cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Journal of Natural Product and Pharmaceutical Chemistry
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Journal of Natural Product and Pharmaceutical Chemistry adalah jurnal berkala Fakultas Farmasi USU yang diterbitkan secara online melalui internet yang memuat artikel ilmiah mahasiswa yang merupakan hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang farmasi, khususnya kimia farmasi dan biologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 2 Documents
PEMERIKSAAN KADAR Fe DALAM HATI AYAM RAS DAN AYAM BURAS SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (DETERMINATION OF Fe IN RAS AND BURAS CHICKEN LIVER BY ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY) Deni OS Simbolon; Masfria Masfria; Sudarmi Sudarmi
Journal of Natural Product and Pharmaceutical Chemistry Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Journal of Natural Product and Pharmaceutical Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.695 KB)

Abstract

Abstrak Latar belakang: Hati ayam merupakan salah satu makanan sumber Fe yang sangat dibutuhkan untuk mencegah anemia. Masyarakat mengenal dua jenis ayam, yaitu ayam ayam ras dan ayam buras. Ayam ras mendapatkan pakan konsentrat sedangkan Ayam buras mendapatkan pakan yang bervariasi yaitu dedak, jagung, kacang-kacangan, biji-bijian, daun-daunan, dan makanan asal hewan misalnya bekicot. Ayam memperoleh besi dari pakannya dan menyimpannya didalam tubuhnya. Tempat penyimpanan terbesar besi didalam tubuh adalah hati sehingga dimungkinkan hati ayam ras dan ayam buras tersebut mengandung besi dengan kadar yang berbeda. Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar Fe pada hati ayam ras dan ayam buras. Metode : Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposif dari Pasar Sore Padang Bulan. Sampel berbentuk padat diubah ke bentuk larutan melalui proses destruksi  basah. Penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom dengan nyala udara-asetilen pada panjang gelombang 248,3 nm. Hasil penelitian: Kadar besi pada hati ayam ras yaitu (7,16 ± 0,077) mg/100gr sedangkan pada hati ayam buras (24,94 ± 0,039) mg/100gr. Kesimpulan: Kadar besi dalam hati ayam ras dan ayam buras berbeda secara sigifikan.   Kata kunci: hati ayam ras, hati ayam buras, besi,  spektrofotometri serapan atom Abstract Objective: Chicken liver is one of the food sources of Fe are needed to prevent anemia. People recognizes two types of chicken is ras and buras. Chicken ras get a chicken feed concentrate while chicken buras getting the feed varies such as bran, corn, nuts, whole grains, leaf herbs, and foods of animal origin such as snails. Chicken get iron from his feed and store it in his body. The site storage of iron in the body is liver so it is possible that ras and buras chicken liver containing iron with different levels Purpose: To determine whether there are differences in the levels of Fe between ras and buras chicken liver. Methode: The sampling technique is purposif. Solid sample turned into a solution through a process of wet destruction. The determination of Fe was conducted by using atomic absorption spectrophotometer with air-acetylene flame at the wavelength of 248.3 nm. Research results: Level of iron in ras chicken liver is (7.16 ± 0.077) mg/100gr while in buras chicken liver is (24.94 ± 0.039) mg/100gr. Conclusion: Levels of iron in the ras and buras chicken liver is significantly different. Keywords: ras chicken liver, buras chicken liver, iron, atomic absorption spectrophotometry.
PENETAPAN KADAR SERAT TAK LARUT PADA MAKANAN KERIPIK SIMULASI (MEASURING CONCENTRATION OF INSOLUBLE FIBER IN SIMULATION CRISPY CHIPS) Mursalina Mursalina; Siti Morin Sinaga; Jansen Silalahi
Journal of Natural Product and Pharmaceutical Chemistry Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Journal of Natural Product and Pharmaceutical Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.69 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Bekatul memiliki nilai gizi yang baik karena mengandung asam amino lisin, protein, lemak dan serat pangan yang bermanfaat bagi tubuh. Tujuan: Memanfaatkan bekatul sebagai sumber serat pada keripik simulasi. Metode: Bekatul yang digunakan diperoleh dari penggilingan padi di Desa Tanah Merah, Pasar V, kota Binjai. Keripik simulasi  dibuat dengan mensubstitusikan bekatul ke dalam tepung terigu dengan konsentrasi 0%, 3%, 6%, 9% dan 12%. Uji organoleptik dengan menggunakan skala hedonik diperoleh nilai kesukaan yang paling tinggi pada produk 3%. Ditetapkan kadar serat pada produk 0% sebagai kontrol dan rataan tertinggi produk 3% menggunakan metode analisis serat kasar (crude fiber) secara gravimetri. Hasil: Kadar serat tak larut pada keripik simulasi tanpa penambahan bekatul dan dengan penambahan bekatul (3%) berturut-turut adalah sebesar 0,49% ± 0,02% dan 5,70% ± 0,26%. Hasil pengujian organoleptik pada taraf α = 0,05 terdapat perbedaan yang signifikan. Nilai kesukaan yang paling tinggi terhadap keripik simulasi dengan penambahan bekatul (3%) dengan rataan tertinggi, yaitu 3,48 ( paling tinggi 5), menggunakan skala hedonik. Kesimpulan: Bekatul dapat dimanfaatkan sebagai sumber serat pada keripik simulasi. Kata kunci: Bekatul, keripik simulasi, gravimetri, serat tak larut ABSTRACT Objective: Bran has good nutritional value containing lysine amino acid, protein, fat and dietary fiber that coming in useful for human body. Purpose: The use of bran as a source of fiber in simulation crispy chips. Methods: Bran that used was obtained from rice hulling in Tanah Merah Village, Pasar V, Binjai city. Simulation crispy chips was made by various addition of bran 0%, 3%, 6%, 9%, and 12% respectively. Organoleptic test using hedonic scale is the highest favorite’s in product 3%. Concentration of insoluble fiber in product 0% as control and the highest as product 3% was measured using crude fiber gravimetric analysis methode. Results: Concentration of insoluble fiber in simulation crispy chips without (0%) and by adding bekatul (3%) were 0.49% ± 0.02% and 5.70% ± 0.26%. The result of organoleptic test (α = 0.05), there is a significant difference. The highest preference score of simulation crispy chips by adding bran (3%) with the highest mean is 3.48 (3.48 out of 5 scale) using hedonic scale. Conclusion: Bran can be used as the food fibrous for simulation crispy chips. Keywords: Bran , simulation crispy chips, gravimetry, insoluble fiber

Page 1 of 1 | Total Record : 2


Filter by Year

2012 2012