cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 280 Documents
PERHITUNGAN SPEKTRUM ENERGI FLUKS NEUTRON REAKTOR TRiGA 2000 BANDUNG Purwanto Ilham Yazid
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.3.1710

Abstract

PERHITUNGAN SPEKTRUM ENERGI FLUKS NEUTRON REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG. Dengan memanfaatkan program MCNP yang memiliki kemampuan memodelkan reaktor secara rinci, telah dilakukan perhitungan spektrum energi fluks neutron untuk reaktor TRIGA 2000 Bandung. Geometri tiga dimensi dan bahan reaktor dimodelkan serinci mungkin, mulai dan elemen bakar, reflektor, air pendingin sampai perisai biologis, bahkan tangki bulk shielding. Dalam perhitungan,teras diisi sepenuhnya dengan elemen bakar dan satu jenis. Spektrum energi fluks neutron dan tiga jenis elemen bakar, yakni yang memiliki kandungan uranium sebesar 8,5 %-berat, 12 %-beratdan 20 %-berat, dikaji dan diperbandingkan dalam makalah ini. Dalam perhitungan, energi neutron dibagi dalam 29 kelompok energi, mulai dan energi termal (0,0253 eV) sampai energi tinggi (17 MeV). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa spektrum neutron dan ketiga macam elemen bakar tersebut sangat berbeda terutama di daerah energi termal. Sedangkan pada daerah energi tinggi, spektrum neutron dan ketiga jenis elemen bakar adalah sangat mirip satu sama lain.Selain ¡tu, spektrum neutron di ring A sampai F praktis tidak memiliki perbedaan. Akan tetapi di ring G, puncak spektrum neutron termal mengalami kenaikan yang berarti. Hal ini memperlihatkan bagaimana besarnya pengaruh reflektor terhadap spektrum neutron di dalam elemen bakar. Untuk elemen bakar yang terletak di dalam ring A sampai ring F, puncak spektrum pada energi termal dicapai dalam kelompok energi 0,05 eV — 0,152 eV, yang untuk setiap jenis elemen bakar masing-masing adalah 0,365 (MeV-1), 0,278 (MeV-1) dan 0,149 (MeV-1). Sedangkan di dalam ring G, masing-masing berharga 0,396 (MeV-1), 0,310 (MeV-1) dan 0,174 (MeV-1). Puncak spektrum neutron untuk energi tinggi dicapai dalam kelompok energi 0,5 MeV- 1,35MeV. Semua jenis elemen bakar, di ring A sampai ring G menghasilkan puncak spektrum yang sama besar, yakni sekitar 0,341 (MeV-1)
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS RADIOLANTANIDA LUTESIUM-177 (177Lu) - DI-n-BUTIL DITIOKARBAMAT UNTUK RADIOPERUNUT DI INDUSTRI Duyeh Setiawan
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2011.12.1.337

