cover
Contact Name
LA ODE ISMAIL DJABARU
Contact Email
ismaildjabaru@gmail.com
Phone
+6282123686708
Journal Mail Official
ldismaildjabaru@unidayan.ac.id
Editorial Address
Jl. Yos Sudarso No.43, Wale, Kec. Wolio, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara 93711. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Location
Kota bau bau,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
JURNAL BARATA INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 30483476     DOI : https://doi.org/10.55340/jbi.v2i1.1805
Core Subject : Education, Social,
Barata Indonesia Journal (JBI) publishes scientific research findings and analytical studies in the field of Public Administration and Public Policy. The journal is periodically published by the Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences (FISIP), twice a year under Research and Innovation Institute (LeRIn), part of Dayanu Ikhsanuddin University. Barata Indonesia Journal (JBI) specifically focuses on issues and topics relevant to the development of public administration and public policy at both national and regional levels. These include the Development of Bureaucracy and State Governance; Management of Service Governance and Public Policy; Development Administration; Civil Service; Regional Autonomy; Political Economy of Development Policy; Fiscal Policy; and Administration and Public Health Services.
Articles 12 Documents
Tata Kelola Pelayanan Administrasi Di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Baubau Aina, Wa Ode
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 1, Nomor 1, Maret 2024
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v1i1.1458

Abstract

Studi ini membahas struktur organisasi dan tata kelola pelayanan administrasi di Sekretariat Daerah Kota Baubau. Analisis struktur organisasi mengungkapkan pembagian tugas dan fungsi di antara bagian-bagian seperti Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, dan Asisten Administrasi Umum. Fokus utama pada Bagian Umum, yang bertanggung jawab atas urusan tata usaha, keuangan, rumah tangga, dan perlengkapan, dilakukan untuk memahami tanggung jawab dan proses pelayanan administratifnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sub Bagian Umum memainkan peran penting dalam menjalankan tugasnya, seperti menyusun perencanaan program, mengelola keuangan, dan menyediakan perlengkapan. Penelitian juga mengidentifikasi lima indikator tata kelola pelayanan administrasi: transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran serta kesetaraan. Analisis ini menyoroti pentingnya keterbukaan informasi, akuntabilitas kinerja, dan kepatuhan terhadap aturan dalam menjaga integritas dan efisiensi pelayanan. Melalui pendekatan terstruktur, studi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana struktur organisasi dan tata kelola pelayanan administrasi di Sekretariat Daerah Kota Baubau berperan dalam mendukung efektivitas dan efisiensi pelayanan publik. Temuan ini dapat memberikan wawasan bagi pengambil kebijakan untuk meningkatkan manajemen dan kualitas pelayanan administrasi di tingkat daerah.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja di Kelurahan Bone-Bone, Kecamatan Batupuaro, Kota Baubau Nurhayati, Nurhayati; Sanuddin, Fitria
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 1, Nomor 1, Maret 2024
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v1i1.1460

Abstract

Penelitian ini menyoroti permasalahan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kelurahan Bone-Bone, Kecamatan Batupuaro, Kota Baubau, yang memiliki dampak negatif terhadap kualitas kerja pegawai. Meskipun diklat pra jabatan telah diikuti, penyebaran diklat fungsional dan teknis masih terhambat oleh keterbatasan waktu dan peluang, menunjukkan potensi pengembangan lebih lanjut di bidang pendidikan dan pelatihan di tingkat kelurahan. Motivasi kerja menjadi aspek penting, di mana sebagian pegawai dinilai memiliki motivasi yang baik, tetapi pandangan tentang motivasi rendah masih ada, terutama terkait keterbatasan kemampuan, terutama dalam pengoperasian komputer, dan tingginya tingkat absensi. Penghargaan atau reward dianggap sebagai potensi peningkatan motivasi, namun belum diterapkan secara merata. Pengembangan karir lebih dipengaruhi oleh faktor politik daripada prestasi kerja. Faktor internal dan eksternal seperti misi dan tujuan organisasi, strategi, jenis kegiatan, penggunaan teknologi, kebijakan pemerintah, dinamika sosio-kultural, dan kemajuan ilmu pengetahuan, semuanya memainkan peran penting dalam pengembangan SDM. Rekomendasi mencakup optimalisasi implementasi kebijakan pemerintah terkait izin belajar, langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pemahaman teknologi pegawai, dan penguatan integrasi keberagaman etnis sebagai sumber kekuatan dalam layanan optimal kepada masyarakat. Evaluasi menyeluruh diharapkan dapat meningkatkan pengembangan SDM sehingga kualitas kerja pegawai mencapai standar sesuai dengan tujuan dan misi organisasi.
Strategi Peningkatan Promosi Benteng Keraton Buton Sebagai Objek Pariwisata Kota Baubau Nurhartati, Nurhartati; Asmiddin, Asmiddin; Majid, Abdul
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 1, Nomor 2, September 2024
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v1i2.1796

