cover
Contact Name
Khamsil Laili
Contact Email
khamsillaili@gmail.com
Phone
+6287866203050
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Religion, Social,
Articles 215 Documents
Konsep al-qur’an Terhadap dikotomi ilmu pengetahuan Zain, Asmuni
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al Qur’an sebagai pedoman serta petunjuk manusia dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, Al Qur’an merupakan wahyu Allah yang mengandung ajaran dan petunjuk kehidupan manusia, baik berdimensi spiritual, maupun berdimensi social horizontal serta intelektual. Bukti konkrit yang menunjukan bahwa Al Qur’an berdimensi intelektual adalah banyaknya ayat-ayat Al Qur’an yang memberikan isyarat ilmiah atau petunjuk tentang ilmu pengetahuan, Al-Qur’an menerangkan tentang asal usul penciptaan alam semesta dan penciptaan manusia yang proses penciptaannya dijelaskan secara mendetail dan integral dibeberapa ayat dan surat didalamnya. Dengan demikian, bukti-bukti tersebut nampak jelas mengindikasikan bahwa Al-Qur’an merupakan sumber berbagai ilmu pengetahuan. Al-Qur’an mengajak kepada manusia untuk selalu memahami dan mengkajinya, sebagaimana kata “iqra” pada wahyu pertama yang sesungguhnya bukan hanya menyuruh untuk membaca, tetapi lebih jauh mengajarkan untuk senantiasa mengadakan pengkajian terhadap setiap bentuk perputaran dan perubahan yang terjadi, baik pada gejala di alam semesta ataupun yang terjadi di antara sesama manusia. Menurut pandangan Islam baha Ilmu pengetahuan mempunyai signifikansi vertikal dan horisontal. Secara empiris dalam mengamati ayat-ayat kauniyah dapat mengantarkan manusia untuk lebih dekat mengenal kepada Allah, dengan kata lain bahwa ilmu pengetahuan, dapat dijadikan sebagai “wasilah” untuk mengenal kemahakuasaan Allah SWT.
Fiqh Mu’amalah Dalam “Dakwah” Ekonomi Ulum, Miftahul
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fiqh adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat, mengenai perilaku manusia dalam kehidupannya yang diperoleh dari dalil-dalil Islam secara rinci. Ruang lingkup Fiqh adalah pada hukum-hukum Islam yang berupa peraturan-peraturan yang berisi perintah atau larangan, seperti: wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah (boleh). Hukum-hukum Fiqh terdiri dari hukum-hukum yang menyangkut urusan ibadah dalam kaitannya dengan hubungan vertikal antara manusia dengan Allah, dan urusan muamalah dalam kaitannya dengan hubungan horizontal antara manusia dengan manusia lainnya.Pengertian Fiqh berbeda dengan pengertian syariah. Syariah adalah agama atau hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. untuk mengatur kehidupan manusia. Perbedaan yang paling mendasar antara Fiqh dan syariah adalah syariah itu berupa wahyu ilahi, sedangkan Fiqh merupakan hasil ijtihad (penafsiran) manusia yang ditafsirkan dari wahyu ilahiy, berdasarkan pemahamannya tentang dimensi praksis dalam syariah.
Menakar Kembali Akar Ideologi Ormas Radikal-Fundamentalis (Studi Kasus Terhadap Front Pembela Islam (FPI) Rahman, Fathor; ., Mujahra
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FPI is known as radical fundamentalist mass organization. Radical, extreme, and violent attributes to it. This Fact that makes author interested to examinet it. This paper raises the issue of whether there is a correlation between radical, extreme and violent nature practiced by FPI which they believe and understand, or they are like that because of other factors. Then, after analysis, it was found that there was a correlation both of it. FPI become radical fundamentalist mass organization because affected by religious ideology that they understand. FPI ideology tends to the right ideology that is known as hard line Islam. The meaning, eventhougt FPI claims to be a mass organization with a propetic ideology, but their aswaja are not the same as NU’s Aswaja,pesantren and muhammadiyah. Althougt, the authors found that FPI’s ideology is aswaja, follow Imam Al-‘Asy’ari in the field of Aqidah and Imam Syafi’I in the field of Fiqh. The information above is out of sync with other data that also generated from the author’s analysis. The data states that the ideology of FPI aswaja is not same as the mass organization of NU and Muhammadiyah, and this is strengthened by the statement and recognition of FPI stakeholder, that FPI althought taking aswaja as its ideology but not equal to aswaja from the mass of its predecessor.
