cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
APRON
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Arjuna Subject : -
Articles 110 Documents
NILAI FILOSOFI PERILAKU PELAKU KESENIAN PENCAK MACAN DI DESA LUMPUR KABUPATEN GRESIK KUSUMAWATI, AGNI
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 9 (2016): Volume 1 Nomor 9 (2016)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kesenian Pencak Macan adalah suatu bentuk arak-arakan pengantin yang berasal dar desa Lumpur kec. Gresik kab. Gresik. Mengkaji nilai filosofi dari kesenian Pencak Macan yang terkait dengan simbol. Keseluruhan nilai terdapat pada aspek-aspek pendukung tari. Setiap bagian memiliki arti yang tergambar dalam simbol gerak dan tersampaikan dalam bentuk sajian seni pertunjukan. Dalam pengamatan filosofi sebuah kesenian pencak macan, hal penting untuk dipertanyakan adalah nilai-nilai moral manakah yang dapat dijadikan cerminan sehingga mempengaruhi perilaku pelakunya. Permasalahan yang timbul pada penelitian ini sebagai berikut (1) Bagaimanakah nilai filosofi yang terkandung dalam kesenian Pencak Macan. (2) Bagaimana keterkaitan Filosofi dengan perilaku pelaku kesenian Pencak Macan di desa Lumpur Kec. Gresik Kab. Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Penelitian ini menunjukkan hasil sebagai berikut (1) Makna yang terkandung dalam kesenian pencak macan terkait dengan simbol dan memiliki nilai filosofi yang terkait dengan teori. (2) Keterkaitan antara perilaku pelaku seni dan nilai filosofi dalam kesenian pencak macan. Pengaruh dari makna kesenian yang disampaikan melalui pembelajaran sehingga mendarah daging bagi para pelaku Kesenian Pencak Macan. Berpijak pada teori filosofi dapat dijelaskan bagaimana keterkaitan nilai filosofi dalam kesenian Pencak Macan dapat mempengaruhi perilaku pelakunya.  Berangkat dari kasus keterkaitan yang membahas nilai filosofi dengan perilaku pelaku seni antara keduanya ada proses regenerasi. Dalam hal ini regenerasi dibangun melalui sistem pembelajaran.  Sistem pembelajaran merupakan salah satu proses regenerasi secara sistematis. Ilmu dalam pencak macan dapat terserap melalui tiga metode pembelajaran yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi   Kata Kunci : Nilai filosofi, Simbol, Perilaku
GAYA TARI MODERN KARYA KOMUNITAS GLOW ID DI KOTA MALANG MAULYA S, NOVITA
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 9 (2016): Volume 1 Nomor 9 (2016)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK             Berangkat dari fenomena mengenai perkembangan tari modern yang ada di Kota Malang,maka penelitian ini berusaha mengkaji bentuk dan gaya tari karya komunitas Glow Id.Daya tarik tentang keberadaan dan eksisitensi komunitas Glow Id di Kota Malang sebagai cabang seni pertunjukan tari yang memiliki keuinikan atau spesifikasi bentuk dan gaya tari tersendiri komunitas yang memiliki cirikhas dan identitas yang berbeda dari komunitas-komunitas tari modern lainnya, komunitas yang memiliki bentuk pertunjukkan yang unik, menarik dan belum pernah ada bentuk pertunjukkan seperti komunitas Glow Id khususnya di Jawa Timur. Rumusan masalah meliputi : Bagaimana gaya tari modern karya komunitas Glow Id di Kota Malang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mendeskripsikan gaya tari modern karya komunitas Glow Id di Kota Malang.     Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, dan studi lapangan yang mencangkup : observasi atau pengamatan, wawancara, yang dilengkapi dengan pencatatan dan pendokumentasian.             Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdirinya komunitas Glow Id di Kota Malang pada tahun 2010 atas dasar kesamaan permasalahan gender yang ada pada anggota komunitas Glow Id. Format bentuk pertunjukan Glow Id memiliki spesifikasi koreografi yang unik didukung berbagai elemen bentuk. Berdasarkan hasil deskripsi pada bentuk koreografi Its Me sebagai salah satu karya komunitas  Glow Id dapat diketahui bahwa elemen bentuk meliputi tema, pola gerak, tata rias dan busana, musik tari dan properti. Pada pembahasan gaya dapat diungkap  bahwa gaya tari yang diciptakan oleh komunitas Glow Id adalah gaya tari modern yang disebut sebagai gaya androgini. Androginimerupakan bahasa psikologi yang ditransformasi dalam gaya yang menjadi suatu identitas dalam komunitas. Androgini sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembagian peran yang sama dalam karakter maskulin dan feminin pada saat yang bersamaan. Konsep gaya yang diusung oleh anggota komunitas Glow Id bercirikhas penggunaan sepatu heels dalam setiap pertunjukannya serta tata rias dan busana yang unik dan berbeda dari komunitas-komunitas tari modern lainnya. Pola gerak maskulin dan feminim yang menjadi cirikhas komunitas Glow Id. Penciptaan pola gerak baru yang disebut single lady dan lady boy yang sangat monumental.   Kata Kunci :bentuk, gaya tari, komunitas Glow Id
TARI KOPYAH DALAM PERTUNJUKAN JARAN KENCAK DI DESA LEDOKTEMPURO KECAMATAN RANDUAGUNG KABUPATEN LUMAJANG TRIWULANDARI, YUARINI
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 9 (2016): Volume 1 Nomor 9 (2016)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tari kopyah merupakan tarian yang mengiringi pertunjukan jaran kencak di Kabupaten Lumajang. Pertunjukan jaran kencak diberbagai wilayah seperti Madura, Probolinggo, dan Gresik dalam penyajiannya tidak ada tarian yang mengiringi jalannya pertunjukan. Tari kopyah di Kabupaten Lumajang terdapat permainan kopyah dengan gerakan kepala angguk-angguk. Gerakan ini hanya terdapat pada jaran kencak di Desa Ledoktempuro. Keunikan tarian ini terdapat pada penari yang mampu memainkan kopyah tanpa penjepit pada rambut. Tidak adanya dokumentasi secara tertulis membuat peneliti tertarik untuk meneliti tari kopyah agar masyarakat pecinta seni mengetahui tarian ini. Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain: 1). Bagaimana latar belakang Tari Kopyah, 2). Bagaimana struktur pertunjukan tari kopyah, 3). Bagaimana struktur penyajian tari kopyah, 4). bagaimana bentuk penyajian Tari Kopyah.Kajian pustaka yang relevan dalam penelitian ini diantaranya Octavyana”Seni Pertunjukan Kuda Kincak Sekar Manis di Kabupaten Gresik” dan Ika Sayyidatul Husna “Tari Rondhing sebagai Produk Seni Unggulan Kabupaten Pamekasan”. Teori yang digunakan yaitu teori penulisan kualitatif, teori struktur pertunjukan, struktur penyajian, dan teori bentuk penyajian.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan studi lapangan. Studi lapangan meliputi metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode.Tari Kopyah sebagai tari pengiring kesenian Jaran Kencak berkembang tahun 1971 dipelopori oleh Bapak Hayi. Karakter gerak tari kopyah yaitu gecul. Tari kopyah dalam pertunjukan jaran kencak berada pada barisan paling depan. Terdapat 3 struktur penyajian diantaranya adegan 1, adegan 2 dan adegan 3. Tata rias yang digunakan yaitu rias tampan. Iringan yang digunakan yaitu gamelan Jawa berlaras slendro diantaranya kenong telok, seronen, kempul, gong dan kendhang.Unsur estetis dalam tari kopyah diantaranya motif ,ragam, dan pengulangan. Klimaks dan penonjolan digunakan untuk membentuk suasana agar tidak terlihat monoton dalam pertunjukannya.Kata Kunci : Struktur dan Bentuk
FUNGSI MUSIK KEBOAN DI DESA ALIYAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI AYUNING TYAS, KERTI