Abstract

Benteng Keraton Buton, terletak di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, merupakan situs bersejarah dengan potensi besar sebagai destinasi wisata budaya. Diakui sebagai benteng terluas di dunia oleh Guinness World Records dan MURI, kawasan ini tidak hanya menawarkan nilai sejarah dan keunikan budaya, tetapi juga panorama alam yang indah. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi promosi berbasis analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) guna mengoptimalkan daya tarik Benteng Keraton Buton. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama benteng ini meliputi arsitektur yang kokoh, nilai simbolis budaya, dan pengakuan internasional. Namun, kelemahan seperti keterbatasan anggaran, minimnya fasilitas memadai, dan rendahnya promosi menjadi tantangan yang perlu diatasi. Peluang yang dapat dimanfaatkan mencakup dukungan pemerintah untuk pengembangan wisata budaya dan tren wisata budaya yang meningkat, sementara ancaman meliputi persaingan dengan objek wisata lain serta kurangnya kesadaran masyarakat lokal terhadap pelestarian benteng. Strategi promosi yang diusulkan meliputi pemanfaatan media sosial dan digital untuk promosi kreatif, penyelenggaraan event budaya, serta peningkatan infrastruktur ramah lingkungan. Selain itu, pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat lokal sebagai pemandu wisata dan pelaku ekonomi kreatif menjadi elemen kunci keberhasilan. Dengan mengadopsi strategi ini, Benteng Keraton Buton dapat menjadi destinasi wisata budaya unggulan yang mendukung pelestarian budaya lokal dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah.
Strategi Pengembangan Objek Wisata Pulau Matahora Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Reliyani, Reliyani; Majid, Abdul; B, Jasir
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 1, Nomor 2, September 2024
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v1i2.1797

Abstract

Pulau Matahora di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan. Namun, pengelolaannya masih menghadapi berbagai tantangan, seperti minimnya infrastruktur, keterbatasan promosi, dan kurangnya keterlibatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan Pulau Matahora dengan pendekatan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pulau Matahora memiliki keindahan alam yang masih alami sebagai kekuatan utama, tetapi pengelolaannya belum optimal. Peluang pengembangan dapat dilakukan melalui peningkatan fasilitas wisata, pemanfaatan promosi digital, serta pengembangan konsep ekowisata berbasis komunitas. Di sisi lain, tantangan seperti keterbatasan akses dan persaingan dengan destinasi wisata lain perlu diatasi dengan strategi yang berkelanjutan dan kolaboratif. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk meningkatkan daya tarik wisata serta memastikan manfaat ekonomi bagi penduduk lokal. Dengan penerapan strategi yang tepat, Pulau Matahora berpotensi menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Kualitas Pelayanan Publik Pada Kantor Kelurahan Bataraguru Kota Baubau Amir, Andini; La, Didi; Wa Ode, Arsyiah
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 1, Nomor 2, September 2024
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v1i2.1798

