cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik ITS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik ITS merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS yang hendak mempublikasikan hasil Tugas Akhir-nya dalam bentuk studi literatur, penelitian, dan pengembangan teknologi. Jurnal ini pertama kali terbit pada September 2012, dimana setiap tahunnya diterbitkan 1 buah volume yang mengandung tiga buah issue.
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 3 (2023)" : 71 Documents clear
Perancangan Sistem Refrigerasi Cascade R404A/MC22 pada Reefer Container ½ Ton Fathony, Aulinnuha; Fitri, Sutopo Purwono; Baheramsyah, Alam
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.121442

Abstract

Saat ini reefer container 20 ft dan 40 ft diperkirakan memiliki konsumsi energi sekitar 3,6 kW per TEU. Reefer container biasanya menggunakan sistem refrigerasi konvensio-nal siklus kompresi uap satu tingkat yang mana temperatur ruangan pendingin yang dapat dihasilkan untuk operasional normal adalah sekitar -20˚ C. Untuk meningkatkan kemampu-an dan variasi muatan yang dapat dimuat oleh reefer container, dalam penelitian ini sistem refrigerasi konvensional akan diubah dengan sistem refrigerasi cascade. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem refrigerasi cascade serta menganalisis kinerja sistem refrigerasi cascade. Berdasarkan hasil penelitian, perancangan sistem refrigerasi cascade hanya mampu mencapai suhu ruang -110C. Hasil percobaan pada sistem refrigerasi cascade tanpa beban, waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan suhu ruang hingga -110C adalah 6 jam 59 menit dengan rata-rata high pressure HS sebesar 12,10 bar, low pressure HS sebesar 3,05 bar, high pressure LS sebesar 5,32 bar, dan low pressure LS sebesar 2,37 bar. Sedangkan pada sistem refrigerasi cascade dengan beban, waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan suhu ruang hingga -11 0C adalah 13 jam 16 menit dengan rata-rata high pressure HS sebesar 12,13 bar, low pressure HS sebesar 3,64 bar, high pressure LS sebesar 5,39 bar, dan low pressure LS sebesar 2,41 bar. Sementara itu, pada sistem refrigerasi konvensional single stage tanpa beban, waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan suhu hingga -11 0C adalah 2 jam 45 menit dengan rata-rata low pressure sebesar 3,3 bar dan high pressure sebesar 16,7 bar. Sedangkan pada sistem refrigerasi konvensional single stage dengan beban adalah 10 jam 30 menit dengan rata-rata low pressure sebesar 3,4 bar dan high pressure sebesar 17,4 bar. COP sistem refrigerasi cascade adalah sebesar 3,125. COP sistem refrigerasi konvensional single stage adalah sebesar 0,972.
Analisis Karakteristik dan Sifat Termofisika Phase Change Material (PCM) Berbasis Salt Hydrate Kalsium Klorida dengan Zat Aditif untuk Aplikasi Sistem Refrigerasi Hybrid pada Reefer Container Veva, Muhammad Rizqi Aditya; Fitri, Sutopo Purwono; Wardhana, Ede Mehta
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.121983

Abstract

Reefer container bergantung pada energi listrik kapal dalam skala besar sebagai sumber dayanya. Reefer container tidak dapat berfungsi secara optimal tanpa pasokan energi listrik yang kontinu. Dalam upaya mengatasi fluktuasi suhu dan mengurangi konsumsi energi, telah diperkenalkan teknologi berupa Phase Change Material (PCM) yang mampu menyimpan energi termal dan diterapkan pada sistem pendinginan hybrid pada reefer container. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis karakteristik, sifat termofisika, dan pengaruh penambahan zat aditif (agen nukleasi dan agen pengental) pada karakteristik dan sifat termofisika PCM berbasis salt hydrate kalsium klorida untuk aplikasi pada suhu rendah. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimental meliputi Supercooling Test, DSC Test, dan FTIR Test. Dari keenam sampel yang telah diuji, terdapat dua sampel terbaik yaitu sampel S1 dan S6. Hal tersebut dikarenakan memiliki titik beku antara -20°C s.d. -25°C sesuai dengan temperatur kerja reefer container dan derajat supercooling yang rendah. Sampel PCM S1-C20S0 (20% w.t. CaCl2 - H2O) memiliki titik beku -21.33°C, derajat supercooling rendah sebesar 0.45°C, dan kalor laten sebesar 6.64 J/g. Sampel PCM S6-C20S2C05 (20% w.t. CaCl2 - H2O + 2% w.t. SrCl2 + 0.5% w.t. CMC) memiliki titik beku -24.49°C, derajat supercooling sebesar 0.05°C, dan kalor laten sebesar 3.11 J/g. Kedua larutan ini menunjukkan adanya gugus OH dan C=O, maka tergolong sebagai larutan hidrat, khususnya salt hydrate. Adapun pengaruh penambahan zat aditif dapat mengurangi derajat supercooling pada larutan PCM, tetapi juga mengurangi kalor laten larutan PCM.
Analisis Kinerja Termal Sistem Refrigerasi Hybrid Menggunakan Phase Change Material Pada Eco Reefer Container Kapasitas ½ Ton Rahardjo, Danutirta Chrisraftiano; Fitri, Sutopo Purwono; Wardhana, Ede Mehta
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.124112

