliki sikap bahasa yang baik, dikarenakan hal ini dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya.
Analisis Pemanfaatan Abreviasi pada Media Sosial: Studi Kasus pada Akun Instagram @degelan
Fatahillah, Muhammad Alfa
Bedande': Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bedande.v1i2.80013
Penelitian ini mengkaji nilai-nilai religius dalam Syair Gulung Ramadhan Mulia dari Seribu Bulan karya Mahmud Mursalin. Penelitian ini memanfaatkan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan kajian semiotik. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, atau klausa yang mengandung nilai-nilai religius yang dikumpulkan melalui data penelitian: Syair Gulung Ramadhan Mulia dari Seribu Bulan karya Mahmud Mursalin yang diterbitkan oleh penerbit Pustaka Rumah Aloy pada Tahun 2018.. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data dokumenter. Data dianalisis dengan tahapan analisis data seperti reduksi data, penyajian, hingga penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Syair Gulung Ramadhan Mulia dari Seribu Bulan karya Mahmud Mursalin mengandung nilai-nilai religius termasuk nilai-nilai pendidikan akhlak, tauhid, dan pengendalian diri. Syair ini juga berperan sebagai media efektif dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan dan budaya kepada masyarakat terutama pada masyarakat Ketapang yang sejak dulu sudah memanfaatkan pementasan Syair Gulung pada setiap kegiatan besar seperti pernikahan, peringatan hari besar, dan agenda-agenda besar lainnya.
Simbol Budaya dalam Nyanyian Pengantar Tidur Masyarakat Melayu Sambas
Hafizah, Hafizah;
Mariyadi, Mariyadi
Bedande': Journal of Language & Literature Vol 1, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bedande.v1i1.79355
Sastra lisan telah digunakan oleh masyarakat sejak dahulu dan telah menjadi bahan hiburan, pendidikan, dan kontrol sosial bagi masyarakat penggunanya. Sastra lisan mengandung banyak sekali simbol yang dapat mendeskripsikan budaya suatu masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis simbol budaya dalam nyanyian pengantar tidur masyarakat Melayu Sambas menggunakan bentuk penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori semiotik. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, atau klausa yang mengandung simbol budaya yang dikumpulkan melalui sumber data penelitian yakni lagu pengantar tidur masyarakat Melayu Sambas yang berjudul Burung Ceriak Data tersebut dikumpulkan melalui narasumber penelitian masyarakat Melayu Sambas yang mengetahui lagu tersebut dan masih menggunakan lagu tersebut sebagai lagu pengantar tidur melalui teknik wawancara dan dokumentasi. Data yang telah didapatkan dianalisis menggunakan teknik analisis data tematik untuk menemukan tema-tema yang muncul dalam data penelitian. Penelitian ini berhasil mengungkapkan beberapa simbol budaya Melayu Sambas yakni simbol mata pencaharian dan simbol pendidikan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa lagu Burung Ceriak mengandung simbol budaya Melayu Sambas sebagai pengguna sastra lisan tersebut.
Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Lagu Daerah Sintang: Dara Muning, Biak Seberang, dan Sungai Melawi
Khumairah, Nazela
Bedande': Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bedande.v1i2.79417
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu "Dara Muning", "Biak Seberang", dan "Sungai Melawi" dari daerah Sintang, Kalimantan Barat. Lagu-lagu ini dipilih karena memiliki gaya bahasa yang menarik untuk diteliti, sehingga pendengar dapat memahami makna dari lagu yang mereka dengar. Selain itu, lirik lagu juga dapat digunakan sebagai materi pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Rumusan masalah penelitian ini adalah "Bagaimana gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu "Dara Muning", "Biak Seberang", dan "Sungai Melawi" karya H. Muhammad Hery Syamsuddin?". Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dokumenter. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lirik lagu "Dara Muning", "Biak Seberang", dan "Sungai Melawi" karya H. Muhammad Hery Syamsuddin. Data tersebut akan dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga jenis gaya bahasa dalam lirik lagu tersebut, yaitu majas personifikasi, majas repetisi, dan majas anafora.
