cover
Contact Name
Andri Agus Rahman
Contact Email
jurnal@brin.go.id
Phone
+6281239910372
Journal Mail Official
ijoa@brin.go.id
Editorial Address
Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Bacharuddin Jusuf Habibie, Jl. Raya Puspiptek 60, Tangerang Selatan 15310
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Aerospace
ISSN : -     EISSN : 30320895     DOI : https://doi.org/10.55981/ijoa
Indonesian Journal of Aerospace provides a broad opportunity for the scientific and engineering community to report research results, disseminate knowledge, and exchange ideas in various fields related to aerospace science, technology, and policy. Topics suitable for publication in the IJoA include (but are not limited to) Space science (astrophysics, heliophysics, magnetospheric physics, ionospheric physics, etc.), Aeronautics technology (dynamic, structure, mechanics, avionics, etc.), Space technology (rocket, satellite, payload system, control, etc.), Propulsion and energetic technology (propellant, rocket static-test, thermodynamics of propulsion system, etc.), Aeronautics and space policy, and Application of aerospace science and technology.
Articles 364 Documents
PENGARUH KOMPOSISI AP TERHADAP PROSESIBILITAS SLURRY PROPELAN DENGAN KANDUNGAN ALUMINIUM TINGGI (EFFECTS OF AMMONIUM PERCHLORATE COMPOSITION ON HIGH CONTENT ALUMINIUM PROPELLANT SLURRY) Restasari, Afni; Suwana Budi, Rika; Hartaya, Kendra
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 15 No. 2 Desember (2017): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2017.v0.a2509

Abstract

Sebagai padatan pengisi propelan, Ammonium perklorat (AP) dapat mempengaruhi sifat fluida dari slurry propelan yang penting dalam pencetakan untuk menghasilkan propelan yang homogen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh komposisi AP (AP halus (APh): AP kasar(APk)) terhadap sifat fluida slurry yang meliputi viskositas, pot life dan indeks pseudoplastisitas. Dalam penelitian ini, dibuat slurry propelan A (APh : APk 1:2), propelan B (APh : APk 1:1), propelan C (APh : APk 3:2) dan propelan D (APh : APk 2:1). Metode yang digunakan meliputi pengukuran viskositas dengan viskometer Brookfield RVT spindle 07 pada 0,3 rpm setiap 15 menit. Sementara, di menit ke-35, viskositas pada 0,3; 0,5 dan 0,6 rpm diukur. Berdasarkan data tersebut, grafik ln viskositas vs waktu serta viskositas vs shear rate dibuat untuk menentukan persamaan viscosity build-up dan Power Law. Diketahui, nilai viskositas awal propelan dalam jangkauan 11.493 – 52945 P, dengan viskositas terendah dan pot life (13,12 menit) dimiliki oleh propelan A. Sementara, nilai indeks pseudoplastisitas propelan yang jangkauan 0,655 – 0,991, nilai terendahnya ditunjukkan oleh propelan D dan tertingginya ditunjukkan oleh propelan B, yang mana propelan A diketahui tidak sesuai untuk pencetakan dengan teknik vakum. Pada sisi lain, propelan C relatif baik untuk dikembangkan karena memiliki viskositas (17.506 P) dan laju kenaikan viskositasnya (247 P/menit) yang tidak berbeda jauh dengan propelan A, serta indeks pseudoplastisitas (0,972) sesuai untuk pencetakan dengan vakum. Disimpulkan, hubungan antara rasio APh : APk dengan sifat fluida propelan (viskositas, pot life dan pseudoplastisitas beragam oleh karena faktor packing dari partikel – partikel penyusun propelan.
EVALUASI KINETIKA DEKOMPOSISI TERMAL PROPELAN KOMPOSIT AP/HTPB DENGAN METODE KISSINGER, FLYNN WALL OZAWA DAN COATS - REDFREN Dew, Wiwiek Utami
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 15 No. 2 Desember (2017): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2017.v0.a2635