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 9 (2016): Volume 1 Nomor 9 (2016)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK                Keboan merupakan salah satu budaya masyarakat Using yang masih dilestarikan sampai saat ini. Musik Keboan merupakan dimensi yang tidak dapat dipisahkan dari upacara Keboan. Upacara adat Keboan adalah upacara adat yang dilakukan  setiap bulan suro oleh masyarakat suku Using khusunya desa  Aliyan  Kecamatan  Rogojampi  Kabupaten  Banyuwangi. Upacara adat Keboan memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat desa  Aliyan.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bagaimana fungsi musik Keboan dan mendeskripsikan Bagaimana organologi pada alat musik Keboan di Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori fungsi yang dikemukakan oleh R. M. Soedarsono dimana teori tersebut dibagi menjadi fungsi primer dan fungsi sekunder. Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kualitatif deskriptif. Adapun objek dalam penelitian ini adalah musik Keboan pada upacara Keboan di Desa Aliyan.  Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah melalui  observasi, wawancara dan dokumentasi. Validasi data dengan triagulasi sumber, metode, dan waktu. Teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyusunan data, pemeriksaan data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu diketahui bahwa fungsi musik Keboan yaitu musik Keboan sebagai sarana ritual yang penikmatnya adalah kekuatan yang tak kasat mata,  musik Keboan sebagai sarana hiburan pribadi,  musik Keboan sebagai presentasi estetis, musik Keboan sebagai pengikat solidaritas masyarakat, musik Keboan sebagai pembangkit rasa solidaritas bangsa, musik Keboan sebagai media komunikasi, musik Keboan sebagai media propaganda program pemerintah. Kata Kunci : Musik Keboan, Seni Pertunjukan, Fungsi Seni.
PENYAJIAN WAROK DAN PUJANGGANONG KECIL DALAM JARAN KEPANG DI DESA SENTONOREJO KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO FITRIANINGRUM, ASTI
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 9 (2016): Volume 1 Nomor 9 (2016)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Warok, Pujangganong Kecil dalam Jaran Kepang merupakan kesenian yang berbeda dengan Ponorogo dilihat dari sisi gerak, tata rias, busana dan iringan. Keunikan Warok, Pujangganong Kecil, terdapat pada perbedaan gerak yang ada di Ponorogo. Peranan Warok sebagai orang yang dituakan dalam mengawali per-tunjukan. Warok dan Pujangganong Kecil menjadi kesatuan dalam suatu pertunjukan terkait dengan Jaran Kepang, bukan Jathilan. Warok, Pujangganong Kecil tidak hanya menonjolkan keunikan, yang menarik yaitu adanya gerak akrobatik. Warok, Pujangganong Kecil sangat menarik diteliti karena kesenian tersebut memikat, dapat membawa suasana menakjubkan dalam penyajian. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang Warok dan Pujangganong Kecil dalam penyajian Jaran Kepang di Desa Sentonorejo Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto? 2. Bagaimana penyajian Warok dan Pujangganong Kecil dalam Jaran Kepang di Desa Sentonorejo Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto?Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi serta triangulasi sumber, teknik maupun waktu.Ragam gerak Warok dan Pujangganong Kecil dalam Jaran Kepang terdapat bentuk yang perlu dianalisis antara lain: kesatuan, variasi, repetisi atau ulangan, transisi atau perpindahan, rangkaian, perbandingan dan klimaks. Warok, Pujangganong Kecil dalam Jaran Kepang merupakan kesenian yang berbeda dengan daerah Ponorogo. Dilihat dari sisi gerak, busana dan iringan memiliki perbedaan yang siknifikan. Busana Warok memiliki perbedaan terdapat pada slempang dan aksesoris pergelangan tangan. Karakteristik musik yang digunakan dalam Warok, Pujangganong Kecil menggunakan instrumen dari Jaranan (Jawa Timur), namun iringan Reog Ponorogo seperti gendhing Giro 1. Memberikan tambahan pengetahuan tentang kesenian khususnya di Mojokerto. Kesenian tersebut dapat menumbuhkan rasa Tanggung Jawab dan kepedulian terhadap Warok, Pujangganong Kecil dalam Jaran Kepang.Kata Kunci: Warok, Pujangganong Kecil, Jaran Kepang