Nilai Religius dalam Syair Gulung Ketapang Ramadhan Mulia dari Seribu Bulan Karya Mahmud Mursalin
Sarina, Sarina
Bedande': Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bedande.v1i2.80049
Penelitian ini mengkaji nilai-nilai religius dalam Syair Gulung Ramadhan Mulia dari Seribu Bulan karya Mahmud Mursalin. Penelitian ini memanfaatkan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan kajian semiotik. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, atau klausa yang mengandung nilai-nilai religius yang dikumpulkan melalui data penelitian: Syair Gulung Ramadhan Mulia dari Seribu Bulan karya Mahmud Mursalin yang diterbitkan oleh penerbit Pustaka Rumah Aloy pada Tahun 2018.. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data dokumenter. Data dianalisis dengan tahapan analisis data seperti reduksi data, penyajian, hingga penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Syair Gulung Ramadhan Mulia dari Seribu Bulan karya Mahmud Mursalin mengandung nilai-nilai religius termasuk nilai-nilai pendidikan akhlak, tauhid, dan pengendalian diri. Syair ini juga berperan sebagai media efektif dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan dan budaya kepada masyarakat terutama pada masyarakat Ketapang yang sejak dulu sudah memanfaatkan pementasan Syair Gulung pada setiap kegiatan besar seperti pernikahan, peringatan hari besar, dan agenda-agenda besar lainnya.
Makna Persahabatan dalam Lagu Sahabat Kecil Karya Ipang Lazuardi
Sari, Atikah Mustika;
Putra, Sajidin Muttaqin
Bedande': Journal of Language & Literature Vol 1, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bedande.v1i1.79360
Di era globalisasi saat ini, musik semakin berkembang yang berdampak pada munculnya berbagai jenis lagu. Hal ini tercermin dari berbagai jenis lagu yang yang muncul dengan tema dan genre yang berbeda-beda. Salah satu lagu yang menjadi objek analisis dalam artikel ini adalah lagu Ipang Lazuardi "Sahabat Kecil". Lagu ini dipilih untuk dianalisis secara semiotika guna mengetahui makna yang terkandung dalam liriknya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk menggali makna dalam lagu "Sahabat Kecil" karya Ipang Lazuardi. Data penelitian yang menjadi fokus adalah lirik-lirik dalam lagu yang mengandung makna tertentu. Dalam analisisnya, penelitian ini menggunakan teknik analisis tematik untuk mengidentifikasi dan memahami tema-tema utama mengenai makna persahabatan dalam lirik lagu tersebut. Penelitian ini berhasil mengungkap makna keajaiban, rasa, perjuangan, perubahan, lapang dada, luar biasa, senang, keteguhan, dan menjaga dalam konteks persahabatan melalui analisis lirik lagu "Sahabat Kecil" karya Ipang Lazuardi. Data penelitian menunjukkan bahwa persahabatan diwujudkan sebagai anugerah luar biasa dari Tuhan yang diwarnai oleh rasa, perjuangan, dan keteguhan untuk mempertahankan hubungan. Konsep perubahan juga muncul; persahabatan diharapkan tetap indah dan stabil tanpa perubahan yang signifikan. Kebahagiaan dan nilai persahabatan yang tak ternilai mencerminkan arti lapang dada dan luar biasa. Hasil penelitian ini membantu kita memahami nilai-nilai yang mendasari persahabatan yang kuat dan berharga.
Analisis Gaya Bahasa Lirik Lagu "Adat Budaya" Karya Aan Baget
Dara, Agata
Bedande': Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bedande.v1i2.79509
Lagu daerah meruakan salah satu karya seni yang dapat dinikmati oleh semua kalangan termasuk dari masyarakat di lingkungan penciptaannya. Oleh karena itu perlu ada pengungkapan terhadap sisi stilistika dari lagu-lagu yang dicipatakan oleh pengarang di daerah untuk melihat nilai lebih dari lagu-lagu tersebut termasuk pada lagu "Adat Budaya". Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan penggunaan jenis gaya bahasa pada lirik lagu "Adat Budaya" karya Aan baget. Penelitian merupakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif. Data dalam penelitian berupa kata, frasa, maupuan klausa yang mengandung gaya bahasa. Data tersebut diambil dari sumber data penelitian yakni lagu "Adat Budaya" yang dikarang oleh Aan Baget. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis dengan beberapa tahapan yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini berhasil mengungkap penggunaan gaya bahasa dalam lagu "Adat Budaya" seperti gaya bahasa asonansi, gaya bahasa repitisi, metafora, personifikasi, repitisi, dan smile. Dengan itu, lagu "Adat Budaya" banyak mengandung gaya bahasa sehingga lagu tersebut dapat dinikmati sebagai salah satu karya seni.