Articles
208 Documents
PENGUKURAN TEGANGAN SISA PLAT BAJA STRUKTUR NON STANDAR A-2 ROL PANAS DENGAN TEKNIK DIFRAKSI NEUTRON
Parikin Parikin;
Nurdin Effendi;
Andon Insani;
Agus Hadi Ismoyo
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 8 No 2 November 2014
Publisher : BATAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (623.1 KB)
|
DOI: 10.17146/jfn.2014.8.2.3702
PENGUKURAN TEGANGAN SISA PLAT BAJA STRUKTUR NON STANDAR A-2 ROL PANAS DENGAN TEKNIK DIFRAKSI NEUTRON. Pengukuran tegangan sisa bahan struktur plat baja austenitiik (A-2) (FeCrNi) hasil mekanisasi rol panas telah dilakukan di PTBIN- BATAN. Studi ini dilatarbelakangi oleh pemanfaatan proses pengerolan pada komponen bahan struktur konstruksi yang sangat diminati karena menawarkan rasio kekuatan beban sangat baik, dan dalam rangka penerapan bahan viral yang memerlukan persyaratan khusus ketika faktor keselamatan menjadi prioritas utama. Empat buah specimen disiapkan dalam kegiatan ini; satu sebagai bahan referensi yang tidak dirol (A2D0n), dan tiga buah specimen lain (A2D2n, A2D3n dan A2D5n) diberi perlakuan rol panas dengan kuantitas reduksi berbeda, yakni: 71%, 81% dan 87%. Hasil memperlihatkan bahwa: pengerolan hingga reduksi 71% membangkitkan peregangan kisi sebesar 0.25% dan tegangan sisa tarik sebesar 9,7 MPa sedangkan peregangan kisi sebesar 0,27% dan tegangan sisa terbesar 10,2 MPa terjadi pada reduksi 81%. Selanjumya peregangan kisi dan tegangan sisa meluruh kembali bertururan hingga 0,23% dan 8,3 MPa terjadi pada reduksi pengerolan panas sebesar 87%. Disimpulkan bahwa: peningkatan peregangan baban baja austenitik-2 terjadi akibat pergeseran bidang-bidang kristal (slip plane) oleh mekanisme pengerolan yang mampu meningkatkan kekuatan mekanik bahan berupa pengerasan regangan (strain hardening), dan fenomena kecenderungan distribusi tegangan sisa bahan struktur auslenitik-2 adalah tegangan tarik (tensile stress).Kata Kunci : plat baja FeCrNi, rol panas, tegangan sisa, difraksi neutron.
PENGUJIAN SISTEM ENKRIPSI-DEKRIPSI DENGAN METODE RSA UNTUK PENGAMANAN DOKUMEN
Supriyono Supriyono
Jurnal Forum Nuklir JFN Vo 2 No 2 November 2008
Publisher : BATAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (358.922 KB)
|
DOI: 10.17146/jfn.2008.2.2.3288
Telah diuji suatu model pengamanan dokumen yang dapat digunakan sebagai salah satu instrumen sistem pengamanan dokumen khususnya untuk dokumen teks. Adapun prinsip pengamanan dokumen ini adalah bagaimana sistem dapat mengamankan proses penyimpanan dan pengiriman dokumen. Mula-mula dokumen dalam bentuk teks dienkripsi. Sehingga dokumen tidak dapat dibaca oleh siapapun. Karena teks telah berubah menjadi susunan huruf yang teracak. Dokumen yang susunan hurufnya telah teracak tersebut jika ingin dibaca oleh pemilik dokumen, maka dokumen tersebut harus dibuka dengan dekripsi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode RSA, dimana metode tersebut menggunakan perhitungan matematika yang rumit dan disertai dengan kunci pengaman awal (dengan private key maupun dengan public key) sehingga amat sulit untuk ditembus oleh hacker. Sistem ini dibangun dengan perangkat lunak Borland Delphi 7. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa sistem dapat menyimpan dan mengirimkan dokumen baik pengiriman melalui internet maupun intranet dalam bentuk susunan huruf yang terenkripsi dan mengembalikan ke bentuk dokumen semula dengan cara dekripsi. Dilakukan pula pengujian proses enkripsi dan dekripsi untuk dokumen dengan ukuran memori yang bermacam-macam.