BENTUK PERTUNJUKAN BELLY  DANCE TURKIS SAMIRA KARYA BELLY DANCE COMMUNITY SIDOARJO DWI PUSPITANINGTYAS, ARUM
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 9 (2016): Volume 1 Nomor 9 (2016)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Belly Dance Comunity Sidoarjo adalah komunitas belly dance pertama yag ada di wilayah Sidoarjo, dan komunitas ini dinaungi oleh FORMI. Pada tanggl 27 maret BCS resmi dinyatakan bergabung dengan FORMI, yang ditandai dengan acara senam bersama di pendopo alun-alun Sidoarjo. BCS merupakan salah satu komunitas yang memiliki daya tarik untuk diteliti karena memiliki keunikan dengan ciri khas yang nampak jelas pada bentuk koreografi serta teknik gerak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian terhadap BCS. Dari fenomena tersebut peneliti mengangkat permasalahan penelitian pada Bagaimana bentuk koreografi dan teknik gerak belly dance karya BCS. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan bentuk korografi dan mengungkap teknik gerak belly dance karya BCS.  Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bentuk koreografi belly dance karya BCS atas hasil deskripsi Belly Dance Turkis Samira meliputi: judul, tema, mode penyajian, pola gerak, musik tari, tata rias busana, properti, serta tata panggung dan pencahayaan. Aspek tersebut memiliki keterkaitan dengan seni pertunjukan yang disuhkan BCS dengan judul Belly dance Turkis Samira. Berdasarkan dari aspek-aspek tersebut bentuk pertunjukan dari Belly Dance Turkis Samira memiliki ciri khas yang nampak jelas.  Kata Kunci: Belly dance Community Sidoarjo, bentuk Belly dance Turkis Samira
LAGU UNTUKMU GURU KARYA MUSAFIR ISFANHARI (TINJAUAN ANALISIS BENTUK LAGU DAN ARANSEMEN) HIDAYATULLAH, FARDANU
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 9 (2016): Volume 1 Nomor 9 (2016)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Minimnya lagu anak-anak di masa kini sudah tak asing lagi khususnya di daerah Jawa Timur. Saat ini anak-anak lebih cenderung menyanyikan lagu tanpa mengerti makna dari lagu yang dinyanyikan. Dengan fasih lagu-lagu untuk kalangan dewasa dinyanyikan setiap hari. Di era 1990-an Joshua Suherman, Maissy Pramaisshela Arinda Daryono Putri, Sherina Munaf, Chiquita Meidy, dan Trio Kwek-kwek sangat populer dengan lagu-lagunya. Namun, zaman sekarang anak-anak lebih sering menyanyikan lagu dewasa yang menceritakan tentang kisah percintaan. Lagu Untukmu Guru tercipta berdasarkan fenomena masyarakat sekitar dan minimnya akan lagu anak-anak di zaman modern. Lagu ini di ciptakan dan diaransemen oleh seorang komposer yang bernama Musafir Isfanhari.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bentuk lagu Untukmu Guru karya Musafir Isfanhari. (2) Untuk mengetahui aransemen Lagu Untukmu Guru Musafir Isfanhari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis bentuk musik dan teknik aransemen untuk mengetahui isi dari lagu yang akan di teliti. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa, (1) Lagu Untukmu Guru tercipta berdasarkan fenomena masyarakat sekitar dan minimnya akan lagu anak-anak di era modern. Lagu Untukmu Guru menceritakan tentang seorang siswa yang berterimakasih kepada gurunya dan memberi semangat kepada guru untuk terus berkarya demi masa depan pendidikan bangsa. Lagu Untukmu guru merupakan lagu yang diciptakan oleh seorang komposer Musafir Isfanhari. (2) Bentuk lagu Untukmu guru merupakan bentuk lagu 3 bagian, diantaranya bagian 1 dimulai dari birama 1 sampai dengan birama 16, bagian II dimulai dari birama 17 sampai dengan birama 28, dan pada bagian III dimulai dari birama 33 sampai dengan birama 43. Terdapat bridge mulai dari birama  29 sampai dengan birama 