cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
SulukIndo
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 79 Documents
KOSAKATA VERBA BAHASA INDONESIA PADA ANAK-ANAK USIA KELOMPOK BERMAIN (KB) Dinawati, Ainussyifa
SULUK INDO Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.677 KB)

Abstract

Para ahli setuju penelitian mengenai pemerolehan bahasa anak-anak sangat perlu diadakan serta dikembangkan. Paling sedikit ada tiga alasan penelitian tersebut penting diadakan. Pertama, bahwa hal itu sendiri memang menarik. Kedua, bahwa hasil-hasil dari telaah-telaah pemerolehan bahasa dapat menerangkan masalah pendidikan dan pengobatan, seperti ophasia (kehilangan kemampuan memakai atau memahami kata-kata karena suatu penyakit otak), hambatan ujaran dan perkembangan kognitif. Ketiga, bahwa selama telaah pemerolehan bahasa dapat memperkuat atau memperlemah kategori-kategori yang telah dipatokkan oleh teori-teori linguistik bahwa fenomena pemerolehan bahasa itu relevan dengan perkembangan teori linguistik (Tarigan;1983:6).
MINAT, MOTIF, TUJUAN, MANFAAT MEMBACA TEENLIT, DAN PERAN PERPUSTAKAAN (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Pengguna Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang) Anggun, Arfyani Roni
SULUK INDO Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.974 KB)

Abstract

 Kegemaran mahasiswa untuk menggemari karya sastra semakin menurun. Mahasiswa lebihgemar membaca teenlit dibandingkan dengan karya sastra jenis serius. Kenyataan inimendorong penulis untuk meneliti apa sesungguhnya minat, motif, tujuan dan manfaatmahasiswa membaca teenlit serta peran perpustakkan. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengungkapkan minat, motif, tujuan, dan manfaatmembaca novel teenlit, bagi mahasiswa jurusan Sastra Indonesia dan menjelaskan perananPerpustakaan Fakultas Ilmu Budaya dalam menunjang minat baca mahasiswa jurusanSastra Indonesia. Teknik penarikan sample yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian iniadalah stratified random sampling yang mengambil 40 mahasiswa Jurusan Sastra IndonesiaFakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang sebagai mahasiswa. Selain itu,penelitian ini mengacu pada teori resepsi sastra dengan menggunakan pendekatan sosiologisastra, pembaca mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui minat baca mahasiswa terhadap teenlit dan hasilnya adalah minat mahasiswa membaca teenlit adalah tinggi. Sebagian dari mahasiswatelah membaca teenlit lebih dari sepuluh judul teenlit, mahasiswa merasakan manfaat setelahmahasiswa membaca novel teenlit adalah merasa pintar (32,5%), merasa lebihdewasa(42,5%), merasa percaya diri (35%), lebih mandiri (35%), merasa lebih berani (35%), merasa lebih bersemangat (60%), merasa mudah berteman (47,5), merasa lebih gaul (45%)dan tujuan mahasiswa membaca teenlit adalah mahasiswa merasa senang/terhibur (55%)melainkan ada tujuan lain, yaitu menambah pergaulan (12,5%), menambah pengalaman ataupengetahuan (27,5%) dan menambah percaya diri (2,5%). 
NILAI EDUKATIF DALAM NASKAH SANDIWARA RADIOSERPIHAN KASIH PRODUKSI RRI SEMARANG Oliviani, Dika
SULUK INDO Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.715 KB)

Abstract

Sandiwara radio merupakan sandiwara yang dipentaskan melalui media radio, sehingga hanya bisa dinikmati melalui indra pendengaran (audio). Sebagai institusi sosial, radio memiliki peran sebagai media yang bisa mendidik masyarakat. Radio sebaiknya membuat program-program yang memiliki nilai edukatif bagi masyarakat. memuat berbagai masalah yang terjadi dalam masyarakat, salah satunya sandiwara radio. Cerita dari sandiwara radio banyak mengangkat persoalan-persoalan sosial dalam masyarakat, yang tentunya terdapat pesan moral di dalamnya. Cerita sandiwara radio yang mengangkat berbagai persoalan sosial dalam masyarakat, menarik untuk dikaji nilai-nilai edukatif yang terkandung di dalamnya. Nilai edukatif tersebut akan dikaji dengan teori sosiologi sastra. Terdapat tiga klasifikasi dalam sosiologi sastra, yang salah satunya yaitu sosiologi karya sastra yang memasalahkan karya sastra itu sendiri; yang menjadi pokok penelaahan adalah apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya, serta seperti apa fungsi sosial karya sastra itu sendiri. Langkah penelitian dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi dengan cara membaca karya sastra yang diteliti, mengidentifikasi, menandai, dan menyeleksi data berdasarkan masalah dan tujuan penelitian. Untuk mengungkap aspek nilai edukatif dalam naskah sandiwara radio, penulis menguraikan struktur pembangun naskah sandiwara dengan menganalisis tema, alur, tokoh dan latar dari naskah sandiwara radio yang berjudul Serpihan Kasih. Dari analisis tersebut diketahui bahwa nilai edukatif disampaikan secara dramatik melalui percakapan antartokoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan sandiwara radio memiliki dua tujuan bagi pendengarnya, yaitu sebagai sajian yang menghibur dan memberikan nilai-nilai kebaikan yang dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi pendengarnya. Nilai edukatif muncul dalam berbagai bentuk, baik berupa sikap maupun pandangan hidup. Seperti sikap berteguh hati, simpati, berbesar hati, kerja keras, setia kawan, berjiwa sosial, serta menyadari adanya hukum karma.
ABREVIASI, AFIKSASI, DAN REDUPLIKASI RAGAM BAHASA REMAJA DALAM MEDIA SOSIAL FACEBOOK Permatasari, Nanda Putri
SULUK INDO Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.47 KB)

