cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Socia : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
ISSN : 18295797     EISSN : 25499475     DOI : 10.21831
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial" : 8 Documents clear
Implementasi Pendekatan Values Clarivication Technique (Vct) dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Agustina Tri Wijayanti *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.26 KB) | DOI: 10.21831/socia.v10i1.5343

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengimplementasikan pendekatan Values Clarification Technique (VCT) dalam pembelajaran IPS di SD Sekarsuli, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, subjek penelitian siswa kelas V. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, catatan lapangan dan analisis dokumen. Analisis data secara kualitatif dengan teknik yang dikembangkan Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan teknik klarifikasi nilai, proses pembelajaran IPS semakin bermakna. Guru mudah untuk menyampaikan materi dan menanamkan nilai karakter pada siswa. Implementasi pembelajaran dilakukan dengan mengklarifikasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter yang disesuaikan dengan materi, menerapkan model tanya jawab, cerita anak secara konstekstual, analisis kasus serta diskusi kelompok untuk melatih kerjasama, saling menghargai dan memahami orang lain. Hasil Implementasi Values Clarification Technique (VCT) dalam Pembelajaran IPS memunculkan perilaku positif siswa seperti aspek nilai religius dan taat beribadah, toleransi terhadap sesama, disiplin, kepedulian terhadap teman, bermusyawarah dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas tepat waktu baik individu maupun kelompok. Kata kunci     : Values Clarification Technique (VCT), Pembelajaran IPS
Penanaman Karakter Melalui Pembelajaran Sejarah dengan Paradigma Konstruktivistik dalam Kurikulum 2013 Hendra Kurniawan socia
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.297 KB) | DOI: 10.21831/socia.v10i1.5340

Abstract

Perubahan kurikulum semestinya diikuti dengan perubahan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran sejarah disadari memiliki fungsi yang penting dan strategis untuk menanamkan kesadaran sejarah dan membangun karakter bangsa. Pembelajaran sejarah berdasarkan Kurikulum 2013 hendaknya tidak lagi berorientasi pada materi ajar, namun lebih pada pengalaman belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran sejarah harus lebih hidup dan bermakna. Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah dilakukan dengan menerapkan paradigma konstruktivistik. Peserta didik sebagai subjek belajar mencari tahu dan menggali pengetahuan secara mandiri serta mengembangkan kemampuan dengan maksimal untuk menemukan nilai dan makna dari suatu peristiwa sejarah. Pembelajaran konstruktivistik dapat dilaksanakan melalui strategi pembelajaran inkuiri, kontekstual, dan kooperatif yang didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber sekaligus media dan sarana belajar. Melalui pembelajaran sejarah yang konstruktivistik maka penanaman karakter dapat dilakukan dengan lebih mudah dan bermakna. Kata kunci: pembelajaran sejarah, konstruktivistik, karakter, kurikulum 2013
Keefektifan Metode Cooperative Learning Tipe STAD untuk Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPS Roso Sugiyanto *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.793 KB) | DOI: 10.21831/socia.v10i1.5341

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui perbedaan keefektifan metode pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD dan metode pembelajaran konvensional untuk hasil belajar IPS;2) Mengetahui perbedaan keefektifan metode Cooperative Learning tipe STAD dan metode pembelajaran konvensional untuk pendidikan karakter nilai kejujuran siswa.Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu. Desain eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttes control group design. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMPNegeri 4 Depok, Sleman. Sampel dipilih dengan teknik random sampling untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.Data diperoleh dengan tes untuk mengukur hasil belajar IPS dan non-tes berupa angket dengan skala Likert untuk memperoleh data tentang kejujuran. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik parametrik yaitu uji-t.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)MetodeCooperative learning tipe STAD terbukti lebih efektif untuk meningkatanhasil belajar IPS dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional(t-hitung sebesar 5,610 dengan p = 0,000 0,05), 2) Metode Cooperative learning tipe STAD terbukti lebih efektif untuk pendidikan karakter nilai kejujuran dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional(t-hitung sebesar 10,209 dengan p = 0.000 p 0.05). Kata kunci:Metode Cooperative learning tipe STAD, hasil belajar, kejujuran.
Pembelajaran IPS dengan Strategi Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemandirian dan Kepedulian Siswa Raras Gistha Rosardi *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.269 KB) | DOI: 10.21831/socia.v10i1.5339

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) Menguji perbedaan yang siginifikan pada hasil belajar kognitif, kemandirian dan kepedulian antara siswa; 2) Menguji keefektifan strategi Pemecahan Masalah untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, kemandirian dan kepedulian siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMP Muhammadiyah 2 Depok, Sleman DIY. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang terkumpul dianalisis dengan statistik  Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  Strategi pembelajaran Pemecahan Masalah dan strategi pembelajaran Konvensional: 1) menunjukkan perbedaan hasil belajar kognitif, kemandirian dan kepedulian secara bersama-sama. 2) menunjukkan perbedaan terhadap hasil belajar kognitif. 3) menunjukkan perbedaan terhadap nilai kemandirian. 4) menunjukkan perbedaan terhadap nilai kepedulian. Kata kunci: strategi pembelajaran pemecahan masalah, hasil belajar kognitif, kemandirian, kepedulian
Gambaran Kepentingan Politik Kelompok Komunis di Indonesia:Pemogokan Buruh di Delanggu 1948 Dyah Ayu Anggraheni Ikaningtyas *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.357 KB) | DOI: 10.21831/socia.v10i1.5337

