Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN KEPEDULIAN SISWA Rosardi, Raras Gistha; Zuchdi, Darmiyati
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Vol 1, No 2 (2014): September
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.635 KB) | DOI: 10.21831/hsjpi.v1i2.2440

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan yang siginifikan pada hasil belajar kognitif, kemandirian dan kepedulian antara siswa yang mengikuti pembelajaran IPS dengan strategi Pemecahan Masalah dan strategi pembelajaran Konvensional dan menguji keefektifan strategi Pemecahan Masalah untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, kemandirian dan kepedulian siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMP Muhammadiyah 2 Depok, Sleman DIY. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang terkumpul dianalisis dengan statistik  Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) pada α = 0,05. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Strategi pembelajaran Pemecahan Masalah dan strategi pembelajaran Konvensional menunjukkan perbedaan hasil belajar kognitif, kemandirian dan kepedulian secara bersama-sama. 2) Strategi pembelajaran Pemecahan Masalah dan strategi pembelajaran Konvensional menunjukkan perbedaan terhadap hasil belajar kognitif. 3) Strategi pembelajaran Pemecahan Masalah dan strategi pembelajaran Konvensional menunjukkan perbedaan terhadap nilai kemandirian. 4) Strategi pembelajaran Pemecahan Masalah dan strategi pembelajaran Konvensional menunjukkan perbedaan terhadap nilai kepedulian.Kata Kunci : strategi pembelajaran Pemecahan Masalah, hasil belajar koginitif, kemandirian, kepedulian.
PENERAPAN ENTREPRENEURSHIP BOOKSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENUMBUHKANKECAKAPAN HIDUP (VOKASIONAL) PADA MATA PELAJARANEKONOMI DI SMA N 8 YOGYAKARTA dan Iin Khairunissa, Raras Gistha Rosardi, Chandra Widyadewa,
Pelita - Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY Volume IV, Nomor 2, Agustus 2009
Publisher : Pelita - Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.692 KB)

Abstract

This research focuses on life skills education particularly on vocational skills. Theobjective of this research is to know how the entrepreneurship book can grow the lifeskill of vocational learning.This research is a classroom action research which employed quantitative andqualitative method. The research was conducted in two cycles. The subject of the researchwas the students of Economic subject at Grade XI of Social Class. The sample of thisresearch was thirty students. They were given Entrepreneurship book as learning media.Then, they were assigned to design jobs based on the club; like Academic Club, HandycraftClub, Art Club, Culinary Club, Entertainment Club, and Fashion Club. Each club shouldmake company description, both in group observation sheet and individual observationsheet.The result of the first cycle shows that in individual observation 40% students werein a good category and 60% students in average category. Meanwhile, in groupobservation the average score for every club was 20. The observation was done towardssix clubs. In the evaluation of Cycle 1 it was known that Academic Club got the best pointin essays effort and the supreme score of individual estimation was 97.5 and the scorewas 40. On The cycle 2 in individual observation 76% students were in good categoryand 24% students in enough categories. Meanwhile, for group observation averagely20.4 by ideal score every club was 20. The observation was done toward 6 groups. In theevaluation of Cycle 2, it was known that Academic Club got the best point to essays toknow effort potency. Meanwhile, the individual estimation of supreme score was 98.5and the estimated score was 60. It means that there is an increase from Cycle 1.Key words: Entrepreneurship Book, life skills, vocational
Evaluasi Praktek Pendampingan Best Practice Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Di SMP Di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah Saliman Saliman; Satriyo Wibowo; Anik Widiastuti; Raras Gistha Rosardi
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas pembelajaran IPS bagi guru perlu mendapatkan perhatian khusus melalui kegiatan pendampingan. Tantangan dan peluang guru untuk menunjukkan ide dan gagasan kreatifnya semakin terbuka lebar. Best Practice merupakan ketrampilan menulis yang harus dimiliki seorang guru untuk mengevaluasi dan menjadikan bahan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan. Metode kegiatan yang digunakan antara lain: ceramah, workshop, dan penugasan. Rancangan ditentukan dengan menilai penugasan peserta didik dengan rentang skor 0-100 dan memberikan angket kepuasan pelanggan PPM dengan butir soal sebanyak 40 dan rentang skor 1-4. Pemahaman guru setelah diberikan materi tentang Best Practice; Menjadikan Sekolah Unggul dengan metode ceramah, workshop serta penugasan. Berdasarkan hasil penilaian naskah Best Practice yang dibuat oleh semua peserta PPM maka hasilnya adalah 25% berkategori sangat baik dengan nilai diatas 85, 60% berkategori baik dengan nilai antara 70 sampai 85 sedangkan 15% berkategori cukup dengan nilai dibawah 70. Berdasarkan hasil angket kepuasan guru yang dibagikan oleh Tim Pengabdi sebagai bentuk evaluasi kegiatan pendampingan maka diperoleh 64% berada pada katergori tinggi, 30% berada pada kategori cukup tinggi dan 6% berada pada kategori rendah.
MODEL PENTAHELIX DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BATANG, JAWA TENGAH Raras Gistha Rosardi
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 4 No 2 (2020): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v4i2.74