PERUBAHAN JENIS LEUKOSIT PADA MENCIT YANG DIIMUNISASI DENGAN PLASMODIUM BERGHEI YANG DIRADIASI
Darlina Darlina
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 6 No 2 November 2012
Publisher : BATAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17146/jfn.2012.6.2.3412
PERUBAHAN JENIS LEUKOSIT PADA MENCIT YANG DIIMUNISASI DENGAN Plasmodium berghei YANG DIRADIASI. Untuk mengidentifikasi mekanisme kekebalan yang bersifat protektif telah dilakukan penelitian pengaruh radiasi terhadap perubahan jenis leukosit pada mencit yang diimunisasi dengan P.berghei yang diradiasi dengan dosis 175 Gy. Perubahan sel yang diidentifikasi meliputi set limfosit, monosit, dan granulosit. Mencit diimunisasi dengan 0,3 mJ vaksin P.berghei stadium eritrositik: yang mengandung ±1 x 107 parasit stadium eritrositik secara intraperitoneal. Pengamatan yang dilakukan pada hari ke-1 hingga 14 meliputi angka parasitemia, jumlah sel limfosit, monosit dan granulosit. Pengambilan sampel darah mencit diamati setiap dua hari sekali dengan mengambil darah perifer dari ujung ekor. Darah yang diperoleh dibuat sediaan apus darah tipis untuk menghitung jenis sel leukosit. Jumlah sel limfosit, monosit dan granulosit dihitung berdasarkan prosentase sel dan jumlah sel leukosit. Hasil penelitian jenis sel leukosit yang berperanan dalam respon imun, menunjukkan hasil sebagai berikut: mencit yang diinfeksi dengan parasit yang diradiasi kadar limfositnya meningkat 2 kali dari kadar normal pada hari ke-6 bahkan 20% lebih tinggi dibandingkan dengan mencit yang tidak diimunisasi. Pada mencit yang diimunisasi jumlah sel monosit meningkat hingga mencapai 8 kalinya pada hari ke-8. Persentase neutrofil tidak mengalami peningkatan bahkan terjadi sedikit penurunan dari jumlah awal. Keadaan tersebut mengesankan jenis leukosit yang berperan dalam mekanisme imunitas protektif selama infeksi malaria adalah limfosit dan monosit.
OPTIMASI PEMBUATAN COATED TUBE HUMAN SERUM ALBUMIN (HSA) UNTUK KIT RADIOIMMUNOASSAY (RIA) MIKROALBUMINURIA
Sutari Sutari;
V. Yulianti S.;
Triningsih Triningsih;
Gina Mondrida;
Agus Ariyanto;
Sri Setiyowati;
Puji Widayati;
Wening Lestari
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 8 No 1 Mei 2014
Publisher : BATAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2601.863 KB)
|
DOI: 10.17146/jfn.2014.8.1.3476
OPTIMASI PEMBUATAN COATED TUBE HUMAN SERUM ALBUMIN (HSA) UNTUK KIT RADIOIMMUNOASSAY (RIA) MIKROAMBUMIN. Radioimmunoassay (RIA) adalah suatu metoda analisis berdasarkan pada reaksi imunologi yakni ikatan antigen-antibodi, metoda ini sangat spesifik dan peka digunakan untuk menentukan kadar zat-zat yang ada di dalam cairan tubuh seperti serum, urine dan lainnya sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu penyakit metabolik seperti diabetes melitus. Penelitian dan pengembangan teknologi Kit RIA mikroalbuminuria dengan metode coated tube dilakukan melalui beberapa tahap yakni optimasi pembuatan komponen kit, optimasi assay, validasi assay dan uji klinis. Telah dilakukan penelitian tentang optimasi pembuatan coated tube HSA salah satu komponen kit RIA mikroalbuminuria untuk pemisah fasa padat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan coated tube HSA yang dapat menghasilkan % B/T yang optimum dengan % NSB yang minimum dan memenuhi persyaratan untuk assay. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan optimasi larutan dapar sebagai pelarut poliklonal antibodi (Pab)-HSA, optimasi volume coaling (volume Pab-HSA) dan optimasi konsentrasi larutan blocking. Hasilnya menunjukkan bahwa larutan dapar karbonat bikarbonat 0,05 M pH 9,6 memberikan hasil yang optimum sebagai pelarut Pab-HSA pada titer 1:3000, volume Pab-HSA 750 µL dengan 750 µL larutan bovine serum albumin (BSA) 1 % sebagai blocking dan diperoleh % BIT dan % NSB masing-masing 46,49% ± 0,57 dan 0,77% ± 0,04 serta memenuhi persyaratan Kit RIA untuk assay.
