cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
BAPALA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal berkala ilmiah mahasiswa yang diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jur. Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, Unesa. Jurnal ini berisikan publikasi kependidikan, kesastraan, dan kebahasaan.
Arjuna Subject : -
Articles 369 Documents
KEBUDAYAAN JAWA DALAM NOVEL TEMBANG KALA GANJUR KARYA AGUS SULTON (KAJIAN INTERPRETATIF SIMBOLIK CLIFFORD GEERTZ) RAHMAT RUSDIANA, ANNISAA
BAPALA Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rencana-recana masyarakat jawa yang terdapat dalam novel Tembang Kala Ganjur karya Agus Sulton, mendeskripsikan resep-resep masyarakat Jawa yang terdapat dalam novel Tembang Kala Ganjur karya Agus Sulton, me ndeskripsikan aturan-aturan yang terdapat dalam novel Tembang Kala Ganjur karya Agus Sulton, mendeskripsikan instruksi-instruksi yang terdapat dalam novel Tembang Kala Ganjur karya Agus Sulton. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan antropologi sastra. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini novel Tembang Kala Ganjur karya Agus Sulton. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa teknik baca catat. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskripsi analisis. Hasil penelitian ini adalah rencana-rencana masyarakat Jawa yang terdapat dalam novel Tembang Kala Ganjur karya Agus Sulton yaitu pernikahan, perjodohan, dan upacara nontoni. Resep-resep masyarakat Jawa yang terdapat dalam novel Tembang Kala Ganjur karya Agus Sulton yaitu ruwatan, ritual kenduri, orang kalang, midodareni, dan peningsetan. Aturan-aturan masyarakat masyarakat Jawa yang terdapat dalam novel Tembang Kala Ganjur karya Agus Sulton yaitu acara ngobong bata, meminta restu, arti mimpi, hamil muda, hamil kembar, tujuh bulanan, dan upacara siraman. Instruksi-instruksi masyarakat Jawa yang terdapat dalam novel Tembang Kala Ganjur karya Agus Sulton yaitu Ruwatan Rotan dan acara lamaran. Key Words: interpretatif simbolik, rencana-rencana, resep-resep, aturan-aturan, dan instruksi-instruksi.
STRUKTUR KALIMAT DALAM TULISAN DAHLAN ISKAN DI HALAMAN WEB DIS WAY EDISI SEPTEMBER 2019 WULAN, ASTRI
BAPALA Vol 7, No 4 (2020)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian struktur kalimat terdiri atas kajian struktur fungsi, peran, dan kategori kata atau frasa yang disusun secara sintagmatis sehingga menjadi kalimat yang bermakna. Penelitian ini difokuskan pada struktur fungsi kalimat. Objek penelitian ini adalah semua kalimat pada empat artikel karya Dahlan Iskan yang dipublikasikan di halaman web DI?s Way pada September 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur kalimat dalam tulisan Dahlan Iskan dan mengklasifikasikan data yang ditemukan sesuai jenis kalimatnya. Manfaat penelitian ini adalah dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya tentang struktur kalimat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif oleh Miles dan Huberman dengan prosedur identifikasi data, reduksi data, klasifikasi dan penafsiran, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) struktur kalimat yang paling banyak ditemukan adalah struktur S-P; (2) jenis kalimat yang paling banyak ditemukan adalah kalimat tidak lengkap. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kalimat yang digunakan Dahlan Iskan cenderung sederhana, bebas, dan tidak terikat dengan ragam bahasa jurnalistik.Kata Kunci: Struktur kalimat, struktur fungsi, klasifikasi kalimat, Dahlan Iskan.