Abstract

Pembangunan pariwisata mengalami dinamika dan adaptasi yang cepat. Pariwisata sebagaikatalisator pembangunan. Pertumbuhan ekonomi ini dapat berdampak pada tingkatkesejahteraan penduduk dan diharapkan mampu mengurangi masalah ekonomi seperti:pengangguran dan kriminalitas. Pariwisata memiliki trend positif secara kuantitas diIndonesia. Fenomena seperti ini seharusnya direspon positif oleh pemerintah denganmelakukan perbaikan dan peningkatan mutu dan kualitas kegiatan pariwisiata di Indonesia.Selama ini kegiatan pariwisata belum didukung sepenuhnya dengan minimalisir akses lokasike tempat wisata dan minimnya upaya konservasi alam. Pariwisata berkelanjutan mengurangidampak negatif dari kegiatan pariwisata pada lingkungan, masyarakat dan ekonomi untukmencapai secara ekologis berkelanjutan, layak secara ekonomi, serta adil secara etis dansosial. Model pengembangan pariwisata Pentahelix diharapkan mampu mewujudkanpariwisata berkelanjutan. Pentahelix jurus lima unsur yang disebut sebagai penentukesuksesan pariwisata. “Rumusnya ABCGM, Academician, Business, Community,Government, Media. Lima unsur itu harus kompak, saling support, membangun iklimpariwisata yang kondusif. Pariwisata Berkelanjutan bahwa untuk menciptakan orkestrasi danmemastikan kualitas aktivitas, fasilitas, pelayanan, dan untuk menciptakan pengalaman dannilai manfaat kepariwisataan agar memberikan keuntungan dan manfaat pada masyarakat danlingkungan. Agrowisata Perkebunan TehPT. Pagilaran memiliki peran besar dalampembangunan nasional. Model Pentahelixuntuk Pengembangan Pariwisataberkelanjutan dengan role model yaituAgrowisata Perkebunan Teh PT. Pagilaranharus memiliki kepedulian padalingkungan, kesejahteraan masyarakatlokal, dan pelestarian budaya. pengelolaanAgrowisata berpedoman pada SustainableTourism. Dalam hal social networking,PT. Pagilaran yang dimiliki oleh UGMselaku pemilik Agrowisata PerkebunanTeh tentu menjalin hubungan denganberbagai pihak yaitu Pemerintah DaerahKabupaten Batang, lembaga usaha dansekolah
POTENSI PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS EDUTOURISM DI INDONESIA Raras Gistha Rosardi
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 6 No 1 (2021): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v6i1.105

Abstract

Pariwisata adalah katalis untuk pembangunan. Ini adalah sektor yang membawa multiplier effect. Jika pariwisata maju, sektor lain juga pasti akan maju. Namun, hampir semua negara terkena dampak Covid 19 yang berdampak pada sektor pariwisata karena terkait dengan sektor transportasi, akomodasi, kuliner, kerajinan, dan jasa lainnya. Artikel ini akan menemukan model pariwisata berkelanjutan berbasis pariwisata Pendidikan sebagai solusi untuk membangkitkan pariwisata pasca pandemic covid 19. Memasuki era New Normal menjadi angin segar bagi sektor pariwisata dengan dibukanya kembali objek wisata. Keselamatan dan kesehatan menjadi kunci penegakan protokol kesehatan di sektor pariwisata. Industri pariwisata merupakan kegiatan ekonomi kreatif sehingga saat masa pandemi dan transisi New Normal beberapa kegiatan ekonomi kreatif dilakukan di sektor ini yaitu Virtual Tourism, Webinar Pariwisata, dan jalur Treking untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki. Kebijakan pariwisata harus menerapkan Pariwisata Berkelanjutan sehingga pariwisata dapat menjadi sektor yang aman, sehat dan memiliki nilai pembangunan berkelanjutan.
Pembelajaran IPS dengan Strategi Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemandirian dan Kepedulian Siswa Raras Gistha Rosardi *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.269 KB) | DOI: 10.21831/socia.v10i1.5339

