cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Tata Rias
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 381 Documents
PENGARUH PENGAPLIKASIAN TEKNIK EYELINER TERHADAP HASIL RIASAN KOREKSI MATA PROMINENT EYES UNTUK PENGANTIN MUSLIM MODIFIASI TRI YUNIARTI, INTAN; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tata rias mata merupakan salah satu bagian penting dalam merias wajah. Mata prominent eyes merupakan bentuk mata yang belum ideal dan perlu dilakukan tata rias korektif. Salah satu tata rias korektif pada mata prominent eyes adalah menggunakan teknik eyeliner. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh pengaplikasian teknik eyeliner terhadap koreksi mata prominent eyes untuk pengantin muslim modifikasi, 2) mengetahui yang terbaik antara tightline eyeliner dan classic eyeliner terhadap koreksi mata prominent eyes untuk pengantin muslim modifikasi. Jenis penelitian ini adalah Pre Eeksperimental design dengan rancangan penelitian Statistic Group Comparison. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Objek penelitian adalah 2 (dua) model diantaranya memiliki bentuk mata yang sama (prominent eyes) dengan perlakuan rias berbeda pada teknik eyeliner yaitu tightline eyeliner dan classic eyeliner. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dengan melibatkan 30 observer, terdiri dari 5 orang panelis ahli dan 25 orang panelis semi terlatih. Teknik analisis data menggunakan rumus nilai rata-rata dan uji Mann-Whitney U Test dengan menggunakan bantuan program SPSS 22 dengan taraf signifikan 0,05 (5%), nilai Asymp. Sig. (2-tailed) <(0,05) maka hipotesis diterima dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) >(0,05) maka hipotesis ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pengaplikasian teknik tightline eyeliner dan classic eyeliner terhadap hasil riasan koreksi mata prominent eyes untuk pengantin muslim modifikasi berdasarkan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,000 < 0,05. Disimpulkan bahwa ?hipotesis diterima?, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil teknik tightline eyeliner dan classic eyeliner. Hasil nilai rata-rata tightline eyeliner sebesar 3,75 dan classic eyeliner 3,38, maka dapat disimpulkan hasil jadi riasan terbaik adalah tightline eyeliner.Kata Kunci: Teknik Eyeliner, koreksi mata prominent eyes, tata rias pengantin muslim modifikasi Abstract: Eye make up is an important part of makeup. Prominent eyes are an ideal eye shape and corrective makeup needs to be done. One of the corrective makeup on prominent eyes is using the eyeliner technique. This study aims to 1) determine the effect of the application of the eyeliner technique for correction of prominent eyes for Muslim brides modification, 2) find out the best between tightline eyeliner and classic eyeliner for correction of prominent eyes for Muslim brides modified. This type of research is Pre Experimental design with a statistical group comparison research design. This study uses a quantitative approach. The object of research is 2 (two) models of which have the same shape of the eyes (prominent eyes) with different makeup treatments on the eyeliner technique namely tightline eyeliner and classic eyeliner. The data collection method uses observation involving 30 observers, consisting of 5 expert panelists and 25 semi-trained panelists. Data analysis techniques using the formula of the average value and the Mann-Whitney U Test using SPSS 22 with a significance level of 0.05 (5%), Asymp value. Sig. (2-tailed) <(0.05), the hypothesis is accepted and the Asymp value. Sig. (2-tailed)> (0.05) then the hypothesis is rejected. The results showed that there was an effect of the application of the tightline eyeliner and classic eyeliner techniques to the results of prominent eye correction eye makeup for Muslim brides based on value modification the Asymp. Sig. at 0,000 <0.05. It was concluded that "the hypothesis was accepted", thus it can be said that there were significant differences in the results of the tightline eyeliner and classic eyeliner techniques. The results of the average value of tightline eyeliner of 3.75 and 3.38 for classic eyeliner, it can be concluded that the best result is tightline eyeliner. Keyword: eyeliner technique, prominent eyes correction, moslem bridal make-up modification.
MINAT KONSUMEN WANITA TERHADAP TRADISI MINUM JAMU RAMUAN MADURA UNTUK PERAWATAN KECANTIKAN TUBUH SEBELUM HARI PERNIKAHAN SHOLIHAH, ILMIATUS; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK MINAT KONSUMEN WANITA TERHADAP TRADISI MINUM JAMU RAMUAN MADURA UNTUK PERAWATAN KECANTIKAN TUBUH SEBELUM HARI PERNIKAHAN Nama : Ilmiatus Sholihah NIM : 15050634001 Program Studi : S-1 Pendidikan Tata Rias Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas : Teknik Nama Lembaga: Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Sri Dwiyanti, S.Pd., M.PSDM Minum jamu ramuan Madura sebelum hari pernikahan merupakan salah satu tradisi pernikahan yang sudah ada sejak jaman nenek moyang di pulau Madura. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui 1) Faktor instrinsik/ internal dan faktor ekstrinsik/ ekternal, 2) Respon konsumen terhadap tradisi minum jamu ramuan Madura. Subyek penelitian adalah konsumen wanita yang ada di pulau Madura khususnya konsumen wanita yang akan melangsungkan pernikahan. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan angket/ kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor instrinsik/ internal dari aspek pengetahuan 9,7%, aspek dorongan dari dalam individu (tertarik) 9,86%, aspek gaya hidup 6,32%, aspek pengalaman pribadi 10,16%, aspek kondisi keuangan 6,22%, dan aspek kepercayaan 7,44%, dengan total keseluruhan 50% yang berkategori cukup. Faktor ekstrinsik/ ekternal dari aspek motif sosial 9,38%, aspek lingkungan keluarga 9,6%, aspek lingkungan masyarakat 13,7%, dan aspek budaya 18,14%, dengan total keseluruhan 51% yang berkategori sangat baik. Kata Kunci: Tradisi minum jamu, jamu ramuan Madura, minat konsumenABSTRACT FEMALE CONSUMERS INTEREST TOWARD THE MADURA HERITAGE HERBAL TRADITION FOR BODY BEAUTY CARE BEFORE MARRIAGE Name : Ilmiatus SholihahNIM : 15050634001Study Program : Bachelor Degree of Make Up Education Major : Family Welfare EducationFaculty : EngineeringName of Institution : State University of SurabayaSupervisor : Sri Dwiyanti, S.Pd., M.PSDM Drinking Madura herbal medicine before the wedding day is one of the wedding traditions that has existed since the time of ancestors on the Island of Madura. The purpose of this study is to determine 1) Instrinsic/ internal factors and extrinsic/ external factors, 2) Consumers responses to the tradition of drinking Madura herbal medicine.The research subjects were some female consumers in Madura Island, especially female consumers who were going to get married. This type of research is quantitative descriptive research. The methods of data collection are using observation, interviews, and questionnaires.The results showed that intrinsic/ internal factors from the aspect of knowledge is 9,7%, then from the aspects of encouragement from the individual (interested) is 9,86%, the lifestyle aspects is 6,32%, the aspects of personal experience is 10,16%, the aspects of financial condition is 6,22%, and the aspect of trust is 7,44%, with a total 50% that are categorized as sufficient. Extrinsic/ external factors from the aspect of social motives around 9,38%, the aspects of the family environment is 9,6%, the environmental aspects of the community is 13,7%, and the cultural aspects 18,14%, with a total of 51% which are categorized very well. Keyword: tradition of drinking herbal medicine, Madura herbal medicine, consumer interest
PENGARUH PENGGUNAAN JENIS EYESHADOW SEBAGAI FINISHING PAES TERHADAP HASIL TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI WINDA PUTRI AYU LESTARI, MAY; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengantin Solo putri adalah salah satu corak tata rias pengantin dari kota Solo Jawa Tengah. Ciri khasnya adalah adanya paes pada dahi pengantin wanita yang diisi pidih hitam. Pidih memiliki tekstur yang creamy dan mudah tergeser apabila sudah diaplikasikan di kerangka paes. Salah satu inovasi agar paes lebih tahan lama dan tidak mudah tergeser adalah dengan mengaplikasikan jenis eyeshadow sebagai finishing paes pengantin. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh penggunaan jenis eyeshadow sebagai finishing paes terhadap hasil tata rias pengantin Solo putri (2) mengetahui yang terbaik antara penggunaan eyeshadow bubuk dan eyeshadow padat sebagai finishing paes terhadap hasil tata rias pengantin Solo putri. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian true eksperimental design dengan menggunakan rancangan penelitian Posttest-Only Control Design. Objek dalam penelitian ini adalah menggunakan 2 (dua) model dengan kriteria sama, yaitu bentuk dahi yang lebar keatas dan warna kulit kuning langsat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang dilakukan oleh 30 orang yang terdiri dari 4 panelis ahli dan 26 panelis semi terlatih. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Independent Sample T-Test dengan menggunakan bantuan program SPSS 22 dengan taraf signifikan 5% atau <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan jenis eyeshadow sebagai finishing paes terhadap hasil tata rias pengantin Solo putri dengan hasil t-hitung 6,406 dan nilai signifikan Independent Sample T-Test adalah 0,000 < 0,05 (nilai taraf nyata), maka sesuai dengan pengambilan keputusan dalam uji t Ha diterima. Selanjutnya untuk hasil terbaik dalam penelitian ini yaitu penggunaan eyeshadow bubuk sebagai finishing paes, dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata masing-masing eyeshadow bubuk 3,76 dan eyeshadow padat 3,48. Kata Kunci : Jenis Eyeshadow, Paes, Tata Rias Pengantin Solo Putri.
TATA RIAS PENGANTIN DAN TRADISI PERKAWINAN WOLOGORO PADA SUKU TENGGER PUTRI ELVITASARI, DWI; FAIDAH, MUTIMMATUL
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK TATARIAS PENGANTIN DAN TRADISI PERKAWINAN WOLOGORO PADA SUKU TENGGER Nama : Dwi Putri Elvitasari NIM : 15050634057 Program Studi : S1 Pendidikan Tata Rias Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas : Teknik Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag, M.Ag Suku Tengger mempunyai tradisi sendiri dalam melaksanakan upacara perkawinannya, upacara tersebut dinamakan upacara perkawinan wologoro. Upacara ini wajib dilakukan oleh masyarakat suku tengger setelah sah melakukan perkawinan secara agama dan negara, upacara ini dilakukan untuk memperkenalkan mempelai pengantin dan juga meminta restu kepada para dewata dan para leluhur. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripikan bentuk, fungsi dan makna tata rias yang ada pada suku Tengger, dan (2) mendeskripsikan prosesi upacara perkawinan adat wologoro pada suku Tengger dan maknanya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triagulasi yaitu cross check hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah : (1) bentuk, fungsi, dan makna tata rias pengantin sari Keputren sebagai tata rias khas dari kabupaten Lumajang dan merupakan perkembangan busana dari masyarakat kerajaan majapahit, dan juga hasil dari pengambilan data dilapangan bentuk tata rias yang dikenakan oleh masyarakat Tengger pada saat pernikahan, dan (2) bentuk dan makna prosesi perkawinan adat wologoro yaitu : (a) pasrah manten, (b) ngundang besan, (c) Temu manten, (d) wologoro, dan (e) banten kayopan. Dalam tahap wologoro sendiri juga memilki tahapan atau prosesi yang wajib dilakukan oleh mempelai pengantin dan juga keluarga mempelai pengantin dengan tujuan meminta restu kepada para dewata, danyang banyu, dan juga kepada para leluhur mereka, upacara ini wajib dilakukan oleh masyarakat suku Tengger tidak memandang ras, agama dan kedudukan sosial. Setiap tahapan pada upacara wologoro ini memiliki makna agar kehidupan keluarga mempelai pengantin kedepannya tidak mendapat gangguan dari makhluk dari alam lain, langgeng, dan dapat mendapat restu dari para dewa. Kata Kunci : Tradisi perkawinan wologoro pada suku Tengger, bentuk, fungsi dan makna. ABSTRACT BRIDAL MAKEUP AND WOLOGORO MARRIAGE TRADITIONS OF TENGGER TRIBE Name : Dwi Putri Elvitasari NIM : 15050634057 Studies Program : Beauty and Health Department Major : Home Economic Fakulty : Engineering Intitution Name : State University of Surabaya Supervisor : Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag, M,Ag. The Tengger tribe has its own tradition in carrying out their marriage ceremonies, the ceremony is called the wologoro marriage ceremony. This ceremony must be carried out by the Tengger tribal community after a legal marriage in religion and country, this ceremony is conducted to introduce the bride and also ask for the blessings of the gods and ancestors. This research aimed to: (1) describe the configuration, function and meaning of bridal makeup in Tengger tribe, and (2) describe the wologoro traditional marriage ceremony procession of Tengger tribe and its meaning. This type of research is a qualitative descriptive method of collecting data interviews, observation, and documentation. The validity of the data is done by triagulation, that is, cross-checking results of interviews, observations, and documentation.The results of the study are: (1) the configuration, function, and meaning of the sari Keputren bridal as the typical bridal of Lumajang district and are the fashion developments of the Majapahit royal society, and also the results of data collection in the form of bridal makeup worn by the Tengger community at the time of marriage, and (2) the form and meaning of the wologoro traditional marriage procession, namely: (a) bridal resigned, (b) inviting in-laws, (c) Gathering manten, (d) wologoro, and (e) banten kayopan. In the wologoro stage it self also has stages or processions that must be carried out by the bride and bridegrooms family with the aim of asking the blessings of the gods, and the banyu, and also to their ancestors, this ceremony must be performed by the Tengger tribe community regardless of race, religion and social position. Every stage in this wologoro ceremony means that the bride and grooms family life in the future will not be disturbed by creatures from other realms, lasting, and can get the blessing of the gods. Key words : wologoro marriage traditions of Tengger tribe, configurtion, function, and meaning.
PENGARUH PROPORSI TANAH LIAT (CLAY) DAN ESTRAK DAUN BINAHONG (ANREDERA CORDIFOLIA (TENORE) STEENIS) TERHADAP SIFAT FISIK MASKER BUBUK WAJAH TRADISIONAL VENTUREINA ANASTASIA FLORENTINA, FERNANDA; , SUHARTININGSIH
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fernanda Ventureina A.F S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya fernandaflorentina@mhs.unesa.ac.id Dra. Hj. Suhartiningsih, M.Pd Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya suhartiningsih1957@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi Tanah liat (clay) dan Ekstrak Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steenis) terhadap 1) Sifat fisik masker wajah tradisional yang meliputi aroma, warna, tekstur, dan daya lekat, dan Kesukaan Panelis. 2) Kadar air masker wajah tradisional terbaik. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah proporsi tanah liat dan ekstrak daun binahong yaitu X1 (1:2), X2 (2:3), X3 (1:1), dan X4 (7:3). Variabel terikat adalah sifat fisik yang meliputi aroma, warna, tekstur, daya lekat, dan kesukaan panelis serta uji kadar air masker terbaik. Pengumpulan data dengan metode observasi yang dilakukan oleh 30 panelis dan uji kadar air untuk mengetahui jumlah kadar air masker. Data dianalisis dengan menggunakan anova tunggal dan dilanjutkan dengan uji duncan menggunakan program spss versi 16. Hasil penelitian ini terdapat pengaruh nyata yang signifikan terhadap sifat fisik masker wajah tradisional tanah liat dan ekstrak daun binahong meliputi aroma, warna, tekstur dan daya lekat dan kesukaan panelis. Berdasarkan hasil uji Duncan masker terbaik diperoleh sampel X4 dengan kriteria tidak beraroma khas daun binahong, warna coklat muda, tekstur yang dihasilkan sangat halus, dan daya lekat yang diperoleh adalah sangat lekat dan terasa kencang saat mengering. Semakin banyak jumlah tanah liat maka hasilnya akan semakin lekat dan kencang. Berdasarkan hasil uji kadar air pada masker wajah terbaik yaitu (X4=[4,89 ± 0,72]%b/b) sesuai syarat Depkes RI, 1985 menyatakan bahwa kadar air bahan alami dalam penelitian tidak lebih dari 10%, sehingga usia simpan masker tradisional dapat lebih lama. Kata kunci: masker wajah tradisional, tanah liat, ekstrak daun binahong. Abstract The purpose of this research is to know the influence proportion of clay and binahong leaf extract (Anredera Cordifolia (Tenore) Steenis) to 1) The physical characteristic of traditional face mask include smell, color, texture, stickiness and panelist preferences. 2) Water Content of the best result traditional face mask. The type of this research is experiment. The free variable in this research are the proportion that is X1 (1: 2), X2 2(: 3), X3 (1: 1), X4 and (7: 3). Dependent variable the physical properties that include scent, color, texture, adhesion, and panelist preferences and water content. Data collection0with observation0method which was conducted by 30 panelists and water content test to know the result. Data analysis used by single anova and continued with Duncan test using spss program version 16. The result of this research is has a real effect and significant for physical characteristic of clay and binahong leaf extract face mask consisting of color, texture, smell, stickiness and panelist preference. Based on result Duncan test the best face mask is sampel X4 with highest obtained with the criteria is doesn?t have typical smell of binahong leaves, has a light brown color, this texture has very smooth, and for stickiness has very stickiness and feels tight when dries. More than clay quantity then the result will more sticky and more tight. Based on result water content test on the best face mask is is (X4=[4,89 ± 0,72]%b/b) consistent with requirement of Department of Health Republic of Indonesia, 1985 that statetment is water content result of natural ingredient from research isn?t more than 10% so that save period of traditional mask can be for a long time.
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT LEMON (CITRUS LIMON L.) TERHADAP SIFAT FISIK SHAMPOO ANTI KETOMBE FRISTIKA, DWIAN; , SUHARTININGSIH
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kulit lemon mengandung vitamin C, minyak atisiri yang berpotensi sebagai bahan anti jamur dan anti mikroba untuk mengurangi ketombe pada kulit kepala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kulit lemon terhadap sifat fisik yang meliputi aroma, warna, kekentalan, daya buih, dan tingkat kesukaan panelis. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah jumlah penambahan ekstrak kulit lemon 15%, 20%, 25%, 30%. Variabel terikat adalah sifat fisik yang meliputi aroma, warna, kekentalan, daya buih, tingkat kesukaan panelis dan masa simpan shampoo. Pengumpulan data menggunakan metode observasi yang dilakukan oleh 30 panelis. Analisis data menggunakan analisis varian tunggal (one way anova) dan uji Duncan dengan bantuan program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penambahan ekstrak kulit lemon terhadap sifat fisik shampoo dengan nilai signifikan 0.000 sig < 0,05 yang meliputi aroma, warna, kekentalan, daya buih, dan tingkat kesukaan panelis. Berdasarkan hasil uji Duncan hasil terbaik ditunjukkan pada X3 penambahan ekstrak kulit lemon 25% dengan kriteria beraroma khas ekstrak kulit lemon, berwarna kuning, mudah berbusa, kurang kental, dan paling disukai panelis. Dari keempat produk shampoo anti ketombe memiliki hasil rata-rata pH yakni 5,24 yang sesuai SNI 06-2692-1992 pH shampoo yakni 5,00 ? 9,00. Berdasarkan hasil uji mikrobiologi shampoo anti ketombe ekstrak kulit lemon pada sampel terbaik X3 penambahan ekstrak kulit lemon 25% dapat diketahui bahwa memiliki jumlah bakteri dan jamur yang terdeteksi di bawah batas maksimal yakni 105. Produk shampoo ekstrak kulit lemon dapat digunakan hingga hari ke 7 dan sesuai Keputusan Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Nomor : HK.00.06.4.02894. Kata kunci : Shampoo anti ketombe, Kulit lemon, Sifat Fisik, Masa simpan. Abstract Lemon peels contain vitamin C, essential oil which has the potential as an anti-fungal and anti-microbial agent to reduce dandruff on the scalp. This study aims to determine the effect of addition of lemon peel extract on physical properties including aroma, color, thickness, froth, and the level of panelist preference. This type of research is experimental. The independent variable of this study was the addition of lemon peel extract 15%, 20%, 25%, 30%. Dependent variables are physical properties which include aroma, color, thickness, frothiness, panelist preference level and the shelf life of the shampoo. Data collection using the method of observation conducted by 30 panelists. Data analysis used single way analysis (one way anova) and Duncan test with the help of SPSS version 16. The results showed that there was an effect of adding lemon peel extract to the physical properties of shampoo with a significant value of 0,000 sig <0.05 which included aroma, color, viscosity, foaming, and the level of panelist preference. Based on Duncans test results the best results are shown in X3 addition of 25% lemon peel extract with the characteristic scented criteria of lemon peel extract, yellow, easy to foam, less viscous, and most preferably panelists. Of the four anti-dandruff shampoo products, the average pH is 5.24 according to SNI 06-2692-1992. The pH of the shampoo is 5.00 - 9.00. Based on the results of microbiological tests anti-dandruff shampoo lemon peel extract in the best sample X3 addition of lemon peel extract 25% can be seen that has the number of bacteria and fungi detected below the maximum limit of 105. Lemon peel extract shampoo products can be used until the 7th day and according Decree of the Director General of Drug and Food Control Number: HK.00.06.4.02894. Keywords: Anti-dandruff shampoo, Lemon peel, Physical properties, Shelf life.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN EYEBROW CREAM DAN EYEBROW CHALK SEBAGAI KOSMETIK PEMBENTUKAN ALIS TERHADAP HASIL FOTO MAKE UP UNDERWATER VEGA ARUMSARI, DHINI; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Make up dalam Bahasa Indonesia disebut dengan tata rias adalah suatu kegiatan mengubah penampilan seseorang dengan bantuan bahan, alat, dan kosmetik. Make up underwater adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menunjang penampilan dalam kesempatan foto underwater dengan mengaplikasikan kosmetik yang tahan air atau yang biasa disebut waterproof. Salah satu kosmetik yang digunakan yaitu eyebrow. Eyebrow merupakan kosmetik yang digunakan untuk membentuk dan mempertegas alis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kerapihan bentuk alis, ketegasan karakter mata, proporsi bentuk alis setelah melakukan foto make up underwater (2) mengetahui hasil tata rias wajah setelah melakukan foto make up underwater. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah make up underwater. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan rubrik penilaian. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Independent Sample T-Test. Hasil terbaik dalam penelitian ini yaitu penggunaan eyebrow jenis cream. Penggunaan eyebrow jenis cream terbukti dapat menunjang penampilan khususnya pada bagian alis dalam kegiatan foto make up underwater yang dapat dilihat pada 2 menit ketiga setelah dilakukan penyelaman kedalam air, alis tetap terlihat rapi karena tidak terjadi perubahan pada bentuk alis, ketegasan karakter mata tetap sama seperti sebelum dilakukan penyelaman hal ini dapat dilihat dari tingkat ketajaman warna, proporsi bentuk alis tetap sesuai dengan bentuk mata. Hasil rata-rata penggunaan eyebrow jenis cream dari 4 aspek yaitu aspek kerapihan pembentukan alis memperoleh nilai 3,8, aspek ketegasan karakter mata memperoleh nilai 3,64, aspek proporsi bentuk alis memperoleh nilai 3,88, aspek keseluruhan hasil akhir riasan memperoleh nilai 3,92. Kata kunci : make up underwater, eyebrow cream, eyebrow chalk Abstract Make up, in Indonesian called tata-rias, is an activity to change ones appearance with the help of materials, tools, and cosmetics. Underwater make up is an action taken to support the appearance of underwater photo opportunities by applying waterproof cosmetics or commonly called waterproof. One of the cosmetics used is eyebrow. Eyebrow is a cosmetic used to shape and emphasize eyebrows. This study aims to (1) determine the sharpness of the color, the firmness of eye character, the proportion of the shape of the eyebrows after taking underwater makeup photo (2) to know the results of facial makeup after doing underwater makeup photo. This type of research is experimental research. The subjects in this research is underwater makeup. Data collection methods in this study used observation sheets and assessment rubrics. The data analysis technique used is the Independent Sample T-Test. The best results in this study are the use of eyebrow cream. The use of eyebrow cream type is proven to support the appearance, especially on the eyebrows in underwater make up photo activities which can be seen in the third 2 minutes after the brow dive still looks neat because there is no change in the shape of the eyebrows, the firmness of the eye character remains the same as before diving it can be seen from the level of color sharpnees, the proporation of eyebrow shape remains in accordance with the shape of the eye. The results of the average use of eyebrow cream type are shown in 4 aspects, namely the aspect of the neatness of the formation of eyebrows, which obtained a value of 3.8, the aspect of the firmness of the eye character, that received a value of 3.64, the aspect of the shape of the eyebrows obtained a value of 3.88, the overall aspect of the final makeup result obtained a value of 3.92. Keywords : make up underwater, eyebrow cream, eyebrow chalk
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS ICT PADA MATERI SENI MELUKIS KUKU (NAIL ART) UNTUK KELAS XI SMK NEGERI 8 SURABAYA AGUSTIN RIDWAN, VITA; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur perancangan media interaktif berbasis ICT, kelayakan media dan respon peserta didik setelah menggunakan media materi seni melukis kuku(Nail Art). Media tersebut dapat digunakan sebagai sarana pendukung proses kegiatan belajar dan mengajar. Media ini dirancang dan dibuat dengan mengkombinasikan berbagai macam obyek multimedia seperti teks, gambar, animasi dan tombol interaktif. Materi pelajaran yang digunakan dalam media ini adalah teori-teori seni melukis kuku(Nail Art). Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dan model Pengembangan menggunakan model penelitian dan pengembangan research and development (R&D) dengan 7 tahapan yaitu : potensi dan masalah, mengumpulkan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk. Peneliti mencoba menghasilkan produk berupa media interaktif pembelajaran materi Seni melukis kuku. Validasi media dan uji coba dilaksanakan di SMKN 8 Surabaya, maka didapat kualitas, kelayakan media interaktif. Hasil validasi oleh ahli : 1) ditinjau dari segi kualitas media mendapatkan persentase sebesar ( 88,64% ), kualitas materi mendapat persentase sebesar ( 93,75% ), dan kualitas bahasa mendapatkan persentase sebesar ( 93,18% ), dari ketiga nilai validasi media dapat dinyatakan media sangat layak digunakan. 2) Respon Siswa setelah menggunakan media interaktif sangat layak terhadap media interaktif dengan persentase 93,33% dengan kategori sangat layak. Kesimpulan peneliti yaitu media interaktif materi seni melukis kuku ini sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Kata kunci1 : Media Interaktif , ICT, Seni melukis kuku (Nail Art) Abstract1 The purpose of this research is to Procedure of Designing ICT-Based Interactive media, worthiness of interactive media, and Student Response after using media of nail art matter. This media can used as and learning process fasilities. Thus learning media is designed and made with combain of several kinds multimedia object such as text, picture, animation, and interactive button. Learning matter this media is nail art theories.This research method uses qualitative research and model of Interactive Media Development material of this nail art using research and development (R & D) model with 7 steps are: potential and problems, collecting data, product design, design validation, design revision, product trial, product revision. Researchers try to produce products in the form of nail art interactive media and test the worthiness of the product. After validation of media and testing at Vocational High School State 8 Surabaya, it can be known the quality, worthiness of interactive media. The results of validator: 1) in terms of media quality get percentage of (88.64%), the quality of the material gets a percentage of (93.75%), and the quality of the language gets a percentage of (93.18%) of the three media validation values ??can be declared that its very feasible to use. 2) Student Response after using the interactive media student response is very good to the interactive media with 93,33% percentage with very feasible category. From the results of the analysis conducted, it is concluded that the interactive media of nail art term is very feasible to be used as a learning medium in the process of teaching and learning activities. Keywords: Interactive Media, ICT, Nail Art
PERBANDINGAN HASIL JADI EFEK LUKA MATA DENGAN MENGGUNAKAN LATEKS CAIR DAN LEM BULU MATA PADA TATA RIAS KARAKTER HANTU ARIVA PUTRI, DILA; KECVARA PRITASARI, OCTAVERINA
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tata rias karakter adalah tata rias yang merubah karakter wajah seseorang menjadi karakter wajah tertentu yang dibutuhkan untuk keperluan sebuah pementasan atau film, mendukung karakter tokoh yang akan diperankan dalam sandiwara, seni peran, halloween make up, dan sejenisnya. Perias pada umumnya menggunakan lateks cair untuk membuat efek khusus (karakter) karena sifatnya yang lentur, mudah dibentuk, elastis, melekat dan praktis. Lem bulu mata juga memiliki sifat lentur, elastis, dan melekat, maka kosmetik ini dapat digunakan dalam pembuatan efek khusus tata rias karakter. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui hasil jadi rias karakter hantu efek luka mata menggunakan bahan lateks cair. 2) Mengetahui hasil jadi rias karakter hantu efek luka mata menggunakan bahan lem bulu mata. 3) Mengetahui perbandingan hasil jadi efek luka mata rias karakter hantu antara menggunakan bahan lateks cair dan lem bulu mata. 4) Mengetahui respon panelis terhadap hasil tata rias karakter hantu efek luka mata antara penggunaan bahan lateks cair dan lem bulu mata. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan angket dengan jumlah observer sebanyak 30 orang. Penelitian ini menggunakan analisis data uji statistik independent sample t test dengan bantuan SPSS 21.0. Penelitian ini mendapatkan hasil sebagai berikut : 1) Hasil efek luka mata melalui penggunaan lateks cair dengan rincian aspek proses pengaplikasian 3,2, kesesuaian hasil dengan objek asli 3,23, daya tahan 3,3, efisiensi waktu 3,33, tingkat kesukaan observer 3,2. 2) Hasil jadi efek luka mata menggunakan lem bulu mata dengan rincian aspek proses pengaplikasian 3,43, kesesuaian dengan objek asli 3,57, daya tahan 3,6, efisiensi waktu 3,37, tingkat kesukaan observer 3,7. 3) Perbandingan hasil dari efek luka melalui penggunaan lateks cair dan lem bulu mata sebanyak 5 aspek pada lateks cair tergolong dalam kategori baik dengan keseluruhan nilai rata-rata 3,25 dan pada lem bulu mata tergolong dalam kategori sangat baik dengan keseluruhan nilai rata-rata 3,53. 4) Respon panelis terhadap penggunaan kosmetik lateks cair dan lem bulu mata pada 7 aspek (bentuk, warna, elastisitas, tekstur, daya tahan, kelenturan dan daya rekat). Presentase hasil setuju dengan penggunaan lateks cair secara keseluruhan mendapat nilai 75% sehingga termasuk dalam kategori baik. Sedangkan hasil setuju dengan penggunaan lem bulu mata secara keseluruhan mendapat nilai 85% sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Kata kunci: Tata rias karakter, lateks cair, lem bulu mata, efek luka
PERBANDINGAN HASIL JADI EFEK LUKA MATA DENGAN MENGGUNAKAN LATEKS CAIR DAN LEM BULU MATA PADA TATA RIAS KARAKTER HANTU ARIVA PUTRI, DILA; KECVARA PRITASARI, OCTAVERINA
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tata rias karakter adalah tata rias yang merubah karakter wajah seseorang menjadi karakter wajah tertentu yang dibutuhkan untuk keperluan sebuah pementasan atau film, mendukung karakter tokoh yang akan diperankan dalam sandiwara, seni peran, halloween make up, dan sejenisnya. Perias pada umumnya menggunakan lateks cair untuk membuat efek khusus (karakter) karena sifatnya yang lentur, mudah dibentuk, elastis, melekat dan praktis. Lem bulu mata juga memiliki sifat lentur, elastis, dan melekat, maka kosmetik ini dapat digunakan dalam pembuatan efek khusus tata rias karakter. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui hasil jadi rias karakter hantu efek luka mata menggunakan bahan lateks cair. 2) Mengetahui hasil jadi rias karakter hantu efek luka mata menggunakan bahan lem bulu mata. 3) Mengetahui perbandingan hasil jadi efek luka mata rias karakter hantu antara menggunakan bahan lateks cair dan lem bulu mata. 4) Mengetahui respon panelis terhadap hasil tata rias karakter hantu efek luka mata antara penggunaan bahan lateks cair dan lem bulu mata. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan angket dengan jumlah observer sebanyak 30 orang. Penelitian ini menggunakan analisis data uji statistik independent sample t test dengan bantuan SPSS 21.0. Penelitian ini mendapatkan hasil sebagai berikut : 1) Hasil efek luka mata melalui penggunaan lateks cair dengan rincian aspek proses pengaplikasian 3,2, kesesuaian hasil dengan objek asli 3,23, daya tahan 3,3, efisiensi waktu 3,33, tingkat kesukaan observer 3,2. 2) Hasil jadi efek luka mata menggunakan lem bulu mata dengan rincian aspek proses pengaplikasian 3,43, kesesuaian dengan objek asli 3,57, daya tahan 3,6, efisiensi waktu 3,37, tingkat kesukaan observer 3,7. 3) Perbandingan hasil dari efek luka melalui penggunaan lateks cair dan lem bulu mata sebanyak 5 aspek pada lateks cair tergolong dalam kategori baik dengan keseluruhan nilai rata-rata 3,25 dan pada lem bulu mata tergolong dalam kategori sangat baik dengan keseluruhan nilai rata-rata 3,53. 4) Respon panelis terhadap penggunaan kosmetik lateks cair dan lem bulu mata pada 7 aspek (bentuk, warna, elastisitas, tekstur, daya tahan, kelenturan dan daya rekat). Presentase hasil setuju dengan penggunaan lateks cair secara keseluruhan mendapat nilai 75% sehingga termasuk dalam kategori baik. Sedangkan hasil setuju dengan penggunaan lem bulu mata secara keseluruhan mendapat nilai 85% sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Kata kunci: Tata rias karakter, lateks cair, lem bulu mata, efek luka

Page 2 of 39 | Total Record : 381