Articles
21 Documents
Search results for
, issue
"Vol 7, No 4 (2019)"
:
21 Documents
clear
PERAN REVIEW DALAM PENIPUAN FIRST TRAVEL
AYU KURNIA ILLAHI, NOVITA;
LEGOWO, MARTINUS
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kasus penipuan biro umroh First Travel merupakan satu kasus penipuan terbesar di Indonesia. Penipuan ini melibatkan skema-skema yang membentuk wacana yang tersusun dari beragam bentuk review atau ulasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan posisi beragam review dalam membentuk citra First Travel. Kemudian juga peran dan posisinya dalam penipuan. Penelitian ini berbasis internet dengan tiga unit analisis, meliputi akun perusahaan First Travel (youtube dan facebook), media massa online, dan blog. Analisis menggunakan kualitatif-deskriptif dengan perspektif arkeologi-genealogi Foucault. Hasil peneilitian ini adalah media massa, akun First Travel, dan blog memiliki bangunan wacananya masing-masing. Wacana tersebut sesekali saling menopang dan sesekali saling kontradiksi. Namun, blog sebagai wacana pinggiran juga berperan mereproduksi wacana dari akun perusahaan First Travel. Diskursus First Travel yang ditampilkan meliputi terpercaya dan berprestasi, terjangkau dan modern, dan bermasalah.
KONSTRUKSI SOSIAL ANIME JEPANG DI CLUB MOTOR
ILHAM SEPTIAN, HANIFAL;
SUDRAJAT, ARIEF
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Fokus penelitian ini meneliti tentang internalisasi mengenai anime pada anggota ICOSU di Surabaya, tujuan studi ini adalah untuk melihat bentuk dan mengetahui hasil dari internalisasi dari anggota ICOSU mengenai anime. Teori serta analisis yang digunakan adalah Peter L Berger mengenai Konstruksi Sosial dan dipusatkan pada Internalisasinya. Terdapat 2 hal yaitu Obyektif terdiri dari pelembagaan dari institusi pendidikan dari teman sekolah dan masyarakat, kedua sebagai bentuk lembaga sekaligus pengingat, legitimasi berupa historis semasa kecil dari pelembagaan, dan Subyektif berupa Sosialisasi Primer yang mana keluarga berperan utama didalam pembentukkan tentang anime dan Sosialisasi Sekunder di komunitas yang mempunyai serta memperkuat bentuk pemaknaan pada anime di setiap anggotanya. Internalisasinya berupa karakter dari salah satu anime yang disuka disebut waifu, mengoleksi merchandise dari karakter yang disuka, dan itasha sebagai karakter yang disematkan di kendaraan merupakan representasi kesukaan terhadap salah satu karakter tersebut
MODAL SOSIAL DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT
NURKHOLIS ZAED, MUBAROK;
HANDOYO, PAMBUDI
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Abstrak Penelitian ini mengkaji pemanfaatan modal sosial dalam membentuk kemandirian Kelompok Swadaya Masyarakat. kelompok tersebut merupakan dampingan dari lembaga swadaya masyarakat YAPSEM yang hanya bertempat di Lamongan. YAPSEM merupakan lembaga yang berjalan dibidang sosial dan ekonomi denga memberdayakan masyarakat miskin di Kota Lamongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk modal sosial, menganalisis peran modal sosial, dan mendeskripsikan strategi yang digunakan untuk membangun kemandirian Kelompok Swadaya Masyarakat. Penelitian ini diperoleh dengan metode wawancara empat informan dan data dianalisis secara kualitatif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwasannya Kelompok Swadaya Masyarakat berkembang dengan anggota yang sudah berpengalaman, luasnya jaringan sosial sebagai peran untuk menjembatani antara satu kelompok dengan kelompok lain, serta menjalankan norma atau aturan yang menjadi pedoman suatu kelompok. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat beragam bentuk jaringan sosial di masyarakat. Yaitu bonding,bridging dan lingking. Relasi ini digunakan sebagai penjembatan antar kelompok untuk menjalin kekompakan dan menjalin hubungan baik dengan lembaga. Kata kunci: modal sosial, pemberdayaan, KSM. Abstract This study examines the use of social capital in shaping the independence of self-help groups. the group was assisted by a non-governmental organization YAPSEM which was only located in Lamongan. YAPSEM is an institution that runs in the social and economic fields by empowering the poor in Lamongan City. This study aims to identify forms of social capital, analyze the role of social capital, and describe the strategies used to build the independence of Non-Governmental Organizations. This research was obtained by interviewing four informants and the data were analyzed qualitatively. The results of the study indicate that the Self-Help Group develops with experienced members, the extent of social networks as a role to bridge between one group and another group, as well as running the norms or rules that guide a group. In addition, the results of the study also showed that there were various forms of social networking in the community. Namely bonding, bridging and ringing. This relationship is used as a bridge between groups to establish cohesiveness and establish good relations with institutions. Keywords: social capital, empowerment,community self-help groups