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) Menguji perbedaan yang siginifikan pada hasil belajar kognitif, kemandirian dan kepedulian antara siswa; 2) Menguji keefektifan strategi Pemecahan Masalah untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, kemandirian dan kepedulian siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMP Muhammadiyah 2 Depok, Sleman DIY. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang terkumpul dianalisis dengan statistik  Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  Strategi pembelajaran Pemecahan Masalah dan strategi pembelajaran Konvensional: 1) menunjukkan perbedaan hasil belajar kognitif, kemandirian dan kepedulian secara bersama-sama. 2) menunjukkan perbedaan terhadap hasil belajar kognitif. 3) menunjukkan perbedaan terhadap nilai kemandirian. 4) menunjukkan perbedaan terhadap nilai kepedulian. Kata kunci: strategi pembelajaran pemecahan masalah, hasil belajar kognitif, kemandirian, kepedulian
Pemberdayaan Masyarakat di Desa Wisata Brajan, Sleman Yogyakarta Saliman Saliman; Satriyo Wibowo; Anik Widiastuti; Raras Gistha Rosardi
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 6, No 2 (2019): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.32 KB) | DOI: 10.21831/jipsindo.v6i2.28403

Abstract

Yogyakarta merupakan salah satu wilayah yang sukses dalam pengembangan konsep desa wisata. Salah satunya kabupaten yang cukup berhasil dalam pengembangan desa wisata adalah Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan pemerintah desa Brajan dalam mengembangkan desa wisata.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian utama dalam penelitian ini adalah kepala pemerintahan (dukuh), ketua pengelola desa wisata Brajan, pengrajin bambu, ketua RT, ketua RW dan ketua pemuda. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis data interaktif model Miles Huberman.Hasil penelitian menemukan bahwa: Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah desa berupa pembuatan kerajinan bambu. Masyarakat melihat potensi kerajinan bambu dusun Brajan memiliki keunikan, yang dapat dimanfaatkan untuk membangun desa. Potensi lain adalah kekayaan budaya yaitu kesenian kuntulan dan campursari. Masyarakat memasukan potensi tersebut kedalam paket wisata dengan harapan nantinya wisatawan dapat menikmati dan mempelajari kesenian kuntulan dan campursari. Wisatawan yang datang ke desa wisata Brajan belum melihat adanya potensi kesenian tersebut, kebanyakan dari mereka hanya mencari kerajinan bambu. Hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya promosi kepada wisatawan yang akan datang, selanjutnya juga dikarenakan desa wisata Brajan masih dalam kategori berkembang.
MODEL PENTAHELIX DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BATANG, JAWA TENGAH Raras Gistha Rosardi
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 4 No 2 (2020): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.053 KB) | DOI: 10.55686/ristek.v4i2.74