DISFEMIA DALAM PERTANDINGAN SEPAK BOLA SHOPEE LIGA 1 Fitriayatul Azizah, Nur
BAPALA Vol 7, No 4 (2020)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bahasa merupakan sistem yang penting untuk keberlangsungan kehidupan manusia. Penggunaan bahasa diwujudkan dalam bentuk kata dan kalimat, dalam perkembangannya manusia menambahkan kata baru yang lebih sesuai dengan pemikirannya, hal ini berarti megubah makna, dan salah satu penyebab perubahan makna adalah disfemia. Disfemia merupakan usaha untuk mengganti kata yang sebelumnya memiliki makna halus atau makna biasa dengan kata lain yang memiliki makna kasar. Disfemia memiliki kemungkinan untuk digunakan dalam pertandingan sepak bola. Penelitian mengenai disfemia dalam pertandingan sepak bola shopee liga 1 ini bertujuan mendeskripsikan bentuk, makna, fungsi, dan nilai rasa disfemia dalam pertandingan sepak bola. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berjenis penelitian deskriptif. Objek penelitian ini adalah kata, frasa, dan idiom yang mengandung disfemia pada pernyataan komentator, ofisial, pemain, dan supporter dalam pertandingan sepak bola. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah simak dan catat. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah human interest dengan dilengkapi pedoman dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah padan ekstralingual dengan teknik analisis data hubung banding menyamakan (HBS) dan hubung banding membedakan (HBB).. Instrumen analisis data yang digunakan adalah tabel pengklasifikasian data. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk disfemia berupa kata, frasa, dan idiom. Yang dalam bentuk kata dibedakan ke dalam kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk. Yang dalam bentuk frasa dapat dibedakan ke dalam frasa nominal, frasa verbal, dan frasa adjektival. Yang berwujud idiom dapat dibedakan ke dalam ungkapan, metafora, dan nama-nama yang tidak tergambar dari unsur pembentuknya. Makna disfemia dibedakan berdasarkan jenis semantiknya dan ada tidaknya nilai rasa dalam disfemia. Dalam jenis semantik terdapat makna leksikal dan makna gramatikal. Untuk nilai rasa dalam disfemia ada makna denotasi dan makna konotasi. Untuk fungsi disfemia, ditemukan ada fungsi menunjukkan sikap jengkel, menunjukkan sikap marah, menunjukkan sikap tidak suka, dan memberikan tekanan tanpa terasa kekasarannya. Nilai rasa disfemia terdiri atas nilai rasa menjijikkan, nilai rasa menyeramkan, nilai rasa mengerikan, nilai rasa menakutkan, dan nilai rasa memalukan. Kata Kunci: Kata kunci: disfemia, bentuk, makna, fungsi, dan nilai rasa
DAMPAK PERUBAHAN PERILAKU TOKOH DHIRGA DALAM NOVEL DHIRGA KARYA NATALIA TAN (PERSPEKTIF PSIKOLOGI BEHAVIORISME SKINNER) Abdul Wahid, Mohammad
BAPALA Vol 7, No 4 (2020)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan perilaku memiliki dampak psikologis terhadap diri sendiri dan orang lain. Dampak perubahan perilaku tersebut dapat ditunjjukkan oleh tokoh dalam karya sastra. Tujuan penelitian yang pertama adalah mendeskripsikan stimulus yang berasal dari lingkungan Dhirga berada. Tujuan yang kedua adalah mendeskripsikan respon dari stimulus yang memengaruhinya. Tujuan ketiga adalah mendeskripsikan perubahan perilaku berdasarkan respon-respon yang mendasari adanya perubahan perilaku. Tujuan keempat adalah mendeskripsikan dampak perubahan perilaku tokoh terhadap dirinya sendiri dan orang lain berdasarkan perubahan perilaku tokoh Dhirga. Penelitian ini menerapkan kajian psikologi behaviorisme. Menggunakan pendekatan psikologi sastra berupa studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Objek penelitian yaitu kepribadian behaviorisme yang bersumber dari tokoh Dhirga dalam novel Dhirga karya Natalia Tan. Menggunakan jenis penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data berupa teknik baca dan catat. Data penelitian diperoleh dalam bentuk kutipan kalimat, paragraf, atau pun dialog antar tokoh dalam novel. Sumber data penelitian