Abstract

Mekanisme dan kinetika dekomposisi propelan telah diinvestigasi menggunakan DTG/TA dengan tiga jenis metode yang berbeda yaitu Kissinger, Flynn Wall Ozawa dan Coats & Redfern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter kinetika dekomposisi propelan LAPAN. Propelan yang digunakan memiliki perbedaan komposisi Al dan jenis moda AP. Propelan RUM adalah propelan AP/HTPB. RX 450 adalah AP/HTPB/ Al (bimoda). Sementara itu, RX 1220 adalah AP/HTPB/ Al (trimoda). Pengujian termal berlangsung pada suhu 30 - 400oC dan atmosfer nitrogen berlaju alir 50 ml/menit. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa semua jenis propelan terdekomposisi dengan mekanisme F1 (nukleasi acak dengan satu nukleus pada partikel individu). Energi aktivasi propelan berkisar antara 100,876 – 155,156 kJ/mol sementara faktor pre-eksponensial berkisar antara 4,57 x 107 – 3,46 x 1012/min. Energi aktivasi (E) dan faktor pre-eksponensial (A) RX 1220 adalah terendah dari ketiga sampel. Penggunaan jenis AP trimodul menciptakan efek katalitik yang menurunkan besarnya energi aktivasi. Propelan RX 1220 lebih mudah terdekomposisi (lebih mudah bereaksi) daripada propelan RUM dan RX 450.Â
PENELITIAN TRANSMISIBILITAS ALAT PEREDAM GETARAN PADA MUATAN ROKET RX 550 LAPAN (RESEARCH TRANSMISSIBILITY OF VIBRATION DAMPERS EQUIPMENTS ON ROCKET RX 550 LAPAN) Djatmiko , Agus Budi
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 15 No. 2 Desember (2017): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2017.v0.a2497

Abstract

Setiap struktur rekayasa seperti halnya pada muatan roket, mempunyai massa dan elastisitas, maka struktur tersebut mempunyai potensi untuk menimbulkan getaran. Pada umumnya terjadinya getaran pada struktur rekayasa adalah tidak diinginkan, oleh karena itu sedapat mungkin getaran tersebut diusahakan untuk diredam. Percepatan pengganggu yang ditimbulkan oleh proses pembakaran pada roket dapat menyebabkan getaran dengan amplitudo yang besar yang mengakibatkan kerusakan pada struktur mutan roket dan alat elektronik yang ada pada muatan roket sehingga tidak dapat bekerja seperti yang diinginkan. Berdasarkan pengalaman, alat elektronik akan mengalami kerusakan jika percepatan pengganggu sebesar 10 g yang bekerja pada roket tidak direduksi. Untuk itu dirancang suatu alat peredam getaran, peralatan tersebut terdiri dari pegas dan damper atau peredam yang disusun sedemikian rupa sehingga muncul efek redaman terhadap getaran. Pada penelitian ini digunakan pegas dengan kekakuan k = 120.000 N/m, faktor redaman  = 0,0503 dan massa muatan (m) = 10,5 kg, dengan percepatan sebesar 1 G dan frekuensi kerja dari 0 sampai dengan 2000 Hz. Tujuan penelitian transmisibilitas pada alat peredam getaran ini adalah untuk mengetahui besarnya percepatan yang ditransmisikan ke muatan roket. Hasil penelitian alat peredam, pada saat awal percepatan pengganggu atau G force yang ditransmisikan ke muatan roket sebesar 1 g atau TR = 1, tetapi setelah melewati resonansi atau  didapat G force yang ditransmisikan ke muatan roket sebesar  0,1 g atau TR = 0,1 (alat cukup baik). Dari hasil penelitian ini  dapat dikatakan bahwa alat peredam dapat digunakan untuk meredam getaran pada muatan roket RX 550.
PENGARUH KETEBALAN DI TENGAH TABUNG MOTOR ROKET RX 122 YANG PANJANG (THE EFFECT OF THICKNESS IN THE MIDDLE OF RX 122 LONG ROCKET MOTOR TUBE) Ediwan, Ediwan
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 15 No. 2 Desember (2017): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2017.v0.a2503