Abstract

Penggunaan ragam bahasa remaja dimaksudkan untuk menciptakan identitas kelompok yang terpisah dari kelompok yang lainnya. Tujuan penelitian ini menjelaskan abreviasi, afiksasi, dan reduplikasi dalam ragam bahasa remaja di media sosial facebook dan menyebutkan faktor yang mempengaruhi penggunaan abreviasi, afiksasi, dan reduplikasi dalam ragam bahasa remaja di media sosial facebook. Metode dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Dengan pendekatan ini, data dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk kata-kata. Data dalam penelitian ini yaitu bahasa tulis yang berupa satuan lingual yang terdapat pada akun facebook. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu mengumpulkan data sekunder. Data diambil secara acak sepanjang bulan Januari 2013 sampai April 2013, dicuplik dari 122 (seratus dua puluh dua) tulisan dalam facebook yang mengandung data proses morfologis berupa abreviasi, afiksasi, dan reduplikasi dengan memegang prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi responden. Data akan dideskripsikan dan diklasifikasikan berdasarkan abreviasi, afiksasi, dan reduplikasi dalam ragam bahasa remaja di media sosial facebook dan faktor yang mempengaruhi penggunaan abreviasi, afiksasi, dan reduplikasi dalam ragam bahasa remaja di media sosial facebook. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, meneliti proses morfologi, mengelompokkan berdasarkan abreviasi, afiksasi dan reduplikasi, display data, verifikasi, dan simpulan. Penelitian ini menghasilkan 4 pola pemenggalan, 2 pola penyingkatan, 6 pola prefiks, 5 pola sufiks, dan 3 pola reduplikasi dwilingga. Faktor kemunculan proses morfologis tersebut antara lain remaja mengungkapkan ekspresi diri, membangun satu identitas yang berbeda, membuat suasana pergaulan terasa lebih “hidup” dengan memberi kesan keren, gagah, modern, santai, dan akrab. Mereka menyingkat kata atau menyederhanakan bentuk untuk keindahan tulisan, mengedepankan kenyamanan bunyi dengan mengganti huruf yang memiliki kemiripan bunyi, menghiasi komunikasi dengan memainkan huruf, tanda baca, dan angka.
REPRESENTASI ‘LAKI-LAKI’ PADA MEDIA MASSA (STUDI KASUS PADA MAJALAH MEN’S HEALTH): SUATU KAJIAN SEMANTIK Risky, Nova
SULUK INDO Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.058 KB)

Abstract

penelitian ini difokuskan pada kelas kata yang merepresentasikan laki-laki di dalam majalah Men’s Health. Pertama, adakah representasi ‘laki-laki’ dalam kelas kata yang menunjukkan konstruksi sosial atas superioritas ‘laki-laki’ yang terdapat pada majalah ‘lakilaki’ dewasa di Indonesia, khususnya majalah Men’s Health?, Kedua. bagaimanakah bentuk representasi ‘laki-laki’ menunjukkan konstruksi sosial atas superioritas ‘laki-laki’ dalam media massa, khususnya pada majalah Men’s Health?.
KOHESI ANTARKALIMAT DALAM NASKAH DIALOG DRAMA SABAI NAN ALUIH KARYA SUTAN SATI Sukmayanti, Rija
SULUK INDO Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.481 KB)

