cover
Contact Name
Andita Nataria Fitri Ganda
Contact Email
anditaganda@unesa.ac.id
Phone
62 877-3683-6399
Journal Mail Official
terapan-manufaktur@unesa.ac.id
Editorial Address
Kampus Ketintang Gedung K4, Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya, Jalan Raya ketintang, Kec Gayungan, Kota Surabaya (60231)
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Mesin
ISSN : 2337828X     EISSN : 29887429     DOI : https://doi.org/10.26740/jrm.v9i03
The Journal of Mechanical Engineering (JRM) is published three times a year, in April, August, and December, by the Applied Bachelor Degree Program (D4) in Mechanical Engineering, Faculty of Vocational Studies, Universitas Negeri Surabaya (UNESA). It serves as a medium of information and a forum for Development of Technology, Numerical Studies, Experimental Studies, and Applied Research in the field of Mechanical Engineering. The journal contains scientific papers, summaries of research results, literature reviews, and original critical ideas. The editorial team invites researchers, practitioners, and anyone interested in contributing articles that have not been published elsewhere. The themes of the articles include Machining Materials and Metallurgy Manufacturing Processes Mechanical Design Control Systems
Articles 288 Documents
RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI NURUDIN, RAHMAD
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 02 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i02.6437

Abstract

Tujuan utama dari pembuatan mesin pengupas kulit kopi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan mesin pengupas kulit kopi para petani di wilayah Wonosalam. Dengan mesin ini diharapkan dapat membantu proses pengupasan kulit kopi sehingga dapat meningkatkan kualitas kopi.Tahapan dalam pembuatan mesin pengupas kulit kopi terdiri dari Ide rancangan, pengumpulan data, kemudian adalah merancang produk yang merupakan pengembangan konsep produk berupa gambar skets menjadi benda teknik. Dalam pembuatan mesin ini membuat dokumen produk berupa desain gambar kerja. Dan langkah terakhir adalah menguji keberfungsian alat kemudian menyimpulkan hasil dari alat tersebut.Spesifikasi mesin pengupas kulit kopi dengan kapasitas 10 kg/menit, ukuran mesin 800 mm x 345 mm x 1000 mm, mengunakan motor bensin 6,5 HP 3600 rpm, rangka mengunakan profil siku 40 x 40 x 4 mm , Sistem transmisi mengunakan motor bensin dimana putarannya dari 3600 rpm menjadi 1200 rpm dengan komponen 2 puli D = 100 mm dan 300 mm, v-belt jenis A No.62, 1 poros pejal D = 20 mm. Kata Kunci: Rancang bangun, Mesin pengupas kulit kopi.
PERENCANAAN SISTEM INSTRUMENTASI PADA RANCANG BANGUN ALAT PENGUJI EFISIENSI WIRE AND TUBE HEAT EXCHANGER DWI PUTRA, TITO
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 02 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i02.6537