32. Total birama yang terdapat pada lagu Untukmu Guru sebanyak 43 birama diantaranya terdapat coda dan segno. Pada birama 40 terdapat Da Segno al Coda yang ber arti kembali ke segno pada birama 17 namun pada birama 28 terdapat To Coda yang berarti birama 28 digantikan oleh birama 41, karena pada birama 41 terdapat simbol coda, Serta pada birama 42 sampai birama 43 terdapat ritardando yang berarti melambat dari tempo sebelumnya dan merupakan akhir dari lagu. (3) Dalam proses aransemen lagu Untukmu Guru sangatlah sederhana komposer sangat memperhatikan tentang elemen – elemen yang terdapat pada aransemen, Seperti Filler, Counter melody, Motif variations dan lainya. Sehingga menghasilkan suatu aransemen paduan suara 3 suara yang sederhana namun juga enak dimainkan.  Kata Kunci:         Lagu Anak, Bentuk Lagu, Aranemen
FUNGSI DAN BENTUK LAGU BUSYRA LANA PADA GRUP HADRAH AL-BANJARI QUBBATUL KHADRA DI DESA PANANGKALAAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA A.F. ZAHRA, ARINTA
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 9 (2016): Volume 1 Nomor 9 (2016)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak               Grup hadrah Al-Banjari Qubbatul Khadra merupakan grup hadrah yang berasal dari Desa Panangkalaan Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara. Salah satu lagu milik grup hadrah Qubbatul Khadra adalah Busyra Lana. Penelitian ini bersifat kualitatif yang mengambil objek di Kabupaten Hulu Sungai Utara provinsi Kalimantan Selatan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi metode, teknik dan waktu. Teknik analisis data dilakukan melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan simpulan atau verifikasi. Fungsi Hadrah Al-Banjari Qubbatul Khadra, yaitu 1) sebagai media keagamaan; 2) sebagai presentasi estetis; 3) sebagai sarana hiburan; 4) sebagai pengikat solidaritas individu dalam kelompok; 5) sebagai media komunikasi; 6) sebagai media propaganda politik. Fungsi lagu Busyra Lana, yaitu 1) sebagai sarana ritual; 2)sebagai sarana hiburan; 3) sebagai presentasi estetis. Analisis Teks Lagu Busyra Lana, lirik pada lagu Busyra Lana berisi tentang harapan kebahagiaan yang dirasakan umat muslim atas Nabi Muhammad SAW dan doa umat muslim agar dipertemukan dengan Nabi Muhammad SAW. Bentuk lagu Busyra Lana berdasarkan struktur lirik, yaitu 1) terdapat 5 bait pada lagu Busyra Lana; 2) sebelum menuju bait keempat, pada baris terakhir bait ketiga lirik dinyanyikan berulang-ulang dengan tempo yang lebih cepat (allegretto kemudian accel) begitu juga sebelum menuju bait kelima; 3) bait kelima merupakan coda dari lagu Busyra Lana. bentuk lagu Busyra Lana berdasarkan struktur kalimat lagu, yaitu 1)  Pada bait pertama, bait kedua dan bait kelima terdapat 1 kalimat tanya dan 1 kalimat jawab; 2) Pada bait ketiga dan keempat terdapat 2 kalimat tanya dan 2 kalimat jawab; 3) Pada bagian pengulangan lirik sebelum menuju bait keempat terdapat 3 kalimat tanya dan 3 kalimat jawab; 4) Pada bagian pengulangan lirik sebelum menuju bait kelima terdapat 4 kalimat tanya dan 4 kalimat jawab. Tempo yang digunakan dalam lagu Busyra Lana adalah agak pelan, pelan sedang, cepat dan lebih cepat atau dalam istilah musik bisa menggunakan tempo adagio, andante, allegretto, accel. motif lagu Busyra Lana, dalam lagu Busyra Lana hanya menggunakan 5 dari 7 cara pengolahan motif, yaitu 1) Pengulangan harafiah; 2) Pemerkecilan nilai nada; 3) Ulangan pada tingkat lain/sekuens; 4) Pembesaran Interval; 5) Pembesaran nilai nada. Instrumen yang digunakan dalam memainkan lagu Busyra Lana, yaitu tarabang, bas besar, bas kecil, dan marawis.   Kata Kunci: fungsi, bentuk lagu, hadrah al-Banjari 
TARI GLIPANG RODHAT DI DESA JARIT KECAMATAN CANDIPUROKABUPATEN LUMAJANG HARIYATI, MEI