Abstract

Operasional reefer container membutuhkan daya besar untuk menghasilkan kinerja pendinginan yang optimal dan sesuai harapan. Hal ini sejalan dengan proyeksi peningkatan penggunaan reefer container pada masa yang akan datang. Semangat menjaga efisiensi penggunaan energi telah mendorong sektor industri dan peniliti mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan terhadap penggunaan energi yang besar pada operasional reefer container. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan inovasi terhadap penyimpanan energi agar dapat menjaga suhu optimal dalam ruang muat dengan efisiensi penggunaan energi. Penyimpanan kalor dalam bentuk Phase Change Material (PCM) yang dilakukan bersamaan dengan upaya pendinginan ruang muat memungkinkan untuk menjaga suhu ambien ruang cargo agar kenaikan suhunya dapat diperlambat. Bahan PCM yang digunakan adalah larutan NaCl dengan konsentrasi 18% karena memiliki kapasitas termal yang tinggi serta titik beku hingga -14°C. Penelitian eksperimental menggunakan sistem refrigerasi kompresi uap dengan ruang muat yang dipasang box enkapsulasi berisi PCM. Peneliti melakukan penelitian terhadap sistem refrigerasi konvensional dan sistem refrigerasi hybrid PCM. Sistem refrigerasi konvensional memiliki waktu pendinginan yang lebih singkat dengan tekanan kerja yang lebih tinggi. Suhu komponen kedua sistem refrigerasi cenderung sama, kecuali pada kompresor. Suhu ambien dan laju kenaikan suhu sistem refrigerasi hybrid PCM lebih rendah dibandingkan sistem refrigerasi konvensional. COP kedua jenis sistem memiliki nilai yang tidak berbeda secara signifikan pada suhu -10°C, -15°C, dan -19°C. Hal ini menunjukkan kinerja sistem refrigerasi kedua sistem cukup stabil untuk melakukan proses pendinginan sesuai target suhu pendinginan.
Perbandingan Indeks NDVI Tanaman Mangrove di Muara Sungai Kalimireng, Gresik Menggunakan Kamera Multispektral dan Citra Sentinel-2 Laksmana, Miko Cahya; Hidayat, Husnul
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.125092