ini adalah novel Dhirga karya Natalia Tan. Novel ini menarik untuk diteliti karena membahas tentang perubahan perilaku yang dialami oleh tokoh Dhirga berdasarkan kondisi lingkungannya. Hasil penelitian menemukan sebanyak 119 stimulus dan 141 respon yang terjadi di beberapa tempat yaitu di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, dan lingkungan kerja tokoh Dhirga. Selain itu terjadi sebanyak 8 perubahan perilaku pada tokoh Dhirga. Perubahan terjadi akibat adanya rangsangan stimulus yang memengaruhi respon tokoh Dhirga. Respon inilah yang merupakan reaksi dari pengaruh stimulus lingkungan. Respon kemudian menjadi dasar dari perubahan perilaku yang akhirnya menimbulkan dampak bagi diri sendiri dan orang lain
KEPRIBADIAN TOKOH BAGUS DALAM NOVEL PENARI DARI SERDANG KARYA YUDISTHIRA ANM MASSARDI: KAJIAN PSIKOLOGI BEHAVIORISME B.F SKINNER DYAH PUSPA, KINTAN; AHMADI, ANAS
BAPALA Vol 7, No 4 (2020)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang sebuah novel yang berjudul Penari dari Serdang karya Yudhistira Anm Massardi. Perubahan tingkah laku yang dialami Bagus itu disebut dengan psikologi behaviorisme Skinner, psikologi ini mengutamakan sebuah stimulus sebagai rangsangan utama tingkah laku individu dapat berubah, adanya rangsangan tersebut maka akan diikuti dengan respon. Respon dalam psikologi behaviorisme merupakan reaksi yang muncul karena adanya sebuah rangsangan. Pemberian stimulus dengan adanya suatu respon akan menimbulkan sebuah akibat, meskipun akibat tidak selalu ada ketika stimulus dan respon bertemu. Namun, akibat juga memiliki pengaruh sangat penting dalam perubahan tingkah laku. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan adanya stimulus yang telah diberikan tokoh Bagus maupun dari lingkungan baru yang ditemui, dari stimulus tersebut tokoh Bagus akan merespon adanya rangsangan yang telah diberikan oleh lingkungan barunya. Respon tersebut yang menentukan tokoh Bagus memiliki tingkah laku yang berbeda dari sebelumnya. Dari adanya respon negatif dan respon positif melalui rangsangan yang telah diberikan oleh lingkungan baru, maka akan timbul sebuah akibat yang akan dialami oleh tokoh Bagus dalam novel Penari dari Serdang karya Yudhistira Anm Massardi. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra yang memiliki objek penelitian yaitu kepribadian behaviorisme, yang bersumber data novel dan data yang diperoleh berupa kutipan kalimat maupun paragraf yang termasuk psikologi behaviorisme. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pustaka. Teknik pustaka menggunakan sumber tertulis untuk memperoleh suatu data, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan teknik deskriptif analisis yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif didapatkan dengan menggunakan cara penganalisisan dan penyajiannya berbentuk deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan dari data-data yang ada di dalam novel Penari dari Serdang karya Yudhistira Anm Massardi, dalam novel tersebut ada tokoh bernama Bagus. Tokoh Bagus mengalami sebuah pola belajar behaviorisme, Bagus belajar dari lingkungan baru dan terjadi sebuah stimulus yang diberikan oleh lingkungan barunya, dari adanya stimulus tersebut tingkah laku Bagus terlihat ada perubahan dari sebelumnya. Dari awal pertemuannya dengan Putri Chaya, respon yang didapatkan tokoh Bagus bergantung stimulus yang diberikan oleh lingkungannya termasuk Putri Chaya. Awal dari hubungannya dengan Putri Chaya, Bagus sangat terpesona sampai akhirnya Bagus menghiraukan kehadiran Putri Chaya karena ada stimulus baru di lingkungannya, namun rangsangan selalu diberikan oleh tokoh Putri Chaya sehingga pada akhirnya tokoh Bagus memiliki kepribadian tingkah laku yang kembali peduli kepada Putri Chaya dan keluarganya yang ada di Jakarta. Namun akhirnya, Bagus memilih untuk kembali kepada keluarganya dan menjadi utuh kembali. Kata Kunci: Penari dari Serdang, Kepribadian, Psikologi Behaviorisme, Stimulus, Respon.