Abstract

Mata kuliah perpindahan panas merupakan mata kuliah penting di Jurusan Teknik Mesin yang memberikan dasar-dasar perpindahan panas di bidang teknik produksi dan otomotif yang keberadaanya perlu didukung dengan laboratorium. Namun kenyataanya sekarang belum ditunjang dengan peralatan dan media pembelajaran yang memadai. Padahal penggunaan media kegiatan praktek sangat berpotensial untuk membantu proses belajar mengajar serta meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Di samping itu juga pentingnya sistem instrumentasi pada alat penguji penukar panas yang akan mengukur suhu di permukaan pembuluh dan kawat. Maka dari itu diperlukannya sebuah alat “Rancang Bangun Wire and Tube Heat Exchanger Trainer”. Dalam perencanaan sistem instrumentasi pada alat penukar panas, langkah awal yang dilakukan adalah menentukan tahap proses pembuatan alat, sehingga dapat mengetahui cara kerja sistem instrumentasi yang bekerja pada alat tersebut. Sampai didapat elemen dasar dari pengujian tersebut, seperti diantaranya, mengetahui suhu keluar dan masuk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem instrumentasi dapat dirancang dengan baik sehingga dapat mendukung bekerjanya alat tersebut. Dari hasil uji coba diperoleh bahwa alat penguji dapat mengukur temperatur permukaan permukaan panas secara bersamaan, dimana dengan kenaikan temperatur fluida masuk dari 50°C, 60°C, dan 70°C. Temperatur fluida masuk berpengaruh terhadap kapasitas penukar panas, hal ini terbukti penukar panas akan bekerja maksimal pada suhu 70°C yang menghasikan kapasitas penukar panas yang paling baik sebesar 24 watt dan menghasilkan efisiensi sirip sebesar 0,66. Kata Kunci : Sistem Instrumentasi, Minyak Oli (termo 22), Thermocouple.
ANALISA PEMBUATAN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI MENGGUNAKAN METODE QFD SUSANTO, HERI
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 02 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i02.6538

Abstract

Analisa pembuatan mesin pengupas kulit kopi ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan memberikan gambaran prioritas karakteristik dari produk mesin pengupas kulit kopi yang diharapkan dan dibutuhkan oleh konsumen serta memberikan usulan arah pengembangan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara menyeluruh. Analisa pembuatan mesin pengupas kulit kopi ini berdasarkan survei para pelaku usaha olahan biji kopi yang tinggal di daerah Wonosalam melalui penyebaran kuisioner. Sasaran analisa pembuatan mesin pengupas kulit kopi ini adalah dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih menyeluruh sehingga dengan adanya analisa tersebut dapat menghasilkan suatu mesin yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dari hasil analisa pembuatan mesin pengupas kulit kopi menunjukkan bahwa dalam survei para pelaku usaha olahan biji kopi yang tinggal di daerah Wonosalam melalui penyebaran kuisioner dapat diketahui bahwa atribut-atribut yang diberikan oleh para pelaku usaha olahan biji kopi berbeda-beda tingkat kepentingan dari atribut produk mesin pengupas biji kopi. Pada atribut yang memiliki frekuensi paling banyak digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat kepentingan yang dibutuhkan oleh para konsumen dengan menggunakan modus. Modus mengubah data menjadi linguistik data sehingga lebih mudah untuk diolah. Setelah kuisioner disebarkan didapat hasil urutan tingkat kepentingan atribut-atribut yang diinginkan oleh para konsumen produk mesin pengupas kulit kopi yaitu sebagai berikut : harga, desain mesin, kehigienisan, manfaat (fungsi), kemudahan pengoperasian. Kata kunci : survei, kuisioner, atribut .
RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK BAHAN BAKU SABUN MANDI CAIR MISBACH, MISBACHUL
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 02 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i02.6542

Abstract

Tujuan pembuatan mesin pengaduk bahan baku sabun mandi cair ini karena belum adanya UKM (Usaha Kecil Menegah) yang memproduksi sabun mandi cair ini. Sabun mandi cair masih diproduksi oleh pabrik. Pembuatan mesin pengaduk bahan baku sabun mandi cair ini dimulai dari proses desain gambar rancang, kemudian perhitungan mesin, selanjutnya perencanaan mesin, dan pembuatan mesin. Tujuan ini bermaksud agar mengetahui peralatan, bahan, dan ukuran komponen mesin. mesin pengaduk bahan baku sabun mandi cair ini menggunakan jenis pengaduk baling – baling dengan panjang sirip masing - masing 100 mm dan diameter poros 20 mm. Setelah mengetahui komponen mesin maka dilanjutkan dengan pemasangan komponen mesin yaitu meliputi tempat alat, landasan perangkat pemanas, penempatan perangkat pengaduk, dan penghitung waktu. setelah itu diketahui perhitungannya dengan daya motor listrik 1,41 HP , kemudian torsi 28,3 Nm. kapasitas mesin 15 liter/produksi. Panjang v – belt 1689 mm, jarak antar poros puli 534,4 mm dengan kecepatan linear sabuk 5,62 m/s. Momen puntir poros sebesar 4845,26 kg mm. Bantalan standar JIS 6024 dengan kecepatan (v) = 2,19 m/det. Kata Kunci : Rancang bangun, Pengaduk bahan baku.
ANALISA RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK BAHAN BAKU SABUN MANDI CAIR HABNI AMILUDIN, NUR
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 02 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i02.6580