Abstract

Hutan mangrove memiliki fungsi penting sebagai penyerap karbon cukup baik di bumi, peran ini memiliki dampak positif bagi ekosistem kehidupan. Informasi hutan mangrove dapat diperoleh melalui data penginderaan jauh. Teknologi penginderaan jauh memiliki efisiensi yang tinggi untuk keperluan monitoring hutan mangrove, akan tetapi reso-lusi spasial citra yang rendah kurang efektif untuk pemantauan wilayah kurang dari 100 hektar. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi kamera multispektral pada hutan mangrove wilayah perairan Kalimireng, Gresik sebagai moni-toring hutan mangrove yang selanjutnya dibandingkan dengan citra satelit Sentinel-2A. Dengan teknologi penginderaan jauh ini, jenis dan kerapatan mangrove dapat diestimasi berdasar-kan nilai NDVI. Berdasarkan hasil pengambilan foto udara menggunakan kamera MAPIR 3 Survey nilai indeks NDVI berkisar di antara -0,140704−0,985896, sedangkan nilai NDVI pada Sentinel-2A berkisar di antara -0,196931–0,64069. rentang tersebut diklasifikasikan menjadi 5 kelas untuk MAPIR dan 4 kelas untuk Sentinel-2A. Klasifikasi dibagi menjadi lahan tidak bervegetasi, kehijauan sangat rendah, kehijauan rendah, kehi-jauan sedang, kehijauan tinggi. Hasil akurasi dari kedua citra memiliki OA 75 % untuk kamera MAPIR sedangkan 73,33% untuk Sentinel-2. Hasil korelasi dengan 50 titik menunjukkan korelasi positif antara kamera multispektral dan citra satelit Sentinel-2A. Nilai uji akurasi menentukan bahwa luas mangrove didapatkan dari kelas kehijauan tinggi untuk MAPIR dan kelas kehijauan sedang untuk Sentinel-2A, masing-masing luas mangrove adalah 41.065 ha untuk kamera MAPIR dan 36.097 ha untuk Sentinel-2A.
Eksperimen Wall Insulation pada Dinding Komposit Prototipe Reefer Container 1/2 Ton Menggunakan Campuran Serat Kapas dan Polyurethane Ramadhani, Yasmine Noor; Fitri, Sutopo Purwono; Baheramsyah, Alam
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.125229

Abstract

Untuk mengatasi peningkatan konsumsi energi, penggunaan energi secara efektif dan pengembangan sumber energi terbarukan menjadi fokus utama. Insulasi adalah salah satu cara untuk menghemat energi yang sudah diterapkan pada reefer container. Penelitian ini berfokus pada pengembangan sistem insulasi pada prototipe reefer container dengan menggunakan bahan serat kapas dan polyurethane. Metodologi penelitian ini dilakukan dengan membuat perancangan desain struktur dinding komposit dengan bahan campuran serat kapas dan polyurethane, melaksanakan modifikasi desain struktur dinding prototipe dengan komposisi campuran serat kapas dan polyurethane 50%:50% dan melakukan pengujian kinerja untuk menganalisa kinerja termal terhadap suhu dan waktu pada prototipe. Pengujian termal dilakukan dengan beban produk seberat 20% dari total massa kargo dan tanpa beban produk pada prototipe reefer container ½ ton berdinding komposit polyurethane murni dan berdinding komposit campuran serat kapas dan polyurethane. Berdasarkan pengujian dan analisa data, didapatkan ketebalan dinding komposit campuran yang mana ketebalan serat kapas sebesar 0,696 cm dan ketebalan polyurethane foam sebesar 3,5cm. Dari percobaan yang dilakukan diketahui bahwa dalam insulasi pada dinding komposit polyurethane murni suhu udara dalam mengalami kenaikan suhu udara sekitar 2 jam tiap derajatnya ketika berisi muatan, dan saat tanpa muatan. Pada dinding komposit bahan campuran suhu udara dalam mengalami kenaikan suhu udara sekitar 54 menit tiap derajatna ketika berisi muatan dan saat tanpa muatan mengalami kenaikan suhu udara sekitar 46 menit tiap derajatnya. Hal ini menunjukkan bahwa sistem dinding insulasi komposit polyurethane murni memiliki kinerja lebih baik dalam mempertahankan suhu udara dingin dibanding dinding insulasi komposit campuran 50% serat kapas dan 50% polyurethane.
Perancangan Sistem Pengukur Muatan Real Time pada Kapal Penangkap Ikan Tuna Giafi, Salsabila Putri; Koenhardono, Eddy Setyo; Prananda, Juniarko
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.125561

