cover
Contact Name
Andita Nataria Fitri Ganda
Contact Email
anditaganda@unesa.ac.id
Phone
62 877-3683-6399
Journal Mail Official
terapan-manufaktur@unesa.ac.id
Editorial Address
Kampus Ketintang Gedung K4, Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya, Jalan Raya ketintang, Kec Gayungan, Kota Surabaya (60231)
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Mesin
ISSN : 2337828X     EISSN : 29887429     DOI : https://doi.org/10.26740/jrm.v9i03
The Journal of Mechanical Engineering (JRM) is published three times a year, in April, August, and December, by the Applied Bachelor Degree Program (D4) in Mechanical Engineering, Faculty of Vocational Studies, Universitas Negeri Surabaya (UNESA). It serves as a medium of information and a forum for Development of Technology, Numerical Studies, Experimental Studies, and Applied Research in the field of Mechanical Engineering. The journal contains scientific papers, summaries of research results, literature reviews, and original critical ideas. The editorial team invites researchers, practitioners, and anyone interested in contributing articles that have not been published elsewhere. The themes of the articles include Machining Materials and Metallurgy Manufacturing Processes Mechanical Design Control Systems
Articles 288 Documents
RANCANG BANGUN FUEL METER UNTUK MENGUKUR KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL ISUZU C190 ADITYA,
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 03 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i03.8909

Abstract

Tingkat konsumsi bahan bakar terutama yang bersumber dari bahan bakar fosil semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman. Hal ini menyebabkan timbulnya suatu indikasi bahwa konsumsi energi yang terus meningkat disegala sektor yang berdampak pada semakin menurunnya cadangan minyak bumi dari tahun ke tahun sehingga semakin tidak seimbang dengan ketersediaan sumber energi tersebut. Dampaknya akan menimbulkan permasalahan di berbagai sektor terutama di sektor perindustrian. Sektor yang terkena dampak langsung adalah sektor transportasi. Dimana kebutuhan alat transportasi di berbagai negara terus meningkat. Sejauh ini, untuk mengukur konsumsi bahan bakar mesin menggunakan parameter jarak tempuh kendaraan. Artinya, dalam 1 (satu) liter bahan bakar digunakan untuk menempuh berapa jarak (km). Oleh karena itu, diperlukan alat yang berfungsi untuk mengukur konsumsi bahan bakar mesin dalam skala laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi bahan bakar, dan opasitas gas buang mesin Isuzu C190 dengan menggunakan fuel meter. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Obyek penelitian adalah mesin diesel Isuzu C190. Standar pengujian konsumsi bahan bakar mesin diesel menggunakan metode pengujian kecepatan berubah dengan katup throttle terbuka penuh yang berpedoman pada SNI 7554:2010. Pengujian kepekatan asap dengan metode pengujian SNI 19-7118.2-2005 yang berpedoman pada SAE-J1167. Standar pengujian tingkat kebisingan menggunakan SNI 09-1825-2002 yang berpedoman pada ISO/FDIS 5130. Peralatan dan instrumen penelitian yang digunakan adalah stopwatch, fuel meter, smoke opacity meter, digital tachometer, blower, thermocouple, manometer dan sound level meter. Analisis data menggunakan metode deskriptif. Hasil pengujian mesin diesel Isuzu C190 menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar cenderung mengalami peningkatan dari putaran idle 750 rpm (15,54 kg/jam) hingga putaran maksimum 5250 rpm (32,95 kg/jam). Opasitas gas buang knalpot standar sebesar 75,5% HSU (Hartridge Smoke Unit). Sedangkan tingkat kebisingan knalpot standar sebesar 99,4 dBA. Kata Kunci: Fuel meter, konsumsi bahan bakar, mesin diesel, opasitas gas buang, dan kebisingan.
RANCANG BANGUN DIESEL PARTICULATE TRAP (DPT) UNTUK MEREDUKSI OPASITAS, KONSUMSI BAHAN BAKAR, DAN TINGKAT KEBISINGAN MESIN ISUZU C190 RIZKI ARIYANTO, SUDIRMAN
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 03 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i03.8910