Abstract

Sabun mandi cair proses pengerjaaannya masih dilakukan oleh pabrik dan belum ada UKM (Usaha Kecil Menengah) yang membuat untuk diproduksi. Hal ini menyita waktu, tenaga, dan jumlah tenaga pekerja yang dibutuhkan juga banyak sehingga menarik untuk membahas dalam penelitian ini ini, pada permasalahan ini akan merancang sekaligus membuat sebuah mesin pembuat sabun mandi cair dan membahas tentang “Analisa Rancang Bangun Mesin Pengaduk Bahan Baku Sabun Mandi Cair”.Dalam analisa hasil pengujian mesin bahan baku sabun mandi cair, langkah awal yang dilakukan adalah 1) Menentukan tahap proses pembuatan mesin sabun mandi cair. 2) Menentukan kecepatan putar pulley dalam perbandingan pada 2 pulley. 3) Mengatur putaran jenis pengadukan, suhu dan waktu. 4). Membandingkan jenis pully yang akan dipakai hasil dan waktu yang dibutuhkan. Hasil perhitungan akhir pengujian didapatkan pada pulley 6”= 152,4 mm dengan jarak antara poros 381 mm, kecepatan linear 5,66 m/s, gaya sentrifugal sabuk 3,03 N, Kemudian hasil pulley 9”= 228,6 mm dengan jarak antar poros 457,2 mm, kecepatan linear 5,65 m/s, gaya sentrifugal sabuk 3,04 N. Dan pulley terakhir 12”= 304,8 mm dengan jarak antar poros 533,4 mm, kecepatan linear 11,32 m/s, gaya sentrifugal sabuk 12,13 N, gaya maksimum sabuk 142,79 N. Hasil pengujian pada mesin rancang bangun bahan baku sabun mandi cair yang lebih efektif dan efisien pada prosesnya, sehingga memperoleh variabel parameter yang maksimal yaitu dengan jenis pengadukan 1. Baling-baling dengan rpm 710 dan waktu yang dibutuhkan 15 menit, 2. Dayung (paddle) dengan rpm 473 dan waktu yang dibutuhkan 10 menit, 3. Turbin dengan rpm 355 dan waktu yang dibutuhkan 5 menit untuk produk bahan baku sabun mandi cair. Hasil pengujian tersebut dapat dibuat sebuah mesin pengaduk bahan baku sabun mandi cair dengan perhitungan yang telah ditentukan dalam pengadukan. Kata kunci : Perencanaan mesin, Rancang bangun, Sabun mandi cair.
PERENCANAAN SISTEM PEMANAS PADA RANCANG BANGUN ALAT PENGUJI EFISIENSI WIRE AND TUBE HEAT EXCHANGER BAIHAQI, MOCH
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 02 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i02.6581