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Kualitas Pelayanan Publik Pada Kantor Kelurahan Bataraguru Kota Baubau. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kualitas Pelayanan Publik Pada Kantor Kelurahan Bataraguru yang dikaji melalui 5 dimensi yaitu Berwujud, Kehandalan, Ketanggapan, Jaminan dan Empati. Dari segi Berwujud dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki belum memadai karena kurangnya penyediaan tempat duduk (kursi) di loket pelayanan, alat printer dan fasilitas pendingin ruangan serta dari kebersihan bangunan kantor dan toilet kantor yang membuat masyarakat tidak nyaman. Kehandalan salah satu pegawai kantor kelurahan ditempatkan tidak sesuai dengan tupoksi khususnya dibidang IT belum mampu mengoperasikan komputer. Ketanggapan dilihat dari sikap pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan pelayanan yang masyarakat inginkan yaitu seperti pembuatan KTP, dll serta memberikan informasi tentang kepengurusan. Jaminan dilihat dari kemampuan pegawai dalam berkomunikasi kepada masyarakat sehingga masyarakat merasa nyaman saat memberikan pertanyaan. Empati dilihat dari perhatian pegawai cukup peka dalam memberikan layanan khususnya kepada para lansia, masyarakat yang berkebutuhan khusus sesuai dengan permintaan pelayanan yang diharapkan. Kesimpulan bahwa indikator yang maksimal adalah ketanggapan pegawai dalam memberikan pelayanan, jaminan pegawai dalam berkomunikasi dengan baik dan empati yang diberikan pegawai saat pelayanan. Sedangkan indikator yang belum maksimal adalah berwujud karena masih kurangnya fasilitas dalam pelayanan, dan kehandalan karena penempatan kerja pegawai yang tidak mampu bekerja pada jabatan tersebut. Batasan penelitian ini hanya mengkaji pada kualitas pelayanan publik yang berhubungan dengan kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Efektivitas Pelayanan Kartu Tanda Pencari Kerja Di Dinas Tenaga Kerja Kota Baubau Nugraha, Asri Amalia; Wa Ode, Arsyiah; Ilham, Ilham
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 1, Nomor 2, September 2024
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v1i2.1799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Efektivitas Pelayanan Kartu Tanda Pencari Kerja yang dilakukan di Dinas Tenaga Kerja Kota Baubau. Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Efektivitas Pelayanan Kartu Tanda Pencari Kerja Di Dinas Tenaga Kerja Kota Baubau dilihat dari: (1) Faktor Waktu cukup maksimal yang dikaji dari: a) ketepatan pemberian pelayanan telah tepat waktu dalam memberikan pelayanan, b) kecepatan pemberian pelayanan bergantung pada ketersediaan pegawai yang berwenang didalam pengesahan, c) kehadiran pegawai yang selalu mempersiapkan terlebih dahulu sebelum jam pelayanan. (2) Faktor kecermatan sudah maksimal dikaji dari: a) ketelitian dalam pelayanan terlihat pegawai teliti dalam memberikan pelayanan, b) keahlian dan kompetensi pegawai, terlihat pegawai telah ahli dalam memberikan pelayanan karena merupakan tugas dan tanggung jawab saat adanya pelayanan, dan c) penilaian masyarakat mengenai pelayanan, sampai saat ini belum ada kritik mengenai pelayanan yang telah diberikan padahal telah disediakan kotak saran. (3) Faktor gaya pemberian pelayanan sudah maksimal dikaji dari: a) daya tanggap dilihat dari pelayanan yang langsung diberikan sehingga tidak ada penumpukan antrian, b) tanggung jawab pegawai dilihat dari pemeriksaan kelengkapan data secara mendetail, c) sopan santun dilihat dari sikap dan tingkah laku pegawai yang baik dengan menerapkan 3S (senyum, sapa dan salam) didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan d) keramahan pegawai yang menjelaskan dengan baik kepada masyarakat sehingga mudah dipahami.
Efektivitas Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Dalam Meningkatkan Pelayanan Di Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas Lapandewa Kabupaten Buton Selatan nurhayati, nurhayati; Alimullah, Ulda
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 1, Nomor 2, September 2024
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v1i2.1800

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah meningkatkan pelayanan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas Lapandewa Kabupaten Buton Selatan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode, yaitu dokumentasi, wawancara, dan observasi. Analisis data meliputi reduksi data, visualisasi data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, peserta BPJS menilai prosedur pemberian layanan Puskesmas Lapandewa sudah baik, tetapi masih terdapat beberapa kendala seperti keterlambatan petugas yang dapat mengurangi efektivitas program. Fasilitas kesehatan Puskesmas Lapandewa sudah hampir memenuhi standar, tetapi masih ada beberapa yang perlu ditingkatkan. Tenaga medis Puskesmas Lapandewa dinilai dapat diandalkan dalam menegakkan diagnosis dan memberikan pelayanan sesuai standar. Meskipun Puskesmas Lapandewa sudah tampak tanggap terhadap kebutuhan pasien, namun masih perlu ditingkatkan lagi baik dari segi kapasitas maupun kenyamanan ruangan. Dengan mempertimbangkan berbagai hal, Puskesmas Lapandewa memiliki landasan yang kokoh dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat. Harapannya, Puskesmas Lapandewa dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar dalam hal memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan ramah dengan terus melakukan inovasi dan perbaikan.
Manajemen Tata Kelola Sampah Dalam Upaya Mewujudkan Kelurahan Sehat, Kelurahan Bone-Bone Kecamatan Batupoaro Kota Baubau Pamungkas , Mahendra; Ilham, Ilham; B, Jasir
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 2, Nomor 1, Maret 2025
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v2i1.1805