Abstract

Aktivitas illegal fishing menjadi tantangan terbesar bagi Indonesia untuk menjaga teritorial perairannya dari aktivitas pemindahan ikan secara illegal. Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sistem pengukuran muatan di kapal secara real time. Alat ukur real time juga dapat menggantikan fungsi pengukuran di darat. Hal ini mampu meningkatkan kualitas hasil tangkapan saat pemindahan ikan tuna dari kapal ke cold storage. Metode yang dilakukan adalah pengujian sehingga diperlukan data yang nyata untuk mendukung dan mensimulasikan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini berupa Model yang menggunakan load cell sebagai sensor pendeteksi massa ikan dan NodeMCU sebagai mikrokontroler menggunakan bahasa pemrograman Arduino IDE yang terintegrasi dengan Wi-Fi untuk mengirim data ke database MySQL. Database MySQL dibangun dengan bahasa pemograman PHP dengan alamat host tujuan yaitu 36.92.139.100 dan dipasang password sebagai pengaman dari penyalahgunaan pihak lain. Hasil percobaan sensor pada kondisi kemiringan 12o yang mana dianggap ketika kapal sedang dalam kondisi roll atau trim, menunjukkan penurunan tingkat akurasi sensor dan hasil yang relatif tidak stabil dibandingkan saat kondisi normal. Rata-rata tingkat akurasi pembacaan sensor pada kondisi normal adalah 98,2% dan rata-rata tingkat akurasi pembacaan sensor pada kemiringan 12 derajat adalah 97,1%.
Analisis Integritas Padeye pada Proses Upending Struktur Jacket Primastuti, Retnani Ananda; Hadiwidodo, Yoyok Setyo; Prastianto, Rudi Walujo
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.128750

Abstract

Proses penegakan (upending) struktur jacket dari anjungan lepas pantai (Offshore Platform) di lokasinya di tengah laut menjadi salah satu proses yang menentukan keberhasilan fase instalasi anjungan lepas pantai. Makalah ini memaparkan analisis tegangan pada komponen padeye yang digunakan pada struktur jacket saat diinstalasi dengan metode lifting pada saat proses penegakannya. Proses upending dilakukan agar jacket berdiri tegak secara vertikal sebelum dipancangkan di tempatnya di dasar laut. Dalam penelitian ini, terlebih dulu dilakukan analisis global untuk mendapatkan gaya-gaya yang terjadi saat proses pengangkatan (lifting) jacket. Selanjutnya dilakukan analisis tegangan lokal pada padeye dengan bantuan software berbasis Metode Elemen Hingga. Hasilnya menunjuk-kan bahwa tegangan maksimum pada struktur padeye saat proses upending struktur jacket adalah 172,85 MPa yang mana masih di bawah batas tegangan izin materialnya.
Perencanaan Sistem Propulsi Elektris pada Kapal Gillnet yang Ramah Lingkungan Anggraheni, Yuniar Putri; Koenhardono, Eddy Setyo; Kusuma, Indra Ranu
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.125828

Abstract

Di-era globalisasi saat ini, kebutuhan bahan bakar fosil semakin meningkat, akan tetapi ketersediaannya menipis. Hal itu menyebabkan pemerintah mendorong konversi kendaraan bermotor menjadi listrik, tidak menutup kemung-kinan pada armada kapal penangkap ikan. Selain itu, terdapat permasalahan overfishing yang terjadi di Selat Madura, se-hingga menyebabkan konflik antar nelayan karena keterbatas-an ikan yang menjadi mata pencaharian utama bagi masyara-kat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan perencanaan kapal ikan yang ramah lingkungan, di samping itu juga dapat mengatasi konflik yang terjadi antara nelayan yang ada di Selat Madura. Perencanaan kapal ikan elektris murni jenis gillnet dapat digunakan oleh nelayan. Selain ramah ling-kungan karena tidak menghasilkan emisi gas karbon dioksida, kapal gillnet ini juga dirancang tidak dengan jarak yang terbatas yaitu kurang dari atau sama dengan 4 mil sehingga dapat membatasi nelayan agar tidak terjadi overfishing. Penelitian ini menggunakan kapal tradisional dengan panjang LOA sebesar 10,602 meter dengan kecepatan yang telah disesuaikan yaitu 6,125 knot. Kapal gillnet ini dioperasikan berdasarkan 2 pola operasional yang berbeda. Pola operasional pertama menempuh jarak 11,79 kilometer dengan 3 kali trip dengan salah satu tripnya melakukan pengisian daya di bagan, dan pola operasional kedua menempuh jarak 9,96 kilometer dengan melakukan 2 kali trip tanpa melakukan pengisian daya di bagan karena telah menggunakan panel surya sebanyak 4 keping berkapasitas 100 WP untuk mengisi daya baterai. Baterai yang dipilih pada kedua pola operasional kapal gillnet memiliki kapasitas 80 AH dengan voltase sebesar 48 volt.
Simulasi CFD Aplikasi Dinding Komposit Berbahan Serat Kapas untuk Prototipe Eco Reefer Container 1/2 Ton Fathurakhman, Farhan; Fitri, Sutopo Purwono; Rahmannuri, Handi
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.128683