Abstract

Perkembangan teknologi mesin diesel saat ini semakin pesat, maka jumlah kendaraan bermotor di Indonesia juga semakin meningkat. Hal inilah yang menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Emisi gas buang pada kendaraan mesin diesel diantaranya adalah emisi partikulat (PM10), CO, HC, NOx, dan SOx. Emisi mesin diesel yang umumnya diketahui adalah PM. PM merupakan senyawa berukuran mulai dari 100 mikron hingga kurang dari 0,01 mikron. Dampak yang ditimbulkan bila terhirup pada manusia adalah PM dapat mengendap dalam sel paru-paru dan menimbulkan flek (warna) hitam pada paru-paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mereduksi opasitas gas buang mesin Isuzu C190 dengan menggunakan diesel particulate trap (DPT) berbahan stainless steel tipe 304 dan glasswool. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Obyek penelitian adalah diesel engine Isuzu C190. Standar pengujian opasitas gas buang mesin diesel berdasarkan SNI 19-17118.2-2005 yang berpedoman pada SAE-JI667, pengukuran tingkat kebisingan berdasarkan standar ISO/FDIS 5130:2006 (E), dan pengukuran konsumsi bahan bakar berdasarkan standar SNI 7554:2010. Analisis data menggunakan metode deskriptif. Peralatan dan instrumen penelitian yang digunakan adalah smoke opacity meter, sound level meter, fuel meter, manometer, thermocouple, stopwatch, digital tachometer, dan blower. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan DPT Fe+Cr dengan desain metallic honeycomb dapat mereduksi opasitas, tingkat kebisingan, dan konsumsi bahan bakar. Hal ini ditunjukkan dengan tereduksinya opasitas gas buang, tingkat kebisingan, dan konsumsi bahan bakar diesel engine Isuzu C190. Dengan menggunakan DPT Fe+Cr 20 mm menghasilkan opasitas sebesar 22,8 %HSU (hartridge smoke unit). Persentase reduksi opasitas gas buang sebesar 70%. Opasitas ini lebih kecil dibandingkan dengan knalpot standar yang menghasilkan opasitas sebesar 75,5 %HSU. Pada DPT Fe+Cr 15 mm menghasilkan opasitas sebesar 13,8 %HSU. Persentase reduksi opasitas gas buang sebesar 82%. Pada DPT Fe+Cr 10 mm terjadi reduksi opasitas secara signifikan dengan nilai opasitas sebesar 8,7 %HSU. Persentase reduksi opasitas gas buang sebesar 89%. DPT Fe+Cr 20 mm dapat mereduksi konsumsi bahan bakar dengan persentase reduksi rata-rata 3,1%. DPT Fe+Cr 15 mm dapat mereduksi konsumsi bahan bakar dengan persentase reduksi rata-rata 4,8%, dan reduksi bahan bakar terbaik ada pada DPT Fe+Cr 10 mm dengan persentase reduksi rata-rata 7,9%. DPT Fe+Cr 20 mm dapat mereduksi tingkat kebisingan dengan persentase reduksi rata-rata 1,7%. DPT Fe+Cr 15 mm dapat mereduksi tingkat kebisingan dengan persentase reduksi rata-rata 3,5%, dan reduksi tingkat kebisingan terbaik ada pada DPT Fe+Cr 10 mm dengan persentase reduksi rata-rata 5%. Kata Kunci: Diesel particulate trap, stainless steel, glasswool, diesel engine Isuzu C190
RANCANG BANGUN MESIN CUP SEALER SEMI OTOMATIS AFAN ARIF RAHMAN, MOCHAMMAD
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 03 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i03.8911