Abstract

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS RADIOLANTANIDA 177Lu-DI-n-BUTILDITIOKARBAMAT UNTUK RADIOPERUNUT DI INDUSTRI. Penggunaanradioisotop unsur tanah jarang atau lantanida dengan umur paro pendek menjadi perhatian dibidang industri, khususnya radioisotop pemancar gamma energi rendah. Radioisotop lutesium-177 (177Lu) mempunyai umur paro 6,7 hari, pemancar gamma dengan energi maksimum 113keV (6,4%) dan 208 keV (11%) yang cocok digunakan untuk perunut radioaktif di bidangindustri. Sintesis senyawa kompleks menggunakan ligan golongan ditiokarbamat (-NC(=S)-S-)dengan suatu ion logam lantanida akan membentuk senyawa kompleks khelat yang netraldengan kemampuan mengikat logam yang kuat. Pada penelitian ini telah dilakukan sintesisdan karakterisasi senyawa 177Lu-di-n-butilditiokarbamat untuk tujuan aplikasi teknik nuklirsebagai radioperunut di bidang industri. Metode sintesis didasarkan pada pembentukankompleks antara ion logam 177Lu dengan ligan di-n-butilditiokarbamat secara stoikiometriperbandingan mol dan lingkungan pH reaksi optimum. Hasil sintesis dan karakterisasimemperlihatkan kondisi optimum diperoleh pada perbandingan mol 1 : 6, pH 5, senyawakompleks berbentuk kristal berwarna putih, larut dalam pelarut asam organik dan titik leleh diatas 350oC. Spektrum UV-Vis memberikan serapan yang spesifik di daerah panjang gelombangmaksimum 244,8 nm. Spektrum inframerah menunjukkan adanya vibrasi ulur antara logam –ligan (Lu – S) pada puncak serapan di daerah bilangan gelombang νmax.KBr 950 cm-1.Kromatogram kertas menunjukkan migrasi senyawa kompleks 177Lu-di-n-butilditiokarbamatdengan harga Rf 0,87 dan kemurnian radiokimia 97,10%. Hasil penelitian memberikankesimpulan bahwa senyawa 177Lu-di-n-butilditiokarbamat dapat disintesis dan bisa digunakansebagai sediaan radioperunut untuk industri.
DEPOSISI FILM TIPIS CERIA DIDADAH Nd MENGGUNAKAN TEKNIK PULSED-LASER ABLATION DEPOSITION (PLAD) lis Nurhasanah; Khairurrijal .; Mikrajuddin Abdullah; Bambang Ariwahjoedi; Maman Budiman; Sukirno .
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2006.7.2.2137

Abstract

DEPOSISI FILM TIPIS CERIA DIDADAH Nd MENGGUNAKAN TEKNIK PULSED-LASER ABLATION DEPOSITION (PLAD). Film tipis ceria didadah Nd (Nd-doped ceria/NDC) telah berhasil dideposisikan di atas substrat Si(100) pada ~temperatur 400°C menggunakan teknik pulsed-laser ablation depostion (PI‑AD) dalam kondisi vakum dan tekanan 02 antara 15 - 29 mTorr. Analisis difraksi sinar-x, scanning electron microscopy (SEM), dan energy dispersive x-ray (EDX) digunakan untuk mengamati struktur, ketebalan dan komposisi kimia film. Hasil studi ini menunjukkan bahwa tekanan 02 selama proses deposisi menentukan kristalisasi, ketebalan film dan komposisi atom dalam film. Film tipis NDC dengan struktur kompak dan komposisi beragam yang diperoleh menunjukan bahwa teknik PLAD berpotensi untuk menghasilkan film tipis elektrolit yang penting bagi solid electrolyte fuel cell (SOFC).
KARAKTERISASI BaFe12O19 KOERSIVITAS TINGGI HASIL SINTESIS DENGAN METODE KOPRESIPITASI KIMIA Didin S Winatapura; E Sukirman; Siti W; Safei Purnama
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2013.14.2.1264

Abstract

KARAKTERISASI BaFe12O19 KOERSIVITAS TINGGI HASIL SINTESIS DENGANMETODE KOPRESIPITASI KIMIA. Bahan magnet BaFe12O19 dengan koersivitas danmagnetisasi tinggi telah berhasil disintesis dengan metode kopresipitasi kimia. Tujuan penelitianini adalah untuk mendapatkan bahan magnet BaFe12O19 yang memiliki sifat magnet tinggidengan metode kopresipitasi kimia tanpa modifikasi dan tanpa pemberian surfaktan. PrekursorBaFe12O19 diperoleh dari campuran larutan Fe(NO3)3.9H2O dan Ba(NO3)2.6H2O denganperbandingan mol Fe3+/Ba2+ = 7,4. Proses kopresipitasi BaFe12O19 dilakukan pada suhu sekitar50 oC, menggunakan NaOH 1M, hingga dicapai larutan prekursor dengan pH  12. Hasilpengamatan menunjukkan bahwa prekursor BaFe12O19 setelah sintering 900 dan 1000 oCmembentuk sistem fase barium heksaferit, BaFe12O19. Nilai koersivitas intrinsik yang tinggi, Hci 5,0 kOe diperoleh dari prekursor BaFe12O19 setelah sintering 900oC selama 5 jam. Nilai Hciyang diperoleh dari penelitian ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai Hci produkkomersial yang hanya 1,7 kOe. Nilai Hci tinggi ini sangat erat kaitannya dengan ukuran kristalitBaFe12O19 yang sangat halus. Hal ini didukung oleh hasil pengamatan dengan TransmissionElectron Microscope (TEM) yang menunjukkan bahwa BaFe12O19 yang dihasilkan memilikiukuran partikel sekitar 200 nm. Dari hasil kegiatan penelitian ini dapat diperoleh bahan magnetBaFe12O19 koersivitas tinggi yang dapat diaplikasikan sebagai komponen pembangkit energi.Kata kunci : magnetisasi, koersivitas, heksaferit, kopresipitasi kimia
KARAKTERISTIK BLACK CARBON PARTIKULAT UDARA HALUS PM2,5 DI BANDUNG DAN LEMBANG 2004 - 2005 Diah Dwiana Lestiani; Muhayatun Santoso; Achmad Hidayat
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2008.9.2.2173