Abstract

Pada perhitungan tabung roket akibat pengaruh tekanan dan temperatur, bila perbandingan antara panjang dan diameter cukup besar, perlu memperhitungkan terjadinya tegangan bending akibat berat dan tegangan buckling akibat ketebalan. Untuk menghindari tegangan tersebut maka bagian tengah tabung harus lebih tebal agar tegangan bagian tengah berkurang, tetapi tidak menimbulkan tegangan yang lebih besar lagi. Analisis yang lebih mendalam tentang tabung dilakukan pada tabung yang cukup panjang yaitu 2000 mm dan diameter 122 mm. Analisis yang dilakukan hanya dari pengaruh tekanan saja pada tabung yang tebalnya sama dan tabung yang tengahnya dipertebal, dengan tujuan untuk melihat pengaruh penebalan bagian tengah tabung tersebut dan sampai ketebalan berapa tabung bagian tengah diizinkan sehingga akibat terjadinya bending dan buckling dapat diabaikan.
KARAKTERISTIK RAW MATERIAL EPOXY RESIN TIPE BQTN-EX 157 YANG DIGUNAKAN SEBAGAI MATRIK PADA KOMPOSIT (THE CHARACTERISTICS OF RAW MATERIAL BQTN-EX 157 EPOXY RESIN USED AS COMPOSITES MATRIX) Rahayu, Sri; Siahaan, Mabe
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 15 No. 2 Desember (2017): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2017.v0.a2526