Abstract

Masalah kemasan memang sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama dalam hubungannya dengan produk pangan. Sejalan dengan itu pengemasan telah berkembang dengan pesat menjadi ilmu dan teknologi yang makin canggih. Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, mulai bahan yang sangat bervariasi hingga model, bentuk serta teknologi pengemasan semakin canggih dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari kertas, plastik, gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Dengan melihat kemajuan zaman seperti itu penulis merancang suatu mesin pengemas produk minuman dalam gelas plastik secara semi otomatis yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini mulai dari tahap-tahap persiapan, tahap pembuatan sampai tahap akhir. Tahap awal sebelum pembuatan yaitu pengumpulan data berupa ukuran gelas yang akan digunakan yakni berdiameter 10mm dan berukuran 13 Oz. Kemudian dilakukan proses perhitungan-perhitungan yang menentukan proses selanjutnya yaitu proses gambar kerangka mesin. Setelah proses tersebut selesai dilanjutkan dengan proses pembuatan mesin itu sendiri. Agar mesin ini dapat bekerja dengan maksimal, maka diperlukan rangka yang kuat dan kokoh. Oleh karena itu mesin tersebut dibuat menggunakan plat besi dengan ketebalan 6 mm kemudian untuk rangka menggunakan besi 10x10 mm. Mesin ini bekerja dengan aktuator berupa motor dc yang dikontrol menggunakan rangkaian monostable IC NE555. Mesin ini menggunakan catu daya bervariasi yaitu 5 dan 9 volt untuk rangkaian kontroler, sedangkan 12, 18, dan 24 volt untuk aktuatornya. Dilengkapi dengan selektor kecepatan membuat mesin ini menjadi dinamis, karena pengguna diberikan pilihan untuk kecepatan yang diinginkan. Plastik sisa pengepresan/packing akan digulung oleh aktuator secara otomatis setelah proses packing. Untuk mengatur panas maka mesin ini juga dilengkapi dengan temperatur kontrol. Serta diberikan penghitung jumlah gelas plastik agar mudah dalam menghitung hasil produksi. Kata Kunci: Sistem Semi Otomatis, Mesin Pengemas, Kemasan Gelas Plastik
ANALISA HASIL PENGUJIAN MESIN CUP SEALER SEMI OTOMATIS MULYA ANHAR, ADHI
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 03 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i03.8912

Abstract

Di Indonesia khususnya di Jawa Timur banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan minuman ringan seperti di mall dan di pinggir jalan ,kebanyakan para penjual memakai gelas plastik dan menggunakan tutup dari plastik yang di pasangkan pada gelas tersebut. Penggunaan tutup plastik yang hanya di letakkan di atas gelas menyebabkan air yang di dalam gelas mudah tumpah saat dibawa atau terkena goncangan. Melihatpermasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk membahasnya dalm Tugas Akhir ini, yang mana penelitian ini membhas tentang “Analisa Hasil Pengujian Mesin Cup Sealer Semi Otomatis” Dalam analisa hasil pengujian mesin cup sealer semi otomatis, langkah awal yang dilakukan adalah menentukan tahap proses pembuatan mesin cup sealer semi otomatis, sehingga dapat menganalisa hasil pengujian pada mesin tersebut sampai didapatkan elemen dasar dari pengujian tersebut, seperti halnya mengatur parameter suhu yang dipakai dan kecepatan motor yang digunakan, kemudian diperoleh data-data hasil pengujian. Langkah wal dalam pengujian yaitu mengatur parameter suhu lalu mengatur kecepatan motor yang digunakan, kemudian memulai pengoperasiannya pada mesin cup sealer semi otomatis untuk melakukan pengepresan, sehingga bahan yang di press akan membentuk rekatan yang rata pada mulut gelas. Hasil akhir dari pengujian yan didapatkan adalah hasil pengujian pada mesin cup sealer semi otomatis lebih efektif dan efisien pada pengopreasiannya, sehingga memperoleh variabel parameter yang maksimal yaitu dengan temperatur 100oC dan kecepatan motor menggunakan Low dengan 10,33 Rpm untuk produk bahan plastik. Dari hasil pengujian tersebut dapat dibuat sebuah mesin cup sealer semi otomatis yang dapat diproduksi sendiri dam memiliki kualitas yang bagus serta produk yang kompetitif di pasaran. Kata Kunci : Mesin Cup Sealer, Proses Pengepresan, Analisa Hasil Produk
RANCANG BANGUN MULTY CELL WATER ELECTROLYZER MODEL PLAT DENGAN KATALIS KOH PADA MESIN ISUZU C190 PUTRA HARYWARDHANA IRSY, GILANG
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 03 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i03.8956