Inovasi Alat Pengatur Catu Daya Tegangan Tinggi Pada Pesawat Sinar-X Diagnostik
Sujatno Sujatno;
Wiranto Budi Santoso
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 4 No 2 November 2010
Publisher : BATAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (270.287 KB)
|
DOI: 10.17146/jfn.2010.4.2.228
Telah dilakukan inovasi alat pengatur catu daya tegangan tinggi pada pesawat sinar-x diagnostik. Inovasi dilakukan dengan menggunakan rangkaian elektronik sebagai alat pengatur catu daya tegangan tinggi. Pada umumnya pesawat sinar-x diagnostik menggunakan transformator atau autotransformator sebagai alat pengatur catu daya tegangan tinggi. Pesawat sinar-x diagnostik berdaya besar memerlukan transformator berdaya besar yang memiliki ukuran fisik yang besar. Karena itu kontrol boks untuk menempatkan transformator tersebut berukuran besar pula. Selain itu harga transformator berdaya besar cukup mahal dan sulit didapatkan di pasaran lokal. Pada inovasi ini, transformator digantikan dengan sebuah rangkaian elektronik. Komponen utama rangkaian elektronik ini adalah triac BTA-40. Sebagai alat pengatur, triac dikendalikan oleh resistor variabel yang dihubungkan dengan motor langkah (stepper motor). Pergerakan dari stepper motor mengubah nilai resistor. Nilai resistor menentukan besarnya tegangan pada gerbang (gate) triac. Selanjutnya triac akan membuka sesuai besarnya arus listrik yang mengalir ke gerbang. Ketika grabang terbuka, tegangan dan arus listrik akan mengalir dari katoda ke anoda pada triac. Besarnya tegangan dan arus listrik tergantung dari besarnya bukaan gerbang. Kemudian tegangan keluaran triac dialirkan ke catu daya tegangan tinggi pesawat sinar-x diagnostik. Dengan demikian besarnya tegangan tinggi pesawat sinar-x diagnostik dapat diatur oleh tegangan keluaran rangkaian elektronik. Dengan menggunakan rangkaian elektronik ini, ukuran fisik boks kontrol dari pesawat sinar-x diagnostik dan harga peralatan dapat dikurangi.
PERLAKUAN PERMUKAAN PADA ROLLER RANTAI DENGAN METODE PLASMA CARBURIZING DARI CAMPURAN GAS He DAN CH4 PADA TEKANAN 1,8 mbar
Dwi Priyantoro;
Tjipto Sujitno;
Bangun Pribadi;
Zuhdi Arif Ainun Najib
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 10 No 2 November 2016
Publisher : BATAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (761.069 KB)
|
DOI: 10.17146/jfn.2016.10.2.3554
PERLAKUAN PERMUKAAN PADA ROLLER RANTAI DENGAN METODE PLASMA CARBURIZING DARI CAMPURAN GAS He DAN CH4 PADA TEKANAN 1,8 mbar. Transmisi daya mekanik antara dua roda gigi dapat menggunakan rantai. Bagian dari mata rantai yang bergesekan langsung dengan roda gigi adalah roller rantai. Permukaan roller rantai harus memiliki sifat yang keras agar tidak mudah aus. Pengerasan permukaan roller rantai dapat dilakukan dengan pembentukan lapisan DLC pada permukaan tersebut. Lapisan DLC dapat dibentuk dengan metode plasma carburizing. Plasma carburizing dalam penelitian ini memanfaatkan lucutan pijar DC dari campuran gas helium dan gas metana pada tekanan 1,8 mbar dan temperatur 573 K, sedangkan waktu perlakuan bervariasi 1, 2, 3, 4, dan 5 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan permukaan roller rantai naik dari 276,05 VHN menjadi 403,56 VHN atau terjadi kenaikan sebesar 46,19% setelah dilakukan perlakuan plasma carburizing selama 4 jam.