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 9 (2016): Volume 1 Nomor 9 (2016)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Glipang selain berada di Lumajang, juga di Pasuruan dan Probolinggo. Glipang di ketiga daerah tersebut dipengaruhi oleh kesamaan etnis (pandalungan), masyarakat dan budaya. Glipang memiliki karakter berbeda sesuai dengan lingkungan dimana kesenian tersebut hidup dan berkembang. Glipang di Probolinggo dan Pasuruan sampai sekarang masih tetap hidup. Glipang di Pasuruan masih bisa dijumpai saat hari jadi Kota Pasuruan. Probolinggo sudah menjadi icon Kabupaten. Berbeda dengan Glipang di Kabupaten Lumajang sudah diambang kepunahan. Maka diperlukan pendokumentasian dan catatan tertulis mengenai kesenian Glipang agar kesenian ini masih bisa untuk dipelajari. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana asal-usul Tari Glipang Rodhat? 2. Bagaimana Bentuk Penyajian Tari Glipang Rodhat? Bagaimana upaya pelestarian Tari Glipang Rodhat?.Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data melalui reduksi data, sajian data dan verifikasi data kesimpulan.Glipang Rodhat di Desa Jarit diciptakan Bapak Sardi sekitar tahun 1990 an. Iringan yang digunakan yaitu jidor, ketipung, terbang dan kecrek. Tata rias menggunakan rias cantik dan busana yang digunakan yaitu hem, celana hitam, jarik jawa liris, pangkat, slempang, topi polisi dan sepatu. Tari Glipang di Kabupaten Lumajang hampir punah. Maka perlu upaya dalam melestarikan agar tetap hidup dan dinikmati oleh generasi muda di masa yang akan datang. Tari Glipang Rodhat berasal dari Glipang yang di bawa oleh Bapak Kandar dari Pasuruan. Kemudian digabungkan dengan tari Rodhat Seni Rebana oleh Kyai Buyah dari Desa Jarit. Penggabungan ini memiliki peranan yang sama dalam pembentukan Glipang baru. Gerak dan iringan pada tari Glipang di Lumajang, Pasuruan dan Probolinggo memiliki beberapa kesamaan. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor budaya masyarakat yang sama antara tiga daerah. Kata Kunci: Glipang Rodhat. Bentuk
BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN TARI MAYANG RONTEK KABUPATEN MOJOKERTO DALAM GELAR SENI BUDAYA DAERAH JAWA TIMUR DHAMAR SAPITRI, AYU
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 2, No 10 (2017): APRON Volume 2 Nomor 10
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tari Mayang Rontek merupakan salah satu tarian khas yang dimiliki Kabupaten Mojokerto. Tari Mayang Rontek dijadikan sebagai tari pembuka dalam adat prosesi Pengantin Mojoputri. Busana Tari Mayang Rontek dipengaruhi oleh masuknya budaya Islam ke Tanah Jawa. Hal ini dapat diketahui dari bentuk visual busana Tari Mayang Rontek yang tertutup.Tujuan penelitian ini adalah untuk melestarikan Tari Mayang Rontek agar tidak punah, sebagai acuan dan langkah-langkah pengembangan tentang kesenian di Kabupaten Mojokerto karena Tari Mayang Rontek merupakan tarian khas yang memiliki nuansa Kerajaan Majapahit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan objek Tari Mayang Rontek pada tahun 1995 dan 2016 di Kabupaten Mojokerto. Subjek dalam penelitian ini adalah pencipta Tari Mayang Rontek, pelatih Tari Mayang Rontek, penari dan pemusik Tari Mayang Rontek serta beberapa warga Kabupaten Mojokerto. Data penelitian diperoleh melalui observasi partisipasi, wawancara dan dokumentasi. Cara analisis data dengan tahap-tahap: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber.Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) Bentuk pertunjukan Tari Mayang Rontek dalam Gelar Seni Budaya Daerah pada tahun 2016 sebagai Tari khas dari Mojokerto yang dahulu menjadi pelengkap manten Mojoputri, kini tampil dalam bentuk pagelaran. 2) Fungsi Tari Mayang Rontek: sebagai sarana hiburan, pertunjukan sarana pendidikan. Kata Kunci: Bentuk, Fungsi, Tari Mayang Rontek

Page 5 of 11 | Total Record : 110