Abstract

Berkembangnya sektor transportasi yang semakin meningkat mengakibatkan cadangan minyak bumi dari tahun ke tahun semakin menurun sehingga berdampak pada berbagai sektor. Sektor yang terkena dampak langsung adalah sektor transportasi. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat akan memberikan dampak buruk pada lingkungan sekitar. Gas buang yang dihasilkan kendaraan, seperti CO2, NOx, CO, HC, SOx, Pb, dan PM (particulate matter) akan menyebabkan polusi udara yang membahayakan bagi makhluk hidup. Oleh karena itu, diperlukan alat yang berfungsi untuk mereduksi konsumsi bahan bakar mesin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi bahan bakar, opasitas, dan tingkat kebisingan mesin Isuzu C190 dengan multy cell water electrolyzer model plat dengan katalis KOH. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Obyek penelitian adalah mesin Isuzu C190. Standar pengujian konsumsi bahan bakar mesin diesel menggunakan metode pengujian kecepatan berubah dengan katup throttle terbuka penuh yang berpedoman pada SNI 7554:2010, pengujian kepekatan asap berdasarkan SNI 19-7118.2-2005 yang berpedoman SAE-J1167, dan standar pengujian tingkat kebisingan berdasarkan SNI 09-1825-2002 yang berpedoman ISO/FDIS 5130. Peralatan dan instrumen penelitian yang digunakan adalah fuel meter, smoke opacity meter, sound level meter, digital tachometer, manometer, electronic control temperature, stopwatch dan blower. Analisis data menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multy cell water electrolyzer berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar, opasitas dan meningkatkan tingkat kebisingan pada mesin Isuzu C190. Dengan gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2) disalurkan ke dalam intake dan filter dihasilkan reduksi konsumsi bahan bakar terbaik. Dimana, dihasilkan reduksi konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 18,41%. Sedangkan gas hidrogen dan oksigen yang disalurkan ke dalam filter, intake dapat mereduksi konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 8,57% dan 10,69%. Selain itu, gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang disalurkan ke dalam filter, intake maupun intake dan filter dapat mereduksi opasitas masing-masing sebesar 62%, 69% dan 85%. Namun, gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang disalurkan ke dalam filter, intake maupun intake dan filter cenderung meningkatkan tingkat kebisingan masing-masing sebesar 1,4%, 3,3% dan 5,1%. Kata Kunci: Multy cell water electrolyzer, KOH, konsumsi bahan bakar, opasitas, kebisingan
RANCANG BANGUN TRAINER YAMAHA MIO-J YMJET-FI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SEPEDA MOTOR DAN MOTOR KECIL SANTOSO, IMAM
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 03 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i03.8957

Abstract

Teknologi injeksi pada sepeda motor matic sudah mulai dikembangkan akhir-akhir ini. Namun, selama penulis melaksanakan praktik sepeda motor dan motor kecil di kampus lebih banyak diajarkan sepeda motor berteknologi karburator (konvensional). Oleh karena itu, penulis tertarik untuk merancang bangun trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI. Tujuan rancang bangun trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI ini adalah untuk mengetahui cara kerja sistem EFI Yamaha Mio-J, mengetahui komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk merancang bangun trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI, mengetahui bagaimana cara memeriksa komponen-komponen pada trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI, mengetahui seberapa kuat konstruksi rangka trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI, untuk mengetahui berapa getaran yang dihasilkan rangka trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI, dan untuk mengetahui kelayakan rancang bangun trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI sebagai media pembelajaran. Pembuatan trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI ini dimulai dari proses desain gambar, dilanjutkan dengan perhitungan dan perencanaan trainer dan pembuatan trainer itu sendiri. Tujuan ini dimaksudkan agar diketahui bahan dan ukuran komponen trainer. Trainer ini menggunakan komponen-komponen asli dari spare part Yamaha. Setelah diketahui komponen trainer maka dilanjutkan dengan pemasangan komponen trainer yaitu meliputi ECU (Engine Control Unit), throttle body, injector, fuel pump, rotor, stator, wire harness, ingnition coil, fuel pump, speedometer, main switch dan spark plug. Analisis kekuatan rangka meliputi perhitungan kekuatan kampuh las dan analisis getaran rangka pada trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI dengan menggunakan alat vibration tester. Hasil dari rancang bangun trainer ini adalah kekuatan kampuh las sebesar 3,7 N/mm2. Getaran rangka yang dihasilkan oleh trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI pada putaran 1000 - 3000 Rpm adalah acceleration 0,65 - 1,90 m/s2, velocity 0,136 - 0,250 cm/s, dan displacement 0,0369 - 0,0246 mm. Hasil pengujian getaran trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI lebih rendah jika dibandingkan dari sepeda motor Yamaha Mio-J YMJet-FI. Perlu pengujian lebih lanjut secara substansi, layak atau tidak sebagai media pembelajaran praktek sepeda motor dan motor kecil. Artinya setiap komponen trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI bekerja dengan baik. Kata Kunci: Sistem YMJet-Fi, getaran rangka, dan kekuatan kampuh las.
RANCANG BANGUN WOVEN MATRIX TYPE WIRE AND TUBE HEAT EXCHANGER LUQMAN HADI, SALIS
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 03 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i03.8958

