ABSTRAK Reog Bulkiyo merupakan kesenian tradisional Blitar. Kesenian tersebut merupakan tarian perang yang diciptakan oleh para prajurit Diponegoro sekitar tahun 1825. Padamasa itu kesenian Reog Bulkiyo merupakan media untuk latihan perang, namun seiring perkembangan zaman kesenian tersebut berfungsi sebagai sarana ritual, hiburan dan seni pertunjukan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan bentuk penyajian Kesenian Reog Bulkiyo di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. (2) Menjelaskan proses pergeseran fungsi Kesenian Reog Bulkiyo di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar pada tahun 2000 hingga saat ini. (3) Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi pergeseran fungsi Kesenian Reog Bulkiyo. Kajian konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bentuk, konsep perubahan dan teori faktor pergeseran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan objek penelitian adalah kesenian Reog Bulkiyo di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penyajian kesenian Reog Bulkiyo di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar tidak mengalami perubahan pada gerak, penokohan penari, musik, pemanggungan serta properti yang digunakan. Perubahan hanya terjadi pada jarik yang digunakan, yakni sejak tahun 2009 diseragamkan menggunakan jarik parang barong. Proses pergeseran fungsi kesenian Reog Bulkiyo terjadi melalui sosialisasi yakni interaksi kesenian Reog Bulkiyo dengan masyarakat Desa Kemloko serta seniman kesenian Reog Bulkiyo dengan seniman lain di Kabupaten Blitar dan faktor yang mempengaruhi pergeseran fungsi kesenian Reog Bulkiyo didominasi oleh faktor intern, yaitu oleh para seniman Reog Bulkiyo, masyarakat Desa Kemloko serta perkembangan kesenian lain di Kabupaten Blitar. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kesenian Reog Bulkiyo merupakan kesenian yang dapat beradaptasi sesuai perkembangan zaman, ketika masa peperangan kesenian tersebut digunakan sebagai media latihan berperang, kemudian setelah peperangan usai, kesenian Reog Bulkiyo memiliki fungsi yang kental sebagai ritual, dan mulai tahun 2009 kesenian tersebut memiliki fungsi sebagai seni hiburan dan seni pertunjukan. Kata Kunci : pergeseran, fungsi, kesenian, Reog Bulkiyo ABSTRACT Reog Bulkiyo is a traditional art Blitar. Art is a war dance that was created by the soldiers around 1825. Diponegoro Reog Bulkiyo is a medium for the war games, but over the times of the arts serve as a means of rituals, entertainment and performing arts. This study aims to determine (1) How is the form of presentation Reog Bulkiyo Village Kemloko Nglegok District of Blitar. (2) How does the process of shifting the function Reog Bulkiyo Village Kemloko Nglegok District of Blitar in 2000 until today. (3) What factors affect Reog Bulkiyo shift function. The theory used in this research is the theory of forms (Murgiyanto, 1993), theory of change (Koentjaraningrat, 2003) and the theory of shift factor (Dwijowinoto, 1996). This study uses qualitative research methods, the research object is Reog Bulkiyo Village Kemloko Nglegok District of Blitar. Data collection techniques used through observation, interviews and documentation. Data analysis technique used is the analysis of the taxonomy. Research results obtained are the forms of presentation Reog Bulkiyo Village Kemloko Nglegok District of Blitar, the process of shifting function Reog Bulkiyo Village Kemloko Nglegok District of Blitar and factors affecting Reog Bulkiyo shift function. Forms of presentation Reog Bulkiyo not changed much from the beginning of its creation in 1825. Reog Bulkiyo a war dance adapted from war movements of the soldiers. The shifting process takes place in the art of socialization and enculturation. Factors affecting Reog Bulkiyo shift function is internal factors, namely from the senimman Reog Bulkiyo and through external factors that come from outside the arts. The conclusion of this study is Reog Bulkiyo experience pergseran function, namely the training of media war and now serves as a ceremonial / ritual and entertainment. Key words : Friction, Function, Art, Reog Bulkiyo