Abstract

Di Perguruan tinggi sebagai penyelenggara proses pembelajaran senantiasa memberikan hal terbaik bagi para mahasiswa, dalam pembelajaran mata kuliah perpindahan panas diperlukan adanya alat praktek sehingga pembelajaran lebih faktual dan mudah difahami. Dari beberapa permasalahan di atas, studi ini hanya mengangkat permasalahan mengenai ada nya kebutuhan yang berupa alat trainer Wire And Tube Heat Exchanger. . Hasil Pengujian yang dilakukan dengan mengukur temperatur fluida masuk dalam rancangan penukar panas yaitu pada temperatur fluida masuk 500C, 600C dan 700C serta temperatur udara luar ruangan T∞ = 300C dengan tekanan 1 atm dengan daya heater 500 watt, pengambilan data dilakukan 3 kali dengan jeda waktu 5 menit setiap pengambilan data. untuk memanaskan fluida pada suhu 500C membutuhkan waktu 16,7 menit. Kemudian untuk waktu suhu steady kembali ke semula dari 540C ke 500C memerlukan waktu 10,35 menit. Selanjutnya untuk memanaskan fluida pada suhu 600C membutuhkan waktu 14,13 menit, serta waktu suhu untuk steady dari 640C ke 600C memerlukan waktu 6,83 menit. Dan untuk memanaskan fluida pada suhu 700C membutuhkan waktu 14,91 menit. Kemudian untuk waktu suhu steady kembali ke semula dari 740C ke 700C memerlukan waktu 9,08 menit. Jadi dari ke 3 hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan setting thermocontrol yang dilakukan pada saat pemanasannya diperoleh bahwa perilaku temperatur kontrol meningkat, seiring dengan dengan waktu untuk menuju titik SV (setiing value) yang di inginkan. Kata Kunci : Heater, Termokontrol, Termokopel, Tangki Fluida.
PERENCANAAN SISTEM ALIRAN FLUIDA PADA RANCANG BANGUN ALAT PENGUJI EFISIENSI WIRE AND TUBE HEAD EXCHANGER AMIN, NASHIHUN
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 02 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i02.6582

Abstract

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar di kampus. Seusai hasil survei yang kami lakukan di lap perpindahan panas Teknik Mesin UNESA, proses pembelajaran mata kuliah perpindahan panas masih kurang efektif dikarenakan belum adanya media pembelajaran, maka dari itu kita buat trainer alat penukar panas yang mana didalamnya juga harus ada perencanaan sistem aliran fluida pada alat tersebut. Tahapan dalam perencanaan sistem aliran fluida pada alat penukar panas ini, harus berurutan, mulai dari desain gambar alat, penentuan komponen apa saja yang dibutuhkan, pencarian komponen atau pembelian, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan rangka, pembuatan dudukan motor, pembuatan dudukan pompa, pembuatan dudukan tangki heater, pembuatan dudukan valve, pembuatan dudukan flow meter, pembutan tempat aliran fluida atau pipa dan panel alat penukar panas. Dan langkah terakhir adalah menguji keberfungsian alat kemudian menyimpulkan hasil dari alat tersebut. Hasil akhir pengujian yang didapatkan dalam 4 kali percobaan, yang mana putaran kran saya variasikan, pada percobaan pertama kran saya buka 90° (full open), tekanan(p) in pada pressure gauge menunjukkan 1 bar, tekanan(p) out 0 bar dan menghasilkan aliran fluida 0,09 liter/Menit. Pada percobaan kedua, kran saya tutup 25%/22,5°, tekanan(p) pada pressure gauge menunjukkan 1,6 bar, tekanan(p) out 0,1 bar dan menghasilkan aliran fluida 0,125 liter/Menit. Pada percobaan ketiga, kran saya tutup 50%/45°, tekanan(p) pada pressure gauge menunjukkan 1,7 bar, tekanan(p) out 0,2 bar dan menghasilkan aliran fluida 0,13 liter/Menit. Pada percobaan keempat, kran saya tutup 75%/77,5°, tekanan(p) pada pressure gauge menunjukkan 4 bar, tekanan(p) out 0,3 bar dan menghasilkan aliran fluida 0,61 liter/Menit. Kata Kunci : And Tube Heat Exchanger, Sistem Aliran Fluida.
Perancangan Sistem Pemanas Pada Rancang Bangun Mesin Pengaduk Bahan Baku Sabun Mandi Cair DWI ARIFFUDIN, SATRIYA
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 02 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i02.6583