Abstract

Sistem teknologi refrigerasi pada container biasanya bertujuan untuk mendinginkan suatu muatan agar suhu tetap terjaga dalam berbagai kondisi. Berbagai inovasi untuk wadah berpendingin terutama pada variasi dinding insulasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Eco Reefer Container dengan dinding insulasi komposit berbahan polyurethane dan serat kapas, serta menganalisis distribusi temperature pendinginan udara Eco Reefer Container dengan beberapa variasi insulasi komposit menggunakan Software Ansys. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode numerik dengan simulasi FEM (Finite Element Method) untuk mengetahui sebaran temperature pada dinding dan simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics) untuk mengetahui sebaran suhu container baik dengan muatan maupun tanpa beban muatan. Simulasi FEM menghitung nilai distribusi suhu pada dinding prototipe Eco Reefer Container ½ ton. Simulasi dilakukan dalam 5 variasi dengan bahan dan komposisi yang berbeda. Simulasi CFD menghitung distribusi suhu di dalam ruang muat prototipe Eco Reefer Container ½ ton. Ruang muat pada Eco Reefer Container ½ ton divariasikan menjadi dua kondisi yaitu tanpa beban dan dengan beban dengan dua material insulasi. Nilai suhu rata-rata terendah berhasil dicapai pada Polyurethane 75% : 25% Serat Kapas. Sedangkan perbandingan data antara hasil simulasi dan hasil eksperimen memiliki nilai suhu yang sedikit berbeda karena metode eksperimen diambil pada kondisi yang berbeda. Pada validasi simulasi dengan eksperimental, dengan dinding insulasi polyurethane 50% : 50% serat kapas hasil yang diperoleh cukup berbeda karena sistem refigerasi pada eksperimen yang perlu peremajaan.
Analisis Beban Kerja pada PT. PLN ULP Bojonegoro Menggunakan Metode Full Time Equivalent (FTE) untuk Optimalisasi Jumlah Tenaga Kerja Wardani, Centri Wita Trijulina; Wessiani, Naning Aranti; Rahman, Arief
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.130305

Abstract

Produktivitas sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam keberlangsungan proses bisnis perusahaan. Alokasi beban kerja yang tepat mempengaruhi produktivitas sumber daya manusia perusahaan. Pengukuran beban kerja dapat menjadi solusi awal untuk mengidentifikasi beban kerja aktual sumber daya manusia perusahaan. ULP mengalami perubahan proses bisnis yang cukup signifikan akibat pengaruh perkembangan teknologi. PLN merubah strategi terhadap ULP dengan meminimasi formasi jabatan untuk pegawai tetap serta mengalihkan pekerjaan pegawai level pelaksana menggunakan tenaga outsource. Perubahan ini menimbulkan pertanyaan terkait relevansi proses bisnis ULP eksisting dengan kondisi aktual serta efektivitas alokasi tenaga kerja. Seluruh pekerja pada ULP Bojoengeoro diindikasikan memiliki beban kerja overload menimbang permintaan akan listrik pada wilayah kerja ULP Bojonegoro terus meningkat secara signifikan tanpa diiringi dengan penambahan pekerja. Penelitian workload analysis menggunakan metode full time equivalent (FTE) dilakukan pada ULP Bojonegoro untuk melakukan standarisasi uraian pekerjaan tiap jabatan serta mengetahui kondisi beban kerja aktual dari masing-masing jabatan. Pengukuran beban kerja menghasilkan kategori indeks beban kerja untuk total 13 jabatan dimana seluruh jabatan dikategorikan memiliki beban kerja normal setelah improvement kecuali jabatan staff teknik yang memiliki kategori overload. ULP Bojonegoro direkomendasikan untuk melakukan penambahan satu orang pekerja pada jabatan staff teknik, pengurangan 4 orang pekerja pada jabatan pelaksana korektif, pengurangan 2 orang pekerja untuk pelaksana sampling APP, dan pengurangan 3 orang pekerja untuk pelaksana pasang baru & tambah daya.