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN TEKS HIKAYAT BERBASIS GAYA BELAJAR SISWA YANG DIORGANISASIKAN DALAM BENTUK BUKU PENGAYAAN UNTUK SISWA KELAS X NABILLA, YASMIN
BAPALA Vol 7, No 4 (2020)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Setiap pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa biasanya hanya akan diberi buku utama yang terkadang belum mencakup segala materi yang sesuai dengan kompetensi dasar. Berdasarkan hal itu, maka dikembangkan buku pengayaan materi pembelajaran teks hikayat berbasis gaya belajar siswa untuk menunjang perbendaharaan materi bagi siswa yang umumnya memiliki gaya belajar yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Penilitian ini menggunakan metode 4D (define, design, development, disseminate) yang termasuk dalam penelitian pengembangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Driyorejo, kualitas materi pembelajaran ditinjau dari validasi yang telah dilakukan oleh validator, didapat kualifikasi kelayakan kualitas dengan persentase skor 87.2% dengan kualifikasi sangat layak untuk komponen isi, lalu 85% dengan kualifikasi sangat layakn untuk komponen penyajian, 85% dengan kualifikasi sangat layak untuk komponen kebahasaan dan 80% dengan kualifikasi layak untuk komponen kegrafikan. Sementara itu yang ketiga, keefektifan materi pembelajaran diukur berdasarkan hasil uji coba dan hasil belajar siswa. Dari hasil uji coba tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata 85,2% dengan kualifikasi sangat baik. Selain itu, keefektifan yang lainnya diukur berdasarkan penilaian lembar observasi keterbacaan RPP yang menghasilkan nilai 87,2% dengan kualifiaksi sangat baik. Berdasarkan respon siswa dari rekapitulasi angket respon siswa memperoleh persentase 89% dengan kualifikasi sangat baik. Simpulan dari keseluruhan penilaian yang didapat, materi pengembangan teks hikayat berbasis gaya belajar siswa yang diorganisasikan dalam bentuk buku pengayaan termasuk dalam kategori sangat efektif. Kata Kunci: Pengembangan, Buku Pengayaan, Teks Hikayat, dan Gaya Belajar Siswa Abstract In every Indonesian language learning, students will usually only be given a main book which sometimes does not cover all material that is in accordance with basic competencies. Based on that, then the enrichment of textbook learning materials based on students learning styles is developed to support the treasury of material for students who generally have different learning styles. This research uses the 4D method (define, design, development, disseminate) which is included in development research. Based on research conducted in Class X Multimedia Smk Negeri 1 Driyorejo, the quality of learning material in terms of the validation that has been done by the validator, obtained a quality eligibility qualification with a percentage score of 87.2% with very decent qualifications for the content component, then 85% with very decent qualifications for presentation component, 85% with qualifications are very suitable for the linguistic component and 80% with qualifications for the graphic component. Meanwhile the third, the effectiveness of learning material is measured based on the results of the trial and student learning outcomes. From the results of these trials indicate that the average value of 85.2% with very good qualifications. In addition, the effectiveness of the others was measured based on the assessment of the RPP readability observation sheet which produced a value of 87.2% with very good qualifications. Based on the students responses from the recapitulation the questionnaire responses of students gained a percentage of 89% with very good qualifications. Conclusions from the overall assessment obtained, the saga text development material based on student learning styles which are organized in the form of enrichment books are included in the very effective category. Keywords: Development, Additional Book, Story Text, and Student Learning Styles .