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah mendapatkan karakterisasi raw material resin yang digunakan sebagai matrik pada komposit. Resin adalah material polimer yang kaku atau semi kaku pada suhu kamar, sedangkan epoxy resin adalah kelas sistem ikatan kimia organik yang digunakan dalam preparat lapisan khusus atau perekat. Penelitian ini melaporkan pengaruh komposisi resin epoxy BQTN-EX 157 dengan hardener terhadap sifat mekanik, fisis, dan kimia. Untuk itu, sampel dibuat dengan variasi komposisi campuran (fraksi volume) antara epoxy resin dengan hardener 2:1/4, 2:1/2, 2:3/4, dan 2:1. Kemudian campuran dicetak menjadi lembaran plat selama 7 hari, setelah itu lembaran plat dibentuk menjadi spesimen uji. Selanjutnya spesimen diuji kuat tariknya (σu) dengan Universal Testing Machines (UTM) seri AND RTF-2410, densitasnya (Ï) dengan densitometer seri FH-MD200, dan group molekulernya dengan FTIR seri IRPrestige-21. Secara berturut-turut, nilai rata-rata kuat tarik terendah dan tertinggi adalah 16.4872 dan 57.9254 MPa yang dihasilkan pada komposisi campuran 2 : 1/4 dan 2 : 1, nilai rata-rata densitas terendah 1.1065 g/cc dan tertinggi 1.1430 g/cc pada komposisi campuran 2 :1 dan 2 : 1/4. Selanjutnya nilai frekuensi penyerapan terjadi pada 1050 ~ 1700 cm-1 dan pada daerah frekuensi ini terjadi pembentukan peak C-O dan C=C terendah dan tertinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika jumlah fraksi volume dari hardener semakin banyak dicampur dengan resin epoxy akan meningkatkan kuat tarik; menurunkan densitas, dan menghasilkan pembentukan senyawa C-O dan C=C.
ANALISIS KETINGGIAN ORBIT SATELIT LAPAN-TUBSAT SETELAH SATU TAHUN BEROPERASI Judianto, Chusnul Tri
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 7 No. 2 (2009): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Satelit LAPAN-TUBSAT merupakan salah satu program unggulan pengembangan satelit eksperimen berskala nasional yang dilakukan oleh LAPAN. Sejak diluncurkan tanggal 10 Januari 2007, kini telah mengorbit selama 1 tahun lamanya. Pengontrolan data status kesehatan satelit (house keeping data) terus dilakukan setiap harinya dengan mengamati semua komponen utama satelit seperti batery, solar panel, star sensor, camera sony dan kappa, gyroscope, sistem komunikasi payload S band 2220 MHz dan TTC UHF 437,325 MHz. Dari data TTC yang diperoleh ternyata setelah satu tahun mengorbit, telah terjadi perubahan ketinggian orbit satelit LAPAN-TUBSAT dari ketinggian orbitnya saat pertama diluncurkan. Peluruhan ini diakibatkan oleh pengaruh kondisi lapisan teratas atmosfir. Dalam tulisan ini akan dijelaskan fenomena peluruhan orbit satelit LAPAN-TUBSAT setelah satu tahun operasi dengan menganalisis data keplerian atau 2-line element yang digunakan.
ANALISIS PERUBAHAN SUHU SATELIT LAPAN-TUBSAT Prabowo, Gunawan S; Saefudin, M Arief
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 7 No. 2 (2009): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisa data satelit LAPAN-TUBSAT dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana suhu ekstrim yang terjadi, kondisi suhu sehari-hari dan perubahannya. Dari pengolahan data didapatkan bahwa temperatur yang tertinggi adalah sekitar 70ºC s.d 80ºC, temperatur rata-rata tertinggi yang ada menunjukkan harga sekitar 25ºC dan terendah menunjukkan -40ºC, dan perubahan suhu rata-rata berkisar antara 0,003ºC/detik dengan perubahan kecepatan suhu yang ekstrem sekitar 0.04ºC/detik, data ini dapat menjadi catatan bagi proses pengembangan dan manufaktur sub sistem yang sedang dikembangkan LAPAN.
DESAIN ARSITEKTUR STRUKTUR PENAMPANG POTONG SEPANJANG BENTANG SUDU AERODINAMIK TURBIN ANGIN 50 kW Ismail, Maryono
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 7 No. 2 (2009): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keandalan struktur sudu turbin angin secara umum dapat diukur dari karakteristiknya, a.l; ringan, kuat terhadap beban bending, rigid terhadap beban torsi dan tahan terhadap kondisi buruk lingkungan. Keandalan sudu dapat ditingkatkan dengan mendesain;(i). spar yang berfungsi sebagai stiffeners dan (ii). konfigurasi laminates schedule sepanjang bentang sudu. Dari analisis desain dipilih; bentuk spar, karateristik laminat dan konfigurasi laminates schedule sepanjang bentang sudu turbin angin. Bentuk spar yang dipilih adalah, spar penampang U bercuping karena lebih sederhana dan lebih mudah dibuat dibandingkan dengan spar penampang segi empat. Bagian kaki dan cuping spar menempel pada permukaan cangkang sudu bawah bagian dalam serta tudungnya menempel pada permukaan cangkang sudu atas bagian dalam. Laminates schedule di sepanjang bentang sudu turbin angin, disusun dalam 5 segmen r/R airfoil blade (0,1~1,0), 1 segmen r/R root blade (0,0~0,1) dan segmen spar sepanjang bentang sudu, dengan pilihan varian laminat [(0º/90º)/(±45º)/(0º/90º)]n. Direkomendasikan untuk memakai komposit hibrid CFRP (epoksi) dan GFRP (epoksi/poliester). Secara kualitatif, metode desain ini dapat diterapkan untuk arsitektur struktur penampang potong sudu turbin angin skala menengah 50 kW yang dikembangkan LAPAN dan untuk sudu turbin angin kapasitas 10~100 kW.
PEMBUATAN KODE DESAIN DAN ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DARRIEUS TIPE-H Arsad, Agus Muhamad; Hartono, Firman
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 7 No. 2 (2009): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini menjelaskan tentang pembuatan kode desain dan analisis turbin angin sumbu vertikal Darrieus. Dalam kode yang dikembangkan ini, turbin angin dimodelkan sebagai airfoil dua dimensi yang berputar sementara gaya sudu dihitung dengan menggunakan model tabung aliran tunggal dengan mengasumsikan distribusi kecepatan free stream sepanjang arah aksial turbin bervariasi linier. Teori elemen sudu dan teori momentum digunakan untuk mencari hubungan antara nilai parameter turbin dengan performa turbin angin. Pada kode ini, jumlah sudu dapat divariasikan antara 2 sampai dengan 10 buah. Tipe airfoil sudu dapat disesuaikan, namun kode ini menyediakan 5 tipe airfoil yang dapat dipilih yaitu NACA 0012, 0015, 0018, 0021 dan 0025. Dibandingkan dengan referensi, hasil analisis menunjukkan bahwa secara kualitatif kode ini cukup baik.
RANCANG BANGUN ROTOR TURBIN ANGIN 10 KW UNTUK MEMPEROLEH DAYA OPTIMUM PADA VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER SUDU Atmadi, Sulistyo; Fitroh, Ahmad Jamaludin
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 7 No. 2 (2009): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian untuk mendapatkan rancangan baru sudu rotor Turbin Angin 10 kW. Putaran rotor disesuaikan dengan putaran rancangan generator, yaitu 270 rpm. Pada kecepatan angin 10 m/det, rotor diharapkan mampu menghasilkan daya sekitar 12 kW. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan jumlah sudu dan diameter rotor. Dengan menggunakan Computational Fluid Dynamic serta memperhitungkan pengaruh jumlah sudu dan diameter sudu, hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah sudu, maka daya maksimum yang dapat dihasilkan rotor akan semakin kecil. Selain itu penambahan diameter rotor tidak selalu menghasilkan kenaikan daya. Pada jumlah sudu tertentu terdapat diameter optimal yang menghasilkan daya maksimum. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa rotor akan menghasilkan daya lebih besar dari 12 kW bila menggunakan jumlah sudu sama dengan dua dengan diameter rotor antara 9,2 hingga 11,2 m.