Abstract

Secara umum sabun merupakan benda yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak dan berbentuk cair. Secara ilmiah sabun merupakan garam alkali dari asam lemak dan dihasilkan menurut reaksi asam basa biasa. Penggunaan sabun cair juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Sabun mandi cair proses pengerjaaannya masih dilakukan oleh pabrik dan belum ada UKM (Usaha Kecil Menengah) yang menbuat untuk diproduksi, sehingga pada permasalahan ini kami akan merancang dan membahas tentang perancangan sistem pemanas pada rancang bangun mesin pengaduk bahan baku sabun mandi cair. Heater ini dapat mencairkan bahan pertama dan kedua dengan waktu 28 menit, dan waktu yang di butuhkan untuk pemanasan 2 bahan kimia adalah 28 menit untuk menghasilkan energi panas yang melelehkan bahan baku yang akan di aduk. Kata kunci : Perencanaan mesin, Rancang bangun, Sistem pemanas.
RANCANG BANGUN TRAINER MOTOR INDUKSI UNTUK MENGETAHUI KEBUTUHAN DAYA HASYIM ASHARI, BUKORI
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 02 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i02.6584

Abstract

Trainer motor induksi untuk mengetahui kebutuhan daya ini sangat cocok untuk metode pembelajaran, di karenakan mahasiswa akan memahami tentang daya dari sebuah motor induksi dalam proses pembuatan alat tepat guna menunjang program studinya. Cara kerja trainer motor induksi untuk mengetahui kebutuhan daya ini menunjukan berapa besaran daya, torsi dan kecepatan putar dari motor induksi 1 phase dengan mengalami proses pengereman tertentu.Hasil dari proses pengereman trainer motor induksi untuk mengetahui kebutuhan daya dari motor listrik 1 phase akan terlihat dalam panel indikator berupa ampere meter dan volt meter. Kata kunci: Torsi (T), Daya (P) dan Kecepatan putar (n)
RANCANG BANGUN SISTEM PENGEREMAN HIDROLIS PADA MOBIL LISTRIK GARNESA DINDA RABETA, TRIO
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 02 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i02.6585

Abstract

Saat ini harga BBM semakin mahal dan cadangannya menjadi sangat terbatas serta sulit dikendalikan untuk masa yang akan datang. Maka dari itu disini tim kami akan membuat mobil listrik sebagai salah satu cara guna mensosialisasikan penggunaaan mobil listrik dikalangan masyarakat sekitar sebagai pengganti mobil berbahan bakar BBM untuk digunakan sebagai kendaraan sehari-hari. Sebuah mobil listrik mempunyai panjang 2,5 Meter, lebar 1,6 meter dan berat 200 Kg. Sistem pengereman yang saya gunakan adalah pengereman hidrolis dengan menggunakan model sirkuit diagonal. Guna memenuhi persyaratan pemasangan rem ini maka perlu diadakannya pengujian terhadap sistem rem ini, yang dimana pengujian akan dilakukan dengan melajukan mobil tersebut dengan kecepatan bertahap dari kecepatan 10 km/jam sampai kecepatan maksimal ± 40 km/jam lalu di rem dan dilihat berapa hasil jarak pengereman yang terjadi. Untuk pembandingnya jarak pengereman dapat dihitung dengan beberepa rumus yang dimana hasil dari kedua penelitian tersebut dapat diketahui garis besar apa saja yang mempengaruhi jarak pengereman pada mobil listrik Garnesa. Setelah diambil dari salah satu pengujian dan perhitungan didapat garis besar bahwasannya kecepatan, koefisien gesek pada jalan, dan juga pemasangan ABS manual pada mobil listrik Garnesa sangat mempengaruhi jarak pengereman. Kata kunci: Mobil Listrik, Pengereman Hidrolis, Hasil uji pengereman

Page 3 of 29 | Total Record : 288