cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi
ISSN : 1978192X     EISSN : 26549344     DOI : 10.21831
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 174 Documents
Dari Stigma Menuju Penerimaan: Transformasi Konsep Diri ODHA Melalui Relasi Spiritual di Majelis Sinau Agomo Oktafiana, Nadila; Rismaningtyas, Fitria
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 14 No. 3 (2025): Vol. 14 No. 3 (2025): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v14i3.88496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis konsep diri ODHA dalam konteks pengembangan agama di Majelis Sinau Agomo, serta interaksi yang terjalin dengan anggota komunitas lainnya sehingga mempengaruhi konsep diri pada ODHA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data melalui metode kualitatif yaitu terknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ODHA di Majelis Sinau Agomo mengalami perubahan positif dalam konsep diri mereka berkat dukungan komunitas dan lingkungan yang inklusif. Kegiatan keagamaan tidak hanya berfungsi sebagai sarana spiritual, tetapi juga sebagai media guna membentuk konsep diri ODHA dimana pendalaman agama dapat memperkuat rasa kepercayaan diri dan memberikan dukungan sosial. Melalui partisipasi dalam komunitas keagamaan, ODHA dapat menemukan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka, mengurangi stigma, dan membangun hubungan yang positif dengan lingkungan sekitar. This paper explores the dinamycs of self-concept among people living with HIV/AIDS in the context of religious development at Majelis Sinau Agomo, as well as interactions with other community members that affect the self-concept of ODHA. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach. The techniques used in collecting data through qualitative methods are in-depth interviews, observation, and documentation. The results showed that ODHA in Majelis Sinau Agomo experienced positive changes in their self-concept thanks to community support and an inclusive environment. Religious activities not only serve as a spiritual tool, but also as a medium to shape the self-concept of ODHA where increased religion can strengthen self-confidence and provide social support. Through participation in religious communities, ODHA can find a better understanding of themselves, reduce stigma, and build positive relationships with the surrounding environment.
Tes Urine sebagai Mekanisme Kontrol Sosial: Perspektif Foucaultian dalam Institusi Publik Agung, Ryan Maulana; Taufiq, Amal
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 14 No. 3 (2025): Vol. 14 No. 3 (2025): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas bagaimana tes urine yang dilakukan secara luas di institusi publik tidak sekadar menjadi prosedur administratif, melainkan juga berperan sebagai mekanisme kontrol sosial yang tersembunyi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dan teknik observasi pasif selama magang di BNN Kabupaten Sidoarjo, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana tes urine dijalankan dalam berbagai konteks birokrasi seperti seleksi kerja, pendidikan, dan perpanjangan kontrak. Temuan menunjukkan bahwa praktik ini tidak hanya bertujuan untuk deteksi narkoba, tetapi juga menjadi alat pengawasan tubuh dan moralitas. Tes urine menciptakan kepatuhan, menetapkan standar moral, serta membentuk kategori sosial seperti individu “bersih” dan “berisiko”. Dalam praktik birokrasi, kekuasaan dilembagakan secara halus melalui aturan administratif yang tampak netral. Artikel ini berkontribusi dalam kajian sosiologi kekuasaan dengan menyoroti bagaimana praktik keseharian yang biasa justru berfungsi sebagai sarana reproduksi nilai-nilai dominan yang bersifat politis. This article examines how widespread urine testing in public institutions functions not merely as an administrative procedure, but also as a hidden mechanism of social control. Using a descriptive qualitative approach and passive observation during an internship at the Sidoarjo BNN office, the study explores how urine testing is embedded in bureaucratic contexts such as job recruitment, education, and contract extension. The findings reveal that this practice serves not only for drug detection but also as a tool for bodily surveillance and moral regulation. It promotes compliance, enforces moral standards, and creates social categories such as "clean" and "at-risk" individuals. In bureaucratic practice, power is institutionalized subtly through seemingly neutral administrative rules. This article contributes to the sociology of power by highlighting how everyday bureaucratic routines can function as instruments for reproducing dominant and politically charged values.
Presentasi Diri Perempuan Muda Berstatus Janda di Kabupaten Kuningan Rahmawati, Melisa
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 14 No. 3 (2025): Vol. 14 No. 3 (2025): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v14i3.89325

Abstract

Perempuan berstatus janda di Indonesia dan kebanyakan negara berkembang merupakan isu sosial di masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis menggunakan teori dramaturgi Erving Goffman. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam dan dokumen. Informan  terdiri dari delapan perempuan muda sedang/telah berstatus janda dan empat informan pendukung. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan tujuan perempuan muda berstatus janda mempresentasikan dirinya di masyarakat. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan berstatus janda mempresentasikan dirinya di masyarakat sebagai sosok yang mandiri, citra kuat dan ceria, penampilan rapih dan cantik, serta ibu yang bertanggung jawab dengan tujuan untuk menghindari stigma, menunjukkan citra yang positif, dan adanya tuntutan hidup. Widowhood in Indonesia and most developing countries is a social issue. This study uses a qualitative approach with an analysis of Erving Goffman's dramaturgical theory. The techniques used in this study are in-depth interviews and documentation. Informants consisted of eight young women who have been or are currently widowed and four supporting informants. This article aims to analyze the forms and purposes of self-expression of young widowed women in society. This study found that widowed women express themselves in society as independent figures, strong and cheerful, neat and beautiful, and responsible mothers with the aim of avoiding stigma, projecting a positive image, and meeting life's demands.
Iman, Gender, dan Keputusan Reproduksi: Studi Sosiologis tentang Partisipasi KB di Tanjungpinang Gandhi, Krishna Ardhya; Wardana, Amika; Yanti, Mirda
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 14 No. 3 (2025): Vol. 14 No. 3 (2025): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v14i3.89901

Abstract

Penelitian ini menelaah bagaimana pemahaman agama memengaruhi partisipasi masyarakat dalam program Keluarga Berencana (KB) di Kota Tanjungpinang yang memiliki keragaman agama. Dengan desain studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 18 informan, terdiri atas tokoh agama, petugas KB, dan warga dari berbagai agama—Islam, Katolik, Protestan, dan Buddha. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan grounded theory untuk menemukan tema-tema utama secara induktif dari data lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa doktrin agama berperan penting namun tidak bersifat deterministik dalam membentuk keputusan ber-KB. Sebagian kelompok menganggap KB selaras dengan tanggung jawab moral dan ajaran agama, sementara yang lain menolaknya karena dianggap bertentangan dengan kehendak Tuhan. Variasi tafsir keagamaan, relasi gender, dan akses informasi sangat memengaruhi tingkat partisipasi. Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara tokoh agama, lembaga kesehatan, dan pemerintah daerah dalam memperkuat penerimaan program KB melalui komunikasi yang sensitif budaya dan berbasis nilai keagamaan. This study explores how religious understanding influences community participation in the Family Planning (KB) program in Tanjungpinang, a city marked by religious diversity. Using a qualitative case study design, data were collected through in-depth interviews with 18 informants, including religious leaders, KB officers, and community members from different faiths—Islam, Catholicism, Protestantism, and Buddhism. The analysis was conducted using grounded theory to inductively derive key themes from field data. The findings reveal that religious doctrines play a significant yet non-deterministic role in shaping family planning decisions. Some groups view KB as aligned with moral and religious responsibility, while others reject it as contradicting divine will. Differences in interpretation, gender dynamics, and information access strongly influence community participation. The study highlights that collaboration between religious authorities, health institutions, and local governments can foster greater acceptance of KB programs through culturally sensitive and faith-based communication strategies.