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai pemogokan buruh di Delanggu tahun 1948 dan membahas sikap pemerintah dengan adanya pemogokan buruh di Delanggu. Metode penelitian sejarah dengan heuristik, verifikasi, interpretasi, dan penulisan. Sumber penelitian berupa arsip kepolisian koleksi Arsip Nasional Indonesia, Encyclopedie van Nederlansch-Indië, serta buku penunjang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemogokan buruh di Delanggu berkaitan dengan adanya pergerakan partai komunis, tidak hanya semata-semata persoalan perut kaum buruh. Kekecewaan kelompok komunis terhadap pemerintah Indonesia, dengan memobilisasi kaum buruh untuk melakukan aksi pemogokan. Aksi ini menambah suasana panas suhu politik kala itu. Pemogokkan di Delanggu menjadikan terbengkalainya perkebunan rosella dan kapas yang mensuplai bahan baku pembuatan karung goni. Gerakan yang ternyata juga bermuatan politik dari komunis ini mengakibatkan kerugian bagi pabrik karung goni tentu saja juga merugikan negara, karena pabrik karung goni Delanggu diambil alih pemerintah RI setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kata kunci: Buruh, Pemogokkan, Delanggu
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kampung Naga Sebagai Alternatif Sumber Belajar Lelly Qodariah dan Laely Armiyati *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.393 KB) | DOI: 10.21831/socia.v10i1.5338

Abstract

Tujuan penelitian yaitu 1)Mengetahui sejarah dan karakteristik kearifan lokal masyarakat Kampung Naga; 2)Memperoleh nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran IPS; 3) Menjadikan kearifan lokal pada Masyarakat Kampung Naga sebagai alternatif sumber belajar IPS. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian yaitu 1) Masyarakat Kampung Naga memiliki kearifan lokal terkait dengan kepemimpinan, interaksi sosial, dan tata cara hidup; 2) nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya meliputi kepedulian lingkugan, kerjasama, konsisten, kreativitas, kemandirian, kebersamaan, kesederhanaan, dan tanggungjawab; 3) nilai-nilai kearifan lokal tersebut dapat diintegrasikan dalam materi mata pelajaran di kelas VII dan VIII, sehingga masyarakat Kampung Naga dapat menjadi alternatif sumber belajar IPS. Kata kunci: Pembelajaran IPS, Kearifan Lokal, Sumber Belajar
Integrasi Organisasi Masyarakat Sipil (Civil Social Organization) di Lingkungan Sekolah Nur Endah Januarti *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.861 KB) | DOI: 10.21831/socia.v10i1.5342

Abstract

Penelitian bertujuan memahami bentuk integrasi organisasi masyarakat sipil terkait dengan pendidikan kearifan lokal untuk memahami substansi, peran serta implementasinya di SD Sendangsari dan lingkungan Desa Sendangsari. Menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dengan observasi non partisipan, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian adalah guru, siswa dan karyawan SD Sendangsari; Dinas Pendidikan, masyarakat dan organisasi masyarakat sipil yang terlibat dalam proses pendidikan di sekolah. Analisis data menggunakan teknik interaktif (Interactive Model of Analysis) terdiri atas reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Organisasi Masyarakat memiliki peran membentuk sebuah interaksi antara pihak instansi pendidikan atau lembaga pendidikan untuk membangun komunikasi dengan kelompok, komunitas di masyarakat. Organisasi masyarakat tersebut berupa Paguyuban Kearifan Lokal Orang Tua Murid, Organisasi Pemuda Karang Taruna dan Sanggar Anak Bumi Tani. Wujud integrasi sosial organisasi masyarakat menjadikan sekolah memiliki fungsi  sebagai ruang partisipasi sosial, sarana pemberdayaan sosial organisasi masyarakat, dan sebagai ruang transformasi budaya. Kata kunci : organisasi masyarakat sipil, sekolah, integrasi.  
Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia Masa Kabinet Djuanda 1957-1959 Febta Pratama Aman *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v10i1.5344

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan terbentuknya sekilas kehidupan, susunan dan program kerja kabinet, (2) menganalisis kebijakan politik luar negeri indonesia beserta pelaksanaannya, (3) menganalisis keberhasilan dan dampak yang ditimbulkan dari kebijakan, dan (4) mengetahui dan mendeskripsikan proses berakhirnya kabinet. Menggunakan metode penelitian sejarah kritis dengan menentukan topik penelitian, heuristik atau pengumpulan sumber penelitian, verifikasi atau kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian (1) Kabinet Karya  menggantikan kabinet Ali II yang mengundurkan diri, kabinet ini disebut zaken kabinet, program kabinet ini disebut pancakarya, (2) kebijakan politik luar negeri terlihat dari program dekolonisasi hokum, (3) Tingkat keberhasilan kabinet Djuanda belum berhasil dengan maksimal. Kebijakan politik ini membawa dampak bagi kehidupan baik itu dari aspek politik, ekonomi, kewilayahan, pertahanan keamanan, dan sosial budaya. (4) Kabinet Djuanda demisioner karena kegagalan Konstituante menyusun Undang-Undang Dasar Baru dan keluarnya Dekrit Presiden Soekarno tanggal 5 Juli 1959. Kata kunci: Kebijakan Politik Luar Negeri, Kabinet Djuanda, Deklarasi Djuanda, Tahun 1957-1959.

Page 1 of 1 | Total Record : 8