Abstract

Dalam berbagai studi terdahulu yang sudah melakukan eksperimen untuk menganalisa perpindahan panas secara radiasi dan konveksi dalam wire-on-tube heat exchanger dimana salah satu hasilnya adalah optimasi terbaik didapat dengan memperkecil diameter sirip, memperbanyak sirip dan memperpendek jarak antar pembuluh.untuk mencari laju perpindahan panas konveksi. Melihat dari studi tersebut peneliti tertarik untuk membuat variasi desain yang berbeda, yang mana penelitian ini dengan judul “Rancang Bangun Alat Penukar Panas Pembuluh dan Kawat Tipe Woven Matrix”. Tahap awal sebelum pembuatan yaitu pengumpulan data berupa bahan dan ukuran kawat dan pembuluh yang akan digunakan yakni kawat dari bahan besi dg ukuran diameter 1,5mm, pembuluh dari bahan besi dengan diameter 5mm. kemudian dilakukan proses gambar desain alat penukar panas pembuluh dan kawat tipe woven matrix. Setelah proses tersebut selesai dilanjutkan dengan pembuatan alat penukar panas, menguji dan sedikit menganalisa. Hasil rancang bangun alat penukar panas ini adalah pembuluh yang berlekuk-lekuk, dengan kawat yang dipasang lekat pada pembuluh dengan konfigurasi anyaman. Kawat yang berfungsi sebagai sirip adalah perluasan dari permukaan pembuluh sehingga memperluas permukaan perpindahan panas konveksi bebas dari penukar panas ke lingkungan luar. Pengkajian efisiensi tiga desain penukar panas pembuluh dan kawat tipe woven matrix dengan jarak kawat yang berbeda (Pw = 7mm; Pw = 14mm; Pw = 21mm) diuji 3 kali pengujian dalam lima level suhu fluida masuk (400C, 500C, 600C, 700C, 800C) dan penukar panas dengan pitch 7mm dengan kapasitas (Q) sebesar 510 watt dan efisiensi sirip (ηw) ysng dihasilkan adalah 0,63. Kata kunci: penukar panas pembuluh dan kawat tipe woven matrix, efisiensi penukar panas, konveksi bebas.
Pengujian Trainer Yamaha Mio-J YMJet-Fi Sebagai Media Pembelajaran Praktik Sepeda Motor dan Motor Kecil AGUS WURYANTORO, EDY
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 1 No 03 (2014): JRM : Volume 01 Nomor 03 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v1i03.8959

Abstract

Teknologi injeksi pada sepeda motor matic sudah mulai dikembangkan akhir-akhir ini. Namun, selama penulis melaksanakan praktik sepeda motor dan motor kecil di kampus lebih banyak diajarkan sepeda motor berteknologi karburator (konvensional). Trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem EFI Yamaha Mio-J YMJet-FI, juga untuk mengetahui bagaimana cara memeriksa komponen-komponen pada trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI. Pengujian trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI menggunakan diagnosis tools yang asli digunakan pada bengkel resmi Yamaha. Pengujian yang dilakukan meliputi: alternator, tahanan tutup busi, tahanan primer coil, tahanan secondary coil, Throttle Position Sensor, Idling Speed Control Valve, Crankshaft Position Sensor, meter bahan bakar, Engine Temperatur Sensor, tegangan pengisian. Komponen trainer ini menggunakan komponen-komponen asli dari spare part Yamaha yaitu meliputi ECU (Engine Control Unit), throttle body, injector, fuel pump, rotor, stator, wire harness, ingnition coil, fuel pump, speedometer, main swicth dan spark plug. Perlu dijelaskan bahwa komponen Yamaha Mio-J YMJet FI harus melalui proses pengujian agar dapat ditentukan layak atau tidak digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil dari pengujian trainer Yamaha Mio-J YMJet FI sebagai berikut: alternator 0,56 Ohm, tahanan tutup busi 4,48 K?, tahanan primer coil 2,9 Ohm, tahanan secondary coil 11,15 K Ohm, Throttle Position Sensor 4,73V, Idling Speed Control Valve 20,9 Ohm, Cranksahft Position Sensor 337 Ohm, meter bahan bakar 6,6 Ohm, Engine Temperatur Sensor 2,54 Ohm, tegangan pengisian 12,98 V. Semua hasil pengujian telah memenuhi spesifikasi standar yang terdapat pada buku manual Yamaha Mio-J YMJet FI. Oleh karena itu trainer Yamaha Mio-J YMJet FI telah layak digunakan sebagai media pembelajaran praktek sepeda motor dan motor kecil. Kata Kunci: Injeksi bahan bakar elektronik, Diagnosis tool, Trainer Yamaha Mio-J YMJet-FI.
SISTEM PENGGERAK MESIN PEMERAS KELAPA PARUT UNTUK INDUSTRI PANGAN SKALA RUMAH TANGGA RACHMAN, ARDHANA
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2 No 01 (2014): JRM: volume 02 Nomor 01 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v2i01.9912