VIRTUAL SEXUAL HARRASMENT PADA APLIKASI LINE PEOPLE NEARBY
JAMEELA, MERYAM;
HANDINI LISTYANI, REFTI
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Perkembangan teknologi telah mengeser ruang dalam melakukan Praktik pelecehan seksual. Tidak hanya dilakukan secara offline melainkan juga dilakukan secara online. Didukung dengan perkembangan media social menjadikan praktik pelecehan seksual mungkin untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan praktik-praktik pelecehan seksual pada fitur People NearbyLine. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode semiotika M.K Haliiday perspektif teori kekerasan simbolik Pierre Bourdiue. Subjek penelitian yaitu penguna Lline aktif yang sudah menjadi teman di Line. Hasil penelitian menunjukan bahwasanya praktik pelecehan seksual pada fitur People NearbyLine diketahui melalui pembahasan percakapan online. Pelaku kekerasan simbolik berfokus pada anggota tubuh wanita yang dianggap sensitive sehingga memunculkan efek ketidaknyamanan. Terdapat juga tingkah laku yang bersifat merendahkan berdasarkan jenis kelamin. Cara yang dilakukan untuk memfokuskan pada anggota tubuh yang sensitive pada diri perempuan. Pengungkapan kekersan simbolik dapat dilakukan dengan media teks, gambar, emoticon, maupun symbol.
EKSISTENSI ISRTI TNI ANGKATAN LAUT
ZDURHOTHUL FHAHIRIYAH, NABBILLAH;
HANDINI LISTYANI, REFTI
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Simone de Beauvoir menjelaskan bahwa institusi pernikahan merenggut kebebasan perempuan. Perempuan yang menikah dengan seorang abdi negara atau seorang tentara tidaklah lepas dari aturan instansi. Perempuan yang resmi menjadi istri TNI Angkatan Laut secara otomatis tergabung dalam Jalasenastri. Anggota Jalasenastri memberikan gambaran seorang istri yang mendapatkan aturan secara budaya dan secara instansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ibu Jalasenastri dalam menunjukkan eksistensinya ditengah belenggu aturan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif Feminis Eksistensialis Simone de Beauvoir. Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya. Subyek penelitian ini adalah istri TNI Angkatan Laut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa istri TNI Angkatan Laut belum mampu melakukan transendensi. Istri TNI Angkatan Laut belum mampu melaksanakan strategi yang ditawarkan Beauvoir untuk menunjukkan eksistensinya. Strategi tersebut adalah bekerja di ranah publik, menjadi intelektual, dan mencapai transformasi sosial. Istri Angkatan Laut juga masih terbelenggu oleh konsep istri dan ibu yang menghambat perempuan untuk mandiri. Kata Kunci: Eksistensi Jalasenastri, Feminisme, Kualitatif
EKSPLOITASI TENAGA KEBERSIHAN (STUDI DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM)
PUSPA NINGTYAS, EKA
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini berawal dari adanya eksploitasi terhadap tenaga kebersihan yang terjadi di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Berdasarkan fenomena dilapangan ada tindakan eksploitasi terjadi pada petugas kebersihan dilakukan oleh penyalur tenaga kerja dan pihak perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan teori Karl Marx tentang eksploitasi kelas dimana kaum borjuis mengksploitasi kaum ploretar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mendiskripsikan tindakan eksploitasi sesuai kondisi dilapagan. Tindakan eksploitasi yang terjadi pada petugas kebersihan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan lebih. Bentuk eksploitasi yang diterima oleh petugas kebersihan adalah perampasan hak pekerja dengan upah. Kata Kunci : Eksploitasi, Kelas Sosial, Kualitatif
KONDISI SOSIO-EKONOMI KELUARGA PRASEJAHTERA DENGAN BALITA GIZI BURUK
ISNAINI, NUSHROH;
HARIANTO, SUGENG