GERAKAN MAHASISWA DALAM NOVEL LELAKI DI TENGAH HUJAN KARYA WENRI WANHAR (KAJIAN MOBILISASI SUMBER DAYA) IRWANTO SUBAKTIAR, MUKLAS
BAPALA Vol 7, No 4 (2020)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Novel Lelaki di Tengah Hujan merupakan novel yang menceritakan tokoh Bujang Parewa dan kawan-kawan mahasiswa lainnya bergerak melawan rezim Orde Baru pemerintahan Soeharto. Para mahasiswa bersama rakyat berusaha berjuang mati-matian untuk membangun basis massa untuk dapat menumbangkan rezim otoriter dan diktaktor Soeharto. Perjuangan mereka mampu menjadi pemantik terhadap perjuangan rakyat untuk menumbangkan rezim otoriter Soeharto yang nyaris tanpa demokrasi. Kontribusi gerakan mahasiswa memberikan kontribusi perjalanan bangsa dalam menumbangkan rezim Orde Baru. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan organisasi gerakan mahasiswa sebagai organisasi gerakan sosial, mendeskripsikan pemimpin dan kepemimpinan gerakan mahasiswa, mendeskripsikan sumber daya dan mobilisasi sumber daya gerakan mahasiswa, mendeskripsikan jaringan dan partisipasi gerakan mahasiswa, mendeskripsikan kapasitas masyarakat dan peluang gerakan mahasiswa yang terjadi dalam novel Lelaki di Tengah Hujan karya Wenri Wanhar. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode dialektika. Metode yang mengeksplorasi makna sekaligus dengan penelusuran unsur ke dalam totalitas dan sebaliknya. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka sebagai bentuk perpanjangan dari indra manusia yang tujuannya adalah mengumpulkan fakta empirik yang berkaitan dengan masalah penelitian. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis, karena mempertimbangkan relevansi karya sastra sebagai dokumen sosial sebagai wakil dan atau refleksi zamannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi gerakan mahasiswa di berbagai kota dan daerah terorganisir dengan baik hingga terbentuk organisasi tingkat nasional meskipun mendapat tekanan dari pemerintahan. Pemimpin dan kepemimpinan kolektif dipilih gerakan mahasiswa agar menyulitkan aparat keamanan untuk menangkap pemimpin mahasiswa. Melalui mobilisasi sumber daya gerakan mahasiswa mampu mengonsolidasikan menjadi kekuatan yang membuat khawatir pemerintahan Soeharto. Setelah membangun kekuatan jaringan, aksi-aksi mulai bermunculan baik tingkat daerah maupun nasional. Dengan demikian dapat disimpulkan gerakan mahasiswa bersama rakyat menjadi cerminan dari kegelisahan masyarakat akibat kondisi krisis yang menyengsarakan. Kata Kunci: Gerakan Mahasiswa, Gerakan Sosial, Lelaki di Tengah Hujan, Mobilisasi Sumber Daya Abstract Novel titled Lelaki di Tengah Hujan is a novel that tells the character Bujang Parewa and his fellow students move against the new order regime of Soehartos reign. The students with the people tried to struggle desperately to build a mass base in order to overthrow the authoritarian regime and Soehartos dictactors. Their struggle was able to lighten the struggle of the people to overthrow Soehartos almost undemocracy authoritarian regime. Contributions of the student movement contributed to the nations journey in subverting the new order regime. The purpose of this research is to describe the student Movement organization as a social movement organization, describing the leader and leadership of the student movement, describing the resources and mobilization of student movement resources, describing the network and participation of student movements, describing the community capacity and the opportunity of student movements that occur in the novel titled Lelaki di Tengah Hujan by Wenri Wanhar. The method used by this research is the dialectic method. Methods that explore meaning at once by tracing elements into totality and vice versa. The Data is collected by using the Library study technique as an extension of the human senses whose goal is to gather empirical facts relating to research issues. The approach used is the historical approach, because it considers the relevance of literary works as a social document as vice and or reflection of his day. The results of the study showed that the organization of student movements in various cities and areas was well organized until the national level organization was formed despite the pressure from the government. The collective leader and leadership selected the student movement to complicate the security forces to arrest the student leader. Through the mobilization of resource movement the student was able to consolidate into a force that feared Soehartos reign. After establishing network strength, actions began to emerge both regional and national levels. Thereby, the students movements can be summed up by the people as a reflection of the publics anxiety due to the afflicted crisis conditions. Keywords: Student Movements, Social Movements, Lelaki di Tengah Hujan, Resource Mobilization
PENGGUNAAN BAHASA SLANG DALAM AKUN TWITTER @JEROMEPOLIN , WULANDARI
BAPALA Vol 7, No 4 (2020)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa lisan atau bahasa tulis mengalami perkembangan begitu cepat karena adanya perkembangan teknologi yang membuat manusia beradaptasi dengan dunia maya. Bahasa slang digunakan masyarakat khususnya kaum remaja untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar orang lain tidak mengetahuinya. Namun semakin berkembangnya zaman, bahasa slang tentu mengalami pembaruan dan penghapusan. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pemakaian bahasa slang dan perubahan makna bahasa slang. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan pemakaian bahasa slang, dan perubahan makna bahasa slang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data berupa tulisan yang berupa kosakata bahasa salang yang berasal dari tweet dan mention dari akun twitter @JeromePolin. Hasil penelitian ini yakni ditemukan pemakaian bahasa slang berupa kosakata bebas, berulang, akronim, singkatan, dan bentuk yang diplesetkan. Sedangkan perubahan makna dalam penggunaan bahasa slang yakni berupa generalisasi, spesialisasi, dan peyorasi. Kosakata bahasa slang yang ditemukan tidak semuanya mengalami perubahan makna karena beberapa kosakata muncul sebagai kosakata baru yang memiliki makna baru.
PENAMAAN JALAN DI KOTAMADYA SURABAYA: KAJIAN TOPONIMI LISKAH KARTIKA, CATUR; DIAN SAVITRI, AGUSNIAR
BAPALA Vol 7, No 4 (2020)
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenamaan jalan merupakan pemberian nama pada jalan untuk mempermudah masyarakat dalam mengenali jalan dalam peta kota. Pemberian nama jalan di Surabaya bervariasi karena didasarkan pada nama tumbuhan, hewan, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah penamaan jalan di Kotamadya Surabaya dan pola penamaan jalan di Kotamadya Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode pustaka/dokumentasi. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik baca dan teknik catat. Instrumen pengumpulan data pada penelitian menggunakan human instrumen yang dilengkapi pedoman dokumentasi berupa tabel data nama jalan di Kotamadya Surabaya. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan intralingual. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pilah unsur penentu. Instrumen analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel klasifikasi penamaan jalan dan tabel pola penamaan jalan. Berdasarkan masalah yang dikaji, penamaan jalan di Kotamadya Surabaya dapat diklasifikasi menjadi delapan kelompok. Pertama, penamaan jalan yang didasarkan pada deskripsi, yaitu deskripsi tempat/bangunan, perairan, tempat sumber penghasilan, kondisi geografis, tumbuhan, hewan, peralatan dan kegiatan usaha, kondisi lingkungan sekitar, kepercayaan, dan peminjaman deskripsi geografis, administratif, tempat/bangunan daerah lain. Deskripsi yang dominan dalam penamaan jalan di Kotamadya Surabaya adalah deskripsi tumbuhan. Kedua, penamaan jalan yang didasarkan pada asosiasi, yaitu asosiasi wanita jepang, pandai besi, pembuat keris, wanita penghibur, nelayan, kelasi, pandai giling, dan tukang. Yang dominan yaitu asosiasi nelayan. Ketiga, penamaan jalan yang didasarkan pada sejarah yaitu sejarah perjuangan kemerdekaan, kerajaan, peristiwa di masyarakat, religi/kepercayaan, dan pembuatan peralatan, dengan yang dominan yaitu sejarah peristiwa di masyarakat. Keempat, penamaan jalan yang didasarkan pemilik, yaitu kepemilikan proyek perumahan oleh perorangan atau perusahaan, dan