Fikih Konsep Dasar Pendidikan Islam Sholihin, Choirus
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 1 No. 02 (2017): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education is one of the most essential keys in human life. Both the bad human resources depend on the education gained. Education of an investment in human resources. If the education obtained by a person has a quality that mampuni, then both also human resources owned. Therefore, the educational design should be well prepared so that the results achieved are satisfactory. Making quality human resources an important role of educational institutions. The educational institution is an institution that manages the teaching and learning activities and in essence mobilizes the learners to have the desire to learn, thus obtaining various insights on knowledge, skills, skills and gaining knowledge of the cognitive, affective and psychomotor patterns he / she acquires in learning. The ability of learners to acquire knowledge, skills and expertise in terms of ability in cognitive, affective and psychomorik has a level of ability that is not the same. Therefore, in thinking and to move in the world of education must design perfectly. The success and formation of an educational world that will produce perfect output, becomes the role of an educator or teacher, thus, looking at the magnitude of educational or teacher duties, al-Imam Abi Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali suggests to always hold on and strengthen the eight basic classical concepts educators.
Kebijakan Pendidikan Islam di Sekolah dan Perguruan Tinggi (PAI Masa Orde Lama, PAI dan SKB 3 Menteri, PAI dalam PMA 16 Tahun 2010, dan PAI di PerguruanTinggi dalam UU Sisdiknas) Rahman, Fathor
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 2 No. 1 (2018): Maret: Al-Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah nyawa bagi suatu bangsa dan Negara tertentu, termasuk bagi Indonesia. Karena maju tidaknya suatu bangsa-negara beserta masyarakatnya pertama kali diukur dari pendidikan yang dimilikinya. Jika pendidikan di negara tersebut maju, maka dapat ditebak Negara tersebut juga akan maju. Demikian juga pendidikan di Indonesia ini. Sedangkan pendidikan maju itu adalah sampai di mana perhatian negara terhadap pendidikan. Dengan kesimpulan, semakin negara memperhatikan pendidikan, maka semakin majulah negara tersebut, dan sebaliknya. Penelitian ini fokus pada PAI di sekolah dan perguruan tinggi, yakni terkait dengan kebijakan pemerintah atas pendidikan agama Islam di sekolah dan perguruan tinggi. Bertolak dari pemikiran di atas, penelitian ini bermaksud menganalisis segala kebijakan atau regulasi pemerintah atas pendidikan agama Islam ini. Sejauh mana perhatian pemerintah terhadap pendidikan agama Islam di sekolah dan perguruan tinggi. Demikian tujuan penelitian ini, yakni untuk mengungkap masalah di atas, dengan dimulai menganalisis PAI Masa Orde Lama, PAI dan SKB 3 Menteri, PAI dalam PMA 16 Tahun 2010, dan PAI di PerguruanTinggi dalam UU Sisdiknas.
Peran Perguruan Tinggi di Pondok Pesantren dalam Membangun Moral Peradaban Bangsa ., Hafid; Hariyanto, Muhammad
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 2 No. 1 (2018): Maret: Al-Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksistensi Perguruan Tinggi di Pondok Pesantren tidak dapat diragukan lagi. Hal ini membuktikan sebagai orang-orang Pondok Pesantren tidak serta merta meminej lembaga perguruan tinggi dengan asal-asalan, tetapi mereka memiliki keseriusan dalam mengelolanya. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berbasis pedesaan dalam membangun peradaban bangsa tidak dapat diragukan lagi. Pondok pesantren membuka diri dengan sistem pendidikan klasikal modern sudah biasa menghadapi dan menjawab problema-problema keummatan dalam berbangsa dan bernegara. Moral adalah salah satu elemen peradaban menjadi sesuatu yang diperhatikan dalam kehidupan oleh semua lembaga termasuk lembaga perguruan tinggi di pondok pesantren. Bagi perguruan tinggi membutuhkan strategi kongkrit agar pondok pesantren tidak kehilangan jati dirinya. Perguruan tinggi memiliki keunggulan rasionalitas dan pondok pesantren menekankan pada aspek spiritual dan moral. Sinergi keduanya akan membentuk moral peradaban yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan. Keberadaan kedua lembaga yakni dan perguruan tinggi dan pondok pesantren memiliki perbedaan mendasar tetapi saat ini sudah mulai saling berdekatan dan saling membutuhkan.
Mengkombinasikan Dakwah dengan Budaya Sebagai Langkah Meningkatkan Antusiasme Masyarakat (Analisis Uses and Gratifications Theory) Abdul Hanif, Mohamad
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 2 No. 1 (2018): Maret: Al-Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam telah hadir di Indonesia jauh sebelum negara ini merdeka. Walaupun datang membawa perubahan ke arah yang lebih baik Islam tidak langsung diterima begitu saja oleh masyarakat Indonesia. Sebagai langkah inisiatif para pendakwah Islam di Indonesia menggunakan pendekatan yang menyangkut hal-hal yang sangat melekat dalam keseharian masyarakat Indonesia. Salah satu sarana pendekatan yang dirasa paling efektif untuk menyebarkan Islam adalah melalui kebudayaan. Sejatinya apa yang telah dilakukan oleh para pendakwah Islam Indonesia tersebut merupakan cerminan dari semangat dakwah yang dianjurkan Allah SWT dalam firman-Nya (Q.S. al-Nahl: 125). Sebagai bentuk kontekstualisasi metode dakwah Rasulullah, para pendakwah Islam di Indonesia telah menghadirkan Islam benar-benar dalam konteksnyasebagai agama, bukan sebagai produk kebudayaan Arab, sebagaimana yang akhir-akhir ini sering disalahspahami oleh sebagian orang. Melalui pendekatan sosio-historis-kontekstual dengan analisis linguistik teks berbasis penafsiran para ulama dan teori komunikasi sosial kegunaan dan kepuasan (uses and gratifications theory) yang diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz, tulisan ini akan mengungkap nilai-nilai dan pesan-pesan dari praktek dakwah Rasulullah terhadap masyarakat Arab di zamannya yang dihubungkan dengan praktek dakwah Ulama Indonesia sehingga menyadarkan masyarakat akan arti penting kebudayaan dalam membangun kehidupan yang madani, dimana melalui kebudayaan, masyarakat Indonesia mampu membangun kehidupan bernegara yang bermoral, adil, dan menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat.