Abstract

KARAKTERISTIK BLACK CARBON PARTIKULAT UDARA HALUS PM2,5 DIBANDUNG DAN LEMBANG 2004 – 2005. Black carbon (BC) merupakan bentuk impuritas darikarbon hasil pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil atau pembakaran biomassa. Blackcarbon memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan iklim melalui sifatnya yangmampu menyerap sinar matahari. Sumber utama BC adalah antropogenik, termasukpembakaran biomassa, kendaraan bermotor serta sumber industri seperti pembakaran batubara. Konsentrasi BC umumnya 10-40% dari partikulat udara halus yang berukuran kurang dari2,5 μm (PM2,5), sehingga sangat penting dilakukan penentuan secara tepat. Pada penelitian ini,BC pada PM2,5ditentukan berdasarkan metode reflektansi menggunakan alat EEL Smoke StainReflectometer. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan Gent Stacked Filter Unit dua kaliseminggu selama dua tahun di dua lokasi (BATAN Bandung dan stasiun BMG Lembang). Hasilpenentuan kadar BC di daerah lokasi sampling Bandung dan Lembang tahun 2005menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Hasil rata-rata tahunan BC tahun 2004 untukdaerah Bandung dan Lembang masing-masing sebesar 3,16 dan 2,42 μg/m3 dan tahun 2005masing-masing adalah 3,90 dan 2,61 μg/m3. Konsentrasi BC pada kedua tempat inimemberikan kontribusi sekitar 18 – 25 % dari partikulat massa halus. Perbandingan konsentrasiBC dengan beberapa negara lain di Asia yang menggunakan metode dan formula yang samajuga dilakukan untuk mengetahui distribusi tingkat pencemaran BC di Asia. Hasil perbandinganmenunjukkan bahwa konsentrasi BC di Indonesia masih lebih rendah dibanding negara-negaralain di Asia.
KARAKTERISASI FAKTOR NORMALISASI PADA FASILITAS PNEUMATIK REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG UNTUK ANALISIS AKTIVASI NEUTRON Muhayatun G; Ratnawati Kukuh; Achmad Hidayat; P Ilham; Dadang S
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.2.1700