PEMISAHAN DAN KARAKTERISASI SPESI SENYAWA KOMPLEKS YTRIUM-90 DAN STRONSIUM-90 DENGAN ELEKTROFORESIS KERTAS
Sulaiman Sulaiman;
Adang Hardi G;
Noor Anis Kundari
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 1 No 2 November 2007
Publisher : BATAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (318.806 KB)
|
DOI: 10.17146/jfn.2007.1.2.3275
PEMISAHAN DAN KARAKTERISASI SPESI SENYAWA KOMPLEKS YTRIUM-90 DAN STRONSIUM-90 DENGAN ELEKTROFORESIS KERTAS. Telah dilakukan penelitian untuk memperoleh karakterisasi spesi senyawa kompleks 90Y dan 90Sr dengan metode elektroforesis kertas. Penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi penyangga, konsentrasi HCl, tegangan operasi elektroforesis, waktu elektroforesis dan media migrasi elektroforesis. Dari beberapa kali percobaan diperoleh kesimpulan bahwa larutan penyangga yang sesuai adalah penyangga tartrat dan penyangga sitrat. Kedua penyangga ini dapat membentuk senyawa kompleks dengan 90Y yang ditandai terjadinya migrasi ke anoda. Sebaliknya, pada 90Sr tidak terbentuk senyawa kompleks dan terjadi migrasi ke katoda. Konsentrasi optimum, diperoleh pada HCl 2 M dengan penyangga tartrat dan pada konsentrasi HCl 8 M dengan penyangga sitrat. Selain sebagai pelarut kedua logam, HCl juga merupakan ligan pengompleks. Tegangan operasi elektroforesis yang optimum diperoleh pada 200 Volt untuk kedua larutan penyangga, waktu operasi elektroforesis optimum selama 2,5 jam dengan penyangga tartrat dan 2 jam dengan penyangga sitrat. Sebagai alternatif, media migrasi bisa diganti pelat silika geluntuk kedua larutan penyangga.
Studi aberasi kromosom pada pekerja radiasi di rumah sakit
Sofiati Purnami;
Masnelli Lubis;
Viria Agesti S;
Yanti Lusiyanti;
Zubaidah Alatas
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 5 No 2 November 2011
Publisher : BATAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2577.033 KB)
|
DOI: 10.17146/jfn.2011.5.2.3334
Studi aberasi kromosom pada pekerja radiasi di rumah sakit. Pekerja radiasi di rumah sakit merupakan kelompok pekerja yang beresiko menerima paparan dari radiasi pengion seperti sinar-X dan Cobalt 60 secara terus menerus yang dapat menyebabkan kerusakan materi genetik. Studi sitogenetik memperlihatkan bahwa paparan radiasi dosis rendah secara terus menerus dapat meningkatkan frekuensi kerusakan (aberasi) kromosom. Aberasi kromosom berkaitan erat dengan perubahan genetik yang dapat memicu perkembangan kanker sehingga meningkatnya frekuensi aberasi kromosom juga berarti meningkatnya resiko kecenderungan kanker.Oleh karena hal tersebut maka deteksi aberasi kromosom dapat digunakan untuk memprediksi resiko paparan radiaso ionosasi pada pekerja radiasi di rumah sakit. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi tingkat kerusakan kromosom pada sel darah yang diinduksi oleh paparan radiasi akibat kerja pada para pekerja radiasi di rumah sakit. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi tingkat kerusakan kromosom pada sel darah yang diinduksi oleh paparan radiasi akibat kerja pada para pekerja radiasi di rumah sakit. Sebanyak 1 mL sampel darah masing-masing dari 4 non pekerja radiasi dan 34 pekerja radiasi rumah sakit yang bertugas sebagai operator radioterapi dan radiodiagnostik serta dokter dan perawat dan juga fisikiawan medis dikultur selama 48 jam dan dipanen kemudian dibuat preparatnya untuk diamati keberadaan aberasi kromosom dengan mikroskop sebanyak 250-500 sel metafase tiap sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe aberasi kromosom yang ditemukan adalah fragmen asentrik. Hal tersebut kemungkinan karena dosis radiasi yang diterima para pekerja belum cukup untuk menginduksi terbentuknya disentrik maupun ring.