Page 9 of 37 | Total Record : 364


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 23 No. 1 (2025): Indonesian Journal Of Aerospace Vol. 22 No. 2 (2024): Indonesian Journal Of Aerospace Vol. 22 No. 1 (2024): Indonesian Journal Of Aerospace Vol. 21 No. 2 (2023): Indonesian Journal Of Aerospace Vol. 21 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Aerospace Vol. 20 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 20 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 19 No. 2 (2021) Vol. 19 No. 1 (2021) Vol. 18 No. 2 Desember (2020): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 18 No. 1 Juni (2020): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 17 No. 2 Desember (2019): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 17 No. 1 Juni (2019): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 16 No. 2 Desember (2018): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 16 No. 1 Juni (2018): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 15 No. 2 Desember (2017): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 15 No. 1 Juni (2017): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 14 No. 2 Desember (2016): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 14 No. 1 Juni (2016): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 13 No. 2 Desember (2015): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 13 No. 1 Juni (2015): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 12 No. 2 Desember (2014): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 12 No. 1 Juni (2014): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 11 No. 2 Desember (2013): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 11 No. 1 Juni (2013): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 10 No. 2 Desember (2012): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 10 No. 1 Juni (2012): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 9 No. 2 Desember (2011): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 9 No. 1 Juni (2011): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 8 No. 2 Desember (2010): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 8 No. 1 Juni (2010): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 7 No. 2 (2009): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 7 No. 1 Juni (2009): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 6 No. 2 (2008): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 6 No. 1 (2008): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 5 No. 1 (2007): Vol 5, No.1 Juni (2007) Vol. 5 No. 2 (2007): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 4 No. 2 (2006): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 4 No. 1 (2006): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 3 No. 2 (2005): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 2 No. 2 (2004): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 2 No. 1 (2004): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 1 No. 2 Desember (2003): Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 1 No. 1 (2003): Jurnal Teknologi Dirgantara More Issue