Abstract

Pengelolaan sampah menjadi tantangan bagi kota-kota di dunia, termasuk Kota Baubau. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen tata kelola sampah di Kelurahan Bone-Bone dalam upaya menciptakan lingkungan sehat. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan telah dilakukan melalui penetapan jadwal pembuangan sampah, meskipun masih terdapat keterbatasan fasilitas bak sampah. Pengorganisasian melibatkan RT, RW, dan Pokja Sehat, namun mekanisme piket belum berjalan optimal. Pelaksanaan program kebersihan cukup efektif dalam sosialisasi, tetapi pelatihan daur ulang sampah belum terealisasi. Pengawasan dilakukan melalui pembagian tugas piket, namun masih perlu penguatan dalam implementasinya
Evaluasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan di UPTD Kecamatan Tomia Dirman, Dirman; Rahmawati, Rahmawati; La, Didi
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 2, Nomor 1, Maret 2025
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v2i1.1806

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja dalam Pelaksanaan Standar pelayanan Minimal Di Bidang Kesehatan di UPTD Puskesmas Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi Tahun 2020. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian digunakan untuk penelitian pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawan eksperimen) di mana penelitian adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan dengan tri-anggurasi (gabungan) analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) Evaluasi Pelaksanaan Standar pelayanan Minimal di UPT Puskesmas Tomia telah dilaksanakan sesuai standar yang ditentukan dapat dilihat dari hasil capaian pelayanan yang makin tahun makin meningkat dan sebagian besar memenuhi angka yang telah ditetapkan, hasil tersebut dapat dilihat dari tabel Laporan Hasil Capaian SPM Bidang Kesehatan UPTD Puskesmas Tomia Tahun 2020. 2) Kendala-kendala yang dihadapi Puskesmas Kecamatan Tomia terkait Evaluasi Pelaksanaan Standar pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan yaitu a) Sumber Daya Manusia (SDM) perlu dilakukan penambahan karna terjadi kekosongan di antaranya Rekam Medik, Kesehatan Keliling, Supir Ambulans Bidan dan Perawat yang berstatus PNS yang masih kurang dan Beberapa bidang lain. b) Sarana Prasarana UPTD Puskesmas Tomia masih kurangnya fasilitas kesehatan seperti laboratorium, obat-obatan dan beberapa bangunan kesehatan yang sudah tidak layak pakai.
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Desa Kaofe Kecamatan Kadatua Kabupaten Buton Selatan Asrul, Asrul; Majid, Abdul
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 2, Nomor 1, Maret 2025
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v2i1.1807

Abstract

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Maksud penelitian ini yakni untuk mengetahui Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Kaofe Kecamatan Kadatua Kabupaten Buton Selatan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Kaofe Kecamatan Kadatua Kabupaten Buton Selatan. Metode penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah Observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam aspek perencanaan, partisipasi aktif pengurus BUMDesa sudah cukup baik, namun partisipasi masyarakat masih rendah, sehingga diperlukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk ikut terlibat dalam perencanaan kegiatan. Pengorganisasian BUMDesa sudah terstruktur dengan pembagian tugas yang jelas, tetapi perlu diperbaiki dalam hal keterlibatan masyarakat. Pada tahap pelaksanaan, peran anggota BUMDesa terlihat jelas, namun masih minim partisipasi dari masyarakat dalam mendukung kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pengawasan dan evaluasi kegiatan juga belum optimal, dengan frekuensi evaluasi yang masih jarang dilakukan secara berkala. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi yang lebih rutin untuk memastikan kegiatan BUMDesa memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat desa.

Page 1 of 2 | Total Record : 12