Abstract

Wacana yang baik adalah yang harus memperhatikan hubungan antarkalimat. Hubungan dalam wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu hubungan bentuk (kohesi) dan hubungan makna (koherensi). Konsep kohesi mengacu pada hubungan bentuk antarunsur-unsur wacana sehingga memiliki keterkaitan secara padu. Dengan adanya hubungan yang kohesif itu, suatu unsur dalam wacana dapat diinterpretasikan sesuai dengan keterkaitannya dengan unsur-unsur yang lain. Hubungan kohesif dalam wacana sering ditandai dengan penanda-penanda kohesi, baik yang sifatnya gramatikal maupun leksikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengklasifikasikan jenis penanda kohesi antarkalimat serta mendeskripsikan frekuensi pemakaian kohesi antarkalimat yang terdapat dalam wacana naskah drama Sabai Nan Aluih. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendiskripsikan prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang diselidiki, sedangkan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang memberikan hasil analisis berupa uraian dalam bentuk kata atau kalimat dan bukan uraian dalam bentuk angka. Melalui metode simak, penulis berusaha menganalisis jenis penanda kohesi antarkalimat dan frekuensi penggunaan kohesi antarkalimat. Pengumpulan data penulis lakukan dengan teknik catat, yaitu mencatat data dalam naskah drama Sabai Nan Aluih yang dinilai tepat pada sebuah kartu data. Data penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam hal ini merupakan kata-kata yang terdapat dalam naskah drama Sabai Nan Aluih, penulis dapatkan dengan melalui metode yang telah disebutkan, kemudian disajikan secara tertulis sebagai bukti autentik. Hasil penelitian menunjukkan kohesi antarkalimat yang ditemukan dalam naskah drama Sabai Nan Aluih karya Sutan Sati, dilihat dari jenis penanda kohesi terdiri atas 1) kohesi gramatikal, meliputi referensi (personal, penunjukan, dan pembandingan), substitusi (kata dengan kata, kata dengan frasa), konjungsi (koordinatif, subordinatif), elipsis (konjungsi koordinatif, nomina), 2) kohesi leksikal, meliputi repetisi (anafora, tautotes, episfora, pronominal persona, anadiplosis), sinonimi (kata dengan kata, frasa dengan frasa), antonimi (hubungan yang bersifat mutlak, hubungan saling melengkapi). Kemudian, dilihat dari frekuensi kemunculan aspek gramatikal yang dominan dalam cerita Sabai Nan Aluih adalah referensi, sedangkan frekuensi kemunculan aspek leksikal yang dominan adalah repetisi. Kata Kunci: Wacana, Kohesi, Penanda Kohesi, Sabai Nan Aluih
Klasifikasi Leksikostatistik Bahasa Melayu Langkat, Bahasa Melayu Deli, dan Bahasa Dairi Pakpak NURSIWAN, NURSIWAN
SULUK INDO Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.85 KB)

Abstract

Leksikostatistik merupakan suatu teknik dalam pengelompokan bahasa yangmengutamakan aspek kata-kata (leksikon) atau membandingkan kosakata secara statistikdan berusaha menetapkan pengelompokan berdasarkan persentase kesamaan suatu bahasadengan bahasa lain. Glotokronologi adalah suatu teknik dalam linguistik historiskomparatif yang berusaha mengadakan pengelompokan dengan lebih mengutamakanperhitungan waktu (time depth) atau perhitungan usia bahasa-bahasa kerabat.   Penelitian ini difokuskan pada bahasa Melayu Langkat, bahasa Melayu Deli, danbahasa Dairi Pakpak yang bermaksud untuk mengetahui klasifikasi kekerabatan sertawaktu pisah yang terjadi pada ketiga bahasa tersebut. Hasil akhir yang diperoleh dari analisis untuk mengetahui usia ketiga bahasa, yaitubahasa Melayu Langkat dan bahasa Melayu Deli merupakan bahasa tunggal pada 216 ±48 tahun yang lalu atau berpisah dari bahasa proto antara tahun 1748-1844 Masehi(dihitung dari tahun 2012), bahasa Melayu Langkat dan bahasa Dairi Pakpak merupakanbahasa tunggal pada 2354 ± 184 tahun yang lalu atau berpisah dari bahasa proto antaratahun 526-58 SM (dihitung dari tahun 2012), dan bahasa Melayu Deli dan bahasa DairiPakpak merupakan bahasa tunggal pada 2.486 ± 196 tahun yang lalu atau berpisah daribahasa proto antara tahun 670-278 SM (dihitung dari tahun 2012).
AFIKS PEMBENTUK VERBA BAHASA JAWA DIALEK TEGAL KAJIAN DESKRIPTIF STRUKTURAL Herawati, Deni
SULUK INDO Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.227 KB)