Karakteristik Budaya Madura dalam Humor Efawati, Rifa
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 2 No. 1 (2018): Maret: Al-Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya sebuah kelompok masyarakat dapat diidentifikasi melalui bahasa yang dimilikinya. Humor Madura dalam makalah ini dianalisis untuk mengetahui pola pikir dan budaya masyarakat Madura itu sendiri. Berbanding terbalik dengan persepsi masyarakat umum selama ini bahwa masyarakat Madura memiliki watak yang keras, akan tetapi ternyata memiliki selera humor yang tinggi. Kegemaran masyarakat Madura menyambung tali kekerabatan acapkali memunculkan sisi lain karakter orang Madura. Untuk memberi kesan keakraban ataupun untuk menghidupkan suasana bincang-bincang antar kerabat mereka tidak segan-segan melontarkan humor. Disamping itu masyarakat Madura mempunyai karakteristik dari kisah humornya seperti: 1). Mempunyai pemikiran yang luas, terbuka dan apa adanya. 2). Mempunyai keyakinan yang tinggi. 3). Teguh dalam memegang pendapat dan prinsip. 4). Dari segi penguasaan bahasa Indonesia relatif kurang memadai. 5). Cerdas dalam mengemukakan alasan-alasan atas setiap tindakan yang dilakukan
Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di Sekolah Menengah Pertama (Smp) Plus Melati Samarinda Nur Asafu, Afif
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 2 No. 1 (2018): Maret: Al-Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen sumber daya manusia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Melati Samarinda penelitian menggunakan pendekatan kualitatif.Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara: observasi, wawancara dan dokumentasi Keabsahan data dilakukan melalui cross check dengan teknik triangulasi dandiskusi teman sejawat, kredibilitas transfermabilitas,dependabilitas,pengecekan anggota dan konfirmabilitas. Kemudian data dianalisis dengan; Reduksi data, Penyajian data dan Penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha, Staf Tata Usaha dan Guru-Guru di SMP Plus Melati Samarinda.Berdasarkan hasil penelitian tentang bagaimana implementasi manajemen sumber daya manusia di SMP Plus Melati Samarinda Menunjukan bahwa SMP Plus Melati Samarinda telah menerapkan manajemen sumber daya manusia dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari proses (1) perencanaan sumber daya manusia,(2) seleksi pegawai atau rekrutmen dilakukan dengan mengacu pada kopetensi dan dilakukan koran atau media yang lainnya, bisa juga mendapatkan rekomendasi dari para ahli, (3) seleksi penerimaan calon guru melalui tes umum, tes potensi khusus, tes berkas, praktik tertulis, kopetensi, micro teaching dan uji kelayakan. Penempatan guru disesuaikan dengan permintaan kebutuhan guru yang diperlukan, (4) sosialisasi dilakukan pengenalan orientasi guru, selanjutnya berjalan alami, (5) pelatihan seperti worhshop, MGMP untuk guru-guru yang diadakan di internal maupun eksternal, (6) mutasi dilakukan untuk penyegaran-penyegaran, (7) kompensasi diberikan kepada setiap pegawai yang berprestasi, untuk merangsang pegawai dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Strategi Pembelajaran Andragogi (Kajian Pada Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia) Arifah, Siti
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 2 No. 1 (2018): Maret: Al-Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In general there are three main stages in the adult learning strategy (andragogy) namely the preliminary stage, the stage of information presentation, and the closing stage. These three stages must be taken when carrying out the lesson. The sequence of learning can be applied to the learning and learning subjects of Indonesian in accordance with the materials in the course description. Secara umum ada tiga tahapan pokok dalam strategi pembelajaran orang dewasa (andragogi) yakni tahapan pendahuluan, tahap penyajian informasi, dan tahap penutup. Ketiga tahapan ini harus ditempuh pada saat melaksanakan pembelajaran. Urutan pembelajaran tersebut bisa diaplikasikan pada mata kuliah belajar dan pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan materi-materi pada deskripsi perkuliahan.

Page 2 of 22 | Total Record : 215