Abstract

KARAKTERISASI FAKTOR NORMALISASI PADA FASILITASPNEUMATIK REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG UNTUK ANALISISAKTIVASI NEUTRON. Metode analisis aktivasi neutron (AAN) menggunakan pembanding multielemen merupakan suatu metode yang umum digunakan untuk analisis multielemen. Penggunaan metode pembanding memerlukan waktu preparasi lama dan biaya besar. Salah satu cara untuk mengefisienkan waktu dan biaya analisis, dapat dilakukan dengan menggunakan nilai faktor normalisasi (FN) posisi cuplikan dan iradiasi. Nilai FN digunakan untuk mengatasi ketidakhomogenan fluks neutron, sehingga dapat meminimalkan penggunaan standar acuan. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi faktor normalisasi pada fasilitas pneumatik reaktor TRIGA 2000 Bandung. Penelitian faktor normalisasi dilakukan pada dua posisi cuplikan (bawah dan atas) di dalam wadah iradiasi polietilen (PE). Nilai rata-rata faktor normalisasi yang diperoleh pada iradiasi cuplikan Cu selama 60, 30 dan 15 detik, daya 1500 kWatt masing-masing adalah 1,2848, 1,2908 dan 1,3348. Pada penelitian ini pengaruh fluktuasi daya reaktor pada hasil pengukuran cuplikan dan standar juga dipelajari. Fluktuasi daya reaktor di bawah 2% pada posisi cuplikan atas dan bawah memberikan simpangan rata-rata masing-masing sebesar 3,1699% dan 1,6238%. Penenitian FN telah pula dilakukan pada beberapa unsur acuan standar. Nilai rata-rata FN yang diperoleh pada iradiasi 60 detik, daya 1500 kWatt untuk unsur Ti, I V, dan Al masing-masing adalah 1,2554; 1,2066; 1,3625 dan 1,2475. Nilai FN yang diperoleh dan penelitian ini berada pada rentang yang tidak terlalu lebar (<6,2 %). Hasil yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan penggunaan metode AAN, sehingga dapat lebih mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya dalam melakukan analisis multielemen.
Pembuatan dan Karakterisasi Radioisotop Tulium-170 ( 170 Tm) Azmairit Aziz; Muhamad Basit Febrian; Marlina Marlina
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2011.12.2.3

Abstract

Tulium-170 ( 170 Tm) merupakan radioisotop pemancar β yang memiliki T1/2 = 128,4 hari dan E β (maksimum) sebesar 0,968 MeV. Radioisotop 170 Tm selain pemancar β juga memancarkan sinar γ dengan energi sebesar 84 keV (3,26%) yang dapat digunakan untuk penyidikan (imaging) selama terapi berlangsung. Berdasarkan sifat radionuklidanya, 170 Tm dapat digunakan sebagai radioisotop alternatif dalam pembuatan radiofarmaka untuk paliatif pengganti 89 SrCl2. Pembuatan radioisotop 170 Tm telah dilakukan menggunakan sasaran tulium oksida (Tm2O3) alam yang diiradiasi di fasilitas iradiasi RSG-G.A. Siwabessy – Serpong. Bahan sasaran dilarutkan dengan larutan HCl 1 N sambil dikisatkan perlahan-lahan sampai hampir kering, kemudian dilarutkankembali dengan akuabides steril. Larutan 170 TmCl3 diuji melalui pemeriksaan kemurnian radiokimia dengan cara kromatografi kertas dan elektroforesis kertas. Aktivitas dan kemurnian radionuklida larutan 170 TmCl3 ditentukan dengan menggunakan alat cacah spektrometer γ saluran ganda. Larutan radioisotop 170 TmCl3 yang diperoleh mempunyai pH antara 1,5 – 2, terlihat jernih, mempunyai aktivitas jenis dan konsentrasi radioaktif masing-masing sebesar 1,9– 2,7 mCi/mg dan 17 - 24 mCi/mL pada saat end of irradiation (EOI). Larutan 170 TmCl3 mempunyai kemurnian radiokimia sebesar 99,14 ± 0,42% dan kemurnian radionuklida sebesar100%. Hasil uji stabilitas larutan radioisotop 170 TmCl3 terhadap waktu penyimpanan menunjukkan bahwa setelah disimpan selama stabil dengan kemurnian radiokimia sebesar 99,43 ± 0,56%.
PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT KEKERASAN PADUAN Zr - Sn - Fe - Nb Djoko Hadi Prajitno; Putu Sukmabuana
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2001.2.2.2126

Abstract

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT KEKERASAN PADUAN Zr—Sn—Fe—Nb. Penelitian perlakuan panas paduan logam Zirkonitim Zr-Sn-Fe-Nb pada temperatur 700-900°C dengan waktu pernanasan 1 - 4 jam, Hasil peleburan menggunakan tungku pelelehan busur tunggal dengan atmosfer gas argon telah dilakukan. Hasil analisis dengan difraksi sinar X menunjukkan bahwa fasa yang  terbentuk didorninasi oleb fasa-α. Hasil karakterisasi dengan mikroskop optic rnenunjukkan bahwa naiknya temperatur pemanasan akan rnengubah struktur mikro paduan logam dan basket wave menjadi basket wave dengan ukuran yang Iebih besar. sedangkan bertambah Iamanya waktu pemanasan akan menaikkan jumlah pembentukan struktur mikro basket wave yang besar. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa kenaikan temperatur dan waktu perlakuan panas akan menurunkan kekerasan paduan Zr-Sn-Fe-Nb.
OPTIMALISASI PENANDAAN 99mTc-DTPA-KETOKONAZOL SEBAGAI RADIOFARMAKA UNTUK DETEKSI INFEKSI FUNGI Maula Eka Sriyani; Slamet Ibrahim S2 Ibrahim S; Aang Hanafiah WS
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2013.14.1.681