Abstract

ABSTRAK Industri pangan di Indonesia berkembang sangat pesat. Aspek yang dibutuhkan dalam industri pangan skala rumah tangga adalah kecepatan waktu produksi. Guna memenuhi aspek tersebut, kami tertarik untuk membuat Mesin Pemeras Kelapa Parut. Kami tertarik untuk membahas sistem penggerak dalam Tugas Akhir (TA) ini. Yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah putaran output (rpm) komponen dinamis yang ideal. Dengan hasil putaran yang ideal, proses pemerasan kelapa parut menjadi efektif dan efisien. Metode perencanaan sistem penggerak mesin pemeras kelapa parut untuk industri pangan skala rumah tangga yaitu: perhitungan komponen yang akan digunakan, pembelian komponen baru dan bekas yang mudah diperoleh, serta proses perakitan dan penyetelan sistem penggerak. Hasil perhitungan sistem penggerak menunjukkan bahwa, motor yang digunakan adalah motor AC. Panjang ­v-belt yang digunakan 74 inch. Hasil perbandingan pulley didapat kecepatan 2184 rpm. Hasil kecepatan output hasil reduksi gearbox 54 rpm. Panjang rantai 447 rpm. Kata kunci : Sistem penggerak, Mesin Peras, Skala rumah tangga
RANCANG BANGUN KERANGKA MESIN PEMERAS KELAPA PARUT INDUSTRI PANGAN SKALA RUMAH TANGGA BODIT SETIAWAN, KHARISMA
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2 No 01 (2014): JRM: volume 02 Nomor 01 Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrm.v2i01.9919

Abstract

ABSTRAK Perkembangan teknologi modern pada saat ini sangat impresif, yang dulunya menggunakan perasan manual dengan menggunakan tangan sekarang berganti dengan mesin walaupun hanya untuk memeras kelapa parut karena terbukti mesin sangat membantu pekerjaan manusia dengan sangat praktis, yang mana tersedia dalam berbagai macam dimensi, kapasitas dan model pengoperasian sehingga mudah dioperasikan, waktu yang lebih efektif dan efisien. Dalam kesempatan ini kami tertarik untuk membuat mesin pemeras kelapa parut untuk industri rumah tangga seperti restoran, depot hingga warung makanan yang menggunakan santan dalam jumlah besar untuk setiap masakan yang disajikan, dengan tujuan untuk pengembangan teknologi pangan terutama untuk skala rumah tangga, pada kesempatan ini kami akan merancang dan membahas tentang Rancang Bangun Kerangka Mesin Pemeras Kelapa Parut Untuk Industri Pangan Skala Rumah Tangga. Metode pembuatan kerangka mesin pemeras menggunakan metode rancang bangun. Rancang bangun yaitu mendesain komponen – komponen, yang perlu diperhatikan yaitu : 1). Menentukan ide rancangan yang dibuat. 2). Membuat gambar detail yang mana menggunakan aplikasi software Autocad. 3). Memanufaktur dan merakit komponen. 4). Menentukan kekuatan sambungan las sehingga mesin yang digunakan aman. Hasil perancangan rangka mesin menggunakan besi siku dengan dimensi 40x40x4 mm dengan jenis material ST 60 yang memiliki kekuatan 56,54 kg/mm2. Dimensi rangka mesin 540x540x1200 mm, tabung pemeras dengan diameter 135 mm, tebal 3 mm dan tinggi tabung 395 mm, kapasitas pemerasan 4 kg kelapa parut dengan segala jenis. Kata kunci :Kerangka Mesin, Pemeras Kelapa Parut, Besi Siku ST 60.

Page 4 of 29 | Total Record : 288