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Gizi buruk merupakan salah satu masalah yang terjadi di Indonesia. Pada awal tahun 2017, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto mempunyai balita penderita gizi buruk tertinggi. Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Bidang Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa terdapat 49 kasus yang ditangani oleh masing-masing puskesmas. Puskesmas Kupang dengan jumlah 28 kasus dan Puskesmas Jetis 21 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang kondisi sosial ekonomi keluarga prasejahtera dengan balita penderita gizi buruk di Kecamatan Jetis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah latar belakang kondisi sosial ekonomi keluarga prasejahtera beragam. Keluarga prasejahtera memperoleh pendidikan hanya sampai jenjang SD, SMP, dan SMA. Keluarga prasejahtera bekerja di sektor informal seperti tukang bangunan, kuli bangunan, pengrajin besek, penjual mainan dan ibu rumah tangga. Ada yang bekerja di sektor formal strata bawah yaitu sebagai buruh pabrik. Pendapatan yang diperoleh terendah yaitu Rp. 40.000/hari-Rp. 400.000 /bulan dan tertinggi Rp. 2.000.000 perbulan. Kata Kunci : Gizi Buruk, Keluarga Prasejahtera, Kualitatif Deskriptif
KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DAN APARAT DESA DALAM PEMBANGUNAN PASAR
JAMALLUDIN, MISBAH
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini membahas tentang adanya konflik masyarakat dan aparat desa. Lokasi penelitian berada di Desa Kedung Bocok Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan teori fungsional konflik milik Lewis A. Coser Tentang konflik realistis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan pasar di Kedung Bocok ternyata merugikan warga Desa Kedung Bocok. Kerugian tersebut dialami warga yang memiliki lahan pertanian yang awalnya produktif menjadi tidak produktif. Pemilik lahan pertanian juga harus beralih pekerjaan. Terdapat dua Penyebab Konflik Pembangunan Pasar Kedung Bocok Asri, yaitu: 1). Pembangunan pasar diputuskan secara sepihak oleh aparat desa. Informan tidak menjelaskan tentang lahan siapa saja yang terdampak dalam pembangunan; 2). Proses administrasi terhadap warga yang terdampak belum diselesaikan. Hal tersebut merupakan konflik realistis yang terjadi dalam pembangunan pasar Kedung Bocok Asri ini. Kata Kunci : Fungsional konflik, Masyarakat, Pembangunan Pasar
HEGEMONI KYAI TERHADAP SANTRI
VERADELLA ANUGRAH, YESHINTA;
MACHFUD FAUZI, AGUS
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini berangkat dari keterlibatan pondok pesantren dalam permasalahan partai politik. Adanya keterlibatan ini karena terdapat campur tangan politik di dalam pesantren. Penelitian ini meneliti bagaimana hegemoni kyai terhadap afiliasi santri dalam Pilbup Lamongan 2015 di Pondok Pesantren Sunan Drajat. Menggunakan penelitian kualitatif dianalisis dengan teori hegemoni yang dikemukakan oleh Antonio Gramsci, hegemoni merupakan pengaruh dari Kyai yang diawali adanya kekuasaan. Hegemoni ada tiga jalur untuk mengarahkan santri yaitu hegemoni jalur agama, hegemoni jalur pendidikan dan hegemoni jalur kebudayaan. Tujuannya untuk mengetahui kebijakan kyai terhadap politik santri, mengetahui afiliasi santri dalam pemilihan bupati dan mengetahui bentuk-bentuk hegemoni kyai terhadap santri. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dianalisis dengan teori hegemoni yang dikemukakan oleh Antonio Gramsci. Subjeknya merupakan Ustadz dan alumni santri. Teknik analisis data dalam penelitian ini Teknik wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian menjelaskan terjadi hegemoni kepada santri untuk mengikuti arahan dari seorang Kyai yang dianggap lebih berkuasa dalam menyampaikan asumsi. Kata kunci: Kekuasaan, Hegemoni, Pondok Pesantren.
PEMAKNAAN PEMBANGUNAN ISLAMIC CENTER DI ALUN-ALUN GRESIK
IKHWAN, MASRUL;
MACHFUD FAUZI, AGUS
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini mengidentifikasi Forum Aliansi Peduli Cagar Budaya Gresik dalam memaknai pembangunan Islamic Center. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan prespektif teori interaksionisme simbolik Helbert Blumer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode etnografi milik James P. Spradly. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi foto, dan dokumentasi tertulis. Hasil penelitian berhasil mengungkap beberapa point. Pertama, Kondisi Masyarakat Forum Aliansi terdiri dari santri tradisional; santri modern; seniman budayawan; dan kelompok kepentingan. Kedua, Pembangunan Islamic Center bertujuan merombak fungsi Alun-alun dan dinilai sebagai cara pemerintah untuk menghabiskan anggaran. Ketiga, Terdapat kelompok Inklusi dan kelompok Eksklusi. Kurangnya sosialisasi menjadi penyebab utama munculnya banyak penolakan yang dilakukan oleh warga masyarakat Gresik. Pembangunan Islamic Center di kawasan Alun-alun dapat mendiskriminasikan agama lain yang ada disekitaran Alun-alun Gresik. Selain itu pedagang kak lima (PKL) turut dirugikan dalam proyek pembangunan revitalisasi Alun-alun Gresik. Perekonomian menurun secara drastis dan sangat dirasakan oleh para pedagang kaki lima (PKL). Kata kunci : Pemaknaan, Islamic Center, Revitalisasi, Alun-alun, Cagar Budaya.