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN
Bung Tomo
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 7 No 2 November 2013
Publisher : BATAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2244.281 KB)
|
DOI: 10.17146/jfn.2013.7.2.3473
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN. Telah dilakukan pengolaban limbah radioaktif padat yang berupa HEPA filter dengan metode reduksi volume dan kondisioning dengan matrik semen. Limbah tersebut berasal dari fasilitas nuklir di lingkungan BATAN. Tujuan dari pengolahan adalah untuk reduksi volume dan pengungkungan unsur radioaktif dalam limbah sehingga lebih aman dan selamat dalam penyimpanannya di Interim Storage. Alat reduksi volume yang digunakan adalah kompaktor hidrolik dengan gaya tekan 600 kN. Proses pengolahan dilakukan dengan cara limbah HEPA filter diletakkan dalam drum 100 liter kemudian dipres dalam drum 200 liter yang bagian dasarnya telab berisi batu koral diameter 5 cm, satu drum 200 liter memuat antara 6 - 9 drum 100 liter. Drum 200 liter yang sudah berisi limbah terkompaksi diberi batu koral berdiameter 2,5 cm kemudian dikondisioning dengan adonan semen. Dosis paparan kontak wadah limbah sebelum diolah antara 0,54 - 110 µSv/jam dan setelah diolah menjadi 0,12 - 0,48 µSv/jam. Bulk density dari drum 200 liter hasil sementasi antara 2 140 - 2360 kg/m3 di atas batas minimal yang diijinkan oleh IAEA (IAEA ρ=1700 - 2500 kg/m3). Hasil olah limbah radioaktif padat adalah 141 drum 100 L dan direduksi volumenya dalam 16 drum 200 L, besarnya reduksi volume 71,23 %.
Pengolahan Limbah Produksi Radioisotop Menggunakan Resin Penukar Anion
Aisyah Aisyah;
Herlan Martono;
Wati Wati
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 4 No 1 Mei 2010
Publisher : BATAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (272.833 KB)
|
DOI: 10.17146/jfn.2010.4.1.219
Dalam produksi radioisotop 99Mo akan ditimbulkan limbah radioaktif yang mengandung campuran uranium dan hasil belah. Pengolahan dilakukan untuk memisahkan uranium dari hasil belah menggunakan resin penukar anion. Resin penukar anion akan selektif mengikat uranium dalam bentuk uranium kompleks. Telah dilakukan penelitian pengolahan limbah simulasi dengan konsentrasi uranium 0,05g/L menggunakan resin penukar anion amberlit IRA-400(Cl) dengan cara mengkomplekkan uranium dengan Na2CO3. Variable yang dipelajari adalah jumlah Na2CO3 dan waktu kontak. Penjerapan uranium yang optimal diperoleh pada penambahan Na2CO3. 0,75 gram (U / Na2CO3 ? 0,067), waktu kontak 60 menit dengan penjerapan uranium 88,6 % berat. Resin IRA-400 (Cl) yang jenuh uranium disolidifikasi dengan polimer resin epoksi. Karakterisasi polimer-limbah hasil solidifikasi dilakukan dengan pengukuran densitas, kuat tekan dan laju pelindihan. Densitas ditentukan dengan mengukur berat dan volume polimer-limbah, kuat tekan ditentukan dengan alat uji tekan Paul Weber dan laju pelindihan ditentukan dengan alat sokhlet. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kandungan limbah yang optimal adalah 20 % berat dengan densitas 1,036 g/cm3, kuat tekan 12,153 kN/ cm2dan tidak terdeteksi adanya pelindihan uranium keluar dari polimer-limbah.