kepemilikan oleh tuan tanah pribumi, dengan yang dominan yaitu kepemilikan proyek perumahan. Kelima, penamaan jalan yang didasarkan penghormatan jasa seseorang, yaitu penghormatan jasa pahlawan/pejuang kemerdekaan, jasa raja-raja, jasa ahli seni, dan jasa pemuka agama, dengan yang dominan penghormatan jasa pahlawan/pejuang kemerdekaan. Keenam, penamaan jalan yang didasarkan pujian, yang paling dominan adalah pujian terhadap tempat suci. Ketujuh, penamaan jalan yang didasarkan kesalahan penafsiran, yang dominan yaitu kesalahan penafsiran pada kontur daratan. Kedelapan, penamaan jalan yang didasarkan daerah asal penghuni, yang dominan yaitu daerah asal penghuni dari bali dan bangkalan. Hasil berikutnya adalah pola penamaan jalan di Surabaya mengikuti hukum diterangkan-menerangkan (DM). Bagian menerangkan dalam pola penamaan jalan di Surabaya berfungsi untuk menunjukkan arah, menunjukkan daerah, menunjukkan area gang, dan menunjukkan kawasan. Kata Kunci: Penamaan Jalan, Kajian Toponimi, dan Pola Penamaan Abstract Naming a road is giving a name to the road to make it easier for the community to recognize the road on the city map. The naming of roads in Surabaya varies because they are based on the names of plants, animals, and so on. Based on this, the problems examined in this study are the naming of roads in the Municipality of Surabaya and the pattern of naming the roads in the Municipality of Surabaya. This research is a qualitative descriptive study. Data collection methods used are library / documentation methods. Data collection techniques using reading techniques and note taking techniques. Data collection instruments in the study used human instruments that were equipped with documentation guidelines in the form of a data table of street names in the Municipality of Surabaya. The data analysis method in this study uses the intralingual equivalent method. The data analysis technique in this study used the determinant element technique. The data analysis instrument in this study used a road naming classification table and a road naming pattern table. Based on the problem examined, the naming of roads in the Municipality of Surabaya can be classified into eight groups. First, naming roads based on descriptions, namely descriptions of places / buildings, waters, places of source of income, geographical conditions, plants, animals, equipment and business activities, environmental conditions, trust, and borrowing geographical, administrative, location / area description other. The dominant description in naming roads in the Municipality of Surabaya is a description of plants. Second, the naming of the road based on the association, namely the Japanese womens association, blacksmith, keris maker, comfort women, fishermen, sailor, miller, and artisan. The dominant one is the fishing association. Third, naming roads based on history, namely the history of the struggle for independence, the kingdom, events in the community, religion / beliefs, and equipment making, with the dominant one being the history of events in the community. Fourth, the naming of the road based on the owner, namely ownership of housing projects by individuals or companies, and ownership by indigenous landlords, with the dominant one being ownership of housing projects. Fifth, naming the road based on honoring ones services, namely honoring the services of heroes / freedom fighters, services of kings, services of art experts, and religious leaders services, with the dominant respecting services of heroes / freedom fighters. Sixth, the naming of the road based on praise, the most dominant is the praise of the holy place. Seventh, naming the road based on misinterpretation, the dominant one is misinterpretation on the land contour. Eighth, naming the road based on the area of ??origin of the inhabitants, the dominant is the area of ??origin of residents of Bali and Bangkalan. The next result is that the pattern of naming roads in Surabaya follows the law explained (DM). The section explained in the street naming pattern in Surabaya functions to show direction, show area, show alley area, and show area. Keywords: Street Naming, Toponymy Study, and Naming Pattern