Abstract

Variasi bahasa daerah yang digunakan oleh sekelompok kecil penutur bahasa yang di dalamnya terdapat unsur-unsur kebahasaan disebabkan faktor geografis. Konsep tersebut dimanfaatkan sebagai deskripsi ciri-ciri kebahasaan yang menjadi penanda atau pembeda antara dialek/subdialek yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini dikaitkan dengan masalah dialek karena berkenaan dengan penutur yang menggunakan bahasa Jawa dialek Tegal sebagai bahasa daerah dan berbeda dengan dialek bahasa Jawa standar daerah lainnya. Bahasa Jawa dialek Tegal memiliki cirri khas pada pengucapannya, yakni apa yang diucapkan samadengan yang tertulis. Penelitian ini bertujuan mengetahui afiks pembentuk verba yang ada dalam bahasa Jawa dialek Tegal dan fungsi serta makna yang muncul setelah mengalami proses afiksasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa verba dapat terbentuk melalui proses afiksasi baik itu berasal dari verba, nomina, adjektiva, adverbial, dannumeralia. Bentuk afiks verba dalam bahasa Jawa dialek Tegal adalah afiks ng-, m-, n-, ny-, di-, ke-, me-, -em-, -i, -an, -na, -ni,di-na, di-i, n-na, ng-i, yang masing-masing mempunyai fungsi dan makna. Kata kunci: Afiks pembentuk verba, bahasa Jawa dialek Tegal, kajian deskriptif struktural
Aspek Moralitas dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata: Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra Lestari, Anggun Khitriana
SULUK INDO Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.003 KB)

Abstract

Novel Edensor adalah salah satu novel karya Andrea Hirata yang merupakan potretlatar belakang pendidikan di Indonesia. Dalam novel ini Andrea Hirata melukiskanperjuangan dan kerja keras, serta pengalaman lahir batin tokoh Ikal dan Arai ketika tinggal diSorbonne, Prancis. Berbagai konflik terjadi dalam novel ini, konflik-konflik tersebutmenimbulkan aspek moralitas yang menjadi pesan dalam novel ini. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengungkap kaitan antarunsur struktur dan mengungkapkan aspek moralitasdalam novel Edensor. Hasil analisis novel Edensor adalah terdapat beberapa nilai moralitasyang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tidak pernah putus asa padacobaan berat dari Tuhan, ketulusan dan kasih sayang kepada sesama, berusaha dan bekerjakeras untuk meraih cita-cita, menuntut ilmu, kesetiaan dan cinta sejati, dan memegang teguhprinsip
PERJUANGAN PEREMPUAN MENGEJAR IMPIAN: SEBUAH TINJAUAN (KRITIK SASTRA) FEMINISME EKSISTENSIALIS TERHADAP NOVEL 9 MATAHARI KARYA ADENITA Hikmah, Siti Nurul
SULUK INDO Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.876 KB)

Abstract

Hikmah, Siti Nurul. 2013. “Perjuangan Perempuan Mengejar Impian dalam Novel 9 Matahari Karya Adenita: Sebuah Tinjauan Kritik Sastra Feminisme Eksistensialis”. Skripsi S-1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang. Kesempatan perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sejajar dengan laki-laki mampu mengubah pandangan atau pola pikir perempuan. Melalui novel 9 Matahari, Pengarang melukiskan tokoh perempuan yang tidak hanya sekedar berjuang untuk mendapat pendidikan tingkat sarjana, tetapi juga menunjukkan bagaimana usaha-usaha tokoh perempuan agar eksistensinya diakui. Permasalahan yang terdapat dalam novel 9 Matahari yaitu, terjadinya kekerasan psikis yang dialami tokoh perempuan, lingkungan yang tidak kondusif untuk matari berkembang. Hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian skripsi ini. Penelitian terhadap novel 9 Matahari bertujuan mengungkapkan persoalan sekaligus penyelesaian masalah tokoh Matari dengan cara berjuang serta bereksistensi dalam mengejar impiannya di Bandung. Penulis menggunakan teori struktural dan feminisme eksistensialis untuk mengetahui sejauh mana usaha-usaha Matari untuk mencapai eksistensinya. Hasil analisis terhadap novel 9 Matahari dapat disimpulkan tokoh utama perempuan, Matari berhasil membebaskan dirinya dari keegoisan Bapak dan kemiskinan yang dialami keluarganya dengan cara mewujudkan impiannya yaitu menjadi sarjana, kemudian ia mampu menunjukkan eksistensinya dengan cara menjadi penyiar, MC dan ikut terlibat dalam pembangunan TV kampus, yaitu CTV. Sehingga hal tersebut membuat dirinya mampu bereksistensi dan mendapat pengakuan dari Bapak dan teman-temannya. Kata kunci: Perempuan, Perjuangan, Feminisme Eksistensialis