Abstract

Kemiripan gejala yang timbul akibatpenyakit infeksi, baik oleh bakteri, fungi atau virus pada stadium awal, mengakibatkanpengobatan seringkali tidak tepat. Diagnosis yang tepat sasaran dapat menjadikan pengobatanlebih efektif dan memiliki tingkat kesembuhan yang maksimal. Pada penelitian ini dilakukanpengembangan diagnosis infeksi fungi berbasis drug-targeting relationship antara radiofarmaka99mTc-DTPA-ketokonazol sebagai radioperunut dan fungi yang terdapat di dalam tubuh sebagaitargetnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sediaan radiofarmasi 99mTc-DTPAketokonazolmenggunakan teknik penandaan tidak langsung dengan ko-ligan atau bifunctionalagent sebagai penghubung antara radionuklida 99mTc dengan ketokonazol. Bifunctional agentyang digunakan dalam penelitian ini yaitu dietilen triamin pentaasetat (DTPA). Dari penelitian inidiperoleh kondisi optimal penandaan 99mTc-DTPA-ketokonazol, yaitu komposisi jumlahketokonazol 2 mg; DTPA 1,125 mg; SnCl2.2H2O 37,5 μg; pH 4,5 dan waktu inkubasi selama 5menit, sehingga diperoleh kemurnian radiokimia sebesar 97,77±0,33 %. Uji uptake in-vivo99mTc-DTPA-ketokonazol dilakukan terhadap Candida albicans yang diinfeksikan ke dalam pahakiri mencit. Hasil percobaan menunjukkan bahwa rasio organ terinfeksi dan tidak terinfeksi(T/NT) setelah 2 jam injeksi sebesar 3,16±0,04 (n=5). Dari hasil yang diperoleh, dapatdisimpulkan bahwa 99mTc-DTPA-ketokonazol berhasil dibuat dan memenuhi syarat sebagairadiofarmaka.
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH PELAT TERHADAP UNJUK KERJA PENUKAR KALOR REAKTOR TRIGA 2000 Henky P; Rahardjo .; V. I. S; Wardhani .
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2007.8.2.2163

Abstract

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH PELAT TERHADAP UNJUK KERJA PENUKAR KALOR REAKTOR TRIGA 2000. Untuk mengurangi adanya gelembung di dalam tares reaktor TRIGA 2000 Bandung pada daya di etas 1000 kW adalah dengan meningkatkan efektivitas penukar kalor(HE). Salah satu care untuk peningkatan efektivitas tersebut yaitu dengan menambah jumtah pelat di dalam HE. Supaya penambahan jumiah pelat sesuai dengan yang diinginkan, make perlu dilakukan suatu analisis untuk melihat perbandingan unjuk kerja dalam beberapa variasi penambahan pelat. Analisis dilakukan dengan metode NTU-Efektivitas. Batasan variabel yang berpengaruh terhadap efektivitas diambil dad pengalaman operasi sejak tahun 2000 sampai 2005. Selain itu diasumsikan bahwa sifat-sifat fluida kerja tidak berubah banyak terhadap suhu dan tekanan serta endapan pengotor pada pelat HE kecil. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa penambahan jumlah pelat akan menaikkan efektivitas penukar kalor. Akan tetapi untuk laju air primer yang rendah(600 gpm) danlfaju air sekunder yang tinggi(6000 It/menit.) kenaikan efektivitasnya kecil walaupun jumlah pelat ditambah, dan efektivitasnya sudah di aras 98 %,

Page 11 of 28 | Total Record : 280


Filter by Year

2000 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue