Claim Missing Document
Check
Articles

MINAT KONSUMEN WANITA TERHADAP TRADISI MINUM JAMU RAMUAN MADURA UNTUK PERAWATAN KECANTIKAN TUBUH SEBELUM HARI PERNIKAHAN SHOLIHAH, ILMIATUS; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK MINAT KONSUMEN WANITA TERHADAP TRADISI MINUM JAMU RAMUAN MADURA UNTUK PERAWATAN KECANTIKAN TUBUH SEBELUM HARI PERNIKAHAN Nama : Ilmiatus Sholihah NIM : 15050634001 Program Studi : S-1 Pendidikan Tata Rias Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas : Teknik Nama Lembaga: Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Sri Dwiyanti, S.Pd., M.PSDM Minum jamu ramuan Madura sebelum hari pernikahan merupakan salah satu tradisi pernikahan yang sudah ada sejak jaman nenek moyang di pulau Madura. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui 1) Faktor instrinsik/ internal dan faktor ekstrinsik/ ekternal, 2) Respon konsumen terhadap tradisi minum jamu ramuan Madura. Subyek penelitian adalah konsumen wanita yang ada di pulau Madura khususnya konsumen wanita yang akan melangsungkan pernikahan. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan angket/ kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor instrinsik/ internal dari aspek pengetahuan 9,7%, aspek dorongan dari dalam individu (tertarik) 9,86%, aspek gaya hidup 6,32%, aspek pengalaman pribadi 10,16%, aspek kondisi keuangan 6,22%, dan aspek kepercayaan 7,44%, dengan total keseluruhan 50% yang berkategori cukup. Faktor ekstrinsik/ ekternal dari aspek motif sosial 9,38%, aspek lingkungan keluarga 9,6%, aspek lingkungan masyarakat 13,7%, dan aspek budaya 18,14%, dengan total keseluruhan 51% yang berkategori sangat baik. Kata Kunci: Tradisi minum jamu, jamu ramuan Madura, minat konsumenABSTRACT FEMALE CONSUMERS INTEREST TOWARD THE MADURA HERITAGE HERBAL TRADITION FOR BODY BEAUTY CARE BEFORE MARRIAGE Name : Ilmiatus SholihahNIM : 15050634001Study Program : Bachelor Degree of Make Up Education Major : Family Welfare EducationFaculty : EngineeringName of Institution : State University of SurabayaSupervisor : Sri Dwiyanti, S.Pd., M.PSDM Drinking Madura herbal medicine before the wedding day is one of the wedding traditions that has existed since the time of ancestors on the Island of Madura. The purpose of this study is to determine 1) Instrinsic/ internal factors and extrinsic/ external factors, 2) Consumers responses to the tradition of drinking Madura herbal medicine.The research subjects were some female consumers in Madura Island, especially female consumers who were going to get married. This type of research is quantitative descriptive research. The methods of data collection are using observation, interviews, and questionnaires.The results showed that intrinsic/ internal factors from the aspect of knowledge is 9,7%, then from the aspects of encouragement from the individual (interested) is 9,86%, the lifestyle aspects is 6,32%, the aspects of personal experience is 10,16%, the aspects of financial condition is 6,22%, and the aspect of trust is 7,44%, with a total 50% that are categorized as sufficient. Extrinsic/ external factors from the aspect of social motives around 9,38%, the aspects of the family environment is 9,6%, the environmental aspects of the community is 13,7%, and the cultural aspects 18,14%, with a total of 51% which are categorized very well. Keyword: tradition of drinking herbal medicine, Madura herbal medicine, consumer interest
PERBANDINGAN PENGGUNAAN EYEBROW CREAM DAN EYEBROW CHALK SEBAGAI KOSMETIK PEMBENTUKAN ALIS TERHADAP HASIL FOTO MAKE UP UNDERWATER VEGA ARUMSARI, DHINI; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Make up dalam Bahasa Indonesia disebut dengan tata rias adalah suatu kegiatan mengubah penampilan seseorang dengan bantuan bahan, alat, dan kosmetik. Make up underwater adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menunjang penampilan dalam kesempatan foto underwater dengan mengaplikasikan kosmetik yang tahan air atau yang biasa disebut waterproof. Salah satu kosmetik yang digunakan yaitu eyebrow. Eyebrow merupakan kosmetik yang digunakan untuk membentuk dan mempertegas alis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kerapihan bentuk alis, ketegasan karakter mata, proporsi bentuk alis setelah melakukan foto make up underwater (2) mengetahui hasil tata rias wajah setelah melakukan foto make up underwater. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah make up underwater. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan rubrik penilaian. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Independent Sample T-Test. Hasil terbaik dalam penelitian ini yaitu penggunaan eyebrow jenis cream. Penggunaan eyebrow jenis cream terbukti dapat menunjang penampilan khususnya pada bagian alis dalam kegiatan foto make up underwater yang dapat dilihat pada 2 menit ketiga setelah dilakukan penyelaman kedalam air, alis tetap terlihat rapi karena tidak terjadi perubahan pada bentuk alis, ketegasan karakter mata tetap sama seperti sebelum dilakukan penyelaman hal ini dapat dilihat dari tingkat ketajaman warna, proporsi bentuk alis tetap sesuai dengan bentuk mata. Hasil rata-rata penggunaan eyebrow jenis cream dari 4 aspek yaitu aspek kerapihan pembentukan alis memperoleh nilai 3,8, aspek ketegasan karakter mata memperoleh nilai 3,64, aspek proporsi bentuk alis memperoleh nilai 3,88, aspek keseluruhan hasil akhir riasan memperoleh nilai 3,92. Kata kunci : make up underwater, eyebrow cream, eyebrow chalk Abstract Make up, in Indonesian called tata-rias, is an activity to change ones appearance with the help of materials, tools, and cosmetics. Underwater make up is an action taken to support the appearance of underwater photo opportunities by applying waterproof cosmetics or commonly called waterproof. One of the cosmetics used is eyebrow. Eyebrow is a cosmetic used to shape and emphasize eyebrows. This study aims to (1) determine the sharpness of the color, the firmness of eye character, the proportion of the shape of the eyebrows after taking underwater makeup photo (2) to know the results of facial makeup after doing underwater makeup photo. This type of research is experimental research. The subjects in this research is underwater makeup. Data collection methods in this study used observation sheets and assessment rubrics. The data analysis technique used is the Independent Sample T-Test. The best results in this study are the use of eyebrow cream. The use of eyebrow cream type is proven to support the appearance, especially on the eyebrows in underwater make up photo activities which can be seen in the third 2 minutes after the brow dive still looks neat because there is no change in the shape of the eyebrows, the firmness of the eye character remains the same as before diving it can be seen from the level of color sharpnees, the proporation of eyebrow shape remains in accordance with the shape of the eye. The results of the average use of eyebrow cream type are shown in 4 aspects, namely the aspect of the neatness of the formation of eyebrows, which obtained a value of 3.8, the aspect of the firmness of the eye character, that received a value of 3.64, the aspect of the shape of the eyebrows obtained a value of 3.88, the overall aspect of the final makeup result obtained a value of 3.92. Keywords : make up underwater, eyebrow cream, eyebrow chalk
PENGARUH PERBANDINGAN GULA DAN MADU TERHADAP HASIL JADI KOSMETIK EPILASI Ewamaharani, Dzulfi; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Epilasi umumnya berbahan lilin yang menyebabkan kulit rentan iritasi. Maka, digunakan bahan alami untuk kosmetik epilasi yaitu gula dan madu. Gula mengandung glycolic acid untuk pengembangan kolagen dan alpha hydroxyl acid (AHA) untuk menstimulasi sel-sel baru sedangkan, madu mengandung vitamin C sebagai anti oksidan dan anti bakteri. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh perbandingan gula dan madu terhadap hasil jadi kosmetik epilasi yang meliputi aroma, teksur, kekentalan, dan daya angkat maksimal rambut pada kaki; 2) mengetahui hasil perbandingan gula dan madu terbaik sebagai kosmetik epilasi untuk menghilangkan rambut kaki. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan variabel bebas perbandingan gula dan madu sebanyak (50gr:50ml), (40gr:60ml), dan (30gr:70ml). Variabel terikat yaitu hasil jadi kosmetik epilasi dengan kriteria aroma, tekstur, kekentalan, dan daya angkat rambut kaki. Variabel kontrol antara lain 1) peneliti yang mengerjakan dalam pembuatan kosmetik epilasi sama; 2) penambahan lemon sebanyak 10ml tiap perbandingan; 3) madu yang digunakan madu hutan; 4) gula yang digunakan gula pasir; 5) proses pembuatan sama; 6)jenis dan jumlah bahan; 7) alat yang digunakan harus sama,bersih,dan sesuai fungsi; dan 8) ketebalan, area, serta kerapatan rambut kaki sama. Metode pengumpulan data menggunakan observasi yang dilakukan oleh 25 panelis. Teknik analisis data menggunakan uji anova tunggal dengan bantuan program SPSS 16 untuk menunjukkan hasil dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh perbandingan gula dan madu terhadap hasil jadi kosmetik epilasi. Berdasarkan hasil uji anova tunggal yang dilakukan terhadap hasil jadi kosmetik epilasi dilihat dari aroma memiliki nilai signifikan 0,001 (?<0,05), nilai signifikan tekstur 0,000 (?<0,05), kekentalan memiliki nilai signifikan 0,000 (?<0,05), dan nilai signifikan daya angkat 0,000 (?<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ada pengaruh nyata perbandingan gula dan madu terhadap hasil jadi kosmetik epilasi dilihat dari aroma dan daya angkat tetapi, kurang berpengaruh terhadap tekstur dan kekentalan. Kosmetik epilasi terbaik dihasilkan dari perbandingan gula dan madu X2 (40gr gula dan 60ml madu) dengan kosmetik epilasi beraroma khas gula dan khas madu, tekstur sangat halus, cukup kental dan mudah diaplikasikan pada kulit, serta daya angkat sangat baik sehingga rambut kaki terangkat seluruhnya. Kata Kunci : Rambut kaki, epilasi, gula, madu, sugaring Abstract: Epilation is removing hair from its root. In most cases, epilation employs candle as the material causing an irritation on skin. Hence, it is better to use natural materials like sugar and honey. Sugar consists glycolic acid to collagen development and alpha hydroxyl acid (AHA) to stimulate new cells, and honey possesses vitamin C in it as anti-oxidants and anti-bacteria. The research aims to 1) reveal the influence of the ration of natural epilation cosmetic involving scent, texture, consistency, and maximum lift on legs hair; 2) reveal the result of best ratio of sugar and honey in legs hair removal. The research is experimental with independent variable for sugar and honey ratio comprising (50gr:50ml), (40gr:60ml), and (30gr:70ml). The dependent variable is the result of epilation cosmetic with scent, texture, consistency, and legs hair maximum lift as the criteria. The control variables are 1) the researcher must be same in conducting making epilation cosmetic; 2) lemon addition is as much as 10ml; 3) the research must use forest honey; 4) the research must use granulated sugar; 5) the making process has to be same; 6) material type and amount; 7) the tools have to be same, clean, and functionally appropriate; and 8) the thickness, area, and density of legs hair have to be same. Method of collecting data employs observation method conducted by 25 panelists. The test result data is analyzed by using SPSS 16 program, particularly single anova test followed by Duncan test. The result inclines that there is a real influence of the ratio of sugar and honey to the final result of epilation cosmetic. According to the anova test result of cosmetic epilation seen from aroma has significant value 0,001 (?<0,05), significant value of texture 0,000 (?<0,05), viscosity has significant value 0,000 (?<0,05), and a
PENGARUH PROPORSI BAYAM HIJAU (AMARANTHUS TRICOLOR L) DAN TEPUNG BERAS (ORYZA SATIVA L) TERHADAP HASIL JADI MASKER TRADISIONAL DIANA RAHMAWATI, IRMA; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Proporsi bayam hijau dan tepung beras pada masker tradisional dapat digunakan sebagai perawatan kulit wajah. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh proporsi bayam hijau dengan 3 produk yaitu (a) X1 (20%: 80%), (b) X2 (30%: 70%), dan (c) X3 (40%: 60%) pada hasil jadi masker tradisional. Jenis penelitian ini adalah True Eksperimental Design. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Berdasarkan Uji statistik dengan menggunakan anava tunggal, terdapat pengaruh proporsi bayam hijau dan tepung beras terhadap hasil jadi masker tradisional dari warna, tekstur, aroma, daya lekat dan tingkat kesukaan panelis yang signifikan dengan nilai kurang dari 0.05. Sedangkan dari lima aspek dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 3.96 ada pada aspek tingkat kesukaan panelis, dan hasil penelitian berdasarkan nilai dari seluruh aspek penilaian (a) X1 memiliki rata-rata 5.21, (b) X2 memiliki rata-rata 3.41, (c) X3 memiliki rata-rata 2.75 dan dari ketiga proporsi yang paling disukai panelis yaitu dengan rata-rata 3.96 pada proporsi X2 (30% bayam hijau dan 70% tepung beras) ditinjau pada seluruh aspek. Kata kunci : Bayam hijau, anti aging, masker tradisional, kulit wajah Abstract: The proportion of green spinach and rice flour on a traditional mask can be used as a facial skin care. The aim of this research was to determine the effect of green spinach proportion with 3 products, namely (a) X1 (20%: 80%), (b) X2 (30%: 70%), and (c) X3 (40%: 60%) on traditional mask result. This type of research is True Experimental Design. Data collection method used is observation. Based on statistical tests using a single anava, there is an effect of the proportion of green spinach and rice flour on the results so the traditional mask of color, texture, aroma, adhesion and panelist favorability are significant with values less than 0.05. While the five aspects with the highest average score of 3.96 are in the panelist favorites aspect, and the research results based on the value of all aspects of the assessment (a) X1 has an average of 5.21, (b) X2 has an average of 3.41, (c ) X3 has an average of 2.75 and of the three most preferred proportions of panelists with an average of 3.96 in the proportion of X2 (30% green spinach and 70% rice flour) reviewed in all aspects. Keywords : Green spinach, anti aging, traditional mask, facial skin
PERBANDINGAN PEWARNA BUATAN DAN PEWARNA ALAMI SARI BUAH MURBEI TERHADAP KEALAMIAN LUKA (LUKA SAYAT TIGA DIMENSI PADA TANGAN) NIDYA AUDRY N, DARA; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PERBANDINGAN PEWARNA BUATAN DAN PEWARNA ALAMI SARI BUAH MURBEI TERHADAP KEALAMIAN LUKA (LUKA SAYAT TIGA DIMENSI PADA TANGAN) Nama : Dara Nidya Audry Neyza NIM : 13050634035 Program studi : S1 Pendidikan Tata Rias Jurusan : Pendidikan Kesejateraan Keluarga Fakultas : Teknik Nama Lembaga: Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Sri Dwi Yanti S.Pd., MPDS Makeup luka sayat tiga dimensi pada tangan umumnya diterapkan untuk menciptakan karakter dalam pengambaran film action dan thriller. Dalam penelitian ini, pewarna dari buah murbei yang diambil sarinya sebagai alternatif untuk menghasilkan makeup luka sayat, yang bertujuan untuk (1) membandingkan pewarna buatan dan pewarna alami sari buah murbei dalam menciptakan realistis makeup, aman bagi kulit dan untuk (2) menentukan pewarna mana yang paling disukai observer. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental, data yang dikumpulkan mengunakan lembar observasi dan kuesioner dengan melibatkan 30 observer. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa warna yang paling menguntungkan dari pewarna merah tua dengan rata-rata skor (4 dari 4), adalah pewarna sari buah murbei. Tekstur kulit luka (4 dari 4) dan tetes darah (3,86 dari 4) dihasilkan dari makeup luka sayat menggunakan pewarna alami sari buah murbei juga lebih baik dibandingkan dengan pewarna buatan. Tidak hanya pembengkakan di kulit (3,86 dari 4) dari makeup luka sayat yang dilakukan oleh pewarna alami sari buah murbei tetapi juga kulit pucat (3,93 dari 4) tampak lebih diinginkan daripada pewarna buatan. Sebagian besar observer (81-100%) setuju bahwa penggunaan sari buah murbei adalah memuaskan, (0-40%) tidak menyukai penerapan pewarna buatan untuk menghasilkan luka sayat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pewarna sari buah murbei berlaku untuk digunakan sebagai pewarna alami alternatif dalam menciptakan efek luka sayat. Kata kunci: Makeup efek luka sayat, Pewarna buatan, Pewarna alami /organik, murbei. ABSTRACT COMPARING SYNTHETIC SKIN DYE AND MULBERRY NATURAL SKIN DYE TO CREATE REALISTIC SCAR MAKEUP (THREE DIMENSION CUTS ON HANDS) Name : Dara Nidya Audry Neyza Registration number : 13050634035 Program of Study : Graduate of Cosmetology Education Department : Home Economics Faculty : Faculty of Engineering Name of Institution : Universitas Negeri Surabaya Advisor : Sri DwiYantiS.Pd., MPDS Cuts or scrapes makeup three dimention is commonly applied for creating characters in action and thriller movies. In this study, an alternative skin dye extracted from mulberries was proposed to generate scar makeup. The purpose of this study were to (1) compare synthetic dye and mulberry natural skin dye in creating a safe, realistic scar makeup and to 2) tdetermine which skin dye mostly liked by the observers. This study used experimental approach. Data was collected using observation sheet and questionnaire involving 30 observers, and subsequently analyzed descriptively. Result showed that the most favorable color of the skin dye dark red, with the average score 4 (out of 4), was mulberry natural skin dye. Wound texture (4 out of 4) and blood drops (3.86 out of 4) resulted from scar makeup using mulberry skin dye were also better compared to synthetic skin dye. Not only wound swelling (3.86 out of 4) from the scar makeup performed by mulberry skin dye but also skin paleness (3.93 out of 4) looked were more desirable rather than the synthetic one. Most of the observers (81-100%) agreed that the use of mulberry natural skin dye was satisfying, (0-40%) disliked the application of synthetic dye to generate scar makeup. Taken together, this study concluded that mulberry skin dye was promising and applicable to be used as alternative skin dye in creating scar makeups. Keywords: scar makeup, synthetic dye, natural/organic dye, mulberry.
PENGARUH PRPORSI TEPUNG BERAS DAN BUBUK KUNYIT PUTIH (CURCUMA ZEDOARIA ROSC.) TERHADAP HASIL LULUR BUBUK TRADISIONAL SEPTA ERLINAWATI, WULAN; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPengaruh Prporsi Tepung Beras dan Bubuk Kunyit Putih (Curcuma zedoaria Rosc.) Terhadap Hasil Lulur Bubuk TradisionalNama : Wulan Septa ErlinawatiNim : 13050634006Program studi/angkatan : S1 Pendidikan Tata Rias/2013Fakultas : TeknikNama lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Sri Dwiyanti, S.Pd., M.PSDM Lulur merupakan salah satu jenis kosmetika tradisonal yang dapat digunakan sebagai perawatan kulit tubuh untuk mempertahankan kesehatan, mencerahkan dan mengangkat sel kulit mati.Tepung beras dan kunyit putih dapat di manfaatkan sebagai bahan dasar dan bahan aktif lulur tradisional karena kunyit putih mengandung zat antioksidan yang sangat tinggi berfungsi untuk mencerahkan, melembabkan kulit dan dapat memudarkan bekas luka pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung beras dan kunyit putih (Curcuma zedoaria Rosc.) terhadap 1) Sifat fisik lulur tradisional yang meliputi aroma, warna, terkstur, dan daya lekat. 2) kesukaan panelis. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah proporsi tepung beras dan kunyit putih yaitu X1 (3:2), X2 (2:3), X3 (1:4). Variabel terikat adalah sifat fisik yang meliputi aroma, warna, tekstur, daya lekat, dan kesukaan panelis. Pengumpulan data dengan metode observasi yang dilakukan oleh 30 panelis. Data dianalisis dengan menggunakan anova tunggal dan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan program spss versi 16. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh proporsi tepung beras dan kunyit putih terhadap hasil lulur bubuk tradisional. Proporsi X2(2:3) menghasilkan aroma, warna, tekstur, daya lekat paling baik dibandingkan proporsi lainnya, yaitu beraroma khas kunyit putih, berwarna krem, tekstur kasar dan lekat. Proporsi X2 (2:3) paling disukai panelis dibandingkan dengan proporsi lainnya .Kata kunci: Lulur tradisional, kunyit putih, tepung beras AbstractThe Influence Proportion of Rice Flour and White Turmeric (Curcuma zedoaria Rosc.) On the Results of Traditional Powder Scrubs Name : Wulan Septa ErlinawatiRegistration number : 13050634006Study program/year : Graduate of Cosmetology Education /2013Faculty : EngineeringInstitution : Universitas Negeri Surabaya Advisor : Sri Dwiyanti, S.Pd., M.PSDM Scrubs is one of the traditional types of cosmetics which can be used as a skin care body to maintain health, brighten and lift the dead skin cells. Rice flour and white turmeric flour can take advantage of as the basic ingredients and active ingredients of traditional body scrub because white turmeric contain a very high antioxidant substances serve to brighten, moisturize the skin and can fades scars on the skine. The purpose of this study was to determine the effect of the proportion of rice flour and white turmeric (Curcuma zedoaria Rosc.) On 1) the physical properties of traditional scrubs which include aroma, color, texture, and stickiness. 2) panelist preferences. This research type is experiment. The independent variables in this research are the proportion of rice flour and white turmeric that is X1 (3: 2), X2 (2: 3), X3 (1: 4). Bonded variables are physical properties which include aroma, color, texture, stickiness, and panelist preference. Data collection with observation methods conducted by 30 panelists. Data were analyzed using single anova and continued with Duncans test using the SPSS version 16 program. The results of this study are that there is an effect of the proportion of rice flour and white turmeric on the results of traditional powder scrubs. The proportion of X2 (2: 3) produces the best aroma, color, texture, adhesion compared to other proportions, namely the distinctive scent of white turmeric, cream color, rough and sticky texture. The proportion of X2 (2: 3) is most preferred by panelists compared to other proportions. Key words: traditional powder scrub, white tumeric, rice flour
PERBANDINGAN PROPORSI LIDAH BUAYA DAN BUNGA MAWAR TERHADAP HASIL JADI MASKER KERTAS (SHEET MASK) FIRDAUSI, ZAHRINA; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Masker Kertas (Sheet Mask) merupakan lembaran kain berbentuk wajah yang direndam dalam larutan nutrisi, masker ini dianggap mudah dalam pemakaiannya. Lidah buaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar cairan masker kertas karena mengandung senyawa kimia diantaranya adalah lignin dan selulosa, saponin, dan zat alomicin yang bermanfaat untuk kecantikan. Bunga mawar memiliki aroma yang khas yang dapat dimanfaatkan sebagai aromatherapy pada cairan masker kertas. Tujuan dari penelitian ini : 1) Untuk mengetahui pengaruh perbandingan proporsi lidah buaya dan bunga mawar terhadap hasil jadi masker kertas yang meliputi aroma, memberikan rasa segar, kenyamanan dikulit wajah, pengaplikasian dikulit wajah dan tingkat kesukaan panelis. 2) Untuk mengetahui hasil jadi masker kertas yang paling baik ditinjau dari aroma, memberikan rasa segar, kenyamanan dikulit wajah, pengaplikasian dikulit wajah dan tingkat kesukaan panelis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yang dilakukan oleh 15 orang responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Anava tunggal dan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan program SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Terdapat pengaruh perbandingan lidah buaya dan bunga mawar terhadap hasil jadi cairan masker kertas. Masker kertas yang terbaik dilihat dari uji organoleptik memberikan rasa segar, kenyamanan dikulit wajah dan tingkat kesukaan panelis adalah perbandingan X2 (8ml lidah buaya dan 4ml bunga mawar), sedangkan masker kertas yang terbaik dilihat dari uji organoleptik aroma dan pengaplikasian dikulit wajah (rasa lengket setelah penggunaan masker kertas) adalah perbandingan X3 (4ml lidah buaya dan 8ml bunga mawar). Kata Kunci: Masker Kertas, Lidah Buaya, Bunga Mawar. Abstract Sheet Mask is a sheet of cotton shaped like a face soaked in a nutrient solution. Aloe vera can be used as base for liquid on sheet masks because it contains chemical compounds including lignin and cellulose, saponins, and allomicin substances that are beneficial for beauty. Roses have a distinctive scent that can be used as an aromatherapy for liquid on sheet mask. The objectives of this study include: 1) To determine the effect of the comparison of the proportions of aloe vera and roses to the results of sheet mask which include scent, freshness, comfort for the face skin, application of the face skin and the level of preference of panelists. 2) To find out the results of the sheet masks that are the best in terms of scent, provide fresh taste, comfort for the face skin, application of the face skin and the level of preference of the panelists. This research is an experimental research. Data collection is done by the method of observation carried out by 15 respondents. Data analysis was performed using a single Anava and continued with the Duncan test using the SPSS 24 program. The results showed: There was an effect of the ratio of aloe vera and roses to the results of becoming sheet masks. The best paper masks seen from the organoleptic test provide fresh taste, comfort in the skin and the panelists favorite level is the comparison of X2 (8ml aloe vera and 4ml roses), while paper masks are best seen from organoleptic scent and application to facial skin (sticky taste after use of sheet masks) is a comparison of X3 (4ml aloe vera and 8ml rose). Keywords: Sheet Mask, Aloe Vera, Rose Flower.
PELATIHAN TATA RIAS WAJAH KOREKTIF PADA TIM PADUAN SUARA GITA JALA CENDEKIA DI UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA UNTUK MEMBERIKAN KESAN WAJAH SERUPA SAAT PENAMPILAN SEPTIKA ARIANI, JIHAN; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Mengetahui bagaimana aktivitas peserta terhadap pelatihan make up korektif pada tim paduan suara Gita Jala Cendekia Universitas Hang Tuah Surabaya, 2) Mengetahui bagaimana hasil keterampilan peserta pada pelatihan make up korektif pada tim paduan suara Gita Jala Cendekia Universitas Hang Tuah Surabaya, 3) Mengetahui respon respon peserta selama pelatihan make up korektif pada tim paduan suara Gita Jala Cendekia Universitas Hang Tuah Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan rancangan penelitian pretest posttest design. Subjek penelitian 25 orang anggota Tim Paduan Suara Gita Jala Cendekia Universitas Hang Tuah Surabaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes kinerja, dan angket. Metode analisis menggunakan rata-rata untuk respon peserta, hasil pelatihan menggunakan uji-t dan aktivitas peserta dengan menggunakan presentase. Data hasil tata rias wajah korektif dari nilai pretest dan posttest menunjukkan perbedaan yang signifikan dan peningkatan setelah dilakukannya pelatihan tata rias wajah korektif dengan metode demonstrasi dengan panduan handout dan PPT. Hasil akhir yang diterima menunjukkan terdapat peningkatan keterampilan merias wajah korektif sesudah dilakukan pelatihan pada Tim Paduan Suara Gita Jala Cendekia di Universitas Hang Tuah Surabaya. Aktivitas peserta pelatihan memperoleh penilaian dengan presentase keseluruhan 96% dalam kategori sangat baik. Respon peserta pelatihan tata rias wajah korektif memperoleh penilaian dengan hasil rata-rata keseluruhan 3,50 dalam kategori sangat baik.Kata Kunci: Pelatihan, Tata Rias Wajah KorektifAbstract: The purpose of this study was to find out: 1) Knowing how the participants responded to corrective make-up training at the Gita Jala Cendekia Choir team at Hang Tuah University, 2) Knowing the result of participants skills in corrective make-up training at the Gita Jala Cendekia choir team at Hang Tuah University, 3) Knowing respons of participants responses during corrective makeup training. This research is a pre-experimental study with pretest posttest design. The research subjects were 25 members of the Gita Jala Cendekia Choir Team, Hang Tuah University, Surabaya. Data collection methods, performance test, and questionnaires. The method of analysis uses the average response of the participants, the results of the training use the t-test and the activities of participants using percentages.Corrective makeup data from the pretest and posttest values showed significant and increasing differences after corrective makeup training with the demonstration method with manual handouts and Power Point. The final result received showed that there was an increase in corrective makeup skills after training at the Gita Jala Cendekia Choir Team at Hang Tuah University Surabaya. The activity of the training participants was assessed with an overall percentage of 96% in the excellent category. The response of corrective makeup participants received an assessment with an overall average yield of 3.50 in the very good category.Keywords: Training, Corrective Make up
PERBANDINGAN PROPORSI TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN PENGENTAL LATEKS CAIR TERHADAP HASIL JADI PROSTHETIC LUKA ROBEK TIGA DIMENSI WIJANARKO, SETIAWAN; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Prosthetic adalah efek tambahan pada tata rias karakter yang didesain untuk ditempelkan pada wajah atau badan aktor. Lateks cair merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan pembuatan prosthetic, tetapi lateks cair memiliki voskositas yang rendah sehingga terlalu cair dan menyulitkan proses pencetakan. Untuk meningkatkan viskositas lateks cair, perlu ditambahkan bahan pengental. Pada penelitian ini akan dilakukan penambahan tepung terigu sebagai bahan pengental lateks cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi perbandingan tepung terigu sebagai bahan pengental lateks cair yang terbaik. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan variabel bebas perbandingan lateks cair dan tepung terigu yaitu 5:3, 5:2, dan 5:1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil jadi prosthetic berupa luka robek berdasarkan aspek kekentalan, warna, elastisitas, kesesuaian bentuk desain dan kesukaan. Proses penelitian melibatkan 30 orang panelis ahli. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, yang kemudian dihitung menggunakan SPSS 21 dengan teknik anova tunggal dan uji duncan. Penelitian ini menghasilkan bahwa penambahan tepung terigu mempengaruhi aspek kekentalan, elastisitas, dan kesesuaian bentuk desain luka robek. Aspek warna tidak terpengaruh oleh penambahan tepung terigu. Perbandingan X2 mendapatkan nilai tertinggi pada aspek kekentalan dengan nilai 3,8, warna 3,7 dan kesesuaian desain 3,6. Pada aspek elastisitas nilai tertinggi dimiliki oleh perbandingan X3. Faktor kesukaan menunjukkan perbandingan X2 sangat disukai dengan prosentase kesukaan 91,6%. Kata Kunci: Prosthetic, lateks cair, tepung terigu Abstract Prosthetic is an additional effect on character makeup that is designed to be attached to the face or body of an actor. Liquid latex is a material that is often used as a prosthetic material, but liquid latex has a low vicosity so it is too liquid and difficult to mold. To increase the viscosity of liquid latex, thickening agents need to be added. In this study, flour will be added as thickening agent for liquid latex. This study aims to determine the composition of the comparison of wheat flour as thickening agent of the best liquid latex. This type of research is an experiment, with the independent variable ratio of liquid latex and flour, namely 5: 3, 5: 2, and 5: 1. The dependent variable in this study is prosthetic results in the form of torn wounds based on aspects of thickness, color, elasticity, suitability of the design and preferences. The research process involved 30 expert panelists. The method of data collection uses the observation method, which is then calculated using SPSS 21 with a single anova technique and duncan test. This study resulted in the addition of wheat flour affecting aspects of viscosity, elasticity, and conformity of the shape of the torn wound design. The color aspect is not affected by the addition of flour. Comparison of X2 gets the highest value on the viscosity aspect with a value of 3.8, color 3.7 and suitability of design 3.6. In the elasticity aspect the highest value is owned by the X3 comparison. The favorite factor shows that the ratio of X2 is very favored with a favorite percentage of 91.6%. Keywords: prosthetic, liquid latex, flour
PERBANDINGAN PROPORSI UMBI RUMPUT TEKI SEBAGAI SABUN PADAT DITINJAU DARI SIFAT FISIK (ORGANOLEPTIK) ERLY SANDI, BERLINDA; DWIYANTI, SRI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Umbi rumput teki (cyperus rotundus l.) dapat digunakan sebagai sabun padat karena terdapat kandungan flavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui pengaruh perbandingan proporsi umbi rumput teki (cyperus rotundus l.) pada hasil jadi sabun padat yang meliputi warna, aroma, tekstur, dan daya buih. 2) Untuk mengetahui uji organoleptik dari hasil jadi sabun padat umbi rumput teki. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas pada penelitian ini adalah bubuk umbi rumput teki (cyperus rotundus l.) 0,5%, 1%, dan 1,5%. Variabel terikat penelitian ini yaitu sifat fisik sabun padat yang meliputi aroma, warna, tekstur, daya buih dan kesukaan panelis. Pengumpulan data menggunakan metode observasi melalui uji organoleptik oleh 30 panelis. Analisis data menggunakan anova tunggal dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan uji Duncan menggunakan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bubuk umbi rumput teki berpengaruh terhadap warna, aroma, tekstur, daya buih, dan kesukaan panelis. Uji Duncan juga menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil sabun padat terbaik yaitu pada produk sabun padat X3 dengan proporsi penambahan bubuk umbi rumput teki 1,5%. Kata Kunci: Sabun padat, umbi rumput teki, organoleptik. Abstract Nutgrass tuber (cyperus rotundus l.) can be used as a opaque soap because inside there is a flavonoids content that serves as antibacterial and antioxidant. This research aims at 1) To determine the influence of the proportion of nutgrass tuber (cyperus rotundus l.) in the result of a opaque soap that include color, aroma, texture, and froth power. 2) To know the organoleptic test of the result opaque soap nutgrass tuber. This type of research is experimental. The independent variable research are nutgrass tuber (cyperus rotundus l.) 0,5%, 1%, and 1,5%. This dependent variable research of opaque soap that include color, aroma,texture, forth, and favorite panelist. Data collection using observation method through organoleptic test by 30 panelist. Data analysis using SPSS 16 program. The result the addition of nutgrass tuber powder is influential in the color, aroma, texture, froth, and favorite panelist. The Duncan test also showed significant result. The result of the best opaque soap that is the solid X3 soap with a proportion of the addition of nutgrass powder 1,5%. Keywords: Opaque soap, nutgrass tuber, organoleptic.
Co-Authors Afkarina, Risqa Alamsyah, Prayudi Alfin Afifi, Astrida Ali Fikri, Romadlon Adi Ampouw, Debby ANDINI SUYONO, RISTA Anggraeni, Amelia Arita Puspitorini Atmaka, Srinirmala Nindya Bidari, Citra Laksmi Chasanah, Siti Cinthiya, Miranda dewayana, Agatha Dewi Gita Nurfaidah Dewi Lutfiati DIANA RAHMAWATI, IRMA Dindy Sinta Megasari DWI ANGGRAINI, NURA Egita, Zerina ERLY SANDI, BERLINDA Evanggelista, Delaya Ewamaharani, Dzulfi Fatin, Anisah Fauziah, Syaviera Alifia Febriana, Aulia Rizqiika Firdaus, Belladona Marviana FIRDAUSI, ZAHRINA Firdausy, Salsabilla Putri Graha, Alsya Putri Nuh Habeaha, Binner Hariono, Amelia Anjani Haspada, Denny Ikbar, Idel Eg Nidia Issaura, Yollanda Istighfarin, Tsalatsa Baroqi Salsabil Kartinasari, Naruzi KECVARA PRITASARI, OCTAVERINA Kiryadona, Chatarina Dias Kumala, Aisah Dian Kusstanti, nia Lailia, Sinta MACHDANIA PUTRI I, CANTIKA Maspiyah Maspiyah Maulana, Ihsan Mayola, Cindy Arinda Mayzura, Elida Cahya Megasari, Dindy Munawaroh, Maulidatul Mustika, Pitaloka Nanda Mutimmatul Faidah Nadiawan, Sonya Putri Nazua, Balqis Fara Nia Kusstianti NIDYA AUDRY N, DARA Ningrum, Fatichatul Ilma Wahyu ningrum, Yuliana Nolis Marliati Novia Restu Windayani, Novia Restu NUR HAKIKI, RAHMA NUR HALIZAH, MELINDA Nurdiana Nurdiana Nurmaylanda, Widya Nurwulandari, Laily Dewi Octabella, dea denada Oktavia, Rhelen Bunga Panggabean, Sri Lynda Deciana Permatasari, Lindya pramudia, ersa villania ayu Pritasari, Octaverina Pritasari, Octaverina Kecvara Putri, Adisty Witama Putri, Salsabila Qonita, Anggi Mara Ramadhanti, Rizqullah Rasika, Annisa Dewi Rekhananda , Karin Riha, Iflachah Lailatul Rosida, Kamilatur Rosida, Rozana Dwita Rosidawati Wiradirja, Imas Sabila, Safira Sal Safira, Aninda nur Saputra, Pratama Yudha Aldi Sari, Dyla Sari, Ineke Kartika SEPTA ERLINAWATI, WULAN Septiawardani, Dea SEPTIKA ARIANI, JIHAN Setyowati, Yeni Shelma Anjani SHOLIHAH, ILMIATUS Siti Zulaikhah Tiur nur Hertina Usodoningtyas, Sri VEGA ARUMSARI, DHINI VITA SAPNA SARI, AL Widiyantari, Dwika Ramadhani WIJANARKO, SETIAWAN Wijaya, Nieke Andina Wilujeng, Biyan Wilujeng, Biyan Yesi Windarti, Sri Wulandari, Novi Amelia Yohana, Erwanda Febri Yolpremzcky, Steffi Olga Desiree Yulianto, Natasya Zulkifli, Rizka