Abstract

Pembangunan pariwisata mengalami dinamika dan adaptasi yang cepat. Pariwisata sebagaikatalisator pembangunan. Pertumbuhan ekonomi ini dapat berdampak pada tingkatkesejahteraan penduduk dan diharapkan mampu mengurangi masalah ekonomi seperti:pengangguran dan kriminalitas. Pariwisata memiliki trend positif secara kuantitas diIndonesia. Fenomena seperti ini seharusnya direspon positif oleh pemerintah denganmelakukan perbaikan dan peningkatan mutu dan kualitas kegiatan pariwisiata di Indonesia.Selama ini kegiatan pariwisata belum didukung sepenuhnya dengan minimalisir akses lokasike tempat wisata dan minimnya upaya konservasi alam. Pariwisata berkelanjutan mengurangidampak negatif dari kegiatan pariwisata pada lingkungan, masyarakat dan ekonomi untukmencapai secara ekologis berkelanjutan, layak secara ekonomi, serta adil secara etis dansosial. Model pengembangan pariwisata Pentahelix diharapkan mampu mewujudkanpariwisata berkelanjutan. Pentahelix jurus lima unsur yang disebut sebagai penentukesuksesan pariwisata. “Rumusnya ABCGM, Academician, Business, Community,Government, Media. Lima unsur itu harus kompak, saling support, membangun iklimpariwisata yang kondusif. Pariwisata Berkelanjutan bahwa untuk menciptakan orkestrasi danmemastikan kualitas aktivitas, fasilitas, pelayanan, dan untuk menciptakan pengalaman dannilai manfaat kepariwisataan agar memberikan keuntungan dan manfaat pada masyarakat danlingkungan. Agrowisata Perkebunan TehPT. Pagilaran memiliki peran besar dalampembangunan nasional. Model Pentahelixuntuk Pengembangan Pariwisataberkelanjutan dengan role model yaituAgrowisata Perkebunan Teh PT. Pagilaranharus memiliki kepedulian padalingkungan, kesejahteraan masyarakatlokal, dan pelestarian budaya. pengelolaanAgrowisata berpedoman pada SustainableTourism. Dalam hal social networking,PT. Pagilaran yang dimiliki oleh UGMselaku pemilik Agrowisata PerkebunanTeh tentu menjalin hubungan denganberbagai pihak yaitu Pemerintah DaerahKabupaten Batang, lembaga usaha dansekolah
POTENSI PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS EDUTOURISM DI INDONESIA Raras Gistha Rosardi
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 6 No 1 (2021): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.022 KB) | DOI: 10.55686/ristek.v6i1.105

Abstract

Pariwisata adalah katalis untuk pembangunan. Ini adalah sektor yang membawa multiplier effect. Jika pariwisata maju, sektor lain juga pasti akan maju. Namun, hampir semua negara terkena dampak Covid 19 yang berdampak pada sektor pariwisata karena terkait dengan sektor transportasi, akomodasi, kuliner, kerajinan, dan jasa lainnya. Artikel ini akan menemukan model pariwisata berkelanjutan berbasis pariwisata Pendidikan sebagai solusi untuk membangkitkan pariwisata pasca pandemic covid 19. Memasuki era New Normal menjadi angin segar bagi sektor pariwisata dengan dibukanya kembali objek wisata. Keselamatan dan kesehatan menjadi kunci penegakan protokol kesehatan di sektor pariwisata. Industri pariwisata merupakan kegiatan ekonomi kreatif sehingga saat masa pandemi dan transisi New Normal beberapa kegiatan ekonomi kreatif dilakukan di sektor ini yaitu Virtual Tourism, Webinar Pariwisata, dan jalur Treking untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki. Kebijakan pariwisata harus menerapkan Pariwisata Berkelanjutan sehingga pariwisata dapat menjadi sektor yang aman, sehat dan memiliki nilai pembangunan berkelanjutan.
Nilai-Nilai Ekologi Pada Agrowisata Sebagai Wujud Pendidikan Konservasi Raras Gistha Rosardi; Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti; Hamdan Tri Atmaja; Juhadi Juhadi
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan lingkungan merupakan isu dan agenda global. Millenium Development Goals (MDGs)dilanjutkan dengan Sustainable Develompment Goals (SDGs) salah satunya membahas mengenai agenda lingkungan dan global warming. Upaya yang dapat dilakukan adalah melalui sebuah edukasi yang konsisten dan berkelanjutan. Pendidikan konservasi merupakan jalan untuk menanamkan dan menyadarkan nilai-nilai ekologi melalui kegiatan agrowisata. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai ekologi pada Agrowisata dan menganalisis peran agrowisata sebagai wujud Pendidikan Konservasi. Artikel ini merupakan kajian literature dari berbagai artikel jurnal dan buku yang berkaitan dengan ekologi, konservasi serta agrowisata. Hasil kajian dari artikel ini adalah Agrowisata memiliki potensi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pembangunan berkelanjutan. Kegiatan agrowisata dapat menjadi alat untuk pelestarian identitas budaya, untuk lebih mengembangkan masyarakat lokal dan untuk menawarkan alokasi sumber daya yang adil. Integrasi nilai-nilai ekologi pada kegiatan agrowisata diantaranya adalah pengetahuan terhadap Agro (Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan), Wawasan perlindungan dan pelestarian alam, upaya penghematan dalam penggunaan sumber daya alam dan tindakan menjaga lingkungan serta tidak melakukan pengrusakan. Pendidikan konservasi dapat diintegrasikan pada mata pelajaran IPS dan mata kuliah di Perguruan Tinggi yang berkaitan dengan Pendidikan Lingkungan.